2. SKENARIO 2
BATUK DARAH
Bp Pt,61 tahun seorang pekerja bangunan . Bp
Pt,periksa ke rumah sakit karena batuk batuk
dengan dahak dan kadang-kadang dahak
bercampur darah .Batuk ini dialami sejak 2 bulan
sebelumnya ,tetapi dianggap batuk biasa .Bp Pt
adalah seorang perokok .Dari pemeriksaan
didapatkan BB 48 kg ,TB 167 cm ,suhu 37,4 derajad
celcius ,respirasi 28 /menit .Saat ini merasa sesak
nafas .Radiologis menunjukkan gambaran efusi
pleura minimal.
4. ISTILAH
1.DAHAK :Dahak (plegma) adalah lendir kental,
membulur dan lengket yang disekresikan di saluran
pernapasan, biasanya sebagai akibat dari
peradangan, iritasi atau infeksi pada saluran udara,
dan dibuang melalui mulut.
2.RADIOLOGIS :Radiologi adalah suatu ilmu
tentang penggunaan sumber sinar pengion dan
bukan pengion, gelombang suara dan magnet untuk
imaging diagnostik dan terapi.
5. BIDANG –BIDANG TERMASUK RADIOLOGI
A) Radiodiagnostik, yaitu cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan
sinar pengion ( Sinar X ) untuk membantu diagnosa dalam bentuk foto
yang bisa di dokumentasikan.
B) Radioterapi, adalah salah satu regimen terapi untuk penyakit
terutama keganasan ( kanker ) dengan menggunakan sinar
pengion/radioaktif.
C) Kedokteran Nuklir, yaitu bidang kedokteran yang memanfaatkan
materi radioaktif ( radioisotop ) untuk menegakkan diagnosis dan
mengobati penderita serta mempelajari penyakit manusia. Bisa juga
untuk pemeriksaan dinamika organ misalnya pemeriksaan fungsi
jantung dan ginjal.
6. ISTILAH
D) Ultrasonografi, adalah penggunaan gelombang suara frekuensi
sangat tinggi / ultrasonik ( 3,5 – 5 MHz ) untuk membantu diagnosis.
Ultrasound adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih dari
20.000 Hz. Yang di gunakan dalam bidang kedokteran antara 1 – 10
MHz.
E) MRI ( Magnetic Resonance Imaging ), adalah teknik diagnosa
yang memanfaatkan medan magnet dan gelombang frekuensi
radio. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan bahaya radiasi, hanya
ada beberapa pasien dengan kondisi tertentu tidak di perkenankan
memanfaatkan aplikasi ini.
Keunggulan lain dari MRI adalah dapat di peroleh hasil gambar
berupa penampang dari berbagai arah.
7. ISTILAH
3.EFUSI PLEURA :Suatu keadaan dimana terdapat
penumpukan cairan dalam rongga pleura. Selain cairan
dapat juga terjadi penumpukan pus atau darah. Efusi
pleura bukanlah suatu disease entity tapi suatu gejala
penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa
penderita
4.BATUK : Mekanisme pertahanan tubuh di saluran
pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit
atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena
adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.
8. ISTILAH
5.SESAK NAFAS : (Dispnea) perasaan sulit bernapas
ditandai dengan napas yang pendek dan penggunaan
otot bantu pernapasan.
Dispnea dapat ditemukan pada penyakit kardiovaskular,
emboliparu, penyakit paru interstisial atau alveolar,
gangguan dinding dada, penyakit obstruktif
paru(emfisema, bronkitis, asma), kecemasan
9. STEP 2
1.Apa yang menyebabkan batuk-batuk dengan
dahak dan kadang-kadang bercampur darah ?
2.Apa hubungannya dengan kebiasaan merokok ?
3.Bagaimana intrepertasi pemeriksaan didapatkan BB
48 kg ,TB 167 cm ,suhu 37,4 derajad celcius
,respirasi 28/menit,nadi 114 x/menit ?
4.Apa yang menyebabkan sesak nafas ?
5.Bagaimana gambaran efusi pleura minimal ?
6. Apa saja anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai
kasus ?
10. STEP 3
1.Penyebab batuk-batuk dengan dahak dan kadang-
kadang bercampur darah :
Batuk darah adalah darah atau dahak bercampur
darah yang dibatukkan yang berasal dari saluran
pernafasan bagian bawah (mulai glotis ke arah
distal}
11. Batuk darah idiopatik. Batuk darah sekunder.
Yaitu batuk darah yang
tidak diketahui
penyebabnya:
_ insiden
0,5 sampai 58% {+ 15
%}
_ pria :wanita = 2 : 1
_ umur 30- 50 tahun
kebanyakan 40-60 tahun
_ berhenti spontan
dengan suportif terapi.
Yaitu batuk darah yang
diketahui penyebabnya
a. Oleh karena keradangan ,
ditandai vascularisasi arteri
bronkiale > 4% {normal 1%}
TB è batuk sedikit-sedikit èmasif
darah melulu, bergumpal.
Bronkiektasis ®campur purulen
Apses paru ®campur purulen
Pneumonia®warna merah bata
encer berbuih
Bronkitis®sedikit-sedikit campur
darah atau lendir
ETIOLOGI
12. Batuk darah idiopatik Batuk darah sekunder
b. Neoplasma
_ karsinoma paru
_ adenoma
c. Lain-lain:
_ trombo emboli paru – infark paru
_ mitral stenosis
_ kelainan kongenital aliran darah paru
meningkat
@ ASD
@ VSD
_trauma dada
tumpul: perlukaan oleh costa
tajam : tusukan benda tajam
_hemorhagic diatese
_hipertensi pulmonal primer
13. PURSEL JOHNSON
1. Blood streak
3. minimal 1-30 cc
4. mild 30-150 cc
5. moderate 150-500
cc
6. massive 600 cc
1 single : kurang dari 7 hari
2. Repeated : lebih dari 7 hari
dengan interfal 2-3 hari
3. Frank : darah melulu tanpa
dahak
RSUD Dr. Sutomo SMF paru
> 90% disebabkan :
1. TB Paru
2. Karsinoma paru
3. Bronkiektasis
4. Mitral stenosis
PEMBAGIAN LAIN
BERDASARKAN JUMLAH DARAH
14.
15.
16.
17.
18. 2.Hubungannya dengan kebiasaan merokok
A) Umur :system dan pertahanan tubuh mulai melemah.
Pekerja bangunan :
Merupakan pekerja berat.
Paparan debu.
Gaya hidup taksehat.
Gizi kurang menimbulkan gizi buruk serta imun lemah dan bakteri mudah masuk
B)Perokok
Merokok dapat merusak organ pernafasan dan tidak dapat di kompensasi.
Rokok bersifat merangsang sekresi mucus mengakibatkan produksi dahak. Namun sifat
rokok juga mengakibatkan rusaknya silia sehingga dahak sulit keluar.
Merokok menekanan aktivitas perlindungan seldarah dan menghalangi kemampuan
system kekebalan untuk memberantas bakteri
19. GAS CARBONDIOKSIDA(CO)
Gas yang tidak memiliki bau
dihasilkan oleh pembakaran
yang tidak sempurna dari unsur
karbon dan bersifat toksik
NIKOTIN
:Senyawa alkaloid
alami dalam daun
tembakau yang
bersifat basa dan
memiliki kelarutan
yang baik dalam air
dan lemak.
(Efek psioaktif &
adiktif >kokain &
mprfin
TAR:
Mengandung PHA
karsinogenik .
Pengendapan antara 30-
40mg /batang rokok
Kadar dalam rokok 24 – 45mg
26. TAKIPNEU
M .Tuberkulosis – inhalasi droplet –bakteri
mecapai alveolus (ukuran partikel <s mikrometer –
muncul reaksi radang –terjadi pengeluaran
sekret/mukus – akumulasi sekret di jalan nafas –
menghalangi proses difusi o2 – kompensasi tubuh
meningkatkan gerakan darah –SESAK
27. INTREPERTASI BERAT BADAN
BMI = (BB) / [(TB) * (TB)]
Misalnya: BB = 45 kg dan TB = 165 cm, maka
BMI = (45) / [(1.65) * (1.65)] = 16.5
Apakah Anda termasuk kurus, normal, atau overwight? Lihat
patokan di bawah ini:
BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)
BMI 18.5 - 24 = normal
BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight)
BMI >30 = obesitas
Ini tabel BMI-nya
28. warna biru kurang
berat
warna hijau sehat
warna kuning
kelebihan berat
warna oranye
obesitas
warna merah
obesitas berlebi
BMI : 48/1,67=
17,21 => under
wight
29. NAFSU MAKAN BERKURANG
BMI : 48/1,67=
17,21 => under
wight
Proses infeksi melibatkan
makrofag mengeluarkan
berbagai macam mediator
pro inflamasi salah satunya
TNF ,yang kemudian
menekan nafsu makan
dipusatnya (lateral
hipotalamus)sehingga akan
menyebabkan nafsu
makan berkurang .
30. 4.PENYEBAB UTAMA SESAK NAFAS
SESAK AKUT SAAT
ISTIRAHAT
KARDIOVASKULAR:
Gagal inhibitor ventrikel kiri
Emboli paru akut
Stenosis mitral
PERNAFASAN:
Asma berat akut
Pneumonia,pneumotoraks
ARDS,Anafilaksis akut
Eksaserbasi Akut pada PPOK
SESAK KRONIS SAAT
AKTIVITAS
KARDIOVASKULAR :
Gagal jantung kronis
Sesak “angina ekuivalen”
Emboli paru kronis
PERNAFASAN :
Efusi pleura
Penyakit paru interstitial
Kanker bronkus
Limfangitis karsinomatosis
31. SESAK AKUT SAAT
ISTIRAHAT
SESAK KRONIS SAAT
AKTIVITAS
PENYEBAB LAIN :
Inhalasi benda asing
Hiperventilasi
Psikogenik
Demam
Asidosis Metabolik
Penyakit Neurologis
PENYEBAB LAIN :
Kemunduran kondisifisik
Obesitas
Anemia
Penyakit Neurologis
PENYEBAB UTAMA SESAK NAFAS
32. PATOFISIOLOGI SESAK NAFAS
Oksigenasi jaringan menurun.
Kebutuhan oksigen meningkat.
Kerja pernapasan meningkat.
Rangsang pada sistem saraf pusat.
Penyakit neuromuskuler.
33. OKSIGENASI JARINGAN MENURUN
Penyakit atau keadaan tertentu secara akut dapat
menyebabkan kecepatan pengiriman oksigen ke seluruh
jaringan menurun. Penurunan oksigenasi jaringan ini akan
meningkatkan sesak napas. Karena transportasi oksigen
tergantung dari sirkulasi darah dan kadar hemoglobin, maka
beberapa keadaan seperti perdarahan, animea (hemolisis),
perubahan hemoglobin (sulfhemoglobin, methemoglobin,
karboksihemoglobin) dapat menyebabkan sesak napas.
Penyakit perenkim paru yang menimbulkan intrapulmonal
shunt, gangguan ventilasi juga mengakibatkan sesak napas.
Jadi, sesak napas dapat disebabkan penyakit-penyakit asma
bronkial, bronkitis dan kelompok penyakit pembulu darah paru
seperti emboli, veskulitis dan hipertensi pulmonal primer.
34. KEBUTUHAN OKSIGEN MENINGKAT
Penyakit atau keadaan yang sekonyong-konyong
meningkat kebutuhan oksigen akan memberi sensasi
sesak napas. Misalnya, infeksi akut akan membutuhkan
oksigen lebih banyak karena peningkatan metabolisme.
Peningkatan suhu tubuh karena bahan pirogen atau
rangsang pada saraf sentral yang menyebabkan
kebutuhan oksigen meningkat dan akhirnya
menimbulkan sesak napas. Begitupun dengan penyakit
tirotoksikosis, basal metabolic rate meningkat sehingga
kebutuhan oksigen juga meningkat. Aktivitas jasmani
juga membutuhkan oksigen yang lebih banyak sehingga
menimbulkan sesak napas.
35. KERJA PERNAFASAN MENINGKAT
Panyakit perenkim paru seperti pneumonia, sembab paru
yang menyebabkan elastisitas paru berkurang serta penyakit
yang menyebabkan penyempitan saluran napas seperti asma
bronkial, bronkitis dan bronkiolitis dapat menyebabkan
ventilasi paru menurun. Untuk mengimbangi keadaan ini dan
supaya kebutuhan oksigen juga tetap dapat dipenuhi, otot
pernapasan dipaksa bekerja lebih keras atau dengan
perkataan lain kerja pernapasan ditingkatkan. Keadaan ini
menimbulkan metabolisme bertambah dan akhirnya
metabolit-metabolit yang berada di dalam aliran darah juga
meningkat. Metabolit yang terdiri dari asam laktat dan asam
piruvat ini akan merangsang susunan saraf pusat. Kebutuhan
oksigen yang meningkat pada obesitas juga menyebabkan
kerja pernapasan meningkat.
36. RANGSANG PADA SSP
Penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dapat
menimbulkan serangan sesak napas secara tiba-
tiba. Bagaimana terjadinya serangan ini, sampai
sekarang belum jelas, seperti pada
meningitis, cerebrovascular accident dan lain-lain.
Hiperventilasi idiopatik juga dijumpai, walaupun
mekanismenya belum jelas.
37. PENYAKIT NEUROMUSKULER
Cukup banyak penyakit yang dapat menyebabkan
gangguan pada sistem pernapasan terutama jika
penyakit tadi mengenai diagfragma, seperti
miastenia gravis dan amiotropik leteral sklerosis.
Mekanisme yang menyebabkan terjadinya sesak
napas karena penyakit neuromuskuler ini sampai
sekarang belum jelas.
38. 5.GAMBARAN EFUSI PLEURA MINIMAL
Secara normal, ruang
pleural mengandung
sejumlah kecil cairan
(5 sampai 15ml)
berfungsi sebagai
pelumas yang
memungkinkan
permukaan pleural
bergerak tanpa
adanya friksi.
39. Ada 2 macam pleura yaitu pleura parietalis dan pleura viseralis.
Di antara pleura terdapat ruangan yang disebut spasium pleura, yang
mengandung sejumlah kecil cairan yang melicinkan permukaan dan
memungkinkan keduanya bergeser secara bebas pada saat ventilasi.
Cairan tersebut dinamakan cairan pleura.
Cairan pleura berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan pleura
parietalis dan pleura viseralis bergerak selama pernapasan dan untuk
mencegah pemisahan toraks dan paru yang dapat dianalogkan seperti dua
buah kaca objek yang akan saling melekat jika ada air.
40. Pembentukan cairan yang berlebihan, karena
radang (tuberculosis, pneumonia, virus),
bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang
menembus ke rongga pleura, karena tumor dimana
masuk cairan berdarah dan karena trauma.
Di Indonesia 80% karena tuberculosis.
ETIOLOGI
41. Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul
pada proses penyakit neoplastik, tromboembolik,
kardiovaskuler, dan infeksi. Ini disebabkan oleh
sedikitnya satu dari empat mekanisme dasar :
43. PATOFISIOLOGIi
efusi pleura, terjadi bila keseimbangan antara produksi dan
absorbsi cairan pleura terganggu misalnya pada hyperemia
akibat inflamasi, perubahan tekanan osmotic
(hipoalbuminemia), peningkatan tekanan vena (gagal
jantung).
Atas dasar kejadiannya efusi dapat dibedakan atas
transudat dan eksudat
Transudat misalnya terjadi pada gagal jantung karena bendungan vena
disertai peningkatan tekanan hidrostatik, dan sirosis hepatic karena
tekanan osmotic koloid yang menurun.
Eksudat dapat disebabkan antara lain oleh keganasan dan infeksi.
Cairan keluar langsung dari kapiler sehingga kaya akan protein dan berat
jenisnya tinggi. Cairan ini juga mengandung banyak sel darah putih
44. Secara garis besar akumulasi cairan pleura
disebabkan karena dua hal yaitu:
1. Pembentukan cairan pleura berlebih
2. Penurunan kemampuan absorbsi sistem limfatik
Hal ini dapat terjadi karena peningkatan: permeabilitas kapiler (keradangan,
neoplasma), tekanan hidrostatis di pembuluh darah ke jantung / v. pulmonalis (
kegagalan jantung kiri ), tekanan negatif intrapleura (atelektasis ).
Hal ini disebabkan karena beberapa hal antara lain: obstruksi stomata, gangguan
kontraksi saluran limfe, infiltrasi pada kelenjar getah bening, peningkatan tekanan
vena sentral tempat masuknya saluran limfe dan tekanan osmotic koloid yang
menurun dalam darah, misalnya pada hipoalbuminemi.
45. 6.ANAMNESIS DAN PF SESUAI KASUS
ANAMNESIS
1. Dari anamnesis dipastikan
asal darah
2. Jumlah darah yang keluar,
bentuk,warna,lama.
3. Penyakit batuknya
4. Disertai nyeri dada
5. Hubungan dengan
kerja,istirahat,posisi penderita
6. Hubungan penyakit masa
lalu
7. Anamnesa merokok
PEMERIKSAAN FISIK
# Panas, berarti ada proses
peradangan
# Auskultasi: terdengar bunyi Rales
- Kemungkinan menujukkan lokasi
- Ada aspirasi
- Ronki menetap, wheezing lokal,
kemungkinan penyumbatan oleh :
Ca, bekuan darah
- Friction rub:emboli paru ,infark
paru
# Clubbing finger: bronkiektasis,
neoplasma
46. STEP IV
BP.PT
61 tahun
Pekerja bangunan
RS KELUHAN :Berdahak kadang
bercampur darah sejak 2 bulan
Sebelumnya gejala yang
menyertai sesak nafas
PF:
BB 48 KG ,TB 167 CM ,SUHU
37,4 C,RESPIRASI
28/MENIT,NADI 114/MENIT
PP:
Radiologis menunjukan
gambaran efusi pleura
minimal
KEMUNGKINAN TB
Etiologi
Patofisologi
Penatalaksanaan
Px Penunjang
Manifestasi Klinis
47. STEP V
SASARAN BELAJAR :
TB PARU :
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
48. DAFTAR PUSTAKA
1 . A R U W . S U D O Y O E T A L . B U K U A J A R I L M U P E N Y A K I T D A L A M
I N T E R N A . P U B L I S H I N G E D I S I V . J I L I D I I I . 2 0 0 9
2 . P R I C E W I L S O N . 2 0 0 6 . P A T O F I S I O L O G I . K O N S E P K L I N I S
P R O S E S P E N Y A K I T . E G C . J A K A R T A
3 . D A N I E L D A N W I D J A Y A . 2 0 0 9 . A N A T O M I T U B U H M A N U S I A .
Y O G Y A K A R T A : G R A H A I L M U
4 . S N E L L , R I C A R D . 2 0 0 6 . A N A T O M I K L I N I K E D I S I 6 . J A K A R T A
: E G C
5 . S Y L V I A . P R I C E . 2 0 0 5 . P A T O F I S I O L O G I K O N S E P K L I N I S
P R O S E S - P R O S E S P E N Y A K I T E D I S I 6 V O L U M E 2 . J A K A R T A :
E G C