SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Disusun

                YB.SUGIARTO




FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

             UNIVERSITAS UDAYANA
PENDAHULUAN


DIFINISI ;

         Persamaan differensial adalah persamaan yang

         memuat derivatif-derivatif,sekurang kurangnya

         satu derivative dari fungsi yang tidak diketahui.

TINGKAT (ORDER)

         Tingkat derivatif yang tertinggi yang terdapat

         dalam persamaan

PANGKAT(DEGRE=DERAJAD)

             Pangkat dari derivatif yang mempunyai tingkat

             tertinggi.

CONTOH;



  1.         +       + 2y = 0




  2.         3
                 +   4
                         - x7y = sin x


  3. ( x2 + y2 ) dx – 2xy dy = 0
MEMBENTUK PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Persamaan differensial dapat dibentuk dengan beberapa
cara salah satunya dengan mengadakan eliminasi kostanta

sembarang yang ada dalam persamaan.



SOAL

1.Tentukan persamaan differensial dari :

  y = c x2 + c2



2. Bila c sebagai parameter yang ber ubaha-ubah tentukan

  PD dari ( x - c )2 + ( y – c )2 = 2 c2



3.Tentukan PD dari bentuk primitivedi bawah ini ;

  a. y = A x + B                     d y = sin ( x + A )

  b. y = A x2   + B                  e. r = a ( 1 – cos    )

 c. ln y = A x2 + B                  f. x = A sin ( y + B )



  4. Tentukan persamaan differensial dari family of circles
    Yang mempunyai jari- jari berubah dengan pusat pada
    sumbu x
PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL




DEFINISI :
             Suatu persamaan yang memenuhi satu
             Persamaan differensial disebut penyele
             saian PERSAMAAN DIFFERENSIAL



PENYELESAIAN
MACAM – MACAM


1. PENYELESAIAN UMUM yaitu suatu penyelesaian
  yang masih memuat kostanta sembarang.


2. PENYELESAIAN BERSYARAT suatu penyelesaian
  umum dengan memberikan harga – harga x sehingga
  kostanta dapat di tentukan


3. PENYELESAIAN SINGULAR.
PERSAMAAN DIFFERENSIAL
               TINGKAT SATU DAN PANGKAT SATU



BENTUK UMUM :
                       F ( x, y ,   )=0


Pada persamaan diatas masih terdapat perubah – perubah
terpisah dan ada kalanya belum terpisah ( tercampur )
Maka cara menyelesaikan PD tersebut dengan meng
Integralkan suku demi suku bila sudah terpisah jika belum di
usahakan       untuk    di    pisahkan    perubah-perubahnya   yang
sejenis.


BENTUK UMUM PERUBAH TERPISAH :


       N(X ) dx + M( Y ) dy = 0


Penyelesaian Umum


           +                  = c


SOAL LATIHAN
  1. x dx + y dy = 0

  2. ( 1 – y )         = x2

  3. Secx dx – tan y dy = 0
  4. ln x dx + arc tan y dy = 0
PERUBAH – PERUBAH YANG BELUM TERPISAH


BENTUK UMUM : N ( x,y ) dx + M ( x, y ) dy = 0


Atau                 f1(x) g2(y) dx + f2 (x ) g1(y)dy = 0



SOAL –SOAL LATIHAN
1. y dx + ( 1 + x2 ) dy = 0
2. 2( y + 3 ) dx – xy dy = 0
3. ( 1 + y 2 ) dx + ( 1 + x2 ) dy = 0
4. ( y2 – 1 ) dx + 2y           arc sin x dy = 0
5. ( x – y2 ) dx + 2xy dy = 0
PERSAMAAN HOMOGEN

  Sebelumnya kita tentukan fungsi homogenya yaitu :
   F ( x,y) di sebut homogen berpangkat –n apabila


            F(        )=     F (x,y)

  BENTUK PD HOMOGEN


            M(x,y) dx + N (x,y) dy = 0


  Syarat : M(x,y) dan N (x,y) homogen berpangkat sama


  Cara menyelesaikan bentuk PD di ubah menjadi :


            M(y/x) dx + N(y/x) dy = 0 …………( 1)
  Atau
            M(x/y) dx + N(x/y) dy = 0…………(2 )

  Andaikan di pakai bentuk (1) maka substitusi dari

  y = ux         maka dy = u dx + x du

  Bentuk PD :
                 M(u) dx + N(u) ( u dx + x du ) = 0
  Perubah di pisahkan
                 ( M(u) + uN(u) ) dx + x N(u) du = 0


Sehingga:                +                   du = 0
SOAL LATIHAN
             1.   ( x2 – xy + y2 ) dx – xy dy = 0

             2.   xy dx + 2 ( x2 + 2 y2 ) dy = 0

             3.   (y-           ) dx – x dy

             4. ( 1 + 2       ) dx + 2        ( 1- x/y ) dy = 0

             5. ( 2x sin y/x + 3y cos y/x ) dx – 3x cos y/x dy = 0




PERSAMAAN                    DIFFERENSIAL                    TIDAK
HOMOGEN.
PD tidak homogen mempunyai tiga cirri dalam merubah
menjadi PD homogen.



Bentuk Umum :

                   ( ax +by + c ) dx + (px + qy + r ) = 0



Kasus (i);




Misalkan: u = ax +by + c maka            du = a dx + b dy
V = px + qy + r maka      dv = p dx + q dy



Dengan teori determinan maka di dapat :




dx =          =                dan dy =             =

dengan substitusi ke persamaan di atas terbentuk

PD HOMOGEN yaitu;

         ( q u – pv ) du + (a v – b u ) dv = 0




(ii)



Andaikan                 =k      maka a = pk dan b = q k


Persamaan menjadi ;

        ( k ( px + qy ) + c)dx + ( px+qy+c)dy = 0

Ambil   u = px + qy maka         du = pdx + q dy
dx =          subtitusi ke persamaan




sehingga terbentuk persamaan HOMOGEN yaitu:


( ku + c)             + ( u + r ) dy = 0


( ku + c ) du + { ( p – kq )u + pr – cq ) } dy = 0




(iii)                           =k


 a = kp , b = kq dan c = kr maka persamaan yg terjadi ;

    k dx + dy = 0

 setelah di integralkan mempunyai penyelesaiaan umum :

        kx + y = c

SOAL LATIHAN;
   1. ( x + 2y – 4 ) dx - ( 2x + y – 5 ) dy = 0


   2. ( x + y ) dx + ( 3x + 3y - 4 ) dy = 0


   3. (2x + 3y – 1 ) dx + ( 2x + 3y + 2 ) dy = 0
4. Tg2 (x+y) dx – dy = 0


  5.   ( 1 – xy + x2y2) dx + ( x3y – x2 ) dy = 0



       PERSAMAAN EKSAK DAN FAKTOR
       INTEGRAL

BENTUK PD : M(x,y) dx + N (x,y) dy = 0 ……………(1)



Disebut persamaan     EKSAK     bila memenuhi :




                       =




Apabila tidak memenuhi disebut Persamaan tidak eksak
dapat diselesaikan menggunakan FAKTOR INTEGRAL.

CARA PENYELESAIAN PERSAMAAN EKSAK

 Pandang dulu pers ;       F(x,y) = c

DI defferensialkan total sehingga :
dF(x,y) =              dx   +       dy = dc


     sehingga :


                            dx   +        dy = 0 ………….. (2)




Syarat agar persamaan di atas EKSAK maka :




                       =




Pers (2) dengan (1) adalah sama sehingga dapat disimpulkan




        (1)                = M (x,y)

        (2)                 = N (x,y)

        (3)       Penyelesaian PD (1) adalah F(x,y) = c



  Dengan solusi PD EKSAK ada dua cara yaitu :


     (1)                = M (x,y)
F(x,y)         =    x
                                   M(x,y) dx + g(y)


                           =         [   x
                                             M(x,y) dx ] + g’ (y)


                           = N (x,y)

              [   x
                      M(x,y) dx ] + g’ (y) =        N (x,y)


Dengan demikian nilai g, (y) dan g(y) dapat ditentukan

Jadi penyelesaian secara umum F(x,y) = c




(2)           = N (x,y)

           F(x,y)         =    y
                                   N(x,y) dy + g(x)


                           =         [   y
                                             N(x,y) dy ] + g’ (x)


                           = M (x,y)



                  [   y
                          N(x,y) dy ] + g’ (x) =     M (x,y)
Dengan demikian nilai g, (x) dan g(x) dapat ditentukan

     Jadi penyelesaian secara umum F(x,y) = c




       Soal – soal


1.    ( x + y ) dx + ( x - y ) dy = 0



2.    3y ( x2 – 1 ) dx + ( x3 + 8y – 3x ) dy = 0



3.    (2x2 –xy2-2y + 3 )dx – (x2y + 2x ) dy = 0



4.    ( ysinx + xy cosx ) dx + ( x sinx + 1) dy = 0



5.    ( x arcsin y/x + arcsin y/x ) dx +           dy = 0
FAKTOR INTEGRAL




Apabila pers PD tidak eksak maka untuk merubah menjadi
persamaan eksak dikalikan dengan factor integral.

Andaikan U(x,y) merukan factor integral maka :

 U(x,y) M(x,y) + U(x,y) N(x,y) = 0 PD eksak



Syarat :


                   =

U          +   M   =   U      +   N
Maka didapat :




U(x,y) = -                       RUMUS UMUM



                                FAKTOR INTEGRAL

ADA BEBERAPA KEMUNGKINAN YANG TERJADI ;



(1).FAKTOR INTEGRAL U(X,Y) MERUPAKAN FUNGSI X




      =   0   DAN        =




                    dx
FAKTOR INTEGRAL : U(x) =




 Dimana : h(x) =




(2) FAKTOR INTEGRAL MERUPAKAN FUNGSI DARI Y




         =   0     DAN        =




                         dy




FAKTOR INTEGRAL : U(Y) =




 Dimana : k(y) =

(3) FAKTOR INTEGRAL MERUPAKAN FUNGSI X DAN Y
Bentuk U =U(x,y) atau V=(x,y)

  Jadi U = U (v)       sehingga


                                  dan

Substitusi ke pers factor integral

                                     dy


Factor integral :         U(x,y)=


       Di mana h(v) =



Bentuk factor integral yang lain :
1. Bila PD homogen dan M x + N y     0 maka

   Factor integral ;

2. Persamaan dapat di ubah dalam bentuk :


   Yf(xy) dx + x g(xy) dy = 0 dimana f(xy)   g(xy) maka
f.i :




                     Soal latihan


   1. ( 4xy + 3y2 – x ) dx + x ( x + 2y ) dy = 0
   2. Y(x + y + 1 ) dx + x ( x +3y + 2 ) dy = 0
   3. (2    y2 – y ) dx + ( 2x2     - x ) dy = 0
   4. ( x + sin y ) dx + ( xcos y – 2y ) dy = 0
   5. ( x arcsin y/x + arcsinx )dx +                dy =0




   6. [tgy +2x ln(y+ DIFFERENSIAL dx+(xsec2y + SATU
         PERSAMAAN         ) – 4x ] LINIER TINGKAT -5)dy=0




BENTUK UMUM :

                     A(X)         + B(X) Y = C(X)

setiap suku di bagi dengan A(X) maka bentuknya




                            + P(x) y = Q(x) ……. (1)

Dimana P(x) =                        dan Q(x) =
CARA PENYELESAIAN ADA BEBERAPA METODA

1.Metoda Faktor Integral

  Pandang dulu bentuk        dari :

     [y        ]=              + y P(x)

                =        [      + y P(x) ]

                =        Q(x) ………………………….(2)

 Bila di integralkan kedua ruas merupakan

 Penyelesaian dari PD Linear yaitu:

 y         =   Q(x)          dx + c   dimana f.i :

 2.Metoda LANGRANCE ( VARIASI KONSTANTE)



                + P(x) y = Q(x)

     Bentuk Persamaan Tereduksi yaitu Q(x) = 0
     Sehingga bentuk Persamaan Tereduksi


          + P(x) y = 0
+ P(x) dx = 0 bila di integralkan
                                ………. (1)

Atau
    Y = C1            sebagai penyelesaian Reduksi


Untuk mencari penyelesaian umum dengan
memandang c1 sebagai fungsi dari x dan dicari
nilai nya bila di substitusikan pada persamaan
tereduksi menjadi penyelesaian umum


Dari pers (1) di defferensialkan ke – x

    + P(x) =             maka       + P(x) y = y

y       = Q(x)               =      Q(x)

                                =      Q(x)



dc1 =            Q(x) bila di integralkan menjadi


c1 = Q(x)           dx


Jadi Penyelesaian umum adalah:
y          =   Q(x)         dx + c



3.Metoda BERNOULLI


                + P(x) y = Q(x) …….(1)

Misalkan bentuk penyelesaian y = u.v
Dimana u dan v sebagai perubah dari x
Bila kedua ruas di defferensialkan ke x maka
dy = u dv + v du substitusi ke pers (1)


u     +v    + uv P(x) = Q (x)
u [     vP(x) ] + v         = Q(x)
disini fungsi u dan v adalah fungsi sembarang maka
kita pilih sedemikian hingga :


      vP(x) = 0 atau             + P(x) dx = 0

Di integralkan bentuknya
V=c            karena c sembarang pilih c = 1
Sehingga v =



Bentuk       v         = Q(x)


                            = Q (x)

               du = Q(x)             dx


di integralkan u =         Q(x)            dx


Penyelesaian umum adalah;


Y = u.v maka y=                     Q(x)          dx

                         y=       Q(x)          dx + c




                  SOAL LATIHAN




1.       + 2 xy = 4x

2.   X     = y + x3 + 3x2 – 2x
3.       + y ctg x = tg2x

4.   ( 1 – x2 )           + xy =

5.   x     + y = x lnx




            PERSAMAAN BERNOULLI


BENTUK UMUM :

                             + y P(x) = yn Q (x)



Cara penyelesaian :

Di ubah dalam bentuk y             -n
                                            +y   – ( n -1)
                                                             P(x) = Q (x)


Misal u = y   – ( n -1)
                           maka         =

                                        = ( 1 – n ) y-n




Bentuk ;                  + P(x) u = Q(x)
+ (1-n) P(x) u = (1-n) Q(x)   Bentuk linier Tk I




Penyelesaian umum :

u.             = (1-n)     Q(x)                  dx + c


atau y1-n             = (1-n)   Q(x)                dx + c

More Related Content

What's hot

Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)fauz1
 
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linierMatematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linierPrayudi MT
 
PD orde2 Homogen
PD orde2 HomogenPD orde2 Homogen
PD orde2 Homogenunesa
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiPrayudi MT
 
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogenMatematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogenPrayudi MT
 
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabelSistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabelNadyla Nizz
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamadwiprananto
 
Persamaan diferensial 2
Persamaan diferensial 2Persamaan diferensial 2
Persamaan diferensial 2Nouvel Raka
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduadwiprananto
 
Matematika Bangun Ruang (Integral)
Matematika Bangun Ruang (Integral)Matematika Bangun Ruang (Integral)
Matematika Bangun Ruang (Integral)Meka Saima
 
materi-2-kalkulus
materi-2-kalkulusmateri-2-kalkulus
materi-2-kalkulusVera Lake
 
Modul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisiModul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisiPrayudi MT
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialAwatifAtif
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialReski Aprilia
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukMukhrizal Effendi
 

What's hot (20)

Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)Turunan (Differensial)
Turunan (Differensial)
 
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linierMatematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
PD orde2 Homogen
PD orde2 HomogenPD orde2 Homogen
PD orde2 Homogen
 
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisiKalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
Kalkulus modul 2 fungsi dan limit fungsi revisi
 
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogenMatematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
 
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabelSistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
 
Persamaan diferensial 2
Persamaan diferensial 2Persamaan diferensial 2
Persamaan diferensial 2
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
 
Matematika Bangun Ruang (Integral)
Matematika Bangun Ruang (Integral)Matematika Bangun Ruang (Integral)
Matematika Bangun Ruang (Integral)
 
materi-2-kalkulus
materi-2-kalkulusmateri-2-kalkulus
materi-2-kalkulus
 
Modul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisiModul 1 bilangan real dan grafik revisi
Modul 1 bilangan real dan grafik revisi
 
Modul kalkulus
Modul kalkulusModul kalkulus
Modul kalkulus
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensial
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
 
Makalah fobeneus
Makalah fobeneusMakalah fobeneus
Makalah fobeneus
 

Viewers also liked

8 Foot 4 Tier LED Liquor Shelf
8 Foot 4 Tier LED Liquor Shelf8 Foot 4 Tier LED Liquor Shelf
8 Foot 4 Tier LED Liquor ShelfLiquor Shelves
 
A-The students for this unit plan are 5th grade general education class with ...
A-The students for this unit plan are 5th grade general education class with ...A-The students for this unit plan are 5th grade general education class with ...
A-The students for this unit plan are 5th grade general education class with ...courtneylee_35
 
ЕКОНОМІЧНА ЕФЕКТИВНІСТЬ ВІТЧИЗНЯНИХ ОЛІГОПОЛІСТИЧНИХ РИНКІВ
ЕКОНОМІЧНА ЕФЕКТИВНІСТЬ ВІТЧИЗНЯНИХ ОЛІГОПОЛІСТИЧНИХ РИНКІВЕКОНОМІЧНА ЕФЕКТИВНІСТЬ ВІТЧИЗНЯНИХ ОЛІГОПОЛІСТИЧНИХ РИНКІВ
ЕКОНОМІЧНА ЕФЕКТИВНІСТЬ ВІТЧИЗНЯНИХ ОЛІГОПОЛІСТИЧНИХ РИНКІВAlex Grebeshkov
 
What do we want teaching materials
What do we want teaching materialsWhat do we want teaching materials
What do we want teaching materialspr107
 
Finding monster stock
Finding monster stockFinding monster stock
Finding monster stockSarut Beer
 
ОБРАБОТКА ПИТЬЕВЫХ И СТОЧНЫХ ВОД
ОБРАБОТКА ПИТЬЕВЫХ И СТОЧНЫХ ВОДОБРАБОТКА ПИТЬЕВЫХ И СТОЧНЫХ ВОД
ОБРАБОТКА ПИТЬЕВЫХ И СТОЧНЫХ ВОДP2W-Ltd
 
Building Services
Building ServicesBuilding Services
Building ServicesNitha KJ
 
Outreach to Alytus, Lietuva
Outreach to Alytus, LietuvaOutreach to Alytus, Lietuva
Outreach to Alytus, LietuvaSam Schmitt
 
66,000 and corporate culture
66,000 and corporate culture66,000 and corporate culture
66,000 and corporate cultureMiles Burke
 
Laser Ignition System
Laser Ignition SystemLaser Ignition System
Laser Ignition SystemRishav Raj
 

Viewers also liked (13)

8 Foot 4 Tier LED Liquor Shelf
8 Foot 4 Tier LED Liquor Shelf8 Foot 4 Tier LED Liquor Shelf
8 Foot 4 Tier LED Liquor Shelf
 
FINANCING FOR DEVELOPMENT
FINANCING FOR DEVELOPMENTFINANCING FOR DEVELOPMENT
FINANCING FOR DEVELOPMENT
 
A-The students for this unit plan are 5th grade general education class with ...
A-The students for this unit plan are 5th grade general education class with ...A-The students for this unit plan are 5th grade general education class with ...
A-The students for this unit plan are 5th grade general education class with ...
 
ЕКОНОМІЧНА ЕФЕКТИВНІСТЬ ВІТЧИЗНЯНИХ ОЛІГОПОЛІСТИЧНИХ РИНКІВ
ЕКОНОМІЧНА ЕФЕКТИВНІСТЬ ВІТЧИЗНЯНИХ ОЛІГОПОЛІСТИЧНИХ РИНКІВЕКОНОМІЧНА ЕФЕКТИВНІСТЬ ВІТЧИЗНЯНИХ ОЛІГОПОЛІСТИЧНИХ РИНКІВ
ЕКОНОМІЧНА ЕФЕКТИВНІСТЬ ВІТЧИЗНЯНИХ ОЛІГОПОЛІСТИЧНИХ РИНКІВ
 
Altaf_PHP_Developer
Altaf_PHP_DeveloperAltaf_PHP_Developer
Altaf_PHP_Developer
 
What do we want teaching materials
What do we want teaching materialsWhat do we want teaching materials
What do we want teaching materials
 
Finding monster stock
Finding monster stockFinding monster stock
Finding monster stock
 
ОБРАБОТКА ПИТЬЕВЫХ И СТОЧНЫХ ВОД
ОБРАБОТКА ПИТЬЕВЫХ И СТОЧНЫХ ВОДОБРАБОТКА ПИТЬЕВЫХ И СТОЧНЫХ ВОД
ОБРАБОТКА ПИТЬЕВЫХ И СТОЧНЫХ ВОД
 
Building Services
Building ServicesBuilding Services
Building Services
 
Outreach to Alytus, Lietuva
Outreach to Alytus, LietuvaOutreach to Alytus, Lietuva
Outreach to Alytus, Lietuva
 
Mongol hel
Mongol helMongol hel
Mongol hel
 
66,000 and corporate culture
66,000 and corporate culture66,000 and corporate culture
66,000 and corporate culture
 
Laser Ignition System
Laser Ignition SystemLaser Ignition System
Laser Ignition System
 

Similar to Pers diff (20)

Persamaan differensial
Persamaan differensialPersamaan differensial
Persamaan differensial
 
persamaan differensial
persamaan differensialpersamaan differensial
persamaan differensial
 
Bab iii mtk 1
Bab iii mtk 1Bab iii mtk 1
Bab iii mtk 1
 
Pd5
Pd5Pd5
Pd5
 
Kompros scilab
Kompros scilabKompros scilab
Kompros scilab
 
Persamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasaPersamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasa
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 
Turunan dan aplikasinya
Turunan dan aplikasinyaTurunan dan aplikasinya
Turunan dan aplikasinya
 
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
MmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
Integral 2
Integral 2Integral 2
Integral 2
 
sasasada
sasasadasasasada
sasasada
 
Pd3
Pd3Pd3
Pd3
 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Pd4
Pd4Pd4
Pd4
 
integrasi
integrasiintegrasi
integrasi
 
Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2Materi kalkulus 2
Materi kalkulus 2
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
 
7 - matek 2 - 2023.pptx
7 - matek 2 - 2023.pptx7 - matek 2 - 2023.pptx
7 - matek 2 - 2023.pptx
 
Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1Aplikasi integral kal1
Aplikasi integral kal1
 

Pers diff

  • 1. Disusun YB.SUGIARTO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA
  • 2. PENDAHULUAN DIFINISI ; Persamaan differensial adalah persamaan yang memuat derivatif-derivatif,sekurang kurangnya satu derivative dari fungsi yang tidak diketahui. TINGKAT (ORDER) Tingkat derivatif yang tertinggi yang terdapat dalam persamaan PANGKAT(DEGRE=DERAJAD) Pangkat dari derivatif yang mempunyai tingkat tertinggi. CONTOH; 1. + + 2y = 0 2. 3 + 4 - x7y = sin x 3. ( x2 + y2 ) dx – 2xy dy = 0
  • 3. MEMBENTUK PERSAMAAN DIFFERENSIAL Persamaan differensial dapat dibentuk dengan beberapa cara salah satunya dengan mengadakan eliminasi kostanta sembarang yang ada dalam persamaan. SOAL 1.Tentukan persamaan differensial dari : y = c x2 + c2 2. Bila c sebagai parameter yang ber ubaha-ubah tentukan PD dari ( x - c )2 + ( y – c )2 = 2 c2 3.Tentukan PD dari bentuk primitivedi bawah ini ; a. y = A x + B d y = sin ( x + A ) b. y = A x2 + B e. r = a ( 1 – cos ) c. ln y = A x2 + B f. x = A sin ( y + B ) 4. Tentukan persamaan differensial dari family of circles Yang mempunyai jari- jari berubah dengan pusat pada sumbu x
  • 4. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL DEFINISI : Suatu persamaan yang memenuhi satu Persamaan differensial disebut penyele saian PERSAMAAN DIFFERENSIAL PENYELESAIAN MACAM – MACAM 1. PENYELESAIAN UMUM yaitu suatu penyelesaian yang masih memuat kostanta sembarang. 2. PENYELESAIAN BERSYARAT suatu penyelesaian umum dengan memberikan harga – harga x sehingga kostanta dapat di tentukan 3. PENYELESAIAN SINGULAR.
  • 5. PERSAMAAN DIFFERENSIAL TINGKAT SATU DAN PANGKAT SATU BENTUK UMUM : F ( x, y , )=0 Pada persamaan diatas masih terdapat perubah – perubah terpisah dan ada kalanya belum terpisah ( tercampur ) Maka cara menyelesaikan PD tersebut dengan meng Integralkan suku demi suku bila sudah terpisah jika belum di usahakan untuk di pisahkan perubah-perubahnya yang sejenis. BENTUK UMUM PERUBAH TERPISAH : N(X ) dx + M( Y ) dy = 0 Penyelesaian Umum + = c SOAL LATIHAN 1. x dx + y dy = 0 2. ( 1 – y ) = x2 3. Secx dx – tan y dy = 0 4. ln x dx + arc tan y dy = 0
  • 6. PERUBAH – PERUBAH YANG BELUM TERPISAH BENTUK UMUM : N ( x,y ) dx + M ( x, y ) dy = 0 Atau f1(x) g2(y) dx + f2 (x ) g1(y)dy = 0 SOAL –SOAL LATIHAN 1. y dx + ( 1 + x2 ) dy = 0 2. 2( y + 3 ) dx – xy dy = 0 3. ( 1 + y 2 ) dx + ( 1 + x2 ) dy = 0 4. ( y2 – 1 ) dx + 2y arc sin x dy = 0 5. ( x – y2 ) dx + 2xy dy = 0
  • 7. PERSAMAAN HOMOGEN Sebelumnya kita tentukan fungsi homogenya yaitu : F ( x,y) di sebut homogen berpangkat –n apabila F( )= F (x,y) BENTUK PD HOMOGEN M(x,y) dx + N (x,y) dy = 0 Syarat : M(x,y) dan N (x,y) homogen berpangkat sama Cara menyelesaikan bentuk PD di ubah menjadi : M(y/x) dx + N(y/x) dy = 0 …………( 1) Atau M(x/y) dx + N(x/y) dy = 0…………(2 ) Andaikan di pakai bentuk (1) maka substitusi dari y = ux maka dy = u dx + x du Bentuk PD : M(u) dx + N(u) ( u dx + x du ) = 0 Perubah di pisahkan ( M(u) + uN(u) ) dx + x N(u) du = 0 Sehingga: + du = 0
  • 8. SOAL LATIHAN 1. ( x2 – xy + y2 ) dx – xy dy = 0 2. xy dx + 2 ( x2 + 2 y2 ) dy = 0 3. (y- ) dx – x dy 4. ( 1 + 2 ) dx + 2 ( 1- x/y ) dy = 0 5. ( 2x sin y/x + 3y cos y/x ) dx – 3x cos y/x dy = 0 PERSAMAAN DIFFERENSIAL TIDAK HOMOGEN. PD tidak homogen mempunyai tiga cirri dalam merubah menjadi PD homogen. Bentuk Umum : ( ax +by + c ) dx + (px + qy + r ) = 0 Kasus (i); Misalkan: u = ax +by + c maka du = a dx + b dy
  • 9. V = px + qy + r maka dv = p dx + q dy Dengan teori determinan maka di dapat : dx = = dan dy = = dengan substitusi ke persamaan di atas terbentuk PD HOMOGEN yaitu; ( q u – pv ) du + (a v – b u ) dv = 0 (ii) Andaikan =k maka a = pk dan b = q k Persamaan menjadi ; ( k ( px + qy ) + c)dx + ( px+qy+c)dy = 0 Ambil u = px + qy maka du = pdx + q dy
  • 10. dx = subtitusi ke persamaan sehingga terbentuk persamaan HOMOGEN yaitu: ( ku + c) + ( u + r ) dy = 0 ( ku + c ) du + { ( p – kq )u + pr – cq ) } dy = 0 (iii) =k a = kp , b = kq dan c = kr maka persamaan yg terjadi ; k dx + dy = 0 setelah di integralkan mempunyai penyelesaiaan umum : kx + y = c SOAL LATIHAN; 1. ( x + 2y – 4 ) dx - ( 2x + y – 5 ) dy = 0 2. ( x + y ) dx + ( 3x + 3y - 4 ) dy = 0 3. (2x + 3y – 1 ) dx + ( 2x + 3y + 2 ) dy = 0
  • 11. 4. Tg2 (x+y) dx – dy = 0 5. ( 1 – xy + x2y2) dx + ( x3y – x2 ) dy = 0 PERSAMAAN EKSAK DAN FAKTOR INTEGRAL BENTUK PD : M(x,y) dx + N (x,y) dy = 0 ……………(1) Disebut persamaan EKSAK bila memenuhi : = Apabila tidak memenuhi disebut Persamaan tidak eksak dapat diselesaikan menggunakan FAKTOR INTEGRAL. CARA PENYELESAIAN PERSAMAAN EKSAK Pandang dulu pers ; F(x,y) = c DI defferensialkan total sehingga :
  • 12. dF(x,y) = dx + dy = dc sehingga : dx + dy = 0 ………….. (2) Syarat agar persamaan di atas EKSAK maka : = Pers (2) dengan (1) adalah sama sehingga dapat disimpulkan (1) = M (x,y) (2) = N (x,y) (3) Penyelesaian PD (1) adalah F(x,y) = c Dengan solusi PD EKSAK ada dua cara yaitu : (1) = M (x,y)
  • 13. F(x,y) = x M(x,y) dx + g(y) = [ x M(x,y) dx ] + g’ (y) = N (x,y) [ x M(x,y) dx ] + g’ (y) = N (x,y) Dengan demikian nilai g, (y) dan g(y) dapat ditentukan Jadi penyelesaian secara umum F(x,y) = c (2) = N (x,y) F(x,y) = y N(x,y) dy + g(x) = [ y N(x,y) dy ] + g’ (x) = M (x,y) [ y N(x,y) dy ] + g’ (x) = M (x,y)
  • 14. Dengan demikian nilai g, (x) dan g(x) dapat ditentukan Jadi penyelesaian secara umum F(x,y) = c Soal – soal 1. ( x + y ) dx + ( x - y ) dy = 0 2. 3y ( x2 – 1 ) dx + ( x3 + 8y – 3x ) dy = 0 3. (2x2 –xy2-2y + 3 )dx – (x2y + 2x ) dy = 0 4. ( ysinx + xy cosx ) dx + ( x sinx + 1) dy = 0 5. ( x arcsin y/x + arcsin y/x ) dx + dy = 0
  • 15. FAKTOR INTEGRAL Apabila pers PD tidak eksak maka untuk merubah menjadi persamaan eksak dikalikan dengan factor integral. Andaikan U(x,y) merukan factor integral maka : U(x,y) M(x,y) + U(x,y) N(x,y) = 0 PD eksak Syarat : = U + M = U + N
  • 16. Maka didapat : U(x,y) = - RUMUS UMUM FAKTOR INTEGRAL ADA BEBERAPA KEMUNGKINAN YANG TERJADI ; (1).FAKTOR INTEGRAL U(X,Y) MERUPAKAN FUNGSI X = 0 DAN = dx
  • 17. FAKTOR INTEGRAL : U(x) = Dimana : h(x) = (2) FAKTOR INTEGRAL MERUPAKAN FUNGSI DARI Y = 0 DAN = dy FAKTOR INTEGRAL : U(Y) = Dimana : k(y) = (3) FAKTOR INTEGRAL MERUPAKAN FUNGSI X DAN Y
  • 18. Bentuk U =U(x,y) atau V=(x,y) Jadi U = U (v) sehingga dan Substitusi ke pers factor integral dy Factor integral : U(x,y)= Di mana h(v) = Bentuk factor integral yang lain : 1. Bila PD homogen dan M x + N y 0 maka Factor integral ; 2. Persamaan dapat di ubah dalam bentuk : Yf(xy) dx + x g(xy) dy = 0 dimana f(xy) g(xy) maka
  • 19. f.i : Soal latihan 1. ( 4xy + 3y2 – x ) dx + x ( x + 2y ) dy = 0 2. Y(x + y + 1 ) dx + x ( x +3y + 2 ) dy = 0 3. (2 y2 – y ) dx + ( 2x2 - x ) dy = 0 4. ( x + sin y ) dx + ( xcos y – 2y ) dy = 0 5. ( x arcsin y/x + arcsinx )dx + dy =0 6. [tgy +2x ln(y+ DIFFERENSIAL dx+(xsec2y + SATU PERSAMAAN ) – 4x ] LINIER TINGKAT -5)dy=0 BENTUK UMUM : A(X) + B(X) Y = C(X) setiap suku di bagi dengan A(X) maka bentuknya + P(x) y = Q(x) ……. (1) Dimana P(x) = dan Q(x) =
  • 20. CARA PENYELESAIAN ADA BEBERAPA METODA 1.Metoda Faktor Integral Pandang dulu bentuk dari : [y ]= + y P(x) = [ + y P(x) ] = Q(x) ………………………….(2) Bila di integralkan kedua ruas merupakan Penyelesaian dari PD Linear yaitu: y = Q(x) dx + c dimana f.i : 2.Metoda LANGRANCE ( VARIASI KONSTANTE) + P(x) y = Q(x) Bentuk Persamaan Tereduksi yaitu Q(x) = 0 Sehingga bentuk Persamaan Tereduksi + P(x) y = 0
  • 21. + P(x) dx = 0 bila di integralkan ………. (1) Atau Y = C1 sebagai penyelesaian Reduksi Untuk mencari penyelesaian umum dengan memandang c1 sebagai fungsi dari x dan dicari nilai nya bila di substitusikan pada persamaan tereduksi menjadi penyelesaian umum Dari pers (1) di defferensialkan ke – x + P(x) = maka + P(x) y = y y = Q(x) = Q(x) = Q(x) dc1 = Q(x) bila di integralkan menjadi c1 = Q(x) dx Jadi Penyelesaian umum adalah:
  • 22. y = Q(x) dx + c 3.Metoda BERNOULLI + P(x) y = Q(x) …….(1) Misalkan bentuk penyelesaian y = u.v Dimana u dan v sebagai perubah dari x Bila kedua ruas di defferensialkan ke x maka dy = u dv + v du substitusi ke pers (1) u +v + uv P(x) = Q (x) u [ vP(x) ] + v = Q(x) disini fungsi u dan v adalah fungsi sembarang maka kita pilih sedemikian hingga : vP(x) = 0 atau + P(x) dx = 0 Di integralkan bentuknya V=c karena c sembarang pilih c = 1
  • 23. Sehingga v = Bentuk v = Q(x) = Q (x) du = Q(x) dx di integralkan u = Q(x) dx Penyelesaian umum adalah; Y = u.v maka y= Q(x) dx y= Q(x) dx + c SOAL LATIHAN 1. + 2 xy = 4x 2. X = y + x3 + 3x2 – 2x
  • 24. 3. + y ctg x = tg2x 4. ( 1 – x2 ) + xy = 5. x + y = x lnx PERSAMAAN BERNOULLI BENTUK UMUM : + y P(x) = yn Q (x) Cara penyelesaian : Di ubah dalam bentuk y -n +y – ( n -1) P(x) = Q (x) Misal u = y – ( n -1) maka = = ( 1 – n ) y-n Bentuk ; + P(x) u = Q(x)
  • 25. + (1-n) P(x) u = (1-n) Q(x) Bentuk linier Tk I Penyelesaian umum : u. = (1-n) Q(x) dx + c atau y1-n = (1-n) Q(x) dx + c