Sistem pencernaan meliputi organ mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, hati, dan kandung empedu. Makanan dicerna melalui proses mekanik, kimiawi, dan enzimatik di berbagai organ, dimulai dari mulut hingga diabsorpsi di usus. Sistem saraf dan hormon mengontrol proses pencernaan melalui refleks gastrointestinal.
10. PENGONTROLAN SARAF
1. Sistem persarafan Enterik
a. Pleksus Myenterik Auerbach
Letak : ant lap.otot longitudinal - sirkuler
Sifat : motorik - mengontrol gerak usus
b. Pleksus submukus Meissner
Letak : di lapisan submukosa
Sifat : sensorik - mengontrol sekresi
11. 2. Otonomik
a. Parasimpatik : N. Vagus
- meningkatkan gerak/sekresi usus
b. Simpatik :
- menurunkan gerak / sekresi usus
12.
13. Refleks Gastrointestinal
Refleks myenterik : Pleksus Auerbach &
Meissner
2. Dari usus prevertebral gl simpatik usus
Refleks Gastrokolik
1.
Refleks Enterogastrik
Refleks Kolonoileal
3. Dari usus medulla spinalis /otak usus
Refleks defekasi
14. Refleks myenterik
Timbul : bila usus terisi makanan
merangs Miesnerr / Auerbach
refleks gerak usus
refleks sekresi usus
15. Refleks Gastrokolik
Signal dari Lambung
(mis. Lambung yg terisi makanan / irritasi )
menimbulkan refleks di kolon
(meningkatkan gerakan kolon: gerak mass)
16. Refleks Enterogastrik
Signal dari usus, mis:
- usus penuh / infeksi / irritasi
- mengandung banyak protein, lemak
- osmol, pH belum netral
timbul refleks hambatan pengosongan lambung
17. Refleks Kolonoileal
.
- Signal dari kolon ( mis. Kolon yg penuh / infeksi /
irritasi) timbul refleks hambatan pengosongan
ileum
Refleks defekasi
Timbul bila: Rektum terisi feses
18.
19. Hormon pencernaan
1. H.Gastrin : sekresi di lambung
2. H. Kholesistokinin : sekresi di
duodenum
3. H. Sekretin : sekresi di duodenum