2. PROFIL
NAMA : ADRIYAN
TTTL : KENDARI, 14 MEI
1991
NO. HP : 085696961212
E-MAIL : ARDHY_GME@YAHOO.COM
ALAMAT : JL. DURIAN NO.27
KAMPUS : UNIVERSITAS
HALUOLEO
3. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya
Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada
dua buah konsep kependidikan yang berkaitan
dengan lainnya, yaitu belajar (learning) dan
pembelajaran (instruction). Konsep belajar berakar
pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran
berakar pada pihak pendidik.
4. Next……
Pembelajaran berbasis multimedia interaktif
merupakan pembelajaran yang menggunakan
perangkat multimedia sebagai sarana pembelajaran
yang dapat meningkatkan minat belajar siswa,
dengan meningkatnya minat belajar siswa maka akan
berdampak positif pada hasil belajar siswa. Salah
satu contoh media pembelajaran multimedia yang
umum digunakan yaitu Microsoft power point yang
merupakan salah satu dari paket Microsoft office.
5. Pembahasan
Menurut teori-teori Gestalt-field (Dahar, 1996), belajar
merupakan suatu proses perolehan atau perubahan terhadap
pengertian-pengertian yang mendalam (insights), pandangan-
pandangan (outlooks), harapan-harapan, atau pola-pola
berpikir. Dalam proses perolehan atau perubahan terhadap
pengertian-pengertian yang mendalam (insights) diperlukan
suatu alat pendidikan ataupun media pembelajaran. Dengan
bantuan media dapat diajarkan cara-cara mencari informasi
baru, menyeleksinya dan kemudian mengolahnya, sehingga
terdapat jawaban terhadap suatu pertanyaan.
6. Next…
Pemanfaatan Teknologi Multimedia
Pemanfaatan teknologi
Mixed media
multimedia sebagai metode
pembelajaran interaktif,
sebagai salah satu sarana User control
pembelajaran bagi
mahasiswa/siswa,
mempunyai beberapa Simulasi dan
kekuatan dasar, seperti visualisasi
yang dikemukakan oleh
Phillips (1997), yaitu : Gaya belajar yang
berbeda
8. Tujuan Penggunaan Multimedia
1. Multimedia dalam penggunaannya dapat meningkatkan
efektivitas dari penyampaian suatu informasi.
2. Penggunaan multimedia dalam lingkungan dapat mendorong
partisipasi, keterlibatan serta eksplorasi pengguna tersebut.
3. Aplikasi multimedia dapat meransang panca indera, karena
dengan penggunaannya multimedia akan meransang beberapa
indera penting manusia, seperti : Penglihatan, pendengaran,
aksi maupun suara. Dalam pengaplikasiannya multimedia akan
sangat membantu penggunanya, terutama bagi pengguna
awam.
9. Kriteria Multimedia Interaktif
1. Kriteria penilaian pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah CD
interaktif harus dirancang sesederhana mungkin sehingga
siswa/mahasiswa dapat memperlajarinya tanpa harus memiliki
pengetahuan yang kompleks tentang media.
2. Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. Dalam arti adanya
kandungan pengetahuan yang jelas.
3. Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, yang digunakan untuk
menilai isi dan program CD interaktif itu sendiri
4. Kriteria keempat adalah integrasi media, dimana media harus
mengintegrasikan aspek pengetahuan dan keterampilan.
5. Kriteria kelima adalah artistik dan estetika. Untuk menarik minat
belajar, maka program harus mempunyai tampilan yang menarik dan
estetika yang baik.
6. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan,
dengan kata lain program yang dikembangkan harus memberikan
pembelajaran yang diinginkan oleh peserta belajar.
10. Implementasi Multimedia
Instructional Design
1. Cara belajar audiens
2. Karakteristik dan budaya personal dari populasi yang akan dijadikan
target.
3. Karakteristik spesifik dari setiap komponen multimnedia yang
digunakan.
4. Kelebihan dan kelemahan dari tiap-tiap komponen (video, audio,
animasi, grafis dan lain-lain)
5. Karakteristik spesifik yang tidak bisa dipisahkan dari tiap-tiap materi
yang disajikan (perlakuan yang berbeda antar mata kuliah).
6. Kebutuhan untuk mengakomodasi berbagai model (styles) yang
berbeda dalam belajar.
7. Pentingnya interaktivitas dan partisipasi aktif dari pengguna.
8. Kebutuhan akan tersedianya suatu virtual environment (lingkungan
belajar virtual) seperti web-based application yang menunjang.
9. Proses belajar adalah suatu suatu kontinuitas utuh, bukan sporadik
dan kejadian terpisah-pisah (disconnected events).
11. Kesimpulan
1. Pegembangan model pengajaran berbasis teknologi informasi,
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar
siswa/mahasiswa, secara mandiri.
2. Pengembangan pengajaran berbasis multimedia memerlukan
suatu strategi yang disesuaikan dengan beberapa faktor yang
akan menjadi pertimbangan, antara lain, mata kuliah yang akan
dikembangkan, audien/ mahasiswa, dan model interaktif yang
akan digunakan.
3. Dalam mengembangkan suatu interactive multimedia
instructional, harus dapat memenuhi kriteria-kriteria untuk
dapat dikatakan sebagai media interaktif.
4. Pengembangan multimedia instructional, jauh lebih kompleks
jika dibandingkan dengan model tradisional. Karena misi
pembelajaran harus tetap menjadi fokus utama
pengembangan, selain pemilihan teknologi dan tujuan
pengembangan lainnya.