SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
OLEH
NOVIARY SASTRA ASMARA
124284038
Judul Buku : Hubungan Diplomatik
Republik Indonesia
Pengarang : Drs. C.S.T. Kansil,
S.H.
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 1989
Tebal Buku : 374 lembar
Tebal Resensi : 26
Judul Bab Resensi: Asas-asas Hubungan
Diplomatik
 Hukum Internasional :
a. Hukum perdata internasional
hukum yang mengatur hubungan hukum antara
warganegara-warganegara sesuatu negara dengan
warganegara-warganegara dari negara lain dalam
hubungan internasional/hubungan antar bangsa
b. Hukum publik internasional/hukum antar negara
hukum yang mengatur hubungan antara negara yang
satu dengan negara-negara yang lain dalam
hubungan internasional
 Sumber-sumber formal hukum internasional ialah
sumber yang dipergunakan oleh Mahkamah
Internasional (tercantum dalam Piagam Mahkamah
Innternasional pasal 38), yaitu :
a. Perjanjian Internasional (Traktat = Treaty)
b. Kebiasaan Internasional
c. Asas-asas umum hukum yang diakui bangsa-bangsa
beradab
d. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para
ahli hukum internasional dari berbagai negara
sebagai alat tambahan untuk menentukan hukum
Yang menjadi subyek hukum internasional adalah :
a. Negara yang berdaulat dan merdeka (bukan koloni)
b. Gabungan negara-negara (misalnya Bond Jerman
terdahulu)
c. Vatikan, yang dikepalai Paus
d. Organisasi-organisasi Internasional (LBB, PBB)
e. Manusia pribadi
 Perwakilan negara-negara dibagi menjadi dua golongan :
a. Perwakilan Diplomatik (tetap, sementara, khusus, istimewa)
b. Perwakilan konsuler
ad. a. Menurut ketentuan dari Vienna Convention dan Kongres di
Aix-la Chapelle . Kepala Perwakilan Diplomatik dibagi dalam tiga
kategori, yaitu :
1. Ambassador (Duta besar)
2. Envoy (Duta)
3. Charge d’Affaires (Kuasa Usaha)
a). Charge d’Affaires en pied (Kuasa Usaha Tetap)
b). Charge d’Affaires ad Interim (Kuasa Usaha Sementara)
c). Charge d’Affaires (Kuasa usaha)
ad. b. Konsul dibagi dalam 5 golongan, yaitu : Konsul Jenderal,
Konsul, Konsul Muda (berdasarkan karier), Konsul Muda (tidak
berdasarkan karier, Agen Konsuler.
 Anggota-anggota diplomatik (wakil-wakil tertentu dari suatu
negara di negara yang lain) mempunyai hak eksteritorialitas,
yang berarti bahwa walaupun mereka berada di luar wilayah
negaranya sendiri, bagi mereka tetap berlaku hukum negara
yang diwakilinya dan mereka tidak terkena pelaksanaan
kekuasaan peradilan sipil dan pidana dari negara dimana mereka
ditempatkan jadi wakil. Tugas perwakilan suatu negara di negara
lain :
a. Jadi wakil negara yang diwakili dalam arti yang seluas-luasnya
b. Jadi penghubung antara negara yang diwakili dan negara di
mana mereka ditempatkan
c. Memelihara kepentingan negaranya di negara yang ditempati
dengan memperhatikan pula kepentingan negara yang
ditempati itu
 Dalam UUD 1945 pasal 11 ditegaskan bahwa Presiden
dengan persetujuan DPR menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain. Kemudian dalam pasal 13 dinyatakan bahwa
Presiden mengangkat Duta dan Konsul, Presiden juga
menerima duta negara lain.
Dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1988 tentang Garis Garis Besar Haluan Negara, ditegaskan
sebagai berikut
a. Pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif
b. Usaha & peranan Indonesia dalam ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
c. Dalam rangka itu perlu dilanjutkan & ditingkatkan usaha serta peranan indonesia dalam ikut serta
menyelesaikan persoalan dunia
d. Meningkatkan kerjasama diantara negara-negara kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Baratdaya
e. Dalam rangka kerjasama Asean perlu makin ditingkatkan kerjasama di bidang ekonomi, sosial dan
kebudayaan
f. Meningkatkan peranan Indonesia di dunia Internasional dalam membina dan memperat
persahabatan dan kerjasama yang saling bermanfaat antara bangsa-bangsa
g. Dalam rangka perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru, perlu ditingkatkan usaha-usaha
penggalangan dan pemupukan solidaritas dan kesatuan sikap, serta kerjasama diantara negara-
negara berkembang
h. Khususnya dalam rangka mewujudkan Tata Ekonomi Dunia Baru perlu ditunjukkan langkah-
langkah, bersama-sama negara berkembang lainnya.
i. Setiap perkembangan dan kemungkinan gejolak dunia, baik politik maupun ekonomi, harus
diikuti secara seksama agar dapat diketahui pada waktunya kemungkinan-kemungkinan yang
dapat mempengaruhi stabilitas nasional dan menghambat pelaksanan pembangunan.
 Dalam sejarah perkembangann manusia tak terdapat
seorang pun yang hidup menyendiri, terpisah dari
kelompok manusia lainnya, kecuali dalam keadaan
terpaksa dan itupun hanya untuk sementara waktu.
 Aristoteles (384-322 SM), menyatakan dalam ajarannya,
bahwa manusia itu adalah ZOON POLITICON, artinya
bahwa manusia itu sebagai makhluk pada dasarnya selalu
ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia
lainnya, jadi makhluk yang suka bermasyarakat.
 Manusia sebagai individu (perseorangan) mempunyai
kehidupan jiwa yang menyendiri, namun manusia sebagai
mahkluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.
Manusia lahir, hidup, berkembang dan meninggal dunia di
dalam masyarakat
 Hasrat untuk hidup bersama memang telah menjadi
pembawaan manusia, merupakan suatu keharusan
badaniah untuk melangsungkan hidupnya. Kehidupan
bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah,
negara dan Perserikatan Bangsa-bangsa.
 Persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama
itu lazim disebut “masyarakat”. Jadi masyarakat itu
terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup
bersama, sehingga dalam pergaulan hidup itu timbul
pelbagai hubungan atau pertalian yang
mengakibatkan bahwa yang seseorang dan yang lain
saling kenal mengenal dan pengaruh-mempengaruhi
 Sebagaimana halnya dengan orang perseorangan yang
memerlukan hubungan dengan orang lain, demikian pula
seuatu negara tidak dapat melepaskan dirinya dari
pergaulan sesama bangsa-bangsa, hubungan internasional.
Selalu saja dua atau beberapa negara bertetangga
mengadakan perundingan tentang batas atau rakyat kedua
negara. Biarpun tidak selamanya dapat dirundingkan
segera, karena adakalanya disusul dengan mengadakan
kekerasan dan peperangan, tetapi pada taraf akhirnya
dibawa ke meja peundingan, yang hasilnya pihak yang kuat
sedapat mungkin memaksakan kehendaknya. Sebaliknya
yang merasa kurang kekuatannya akan mengekang
keinginan lawannya dengan mengemukakan dalil-dalil
kepantasan yang patut diindahkan.
 Hubungan sesama manusia diatur oleh Hukum baik
berupa Hukum Publik, maupun Hukum Perdata
supaya jelas, hak dan kewajiban masing-masing .
Kepentingan seseorang dilindungi, sebaliknya
kewajiban hendaklah dilaksanakan agar terlindungi
pula kepentingan orang lain.
 Dalam menentukan hak dan kewajiban itu, terasa
sekali ada norma-norma yang mesti diindahkan siapa
saja. Dengan begitu diharapkan akan terjamin
keadilan serta kepatutan dalam hubungan sesama
manusia
 Hugo de Groot adalah seorang ahli hukum Belanda yang
terkenal, juga dikenal dengan nama Hugo Grotius. Pada umur 11
tahun ia telah menjadi mahasiswa di Leiden. Memperoleh gelar
doktor dalam ilmu hukum di Orleans. Menulis berbagai buku
tentang gereja, sejarah dan hukum. Bertentangan dengan
kemauannya, ia menjadi pengacara di Den Haag pada Desember
1599. karena pertentangan politik dijatuhi hukuman penjara
seumur hidup di loevestein (1619), meloloskan diri dalam peti
buku, dan bekerja denga kerajaan Swedia debagai dutanya di
Paris. Hasil tulisannya antara lain: Adamus exul (Adam dalam
pembangunan), de jure praedae (Tentang Hukum Harta
Rampasan), Mare Liberum (Lautan Bebas) dan paling terkenal
de Jure Belli ac Pacts (Hukum Perang dan Damai) yang sampai
dewasa ini terus menjadi bahan mempelajari Hukum Antar
Bangsa-Bangsa.
 Adapun kegiatan melangsungkan hubungan baik di
antara negara-negara di dunia ini, berasal dari kata
“diploma” (dari bahsa Latin dan Yunani) yang dapat
diartikan surat kepercayaan. Perkataan “diplomasi”
kemudian menjelma menjadi istilah “diplomat”,
“diplomasi” dan “diplomatik”.
 Menurut tingkatannya perwakilan di luar negeri dapat
disusun sebagai berikut:
a. Duta Besar (Ambassador)
b. Duta Istimewa dan menteri Berkuasa penuh
c. Menteri Residen
d. Kuasa Usaha
 Sebelum Perang Dunia I : Bahasa Perancis & Inggris
 Setelah Perang Dunia II dan beberapa abad terakhir :
Bahasa Inggris (yang diakui sebagai bahasa dunia), namun
ada beberapa negera yang tetap menggunakan bahasanya
sendiri dalam surat-menyurat
 Pada peraturan terakhir dari piagam perdamaian Versailles
dicantumkan bahasa Perancis dan Inggris sebagai bahasa
yang dipergunakan untuk bahasa otentik
 Piagam dari UNO ditulis dalam lima bahasa kerja, yaitu
Perancis, Inggris, Spanyol, Soyvet, dan Cina
 Dalam perkembangan internasional selanjutnya, selain
kelima bahasa tersebut, bahasa Arab juga dipakai sebagai
bahasa resmi dari berbagai negara anggota UNO
 Konsul adalah perwakilan negara di luar negeri untuk mengurus dan melindungi kepentingan
warganya serta akan memberikan bantuan dalam memajukan usaha bangsanya
 Sejarah penamaan konsul dari adanya para pedagang yang meninggalkan negaranya. Perselisihan
yang mungkin timbul dengan usahawan asing atau sesama bangsa, diselesaikan peradilan dagang
dengan “consoli” di kota itu, untuk itu diangkat petugas dengan pangkat “console d’oltre mare”
 Perbedaan dengan diplomat:
 Duta dikirim hanya seorang untuk sesuatu negara, tetapi konsul berkedudukan di beberapa tempat,
yang dianggap perlu terutama kota-kota pelabuhan dan pusat perdagangan
 Persoalan politik pada umumnya dan perwakilan negara, yang dapat bertindak atas nama negaranya
ditugaskan kepada perwakilan diplomatik, sedangkan konsul diberikan wewenang untuk mengurus
kepentingan warganya, atau pun negaranya di bidang ekonomi pada umumnya.
 Untuk melaksanakan tugas nya, duta dapat berurusan langsung dengan Kepala Negara dimana ia
ditempatkan, sedangkan konsul tidak memerlukannya
• Konsul resmi dikirim oleh negaranya kepada negara yang menerimanya, sebagaimana halnya dengan
pegawai diplomatik. Tugasnya membela kepentingan negara, tetapi tidak mempunyai
eksteritorialitas Konsul ini mendapat keistimewaan berdasarkan convention atau kebiasaan yang
telah berlaku dalam hubungan antar bangsa-bangsa
 Pada umumnya, kantor konsul dengan arsipnya tidak
dapat diganggu gugat. Jika terjadi peperangan dengan
negara yang menerimanya, arsip konsul akan disimpan
pada satu kedutaan atau pun konsulat dari negara sahabat
 Kepada penguasa setempat, konsul bukan saja dapat
meminta perlindungan istimewa terhadap pribadinya,
tetapi juga terhadap gedung konsulat. Jika terjadi
keributan, dapat meminta bantuan kepolisian agar
diadakan penjagaan istimewa terutama terhadap
penyingkiran lambang dan penurunan bendera
 Kelalaian polisi dalam memberikan penjagaan, dapat
dituntut supaya mengganti kerugian
Konsul bertugas di bidang pemerintahan, di samping
itu melaksanakan Peradilan (perselisihan yang timbul
antara nakhoda, perwira, dan awak kapal),
menegakkan hukum (tata tertib di dalam kapal
dagang, ketentraman sewaktu kecelakaan dilautan
menahan para deserteur, mengambil tindakan
terhadap pelanggaran Hukum Laut)
 Bagi orang tertentu yang berada di luar negeri tidak
berlaku hukum negara tempat dia berada, karena
kedudukan di negaranya, atau karena tugas negara,
seperti kepala negara, duta dan lain-lain. Buat mereka
berlaku hukum negaranya sendiri, berdasarkan
kovensi, hukum kebiasaan internasional atau traktat
 Sebelum Perang Dunia II, di daratan Cina, dijumpai
wilayah-wilayah eksteritorial, yang berada di bawah
kekuasaan negara asing, seperti: Inggris, Amerika,
Perancis, dan lain-lain. Sesudah Perang Dunia II tidak
ada lagi kedudukan eksteritorial itu (sudah hilang
dengan sendirinya, karena perubahan yang timbul)
a. Kepala negara, beserta keluarga dan rombongan berikut
perlengkapan dan hal-hal yang sehubungan dengan itu,
namun tidak termasuk seorang kepala negara yang
sedang menyamar (incognito). Dapat dikecualikan dari
hak-hak istimewa ini antara lain:
(a) Hak kebendaan yang dipunyai seorang kepala
negara atas benda tetap di luar negeri
(b) Sekiranya Kepala Negara itu secara sukarela agar
diperlakukan menurut hukum negara asing
(c) Berkenaan dengan hal yang dapat digolongkan
Kejahatan Perang
b. Para diplomat, mereka yang bertugas untuk kepentingan
negaranya dalam hubungan internasional seperti duta
besar (ambassador), duta biasa (gezant, minister), dll.
 Personil Resmi, meliputi kepala dari kedutaan (ambassade) atau perwakilan (chef de mission),
sekertaris, attache, militer, dagang, pendidikan dan kebudayaan, persdan lain-lain seperti
penerjemah, rohaniawan, yang bertugas pada ambassade. Eksteritorial hanya berlaku bagi
perwakilan diplomatik dari pemerintahan yang de jure atau de facto telah diakui dan bukan bagi
perwakilan pemerintahan de facto yang belum mempunyai hubungan diplomatik. Eksteritorialitas
diplomatik meliputi :
a. Imunitas pribadi
1. Untuk menjaga keselamatan
2. Tidak dapat digugat baik terhadap pribadi
3. Bebas dari peraturan pidana dari negara yang ditunjuk sebagai tempatnya bertugas
4. Peraturan perdata dai negara setempat tidak berlaku
5. Permintaan untuk bertindak sebgai saksi baik di bidang pidana maupun perdata
dapat ditolak
6. Seorang duta yang dapat membebaskan dirinya dari eksteritorialitas dalam persoalan pidana dan
perdata, menyatakn tunduk kepada peraturan negara tempat dia bertugas seizin pemerintahnya
7. Pembebasan pajak
b. Kekebalan rumah
c. Kekebalan korespondensi
d. Isteri dan Keluarga
 Pegawai diplomatik yang tidak resmi, biasanya
mempunyai kebangsaan dari negara tempat
kedudukan itu. Dalam hal yang begini tidak
diperlukan eksteritorialitas, begitulah dipraktekan
berbagai negara. Personil yang mempunyai
kebangsaan lain mendapat imunitas, biarpun tidak
sama kebangsaannay dengan diplomat, yang berlaku
bagi pribadinya saja, tidak untuk keluarganya.
 Perwakilan dari organisasi internasional dalam
melaksanakan tugasnya memperoleh kekebalan
istimewa. Peraturan khusus telah disusun sidang
umum (21-11-1947).
 Anggota dan petugas dari Mahkamah Internasional
dapat dirasakan keperluannya mendapat keadaan
yang istimewa agar dapat melaksanakan tugasnya di
negara-negara yang didatanginya, terlepas dari
kedudukannya sebagai warga dari negara tertentu.

More Related Content

What's hot

Subjek hukum internasional
Subjek hukum internasionalSubjek hukum internasional
Subjek hukum internasional
Kumala Ayu
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasional
ridhoops
 
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Sri Rahayu
 
Hubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xiHubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xi
kondios
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
apotek agam farma
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum Internasional
Jesica Grace
 
Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1
beesaheera
 
Presentasi kelompok 1 hukum internasional
Presentasi kelompok 1 hukum internasionalPresentasi kelompok 1 hukum internasional
Presentasi kelompok 1 hukum internasional
Franky L. Tobing
 
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalIstilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Anastasia Sevenfold
 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Fanny Yunitasari
 
Silabus hukum-internasional-pp1
Silabus hukum-internasional-pp1Silabus hukum-internasional-pp1
Silabus hukum-internasional-pp1
Bambang Rimalio
 

What's hot (20)

Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
 
Subjek hukum internasional
Subjek hukum internasionalSubjek hukum internasional
Subjek hukum internasional
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasional
 
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah pkn sistem hukum dan peradilan internasional
 
Hubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xiHubungan internasional kls xi
Hubungan internasional kls xi
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
 
Pengantar Hukum internasional
Pengantar Hukum internasional Pengantar Hukum internasional
Pengantar Hukum internasional
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum Internasional
 
Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1Tugas diplomasi 1
Tugas diplomasi 1
 
Presentasi kelompok 1 hukum internasional
Presentasi kelompok 1 hukum internasionalPresentasi kelompok 1 hukum internasional
Presentasi kelompok 1 hukum internasional
 
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalIstilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan InternasionalSistem Hukum dan Perdilan Internasional
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Pkn Kel 4
Pkn Kel 4Pkn Kel 4
Pkn Kel 4
 
Kels xi bab5
Kels xi bab5Kels xi bab5
Kels xi bab5
 
Silabus hukum-internasional-pp1
Silabus hukum-internasional-pp1Silabus hukum-internasional-pp1
Silabus hukum-internasional-pp1
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 

Similar to Review buku hubungan diplomatik republik indonesia (bab i)

Hukum Internasional 11ipa4
Hukum Internasional 11ipa4 Hukum Internasional 11ipa4
Hukum Internasional 11ipa4
yesiferamefranda
 
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxBAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
ssuser80b999
 
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Evi Sulastri
 
Resume Hukum Perdata Internasional
Resume Hukum Perdata InternasionalResume Hukum Perdata Internasional
Resume Hukum Perdata Internasional
Ica Diennissa
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Liananda Indri Putri
 
Fungsi Kantor Perwakilan Diplomatik Menurut Hukum Internasional
Fungsi Kantor Perwakilan Diplomatik Menurut Hukum InternasionalFungsi Kantor Perwakilan Diplomatik Menurut Hukum Internasional
Fungsi Kantor Perwakilan Diplomatik Menurut Hukum Internasional
Sandi Wahyudi
 

Similar to Review buku hubungan diplomatik republik indonesia (bab i) (20)

Hukum Internasional 11ipa4
Hukum Internasional 11ipa4 Hukum Internasional 11ipa4
Hukum Internasional 11ipa4
 
makna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesiamakna hubungan internasional indonesia
makna hubungan internasional indonesia
 
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
Pendidikan Kewarganegaraan "Hubungan Internasional"
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
 
PPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdf
PPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdfPPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdf
PPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdf
 
Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)Hubungan warga negara(mustina3)
Hubungan warga negara(mustina3)
 
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptxBAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
BAB_5_SISTEM_HUKUM_DAN_PERADILAN_INTERNA.pptx
 
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
. Tugas ppkn , mia ayu melita . kelas xi ips4
 
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
Hubunganinternasionaldanorganisasiinternasionalkelasxi 130128073426-phpapp02
 
Hubungan Internasional
Hubungan InternasionalHubungan Internasional
Hubungan Internasional
 
Resume Hukum Perdata Internasional
Resume Hukum Perdata InternasionalResume Hukum Perdata Internasional
Resume Hukum Perdata Internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasionalHubungan internasional dan organisasi internasional
Hubungan internasional dan organisasi internasional
 
Fungsi Kantor Perwakilan Diplomatik Menurut Hukum Internasional
Fungsi Kantor Perwakilan Diplomatik Menurut Hukum InternasionalFungsi Kantor Perwakilan Diplomatik Menurut Hukum Internasional
Fungsi Kantor Perwakilan Diplomatik Menurut Hukum Internasional
 
Ilmu Negara
Ilmu NegaraIlmu Negara
Ilmu Negara
 
PPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasionalPPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasional
 

More from Noviary Sastra Asmara (7)

Artikel ilmiah sni
Artikel ilmiah sniArtikel ilmiah sni
Artikel ilmiah sni
 
Peranan 4 tokoh
Peranan 4 tokohPeranan 4 tokoh
Peranan 4 tokoh
 
Revolusi 1911
Revolusi 1911Revolusi 1911
Revolusi 1911
 
7 Unsur Kebudayaan Suku Aztek
7 Unsur Kebudayaan Suku Aztek7 Unsur Kebudayaan Suku Aztek
7 Unsur Kebudayaan Suku Aztek
 
UTS Sejarah Amerika
UTS Sejarah AmerikaUTS Sejarah Amerika
UTS Sejarah Amerika
 
Rangkuman Buku Pengalaman Jepang (BAB 1)
Rangkuman Buku Pengalaman Jepang (BAB 1)Rangkuman Buku Pengalaman Jepang (BAB 1)
Rangkuman Buku Pengalaman Jepang (BAB 1)
 
Hubungan antara australia dan indonesia serta beberapa peristiwa yang mempeng...
Hubungan antara australia dan indonesia serta beberapa peristiwa yang mempeng...Hubungan antara australia dan indonesia serta beberapa peristiwa yang mempeng...
Hubungan antara australia dan indonesia serta beberapa peristiwa yang mempeng...
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 

Review buku hubungan diplomatik republik indonesia (bab i)

  • 2. Judul Buku : Hubungan Diplomatik Republik Indonesia Pengarang : Drs. C.S.T. Kansil, S.H. Penerbit : Balai Pustaka Tahun Terbit : 1989 Tebal Buku : 374 lembar Tebal Resensi : 26 Judul Bab Resensi: Asas-asas Hubungan Diplomatik
  • 3.  Hukum Internasional : a. Hukum perdata internasional hukum yang mengatur hubungan hukum antara warganegara-warganegara sesuatu negara dengan warganegara-warganegara dari negara lain dalam hubungan internasional/hubungan antar bangsa b. Hukum publik internasional/hukum antar negara hukum yang mengatur hubungan antara negara yang satu dengan negara-negara yang lain dalam hubungan internasional
  • 4.  Sumber-sumber formal hukum internasional ialah sumber yang dipergunakan oleh Mahkamah Internasional (tercantum dalam Piagam Mahkamah Innternasional pasal 38), yaitu : a. Perjanjian Internasional (Traktat = Treaty) b. Kebiasaan Internasional c. Asas-asas umum hukum yang diakui bangsa-bangsa beradab d. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum internasional dari berbagai negara sebagai alat tambahan untuk menentukan hukum
  • 5. Yang menjadi subyek hukum internasional adalah : a. Negara yang berdaulat dan merdeka (bukan koloni) b. Gabungan negara-negara (misalnya Bond Jerman terdahulu) c. Vatikan, yang dikepalai Paus d. Organisasi-organisasi Internasional (LBB, PBB) e. Manusia pribadi
  • 6.  Perwakilan negara-negara dibagi menjadi dua golongan : a. Perwakilan Diplomatik (tetap, sementara, khusus, istimewa) b. Perwakilan konsuler ad. a. Menurut ketentuan dari Vienna Convention dan Kongres di Aix-la Chapelle . Kepala Perwakilan Diplomatik dibagi dalam tiga kategori, yaitu : 1. Ambassador (Duta besar) 2. Envoy (Duta) 3. Charge d’Affaires (Kuasa Usaha) a). Charge d’Affaires en pied (Kuasa Usaha Tetap) b). Charge d’Affaires ad Interim (Kuasa Usaha Sementara) c). Charge d’Affaires (Kuasa usaha) ad. b. Konsul dibagi dalam 5 golongan, yaitu : Konsul Jenderal, Konsul, Konsul Muda (berdasarkan karier), Konsul Muda (tidak berdasarkan karier, Agen Konsuler.
  • 7.  Anggota-anggota diplomatik (wakil-wakil tertentu dari suatu negara di negara yang lain) mempunyai hak eksteritorialitas, yang berarti bahwa walaupun mereka berada di luar wilayah negaranya sendiri, bagi mereka tetap berlaku hukum negara yang diwakilinya dan mereka tidak terkena pelaksanaan kekuasaan peradilan sipil dan pidana dari negara dimana mereka ditempatkan jadi wakil. Tugas perwakilan suatu negara di negara lain : a. Jadi wakil negara yang diwakili dalam arti yang seluas-luasnya b. Jadi penghubung antara negara yang diwakili dan negara di mana mereka ditempatkan c. Memelihara kepentingan negaranya di negara yang ditempati dengan memperhatikan pula kepentingan negara yang ditempati itu
  • 8.  Dalam UUD 1945 pasal 11 ditegaskan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. Kemudian dalam pasal 13 dinyatakan bahwa Presiden mengangkat Duta dan Konsul, Presiden juga menerima duta negara lain.
  • 9. Dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1988 tentang Garis Garis Besar Haluan Negara, ditegaskan sebagai berikut a. Pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif b. Usaha & peranan Indonesia dalam ikut serta melaksanakan ketertiban dunia c. Dalam rangka itu perlu dilanjutkan & ditingkatkan usaha serta peranan indonesia dalam ikut serta menyelesaikan persoalan dunia d. Meningkatkan kerjasama diantara negara-negara kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Baratdaya e. Dalam rangka kerjasama Asean perlu makin ditingkatkan kerjasama di bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan f. Meningkatkan peranan Indonesia di dunia Internasional dalam membina dan memperat persahabatan dan kerjasama yang saling bermanfaat antara bangsa-bangsa g. Dalam rangka perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru, perlu ditingkatkan usaha-usaha penggalangan dan pemupukan solidaritas dan kesatuan sikap, serta kerjasama diantara negara- negara berkembang h. Khususnya dalam rangka mewujudkan Tata Ekonomi Dunia Baru perlu ditunjukkan langkah- langkah, bersama-sama negara berkembang lainnya. i. Setiap perkembangan dan kemungkinan gejolak dunia, baik politik maupun ekonomi, harus diikuti secara seksama agar dapat diketahui pada waktunya kemungkinan-kemungkinan yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dan menghambat pelaksanan pembangunan.
  • 10.  Dalam sejarah perkembangann manusia tak terdapat seorang pun yang hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya, kecuali dalam keadaan terpaksa dan itupun hanya untuk sementara waktu.  Aristoteles (384-322 SM), menyatakan dalam ajarannya, bahwa manusia itu adalah ZOON POLITICON, artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi makhluk yang suka bermasyarakat.  Manusia sebagai individu (perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri, namun manusia sebagai mahkluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Manusia lahir, hidup, berkembang dan meninggal dunia di dalam masyarakat
  • 11.  Hasrat untuk hidup bersama memang telah menjadi pembawaan manusia, merupakan suatu keharusan badaniah untuk melangsungkan hidupnya. Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah, negara dan Perserikatan Bangsa-bangsa.  Persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama itu lazim disebut “masyarakat”. Jadi masyarakat itu terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup bersama, sehingga dalam pergaulan hidup itu timbul pelbagai hubungan atau pertalian yang mengakibatkan bahwa yang seseorang dan yang lain saling kenal mengenal dan pengaruh-mempengaruhi
  • 12.  Sebagaimana halnya dengan orang perseorangan yang memerlukan hubungan dengan orang lain, demikian pula seuatu negara tidak dapat melepaskan dirinya dari pergaulan sesama bangsa-bangsa, hubungan internasional. Selalu saja dua atau beberapa negara bertetangga mengadakan perundingan tentang batas atau rakyat kedua negara. Biarpun tidak selamanya dapat dirundingkan segera, karena adakalanya disusul dengan mengadakan kekerasan dan peperangan, tetapi pada taraf akhirnya dibawa ke meja peundingan, yang hasilnya pihak yang kuat sedapat mungkin memaksakan kehendaknya. Sebaliknya yang merasa kurang kekuatannya akan mengekang keinginan lawannya dengan mengemukakan dalil-dalil kepantasan yang patut diindahkan.
  • 13.  Hubungan sesama manusia diatur oleh Hukum baik berupa Hukum Publik, maupun Hukum Perdata supaya jelas, hak dan kewajiban masing-masing . Kepentingan seseorang dilindungi, sebaliknya kewajiban hendaklah dilaksanakan agar terlindungi pula kepentingan orang lain.  Dalam menentukan hak dan kewajiban itu, terasa sekali ada norma-norma yang mesti diindahkan siapa saja. Dengan begitu diharapkan akan terjamin keadilan serta kepatutan dalam hubungan sesama manusia
  • 14.  Hugo de Groot adalah seorang ahli hukum Belanda yang terkenal, juga dikenal dengan nama Hugo Grotius. Pada umur 11 tahun ia telah menjadi mahasiswa di Leiden. Memperoleh gelar doktor dalam ilmu hukum di Orleans. Menulis berbagai buku tentang gereja, sejarah dan hukum. Bertentangan dengan kemauannya, ia menjadi pengacara di Den Haag pada Desember 1599. karena pertentangan politik dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di loevestein (1619), meloloskan diri dalam peti buku, dan bekerja denga kerajaan Swedia debagai dutanya di Paris. Hasil tulisannya antara lain: Adamus exul (Adam dalam pembangunan), de jure praedae (Tentang Hukum Harta Rampasan), Mare Liberum (Lautan Bebas) dan paling terkenal de Jure Belli ac Pacts (Hukum Perang dan Damai) yang sampai dewasa ini terus menjadi bahan mempelajari Hukum Antar Bangsa-Bangsa.
  • 15.  Adapun kegiatan melangsungkan hubungan baik di antara negara-negara di dunia ini, berasal dari kata “diploma” (dari bahsa Latin dan Yunani) yang dapat diartikan surat kepercayaan. Perkataan “diplomasi” kemudian menjelma menjadi istilah “diplomat”, “diplomasi” dan “diplomatik”.
  • 16.  Menurut tingkatannya perwakilan di luar negeri dapat disusun sebagai berikut: a. Duta Besar (Ambassador) b. Duta Istimewa dan menteri Berkuasa penuh c. Menteri Residen d. Kuasa Usaha
  • 17.  Sebelum Perang Dunia I : Bahasa Perancis & Inggris  Setelah Perang Dunia II dan beberapa abad terakhir : Bahasa Inggris (yang diakui sebagai bahasa dunia), namun ada beberapa negera yang tetap menggunakan bahasanya sendiri dalam surat-menyurat  Pada peraturan terakhir dari piagam perdamaian Versailles dicantumkan bahasa Perancis dan Inggris sebagai bahasa yang dipergunakan untuk bahasa otentik  Piagam dari UNO ditulis dalam lima bahasa kerja, yaitu Perancis, Inggris, Spanyol, Soyvet, dan Cina  Dalam perkembangan internasional selanjutnya, selain kelima bahasa tersebut, bahasa Arab juga dipakai sebagai bahasa resmi dari berbagai negara anggota UNO
  • 18.  Konsul adalah perwakilan negara di luar negeri untuk mengurus dan melindungi kepentingan warganya serta akan memberikan bantuan dalam memajukan usaha bangsanya  Sejarah penamaan konsul dari adanya para pedagang yang meninggalkan negaranya. Perselisihan yang mungkin timbul dengan usahawan asing atau sesama bangsa, diselesaikan peradilan dagang dengan “consoli” di kota itu, untuk itu diangkat petugas dengan pangkat “console d’oltre mare”  Perbedaan dengan diplomat:  Duta dikirim hanya seorang untuk sesuatu negara, tetapi konsul berkedudukan di beberapa tempat, yang dianggap perlu terutama kota-kota pelabuhan dan pusat perdagangan  Persoalan politik pada umumnya dan perwakilan negara, yang dapat bertindak atas nama negaranya ditugaskan kepada perwakilan diplomatik, sedangkan konsul diberikan wewenang untuk mengurus kepentingan warganya, atau pun negaranya di bidang ekonomi pada umumnya.  Untuk melaksanakan tugas nya, duta dapat berurusan langsung dengan Kepala Negara dimana ia ditempatkan, sedangkan konsul tidak memerlukannya • Konsul resmi dikirim oleh negaranya kepada negara yang menerimanya, sebagaimana halnya dengan pegawai diplomatik. Tugasnya membela kepentingan negara, tetapi tidak mempunyai eksteritorialitas Konsul ini mendapat keistimewaan berdasarkan convention atau kebiasaan yang telah berlaku dalam hubungan antar bangsa-bangsa
  • 19.  Pada umumnya, kantor konsul dengan arsipnya tidak dapat diganggu gugat. Jika terjadi peperangan dengan negara yang menerimanya, arsip konsul akan disimpan pada satu kedutaan atau pun konsulat dari negara sahabat  Kepada penguasa setempat, konsul bukan saja dapat meminta perlindungan istimewa terhadap pribadinya, tetapi juga terhadap gedung konsulat. Jika terjadi keributan, dapat meminta bantuan kepolisian agar diadakan penjagaan istimewa terutama terhadap penyingkiran lambang dan penurunan bendera  Kelalaian polisi dalam memberikan penjagaan, dapat dituntut supaya mengganti kerugian
  • 20. Konsul bertugas di bidang pemerintahan, di samping itu melaksanakan Peradilan (perselisihan yang timbul antara nakhoda, perwira, dan awak kapal), menegakkan hukum (tata tertib di dalam kapal dagang, ketentraman sewaktu kecelakaan dilautan menahan para deserteur, mengambil tindakan terhadap pelanggaran Hukum Laut)
  • 21.  Bagi orang tertentu yang berada di luar negeri tidak berlaku hukum negara tempat dia berada, karena kedudukan di negaranya, atau karena tugas negara, seperti kepala negara, duta dan lain-lain. Buat mereka berlaku hukum negaranya sendiri, berdasarkan kovensi, hukum kebiasaan internasional atau traktat  Sebelum Perang Dunia II, di daratan Cina, dijumpai wilayah-wilayah eksteritorial, yang berada di bawah kekuasaan negara asing, seperti: Inggris, Amerika, Perancis, dan lain-lain. Sesudah Perang Dunia II tidak ada lagi kedudukan eksteritorial itu (sudah hilang dengan sendirinya, karena perubahan yang timbul)
  • 22. a. Kepala negara, beserta keluarga dan rombongan berikut perlengkapan dan hal-hal yang sehubungan dengan itu, namun tidak termasuk seorang kepala negara yang sedang menyamar (incognito). Dapat dikecualikan dari hak-hak istimewa ini antara lain: (a) Hak kebendaan yang dipunyai seorang kepala negara atas benda tetap di luar negeri (b) Sekiranya Kepala Negara itu secara sukarela agar diperlakukan menurut hukum negara asing (c) Berkenaan dengan hal yang dapat digolongkan Kejahatan Perang b. Para diplomat, mereka yang bertugas untuk kepentingan negaranya dalam hubungan internasional seperti duta besar (ambassador), duta biasa (gezant, minister), dll.
  • 23.  Personil Resmi, meliputi kepala dari kedutaan (ambassade) atau perwakilan (chef de mission), sekertaris, attache, militer, dagang, pendidikan dan kebudayaan, persdan lain-lain seperti penerjemah, rohaniawan, yang bertugas pada ambassade. Eksteritorial hanya berlaku bagi perwakilan diplomatik dari pemerintahan yang de jure atau de facto telah diakui dan bukan bagi perwakilan pemerintahan de facto yang belum mempunyai hubungan diplomatik. Eksteritorialitas diplomatik meliputi : a. Imunitas pribadi 1. Untuk menjaga keselamatan 2. Tidak dapat digugat baik terhadap pribadi 3. Bebas dari peraturan pidana dari negara yang ditunjuk sebagai tempatnya bertugas 4. Peraturan perdata dai negara setempat tidak berlaku 5. Permintaan untuk bertindak sebgai saksi baik di bidang pidana maupun perdata dapat ditolak 6. Seorang duta yang dapat membebaskan dirinya dari eksteritorialitas dalam persoalan pidana dan perdata, menyatakn tunduk kepada peraturan negara tempat dia bertugas seizin pemerintahnya 7. Pembebasan pajak b. Kekebalan rumah c. Kekebalan korespondensi d. Isteri dan Keluarga
  • 24.  Pegawai diplomatik yang tidak resmi, biasanya mempunyai kebangsaan dari negara tempat kedudukan itu. Dalam hal yang begini tidak diperlukan eksteritorialitas, begitulah dipraktekan berbagai negara. Personil yang mempunyai kebangsaan lain mendapat imunitas, biarpun tidak sama kebangsaannay dengan diplomat, yang berlaku bagi pribadinya saja, tidak untuk keluarganya.
  • 25.  Perwakilan dari organisasi internasional dalam melaksanakan tugasnya memperoleh kekebalan istimewa. Peraturan khusus telah disusun sidang umum (21-11-1947).  Anggota dan petugas dari Mahkamah Internasional dapat dirasakan keperluannya mendapat keadaan yang istimewa agar dapat melaksanakan tugasnya di negara-negara yang didatanginya, terlepas dari kedudukannya sebagai warga dari negara tertentu.