SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Kebutuhan Air Tanaman
IEKE WULAN AYU
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI UNSA
FUNGSI AIR
• Penyusun tubuh tanaman (70%-90%)
• Pelarut dan medium reaksi biokimia
• Medium transpor senyawa
• Memberikan turgor bagi sel (penting untuk
pembelahan sel dan pembesaran sel)
• Bahan baku fotosintesis
• Menjaga suhu tanaman supaya konstan
Air Membatasi Pertumbuhan
• Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan genangan)
sering menimbulkan cekaman aerasi
• Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan
cekaman kekeringan
• Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya
optimum, melalui pembuatan saluran drainase
(mencegah terjadinya genangan) maupun saluran
irigasi (mencegah cekaman kekeringan)
• Air hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat
infiltrasi, mengisi pori mikro tanah, tertahan
sebagai lengas
• Air tanah memiliki energi kinetik dan potensial
• Energi kinetik sangat rendah, bergerak sangat
lambat
• Energi potensial tinggi, penjumlahan dari
potensial gravitasi, potensial matrik, potensial
tekanan, dan potensial solut
• Status air tanah digambarkan oleh kandungan
lengas
• Status air tanah tergantung pada tekstur dan
struktur tanah
• Tanah lempung menyimpan air lebih banyak
daripada tanah pasir, kekeringan di tanah
lempung terjadi lebih lambat
CWR
Kebutuhan air tanaman ( CWR ) mencakup total
jumlah air yang digunakan dalam vapotranspirasi .
FAO ( 1984) kebutuhan air tanaman didefinisikan
sebagai ' kedalaman air diperlukan untuk memenuhi
kehilangan air melalui evapotranspirasi dari
tanaman, bebas penyakit , berkembang dalam
berbagai bidang di bawah membatasi kondisi non –
tanah. Termasuk tanah dan air kesuburan, dan
pencapaian potensi output penuh di bawah
mengingat lingkungan tumbuh .
• Kebutuhan air bagi
tanaman
didefinisikan
sebagai tinggi atau
tebal air yang
dibutuhkan untuk
memenuhi jumlah
air yang hilang
melalui
evapotranspirasi
suatu tanaman
yang tumbuh pada
areal yang luas
• Soemarno (2011) menyatakan bahwa
kebutuhan air suatu tanaman dapat
didefinisikan sebagai "jumlah air yang
diperlukan untuk memenuhi kehilangan air
melalui evapotranspirasi (ET-tanaman)
tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang
lahan yang luas dengan kondisi tanah yang
tidak mempunyai kendala (kendala lengas
tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai
potensi produksi penuh pada kondisi
lingkungan tumbuh tertentu
• Pengaruh iklim terhadap kebutuhan air tanaman diberikan
oleh ETo (evapotranspirasi tanaman referensi), yaitu laju
evapotranspirasi dari permukaan berumput luas setinggi 8-15
cm, rumput hijau yang tingginya seragam, tumbuh aktif,
secara lengkap menaungi permukaan tanah dan tidak
kekurangan air. Empat metode yang dapat digunakan adalah
Blaney-Criddle, Radiasi, Penman dan Evaporasi Panci.
• Pengaruh karakteristik tanaman terhadap kebutuhan air
tanaman diberikan oleh koefisien tanaman (kc) yang
menyatakan hubungan antara ETo dan ET tanaman
(ETtanaman=k.ETo). Nilai-nilai kc beragam dengan jenis
tanaman, fase pertumbuhan tanaman, musim pertumbuhan,
dan kondisi cuaca yang ada.
• Pengaruh kondisi lokal dan praktek pertanian terhadap
kebutuhan air tanaman, termasuk variasi lokal cuaca, tinggi
tempat, ukuran petak lahan, adveksi angin, ketersediaan
lengas lahan, salinitas, metode irigasi dan kultivasi tanaman.
• Kebutuhan tanaman terhadap air untuk setiap
fase pertumbuhan akan berbeda, baik dalam
satu jenis tanaman atau antar jenis.
• De Bruyn dan De Jager (1978) membuktikan
bahwa pada tanaman pangan secara umum
fase yang paling sensitif terhadap cekaman air
adalah fase pembungaan sekitar 70-92 hari
setelah tanam, sedangkan khusus untuk
tanaman jagung sekitar 70-81 hari setelah
tanam. Pada tanaman kacang-kacangan, fase
yang peka terhadap cekaman air adalah pada
fase pengisian polong.
11
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Air Tanaman
1. Topografi
2. Hidrologi
3. Klimatologi
4. Tanah
12
Topografi
Untuk lahan yang miring membutuhkan air yang lebih banyak daripada
yang datar karena air akan lebih cepat mengalir menjadi aliran
permukaan dan hanya sedikit yang mengalami infiltrasi.
Hidrologi
Makin banyak curah hujan, makin sedikit kebutuhan air tanaman, hal ini
dikarenakan hujan efektif akan menjadi besar.
Klimatologi
Tanaman tidak dapat bertahan dalam cuaca buruk. Dengan
memperhatikan keadaan cuaca dan cara pemanfaatannya, maka dapat
dilaksanakan penanaman tanaman yang tepat untuk periode yang tepat
dan sesuai dengan keadaan tanah.
Tanah
Tanah yang baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah
dikerjakan dan bersifat produktif serta subur. Tanah yang baik akan
memberikan kesempatan pada akar tanaman untuk tumbuh dengan
mudah, menjamin sirkulasi air dan udara serta baik pada zona
perakaran dan secara relatif memiliki hara dan kelembaban tanah yang
cukup.
Bentuk Air Tersedia
• Air kapiler, terletak antara titik layu tetap
(batas bawah) dan kapasitas lapangan (batas
atas)
• Air tidak tersedia, air higroskopis (kurang dari
titik layu tetap) dan air gravitasi (di atas
kapasitas lapangan)
Kapasitas Lapangan
• Seluruh pori mikro terisi air
• Batas atas air tersedia bagi tanaman
• Diukur berdasarkan kandungan lengas setelah tanah
jenuh dibiarkan bebas terdrainasi selama 2 – 3 hari
• Cara lain: ditentukan pada tanah jenuh yang
mengalami tekanan pada 0.01 Mpa (pasiran) – 0.033
Mpa (lempungan)
• Adanya imbangan antara pori makro dg mikro
• Sebagian besar nutrisi dalam bentuk terlarut
• Permukaan akar memiliki luasan terbesar untuk
menjalankan proses difusi ion dan aliran masa ion
Titik Layu Tetap
• Air yang ada berupa air higroskopis
• Batas bawah air tersedia
• Ditentukan dengan mengukur kandungan
lengas pada saat tanaman indikator layu, dan
tidak dapat segar kembali setelah dibiarkan
semalam di udara basah
• Cara lain: dengan mengukur kandungan lengas
dari tanah jenuh setelah diberi tekanan 1.5
Mpa di alat piring tekan
• Titik layu tetap bukan merupakan tetapan
tanah, lebih merupakan tetapan tanaman
• Titik layu tetap lebih tergantung pada tekanan
turgor sel-sel tanaman. Tekanan turgor
dipengaruhi oleh komponen osmotik daun,
cuaca yang mempengaruhi transpirasi dan
komponen yang mempengaruhi ketersediaan
air tanah
• Tidak ada batas bawah ketersediaan air yang
tegas untuk berbagai tanaman
Genangan
• Kandungan lengas tanah di atas kapasitas lapangan
• Menimbulkan dampak yang buruk terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman
• Dampak genangan: menurunkan pertukaran gas
antara tanah dan udara yang mengakibatkan
menurunnya ketersediaan O2 bagi akar, menghambat
pasokan O2 bagi akar dan mikroorganisme
(mendorong udara keluar dari pori tanah maupun
menghambat laju difusi)
• Pada kondisi genangan, < 10% volume pori
yang berisi udara
• Sebagian besar tanaman pertumbuhan
akarnya terhambat bila < 10% volume pori
yang berisi udara dan laju difusi O2 kurang dari
0.2 ug/cm2/menit
• Keadaan lingkungan kekurangan O2 disebut
hipoksia, dan keadaan lingkungan tanpa O2
disebut anoksia (mengalami cekaman aerasi)
• Kondisi anoksia tercapai pada jangka waktu 6
– 8 jam setelah genangan, karena O2 terdesak
oleh air dan sisa O2 dimanfaatkan oleh
mikroorganisme
• Pada kondisi tergenang, kandungan O2 yang
tersisa di tanah lebih cepat habis bila ada
tanaman
• Laju difusi O2 di tanah basah 20000 kali lebih
lambat dibandingkan di udara
• Laju penurunan O2 dipengaruhi oleh tekstur
tanah
• Pada tanah pasiran, kehabisan O2 terjadi pada
3 hari setelah tergenang sedangkan pada
tanah lempungan terjadi < 1 hari, porositas
lempungan lebih rendah daripada pasiran
• Penurunan O2 dipercepat oleh keberadaan
tanaman di lahan, akar tanaman menyerap
untuk respirasi
• Akar tanaman legum berbintil memerlukan O2
enam kali lebih banyak dibandingkan yang
dibuang bintilnya (30 : 4.3 ul O2/g/menit)
• Genangan selain menimbulkan penurunan
difusi O2 masuk ke pori juga akan
menghambat difusi gas lainnya, misal
keluarnya CO2 dari pori tanah. CO2
terakumulasi di pori, pada tanah yang baru
saja tergenang 50% gas terlarut adalah CO2,
sebagian tanaman tidak mampu menahan
keadaan tersebut dampak kelebihan
konsentrasi CO2 mempunyai pengaruh lebih
kecil dibandingkan defisiensi O2
• Genangan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah
• Struktur tanah rusak, daya rekat agregat lemah,
penurunan potensial redoks, peningkatan pH tanah
masam, penurunan pH tanah basa, perubahan daya
hantar dan kekuatan ion, perubahan keseimbangan
hara
• Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala
klorosis khas kahat N
• Kekahatan N terjadi karena penurunan ketersediaan
N maupun penurunan penyerapannya
• Pada kondisi tergenang ketersediaan N dalam bentuk
nitrat sangat rendah karena proses denitrifikasi,
nitrat diubah menjadi N2, NO, N2O, atau NO2 yang
menguap ke udara
• Pada proses denitrifikasi, nitrat digunakan oleh
bakteri aerob sebagai penerima elektron dalam
proses respirasi
• Genangan berdampak negatif terhadap ketersediaan
N, tetapi ada pula keuntungan dari timbulnya
genangan yaitu peningkatan ketersediaan P, K, Ca, Si,
Fe, S, Mo, Ni, Zn, Pb, Co
• Genangan berpengaruh terhadap proses
fisiologis dan biokimiawi antara lain respirasi,
permeabilitas akar, penyerapan air dan hara,
penyematan N
• Genangan menyebabkan kematian akar di
kedalaman tertentu dan hal ini akan memacu
pembentukan akar adventif pada bagian di
dekat permukaan tanah pada tanaman yang
tahan genangan
• Kematian akar menjadi penyebab kekahatan N
dan cekaman kekeringan fisiologis
• Pada tanaman legum, genangan tidak hanya
menghambat pertumbuhan akar maupun tajuk juga
menghambat perkembangan dan fungsi bintil akar
• Fungsi bintil akar terganggu karena terhambatnya
aktifitas enzim nitrogenase dan pigmen
leghaemoglobin, kemampuan fiksasi N2 akan
menurun
• Tanaman kedelai termasuk tanaman yang tahan
genangan, mampu membentuk akar adventif dan
bintil akar pada akar tersebut, efek genangan akan
hilang begitu akar adventif terbentuk
• Pengaruh genangan pada tajuk tanaman: penurunan
pertumbuhan, klorosis, pemacuan penuaan, epinasti,
pengguguran daun, pembentukan lentisel,
penurunan akumulasi bahan kering, pembentukan
aerenkim di batang.
• Besarnya kerusakan tanaman sebagai dampak
genangan tergantung pada fase pertumbuhan
tanaman. Fase yang peka genangan: fase
perkecambahan, fase pembungaan, dan pengisian
• Genangan pada fase perkecambahan menurunkan
jumlah biji yang berkecambah (perkecambahan
sangat memerlukan O2)
• Genangan yang terjadi pada fase pembungaan dan
pengisian menyebabkan banyak bunga dan buah
muda gugur
Siklus Air di Lahan Kering
• Adapun kebutuhan air tanaman pada lahan
kering sama dengan kebutuhan air konsumtif
itu sendiri, yaitu parameter yang menyatakan
jumlah air yang secara potensial diperlukan
untuk memenuhi pemakaian air konsumtif
(evapotranspirasi) suatu areal tanaman agar
dapat tumbuh secara normal (Arsyad, 2006).
Pergerakan Air Tanah
• Air : Komponen tanah yg paling dinamis
• Terdapat tiga pergerakan air dalam tanah : 1)pergerakan tidak jenuh,
2) pergerakan jenuh dan 3) pergerakan uap
• Hukum Darcy : v = -k. DH = -k.dH/ds
• V=kecepatan filtrasi, mm/24 jam, k = k tdk jenuh = konduktivitas
kapiler, mm/24 jam
• DH =gradien potensial (tegangan), negatif
• H = potensial (tegangan), cm kolom air
• S = jarak menurut arah aliran, cm
Hubungan konduktivitas dengan
kadar air
• k tdk jenuh Ǿ - Ǿo
----------------- = -----------------
k jenuh Ǿmaks - Ǿo
Ǿ = fraksi volume air
Ǿmaks = fraksi volume air unt tanda jenuh
Ǿmaks = Є = fraksi pori
Ǿo = fraksi volume air apabila k tdk jenuh = 0
Fenomena kapilaritas
Muka air di bejana > di luar pipa
Ada tiga gaya :
i) adhesi (kaca n air) ii) kohesi
(air n air) sehingga kolom air tdk terputus
ii) Semakin kecil diameter tabung maka air akan
naik semakin tinggi (muka air). Adhesi besar.
Semakin tinggi kolom air, maka > cekung
permukaan air di pipa, krn semakin besar
bobot yg hrs ditunjang per satuan permukaan
Pergerakan air tidak jenuh
• air bumi dekat muka tanah, akan bergerak ke
atas unt mempertahankan kelembaban di
sekitar akar. Air bergerak melalui pori mikro.
Udara, material tanah yg mengembang, dan
pori makro dpt menghalangi gerakan air tdk
jenuh.
• Efek kapiler nyata pada tanah bertekstur halus.
• Pemadatan dan pembengkaan liat menghmabt
kapilaritas air
• Akan dibahas detil oleh Dr.Sugeng Priyono
Pergerakan Air Tanah Jenuh (PATJ)
• Air hujan dan irigasi mendesak udara tanah di
pori makro & mikro. Selanjutnya PATJ
• Ada dua yg berperan dlm PATJ : i) daya air unt
bergerak (driving force) dan ii) kemampuan pori
meneruskan air (konduktivitas hidraulik).
• Hubungan kedua faktor dg jumlah air yg
bergerak V= k. f v = volume air yg bergerak, f
= daya dorong air untuk bergerak dan k =
konduktivitas hidraulik.
K pd tanah jenuh nilainya tetap.
Besar dan kecilnya nilai k ditentukan oleh ukuran dan distribusi pori
Daya dorong, dikenal dg gradien hidraulik. Analog dg perbedaan tinggi antara titik-titik
yg terletak di atas dan dibawah kolom air tanah
PATJ tdk vertikal saja tetapi horizontal juga . Krn gaya gravitasi tdk berpengaruh pd
pergerakan horizontal, jadi horizontal tidak secepat vertikal.
Jumlah air yg bergerak melalui profil tanah tergantung : i) jumlah air yg ditambahkan di
permukaan, ii) kemampuan filtrasi permukaan tanah, iii) konduktivitas hidraulik horizon,
iv) jumlah air yg ditahan oleh profil tanah pd keadaan kapasitas lapang
Tekstur n struktur berbagai horison menentukan keempat faktor. Tanah pasir :
infiltrasi & k tinggi dan rendah DMA, shg PATJ mudah dan cepat. Sebaliknya
Liat : rendah ( pori tersumbat, mengembang koloid, udara terjepit
Konduktivitas Hidraulik dan Permeabilitas
• Konduktivitas Hidraulik : perbandingan dari
kepadatan aliran dengan gradien hidraulik
atau kemiringan dr kepadatan aliran
k
Gradient hidraulik
Kepadatanaliran
Tanah berpasir
Tanah berliat
Permeabilitas
• Digunakan sebagai gambaran kwalitatif
kecepatan media berpori untuk melalukan air
atau berbagai cairan.
• Jadi permeabilitas merupakan sifat fisik media
berpori yg sifatnya dpt diukur : porositas (% ,50
% - > 50 %), penyebaran ukuran pori ( pori
mikro, medium dan, makro) , luas permukaan.
Pengukuran Hidraulik Konduktivitas
• Klute (1965) : contoh tanah “undisturbe
core sample” bisa dilihat di Lab Fisika
Tanah
• Di lapang dng auger hole atau piezometer
bore dimasukkan dalam tanah jenuh
(petunjuk teknis) dapat dilihat di
laboratorium Fisika Tanah.

More Related Content

What's hot

Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Purwandaru Widyasunu
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
Rahma Rizky
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
UNESA
 

What's hot (20)

05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Kering
 
12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanamanBab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
Bab 5. awan, hujan, angin dan pengaruhnya terhadap tanaman
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
Evapotranspirasi
EvapotranspirasiEvapotranspirasi
Evapotranspirasi
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganDDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
 
Ekologi tanah
Ekologi tanahEkologi tanah
Ekologi tanah
 
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3DVERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 

Similar to 7 kebutuhan air tanaman

5_hubungan_air_tanaman.ppt
5_hubungan_air_tanaman.ppt5_hubungan_air_tanaman.ppt
5_hubungan_air_tanaman.ppt
Lantip1
 
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
BMKG
 
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
anisasptiany
 
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
anisasptiany
 
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Bondan the Planter of Palm Oil
 

Similar to 7 kebutuhan air tanaman (20)

hub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhanhub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhan
 
5_hubungan_air_tanaman.ppt
5_hubungan_air_tanaman.ppt5_hubungan_air_tanaman.ppt
5_hubungan_air_tanaman.ppt
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
 
pengairan 1.ppt
pengairan 1.pptpengairan 1.ppt
pengairan 1.ppt
 
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
 
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi PertanianHubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
 
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasMK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugas
 
Tanah agro
Tanah agroTanah agro
Tanah agro
 
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
 
Ppt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambangPpt konservasi lahan bekas tambang
Ppt konservasi lahan bekas tambang
 
hub air, tanah dan tanaman
hub air, tanah dan tanamanhub air, tanah dan tanaman
hub air, tanah dan tanaman
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan
 
Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)Persentasi padi6(Lahan kering)
Persentasi padi6(Lahan kering)
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdf
PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdfPROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdf
PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdf
 
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
 
Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanaman
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
 
Daerah resapan air
Daerah resapan airDaerah resapan air
Daerah resapan air
 

7 kebutuhan air tanaman

  • 1. Kebutuhan Air Tanaman IEKE WULAN AYU FAKULTAS PERTANIAN PRODI AGROTEKNOLOGI UNSA
  • 2. FUNGSI AIR • Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) • Pelarut dan medium reaksi biokimia • Medium transpor senyawa • Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel dan pembesaran sel) • Bahan baku fotosintesis • Menjaga suhu tanaman supaya konstan
  • 3. Air Membatasi Pertumbuhan • Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi • Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan • Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya optimum, melalui pembuatan saluran drainase (mencegah terjadinya genangan) maupun saluran irigasi (mencegah cekaman kekeringan)
  • 4. • Air hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat infiltrasi, mengisi pori mikro tanah, tertahan sebagai lengas • Air tanah memiliki energi kinetik dan potensial • Energi kinetik sangat rendah, bergerak sangat lambat • Energi potensial tinggi, penjumlahan dari potensial gravitasi, potensial matrik, potensial tekanan, dan potensial solut
  • 5. • Status air tanah digambarkan oleh kandungan lengas • Status air tanah tergantung pada tekstur dan struktur tanah • Tanah lempung menyimpan air lebih banyak daripada tanah pasir, kekeringan di tanah lempung terjadi lebih lambat
  • 6. CWR Kebutuhan air tanaman ( CWR ) mencakup total jumlah air yang digunakan dalam vapotranspirasi . FAO ( 1984) kebutuhan air tanaman didefinisikan sebagai ' kedalaman air diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi dari tanaman, bebas penyakit , berkembang dalam berbagai bidang di bawah membatasi kondisi non – tanah. Termasuk tanah dan air kesuburan, dan pencapaian potensi output penuh di bawah mengingat lingkungan tumbuh .
  • 7. • Kebutuhan air bagi tanaman didefinisikan sebagai tinggi atau tebal air yang dibutuhkan untuk memenuhi jumlah air yang hilang melalui evapotranspirasi suatu tanaman yang tumbuh pada areal yang luas
  • 8. • Soemarno (2011) menyatakan bahwa kebutuhan air suatu tanaman dapat didefinisikan sebagai "jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (ET-tanaman) tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak mempunyai kendala (kendala lengas tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai potensi produksi penuh pada kondisi lingkungan tumbuh tertentu
  • 9. • Pengaruh iklim terhadap kebutuhan air tanaman diberikan oleh ETo (evapotranspirasi tanaman referensi), yaitu laju evapotranspirasi dari permukaan berumput luas setinggi 8-15 cm, rumput hijau yang tingginya seragam, tumbuh aktif, secara lengkap menaungi permukaan tanah dan tidak kekurangan air. Empat metode yang dapat digunakan adalah Blaney-Criddle, Radiasi, Penman dan Evaporasi Panci. • Pengaruh karakteristik tanaman terhadap kebutuhan air tanaman diberikan oleh koefisien tanaman (kc) yang menyatakan hubungan antara ETo dan ET tanaman (ETtanaman=k.ETo). Nilai-nilai kc beragam dengan jenis tanaman, fase pertumbuhan tanaman, musim pertumbuhan, dan kondisi cuaca yang ada. • Pengaruh kondisi lokal dan praktek pertanian terhadap kebutuhan air tanaman, termasuk variasi lokal cuaca, tinggi tempat, ukuran petak lahan, adveksi angin, ketersediaan lengas lahan, salinitas, metode irigasi dan kultivasi tanaman.
  • 10. • Kebutuhan tanaman terhadap air untuk setiap fase pertumbuhan akan berbeda, baik dalam satu jenis tanaman atau antar jenis. • De Bruyn dan De Jager (1978) membuktikan bahwa pada tanaman pangan secara umum fase yang paling sensitif terhadap cekaman air adalah fase pembungaan sekitar 70-92 hari setelah tanam, sedangkan khusus untuk tanaman jagung sekitar 70-81 hari setelah tanam. Pada tanaman kacang-kacangan, fase yang peka terhadap cekaman air adalah pada fase pengisian polong.
  • 11. 11 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Air Tanaman 1. Topografi 2. Hidrologi 3. Klimatologi 4. Tanah
  • 12. 12 Topografi Untuk lahan yang miring membutuhkan air yang lebih banyak daripada yang datar karena air akan lebih cepat mengalir menjadi aliran permukaan dan hanya sedikit yang mengalami infiltrasi. Hidrologi Makin banyak curah hujan, makin sedikit kebutuhan air tanaman, hal ini dikarenakan hujan efektif akan menjadi besar. Klimatologi Tanaman tidak dapat bertahan dalam cuaca buruk. Dengan memperhatikan keadaan cuaca dan cara pemanfaatannya, maka dapat dilaksanakan penanaman tanaman yang tepat untuk periode yang tepat dan sesuai dengan keadaan tanah. Tanah Tanah yang baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah dikerjakan dan bersifat produktif serta subur. Tanah yang baik akan memberikan kesempatan pada akar tanaman untuk tumbuh dengan mudah, menjamin sirkulasi air dan udara serta baik pada zona perakaran dan secara relatif memiliki hara dan kelembaban tanah yang cukup.
  • 13. Bentuk Air Tersedia • Air kapiler, terletak antara titik layu tetap (batas bawah) dan kapasitas lapangan (batas atas) • Air tidak tersedia, air higroskopis (kurang dari titik layu tetap) dan air gravitasi (di atas kapasitas lapangan)
  • 14. Kapasitas Lapangan • Seluruh pori mikro terisi air • Batas atas air tersedia bagi tanaman • Diukur berdasarkan kandungan lengas setelah tanah jenuh dibiarkan bebas terdrainasi selama 2 – 3 hari • Cara lain: ditentukan pada tanah jenuh yang mengalami tekanan pada 0.01 Mpa (pasiran) – 0.033 Mpa (lempungan) • Adanya imbangan antara pori makro dg mikro • Sebagian besar nutrisi dalam bentuk terlarut • Permukaan akar memiliki luasan terbesar untuk menjalankan proses difusi ion dan aliran masa ion
  • 15. Titik Layu Tetap • Air yang ada berupa air higroskopis • Batas bawah air tersedia • Ditentukan dengan mengukur kandungan lengas pada saat tanaman indikator layu, dan tidak dapat segar kembali setelah dibiarkan semalam di udara basah • Cara lain: dengan mengukur kandungan lengas dari tanah jenuh setelah diberi tekanan 1.5 Mpa di alat piring tekan
  • 16. • Titik layu tetap bukan merupakan tetapan tanah, lebih merupakan tetapan tanaman • Titik layu tetap lebih tergantung pada tekanan turgor sel-sel tanaman. Tekanan turgor dipengaruhi oleh komponen osmotik daun, cuaca yang mempengaruhi transpirasi dan komponen yang mempengaruhi ketersediaan air tanah • Tidak ada batas bawah ketersediaan air yang tegas untuk berbagai tanaman
  • 17. Genangan • Kandungan lengas tanah di atas kapasitas lapangan • Menimbulkan dampak yang buruk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman • Dampak genangan: menurunkan pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan O2 bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi akar dan mikroorganisme (mendorong udara keluar dari pori tanah maupun menghambat laju difusi)
  • 18. • Pada kondisi genangan, < 10% volume pori yang berisi udara • Sebagian besar tanaman pertumbuhan akarnya terhambat bila < 10% volume pori yang berisi udara dan laju difusi O2 kurang dari 0.2 ug/cm2/menit • Keadaan lingkungan kekurangan O2 disebut hipoksia, dan keadaan lingkungan tanpa O2 disebut anoksia (mengalami cekaman aerasi)
  • 19. • Kondisi anoksia tercapai pada jangka waktu 6 – 8 jam setelah genangan, karena O2 terdesak oleh air dan sisa O2 dimanfaatkan oleh mikroorganisme • Pada kondisi tergenang, kandungan O2 yang tersisa di tanah lebih cepat habis bila ada tanaman • Laju difusi O2 di tanah basah 20000 kali lebih lambat dibandingkan di udara • Laju penurunan O2 dipengaruhi oleh tekstur tanah
  • 20. • Pada tanah pasiran, kehabisan O2 terjadi pada 3 hari setelah tergenang sedangkan pada tanah lempungan terjadi < 1 hari, porositas lempungan lebih rendah daripada pasiran • Penurunan O2 dipercepat oleh keberadaan tanaman di lahan, akar tanaman menyerap untuk respirasi • Akar tanaman legum berbintil memerlukan O2 enam kali lebih banyak dibandingkan yang dibuang bintilnya (30 : 4.3 ul O2/g/menit)
  • 21. • Genangan selain menimbulkan penurunan difusi O2 masuk ke pori juga akan menghambat difusi gas lainnya, misal keluarnya CO2 dari pori tanah. CO2 terakumulasi di pori, pada tanah yang baru saja tergenang 50% gas terlarut adalah CO2, sebagian tanaman tidak mampu menahan keadaan tersebut dampak kelebihan konsentrasi CO2 mempunyai pengaruh lebih kecil dibandingkan defisiensi O2
  • 22. • Genangan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah • Struktur tanah rusak, daya rekat agregat lemah, penurunan potensial redoks, peningkatan pH tanah masam, penurunan pH tanah basa, perubahan daya hantar dan kekuatan ion, perubahan keseimbangan hara • Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala klorosis khas kahat N • Kekahatan N terjadi karena penurunan ketersediaan N maupun penurunan penyerapannya
  • 23. • Pada kondisi tergenang ketersediaan N dalam bentuk nitrat sangat rendah karena proses denitrifikasi, nitrat diubah menjadi N2, NO, N2O, atau NO2 yang menguap ke udara • Pada proses denitrifikasi, nitrat digunakan oleh bakteri aerob sebagai penerima elektron dalam proses respirasi • Genangan berdampak negatif terhadap ketersediaan N, tetapi ada pula keuntungan dari timbulnya genangan yaitu peningkatan ketersediaan P, K, Ca, Si, Fe, S, Mo, Ni, Zn, Pb, Co
  • 24. • Genangan berpengaruh terhadap proses fisiologis dan biokimiawi antara lain respirasi, permeabilitas akar, penyerapan air dan hara, penyematan N • Genangan menyebabkan kematian akar di kedalaman tertentu dan hal ini akan memacu pembentukan akar adventif pada bagian di dekat permukaan tanah pada tanaman yang tahan genangan • Kematian akar menjadi penyebab kekahatan N dan cekaman kekeringan fisiologis
  • 25. • Pada tanaman legum, genangan tidak hanya menghambat pertumbuhan akar maupun tajuk juga menghambat perkembangan dan fungsi bintil akar • Fungsi bintil akar terganggu karena terhambatnya aktifitas enzim nitrogenase dan pigmen leghaemoglobin, kemampuan fiksasi N2 akan menurun • Tanaman kedelai termasuk tanaman yang tahan genangan, mampu membentuk akar adventif dan bintil akar pada akar tersebut, efek genangan akan hilang begitu akar adventif terbentuk
  • 26. • Pengaruh genangan pada tajuk tanaman: penurunan pertumbuhan, klorosis, pemacuan penuaan, epinasti, pengguguran daun, pembentukan lentisel, penurunan akumulasi bahan kering, pembentukan aerenkim di batang. • Besarnya kerusakan tanaman sebagai dampak genangan tergantung pada fase pertumbuhan tanaman. Fase yang peka genangan: fase perkecambahan, fase pembungaan, dan pengisian • Genangan pada fase perkecambahan menurunkan jumlah biji yang berkecambah (perkecambahan sangat memerlukan O2) • Genangan yang terjadi pada fase pembungaan dan pengisian menyebabkan banyak bunga dan buah muda gugur
  • 27. Siklus Air di Lahan Kering
  • 28. • Adapun kebutuhan air tanaman pada lahan kering sama dengan kebutuhan air konsumtif itu sendiri, yaitu parameter yang menyatakan jumlah air yang secara potensial diperlukan untuk memenuhi pemakaian air konsumtif (evapotranspirasi) suatu areal tanaman agar dapat tumbuh secara normal (Arsyad, 2006).
  • 29. Pergerakan Air Tanah • Air : Komponen tanah yg paling dinamis • Terdapat tiga pergerakan air dalam tanah : 1)pergerakan tidak jenuh, 2) pergerakan jenuh dan 3) pergerakan uap • Hukum Darcy : v = -k. DH = -k.dH/ds • V=kecepatan filtrasi, mm/24 jam, k = k tdk jenuh = konduktivitas kapiler, mm/24 jam • DH =gradien potensial (tegangan), negatif • H = potensial (tegangan), cm kolom air • S = jarak menurut arah aliran, cm
  • 30. Hubungan konduktivitas dengan kadar air • k tdk jenuh Ǿ - Ǿo ----------------- = ----------------- k jenuh Ǿmaks - Ǿo Ǿ = fraksi volume air Ǿmaks = fraksi volume air unt tanda jenuh Ǿmaks = Є = fraksi pori Ǿo = fraksi volume air apabila k tdk jenuh = 0
  • 31. Fenomena kapilaritas Muka air di bejana > di luar pipa Ada tiga gaya : i) adhesi (kaca n air) ii) kohesi (air n air) sehingga kolom air tdk terputus ii) Semakin kecil diameter tabung maka air akan naik semakin tinggi (muka air). Adhesi besar. Semakin tinggi kolom air, maka > cekung permukaan air di pipa, krn semakin besar bobot yg hrs ditunjang per satuan permukaan
  • 32. Pergerakan air tidak jenuh • air bumi dekat muka tanah, akan bergerak ke atas unt mempertahankan kelembaban di sekitar akar. Air bergerak melalui pori mikro. Udara, material tanah yg mengembang, dan pori makro dpt menghalangi gerakan air tdk jenuh. • Efek kapiler nyata pada tanah bertekstur halus. • Pemadatan dan pembengkaan liat menghmabt kapilaritas air • Akan dibahas detil oleh Dr.Sugeng Priyono
  • 33. Pergerakan Air Tanah Jenuh (PATJ) • Air hujan dan irigasi mendesak udara tanah di pori makro & mikro. Selanjutnya PATJ • Ada dua yg berperan dlm PATJ : i) daya air unt bergerak (driving force) dan ii) kemampuan pori meneruskan air (konduktivitas hidraulik). • Hubungan kedua faktor dg jumlah air yg bergerak V= k. f v = volume air yg bergerak, f = daya dorong air untuk bergerak dan k = konduktivitas hidraulik.
  • 34. K pd tanah jenuh nilainya tetap. Besar dan kecilnya nilai k ditentukan oleh ukuran dan distribusi pori Daya dorong, dikenal dg gradien hidraulik. Analog dg perbedaan tinggi antara titik-titik yg terletak di atas dan dibawah kolom air tanah PATJ tdk vertikal saja tetapi horizontal juga . Krn gaya gravitasi tdk berpengaruh pd pergerakan horizontal, jadi horizontal tidak secepat vertikal. Jumlah air yg bergerak melalui profil tanah tergantung : i) jumlah air yg ditambahkan di permukaan, ii) kemampuan filtrasi permukaan tanah, iii) konduktivitas hidraulik horizon, iv) jumlah air yg ditahan oleh profil tanah pd keadaan kapasitas lapang Tekstur n struktur berbagai horison menentukan keempat faktor. Tanah pasir : infiltrasi & k tinggi dan rendah DMA, shg PATJ mudah dan cepat. Sebaliknya Liat : rendah ( pori tersumbat, mengembang koloid, udara terjepit
  • 35. Konduktivitas Hidraulik dan Permeabilitas • Konduktivitas Hidraulik : perbandingan dari kepadatan aliran dengan gradien hidraulik atau kemiringan dr kepadatan aliran k Gradient hidraulik Kepadatanaliran Tanah berpasir Tanah berliat
  • 36. Permeabilitas • Digunakan sebagai gambaran kwalitatif kecepatan media berpori untuk melalukan air atau berbagai cairan. • Jadi permeabilitas merupakan sifat fisik media berpori yg sifatnya dpt diukur : porositas (% ,50 % - > 50 %), penyebaran ukuran pori ( pori mikro, medium dan, makro) , luas permukaan.
  • 37. Pengukuran Hidraulik Konduktivitas • Klute (1965) : contoh tanah “undisturbe core sample” bisa dilihat di Lab Fisika Tanah • Di lapang dng auger hole atau piezometer bore dimasukkan dalam tanah jenuh (petunjuk teknis) dapat dilihat di laboratorium Fisika Tanah.