Dokumen tersebut membahas pengembangan sistem informasi manajemen dengan menggunakan pendekatan sistem dan siklus hidup pengembangan sistem (SDLC). Dokumen ini menjelaskan berbagai metodologi pengembangan sistem seperti prototyping, pengembangan aplikasi cepat (RAD), dan pengembangan berfase. Dokumen ini juga membahas desain ulang proses bisnis dan estimasi biaya pengembangan sistem.
1. TUGAS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Pengembangan Sistem Informasi)
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra SE., M.Si
Disusun oleh :
Gita Suci Pratiwi (43218110268)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. ABSTRAK
Perkembanganperadabanmanusiadiiringi denganperkembangancarapenyampaianinformasi (yang
selanjutnyadikenaldenganistilahTeknologiInformasi) sudahadasejakzamandahulu.Mulai dari
gambar-gambaryangtak bermaknadi dinding-dindinggua,peletakkantonggaksejarahdalambentuk
prasasti sampai diperkenalkannyaduniaarusinformasi yangkemudiandikenal dengannamainternet.
SistemInformasi dari setiapzamanakanselalumengalami perubahandanpengembangansistem
informasi.Dari tahun ke tahunsisteminformasi semakinmaju,semakinmoderndansemakinluas
cakupaninformasinya.
Pengembangansisteminformasi dimulai dari tingkatkebutuhanmasyarakat.Dengantingginya
kebutuhanmasyarakatakaninformasi makaakansemakincepatpulasistem informasi mengalami
pengembangan.Informasi yangdisampaikanpunberkembang.Dari sekedarmenggambarkankeadaan
sampai taktikbertempur.
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di eraglobalisasi saatini,dimanainformasi dapatdiaksessecara“real time” sehinggatidakada
dindingpembatas(baiksecarageografis,politik,danlainsebagainya),masyarakatsangathausakan
kebutuhaninformasi.Sehingga,tidakberlebihanjikainformasi dikategorikansebagai kebutuhanpokok
disampingkebutuhanakansandang,pangandanpapan.Seiringdenganhal itu,informasi telahberubah
bentukmenjadi suatukomiditi yangdapatdiperdagangkan.Keadaanini terbuktidengansemakin
berkembangnyabisnispelayananinformasi,seperti stasiuntelevisi,suratkabar,radiodan internet yang
telahmemasuki sendi-sendi kehidupanmanusia.Perubahanlingkunganyangpesat,dinamisdanluas
tersebutdidukungolehkemajuanteknologiinformasi disegalabidang.Hal ini telahmendorong
transformasi masyarakattradisional menjadimasyarakatinformasi.
Perkembanganteknologi informasi telahmembawadampakdalamkehidupanmasyarakat.Sejak
ditemukannyakomputerpadatahun1955, peradabanduniatelahmemasuki erainformasi.Teknologi
informasi dengankomputersebagai motorpenggeraknyatelahmengubah segalanya.Pemrosesan
informasi berbasiskomputermulai dikenal oranghinggasaatini sudahbanyaksoftware yangdapat
digunakanorangsebagai alatpengelolaandatauntukmenghasilkaninformasi.
Teknologi informasi muncul sebagai akibatsemakinmerebaknya globalisasi dalamkehidupan
organisasi,semakinkerasnyapersainganbisnis,semakinsingkatnyasiklushidupbarangdanjasayang
ditawarkan.Untukmengantisipasi semuaini,perusahaanmencari terobosanbarudengan
memanfaatkanteknologi.Teknologi diharapkandapatmenjadifasilitatordaninterpreter.Semula
teknologi informasi digunakanhanyaterbataspadapemrosesandata.Dengansemakinberkembangnya
teknologi informasi tersebut,hampirsemuaaktivitasorganisasi saatini telahdimasukiolehaplikasidan
otomatisasi teknologi informasi.
3. LITERATUR TEORI
Pencarianasal muasal prosespemecahanmasalahsecarasistematismengarahpadaJohnDewey,seorang
profesor ilmu filosofi di Columbia University. Dalam sebuah buku di tahun 1910, Dewey
mengidentifikasikan tiga rangkaian pertimbangan yang terlihat dalam pemecahan sebuah kontroversi
scara memadai.
1. Mengenali kontroversi.
2. Mempertimbangkan klaim - klaim alternatif
3. Membentuk suatu pertimbangan.
Deweytidakmempergunakanistilahpendekatansistem, namuniamenyadariadanyasifatberurutandari
pemecahan masalah hingga mengidentifikasi suatu masalah, mempertimbangkan berbagai cara untuk
memecahkannya, dan terakhir memilih solusi yang terlihat paling baik.
KemudianDeweyjugamngidentifikasi bahwasisfatprosesyangberurutanini dapatdipergunakanuntuk
mengidentiikasi permasalahan yang lain hingga membentuk sebuah metode perulangan tahapan yang
serupa yang kemudian dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem (SDLC).
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Pendekatansistemmerupakansebuahmetodologi.Metodologiadalahsatucara yangdirekomendasikan
dalammelakukansesuatu.Pendekatansistemadalahmetodologi dasardalamsegalamemecahkanjenis
masalah.Siklushiduppengembangansystem(Systemsdevelopment lifecycle - SDLC) adalahaplikasi dari
pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
SDLC TRADISIONAL
Tidak dibutuhkanwaktulamabagi seorangpengembangsistemyangpertamauntukmengetahui bahwa
terdapatbeberapatahapanpekerjaanpengembanganyangperludilakukandalamurut - urutantertentu
jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling besar.
Tahapan - tahapan tersebut adalah:
Perencanaan
Analisis
Implementasi
4. Penggunaan
Proyekdirencanakandari sumber - sumberdayayang dibutuhkanuntukmelakukanpekerjaankemudian
disatukan. Sistem yang ada juga dianalisis untuk memahami masalah dan menentukan persyaratan
fungsonal dari sistemyangbaru. Sistembaruini kemudiandirancangdandiimplementasikan.Gambardi
bawahini mengilustrasikansifatmelingkardari siklushidup.ketikasebuahsistemtelahmelampaui masa
manfaatnya dan harus di ganti, satu siklus hidup baru akan di mulai, dengan diawali oleh tahap
perencanaan.
PROTOTYPING
Meskipun sulit untuk membantah SLDC tradisional dengan diungkpkan tahapan-tahapan di atas secara
logis,metodeini masihmemilikikelemahan.Seiringdenganbrtambahnyaukurandankompleksitassuatu
sistm, melewati tahapan-tahapan dengan sekali jalan menjadi suatu hal yang semakin tidak mungkin
dilakukan.
Prototipe (prototyping) adalah satu versi dari sebuah sistem potemsial yang memberikan ide bagi para
pengembang dan calon pengguna. proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping.
Jenis - jenis Prototipe
Satu pertanyaanumum yang sering kali di tanyakanmasyarakat ketikapertamakali mendengartentang
prototipe komputer adalah, "Apakah prototype akan menjadi sistem aktual nantinya?" Jawabannya
adalah "tergantung".
Terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner (evolutionery
prototype) terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan
pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Ketika persyaratan
ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk
pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe persyaratan tidak selalu menjadi sistem
aktual.
Pengembangan Prototipe Evolusioner
5. 1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk
mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk
membuatprototipe.Contohdari alat-alatprototypingadalahgeneratoraplikasi terintegrasidan
toolkit protoryping. Generator aplikasi terintregasi (integrated application generator) adalah
sistem peranti lunaksiap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkandari sistem
baru - menu, laporan, tampilan, basis data dan seterusnya.
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima. Pengembang mendemonstrasikan prototipe
kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan.
4. Menggunakan prototipe. Prototipe menjadi sistem produksi
Pengembangan Prototipe Persyaratan
Langkah-Langkah Yang Terlibat Dalam Pembuatan Sebuah Tipe Prototipe Persyaratan
Membuat kode sistem yang baru
Pengembangan menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengkodean sistem baru.
Menguji sistem baru
Pengembang menguji system
Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima
Penggunaan memberitahukan kepada pengembang apakah sistem dapat diterima.
Membuat sistem baru menjadi sistem produksi
Daya Tarik Prototyping
Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan - alasan di bawah ini:
- Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
- Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pengguna.
- Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.
- Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang di harapkannya.
Keuntungan - kuntungan di atas memungkinkan prototyping memangkas biaya pengembangan dan
meningkatkan kepuasan pengguna atas sistem yang diserahkan.
6. Potensi Kesulitan dari Prototyping
Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. kesulitam - kesulitan tersebut antara lain:
- Terburu-burudalammenyerahkanprototipe dapatmenyebabkandiambilnyajalanpintasdalam
definisi masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi.
- Penggunadapatterlalugembiradenganprototipe yangdiberikan,yangmengarahpadaekspetasi
yang tidak realistis sehubungan dengan sistem produksi nantinya.
- Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien.
Baik penggunamaupunpengembanghendaknyamewaspadai potensi kesulitan - kesulitandi atasketika
mereka memilih untukmelaksanakanpendekatanprototyping.Namun jika seimbang, prototyping telah
terbukti menjadi salah satu metodologi SDLC.
DESAIN ULANG PROSES BISNIS
Teknologi Informasi mengalami kemajuan dengan sangat cepat, dan organisasi perlu mengambil
keuntungan dari kemajuan - kemajuan ini. Sistem meliputi sistem - sistem yang memproses data
perusahaan maupun sistem - sistem yang melakukan fungsi - fungsi dasar, seperti mengebor untuk
mencari minyak dan memproduksi saru bagian manufaktur. Proses pengerjaan ulang sistem disebut
denganistilahrekayasaulang(reengineering) ataudisebutjugadenganistilahdesainulangprosesbisnis
(business process redesign - BPR)
INPUT PENGESTIMASIAN BIAYA
Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas - aktivitas proyek yang akan
membutuhkan sumber daya. ContohWBS adalah grafik Gantt dan diagram jaringan. Kebutuhan sumber
daya (resource requirement) mencantumkan sumber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa
jumlahnya.
OUTPUT PENGESTIMASIAN BIAYA
Estimasi biaya dibuat untuk seluruh sumber daya yang dibebankan ke proyek dan biasanya dinyatakan
dalam unit - unit keuangan yang berlaku, seperti Dolar atau Euro. Estimasi seperti ini dapat
disempurnakan kembali selama proyek berlangsung untuk mencerminkan tambahan informasi seiring
dengan semakin jelasnya proyek tersebut.
7. PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT
Satu metedologi yang memiliki tujuan yang sama dengan prototyping, yaitu memberikan respons yang
cepat atas kebutuhan pengguna, namun dengan lingkup yang lebih luas adalah R.A.D. Istilah RAD dari
rapid application development atau pengembangan aplikasi cepat diperkenalkan oleh konsultan
komputer dan penulis James Martin.
RAD adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka
kerjayangdisebutrekayasainformasi.Rekayasainformasi(informationengineering-IE)adalahnamayang
diberikan Martin kepada keseluruhan pendekata pengembangan sistemnya, yang ia perlakukan sebagai
suatu aktivitas perusahaan secara menyeluruh.
Unsur-Unsur Penting RAD
1. Mananjemen : Khususnya manajemen puncak. Hendaknya menjadi penguji coba
(experimenter) yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru atau
pengadaptasi awal (early adapter).
2. Orang : Dari pada hanya memanfaatkan satu tim untuk malakukan seluruh aktivitas
SDLC, RAD menyadari adanya efisiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan
tim-tim khusus.
3. Metodologi : Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
4. Alat-alat : Alat-alat RAD terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi keempat dan alat-
alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer (computer-aided
software engineering-CASE) yang memfasilitas prototyping dan penciptaan
kode.
Pengembangan Berfase
Satu metodologi pengembangan 7ystem yang dewasa ini digunakan oleh banyak perusahaan adalah
kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping,dan RAD dengan mengambil fitur-fitur yang terbaik dari
masing-masing metodologi.
Tahap-Tahap Pengembangan Berfase
a. Investigasi Awal
8. Menganalisis dengan tujuan untuk mempelajari tentang organisasi dengan masalah sistemnya:
mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem baru.
b. Pemodelan Proses
Pemodelanprosespertamakali dilakukandenganmenggunakandigramalur(flowchart).Diagramini
mengilustrasikan aliran data melalui sistem dan program. International Organization for
Standardization (ISO) menciptakan standar untuk bentuk-bentuk symbol flowchat, memastikan
penggunaannya di seluruh dunia. Ketika diagram arus data dengan empat simbolnya muncul pada
akhir tahun 1980-an, minat akan penerapannya pun muncul dengan seketika.
Istilah terminator sering kali di pergunakan untuk menyatakan unsur-unsur lingkungan, karena
menunjukkan titik-titik dimana sistem berakhir.
Suatu terminator dapat berupa:
· Orang, seperti seorang manajer, yang menerima laporan dari sistem
· Organisasi, seperti departemen lain dalam perusahaan atau perusahaan lain.
· Sistem lain yang memiliki antar muka dengan sistem.
Proses
Prosesadalahsesuatu yangmengubahinputmenjadioutput.Prosesadapatdigambarkandengansebuah
lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal, atau sebuah persegi panjang tegak bersudut melingkar.
Masing-masing symbol proses diidentifikasikan dengan sebuah label.
Prosesadalahsesuatuyangmengubahinputmenjadioutput.Prosesadapatdigambarkandengansebuah
lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal, atau sebuah persegi panjang tegak bersudut melingkar.
Masing-masing symbol proses diidentifikasikan dengan sebuah label.
Arus Data
Arus data terdiri atas sekumpulan unsure-unsur data yang berhubungan secara logis (mulai dari satu
unsure datatunggal hinggasatufile ataulebih)yangbergerakdarisatutitikatauproseske titikatauproses
9. yang lain. Simbol panah digunakan untuk menggambarkan arus ini dan dapat digambar dengan
menggunakan garis lurus maupun melingkar.
Penyimpanan Data
Ketika kita perlu meyimpan data karena suatu alas an tertentu, maka kita akan menggunakan
penyimpanan data. Dalam terminologi DFD, Penyimpanan Data adalah suatu gudang data.
DFD pada figur 7.12 mengilustrasikan sebuah sistem yang dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk
menghitung komisi bagi para agen penjualnya. Di sini, terminator digambarkan dengan kotak, proses
dengankotaktegakbersuduttumpul,arusdata dengangaris lurus,danpeyimpangandatadengankotak
berujung terbuka.
Kapan Menggunakan Diagram Arus Data dan Kasus Penggunaan
Diagram arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat selama tahap-tahap investigasi awal dan
analisisdari metodologipengembanganberfase.DFDmengilustrasikansuatutinjauanataspembrosesan,
dan kasus penggunaan memberikandetailnya. Biasanya dibutuhkan beberapa kasus penggunaan untuk
mendukung satu diagram angka 0.
10. Steering committee SIMmenjalankan tiga fungsi utama:
• Menciptakan Kebijakan yang memastikan dukungan computer untuk mencapai sasaran strategis
perusahaan.
• Melakukan Pengendalian Fiskal dengan bertindak sebagai yang berwenang dalam memberikan
persetujuan untuk seluruh permintaan akan pendanaan yang berhubungan dengan computer.
• Menyelesaikan Perselisihan yang terjadi sehubungan dengan prioritas penggunaan computer.
Kepemimpinan Proyek
Steering committee SIMjarang ikut terlibat langsungdengan detail pekerjaan.Tanggung jawab jatuhke
tangan tim proyek. Tim proyek meliputi semua orang yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan
sistem informasi. Satu tim dapat memiliki anggota hingga selusin, yang terdiri atas gabungan beberapa
orang pengguna, spesialis informasi, dan mungkin auditor internal. Auditor akan memastikan bahwa
desainsistemtelahmemenuhi beberapapersyaratantertentudilihatdari segi keakuratan,pengendalian,
keamanan, dan auditabiitas.
Input Pengestimasian Biaya
Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas-aktifitas proyek yang akan
membutuhkan sumber daya. Kebutuhan sumber daya (resource requirement) mencatumkan sumber
daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya.
11. • Tarif sumber daya (resource rates) adalah biaya per-unit untuk setiap jenis sumber daya.
• Estimasi durasi aktivitas (activity duration estimates) menyebutkan periode pekerjaan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas.
Informasi historis (historical information) terdiri atas file-file dari data proyek masa lalu, basis data
pengestimasian biaya komersial, dan pengetahuan tim proyek
PEMBAHASAN
PendekatanPengembanganSistemInformasi
Dilakukan dengan menggunakan metodologi (suatu proses standar yang diikuti oleh
organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa,
merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi). Metodologi klasik yang
digunakan dikenal dengan istilah SDLC (System Development Life Cycle).
Pendekatan Konvensional
1. Pemahaman masalah didasarka pada pelaksanaan prosedur kerja.
2. Pelaksanaan pengembangan kerja diawali dengan melihat alur dokumen dari satu bagian organisasi ke
bagian organisasi lainnya, selanjutnya ditentukan proses-proses pengolahan datanya.
3. Secara historis,digunakanuntukmengembangkansistempengolahantransaksi yangadadi sistemfisik.
Pendekatan Fungsional
1. Dekomposisi permasalahandilakukanberdasarkanfungsi atauprosessecarahirarki,mulai dari konteks
sampai proses-proses paling kecil (top down).
2. Pengembangan dilaksanakan denga melihat fungsi atau proses yang harus dilaksanakan oleh sistem,
data yang menjadi masukan atau keluaran, sumber dan tujuan data, serta tempat penyimpanan data
Pendekatan Struktur Data
1. Sudutpandang pengembanganadalahstrukturdata dari dokumenmasukan/keluaranyangdigunakan
dalam sistem
2. Struktur tersebut kemudian dinyatakan secara hirarki dengan menggunakan
konstruksi sequence, selection, dan repetition sampai terlihat proses pembentukannya
Information Engineering
1. Sistem dibangun berdasarkan kebutuhan informasi enterprise
2. Pelaksanaan pengembangan perlu diawali dengan proses perencanaan strategis informasi dan wilayah
bisnis
3. Cakupan pengembangan adalah seluruh enterprise (enterprise-wide basis)
4. Mengaplikasikan teknik terstruktur dan automated tools
Pendekatan Objek
1. Sudut pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem
12. 2. Sistem dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai atribut (data) dan operasi (layanan) yang
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
3. Setiap objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek lainnya
4. Setiap objek dapat mempunyai kemampuan poliforisme
Metode Pengembangan Sistem Informasi
CBIS Life Cycle
CBIS (Computer Based Information Systems) Life Cycle atau yang disebut dengan siklus sistem
informasi berbasiskomputer.Merupakantahapan-tahapandantugas-tugasyangharus dilakukandalam
mengembangkan sistem informasi, tanpa memperhatikan sistem informasi jenis apa yang akan dibuat
dan seberapa luas yang harus di hasilkannya.
System Development Life Cycle (SDLC)
Suatu sistem lama yang telah dikembangkan ke sistem yang baru, namun saat kerja sistem baru
ditemukanpermasalahan dalamtahappemeliharaansistemyangkemungkinantidakdapatdiatasi,maka
sistem tersebut akan dikembalikan lagi ke sistem yang lama, hal inilah yang disebut dengan siklushidup
pengembangan sistem atau disebut dengan System Development Life Cycle.
SDLC merupakan proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan
menggunakanmodel-modeldanmetodologi yangdigunakanoranguntukmengembangkansistem-sistem
perangkatlunaksebelumnya.Kegunaandari SDLCyaitumengakomodasi beberapakebutuhanpengguna
akhir dan pengadaan perbaikan masalah yang berhubungan dengan perangkat lunak. Metode ini
digunakanolehparaanalisissistemataupunpembuatprogramdengantahapan-tahapanpekerjaanuntuk
membangunsisteminformasi.Metode ini sangatcocok untuk pengembangansistembesar.SetiapSDLC
harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan user, mencapai
selesai dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien.
Kegiatan Dalam Tahapan SDLC
1. Inisiasi (initiation)
Tahap ini ditandai dengan adanya kebutuhan dari user yang ada, maka pembuatan proposal proyek
perangkat lunak dimulai dan dibuat berdasarkan konsep sistem yang telah direncanakan.
Kegiatan dalam tahapan inisiasi :
· Menentukan durasi waktu yang dibutuhkan.
· Menentukan sumber daya dan sistem yang dibutuhkan.
· Merencanakan jadwal pelaksanaan proyek.
2. Pengembangan konsep sistem (system concept development)
Mendefinisikan lingkupkonsepsistem hingga dokumenlingkup sistem.Kemudianmenganalisa manfaat
biaya yang dibuthkan, manajemen rencana dan pembelajaran kemudahan sistem untuk digunakan.
Memperhatikan juga perencanaan resiko yang kemungkinan dihadapi jika sistem akan diterapakan ke
depannya.
13. Kegiatan di dalam tahap pengembangan konsep sistem :
· Mendefinisikan ruang lingkup sistem.
· Menganalisis manafaat biaya yang dibutuhkan.
3. Perencanaan (planning)
Mengembangkanrencanamanajemenproyekdandokumenperencaaanlainnyayangdiperlukanmasing-
masing tahapan, sumber daya dan perangkat lunak. Tahapan ini menghasilkan hal-hal mendasar yang
dibutuhkan untuk mencari solusi dari masalah yang muncul dalam sistem.
Kegiatan dalam tahap perencaan meliputi :
· Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
· Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
· Mengidentifikasiapakahmasalah-masalahyangadabisadiselesaikan melalui pengembangan sistem.
· Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan.
· Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
4. Analisis kebutuhan (requirement analysis)
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat
dokumen kebutuhan fungsional. Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis kebutuhan adalah
wawancara, riset terhadap sistem baru, observasi lapangan, jajak pendapat, pengamatan sistem yang
serupa dan prototype.
Kegiatan utama dalam tahapan analisis kebutuhan :
· Pengumpulan informasi.
· Mendefinisikan sistem requirement.
· Memprioritaskan kebutuhan.
· Menyusun dan mengevaluasi alternatif.
· Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen.
5. Desain (design)
Mentransformasikan sistem lama menjadi sistem baru yang berdasarkan hasil analisis sebelumnya,
dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan. Ada 2
perancangan dalam desain yaitu perancangan konseptual dan perancangan fisik.
Perancangan konseptual juga disebut dengan perancangan logika yang meliputi perancangan DFD, ERD,
Normalisasi, Flowchart System, Flowchart Document dan laporan-laporan pendukung lainnya yang
menjelaskan perjalanan sistem. Perancangan fisik meliputi perancangan input, perancangan output,
perancanganform, perancanganstrukturtabel,perancanganklasifikasi kode danperancanganklasifikasi
perangkat yang dibutuhkan sistem.
14. Beberapa kegiatan utama yang di lakukan pada tahap desain :
· Merancang arsitektur aplikasi.
· Meracang antar muka pengguna.
· Mendesain dan mengintegrasikan database.
· Membuat prototipe untuk detail desain.
· Mendesain mengintegrasikan kendali sistem.
6. Pengembangan (development)
Mengonversi desainke sisteminformasi yanglengkaptermasukbagaimanamemperolehdanmelakukan
instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan. Mempersiapkan prosedur kasus pengujian, pengodean,
pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program dan peninjauan pengujian.
Kegiatan di dalam tahap pengembangan, yaitu membuat basis data dan mempersiapakan prosedur
pengujian sistem, mempersiapkan berkas pengujian sistem, pengodean sistem, dan memperbaiki
kesalahan sistem.
7. Integrasi dan pengujian (integration and test)
Menggabungkan bagian-bagian sistem yang dikerjakan terpisah, dan mencari kesalahan sistem dari
kesalaham logika dan kesalahan pengodean.Kemudian mendemonstrasikan sistem yang dikembangkan
untuk diuji dan memehuni spesifikasi kebutuhan sistem.
Kegiatan di dalam tahap integrasi dan pengujian, yaitu :
· memastikan bahwa sistem berfungsi seperti yang diharapkan.
· membutuhkan partisipasi pengguna untuk memverifikasi pengujian menyeluruh dari semua
persyaratan.
· memenuhi semua kebutuhan bisnis.
8. Implementasi (implementation)
Merupakanpengujianpadasistemyangsebenarnya,mengimplementasikansistemperangkatlunakpada
lingkungan user(adaptasi userdengan sistem) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang
teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
Kegiatan di dalam tahapan implementasi, yaitu :
· pembuatan database sesuai skema rancangan
· pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem
· pengujian dan perbaikan aplikasi.
9. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance)
Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan user termasuk implementasi akhir
dan masuk pada proses peninjauan. Operasi dan pemeliharaan meliputi 3 bagian :
15. · Pemeliharaanperfektif yaituditunjukkanuntukmemperbaharui sistemsebagai tanggapanatasadanya
permintaan atau kebutuhan yang baru serta meingkatkan efisiensi sistem.
· Pemeliharaan adatif yaitu perubahan aplikasi untuk menyesuaikan diri terhadap perangkat keras dan
lunak yang baru
· Pemeliharaan korektif yaitu melaksanakan perbaikan-perbaikan kesalahan ang ditemukan pada saat
sistem dijalankan.
10. Disposisi (disposition)
Merupakan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data sesuai dengan
aktifitasuser. Pada tahap ini ditekankan untuk memastikan bahwa sistem telah dikemas sesuai dengan
peraturan dan persyaratan yang tepat. Kegiatan dalam tahap disposisi, yaitupenghentiaan sistematis
sistem untuk memastikan bahwa informasi penting yang disimpan untuk akses masa depan.
Prototyping
Dalam pengembangan sistem dimanarequirementdiubah ke dalam sistem yang bekerja secara
terus menerus dan diperbaiki melalui kerjasama antar analis dan user. Metode ini menggunakan data
aktual, edit input, melakukan komputasi dan semua manipulasi sehingga dihasilkan output nyata.
Karakteristik dari metode ini meliputi langkah pemilahan fungsi, penyusunan sistem informasi, evaluasi
dan penggunaan selanjutnya.
Model prototipe (prototyping model) dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dan perbaikan,
desain cepat, pembentukan prototipe, evaluasi userterhadap prototipe, perbaikan dan produk akhir
sistemyang akan dibuat.Model ini menyediakantampilandengansimulasi alursistemsehinggatampak
seperti sistemyangsudahjadi.Model prototipe ini dievalusi oleh userhinggaditemukanspesifikasi yang
sesuai keinginan user. Model prototipe sangat cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan user
secaralebihdetail karenauserseringkali lesulitanmenyampaikankebutuhnyasecaradetailtanpamelihat
gambaran yang jelas
Rapid Application Development (RAD)
Menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuan
user dan perancangan sistem informasi. Proses pengembangan metode ini yaitu mempelajari apakah
proyekpengembangansistemmemenuhi kriteria, mempelajari aktivitasbisnisperusahaan,menentukan
area bisnissertafungsi yangmenjadiprioritas,membuatmodeldari fungsi-fungsiyangmenjadi prioritas,
memilih prototipe mana yang direview dan mengimplementasikan sistem informasi.
Rapid Application Development(RAD) merupakan model pengembangan sistem yang bersifat
inkremental(bertingkat)terutamawaktupengerjaanyangpendek.ModelRADmembagitimpengembang
manjadi beberapa komponen masing-masing tim pengerjaan dapat dilakukan secara paralel. Model ini
dimulai dari pemodelan bisnis, pemodelan data, pemodelan proses, pembangkitan aplikasi, dan
pengujian.
Spiral
16. Model proses sistem evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol
dan aspek sistematis model sekuensial linier. Model iterative ditandai dengantingkah laku yang
memungkinkan pengembang mengembangkanversi sistemyang lebihlengkap secara bertahap. Model
spriral (spiralmodel) menyediakanpengembangandengancaracepat dengansistemyangmemiliki versi
yang bertambah fungsinya. Model ini menekan adanya analisa resiko, jika analisa resiko menunjukka
adanya ketidakpastian terhadap kebutuhan, maka pengembangan sistem dapat dihentikan.
Join Application Development (JAD)
Sebuah rangkaian metode yang memberi kesempatan kepada user dan manajemen untuk
berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi. Tahap dalam metode ini yaitu
perancangan, menentukan dan menjabarkan permintaan user, menentukan teknik yang dibutukan
Object Oriented Technology
ObjectOrientedTechnology merupakancara pengembangan sistem berdasarkanabstraksi objek-
objek yang ada di dunia nyata. Tahapan dalam metode ini yaitu perencaan, analisis, perancangan,dan
implementasi. Dari tahapan tersebut dapat diterapkan pada perancangan sistem secara
umum yang menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan sistem secara keseluruhan.
Functional Decomposition Methodologies
Menekankanpadapemecahandari sistemke dalamsubsistemyanglebihkecil sehinggaakanlebih
mudah untuk dipahami, dirancang dan diimplentasikan.
End-user Development
Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana
sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah pada
pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnyaprivatesistem informasi. Integrasi dengan sistem
yang lain menjadi sulit.
Outsourcing
Metode pengelolaan teknologi informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pada pihak
lain, yang tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja. Metode ini seringkali juga disamakan
denganmetode lainseperti:subkontrak,supplier,proyekatauistilahlainyangberbeda-bedadilapangan,
namun pada dasarnya adalah sama, yaitu pemindahan layanan kepada pihak lain.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem Informasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi, yaitu :
Bisnis Internal
Aspek-aspekinternal yangterkaitdengankondisi terkinipadasuatuorganisasi sertastrategis, meliputi :
a. Visi, misi dan strategis suatu organisasi, yang menjadi suatu pedoman arah akan seperti apa suatu
organisasi tersebut di masa yang akan datang.
b. Posisi organisasi dalam industry sekarang dan kekuatan apa saja yang mempengaruhinya.
c. Kekuatan, kelemahan dan peluang organisasi serta tantangan di masa mendatang.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan strategi organisasi.
17. e. Dokumen organisasi yang berhubungandengan kegiatan utama dan kegiatanpendukungdalam suatu
organisasi.
Bisnis Eksternal
Merupakan aspek-aspek di luar organisasi yang dapat mempengaruhi strategi organisasi misalnya:
a. Aspek politik, diantaranya kebijakan pemerintah dan peraturan Perundang- undangan.
b. Aspek ekonomi, yaitu persaingan dalam industri, tingkat permintaan dan penawaran, tingkat inflasi
c. Aspek sosial, yaitu hubungan dan kepercayaan mitra kerja
d. Aspek teknologi, yaitu perkembangan teknologi
Internal Teknologi
Yaitu kondisi SI/TI saat ini yang digunakan dalam mendukung kegiatan operasional organisasi yang
meliputi :
a. Struktur organisasi SI/TI dan sumber daya, dalam hal ini SDM
b. Portofolio aplikasi sekarang. Maksudnya adalah aplikasi yang telah dimiliki organisasi dimasukkan ke
dalam portofolio yang berguna untuk mengetahui kondisi TI pada organisasi sekarang ini.
c. Pemetaanprosesbisniskedalamsuatumodel yangmenggambarkanarusinformasiyangterjadi dalam
kegiatan bisnis organisasi
d. Infrastruktur TI (Hardware, Software dan Network)
e.Manajemeninformasi (pengelolaanSI danTI) yang telahdanakan dimanfaatkanolehorganisasi untuk
mendukung tercapainya sasaran bisnis
Eksternal Teknologi
Yaitu perkembangan teknologi TI terkini dan tren ke depan, misalnya:
a. Tren teknologi TI, bisa dengan mempelajari tren teknologi yang tengah berkembang, yang khususnya
bisa diterapkan pada kegiatan/bisnis organisasi. Tujuan mempelajari hal ini adalah agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemilihan teknologi yang diterapkan dan dikembangakan dalam perusahaan. Tidak
semua produk-produk TI tergolong baik. Dengan melihat tren dalam perkembangan TI sama artinya
denganmempelajari peluangbaruyangdapatmeningkatkankinerjaorganisasi di masaakandatang,baik
dalam peningkatan pendapatan, penurunan biaya atau pengembangan kegiatan/usaha bisnis.
b. Teknologi yang sedang dipakai oleh pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan/bisnis organisasi.
c. Peluang dan kemungkinan penggunaan teknologi untuk keunggulan di masa mendatang.
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia
(SDM) dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak
komputer. Sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan
18. digunakanuntukmentransferdata.Kebutuhanakantenagayangberbasisteknologi informasi masihterus
meningkat. Hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di
bidang teknologi informasi di berbagai bidang serta jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi
informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Keberadaan bisnis yang
tersebar di banyak tempat dengan berbagai ragam perangkat keras dan lunak mulai menyadari tentang
betapa pentingnya untuk mempercayakandukungan bagi keberhasilanpengolahan data komputernya
kepada satu sumber yang dapat dipercaya.
DAFTAR PUSTAKA
Arijanto,A.,Hikmah,D.,&Nashar,Muhammad.(2015).SistemInformasiManajemen.Jakarta:Universitas
Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA: Pearson/Prentice Hall.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson Education India.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2018). Management Information Systems: Managing The Digital Firm.
Pearson.
‘O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information Systems (Vol. 6). McGraw-Hill Irwin.
O'Brien,J.A.,&Marakas, G.M. (2005). IntroductiontoInformationSystems (Vol.13).New YorkCity,USA:
McGraw-Hill/Irwin.
Putra,Y.M. (2018). PengembanganSistemInformasi.ModulKuliah SistemInformasiManajemen.Jakarta:
FEB-Universitas Mercu Buana