SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I 
PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang 
Sejalan dengan kepentingan dan masa depan anak-anak, maka orang tua hendaklah 
menyekolahkan mereka dan karena pendidikan di sekolah termasuk rangkaian pendidikan 
seumur hidup. Sistem pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, dan berjenjang sangat 
strategis untuk membina peserta didik dalam menghadapi masa-masa selanjutnya, sampai 
peserta didik tersebut berusia lanjut 
Proses pendidikan seumur hidup bagi anak hendaknya menekan pada strategi dan metodologi 
yang dapat menanamkan motivasi belajar dan kepribadian belajar yang kuat. Program 
kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar yang 
mempertinggi daya pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar , berpikir 
kritis dan mempunyai pandangan hidup yang dicita-citakan. 
2. Batasan masalah 
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 
1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 
2. Pendidikan Luar Sekolah yang ada dalam masyarakat 
3. Sasaran Pendidikan Luar Sekolah 
4. Tujuan Pendidikan Agama Luar Sekolah 
11
BAB II 
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) 
A. Filsafat Administrasi 
Filsafat, kata ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘philosophia’ . Kata philosophia 
merupakan gabungan dari dua kata yaitu philos dan sophia. Philos berarti sahabat atau 
kekasih, sedangkan sophia memiliki arti kebijaksanaan, pengetahuan, kearifan. Dengan 
demikian maka arti dari kata philosophia adalah cinta pengetahuan. Atau dengan kata lain 
bisa juga diartikan sebagai orang yang senang mencari ilmu dan kebenaran. 
Administrasi diartikan keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih 
yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan 
sebelumnya, mengandung 3 unsur. 
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat administrasi adalah 
kesenangan dalam mencari ilmu ataupun kebenaran melalui proses kerjasama satu orang atau 
lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya . Filsafat administrasi 
dalam pelaksanaannya memperhatikan unsur managemen relation kepemimpinan dan human 
bicara filsafat administrasi mulai dari manusia dan berorientasi kepada manusia karena 
dimulai oleh manusia untuk kepentingan manusia dan diakhiri pula oleh manusia 
Menurut Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam buku “Pengantar Studi Ilmu 
Administrasi dan Manajemen” adalah sebagai : Administrasi dalam arti sempit adalah suatu 
kegiatan yang meliputi catat, mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik 
agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work). Sedangkan dalam 
arti luas adalah kegiatan kelompok manusia yang terdiri dari dua orang atau lebih yang 
melakukan kerjasama dengan bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai 
tujuan yang telah ditentukan. 
Dalam impelemntasinya pada program PLS, administrasi merupakan tugas-tugas tertentu 
yang harus dilaksanakan sendiri. Tugas-tugas itulah yang biasa disebut fungsi administrasi. 
Pada umumnya fungsi tersebut terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerak dan 
pengawasan. Semua fungsi administrasi tersebut merupakan suatu sistem yang saling terkait 
dan saling mempengaruhi dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 
Sondang P. Siagian dalam buku “Filsafar Administrasi” mengutip beberapa pendapat para 
ahli mengenai fungsi administrasi, diantaranya: 
1. Henry Fayol, fungsi administrasi terdiri dari: 
a. Perencanaan (planning) 
b. Penggonisasian (organizing) 
c. Pemberian komando (commanding) 
d. Pengkoordinasian (coordinating) 
e. Pengawasan (controlling) 
11
2. Herlod Koontz dan Cyrill O’Donnet, fungsi administrasi terdiri dari: 
a. Perencanaan (planning) 
b. Pengorganisasian (organizing) 
c. Pengadaan tenaga kerja (staffing) 
d. Pemberian bimbingan (directing) 
e. Pengawasan (controlling) 
3. George R Terry, fungsi administrasi terdiri dari: 
a. Perencanaan (planning) 
b. Pengorganisasian (organizing) 
c. Penggerakan (actuating) 
d. Pengawasan (controlling) 
B. Manajemen 
Manajeman dapat diartikan antara lain kemampuan atau keterampilan untuk memeproleh 
sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan- kegiatan orang lain dengan 
demikian dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan inti dari pada administrasi karena 
manajemen merupakan alat pelaksanaan utama daripada administrasi (unsur utamanya 
POAC) 
Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed., berbicara mengenai manajemen dalam tulisannya yang 
berjudul “Manajemen Kelembagaan dan Pembiayaan PAUD Non Formal”. Manajemen dapat 
diartikan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan 
maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian tersebut, 
manajemen itu tidak bisa hanya dilakukan oleh sendiri, tetapi juga menyangkut berbagai 
pihak yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujujan secara bersama. 
Pengertian lebih jauh bahwa manajemen itu merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, 
mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala 
upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana 
secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 
Manajemen memiliki keragaman dalam segi pelaksanaan ataupun dalam penyusunan 
konsepnya termasuk model-model manajemen dilihat dari segi tahapannya. Maka dari itu 
dapat kita lihat mengenai tahapan-tahapan manajemen, di antaranya: 
Model Kesatu 
1. Rekonsiderasi : Menganalisis yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Tahap ini 
perlu dilaksanakan yaitu upaya program yang akan dilaksanakan secara operasional sesuai 
dengan kebijakan pemerintah. Apabila sudah ada kesesuaian, maka akan memudahkan dalam 
pelaksanaannya karena tidak akan terjadi tumpang tindih antara program dengan program 
lainnya, atau program yang dilaksanakan tidak akan bertentangan dengan kebijakan 
pemerintah terserbut. 
11
2. Pengamata : Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dan potensi serta keadaan 
daerah yang akan dijadikan tempat kegiatan. 
3. Persiapan : Menyusun perencanaan berupa program kegiatan yang akan dilaksanakan 
diantaranya menyangkut faktor manusia, sarana, biaya dan tempat. 
4. Pelaksanaan : Melaksanakan kegiatan sesuai dengan program yang sudah direncanakan. 
5. Evaluasi : Mengevaluasi seluruh program, untuk mengetahui keberhasilan yang telah 
dicapai. 
11 
Model Kedua 
1. Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang 
tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang datang. 
2. Pengorganisasian adalah usaha mengintegrasikan sumber-sumber manusiawi dan non 
manusiawi yang diperlukan ke dalam suatu kesatuan untuk melaksanakan kegiatan 
sebagaimana telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih 
dahulu. 
3. Penggerakan adalah upaya-upaya pimpinan untuk menggerakkan seseorang atau 
kelompok yang dipimpinnya, dengan menumbuhkan dorongan dalam dirinya untuk 
melaksanakan tugas atau kegiatan yang diberikan kepadanya dalam rangka mencapai 
tujuan organisasi. 
4. Pembinaan adalah upaya pengendalian secara profesional terhadap semua unsur 
organisasi, agar unsur-unsur tersebut berfungsi sehingga tujuan dapat terlaksana 
secara berdayaguna dan berhasilguna. 
5. Evaluasi adalah kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan 
data atau informasi yang diperlukan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan. 
6. Pengembangan adalah upaya memperluas atau mewujudkan potensi-potensi, 
membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu keadaan yang telah baik. 
C. Kepemimpinan 
Kepemimpinan atau juga leadership sangat berperan aktif dalam aplikasi sebuah pendidikan 
luar sekolah. Di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dapat menunjang pelaksanaan 
sebuah rencana yang telah disusun dalam sebuah progrrm PLS dengan diikuti suatu 
manajemen dan adminitrasi yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 
Siagian (2002 : 62) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang 
untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu 
mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak 
disenanginya.
Nimran (2004 : 64) mengemukakan bahwa kepemimpinan atau leadership adalah merupakan 
suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti yang akan 
dikehendaki. 
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan 
situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni: 
a. Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat 
pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas. 
b. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk 
menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi. 
c. Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk 
menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan. 
Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang 
pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran 
pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision 
making) (Gordon, 1996 : 314-315). 
D. Human Relation 
Human relation sering dikatakan sebagai kelanjutan merupakan inti dari pada 
kepemimpinan. Didasari dan diakui bahwa di dalam setiap kegiatan administrasi, unsur 
manusia dan hubungan-hubungan antar manusia itu merupakan faktor yang menentukan 
sukses tidaknya proses administrasi itu dijalankan (human resources berbeda dengan non 
human resources) 
Cabot dan Kahl (1967) : “Human Relations“ adalah suatu sosiologi yang konkret karena 
meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. 
Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang 
mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru. 
H. Bonner (1975) : interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan 
perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu 
lain atau sebaliknya. 
“Human Relations“dalam arti luas : Komunikasi Persuasif yang dilakukan oleh seseorang 
kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, 
sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak. 
Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi 
secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain. 
Hubungan kemanusiaan ini dimaksudkan sebagai keseluruhan rangkaian hubungan, baik 
formal maupun informal, antara yang memimpin dan pihak yang dipimpin, antar pihak yang 
memimpin, dan antar pihak yang dipimpin. Adanya hubungan kemausian yang dimaksudkan 
agar terbina kerjasama dalm suatu kesatuan yang kompak, tumbuhnya suasana kerja yang 
11
akrab dan serasi, serta terwujudnya situasi yang tinggi dalam melakukanmkegiatan untuk 
mencapai suatu tujuan. 
Dalam hubungan kemanusiaan ini terjadi suatu proses pembinaan tingkah laku pihak yang 
dipimpin, baik perorngan atau kelompok oleh pihak yang memimpin. Pembinaan tingkah 
laku meliputi upaya memotivasi dan mengarahkan pihak yang memimpin agar mampu 
menggunakan pengetahuan, keerampilan, sikap, dan aspirasinya untuk mencapai tujuan. 
Kegiatan untyuk mempengaruhi keempat aspek tingkah laku itu akan memerlukan waktu dan 
intensitas pembinaan yang berbeda. 
Kesimpulan : Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yg diucapkan dalam komunikasi, 
mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara 
luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan 
pemecahan masalah. 
E. Administrasi dan manajemen sebagai alternatif pemecahannya, berikut dengan 
11 
salah satu contoh kecilnya 
Administrasi dan manajemen merupakan dua kategori yang saling mempengaruhi dan 
berperan aktif dalam pemecahan suatu masalah: 
 Dalam penerapan adminstrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya 
kegiatannya yang dapat dibedakan. 
 Adminmistrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum secara 
menyeluruh sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas melaksanakan 
semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada 
tingkat administrasi. 
 Administrasi lebih luas dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah satu 
unsur dan merupakan inti dari administrasi sebagai pelaksana yang bersifar 
operasional melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok 
orang yang disebut "bawahan" jadi dengan manajemen administrasi akan mencapai 
tujuannya. 
Sebagai contoh: kehidupan manusia yang tidak lepas dari kebutuhan, baik itu kebutuhan 
primer ataupun kebutuhan sekunder. Manusia merencanakan, memprogram, menyusun segala 
sesuatu yang akan dijadikan suatu usaha demi tercapainya suatu kebutuhan yang diinginkan. 
Cara/pengelolaan inilah yang disebut dengan manajemen. Orang harus mengusahakan dengan 
perbuatan-perbuatan yang nyata berusaha seorang diri maupun secara bekerja sama dengan 
perbuatan yang nyata, maka kebutuhan itu menjelma menjadi tujuan. Di dalam memenuhi 
kebutuhannya dalam banyak hal orang harus bekerja sama atau dengan kata lain orang harus 
melaksanakan suatu proses penyelenggaraan usaha kerja sama dalam mencapai tujuaannya. 
Proses penyelenggaraan inilah yang disebut dengan administrasi dan pada masyarakat moden 
yang makin berkembang ini makin penting pula tujuan-tujuan yang ingin dan hendak
dicapainya maka makin baik dan tepat pula administrasi yang harus diarahkannya oleh karena 
itu makin penting pula kedudukan administrasi dan management sebagai konsep dan langkah 
oprasional kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. 
F. Pengertian pendidikan luar sekolah (PLS) 
Sebelum membicarakan pengertian Pendidikan Luar Sekolah, pemakalah menyajikan 
beberapa rumusan sebagai berikut: 
1. Menurut Soeleman Joesoef dan Slamet Santoso Pendidikan Luar Sekolah adalah 
Setiap kesempatan di mana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan 
seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan 
usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan mengembangkan tingkat ketrampilan, sikap 
dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif dalam 
lingkungan keluarga, pekerjaan, bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya. 
2. Phillips H. Combs, mengungkapkan bahwa pendidikan luar sekolah adalah setiap 
kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik 
tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk 
memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan 
belajar. 
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap 
kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem sekolah baik yang dilembagakan 
maupun yang tidak dengan tujuan memberikan layanan kepada peserta didik dalam rangka 
mencapai tujuan belajar. Sedangkan Pendidkan Agama Luar Sekolah adalah setiap kegiatan 
pendidikan agama yang diselenggarakan di luar sistem sekolah dengan tujuan untuk 
memberikan pelayanan pada peserta didik untuk memehami, menghayati dan mengamalkan 
ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup (way of life) dalam 
kehidupan sehari-hari. 
Pendidikan Luar Sekolah yang ada dalam masyarakat 
Jenis-jenis pendidikan yang ada pada Pendidikan Luar Sekolah menurut D. Sudjana 
(1996:44) di antaranya adalah: 
1. Pendidikan Massa (Mass education) 
Pendidikan massa yaitu kesempatan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat luas 
dengan tujuan yaitu membantu masyarakat agar mereka memiliki kecakapan dalam hal 
menulis, membaca dan berhitung serta berpengetahuan umum yang diperlukan dalam upaya 
peningkatan taraf hidup dan kehidupannya sebagai warga negara. Istilah Mass education 
menunjukan pada aktifitas pendidikan di masyarakat yang sasarannya kepada individu-individu 
yang mengalami keterlantaran pendidikan, yaitu individu yang tidak berkesempatan 
memperoleh pendidikan melalui jalur sekolah, tetapi putus di tengah jalan dan belum sempat 
11
terbebas dari kebuta-hurufan. Mass education ini dapat dikatakan semacam program 
pemberantasan buta huruf atau program keaksaraan, tentu saja tidak bertujuan supaya orang-orang 
didiknya sekedar bisa baca-tulis, tetapi juga supaya memperoleh pengetahuan umum 
yang relevan bagi keperluan hidupnya sehari-hari. Individu yang menjadi sasarannya adalah 
pemuda-pemuda dan orang dewasa. Pelaksanaannya melalui kursus-kursus. 
2. Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education) 
Pendidikan orang dewasa yaitu pendidikan yang disajikan untuk membelajarkan orang 
dewasa. Dalam salah satu bukunya tentang PLS, Sudjana (1996:45) menerangkan bahwa 
pendidikan orang dewasa adalah pendidikan yang diperuntukan bagi orang-orang dewasa 
dalam lingkukangan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan, 
memperkaya pengetahuan, meningkatkan kualifikasi teknik dan profesi yang telah 
dimilikinya, memperoleh cara-cara baru serta merubah sikap dan perilakunya. 
3. Pendidikan Perluasan (Extension Education) 
Kegiatan yang diselenggarakan PLS adalah meliputi seluruh kegiatan pendidikan baik yang 
dilaksanakan di luar sistem pendidikan sekolah yang dilembagakan ataupun yang tidak 
dilembagakan. 
3. Sasaran pendidikan luar sekolah 
Dibagi 2 sasaran pokok: 
Pendidikan luar sekolah untuk pemuda 
11 
Sebab-sebab timbulnya: 
1. Banyak anak-anak usia sekolah tidak memperoleh pendidikan sekolah yang cukup, 
lebih-lebih di negara yang berkembang 
2. Mereka memperoleh pendidikan yang tradisional 
3. Mereka memperoleh latihan kecakapan khusus melalui pola-pola pergaulan 
4. Mereka dituntut mempelajari norma-norma dan tanggung jawab sebagai sangsi dari 
masyarakatnya 
Kelompok-kelompok kegiatan pendidikan Luar Sekolah antara lain: 
1. Klub pemuda 
2. Klub-Klub pemuda tani 
3. Kelompok pergaulan 
4. Pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa 
Pendidikan ini timbul oleh karena: 
1. Orang-orang dewasa tertarik terhadap profesi kerja. 
2. Orang dewasa tertarik terhadap keahlian. 
Dalam rangka memperoleh pendidikan di atas dapat ditempuh melalui: 
1. Kursus-kursus pendek.
11 
2. In service-training. 
3. Surat-menyurat. 
Lebih lanjut, sesuai dengan Rancangan Peraturan Pemerintah maka sasaran PLS dapat 
meliputi: 
A. Ditinjau dari segi sasaran pelayanan, berupa: 
 Usia pra-sekolah (0-6 tahun) 
 Usia pendidikan dasar (7-12 tahun) 
 Usia pendidikan menengah (13-18 tahun) 
 Usia pendidikan tinggi (19-24 tahun) 
B. Ditinjau dari jenis kelamin 
Program ini secara tegas diarahkan pada kaum wanita oleh karena jumlah mereka yang besar 
dan partisifasinya kurang dalam rangka produktifitas dan efesiensi kerja. 
C. Berdasarkan lingkungan sosial budaya 
 Masyarakat pedesaan. 
 Masyarakat perkotaan. 
 Masyarakat terpencil. 
D. Berdasarkan kekhususan sasaran Pelajaran 
 Peserta didik yang dapat digolongkan terlantar, seperti anak yatim piatu. 
 Peserta didik yang mengalami pengembangan sosial dan emosional seperti anak 
nakal, korban narkotika dan wanita tuna susila. 
 Peserta yang mengalami cacat mental dan cacat tubuh seperti tuna netra, tuna rungu, 
tuna mental. 
 Peserta didik yang karena berbagai sebab sosial, tidak dapat mengikuti program 
pendidikan persekolahan. 
E. Berdasarkan pranata 
A. Pendidikan keluarga. 
B. Pendidikan perluasan wawasan. 
C. Pendidikan keterampilan. 
F. Berdasarkan sistem pengajaran 
1. Kelompok, organisasi, dan lembaga. 
2. Mekanisme sosial budaya seperti perlombaan dan pertandingan. 
3. Kesenian tradisional, seperti wayang, ludruk, ataupun teknologi modern seperti 
televisi, radio, film, dan sebagainya. 
Prasarana dan sarana seperti balai desa, mesjid, gereja, sekolah dan alat-alat perlengkapan 
kerja. 
G. Berdasarkan segi pelembagaan program 
1. Program antar sektoral dan swadaya masyarakat seperti PKK, PKN dan P2WKSS.
2. Koordinasi perencanaan desa atau pelaksanaan program pembangunan. 
3. Tenaga pengarahan di tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. 
4. Tujuan Pendidikan Agama Luar Sekolah 
Pendidikan agama luar sekolah mempunyai dua macam tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan 
khusus. 
a. Tujuan Umum: 
1) Memperluas keikut sertaan masyarakat dalam pemerataan kesempatanbelajar dan 
meningkatkan mutu warga masyarakat melalui pendidikan. 
2) Meningkatkan proses belajar mengajar untuk mencapai daya guna dan hasil yang optimal. 
b. Tujuan Khusus 
Tujuan khusus adalah mempersiapkan warga masyarakat untuk mengembangkan diri 
pribadinya atau untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar . 
Dari dua tujuan di atas, maka pendidikan luar sekolah bertujuan untuk memberikan 
kesempatan yang luas untuk bekerja kepada anggota masyarakat, juga melatih dan 
mengembangkan secara kualifikasi pengetahuan kemampuan dan sikap yang harus dimiliki 
oleh peserta didik dalam penyelesaian suatu program pengajaran. 
Selanjutnya telah digariskan dalam A-Qur'an, bahwa tujuanpendidikan agama adalah tujuan 
hidup manusia itu sendiri, seperti digambarkan dalam Al-Qur'an 
a. Surat Adz-Dzariyat : 56: Artinya: "Tiadalah aku jadikan jin dan manusia melainkan 
supaya merekamenyembah-Ku". (Al Dzariyat:56) 
b. "Hai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allahdengan sebenar-benar 
taqwa kepada-Nya dan janganlah sekalikalikamu mati melainkan dalam 
keadaan beragama Islam". (AlImran : 102) 
c. "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu ke kudukengkau dan jangan 
pula engkau melepaskan selepas-lepasnya,nanti engkau tercela dan menyesal. 
(jangan bakhil dan janganpemboros)". (Al Isra' : 29) 
d. Maka apabila telah ditunaikan sembahyang, bertebarlah kamu dimuka bumi dan 
carilah karunia (rezeki) Allah dang ingatlahakan Allah sebanyak banyaknya, mudah-mudahan 
kamumenang (sukses)". (Al Jum'ah : 10) 
11
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Kepemimpinan atau juga leadership sangat berperan aktif dalam aplikasi sebuah pendidikan 
luar sekolah. Di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dapat menunjang pelaksanaan 
sebuah rencana yang telah disusun dalam sebuah progrrm PLS dengan diikuti suatu 
manajemen dan adminitrasi yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 
Siagian (2002 : 62) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang 
untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu 
mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak 
disenanginya. 
B. SARAN 
Di samping kita mengikuti jenjang pendidikan formal alangkah baiknya dilengkapi dengan 
mengikuti pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, dll. Agar kekurangan/kelemahan 
yang ada pada pendidikan formal bisa tertutupi dengan pendidikan luar sekolah sehingga 
diharapkan setiap lulusan bisa hidup mengikuti perkembangan zaman dan selalu dibutuhkan 
oleh masyarakat seiring dengan perkembangan/kemajuan IPTEK. 
11
DAFTAR PUSTAKA 
Joesoef Soelaiman, 2004, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 
Kurdie Syuaeb, 2002, Pendidikan Luar Sekolah. Cirebon: CV. Alawiyah. 
Faisal Sanapiah, 1981, Pendidikan Luar Sekolah . Surabaya: CV. Usaha Nasional. 
11
MAKALAH 
MANAJEMEN ORGANISASI PLS 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : ERNA SARI 
NIM : 21215070 
SEMESTER : III 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
KELAS RAHA 
2013 
11

More Related Content

What's hot

Makalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiMakalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan ii
Je Riyanz
 
makalah kepemimpinan
makalah kepemimpinanmakalah kepemimpinan
makalah kepemimpinan
iswakil
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
Christian Lokas
 
Resume buku pengantar manajemen
Resume buku pengantar manajemenResume buku pengantar manajemen
Resume buku pengantar manajemen
Jef Ri
 
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemenMakalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
Japar Sadiq Assaqaf
 

What's hot (18)

Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, Manajemen, SMAN 12, 2017
 
Pemahaman manajemen kelas
Pemahaman manajemen kelasPemahaman manajemen kelas
Pemahaman manajemen kelas
 
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarFungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
 
Makalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiMakalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan ii
 
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
 
Definisi Manajemen Pendidikan
Definisi Manajemen Pendidikan Definisi Manajemen Pendidikan
Definisi Manajemen Pendidikan
 
makalah kepemimpinan
makalah kepemimpinanmakalah kepemimpinan
makalah kepemimpinan
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
 
Asas2 manajemen
Asas2 manajemenAsas2 manajemen
Asas2 manajemen
 
Bab2revisi
Bab2revisiBab2revisi
Bab2revisi
 
Makalah Administrasi Pendidikan
Makalah Administrasi PendidikanMakalah Administrasi Pendidikan
Makalah Administrasi Pendidikan
 
Kelompok 8..
Kelompok 8..Kelompok 8..
Kelompok 8..
 
Resume buku pengantar manajemen
Resume buku pengantar manajemenResume buku pengantar manajemen
Resume buku pengantar manajemen
 
Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikanManajemen pendidikan
Manajemen pendidikan
 
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemenMakalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
Makalah fungsi fungsi dan tingkatan manajemen
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Ekonomi XII IPS 2 SMAN 1 Cikarang Timur
Ekonomi XII IPS 2 SMAN 1 Cikarang TimurEkonomi XII IPS 2 SMAN 1 Cikarang Timur
Ekonomi XII IPS 2 SMAN 1 Cikarang Timur
 

Viewers also liked

Viewers also liked (19)

Makalah pernapasan
Makalah pernapasanMakalah pernapasan
Makalah pernapasan
 
Makalah permasalahan anak marlina b
Makalah permasalahan anak marlina bMakalah permasalahan anak marlina b
Makalah permasalahan anak marlina b
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah permasalahn pendidikan
Makalah permasalahn pendidikanMakalah permasalahn pendidikan
Makalah permasalahn pendidikan
 
Makalah pjk
Makalah pjkMakalah pjk
Makalah pjk
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anak
 
Arnhy
ArnhyArnhy
Arnhy
 
Makalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesiaMakalah politik di indonesia
Makalah politik di indonesia
 
Makalah presbiopi
Makalah presbiopiMakalah presbiopi
Makalah presbiopi
 
Peraturan menteri keuangan republik indonesia
Peraturan menteri keuangan republik indonesiaPeraturan menteri keuangan republik indonesia
Peraturan menteri keuangan republik indonesia
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
 
Makalah profesi keguruan
Makalah profesi keguruanMakalah profesi keguruan
Makalah profesi keguruan
 
Badan standardisasi nasional
Badan standardisasi nasionalBadan standardisasi nasional
Badan standardisasi nasional
 
Makalah prioritas kerja profesi guru
Makalah prioritas kerja profesi guruMakalah prioritas kerja profesi guru
Makalah prioritas kerja profesi guru
 
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
Makalah perserikatan bangsa bangsa (pbb)
 
Makalah pola hidup sehat
Makalah pola hidup sehatMakalah pola hidup sehat
Makalah pola hidup sehat
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Martine Rainville – Le droit d’auteur appliqué aux blogues 
Martine Rainville – Le droit d’auteur appliqué aux blogues Martine Rainville – Le droit d’auteur appliqué aux blogues 
Martine Rainville – Le droit d’auteur appliqué aux blogues 
 

Similar to Makalah pls

Materi Pengantar Manajemen untuk pemahaman bagaimana melakukan dan menerapkan...
Materi Pengantar Manajemen untuk pemahaman bagaimana melakukan dan menerapkan...Materi Pengantar Manajemen untuk pemahaman bagaimana melakukan dan menerapkan...
Materi Pengantar Manajemen untuk pemahaman bagaimana melakukan dan menerapkan...
OppieALmesi
 
Konsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenKonsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemen
Alvadoc
 
Pengurusan personel
Pengurusan personelPengurusan personel
Pengurusan personel
monyok
 
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdfMT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
yedifauzi
 

Similar to Makalah pls (20)

Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasiMateri Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
Materi Pengantar Manajemen untuk kelas S1. Manajerial organisasi
 
Materi Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptxMateri Pengantar Manajemen S1.pptx
Materi Pengantar Manajemen S1.pptx
 
Bab i(1)
Bab i(1)Bab i(1)
Bab i(1)
 
Login.hospot.bsi
Login.hospot.bsiLogin.hospot.bsi
Login.hospot.bsi
 
Materi Pengantar Manajemen untuk pemahaman bagaimana melakukan dan menerapkan...
Materi Pengantar Manajemen untuk pemahaman bagaimana melakukan dan menerapkan...Materi Pengantar Manajemen untuk pemahaman bagaimana melakukan dan menerapkan...
Materi Pengantar Manajemen untuk pemahaman bagaimana melakukan dan menerapkan...
 
Materi Manajemen S1.pptx
Materi Manajemen S1.pptxMateri Manajemen S1.pptx
Materi Manajemen S1.pptx
 
Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)Uts dasar dasar manajemen  klara anitia (l1-c021047)
Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)
 
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMENTUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
 
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sosYulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
Yulia Fatmawati_Dasar manajemen_sosiologi_Dr.Taufiq Ramdani,S.Th.I.,M,sos
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pengantar manajemen
Pengantar manajemenPengantar manajemen
Pengantar manajemen
 
Jurnal msdm (dwi pujiatin 1751144006)
Jurnal msdm (dwi pujiatin 1751144006)Jurnal msdm (dwi pujiatin 1751144006)
Jurnal msdm (dwi pujiatin 1751144006)
 
Konsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenKonsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemen
 
Pengurusan personel
Pengurusan personelPengurusan personel
Pengurusan personel
 
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdfMT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
MT MAKALAH KEPEMMIMPINAN DAN MANAJEMEN.pdf
 
Asas2 manajemen
Asas2 manajemenAsas2 manajemen
Asas2 manajemen
 
Tugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinanTugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinan
 
Pengertian dan Fungsi Manajemen
Pengertian dan Fungsi ManajemenPengertian dan Fungsi Manajemen
Pengertian dan Fungsi Manajemen
 
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikanWawasan dasar pengelolaan pendidikan
Wawasan dasar pengelolaan pendidikan
 

More from Septian Muna Barakati

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
 

Recently uploaded (17)

TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 

Makalah pls

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sejalan dengan kepentingan dan masa depan anak-anak, maka orang tua hendaklah menyekolahkan mereka dan karena pendidikan di sekolah termasuk rangkaian pendidikan seumur hidup. Sistem pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, dan berjenjang sangat strategis untuk membina peserta didik dalam menghadapi masa-masa selanjutnya, sampai peserta didik tersebut berusia lanjut Proses pendidikan seumur hidup bagi anak hendaknya menekan pada strategi dan metodologi yang dapat menanamkan motivasi belajar dan kepribadian belajar yang kuat. Program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar yang mempertinggi daya pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar , berpikir kritis dan mempunyai pandangan hidup yang dicita-citakan. 2. Batasan masalah Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 2. Pendidikan Luar Sekolah yang ada dalam masyarakat 3. Sasaran Pendidikan Luar Sekolah 4. Tujuan Pendidikan Agama Luar Sekolah 11
  • 2. BAB II PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) A. Filsafat Administrasi Filsafat, kata ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘philosophia’ . Kata philosophia merupakan gabungan dari dua kata yaitu philos dan sophia. Philos berarti sahabat atau kekasih, sedangkan sophia memiliki arti kebijaksanaan, pengetahuan, kearifan. Dengan demikian maka arti dari kata philosophia adalah cinta pengetahuan. Atau dengan kata lain bisa juga diartikan sebagai orang yang senang mencari ilmu dan kebenaran. Administrasi diartikan keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, mengandung 3 unsur. Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat administrasi adalah kesenangan dalam mencari ilmu ataupun kebenaran melalui proses kerjasama satu orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya . Filsafat administrasi dalam pelaksanaannya memperhatikan unsur managemen relation kepemimpinan dan human bicara filsafat administrasi mulai dari manusia dan berorientasi kepada manusia karena dimulai oleh manusia untuk kepentingan manusia dan diakhiri pula oleh manusia Menurut Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam buku “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen” adalah sebagai : Administrasi dalam arti sempit adalah suatu kegiatan yang meliputi catat, mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work). Sedangkan dalam arti luas adalah kegiatan kelompok manusia yang terdiri dari dua orang atau lebih yang melakukan kerjasama dengan bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam impelemntasinya pada program PLS, administrasi merupakan tugas-tugas tertentu yang harus dilaksanakan sendiri. Tugas-tugas itulah yang biasa disebut fungsi administrasi. Pada umumnya fungsi tersebut terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerak dan pengawasan. Semua fungsi administrasi tersebut merupakan suatu sistem yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sondang P. Siagian dalam buku “Filsafar Administrasi” mengutip beberapa pendapat para ahli mengenai fungsi administrasi, diantaranya: 1. Henry Fayol, fungsi administrasi terdiri dari: a. Perencanaan (planning) b. Penggonisasian (organizing) c. Pemberian komando (commanding) d. Pengkoordinasian (coordinating) e. Pengawasan (controlling) 11
  • 3. 2. Herlod Koontz dan Cyrill O’Donnet, fungsi administrasi terdiri dari: a. Perencanaan (planning) b. Pengorganisasian (organizing) c. Pengadaan tenaga kerja (staffing) d. Pemberian bimbingan (directing) e. Pengawasan (controlling) 3. George R Terry, fungsi administrasi terdiri dari: a. Perencanaan (planning) b. Pengorganisasian (organizing) c. Penggerakan (actuating) d. Pengawasan (controlling) B. Manajemen Manajeman dapat diartikan antara lain kemampuan atau keterampilan untuk memeproleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan- kegiatan orang lain dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan inti dari pada administrasi karena manajemen merupakan alat pelaksanaan utama daripada administrasi (unsur utamanya POAC) Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed., berbicara mengenai manajemen dalam tulisannya yang berjudul “Manajemen Kelembagaan dan Pembiayaan PAUD Non Formal”. Manajemen dapat diartikan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian tersebut, manajemen itu tidak bisa hanya dilakukan oleh sendiri, tetapi juga menyangkut berbagai pihak yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujujan secara bersama. Pengertian lebih jauh bahwa manajemen itu merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen memiliki keragaman dalam segi pelaksanaan ataupun dalam penyusunan konsepnya termasuk model-model manajemen dilihat dari segi tahapannya. Maka dari itu dapat kita lihat mengenai tahapan-tahapan manajemen, di antaranya: Model Kesatu 1. Rekonsiderasi : Menganalisis yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Tahap ini perlu dilaksanakan yaitu upaya program yang akan dilaksanakan secara operasional sesuai dengan kebijakan pemerintah. Apabila sudah ada kesesuaian, maka akan memudahkan dalam pelaksanaannya karena tidak akan terjadi tumpang tindih antara program dengan program lainnya, atau program yang dilaksanakan tidak akan bertentangan dengan kebijakan pemerintah terserbut. 11
  • 4. 2. Pengamata : Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dan potensi serta keadaan daerah yang akan dijadikan tempat kegiatan. 3. Persiapan : Menyusun perencanaan berupa program kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya menyangkut faktor manusia, sarana, biaya dan tempat. 4. Pelaksanaan : Melaksanakan kegiatan sesuai dengan program yang sudah direncanakan. 5. Evaluasi : Mengevaluasi seluruh program, untuk mengetahui keberhasilan yang telah dicapai. 11 Model Kedua 1. Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang datang. 2. Pengorganisasian adalah usaha mengintegrasikan sumber-sumber manusiawi dan non manusiawi yang diperlukan ke dalam suatu kesatuan untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. 3. Penggerakan adalah upaya-upaya pimpinan untuk menggerakkan seseorang atau kelompok yang dipimpinnya, dengan menumbuhkan dorongan dalam dirinya untuk melaksanakan tugas atau kegiatan yang diberikan kepadanya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 4. Pembinaan adalah upaya pengendalian secara profesional terhadap semua unsur organisasi, agar unsur-unsur tersebut berfungsi sehingga tujuan dapat terlaksana secara berdayaguna dan berhasilguna. 5. Evaluasi adalah kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data atau informasi yang diperlukan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan. 6. Pengembangan adalah upaya memperluas atau mewujudkan potensi-potensi, membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu keadaan yang telah baik. C. Kepemimpinan Kepemimpinan atau juga leadership sangat berperan aktif dalam aplikasi sebuah pendidikan luar sekolah. Di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dapat menunjang pelaksanaan sebuah rencana yang telah disusun dalam sebuah progrrm PLS dengan diikuti suatu manajemen dan adminitrasi yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Siagian (2002 : 62) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.
  • 5. Nimran (2004 : 64) mengemukakan bahwa kepemimpinan atau leadership adalah merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti yang akan dikehendaki. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni: a. Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas. b. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi. c. Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan. Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315). D. Human Relation Human relation sering dikatakan sebagai kelanjutan merupakan inti dari pada kepemimpinan. Didasari dan diakui bahwa di dalam setiap kegiatan administrasi, unsur manusia dan hubungan-hubungan antar manusia itu merupakan faktor yang menentukan sukses tidaknya proses administrasi itu dijalankan (human resources berbeda dengan non human resources) Cabot dan Kahl (1967) : “Human Relations“ adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru. H. Bonner (1975) : interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya. “Human Relations“dalam arti luas : Komunikasi Persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain. Hubungan kemanusiaan ini dimaksudkan sebagai keseluruhan rangkaian hubungan, baik formal maupun informal, antara yang memimpin dan pihak yang dipimpin, antar pihak yang memimpin, dan antar pihak yang dipimpin. Adanya hubungan kemausian yang dimaksudkan agar terbina kerjasama dalm suatu kesatuan yang kompak, tumbuhnya suasana kerja yang 11
  • 6. akrab dan serasi, serta terwujudnya situasi yang tinggi dalam melakukanmkegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hubungan kemanusiaan ini terjadi suatu proses pembinaan tingkah laku pihak yang dipimpin, baik perorngan atau kelompok oleh pihak yang memimpin. Pembinaan tingkah laku meliputi upaya memotivasi dan mengarahkan pihak yang memimpin agar mampu menggunakan pengetahuan, keerampilan, sikap, dan aspirasinya untuk mencapai tujuan. Kegiatan untyuk mempengaruhi keempat aspek tingkah laku itu akan memerlukan waktu dan intensitas pembinaan yang berbeda. Kesimpulan : Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yg diucapkan dalam komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah. E. Administrasi dan manajemen sebagai alternatif pemecahannya, berikut dengan 11 salah satu contoh kecilnya Administrasi dan manajemen merupakan dua kategori yang saling mempengaruhi dan berperan aktif dalam pemecahan suatu masalah:  Dalam penerapan adminstrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya kegiatannya yang dapat dibedakan.  Adminmistrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum secara menyeluruh sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi.  Administrasi lebih luas dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah satu unsur dan merupakan inti dari administrasi sebagai pelaksana yang bersifar operasional melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut "bawahan" jadi dengan manajemen administrasi akan mencapai tujuannya. Sebagai contoh: kehidupan manusia yang tidak lepas dari kebutuhan, baik itu kebutuhan primer ataupun kebutuhan sekunder. Manusia merencanakan, memprogram, menyusun segala sesuatu yang akan dijadikan suatu usaha demi tercapainya suatu kebutuhan yang diinginkan. Cara/pengelolaan inilah yang disebut dengan manajemen. Orang harus mengusahakan dengan perbuatan-perbuatan yang nyata berusaha seorang diri maupun secara bekerja sama dengan perbuatan yang nyata, maka kebutuhan itu menjelma menjadi tujuan. Di dalam memenuhi kebutuhannya dalam banyak hal orang harus bekerja sama atau dengan kata lain orang harus melaksanakan suatu proses penyelenggaraan usaha kerja sama dalam mencapai tujuaannya. Proses penyelenggaraan inilah yang disebut dengan administrasi dan pada masyarakat moden yang makin berkembang ini makin penting pula tujuan-tujuan yang ingin dan hendak
  • 7. dicapainya maka makin baik dan tepat pula administrasi yang harus diarahkannya oleh karena itu makin penting pula kedudukan administrasi dan management sebagai konsep dan langkah oprasional kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. F. Pengertian pendidikan luar sekolah (PLS) Sebelum membicarakan pengertian Pendidikan Luar Sekolah, pemakalah menyajikan beberapa rumusan sebagai berikut: 1. Menurut Soeleman Joesoef dan Slamet Santoso Pendidikan Luar Sekolah adalah Setiap kesempatan di mana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan mengembangkan tingkat ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya. 2. Phillips H. Combs, mengungkapkan bahwa pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem sekolah baik yang dilembagakan maupun yang tidak dengan tujuan memberikan layanan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan belajar. Sedangkan Pendidkan Agama Luar Sekolah adalah setiap kegiatan pendidikan agama yang diselenggarakan di luar sistem sekolah dengan tujuan untuk memberikan pelayanan pada peserta didik untuk memehami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup (way of life) dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Luar Sekolah yang ada dalam masyarakat Jenis-jenis pendidikan yang ada pada Pendidikan Luar Sekolah menurut D. Sudjana (1996:44) di antaranya adalah: 1. Pendidikan Massa (Mass education) Pendidikan massa yaitu kesempatan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat luas dengan tujuan yaitu membantu masyarakat agar mereka memiliki kecakapan dalam hal menulis, membaca dan berhitung serta berpengetahuan umum yang diperlukan dalam upaya peningkatan taraf hidup dan kehidupannya sebagai warga negara. Istilah Mass education menunjukan pada aktifitas pendidikan di masyarakat yang sasarannya kepada individu-individu yang mengalami keterlantaran pendidikan, yaitu individu yang tidak berkesempatan memperoleh pendidikan melalui jalur sekolah, tetapi putus di tengah jalan dan belum sempat 11
  • 8. terbebas dari kebuta-hurufan. Mass education ini dapat dikatakan semacam program pemberantasan buta huruf atau program keaksaraan, tentu saja tidak bertujuan supaya orang-orang didiknya sekedar bisa baca-tulis, tetapi juga supaya memperoleh pengetahuan umum yang relevan bagi keperluan hidupnya sehari-hari. Individu yang menjadi sasarannya adalah pemuda-pemuda dan orang dewasa. Pelaksanaannya melalui kursus-kursus. 2. Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education) Pendidikan orang dewasa yaitu pendidikan yang disajikan untuk membelajarkan orang dewasa. Dalam salah satu bukunya tentang PLS, Sudjana (1996:45) menerangkan bahwa pendidikan orang dewasa adalah pendidikan yang diperuntukan bagi orang-orang dewasa dalam lingkukangan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, meningkatkan kualifikasi teknik dan profesi yang telah dimilikinya, memperoleh cara-cara baru serta merubah sikap dan perilakunya. 3. Pendidikan Perluasan (Extension Education) Kegiatan yang diselenggarakan PLS adalah meliputi seluruh kegiatan pendidikan baik yang dilaksanakan di luar sistem pendidikan sekolah yang dilembagakan ataupun yang tidak dilembagakan. 3. Sasaran pendidikan luar sekolah Dibagi 2 sasaran pokok: Pendidikan luar sekolah untuk pemuda 11 Sebab-sebab timbulnya: 1. Banyak anak-anak usia sekolah tidak memperoleh pendidikan sekolah yang cukup, lebih-lebih di negara yang berkembang 2. Mereka memperoleh pendidikan yang tradisional 3. Mereka memperoleh latihan kecakapan khusus melalui pola-pola pergaulan 4. Mereka dituntut mempelajari norma-norma dan tanggung jawab sebagai sangsi dari masyarakatnya Kelompok-kelompok kegiatan pendidikan Luar Sekolah antara lain: 1. Klub pemuda 2. Klub-Klub pemuda tani 3. Kelompok pergaulan 4. Pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa Pendidikan ini timbul oleh karena: 1. Orang-orang dewasa tertarik terhadap profesi kerja. 2. Orang dewasa tertarik terhadap keahlian. Dalam rangka memperoleh pendidikan di atas dapat ditempuh melalui: 1. Kursus-kursus pendek.
  • 9. 11 2. In service-training. 3. Surat-menyurat. Lebih lanjut, sesuai dengan Rancangan Peraturan Pemerintah maka sasaran PLS dapat meliputi: A. Ditinjau dari segi sasaran pelayanan, berupa:  Usia pra-sekolah (0-6 tahun)  Usia pendidikan dasar (7-12 tahun)  Usia pendidikan menengah (13-18 tahun)  Usia pendidikan tinggi (19-24 tahun) B. Ditinjau dari jenis kelamin Program ini secara tegas diarahkan pada kaum wanita oleh karena jumlah mereka yang besar dan partisifasinya kurang dalam rangka produktifitas dan efesiensi kerja. C. Berdasarkan lingkungan sosial budaya  Masyarakat pedesaan.  Masyarakat perkotaan.  Masyarakat terpencil. D. Berdasarkan kekhususan sasaran Pelajaran  Peserta didik yang dapat digolongkan terlantar, seperti anak yatim piatu.  Peserta didik yang mengalami pengembangan sosial dan emosional seperti anak nakal, korban narkotika dan wanita tuna susila.  Peserta yang mengalami cacat mental dan cacat tubuh seperti tuna netra, tuna rungu, tuna mental.  Peserta didik yang karena berbagai sebab sosial, tidak dapat mengikuti program pendidikan persekolahan. E. Berdasarkan pranata A. Pendidikan keluarga. B. Pendidikan perluasan wawasan. C. Pendidikan keterampilan. F. Berdasarkan sistem pengajaran 1. Kelompok, organisasi, dan lembaga. 2. Mekanisme sosial budaya seperti perlombaan dan pertandingan. 3. Kesenian tradisional, seperti wayang, ludruk, ataupun teknologi modern seperti televisi, radio, film, dan sebagainya. Prasarana dan sarana seperti balai desa, mesjid, gereja, sekolah dan alat-alat perlengkapan kerja. G. Berdasarkan segi pelembagaan program 1. Program antar sektoral dan swadaya masyarakat seperti PKK, PKN dan P2WKSS.
  • 10. 2. Koordinasi perencanaan desa atau pelaksanaan program pembangunan. 3. Tenaga pengarahan di tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. 4. Tujuan Pendidikan Agama Luar Sekolah Pendidikan agama luar sekolah mempunyai dua macam tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. a. Tujuan Umum: 1) Memperluas keikut sertaan masyarakat dalam pemerataan kesempatanbelajar dan meningkatkan mutu warga masyarakat melalui pendidikan. 2) Meningkatkan proses belajar mengajar untuk mencapai daya guna dan hasil yang optimal. b. Tujuan Khusus Tujuan khusus adalah mempersiapkan warga masyarakat untuk mengembangkan diri pribadinya atau untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar . Dari dua tujuan di atas, maka pendidikan luar sekolah bertujuan untuk memberikan kesempatan yang luas untuk bekerja kepada anggota masyarakat, juga melatih dan mengembangkan secara kualifikasi pengetahuan kemampuan dan sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam penyelesaian suatu program pengajaran. Selanjutnya telah digariskan dalam A-Qur'an, bahwa tujuanpendidikan agama adalah tujuan hidup manusia itu sendiri, seperti digambarkan dalam Al-Qur'an a. Surat Adz-Dzariyat : 56: Artinya: "Tiadalah aku jadikan jin dan manusia melainkan supaya merekamenyembah-Ku". (Al Dzariyat:56) b. "Hai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allahdengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah sekalikalikamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam". (AlImran : 102) c. "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu ke kudukengkau dan jangan pula engkau melepaskan selepas-lepasnya,nanti engkau tercela dan menyesal. (jangan bakhil dan janganpemboros)". (Al Isra' : 29) d. Maka apabila telah ditunaikan sembahyang, bertebarlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia (rezeki) Allah dang ingatlahakan Allah sebanyak banyaknya, mudah-mudahan kamumenang (sukses)". (Al Jum'ah : 10) 11
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kepemimpinan atau juga leadership sangat berperan aktif dalam aplikasi sebuah pendidikan luar sekolah. Di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dapat menunjang pelaksanaan sebuah rencana yang telah disusun dalam sebuah progrrm PLS dengan diikuti suatu manajemen dan adminitrasi yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Siagian (2002 : 62) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. B. SARAN Di samping kita mengikuti jenjang pendidikan formal alangkah baiknya dilengkapi dengan mengikuti pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, dll. Agar kekurangan/kelemahan yang ada pada pendidikan formal bisa tertutupi dengan pendidikan luar sekolah sehingga diharapkan setiap lulusan bisa hidup mengikuti perkembangan zaman dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat seiring dengan perkembangan/kemajuan IPTEK. 11
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Joesoef Soelaiman, 2004, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Kurdie Syuaeb, 2002, Pendidikan Luar Sekolah. Cirebon: CV. Alawiyah. Faisal Sanapiah, 1981, Pendidikan Luar Sekolah . Surabaya: CV. Usaha Nasional. 11
  • 13. MAKALAH MANAJEMEN ORGANISASI PLS DISUSUN OLEH : NAMA : ERNA SARI NIM : 21215070 SEMESTER : III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2013 11