SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Pengertian Kecurangan
 Kecurangan tidak termasuk pencurian oleh karyawan, pemerasan,
ataupun .konversi penggunaan secara pribadi aktiva-aktiva yang berada di
bawah pengawasan si pelaku kejahatan. Institute of Internal Auditors (IIA)
menyebutkan kecurangan adalah meliputi serangkaian tindakan-tindakan
tidak wajar dan ilegal yang sengaja dilakukan untuk menipu. Tindakan
tersebut dapat dilakukan untuk keuntungan ataupun kerugian organisasi
dan oleh orang-orang di luar maupun di dalam organisasi.
 Kecurangan adalah serangkaian tindakan dilakukan dengan cara-cara
nonfisik melalui penyembunyian ataupun penipuan untuk uang ataupun
harta benda, untuk menghindari pembayaran atau hilangnya uang atau
harta benda atau untuk mendapatkan keuntungan bisnis atau pribadi.
 Kecurangan adalah sebagai penggunaan jabatan/pekerjaan seseorang
untuk memperoleh kekayaan pribadi melalui penerapan penyalahgunaan
secara sengaja sumber daya ataupun kekayaan organisasi yang
mempekerjakan.
Menurut Association of Certified Fraud Examinations (ACFE-
2000), salah satu Asosiasi di USA membedakan dalam tiga
jenis kecurangan sbb :
 Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)
Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan
yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan
Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat
bersifat financial atau kecurangan non financial.
 Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation)
Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan
‘Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya’, serta pengeluaran-
pengeluaran biaya secara curang (fraudulentdisbursement).
 Korupsi (Corruption)
Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE,
bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di
Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan
kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal
gratuity), dan pemerasan (economic extortion).
Kejahatan Komputer
 Perlindungan terbaik dari seluruh kecurangan yang ada
melaluikomputer adalah pencegahan. Kontrol-kontrol
preventif meliputi hal-hal sbb :
a) Penyeleksian karyawan. g) Kontrol atas perancangan
system.
b) Definidi tugas. h) Keamanan atas akses fisik.
c) Pemisahan tugas. I) Keamanan atas akses
elektronik.
d) Akses ganda. j) Kontrol dan pengeditan
internal.
e) Etika professional. k) Ketakutan akan deteksi.
f) Lisensi.
Tiga Faktor yang Berhubungan dengan Kecurangan
 Situasi akan kebutuhan
Situasi ini dapat disebabkan oleh alasan keuangan karena pengeluaran atau
kerugian uang lainnya yang tidak dapat ditutupi oleh sumber daya keuangan
yang normal dari individu tersebut. Contohnya adalah: keluarga yang sakit,
perjudian, hidup melebihi kemampuan pribadi, affair perselingkuhan,
kerugian akibat investasi, kecelakaan, dan kebutuhan untuk pendidikan.
 Lingkungan yang mengundang terjadinya penggelapan
Hal ini biasanya merupakan situasi di mana tidak terdapat kontrol, atau di
mana kontrolnya lemah, atau di mana terdapat kontrol namun tidak
berfungsi. Sering kali kondisi ini terungkap melalui situasi yang tidak
disengaja ketika seorang individu, karena suatu kesalahan, menyadari bahwa
ia telah menerima uang secara tidak benar, meskipun uang tersebut ia
peroleh secara tidak sengaja, dan bahwa kontrol yang seharusnya mencegah
kejadian tersebut tidak ada atau tidak berfungsi.
 Karakteristik perilaku seseorang
Kedua kondisi di atas dapat terjadi, namun jika individu tersebut memiliki
sifat jujur yang tinggi, kecurangan tidak akan dilakukan. Akan tetapi, kasus-
kasus ekstrem dari unsur pertama di atas, ditambah dengan situasi kontrol
yang lemah dari unsur yang kedua, dapat menguasai moral dasar seseorang
yang menjauhi hal-hal seperti itu dan akan membuka pintu terjadinya
penyelewengan.
Pencegahan
 Kontrol adalah hal paling penting namun tidak menjamin
menghilangkan kecurangan. Control yang baik dapat
membuat pekerjaan pencuri tersebut menjadi lebih sulit.
 Cara mengontrol dan menjaga agar tidak terjadi fraud
adalah sebagai berikut :
 mengendalikan suasana kerja yang baik di lingkungan
kerja, antara lain dengan menanamkan etika kerja dan
peningkatan kesejahteraan pekerja/pegawai.
 menghilangkan kesempatan untuk melakukan fraud
dengan cara sistem pengawasan internal yang ketat.
Kecurangan Manajemen
 Dimana Kecurangan Manajemen Dapat Terjadi
Kecurangan manajemen dapat ditemukan pada tempat di mana para
manajer memiliki kesempatan dan kebutuhan untuk meningkatkan
dompet mereka, status mereka, atau ego mereka melalui kecurangan.
Kesempatan terutama terletak pada posisi manajer yang dipercayai dalam
organisasi.
 Alasan di Balik Kecurangan Manajemen
Tekanan-tekanan yang berbeda mendorong manajer melakukan
kecurangan. Tekanan-tekanan ini dapat berupa internal maupun
eksternal. Seorang manajer mungkin memiliki dorongan di dalam dirinya
untuk mengalahkan para manajer yang lain, untuk melebihi kinerja yang
telah ditampilkan di tahun fiskal sebelumnya, untuk mengalahkan pesaing
dalam promosi yang didambakan, atau untuk menerima bonus insentif
yang lebih besar. Alasan dan ketamakan ditetapkan dapat berada di luar
kapasitas dari manajer tersebut untuk mencapainya.
Gejala-gejala Kecurangan Manajemen
Indikasi adanya kecurangan
Laporan yang selalu terlambat. Laporan-laporan yang
jujur pada umumnya dapat dikeluarkan tepat waktu
karena tujuannya adalah untuk menginformasikan,
bukan membohongi. Tetapi agar seorang pembohong
tahu di mana ia harus memainkan angka-angka
laporan, ia harus menganalisis data yang dilaporkan
terlebih dahulu untuk mengetahui data mana yang
manipulasi. Analisis ini memakan waktu. Laporan yang
terus-menerus terlambat memerlukan investigasi
mendalam dan sebuah pencarian penyebab mengapa
keterlambatan tersebut terjadi.
Mengontrol Kecurangan Manajemen
 Beberapa ukuran kontrol diterapkan oleh manajer eksekutif adalah:
1. Menetapkan standar, anggaran dan statistik, serta melakukan investigasi
untuk pangan material yang terjadi.
2. Menggunakan teknik-teknik analitis dan kuantitatif (analisis serial waktu,
dan korelasi, serta metode sampling secara acak) untuk menyoroti
perilaku yang kebiasaan. Mengembangkan indikator-indikator seperti
ruangan yang digunalam. dibutuhkan, penerapan pembatasan beban,
serta perbandingan penggunaan output yang dihasilkan.
3. Membandingkan kinerja dengan standar normal industri sekaligus dengan
kiner lain yang dapat diperbandingkan di dalam organisasi.
4. Mengidentifikasi indikator-indikator proses yang kritis: hilangnya leburan
pengerjaan ulang pada saat pernbuatan dan perakitan, serta pengujian
laba kotor di operasi beli, jual atau jual eceran.
5. Secara saksama menganalisis kinerja yang terlihat terlalu bagus dan juga
memenuhi standar.
Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk.
PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember
2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh
Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut
terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia
Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan
yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7%
dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated
penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar,
pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp
10,7 miliar.
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan
digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master
prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan
dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian
berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut
dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan
Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang
berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen
melakukan kecurangan tersebut.
Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang menyatakan bahwa Kementerian BUMN memutuskan
penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah di PT KAEF setelah melihat adanya indikasi penggelembungan
keuntungan (overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002. Dimana tindakan ini terbukti melanggar
Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan poin 2 – Khusus huruf m – Perubahan
Akuntansi dan Kesalahan Mendasar poin 3) Kesalahan Mendasar, sebagai berikut:
“Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan
akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan atau kelalaian.
Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif
dengan melakukan penyajian kembali (restatement) untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan
dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian
dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar
akuntansi keuangan baru”.
WorldCom
Perusahaan  telekomunikasi  terbesar  kedua  di Amerika  Serikat, 
mengakui  telah  Melakukan  skandal  akuntansi  yang  
menyebabkan  perdagangan sahamnya  di  bursa  NASDAQ  
terhenti.  Beberapa  minggu  kemudian,  WorldCom menyatakan 
diri bangkrut. Perusahaan telah memberi gambaran yang salah 
tentang kinerja perusahaan dengan  cara memalsukan milyaran  
bisnis  rutin  sebagai belanja modal,  sehingga  labanya  overstated  
sebesar $11 milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan 
uang lebih dari $400  juta kepada Chief Executive Officer (CEO)-nya  
waktu,  Bernard  Ebbers,  untuk  menutupi  kerugian  perdagangan  
pribadinya. Ironisnya  meski  di  dakwa  telah  melakukan  
pemalsuan,  konspirasi  dan  laporan keuangan  yang  salah,  
mantan  CEO WorldCom  tersebut  mengaku  tidak  bersalah 
(Mehta, 2003; Klayman, 2004; Reuters, 2004).

More Related Content

What's hot

Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Eka Wahyuliana
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenluk nun
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IZombie Black
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3Indah Dwi Lestari
 
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORANSIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORANPELANGI ANGGITA
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaUlfa Defrana
 
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptxPowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptxRidhoPramanaAji
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanbaursulaiman
 

What's hot (20)

Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
penggabungan usaha
penggabungan usahapenggabungan usaha
penggabungan usaha
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemen
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
 
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORANSIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptxPowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
PowerPoint Materi 1 Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikan
 

Similar to Kecurangan karyawan & manajemen

Makalah Audit perusahaan (fraud)
Makalah Audit perusahaan (fraud)Makalah Audit perusahaan (fraud)
Makalah Audit perusahaan (fraud)Fuad Rahardi
 
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.pptannisasutra
 
7, BE GG, ria safitri, ethical business in financial management, universitas ...
7, BE GG, ria safitri, ethical business in financial management, universitas ...7, BE GG, ria safitri, ethical business in financial management, universitas ...
7, BE GG, ria safitri, ethical business in financial management, universitas ...Universitas Mercu Buana
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditingdewi masita
 
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...Vhiie Audi
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 
Earning Management
Earning ManagementEarning Management
Earning Managementpadlah1984
 
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri, dan Tekanan Eksternal terhada...
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri, dan Tekanan Eksternal terhada...Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri, dan Tekanan Eksternal terhada...
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri, dan Tekanan Eksternal terhada...Trisnadi Wijaya
 
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...Hasim Rafsanjani
 
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...NafisaAudriliaParsa
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Eka Yulianto
 
6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntanIkke Balwell
 
management letter
management lettermanagement letter
management letter19970116
 
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...Muhammad Ramlan
 
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptxAKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptxkesyahanifah
 
KELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdfKELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdfyuhelmi2
 
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptxKELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptxErnySusanti3
 

Similar to Kecurangan karyawan & manajemen (20)

Makalah Audit perusahaan (fraud)
Makalah Audit perusahaan (fraud)Makalah Audit perusahaan (fraud)
Makalah Audit perusahaan (fraud)
 
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
 
7, BE GG, ria safitri, ethical business in financial management, universitas ...
7, BE GG, ria safitri, ethical business in financial management, universitas ...7, BE GG, ria safitri, ethical business in financial management, universitas ...
7, BE GG, ria safitri, ethical business in financial management, universitas ...
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditing
 
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
 
Fraud auditing
Fraud auditingFraud auditing
Fraud auditing
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
 
Earning Management
Earning ManagementEarning Management
Earning Management
 
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri, dan Tekanan Eksternal terhada...
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri, dan Tekanan Eksternal terhada...Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri, dan Tekanan Eksternal terhada...
Pengaruh Stabilitas Keuangan, Kondisi Industri, dan Tekanan Eksternal terhada...
 
PPT AKUN FORENSIK.pdf
PPT AKUN FORENSIK.pdfPPT AKUN FORENSIK.pdf
PPT AKUN FORENSIK.pdf
 
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
 
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
 
6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan
 
management letter
management lettermanagement letter
management letter
 
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
 
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptxAKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
 
KELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdfKELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdf
 
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptxKELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
 
Audit kecurangan
Audit kecuranganAudit kecurangan
Audit kecurangan
 

Kecurangan karyawan & manajemen

  • 1. Pengertian Kecurangan  Kecurangan tidak termasuk pencurian oleh karyawan, pemerasan, ataupun .konversi penggunaan secara pribadi aktiva-aktiva yang berada di bawah pengawasan si pelaku kejahatan. Institute of Internal Auditors (IIA) menyebutkan kecurangan adalah meliputi serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan ilegal yang sengaja dilakukan untuk menipu. Tindakan tersebut dapat dilakukan untuk keuntungan ataupun kerugian organisasi dan oleh orang-orang di luar maupun di dalam organisasi.  Kecurangan adalah serangkaian tindakan dilakukan dengan cara-cara nonfisik melalui penyembunyian ataupun penipuan untuk uang ataupun harta benda, untuk menghindari pembayaran atau hilangnya uang atau harta benda atau untuk mendapatkan keuntungan bisnis atau pribadi.  Kecurangan adalah sebagai penggunaan jabatan/pekerjaan seseorang untuk memperoleh kekayaan pribadi melalui penerapan penyalahgunaan secara sengaja sumber daya ataupun kekayaan organisasi yang mempekerjakan.
  • 2. Menurut Association of Certified Fraud Examinations (ACFE- 2000), salah satu Asosiasi di USA membedakan dalam tiga jenis kecurangan sbb :  Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud) Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan non financial.  Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation) Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan ‘Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya’, serta pengeluaran- pengeluaran biaya secara curang (fraudulentdisbursement).  Korupsi (Corruption) Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE, bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion).
  • 3. Kejahatan Komputer  Perlindungan terbaik dari seluruh kecurangan yang ada melaluikomputer adalah pencegahan. Kontrol-kontrol preventif meliputi hal-hal sbb : a) Penyeleksian karyawan. g) Kontrol atas perancangan system. b) Definidi tugas. h) Keamanan atas akses fisik. c) Pemisahan tugas. I) Keamanan atas akses elektronik. d) Akses ganda. j) Kontrol dan pengeditan internal. e) Etika professional. k) Ketakutan akan deteksi. f) Lisensi.
  • 4. Tiga Faktor yang Berhubungan dengan Kecurangan  Situasi akan kebutuhan Situasi ini dapat disebabkan oleh alasan keuangan karena pengeluaran atau kerugian uang lainnya yang tidak dapat ditutupi oleh sumber daya keuangan yang normal dari individu tersebut. Contohnya adalah: keluarga yang sakit, perjudian, hidup melebihi kemampuan pribadi, affair perselingkuhan, kerugian akibat investasi, kecelakaan, dan kebutuhan untuk pendidikan.  Lingkungan yang mengundang terjadinya penggelapan Hal ini biasanya merupakan situasi di mana tidak terdapat kontrol, atau di mana kontrolnya lemah, atau di mana terdapat kontrol namun tidak berfungsi. Sering kali kondisi ini terungkap melalui situasi yang tidak disengaja ketika seorang individu, karena suatu kesalahan, menyadari bahwa ia telah menerima uang secara tidak benar, meskipun uang tersebut ia peroleh secara tidak sengaja, dan bahwa kontrol yang seharusnya mencegah kejadian tersebut tidak ada atau tidak berfungsi.  Karakteristik perilaku seseorang Kedua kondisi di atas dapat terjadi, namun jika individu tersebut memiliki sifat jujur yang tinggi, kecurangan tidak akan dilakukan. Akan tetapi, kasus- kasus ekstrem dari unsur pertama di atas, ditambah dengan situasi kontrol yang lemah dari unsur yang kedua, dapat menguasai moral dasar seseorang yang menjauhi hal-hal seperti itu dan akan membuka pintu terjadinya penyelewengan.
  • 5. Pencegahan  Kontrol adalah hal paling penting namun tidak menjamin menghilangkan kecurangan. Control yang baik dapat membuat pekerjaan pencuri tersebut menjadi lebih sulit.  Cara mengontrol dan menjaga agar tidak terjadi fraud adalah sebagai berikut :  mengendalikan suasana kerja yang baik di lingkungan kerja, antara lain dengan menanamkan etika kerja dan peningkatan kesejahteraan pekerja/pegawai.  menghilangkan kesempatan untuk melakukan fraud dengan cara sistem pengawasan internal yang ketat.
  • 6. Kecurangan Manajemen  Dimana Kecurangan Manajemen Dapat Terjadi Kecurangan manajemen dapat ditemukan pada tempat di mana para manajer memiliki kesempatan dan kebutuhan untuk meningkatkan dompet mereka, status mereka, atau ego mereka melalui kecurangan. Kesempatan terutama terletak pada posisi manajer yang dipercayai dalam organisasi.  Alasan di Balik Kecurangan Manajemen Tekanan-tekanan yang berbeda mendorong manajer melakukan kecurangan. Tekanan-tekanan ini dapat berupa internal maupun eksternal. Seorang manajer mungkin memiliki dorongan di dalam dirinya untuk mengalahkan para manajer yang lain, untuk melebihi kinerja yang telah ditampilkan di tahun fiskal sebelumnya, untuk mengalahkan pesaing dalam promosi yang didambakan, atau untuk menerima bonus insentif yang lebih besar. Alasan dan ketamakan ditetapkan dapat berada di luar kapasitas dari manajer tersebut untuk mencapainya.
  • 7. Gejala-gejala Kecurangan Manajemen Indikasi adanya kecurangan Laporan yang selalu terlambat. Laporan-laporan yang jujur pada umumnya dapat dikeluarkan tepat waktu karena tujuannya adalah untuk menginformasikan, bukan membohongi. Tetapi agar seorang pembohong tahu di mana ia harus memainkan angka-angka laporan, ia harus menganalisis data yang dilaporkan terlebih dahulu untuk mengetahui data mana yang manipulasi. Analisis ini memakan waktu. Laporan yang terus-menerus terlambat memerlukan investigasi mendalam dan sebuah pencarian penyebab mengapa keterlambatan tersebut terjadi.
  • 8. Mengontrol Kecurangan Manajemen  Beberapa ukuran kontrol diterapkan oleh manajer eksekutif adalah: 1. Menetapkan standar, anggaran dan statistik, serta melakukan investigasi untuk pangan material yang terjadi. 2. Menggunakan teknik-teknik analitis dan kuantitatif (analisis serial waktu, dan korelasi, serta metode sampling secara acak) untuk menyoroti perilaku yang kebiasaan. Mengembangkan indikator-indikator seperti ruangan yang digunalam. dibutuhkan, penerapan pembatasan beban, serta perbandingan penggunaan output yang dihasilkan. 3. Membandingkan kinerja dengan standar normal industri sekaligus dengan kiner lain yang dapat diperbandingkan di dalam organisasi. 4. Mengidentifikasi indikator-indikator proses yang kritis: hilangnya leburan pengerjaan ulang pada saat pernbuatan dan perakitan, serta pengujian laba kotor di operasi beli, jual atau jual eceran. 5. Secara saksama menganalisis kinerja yang terlihat terlalu bagus dan juga memenuhi standar.
  • 9. Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar. Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut. Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang menyatakan bahwa Kementerian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah di PT KAEF setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan (overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002. Dimana tindakan ini terbukti melanggar Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan poin 2 – Khusus huruf m – Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar poin 3) Kesalahan Mendasar, sebagai berikut: “Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan atau kelalaian. Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali (restatement) untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru”.
  • 10. WorldCom Perusahaan  telekomunikasi  terbesar  kedua  di Amerika  Serikat,  mengakui  telah  Melakukan  skandal  akuntansi  yang   menyebabkan  perdagangan sahamnya  di  bursa  NASDAQ   terhenti.  Beberapa  minggu  kemudian,  WorldCom menyatakan  diri bangkrut. Perusahaan telah memberi gambaran yang salah  tentang kinerja perusahaan dengan  cara memalsukan milyaran   bisnis  rutin  sebagai belanja modal,  sehingga  labanya  overstated   sebesar $11 milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan  uang lebih dari $400  juta kepada Chief Executive Officer (CEO)-nya   waktu,  Bernard  Ebbers,  untuk  menutupi  kerugian  perdagangan   pribadinya. Ironisnya  meski  di  dakwa  telah  melakukan   pemalsuan,  konspirasi  dan  laporan keuangan  yang  salah,   mantan  CEO WorldCom  tersebut  mengaku  tidak  bersalah  (Mehta, 2003; Klayman, 2004; Reuters, 2004).