1. Kepemimpinan
Transaksional-Transformasional
Helly P. Soetjipto
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada
Jogjakarta
Helly Soetjipto (FPsi UGM) 1
2. Kepemimpinan
• Kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan mempengaruhi
kelompok untuk mencapai tujuan kelompok (Robbins, 1989)
• Kepemimpinan merupakan proses seorang pemimpin yang
secara terus menerus membangkitkan motivasi bawahan dan
membentuk perilaku mereka (Burn, 1978)
• Kepemimpinan adalah pola hubungan antar individu yang
menggunakan wewenang dan pengaruh terhadap orang lain
atau sekelompok orang agar terbentuk kerjasama untuk
menyelesaikan tugas (Fiedler, 1967)
• Kepemimpinan menyangkut proses pengaruh sosial dan
pengaruh itu sengaja dilakukan oleh seseorang terhadap
orang lain untuk menstruktur aktivitas di dalam organisasi
(Yukl, 1998)
Helly Soetjipto (FPsi UGM)2
3. Kepemimpinan Transformasional-Transaksional
• Konsep tentang kepemimpinan transformasional dan
transaksional untuk pertama kali dikemukakan oleh
James M. Burn (1978). Konsep ini lebih banyak didiskusikan
dalam konteks kepemimpinan politik.
• Burn (1978) mengembangkan konsep kepemimpinan
transformasional-transaksional ini berdasarkan teori
Maslow tentang hirarkhi kebutuhan manusia.
• Gaya kepemimpinan transaksional lebih berkaitan dengan
hirarkhi kebutuhan bawahan yang lebih rendah, seperti
kebutuhan fisik, rasa aman, dan berafiliasi.
• Sedangkan gaya kepemimpinan manusia transformasional
dikaitkan dengan kebutuhan bawahan yang berhirarkhi
lebih tinggi (self-esteem dan aktialisasi diri)
Helly Soetjipto (FPsi UGM)3
4. Kepemimpinan Transformasional-Transaksional
• Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Bernard M, Bass
(1985) dan lebih banyak diterapkan untuk organisasi bisnis
maupun organisasi publik (militer)
• Kepemimpinan transaksional merupakan prasyarat bagi
tercapainya tujuan organisasi, tetapi belum menjelaskan usaha
serta kinerja optimal bawahan yang dapat dimunculkan melalui
proses pertukaran sederhana antara imbalan dan usaha.
• Kinerja optimal bawahan dapat dimunculkan jika pemimpin
dapat memanfaatkan gaya kepemimpinan transformasional
yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki bawahan.
• Gaya kepemimpinan transformasional inilah yang telah terbukti
secara empirik sebagai gaya yang mampu mengubah sejarah
atau perkembangan masyarakat.
Helly Soetjipto (FPsi UGM)4
5. Gaya Kepemimpinan Transformasional:
Definisi Operasional
Contoh definisi operasional tentang Kepemimpinan
Transformasional (Purwanto, 2000):
• Gaya kepemimpinan transformasional merupakan penilaian
bawahan terhadap perilaku pemimpin dalam mengarahkan
bawahan untuk lebih menyadari arti penting hasil usaha,
mendahulukan kepentingan kelompok, dan meningkatkan
kebutuhan pada yang lebih tinggi.
• Pengukuran gaya kepemimpinan transformasional dilakukan
dengan menggunakan angket kepemimpinan faktor ganda yang
dikembangkan oleh Bass dan Avolio (1990).
• Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin baik
persepsinya terhadap gaya kepemimpinan atasan.
Helly Soetjipto (FPsi UGM)5
6. Sub- Komponen Transformasional
Sub-sub-komponen Ciri-Ciri:
• Karismatik • memberi misi dan visi,
(Charisma) menumbuhkan kebanggaan,
mendapat kepercayaan dan
rasa hormat bawahan
• Inspirasional • mampu mengkomunikasikan
(Inspirational) harapan yang tinggi,
menggunakan simbol untuk
memfokuskan kerja keras,
mengekspresikan tujuan-
tujuan penting dengan cara
yang sederhana
Helly Soetjipto (FPsi UGM)6
7. Sub-Komponen Transformasional
Sub-sub Komponen Ciri-ciri :
• Stimulasi Intelektual • menghargai kecerdasan,
(Intellectual Stimulation) mengembangkan rasionalitas,
dan pemecahan masalah
secara cermat
• Perhatian Individual • memberi perhatian secara
(Individual Consideration) personal, memperlakukan
setiap bawahan secara
individual, memberi
bimbingan serta saran
Helly Soetjipto (FPsi UGM)7
8. Sub Komponen Transaksional
Sub-sub Komponen Ciri-ciri :
• Imbalan Kontigensi • menukar penghargaan atas
(Contigent Rewards) usaha, menjanjikan penghargaan
untuk prestasi kerja yang baik,
menghargai prestasi
• Manajemen melalui • meneliti secara aktif
eksepsi (Management by penyimpangan aturan dan
Exception) aktif standar, melakukan tindakan
korektif
• Manajemen melalui • melakukan intervensi hanya jika
eksepsi pasif standar tidak terpenuhi
Helly Soetjipto (FPsi UGM)8
9. Contoh Item Imbalan Kontigensi
► Atasan membuat saya merasa nyaman untuk merundingkan
tentang apa yang akan saya capai bila saya dapat
menyelesaikannya
► Atasan mengakui prestasi saya
► Atasan meyakinkan adanya imbal-balik antara apa yang saya
sumbangkan dengan apa yang akan saya peroleh dari usaha
saya
► Atasan memberikan apa yang saya inginkan sebagai balasan
atas dukungan saya terhadap beliau
► Atasan memuji saya jika saya bekerja dengan baik
► Atasan memberikan apa yang saya inginkan sebagai imbalan
atas kerja sama yang saya lakukan
Helly Soetjipto (FPsi UGM)9