2. Pendahuluan
Setiap ilmu memfokuskan studinya
berdasarkan sudut pandang tertentu.
Ilmu politik Kondisi politik lingkungan dan
administrasi organisasi
Ekonomi bisnis Organisasi komersil
Geografi Struktur fisik
Filsafat Pola pikir, pandangan hidup & ideologi
TDS 2010 (SYI) 2
3. Pendahuluan (2)
Sudut pandang Ilmu Sistem memahami
manusia dan lingkungannya sebagai bagian
dari sistem-sistem yang saling berinteraksi.
Tujuan Ilmu Sistem mempelajari interaksi
tersebut berdasarkan berbagai perspetif
secara holistik.
Holistik: berhubungan dengan sistem
keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih daripada
sebagai himpunan bagian
TDS 2010 (SYI) 3
4. Pendahuluan (3)
Untuk memahami Ilmu Sistem maka harus
memahami ilmu-ilmu dari disiplin ilmu yang
berbeda.
Kepercayaan dan pengetahuan yang berlaku
pada suatu masa akan seiring dengan
kerangka berfikir manusia pada masa
tersebut.
TDS 2010 (SYI) 4
6. Paradigma Skolastik
Skolastik: sistem logika, filsafat, teologia para
sarjana abad pertengahan, berdasarkan logika
Aristoteles
Paradigma: kerangka berpikir
Paradigma yg dikategorikan sebagai
prescientific.
Pola pikir yang lengkap yang menyusun
moral dan sistem surgawi dengan fisik dan
sistem duniawi sebagai satu entitas.
TDS 2010 (SYI) 6
7. Paradigma Skolastik (2)
Pengembangan keilmuan hanya akan diakui
jika mendukung agama.
Alam dipandang sebagai bentuk ciptaan Tuhan,
menghancurkan alam dipandang sebagai dosa.
Fenomena alam hanya dapat dipahami
berdasarkan penjelasan supernatural.
Konsep penting: goal-seeking / teleology,
teori atau ajaran bahwa semua kejadian
(gejala) mengarah pada satu tujuan.
TDS 2010 (SYI) 7
8. Paradigma Skolastik (3)
Tidak ada perbedaan antara realita dan
impian; juga antara fakta dan dugaan.
Alkimia =kimia; astrologi=astronomi
Sebab/Alasan dianggap sebagai sesuatu yg
irelevan/mengganggu eksistensi misterius.
Paradigma skolastik mengembangkan
keselarahan antara keyakinan dan keilmuan,
demikian juga fisik dan metafisik.
TDS 2010 (SYI) 8
10. Paradigma Renaissance
Dimulai pd abad 16, Ilmu dikenal sebagai
sesuatu yg dapat menjelaskan fenomena.
Ilmu menjadi sumber bagi perkembangan
teknologi.
Penjelasan secara teleologikal mulai
diabaikan. Hukum alam mulai diformulasikan
dalam basis matematika dan disimpulkan
berdasarkan observasi mekanik
TDS 2010 (SYI) 10
11. Paradigma Renaissance (2)
Perkembangan pola pikir ditandai dengan
perkembangan Ilmu Astronomi.
Nicolaus Coppernicus (1473-1543) Teori
geocentrik, planet bergerak secara melingkar.
Giordano Bruno (1548-1600) Teori alam
semesta yang maha luas
Tyco Brahe (1546-1601) Teknik mengobservasi
pergerakan planet
Johannes Keppler (1571-1630) Teori orbit planet
berbentuk elips.
TDS 2010 (SYI) 11
12. Paradigma Renaissance (3)
Galileo Galilei (1564-1642) Penemu
Teleskop
“The world of nature is the field of science”
“why?” digantikan dengan “how?”
Rene Decartes (1596-1650) Teori Dualism
Religion & Science = Body & Soul
Body = objek realita/ yg harus ditaati;
Soul = subjek/yg memberi perintah
TDS 2010 (SYI) 12
13. Paradigma Renaissance (4)
Namun, beberapa fenomena alam tetap tidak
dapat dijelaskan
Ilmuwan era Renaissance melihat dunia
sebagai pulau yang dikelilingi laut ; tetap
sebagai misteri yg diterima.
Universitas di Eropa mulai dibangun dan
mengalami perkembangan yg cepat.
TDS 2010 (SYI) 13
15. The Mechanistic World and Determinism
Diawal abad 18,:
Tradisi dan spekulasi berganti dengan rationalism dan empirism.
Fenomena alam dapat diteliti dan dijelaskan. Masalah hanya
terdapat pada “undiscovered science”.
Seluruh misteri alam dapat dijelaskan berdasarkan terminologi
mekanis.
Dunia fisika membentuk mesin dimana subfungsi dapat
dikalkulasikan dan setiap kejadian pada satu bagian
alam semesta memberikan pengaruh terhadap bagian
lain dalam alam semesta.
Dalam setiap kejadian selalu ada penyebab, dan
dalam setiap aksi selalu ada reaksi.
TDS 2010 (SYI) 15
16. The Mechanistic World and Determinism (2)
Ilmuwan dalam masa mekanik:
La Mettrie (1748) the machine age
Isaac newton (1643-1727) teori gravitasi,
meneliti alam semesta secara mekanis. Jika
hubungan tidak dapat dilihat nyata, maka ada
hubungan timbal balik/sebab akibat.
Pierre Simon de Laplace (1749-1827) teori
laplace untuk mengetahui posisi dan kecepatan
partikel alam semesta. Seluruh masalah di alam
semesta dapat dijelaskan dengan ekstrapolasi &
interpolasi.
TDS 2010 (SYI) 16
18. The Hegemony of Determinism
Keseragaman pandangan terhadap dunia
mulai muncul.
“Clockwork” muncul sebagai karakteristik
utama dari principle of causality (dalam setiap
kemunculan kejadian/akibat, tidak selalu
diawali sebab).
Reductionism menjadi ajaran yang cukup
dominan.
TDS 2010 (SYI) 18
19. The Hegemony of Determinism (2)
Reductionism penjelasan dalam level yg
lebih tinggi dapat dilakukan, berdasarkan
teori keilmuan yang menjelaskan satu
tingkatan fenomena .
Fisika: atom, terdiri dari massa dan energi
Biologi: sel, struktur organisme terkecil
Psikologi: insting, pola dasar
Linguistik: fonem, elemen dasar suara
TDS 2010 (SYI) 19
20. The Hegemony of Determinism (3)
Langkah-langkah Analisa:
Reduksi kompleksitas melalui analisis
Pengembangan hipotesis
Perancangan penelitian
Kesimpulan dan penolakan hipotesis
TDS 2010 (SYI) 20
21. The Hegemony of Determinism (4)
August comte (1798-1857) Konsep Scientific
Positivsm, hanya kejadian nyata yang
diterimaoleh nalar dan logika dapat dijadikan
basis pengetahuan.
Charles darwin (1809-1882) the origin of
species
Rudolph Clausius (1822-1888), William Kevin
(1824-1907), william kevin (1824-1907), Ludwig
Boltzmann(1844-1906), dan James Maxwell
(1831-1879) thermodynamics Law
TDS 2010 (SYI) 21
22. The Hegemony of Determinism (5)
Era determinism ini bertepatan dengan era
mesin saat revolusi industri. Kemampuan
manusia semakin digantikan oleh mesin.
Era determinim disebut juga era scientism,
keyakinan bahwa hanya konsep yang dapat
dijelaskan dengan bahasa ilmu alam dan
dibuktikan dengan hitungan merupakan
realita.
TDS 2010 (SYI) 22
23. The Age of Relativity and
Quantum Mechanics
Relativity
Albert Einstein(1879-1955)
An event is defined with four numbers : three for
the position in space and one for time.
Gravitation is a consequence of the non flat
curving space/time caused by the content of mass
and energy
TDS 2010 (SYI) 23
24. The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (2)
Quantum Theory
Max Planck (1858-1947)
This theory the classic concepts of mechanics
started its reformulation.
The causality of physics and the possibility to
create comprehensible and down-to-earth models
of reality had now come to end.
TDS 2010 (SYI) 24
25. The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (3)
Comte’s Hierarchy of Development in
Science:
The theological stage corresponding to the
scholasticism with magic and religion.
The metaphysical stage corresponding to the
Renaissance, theology replace by philosophy
The positive or the scientific stage
corresponding mechanistic era.
TDS 2010 (SYI) 25
26. The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (4)
Berbagai disiplin keilmuan memiliki
pengembangan yang sama dan menunjukan
metode pengembangan yang paralel.
Intuisi
Pencarian Fakta
Analisis
Sintesis
TDS 2010 (SYI) 26
27. The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (5)
Sistesis menjadi suatu syarat pada era ini,
sama halnya dengan metode analisis pada
era mekanis.
Langkah-langkah dalam melakukan sintesis:
Identifikasi sistem dimana unit yg ada didalamnya
menjadi fokus penelitian.
Menjelaskan sifat dan tingkah laku dari sistem
Menjelaskan sifat dan tingkah laku unit yang
diteliti sebagai bagian atau fungsi sistem.
TDS 2010 (SYI) 27
28. The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (6)
Sintesis tidak membuat pengetahuan rinci
dari struktur sistem.
Sintesis berusaha membuat pengetahuan
fungsi-fungsi sistem.
Sintesis dijelaskan sebagai sebuah
penjelasan, sedangkan metode keilmuan
sebagai penggambaran.
TDS 2010 (SYI) 28
29. The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (7)
Berfikir Sistem Berfikir Analitis
Memperluas fokus Mempersempit fokus
peneliti peneliti
Konsentrasi pada fungsi Konsentrasi pada sifat-
dan prilaku sistem sifat statis dan
keseluruhan terstruktur
Memberikan penjelasan Memberikan deskripsi
dan pemahaman dan pengetahuan
TDS 2010 (SYI) 29
30. The System Age
1950-an, pengenalan komputer, bom
hidrogen, penjelajahan angkasa, mulai
menjadi permasalahan yang dihadapi dunia
barat.
Banyak solusi dibutuhkan ketika masalah
tidak lg muncul dalam bentuk asli.
Ilmu terdahulu tidak dapat menyelesaikan
masalah kompleks. Satu variabel dapat
muncul baik sebagai sebab maupun akibat.
TDS 2010 (SYI) 30
31. The System Age (2)
Ilmu menjadi semakin “ethical”
dibandingkan “philosophical”. Melakukan
sesuatu lebih baik daripada memikirkan
sesuatu tersebut.
Holisme adalah usaha untuk mengumpulkan
pecahan temuan-temuan penelitian kedalam
satu pandangan .
Holisme menjadi satu pencarian agar melihat
lebih baik, lebih mengerti, dan bertindak
lebih baik.
TDS 2010 (SYI) 31
32. The System Age (3)
Penelitian operasional keputusan
strategis, alokasi sumber daya, penjadwalan
yg optimal, dan analisa resiko berdasarkan
paradigma yang benar.
Ask what happens inside of why.
Don’t collect more information than is necessary for
the job. Concentrate on the main consequences of
the task, the small detail may RIP.
Solve the problems of today.
TDS 2010 (SYI) 32
33. The System Age (5)
Metodologi pada Ilmu sistem sering disebut
anasintesis.
Asumsi yg digunakan: semakain banyak
pandangan, maka masalah akan semakin
mudah dimengerti.
Metode ini menggunakan teknik pemodelan,
simulasi, gaming, analisa, dan sintesis dala
mengembangkan suatu sistem.
TDS 2010 (SYI) 33
Rasionalisme: teori yang menganggapbahwapikirandanakalmerupakansatu-satunyadasaruntukmemecahkanmasalah.Empirisme: semuapengetahuandidapatberdasarkanpengalaman.
Ekstrapolasi:perluasan data diluar data yang tersedia, tetapitetapmengikutipolakecendrungan data awal.Interpolasi: pengalihanpola.
Hegemoni: pengaruhkekuasaansuatunegaraatasnegara lain.Determinism: paham yang menganggapsetiapkejadian/tindakan, baik yang menyangkutjasmanimaupunrohani, merupakankonsekuensidarikejadian-kejadiansebelumnyadanadadiluarkemauan.
Hipotesis: sesuatu yang dianggapbenar,namunkebenarannyaharusdibuktikan.