SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
STRIKTUR URETRA



Pengertian

Striktur uretra adalah kondisi dimana suatu bagian dari uretra menyempit (Smeltzer & Bare, 2001).
Striktur uretra adalah penyempitan atau penyumbatan dari lumen uretra sebagai akibat dari
pembentukan jaringan fibrotik (jaringan parut pada uretra dan/atau pada daerah periuretra) (Nursalam,
2006).

Etiologi

1. Kongenital
2. Jaringan parut sepanjang uretra
Karena adanya infeksi gonore oleh diplokokus Neisseria gonorrhoeae yang dapat mengakibatkan striktur
fibrosa diuretra posterior
3. Cedera traumatik (instrumentasi atau infeksi)
a. Striktur uretra dapat disebabkan oleh radang kronik oleh gonore.
b. Trauma uretra dapat terjadi pada fraktur panggul dan cedera langsung.
c. Cedera iatrogenik akibat kateterisasi (instrumentasi)

Letak striktur uretra dan penyebabnya :
Pars membranasea : trauma panggul, kateterisasi “salah jalan”
Pars bulbosa : trauma/cedera kangkang, uretritis
Meatus : balanitis, instrumentasi kasar

Patofisiologi

Lesi pada epitel uretra atau putusnya kontinuitas, baik oleh proses infeksi maupun akibat trauma, akan
menimbulkan terjadinya reaksi peradangan dan fibroblastik. Iritasi dari urine pada uretra akan
mengundang reaksi fibroblastic yang berkelanjutan dan proses fibrosis makin menghebat sehingga
terjadilah penyempitan bahkan penyumbatan dari lumen uretra serta aliran urine mengalami hambatan
dengan segala akibatnya. Ekstravasasi urine pada uretra yang mengalami lesi akan mengundang
terjadinya peradangan periuretra yang berkembang menjadi abses periuretra dan terbentuk fistula
uretrokutan (lokalisasi pada penis, perineum dan/atau skrotum).

Manifestasi Klinis

Biasanya mulai dengan hambatan arus kemih. Kemudian timbul sindrom lengkap obstruksi leher
kandung kemih. Striktur akibat radang uretra sering agak luas dan mungkin multiple. Keluhan kesulitan
dalam berkemih, harus mengejan, pancaran mengecil, pancaran bercabang dan menetes sampai retensi
urine. Pembengkakan dan getah/nanah di daerah perineum, skrotum dan terkadang timbul bercak
darah di celana dalam. Bila terjadi infeksi sistemik, penderita febris, warna urine bisa keruh.
Pemeriksaan Diagnosis

   1. Anamnesa secara lengkap (uretritis, trauma dengan kerusakan pada panggul, “straddle injury”,
      instrumentasi pada uretra, pemakaian tetap dan kelainan sejak lahir)
      2. Inspeksi : meatus eksternus yang sempit, pembengkakan serta fistula di daerah penis,
      skrotum, perineum, dan supra pubik
      3. Palpasi : teraba jaringan parut sepanjang perjalanan uretra anterior pada bagian ventral dari
      penis : muara fistula, bila dipijat, mengeluarkan getah/nanah
      4. Colok dubur
      5. Kalibrasi dengan tetap lunak (lateks) akan ditemukan hambatan
      6. Kepastian diagnosis : uretrografi dan uretroskopi, kemudian lakukan sitostomi : bipolar
      uretro-sistografi (dapat pula ditunjang dengan uroflowmetri)
      7. Pada kasus-kasus individual tertentu : IVP dan USG (pada striktura yang sudah berlangsung
      lama, dapat terjadi perubahan sekunder pada kelenjar prostat: batu/perkapuran/abses
      prostate, epididimitis/fibrosis di epididimis)

Penatalaksanaan

1. Keadaan darurat :
a. Retensi urine: sistostomi (trokar dan terbuka)
b. Infiltrate urine: insisi multipel dan drain
2. Dilatasi (pelonggaran dengan dilator)
3. Urethrotomi (pengangkatan striktur melalui tindakan bedah atau menyayat striktur secara
endoskopik dengan uretrotom) pada kasus yang berat
a. Visual: “sachse”
b. “Blind”: “otis”

More Related Content

What's hot (17)

apendiksitis
apendiksitisapendiksitis
apendiksitis
 
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKILaporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
 
Arthritis sepsis
Arthritis sepsisArthritis sepsis
Arthritis sepsis
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Osteomyelitis presentation
Osteomyelitis presentationOsteomyelitis presentation
Osteomyelitis presentation
 
Sistitis
SistitisSistitis
Sistitis
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Infeksi saluran kemih dan genitalia
Infeksi saluran kemih dan genitaliaInfeksi saluran kemih dan genitalia
Infeksi saluran kemih dan genitalia
 
Sistitis
SistitisSistitis
Sistitis
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
Jjjj
JjjjJjjj
Jjjj
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Preparasi bed luka
Preparasi bed lukaPreparasi bed luka
Preparasi bed luka
 
Tuberkulosis kutis & penyakit parasit sawitri, dr. sp kk (k)
Tuberkulosis kutis & penyakit parasit   sawitri, dr. sp kk (k)Tuberkulosis kutis & penyakit parasit   sawitri, dr. sp kk (k)
Tuberkulosis kutis & penyakit parasit sawitri, dr. sp kk (k)
 
Skrofuloderma
SkrofulodermaSkrofuloderma
Skrofuloderma
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 

Similar to Striktur uretra

Similar to Striktur uretra (20)

58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
58398003 dr-adam-trauma-urologi-dan-pelvis-as
 
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asDr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
 
TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN
TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN
TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN
 
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
1. dr. Gampo Alam, SpU (K) - Penatalaksanaan Peri Operatif Pada Striktur Uret...
 
Bph
BphBph
Bph
 
kelompok199
kelompok199kelompok199
kelompok199
 
Penyakit rektum
Penyakit rektumPenyakit rektum
Penyakit rektum
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
fistula genetalia.pptx
fistula genetalia.pptxfistula genetalia.pptx
fistula genetalia.pptx
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
dr. Azis Sp.U Emergencies in Urology.pptx
dr. Azis Sp.U Emergencies in Urology.pptxdr. Azis Sp.U Emergencies in Urology.pptx
dr. Azis Sp.U Emergencies in Urology.pptx
 
Aulia venny dt retensi urin dr. indra
Aulia venny dt retensi urin dr. indraAulia venny dt retensi urin dr. indra
Aulia venny dt retensi urin dr. indra
 
Batu Staghorn.pptx
Batu Staghorn.pptxBatu Staghorn.pptx
Batu Staghorn.pptx
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Batu vesica urinaria + TO
Batu vesica urinaria + TOBatu vesica urinaria + TO
Batu vesica urinaria + TO
 
Appendektom1
Appendektom1Appendektom1
Appendektom1
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
 

Striktur uretra

  • 1. STRIKTUR URETRA Pengertian Striktur uretra adalah kondisi dimana suatu bagian dari uretra menyempit (Smeltzer & Bare, 2001). Striktur uretra adalah penyempitan atau penyumbatan dari lumen uretra sebagai akibat dari pembentukan jaringan fibrotik (jaringan parut pada uretra dan/atau pada daerah periuretra) (Nursalam, 2006). Etiologi 1. Kongenital 2. Jaringan parut sepanjang uretra Karena adanya infeksi gonore oleh diplokokus Neisseria gonorrhoeae yang dapat mengakibatkan striktur fibrosa diuretra posterior 3. Cedera traumatik (instrumentasi atau infeksi) a. Striktur uretra dapat disebabkan oleh radang kronik oleh gonore. b. Trauma uretra dapat terjadi pada fraktur panggul dan cedera langsung. c. Cedera iatrogenik akibat kateterisasi (instrumentasi) Letak striktur uretra dan penyebabnya : Pars membranasea : trauma panggul, kateterisasi “salah jalan” Pars bulbosa : trauma/cedera kangkang, uretritis Meatus : balanitis, instrumentasi kasar Patofisiologi Lesi pada epitel uretra atau putusnya kontinuitas, baik oleh proses infeksi maupun akibat trauma, akan menimbulkan terjadinya reaksi peradangan dan fibroblastik. Iritasi dari urine pada uretra akan mengundang reaksi fibroblastic yang berkelanjutan dan proses fibrosis makin menghebat sehingga terjadilah penyempitan bahkan penyumbatan dari lumen uretra serta aliran urine mengalami hambatan dengan segala akibatnya. Ekstravasasi urine pada uretra yang mengalami lesi akan mengundang terjadinya peradangan periuretra yang berkembang menjadi abses periuretra dan terbentuk fistula uretrokutan (lokalisasi pada penis, perineum dan/atau skrotum). Manifestasi Klinis Biasanya mulai dengan hambatan arus kemih. Kemudian timbul sindrom lengkap obstruksi leher kandung kemih. Striktur akibat radang uretra sering agak luas dan mungkin multiple. Keluhan kesulitan dalam berkemih, harus mengejan, pancaran mengecil, pancaran bercabang dan menetes sampai retensi urine. Pembengkakan dan getah/nanah di daerah perineum, skrotum dan terkadang timbul bercak darah di celana dalam. Bila terjadi infeksi sistemik, penderita febris, warna urine bisa keruh.
  • 2. Pemeriksaan Diagnosis 1. Anamnesa secara lengkap (uretritis, trauma dengan kerusakan pada panggul, “straddle injury”, instrumentasi pada uretra, pemakaian tetap dan kelainan sejak lahir) 2. Inspeksi : meatus eksternus yang sempit, pembengkakan serta fistula di daerah penis, skrotum, perineum, dan supra pubik 3. Palpasi : teraba jaringan parut sepanjang perjalanan uretra anterior pada bagian ventral dari penis : muara fistula, bila dipijat, mengeluarkan getah/nanah 4. Colok dubur 5. Kalibrasi dengan tetap lunak (lateks) akan ditemukan hambatan 6. Kepastian diagnosis : uretrografi dan uretroskopi, kemudian lakukan sitostomi : bipolar uretro-sistografi (dapat pula ditunjang dengan uroflowmetri) 7. Pada kasus-kasus individual tertentu : IVP dan USG (pada striktura yang sudah berlangsung lama, dapat terjadi perubahan sekunder pada kelenjar prostat: batu/perkapuran/abses prostate, epididimitis/fibrosis di epididimis) Penatalaksanaan 1. Keadaan darurat : a. Retensi urine: sistostomi (trokar dan terbuka) b. Infiltrate urine: insisi multipel dan drain 2. Dilatasi (pelonggaran dengan dilator) 3. Urethrotomi (pengangkatan striktur melalui tindakan bedah atau menyayat striktur secara endoskopik dengan uretrotom) pada kasus yang berat a. Visual: “sachse” b. “Blind”: “otis”