Pemberdayaan masyarakat merupakan keniscayaan. Ia sangat diperlukan untuk membawa masyarakat meraih kemajuan dan kejayaan. Ceramah Musni Umar di Ciater Spa, 6 Desember 12
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru
1. Pemberdayaan Masyarakat di Daerah
Rawan Konflik: Studi Kasus Johar Baru
Oleh Musni Umar, Ph.D
Sociologist and Researcher
2. Pengantar
Pemberdayaan merupakan keniscayaan bagi masyarakat yang
belum berdaya. Pemberdayaan dimaksudkan supaya masyarakat
yang belum berdaya bisa berdaya agar bisa menjadi subyek dalam
pembangunan.
Menurut Wikipedia Eksiklopedia Bebas bahwa Pemberdayaan
masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memerbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan
masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.
Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan
masyarakat pada hakikatnya bertujuan untuk membantu klien
mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil
keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan
dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi
dan sosial dalam melakukan tindakan.
4. Sedangkan Ife (1995) mengemukakan bahwa
pemberdayaan mengacu pada kata
"empowerment", yang berarti memberi "power"
(kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang
berdaya.
Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa
kegiatan pemberdayaan dapat dinilai sebagai
"pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok
komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen
pembangunan atau dikenal sebagai subyek bukan
hanya obyek yang menerima manfaat dari hasil
pembangunan
7. Proses Memahami
Dalam proses pemberdayaan masyarakat, yang sangat penting
dan diperlukan ialah proses memahami masyarakat. Perlunya
memahami masyarakat karena ada kesenjangan pemahaman dan
penghayatan antara kelompok masyarakat yang mau
diberdayakan dengan pemerintah yang mau memberdayakan.
Dalam berhubungan dengan masyarakat, sebaiknya pendekatan
yang dilakukan ialah top down yaitu dari atas ke bawah seperti
yang dilakukan Gubernur Joko Widodo melalui "blusukan".
Perubahan pendekatan dalam berhubungan dengan masyarakat
sangat penting karena, pertama, lebih cepat memahami dan
menangkap aspirasi masyarakat, sehingga cepat mengatasi
permasalahan yang mereka hadapi.
Kedua, dapat banyak belajar dari masyarakat, sehingga mudah
menemukan solusi pemecahan yang hadapi masyarakat.
9. Ketiga, dapat semakin mendekatkan diri kepada masyarakat.
Dengan begitu, masyarakat merasa ada yang mengayomi dan
melindungi mereka.
Keempat, dapat mendorong pejabat paling bawah beserta
aparatnya untuk selalu bersama masyarakat.
Kelima, masyarakat menaruh harapan dan optimis
menghadapi masa depan karena pemerintah bersama
mereka.
Dengan demikian, dalam menghadapi suatu persoalan bisa
dipahami, dimengerti dan dihayati akar permasalahannya
sehingga mudah menemukan solusi (pemecahan). Sebagai
contoh, di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat terdapat
beberapa lokasi yang sangat padat dan kumuh. Karena itu,
pemerintah terpanggil untuk memberdayakan
mereka. Namun, mereka yang sejak lahir sampai besar
berdomisili di kawasan yang padat dan kumuh itu, mungkin
merasa tidak ada masalah yang luar biasa.
11. Walaupun begitu, pemerintah dan para akademisi
yang tidak mengalami hidup dalam kawasan
yang padat dan kumuh, merasa keadaan seperti itu
sangat tidak layak, menyedihkan dan dianggap tidak
manusiawi, sehingga muncul berbagai gagasan
untuk memecahkannya.
Akan tetapi pemecahannya, mau tidak mau dan
suka tidak suka harus melibatkan partisipasi melalu
rembukan atau dialog untuk memahami apa
maunya masyarakat supaya dikonfromikan.
Menghadapi masalah seperti diatas, diperlukan
pencerahan, penyadaran, komunikasi dan dialog
untuk menemukan jalan keluar.
12. Johar Baru masih Rawan Konflik
Kawasan Johar Baru masih mengandung permasalahan
rawan konflik karena tingkat kepadatan penduduk,
dan beberapa bagian sangat padat dan masih
kumuh. Kemiskinan, pengangguran, kurang
pendidikan, kerusakan akhlak, masalah papan dan
sanitasi, belum lagi ada berita bahwa bandar narkoba
beroperasi menyebabkan masyarakat temperamental.
Masalah sedikit saja misalnya senggolan motor bisa
memicu tawuran.
Kita bersyukur dalam setahun terakhir ini sudah tidak
ada tawuran, walaupun rawan konflik masih sangat
besar tapi berkat partisipasi semua pihak tidak
berubah dan meledak menjadi tawuran.
14. Berbagai pembinaan dan pemberdayaan telah
dilakukan seperti kegiatan yang dilakukan saat ini.
Semuanya itu baik, namun yang sangat penting
adalah penyelesaian akar masalah seperti
dikemukakan di atas.
Penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat
harus melibatkan masyarakat sebagai subyek, tidak
hanya sebagai obyek.
16. Penyelesaian Kampung Kumuh
Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja
Purnama sesuai visi dan misi keduanya ingin menyelesaikan
masalah kampung kumuh, salah satunya Johar Baru.
Kumuhnya beberapa kawasan di Johar Baru tidak terlepas dari
padatnya yang mendiami kawasan itu.
Dalam penelitian tawuran yang kami pernah lakukan di Johar Baru,
setidaknya ada tiga tawaran penyelesaian masalah kepadatan
penduduk di kawasan itu. Pertama, transmigrasi. Dari sekian
banyak yang diwawancarainya, hanya satu orang bersedia
transmigrasi, selebih menolak.
Kedua, relokasi penduduk ditempat lain. Tawaran ini tidak ada
yang setuju.
Ketiga, kawasan itu dibangun Rusunamis (Rumah Susun untuk
simiskin). Tawaran ketiga ini, belum semua bisa menerima.
18. Perlu Dialog
Untuk menyelesaikan salah satu akar masalah di Johar
Baru ialah kepadatan dan kumuh, maka perlu dialog
dan kampanye.
Dialog diperlukan untuk menyamakan pandangan dari
masayarakat karena program Gubernur Jokowi dan
Wakil Gubernur Ahok adalah membangun kampung
kumuh.
Untuk mewujudkan program tersebut diperlukan dialog
untuk menghadirkan partisipasi masyarakat Johar
Baru. Partisipasi masyarakat merupakan unsur mutlak
dalam pembangunan sebagai bagian dari upaya
menjadikan masyarakat subyek dan obyek
pembangunan.
21. Kesimpulan
Rawan konflik masih menghantui Jakarta sebagai
ibukota negara Republik Indonesia.
Untuk menghapus rawan konflik tidak cukup
kebulatan tekad seperti yang dilakukan para pelajar
untuk berhenti tawuran.
Dalam rangka mengakhiri rawan konflik di DKI
Jakarta khususnya di Johar Baru, telah dilakukan
pembinaan dan pemberdayaan, tetapi untuk benar-
benar bebas dari rawan konflik diperlukan dialog
dan partisipasi masyarakat.
22. Dialog dan partisipasi masyarakat harus dilanjutkan
dengan memecahkan akar masalah yang dihadapi
masyarakat. Penyelesaian akar masalah, berarti
upaya mewujudkan Jakarta Baru.
Musni Umar adalah Sociologist and Researcher,
Direktur Institute for Social mpowerment and
Democracy (INSED).
Makalah singkat dipersiapkan untuk
dipresentasikan dalam program pemberdayaan
masyarakat rawan konflik, pada 6 Desember 2012
di Ciater, Subang, Jawa Barat.