SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
NAMA
NIM
MAKUL

: ZAKA FIRMA ADITYA
: 8111410061
: POLITIK HUKUM

ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
Ada pameo kuno menyebutkan jika hukum senantiasa hidup di dalam masyarakat,
hukum berkembang di dalam masyarakat. Dalam buku yang berjudul “ DasarDasar hukum dan pengadilan”, Prof. Subekti, SH mengatakan bahwa hukum itu
mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah mendatangkan
kemakmuran dan kebahagian pada rakyatnya.
Lebih jauh lagi, hukum menurut Prof. Subekti bertujuan untuk melayani
tujuan negara tersebut dengan menyelenggarakan “Keadilan” dan “ketertiban”,
syarat-syarat yang pokok untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
Ditegaskan selanjutnya, bahwa keadilan itu kiranya dapat digambarkan sebagai
sebuah keadaan keseimbangan yang membawa ketentraman di dalam hati orang
lain dan jika diusik atau dilanggar akan menimbulkan kegelisahan.
Keadilan selalu mengandung unsur “penghargaan”, “penilaian” atau
“pertimbangan” dan karena itu ia lazim dilambangkan dengan suatu “neraca
keadilan’. Dikatakan bahwa keadilan itu menuntut bahwa dalam keadaan yang
sama tiap orang harus menerima bagian yang sama pula.
Kemudian menurut Moh. Mahfud MD dalam bukunya pergulatan hukum
dan politik di Indonesia, disebutkan bahwa hukum memiliki karakteristik yang
berbeda dari masa kemasa. Lebih lanjut lagi, ada beberapa karakteristik hukum
yang ada yaitu; Responsif, represif, otonom dan Progresif. Hukum yang responsif
tercipta dari keadaan yang demokratis baik dalam lingkungan perpolitikan
maupun dari segi pembuatan hukum tersebut. Dalam hukum responsif, tujuan
hukum berdasarkan kompetensi dimana keadilan substansi yang dicari.
Sedangkan pada hukum represif tercipta akibat keadaan yang otoriter, dimana
hukum hanya dijadikan alat untuk mempertahankan status Quo penguasa.
Kemudian ada juga hukum yang bersifat otonom, dimana konfigurasinya terletak
pada kebenaran prosedural.
Terkait dengan karakteristik masing-masing produk hukum di atas,
Indonesia sebagai negara hukum (pasal 1 ayat 1 UUD 1945) Juga mengasilkan
beribu-ribu produk hukum dari awal kemerdekaan hingga sekarang ini. Produk
hukum tersebut memiliki karakteristik yang unik dimsaning-masaing masa.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin membedah produk hukum di awal
1960 an, yaitu UU No.5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Agraria. UU ini
merupakan satu-satunya produk hukum pasca kemerdekaan yang sampai saat ini
belum direvisi. Selanjutnya berkaitan dengan karakteristik, produk hukum di UU
1
No.5 Tahun 1960 menurut hemat penulis bersifat Responsif. Dikarenakan politik
hukum UU No.5 Tahun 1960 lebih membela rakyat.
Seperti kita ketahui bersama, dalam sejarahnya sebelum dibentuk UUPA
ini, bangsa Indonesia menganut hukum Belanda yaitu UU agrarische Wet 1870
yang terkenal dengan domai verklaringanya (semua tanah jajahan yang tidak
dapat dibuktikan kepemilikannya berdasarkan pembuktian hukum barat, maka
tanah tersebut dinyatakan tanah milik negara/penjajah Belanda). Hal ini tentu
sangat memberatkan bagi masyarakat Pribumu, dimana kala itu sebagian besar
tanahnya belum didaftarkan di kantor Pertanahan dan belum memiliki sertifikat.
Sehingga banyak sekali tanah Pribumi yang dirampas secara paksa oleh
pemerintah Belanda.
Akan tetapi, pasca disahkannya UU No.5 Tahun 1960 tentang PokokPokok Agraria pada tanggal 24 September 1960, asas Domein Verklaring mulai
dihapuskan. Hal ini dikarenakan asas tersebut tidaklah sesuai dengan hukum adat
dan telah menciderai hak-hak masyarakat hukum adat. Hal ini pula yang telah
disadari oleh para ahli hukum saat itu, dimana dalam konsideran dijelaskan:
1. Bahwa didalam Negara RI yang disusun kehidupan rakyatnya, termasuk
perekonomiannya, terutama masih bercorak agraris, bumi, air, dan ruang
angkasa, sebagai karunia Tuhan YME mempunyai fungsi yang amat
penting untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur.
2. Bahwa hukum agraria yang masih berlaku sekarang ini sebagian tersusun
berdasarkan tujuan dan sendi-sendi dari pemerintah jajahan dan sebagian
dipengaruhi olehnya, hingga bertentangan dengan kepentingan rakyat dan
negara dalam melaksanakan revolusi nasional sekarang ini serta
pembangunan semesta.
3. Bahwa hukum agraria tersebut mempunyai sifat dualisme, dengan
berlakunya hukum adat disamping hukum agraria yang didasarkan atas
hukum barat.
4. Bahwa bagi rakyat asli hukum agraria penjajahan itu tidak menjamin
kepastian hukum.
Dari beberapa point diatas sangat jelas bahwa hukum bawaan penjajah sangat
tidak sesuai dengan kepentingan rakyat dan negara. Selain itu juga terdapat
dualisme hukum dalam hukum agraria penjajahan Belanda yang sangat ribet
dalam pengaturannya. Lebih jauh lagi didalam pokok-pokok hukum agraria
No.5/1960 ini selain Agrariche Wet juga mencabut Domein Verklaring pasal 1
Agrarische Besluit (staatsblad 1870, N0.118).

2
Hukum agraria No.5/1960 ini diwujudkan untuk memberi keuntungan
akan tercapainya fungsi Bumi, air, dan ruang angkasa sebagai yang dimaksudkan
diatas dan harus sesuai pula dengan kepentingan rakyat dan negara sebagaimana
telah diamanatkan didalam UUD 1945 pasal 33.
Secara Historis Undang-Undang ini (No.5/1960) merupakan bentuk
partisipatif dan keinginan dari rakyat Indonesia yang tertindas oleh hukum
penjajah Barat. Oleh karenanya, UUPA isinya lebih bersifat partisipatif dalam
membela hak-hak rakyat dan juga dalam pembuatannya pun minim sekali
tersentuh unsur-unsur kepentingan politik golongan tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa UU No.5 Tahun 1960 termasuk Hukum yang
Responsif, dikarenakan:
1. Tujuannya untuk melindungi masyarakat, yaitub dengan menghapus
Agrarische Wet dan Agrarische Besluit yang bertahan lebih dari satu abad
lamanya sebagai hukum agararia di Indonesia. Didalam kedua hukum
Barat tersebut, terjadi dualisme antara hukum adat dengan hukum agararia.
2. Mencabut asas Domein Verklaring yang sangat menciderai hak-hak
rakyat, melalui UU No.5/1960 ini, hak-hak rakyat dilindungi oleh negara.
3. Penghapusan konsesi-konsesi kolonial tanah
4. Adanya perombakan kepemilikan tanah dan penguasaan tanah serta
hubungan-hubungan hukum yang bersangkutan dengan penguasaan tanah
dalam mewujudkan pemerataan kemakmuran dan keadilan
5. Kepentingan hukum dalam UUPPA ini lebih mengutamakan rakyat
(politik hukumnya lebih condong kepada rakyat).
6. UUPA ini sejalan dengan konstitusi negara RI terutama dalam pasal 33
dan tujuan negara sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945
alinea ke-IV.
7. Pembuatannya sangat demokratis dengan tidak di Intervensi baik oleh
partai politik maupun pemerintah sendiri.
8. UUPA ini dibentuk dan mewujudkan penjelmaan Ketuahanan YME,
kemanusiaan, kebangsaan, Kerakyatan dan keadilan sosial sebagai asas
kerohanian negara serta cita-cita bangsa.
Produk hukum UUPA ini merupakan produk hukum yang dinilai sebagian besar
Ahli Hukum sebagai produk Hukum yang berhasil mengangkat harkat dan
martabat masyarakat Indonesia. Meskipun didalam pelaksanaannya tentu masih
dapat dijumpai penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan Undang3
Undang Pokok agraria ini. Dikarenakan kita juga tidak dapat menafikan
bahwasanya Das Sein kerapkali bertentangan dengan Das Solen, hal yang
sekiranya wajar mengingat setiap manusia dan setiap orang memiliki penafsiran
hukum berbeda dan memiliki kepentingan hukum yang berbeda pula.
Sebaik-baiknya hukum diciptakan oleh si pembuat, namun apabila
disalahgunakan oleh si pelaksana maka hukum tersebut hanya sebatas norma yang
tidak rigid (kaku) dan bersifat (sleeping law) karena didalamnya terdapat celah
yang dapat dimasuki oleh kepentingan-kepentingan politik suatu golongan. Oleh
sebab itu, hukum yang baik adalah hukum yang tidak hanya benar secara
Prosedural, akan tetapi juga mencari kebenaran yang substantif.
Kwunggulan UUPA dengan UU lain (semisal UU Penanaman Modal)
No
Hal
1. Dasar
2.

Tujuan

3.

Perbedaan

UU PA
UU PM
Untuk
kemakmuran
danUntuk
kemakmuran
dan
kesejahteraan rakyat Indonesia. kesejahteraan rakyat Indonesia.
Melaksanakan apa yang tertulis Melaksanakan apa yang tertulis
di GBHN dan juga pasal 33 UUD dalam pasal 33 UUD 1945.
1945.
•
UUPA
dibuat
untuk•
UU
PM
dibuat
untuk
membatasai PMA yang padamendorong penanaman modal baik
tahun 1960 memang dibatasiasing maupun dalam negeri untuk
dikarekan idiologi yang dianutmemajukan Indonesia.
Indonesia
(Pidato
Menteri
Agraria tahun 1960).
•
UU PM sebagai payung hukum
penanaman modal dinilai cukup baik
•
UUPA sebagai payungdikarenakan
penanaman
modal
hukum dari peraturan-peraturanmasih berjalan dengan cukup baik
pertanahan dinilai gagal.
walaupun
ada
masalah,
salah
satunya berasal dari UUPA (pasal 22
•
UUPA memiliki semangatdiubah oleh MK karena tidak sesuai
yang berbeda bila dibandingkandengan UUPA).
dengan
peraturan-peraturan
UU PM memiliki semangat
dari daerah maupun pusat yang•
memiliki
semangat
untukyang sejalan dengan perkembangan
membangun
daerah,
salahsaat
ini,
yaitu
mendorong
satunya
dengan
mendorongpenanaman
modal
untuk
penanaman
modal
yangpembangunan
pusat
maupun
memiliki
semangat
berbedadaerah.
dengan UU PM.

4

More Related Content

What's hot

Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanayudikrismen1
 
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede Auditta
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede AudittaPenegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede Auditta
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede AudittaI Gede Auditta
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanayudikrismen1
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
Makalah tindak pidana dosen johny
Makalah tindak pidana dosen johnyMakalah tindak pidana dosen johny
Makalah tindak pidana dosen johnyTotok Priyo Husodo
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismIsnaldi Utih
 
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdfKapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdfKuswidiyantoAriefWic
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adatnatal kristiono
 
Sejarah hukum adat
Sejarah hukum adatSejarah hukum adat
Sejarah hukum adatSela Puji
 

What's hot (20)

Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
Pengertian perjanjian kawin
Pengertian perjanjian kawinPengertian perjanjian kawin
Pengertian perjanjian kawin
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede Auditta
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede AudittaPenegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede Auditta
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede Auditta
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Makalah tindak pidana dosen johny
Makalah tindak pidana dosen johnyMakalah tindak pidana dosen johny
Makalah tindak pidana dosen johny
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
 
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdfKapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
Kapita Selekta Sengketa Konflik Perkara.pdf
 
Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
 
Sejarah hukum adat
Sejarah hukum adatSejarah hukum adat
Sejarah hukum adat
 

Viewers also liked

UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUniversity of North Sumatera
 
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Penataan Ruang
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uuparaes_bastard
 
sistem hukum agraria di Indonesia
sistem hukum agraria di Indonesiasistem hukum agraria di Indonesia
sistem hukum agraria di Indonesiadimas ridody
 
Politik hukum agraria
Politik hukum agrariaPolitik hukum agraria
Politik hukum agrariaCanang Bagus
 
Uu no.8 th 1999 ttg perlindungan konsumen
Uu no.8 th 1999 ttg perlindungan konsumenUu no.8 th 1999 ttg perlindungan konsumen
Uu no.8 th 1999 ttg perlindungan konsumenBobby D'Arch
 
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 - Penanaman Modal
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 - Penanaman ModalUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 - Penanaman Modal
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 - Penanaman ModalAndry Wisnu Udit
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...Penataan Ruang
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointAndhika Pratama
 
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemeri...
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemeri...Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemeri...
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemeri...Penataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...Penataan Ruang
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjitojonatanwardian
 

Viewers also liked (12)

UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
 
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemer...
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
sistem hukum agraria di Indonesia
sistem hukum agraria di Indonesiasistem hukum agraria di Indonesia
sistem hukum agraria di Indonesia
 
Politik hukum agraria
Politik hukum agrariaPolitik hukum agraria
Politik hukum agraria
 
Uu no.8 th 1999 ttg perlindungan konsumen
Uu no.8 th 1999 ttg perlindungan konsumenUu no.8 th 1999 ttg perlindungan konsumen
Uu no.8 th 1999 ttg perlindungan konsumen
 
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 - Penanaman Modal
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 - Penanaman ModalUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 - Penanaman Modal
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 - Penanaman Modal
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Kh...
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemeri...
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemeri...Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemeri...
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemeri...
 
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjito
 

Similar to ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960

Similar to ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960 (20)

Hakasasimanusiakelompok4 131108013533-phpapp01
Hakasasimanusiakelompok4 131108013533-phpapp01Hakasasimanusiakelompok4 131108013533-phpapp01
Hakasasimanusiakelompok4 131108013533-phpapp01
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Maka lah
Maka lahMaka lah
Maka lah
 
Perlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasionalPerlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasional
 
DOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxDOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptx
 
Bab Tata Hukum Indonesia
Bab  Tata Hukum IndonesiaBab  Tata Hukum Indonesia
Bab Tata Hukum Indonesia
 
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIAMAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
 
Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan
Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan
Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan
 
PPT_KLP 1 HUKUM PERDATA&BISNIS_5C.pptx
PPT_KLP 1 HUKUM PERDATA&BISNIS_5C.pptxPPT_KLP 1 HUKUM PERDATA&BISNIS_5C.pptx
PPT_KLP 1 HUKUM PERDATA&BISNIS_5C.pptx
 
Konfigurasi politik dan legislasi
Konfigurasi politik dan legislasiKonfigurasi politik dan legislasi
Konfigurasi politik dan legislasi
 
Hukum Ditaati Orang
Hukum Ditaati OrangHukum Ditaati Orang
Hukum Ditaati Orang
 
2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt
 
Pembukaan uud-45
Pembukaan uud-45Pembukaan uud-45
Pembukaan uud-45
 
Materi 5. Hak dan Kewajiban WN
Materi 5. Hak dan Kewajiban WNMateri 5. Hak dan Kewajiban WN
Materi 5. Hak dan Kewajiban WN
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
Ham
HamHam
Ham
 
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
 
Kwn bab 4 kelompok 4
Kwn bab 4 kelompok 4 Kwn bab 4 kelompok 4
Kwn bab 4 kelompok 4
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Hukum
HukumHukum
Hukum
 

More from Zaka Firma Aditya

ANALISIS RUU KEAMANAN NASIONAL (KEMNAS)
ANALISIS RUU KEAMANAN NASIONAL (KEMNAS)ANALISIS RUU KEAMANAN NASIONAL (KEMNAS)
ANALISIS RUU KEAMANAN NASIONAL (KEMNAS)Zaka Firma Aditya
 
Penanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
Penanggulangan Kasus Korupsi di IndonesiaPenanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
Penanggulangan Kasus Korupsi di IndonesiaZaka Firma Aditya
 
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESContoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESZaka Firma Aditya
 

More from Zaka Firma Aditya (7)

Pengelolaan keuangan negara
Pengelolaan keuangan negaraPengelolaan keuangan negara
Pengelolaan keuangan negara
 
ANALISIS RUU KEAMANAN NASIONAL (KEMNAS)
ANALISIS RUU KEAMANAN NASIONAL (KEMNAS)ANALISIS RUU KEAMANAN NASIONAL (KEMNAS)
ANALISIS RUU KEAMANAN NASIONAL (KEMNAS)
 
Penanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
Penanggulangan Kasus Korupsi di IndonesiaPenanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
Penanggulangan Kasus Korupsi di Indonesia
 
Tahlil dan dalilnya
Tahlil dan dalilnyaTahlil dan dalilnya
Tahlil dan dalilnya
 
Hukum acara peradilan pajak
Hukum acara peradilan pajakHukum acara peradilan pajak
Hukum acara peradilan pajak
 
Artikel keuangan negara
Artikel keuangan negaraArtikel keuangan negara
Artikel keuangan negara
 
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESContoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
 

ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960

  • 1. NAMA NIM MAKUL : ZAKA FIRMA ADITYA : 8111410061 : POLITIK HUKUM ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960 Ada pameo kuno menyebutkan jika hukum senantiasa hidup di dalam masyarakat, hukum berkembang di dalam masyarakat. Dalam buku yang berjudul “ DasarDasar hukum dan pengadilan”, Prof. Subekti, SH mengatakan bahwa hukum itu mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagian pada rakyatnya. Lebih jauh lagi, hukum menurut Prof. Subekti bertujuan untuk melayani tujuan negara tersebut dengan menyelenggarakan “Keadilan” dan “ketertiban”, syarat-syarat yang pokok untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan. Ditegaskan selanjutnya, bahwa keadilan itu kiranya dapat digambarkan sebagai sebuah keadaan keseimbangan yang membawa ketentraman di dalam hati orang lain dan jika diusik atau dilanggar akan menimbulkan kegelisahan. Keadilan selalu mengandung unsur “penghargaan”, “penilaian” atau “pertimbangan” dan karena itu ia lazim dilambangkan dengan suatu “neraca keadilan’. Dikatakan bahwa keadilan itu menuntut bahwa dalam keadaan yang sama tiap orang harus menerima bagian yang sama pula. Kemudian menurut Moh. Mahfud MD dalam bukunya pergulatan hukum dan politik di Indonesia, disebutkan bahwa hukum memiliki karakteristik yang berbeda dari masa kemasa. Lebih lanjut lagi, ada beberapa karakteristik hukum yang ada yaitu; Responsif, represif, otonom dan Progresif. Hukum yang responsif tercipta dari keadaan yang demokratis baik dalam lingkungan perpolitikan maupun dari segi pembuatan hukum tersebut. Dalam hukum responsif, tujuan hukum berdasarkan kompetensi dimana keadilan substansi yang dicari. Sedangkan pada hukum represif tercipta akibat keadaan yang otoriter, dimana hukum hanya dijadikan alat untuk mempertahankan status Quo penguasa. Kemudian ada juga hukum yang bersifat otonom, dimana konfigurasinya terletak pada kebenaran prosedural. Terkait dengan karakteristik masing-masing produk hukum di atas, Indonesia sebagai negara hukum (pasal 1 ayat 1 UUD 1945) Juga mengasilkan beribu-ribu produk hukum dari awal kemerdekaan hingga sekarang ini. Produk hukum tersebut memiliki karakteristik yang unik dimsaning-masaing masa. Dalam kesempatan ini, penulis ingin membedah produk hukum di awal 1960 an, yaitu UU No.5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Agraria. UU ini merupakan satu-satunya produk hukum pasca kemerdekaan yang sampai saat ini belum direvisi. Selanjutnya berkaitan dengan karakteristik, produk hukum di UU 1
  • 2. No.5 Tahun 1960 menurut hemat penulis bersifat Responsif. Dikarenakan politik hukum UU No.5 Tahun 1960 lebih membela rakyat. Seperti kita ketahui bersama, dalam sejarahnya sebelum dibentuk UUPA ini, bangsa Indonesia menganut hukum Belanda yaitu UU agrarische Wet 1870 yang terkenal dengan domai verklaringanya (semua tanah jajahan yang tidak dapat dibuktikan kepemilikannya berdasarkan pembuktian hukum barat, maka tanah tersebut dinyatakan tanah milik negara/penjajah Belanda). Hal ini tentu sangat memberatkan bagi masyarakat Pribumu, dimana kala itu sebagian besar tanahnya belum didaftarkan di kantor Pertanahan dan belum memiliki sertifikat. Sehingga banyak sekali tanah Pribumi yang dirampas secara paksa oleh pemerintah Belanda. Akan tetapi, pasca disahkannya UU No.5 Tahun 1960 tentang PokokPokok Agraria pada tanggal 24 September 1960, asas Domein Verklaring mulai dihapuskan. Hal ini dikarenakan asas tersebut tidaklah sesuai dengan hukum adat dan telah menciderai hak-hak masyarakat hukum adat. Hal ini pula yang telah disadari oleh para ahli hukum saat itu, dimana dalam konsideran dijelaskan: 1. Bahwa didalam Negara RI yang disusun kehidupan rakyatnya, termasuk perekonomiannya, terutama masih bercorak agraris, bumi, air, dan ruang angkasa, sebagai karunia Tuhan YME mempunyai fungsi yang amat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur. 2. Bahwa hukum agraria yang masih berlaku sekarang ini sebagian tersusun berdasarkan tujuan dan sendi-sendi dari pemerintah jajahan dan sebagian dipengaruhi olehnya, hingga bertentangan dengan kepentingan rakyat dan negara dalam melaksanakan revolusi nasional sekarang ini serta pembangunan semesta. 3. Bahwa hukum agraria tersebut mempunyai sifat dualisme, dengan berlakunya hukum adat disamping hukum agraria yang didasarkan atas hukum barat. 4. Bahwa bagi rakyat asli hukum agraria penjajahan itu tidak menjamin kepastian hukum. Dari beberapa point diatas sangat jelas bahwa hukum bawaan penjajah sangat tidak sesuai dengan kepentingan rakyat dan negara. Selain itu juga terdapat dualisme hukum dalam hukum agraria penjajahan Belanda yang sangat ribet dalam pengaturannya. Lebih jauh lagi didalam pokok-pokok hukum agraria No.5/1960 ini selain Agrariche Wet juga mencabut Domein Verklaring pasal 1 Agrarische Besluit (staatsblad 1870, N0.118). 2
  • 3. Hukum agraria No.5/1960 ini diwujudkan untuk memberi keuntungan akan tercapainya fungsi Bumi, air, dan ruang angkasa sebagai yang dimaksudkan diatas dan harus sesuai pula dengan kepentingan rakyat dan negara sebagaimana telah diamanatkan didalam UUD 1945 pasal 33. Secara Historis Undang-Undang ini (No.5/1960) merupakan bentuk partisipatif dan keinginan dari rakyat Indonesia yang tertindas oleh hukum penjajah Barat. Oleh karenanya, UUPA isinya lebih bersifat partisipatif dalam membela hak-hak rakyat dan juga dalam pembuatannya pun minim sekali tersentuh unsur-unsur kepentingan politik golongan tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa UU No.5 Tahun 1960 termasuk Hukum yang Responsif, dikarenakan: 1. Tujuannya untuk melindungi masyarakat, yaitub dengan menghapus Agrarische Wet dan Agrarische Besluit yang bertahan lebih dari satu abad lamanya sebagai hukum agararia di Indonesia. Didalam kedua hukum Barat tersebut, terjadi dualisme antara hukum adat dengan hukum agararia. 2. Mencabut asas Domein Verklaring yang sangat menciderai hak-hak rakyat, melalui UU No.5/1960 ini, hak-hak rakyat dilindungi oleh negara. 3. Penghapusan konsesi-konsesi kolonial tanah 4. Adanya perombakan kepemilikan tanah dan penguasaan tanah serta hubungan-hubungan hukum yang bersangkutan dengan penguasaan tanah dalam mewujudkan pemerataan kemakmuran dan keadilan 5. Kepentingan hukum dalam UUPPA ini lebih mengutamakan rakyat (politik hukumnya lebih condong kepada rakyat). 6. UUPA ini sejalan dengan konstitusi negara RI terutama dalam pasal 33 dan tujuan negara sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV. 7. Pembuatannya sangat demokratis dengan tidak di Intervensi baik oleh partai politik maupun pemerintah sendiri. 8. UUPA ini dibentuk dan mewujudkan penjelmaan Ketuahanan YME, kemanusiaan, kebangsaan, Kerakyatan dan keadilan sosial sebagai asas kerohanian negara serta cita-cita bangsa. Produk hukum UUPA ini merupakan produk hukum yang dinilai sebagian besar Ahli Hukum sebagai produk Hukum yang berhasil mengangkat harkat dan martabat masyarakat Indonesia. Meskipun didalam pelaksanaannya tentu masih dapat dijumpai penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan Undang3
  • 4. Undang Pokok agraria ini. Dikarenakan kita juga tidak dapat menafikan bahwasanya Das Sein kerapkali bertentangan dengan Das Solen, hal yang sekiranya wajar mengingat setiap manusia dan setiap orang memiliki penafsiran hukum berbeda dan memiliki kepentingan hukum yang berbeda pula. Sebaik-baiknya hukum diciptakan oleh si pembuat, namun apabila disalahgunakan oleh si pelaksana maka hukum tersebut hanya sebatas norma yang tidak rigid (kaku) dan bersifat (sleeping law) karena didalamnya terdapat celah yang dapat dimasuki oleh kepentingan-kepentingan politik suatu golongan. Oleh sebab itu, hukum yang baik adalah hukum yang tidak hanya benar secara Prosedural, akan tetapi juga mencari kebenaran yang substantif. Kwunggulan UUPA dengan UU lain (semisal UU Penanaman Modal) No Hal 1. Dasar 2. Tujuan 3. Perbedaan UU PA UU PM Untuk kemakmuran danUntuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. kesejahteraan rakyat Indonesia. Melaksanakan apa yang tertulis Melaksanakan apa yang tertulis di GBHN dan juga pasal 33 UUD dalam pasal 33 UUD 1945. 1945. • UUPA dibuat untuk• UU PM dibuat untuk membatasai PMA yang padamendorong penanaman modal baik tahun 1960 memang dibatasiasing maupun dalam negeri untuk dikarekan idiologi yang dianutmemajukan Indonesia. Indonesia (Pidato Menteri Agraria tahun 1960). • UU PM sebagai payung hukum penanaman modal dinilai cukup baik • UUPA sebagai payungdikarenakan penanaman modal hukum dari peraturan-peraturanmasih berjalan dengan cukup baik pertanahan dinilai gagal. walaupun ada masalah, salah satunya berasal dari UUPA (pasal 22 • UUPA memiliki semangatdiubah oleh MK karena tidak sesuai yang berbeda bila dibandingkandengan UUPA). dengan peraturan-peraturan UU PM memiliki semangat dari daerah maupun pusat yang• memiliki semangat untukyang sejalan dengan perkembangan membangun daerah, salahsaat ini, yaitu mendorong satunya dengan mendorongpenanaman modal untuk penanaman modal yangpembangunan pusat maupun memiliki semangat berbedadaerah. dengan UU PM. 4