SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
upaya kajian dan analisis tentang

I. PENDAHULUAN
Kawasan

pantai

merupakan

Palabuhanratu

kawasan

yang

pemanfaatan pariwisata sebagai sarana

telah

usaha, yang didasarkan untuk dapat

ditetapkan sebagai kawasan ekowisata

meningkatkan pendapatan masyarakat

melalui RIPPDA Propinsi Jawa Barat.

di sekitar lokasi wisata.

Kawasan wisata Palabuhanratu sebagai

II. MATERI DAN METODE

kawasan wisata unggulan ekowisata

Kajian dalam penelitian ini adalah

merupakan teluk yang memiliki pantai

daya dukung kawasan wisata dalam

berlatar

pegunungan.

menunjang

Kecamatan Palabuhanratu merupakan

pariwisata,

kota yang lebih mengarah kepada

rumah

pengembangan pusat perdagangan dan

memanfaatkan

dengan

pertumbuhan kota dibanding dengan

memanfaatkan

kegiatan

kecamatan-kecamatan

serta pendapatan masyarakat di Desa

belakang

lainnya.

pemanfaatan
perbedaan

kegiatan

karakteristik

tangga/keluarga

Kegiatan pariwisata dan rekreasi yang

Citepus

berkembang saat ini lebih mengarah

yang

tidak

pariwisata

Kabupaten Sukabumi.

pada kegiatan rekreasi belanja dan

Kecamatan

yang

Pengambilan

wisata yang bersifat masal.

Palabuhanratu

sampel

dilakukan

dengan metode purposive sampling.

Meskipun kebijakan telah dibuat,

Sampel diambil dari keluarga/rumah

namun dalam pelaksanaannya masih

tangga yang memanfaatkan dan yang

banyak kelemahan karena masyarakat

tidak memanfaatkan kegiatan usaha

sebagai pengguna dan yang terkena

barang dan jasa pariwisata, masyarakat

dampak tidak banyak dilibatkan dalam

umum sekitar serta wisatawan yang

proses

berkunjung

penyusunan

program

pengelolaan tersebut.

ke

Palabuhanratu.

Kawasan
Dari

Wisata

kriteria

yang

Pemerintah Kabupaten Sukabumi

ditetapkan maka diperoleh jumlah

dan (Organisasi Perangkat Daerah)

responden rumah tangga/keluarga yang

OPD serta masyarakat telah memiliki

memanfaatkan kegiatan usaha barang

kepedulian

dan jasa pariwisata adalah sebanyak 40

dalam

mengembangkan

kawasan Pantai Palabuhanratu namun

orang responden dan

program-program

belum

memanfaatkan adalah sebanyak 40

banyak menyentuh terhadap upaya

orang responden. Sedangkan jumlah

pemanfaatan

sampel responden masyarakat untuk

bagi

tersebut

pengembangan

kepariwisataan. Untuk itu perlu adanya

menganalis
3

pendapatan

yang tidak

diperoleh
sebanyak

569

orang

responden.

Cronbach

Alpha

>0.60.

Nunnaly

Pengambilan jumlah sampel wisatawan

(1976) dalam Ghozali (2006).

adalah sebanyak 50 orang responden.

2.1.1 Data Primer
Data

2.1 Pengumpulan Data
Dalam

pengumpulan

data

primer

menggunakan

diperoleh

metode

dengan

penyebaran

digunakan beberapa teknik termasuk

kuisioner yaitu memberikan lembar

penyusunan instrumen/kuisioner yang

pertanyaan

tepat sehingga data yang dihasilkan

wawancara terhadap masyarakat yang

benar-benar

aktif melakukan (memanfaatkan) dan

valid

Instrumen/kuisioner

dan

reliabel.

dilakukan

uji

tidak

yang

aktif

harus

(tidak

dan

memanfaatkan)

validitas dan reliabilitas pada saat

kegiatan

mengawali

pariwisata pantai, masyarakat umum

pelaksanaan

penelitian.

usaha

diisi

Dalam penelitian ini uji validitas dan

sekitar

reliabilitas

berkunjung

dengan

menggunakan

serta
ke

barang

dan

wisatawan
Kawasan

jasa

yang
Wisata

software program SPSS. Ada empat

Palabuhanratu. Wawancara dilakukan

konstruk yang diujikan yakni : evaluasi

juga

responden wisatawan terhadap kondisi

mengikatkan diri pada suatu organisasi

fisik kawasan; persepsi responden

kemasyarakatan yaitu TIC (Tourist

masyarakat terhadap wisatawan dan

Information Center), yang mempunyai

kawasan wisata serta pengetahuan dan

perhatian dan kepedulian terhadap

persepsi

kegiatan pariwisata di kawasan Wisata

responden

terhadap

wisata

masyarakat
pantai/bahari.

terhadap

masyarakat

yang

Palabuhanratu.

Pengukuran validitas dilakukan dengan

2.1.2 Data Sekunder

cara mengkorelasikan antar skor butir

Data

sekunder

diperoleh

dari

pertanyaan dengan total skor konstruk

berbagai dinas/instansi berkaitan yang

atau variabel. Pengukuran reliabilitas

ada di wilayah administrasi Kabupaten

dilakukan dengan cara One Shot atau

Sukabumi yaitu BAPPEDA, BPS,

pengukuran

Disini

Dinas Kepariwisataan, Kebudayaan,

dan

Kepemudaan dan Olahraga, Dinas

sekali

pengukurannya
kemudian

hanya

hasilnya

saja.
sekali

dibandingkan

Kelautan

dan

Perikanan,

Badan

dengan pertanyaan lain atau mengukur

Lingkungan Hidup, Kantor Kecamatan

korelasi antar jawaban pertanyaan.

Palabuhanratu, Kantor Desa Citepus,

Suatu konstruk atau variabel dikatakan

serta

reliabel

menunjang penelitian.

jika

memberikan

nilai
4

beberapa

pustaka

yang
Dimana :
AR
=Areal yang dibutuhkan untuk
kegiatan wisata
D
=Permintaan wisatawan untuk
suatu aktifitas
A
=Kebutuhan
area
setiap
wisatawan dalam feet
Cd
= Jumlah hari dalam satu tahun
yang dapat dipergunakan
untuk
suatu
kegiatan
tertentu
TF
=Turnover Factor (Factor
Pemulihan)
43,560 = Konstanta (diperoleh dari
konversi acre ke feet2)

2.2 Analisis Data
Analisis untuk mengetahui daya
dukung

Kawasan

Wisata

Palabuhanratu menggunakan pedoman
dari Keputusan Dirjen KP3K Nomor :
SK.35/KP3K.VI/2007

Tentang

Petunjuk Teknis Perencanaan Tata
Ruang

Pulau-pulau

turunan

dari

Kelautan

Kecil

sebagai

Keputusan
dan

Menteri
Perikanan

No.KEP.34/KEPMEN/2002
Pedoman

Umum

Tentang

Penataan

Luasan

Ruang

Analisis

fisik dan ekologis serta daya dukung

aktif (memanfaatkan) dan tidak aktif

(2002) mengatakan bahwa rumus daya

(tidak

dukung fisik adalah :

anggota

X Rf
B

daya

pendapatan

per

analisis

dengan

menggunakan uji t, dimana seluruh
variabel

data

dimasukkan

dan

dianalisis dengan software Program
SPSS. Uji beda t-test secara rumus
dapat ditulis sebagai berikut :
(Rata-rata sampel pertama)-(ratarata sampel kedua)

dukung

(1995)

keluarga,

dilakukan

dalam

t =
Standar error perbedaan rata-rata
kedua sampel

Sumaryono (2009)) :
D X a
AR

potensi

bulan dan total pendapatan per bulan)

Dimana :
PCC = Phisycal Carrying Capacity
(daya dukung fisik)
A
= Luas area yang digunakan
untuk wisata
B
= Luas area yang dibutuhkan
oleh seorang wisatawan
untuk berwisata dengan tetap
memperoleh kepuasan
Rf
= Faktor rotasi

(Douglas

memanfaatkan)

pariwisata (umur, pendidikan, jumlah

1

ekologis

mengetahui

antara rumah tangga masyarakat yang

dikutip Wiratno (2000) dalam Fandeli

menghitung

untuk

kenyataan ada tidaknya perbedaan

sosial budaya. Cifuentes (1992) yang

Untuk

dari

dukung ekologis.

daya dukung meliputi daya dukung

= A X

diperoleh

perhitungan AR ini merupakan daya

Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Analisis

PCC

yang

Untuk melihat perbedaan dua

=

kelompok rumah tangga/masyarakat

Cd X TF X 43,560
5
pemanfaat dan non pemanfaat kegiatan

responden dibagi dengan jumlah (total)

pariwisata berdasarkan pada kombinasi

responden, kemudian hasilnya (rata-

kelima variabel bebas (independen)

rata

umur, pendidikan, jumlah anggota

dibandingkan dengan Upah Minimum

keluarga, pendapatan per bulan dan

Regional

total pendapatan per bulan secara

Sukabumi.

bersama-sama menggunakan analisis

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

diskriminan. Kombinasi linier atau

3.1 Profil

fungsi

diskriminan

(score

diskriminan

untuk

Kabupaten

Kawasan

Secara

ini

Wisata

astronomis

Kota

berada

Palabuhanratu

pada

106031’BT-106037’BT

menggunakan software Program SPSS.
Analisis

(UMR)

3.1.1 Letak Geografis dan Luas

w1Umur+w2Pddkn+w3JAK+w4PPB+w5
Analisis

responden)

Palabuhanratu

discriminant) sebagai berikut : Z =

TP.

pendapatan

dan

antara

6057’LS-7004’LS, sedangkan secara

mengetahui

pendapatan masyarakat yaitu dengan

administratif

melihat profil rumah tangga responden

masuk dalam 2 wilayah kecamatan

yang didekati dengan variabel Umur,

yaitu

Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga

Kecamatan

(JAK)

sebagian

serta

dengan

melihat

Kota

sebagian

Palabuhanratu

termasuk

wilayah

Palabuhanratu
lagi

masuk

dan
wilayah

pendapatan masyarakat yang didekati

Kecamatan Simpenan. Dalam unit

dengan

Sumber

kelurahan/desa, cakupan wilayah Kota

Pendapatan (JSP), Pendapatan Per

Palabuhanratu meliputi 1 kelurahan

Bulan (PPB) dan Total Pendapatan

dan

(TP) Per Bulan. Untuk mengetahui

Palabuhanratu, Desa Citepus, Desa

faktor-faktor

Citarik (Kecamatan Palabuhanratu),

variabel

pendapatan

Jumlah

yang

mempengaruhi

masyarakat

digunakan

Desa

4

desa,

Cidadap

yaitu

dan

Kelurahan

Desa

Loji

analisis regresi dengan persamaan

(Kecamatan Simpenan). Sesuai luasan

regresi : Y(TP) = b0+b1(UMUR)+

administratif kelima kelurahan/desa

b2(PENDIDIKAN)+b3(JAK)+b4(JSP)+

tersebut, luas Kota

b5(PPB)+e.

ini

adalah sebesar 8.124,2 ha dengan

menggunakan software Program SPSS.

proporsi wilayah terluas adalah Desa

Untuk mengetahui tingkat pendapatan

Loji (sekitar 40% dari luasan kota).

Analisis

regresi

masyarakat diukur dari : jumlah (total)
pendapatan dari pekerjaan atau usaha
6

Palabuhanratu
juga dipengaruhi oleh muson timur.

3.1.2 Topografi dan Bentang Alam
Ketinggian

tanah

Musim hujan (curah hujan rata-rata

wilayah Kota Palabuharatu berkisar

bulanan lebih besar dari 200 mm)

antara 0-500 m dpl dengan kemiringan

terjadi pada bulan Nopember sampai

lahan

Topografi

April. Musim kemarau terjadi pada

bervariasi mulai dari dataran datar

bulan Mei sampai Oktober. Besar

sampai berbukit. Dataran datar terletak

curah hujan rata-rata bulanan berkisar

di

dan

antara 9,2 sampai 365 mm dengan

sepanjang aliran sungai hingga ke

curah hujan terendah terjadi pada bulan

daerah perkotaan, sedangkan dataran

Agustus dan tertinggi pada bulan

berbukit terletak di daerah pinggiran

Desember. Kelembaban udara yang

kota dan menyebar ke arah timur kota.

relatif tinggi yaitu berkisar antara 81,6

Topografi sepanjang pantai dapat

sampai 93,75%. Kelembaban tertinggi

dikatakan relatif datar, akan tetapi di

terjadi pada bulan Desember kemudian

belakang kota topografinya berbukit-

menurun sampai terendah pada bulan

bukit.

Agustus dan naik lagi sampai pada

antara

sepanjang

permukaan

0-70%.

garis

Daerah

dikelilingi

oleh

pantai

Palabuhanratu
bukit-bukit

terjal

bulan Desember. Penyinaran matahari

dengan kemiringan berkisar antara

rata-rata

10% - 50%, terletak pada daerah

38,75–71,4%.

pantai yang cukup curam. Kedalaman

cenderung

pantai antara 0 – 1,5 m LWS.

menentu

3.1.3 Iklim

Penyinaran

Temperature
bulanan

bulanan

berkisar

Penyinaran

berfluktuasi
pada

setiap

matahari

antara
matahari

dan

tidak

bulannya.
mencapai

udara

berkisar

rata-rata

maksimum pada bulan September,

antara

23-250C.

kemudian

menurun

sampai

bulan

Temperatur udara rata-rata bulanan

April. Pola sebaran angin dipengaruhi

tertinggi terjadi pada bulan Mei dan

oleh kondisi muson, baik muson barat

terendah pada bulan Juli. Suhu udara

maupun muson timur. Pada muson

minimum rata-rata bulanan adalah

barat, seperti pada bulan April di

23,420C, terjadi pada bulan Juli dan

perairan selatan Jawa kecepatan angin

tertinggi 250C pada bulan Mei. Curah

berkisar antara 1,0 m/dt sampai 2,2

hujan yang terjadi cenderung besar dan

m/dt. Angin di bagian barat perairan

hampir setiap bulan turun hujan. Angin

selatan Jawa semakin ke arah timur

yang

selain

kecepatan angin meningkat hingga

dipengaruhi oleh kondisi muson barat

mencapai 4,98 m/dt. Pada musim timur

bertiup

dipengaruhi

7
seperti pada bulan Agustus, di perairan

lahan atas menyebabkan terjadinya

selatan Pulau Jawa kecepatan angin

proses sedimentasi di sekitar muara

berkisar antara 1,4 sampai 5,5 m/dt.

sungai besar seperti Sungai Cimandiri,

Angin di bagian timur perairan selatan

Sungai Citarik, Sungai Cimaja dan

Jawa, semakin ke arah timur kecepatan

Sungai Citepus. Sumberdaya geologi

angin meningkat hingga mencapai 6,9

pantai

m/dt. Pada bulan Mei, musim peralihan

sumberdaya geologi pantai Barat dan

I, angin cenderung bertiup ke arah

Selatan Jawa Barat, berupa bahan

barat daya dengan kecepatan berkisar

galian golongan C, seperti batu pecah,

antara 1 – 3,7 m/dt. Pada bulan

bentonit, kerakal, kerikil, pasir, lignit

November

musim

dan pasir besi. Endapan pasir terutama

peralihan II, angin cenderung bertiup

dijumpai dari bekas alur sungai purba

ke arah selatan dengan kecepatan rata-

yang dapat dipakai sebagai bahan

rata berkisar antara 1,0 – 5,6 m/dt.

bangunan.

3.1.4 Geomorfologi,

3.1.5 Hidrooceanografi

yang

termasuk

Lingkungan

Geologi
Pantai

umumnya

sama

dengan

Kecepatan angin berkisar antara 1–

dan

5 knot selama musim barat (November

Sumberdaya Geologi
Berdasarkan klasifikasi fisiografi

– Maret), angin bertiup dari barat daya

menurut Van Bemmelen (1949), Teluk

dan memantulkan gelombang laut yang

Palabuhanratu termasuk ke dalam zona

sangat

Bandung

dan

Gelombang yang datang dari arah barat

Selatan.

Zona

zona

pegunungan

menuju

pantai.

meliputi

dan barat daya menyebabkan adanya

barat

arus menyusuri pantai (long shore

Pandeglang ke arah Selatan hingga

current) arah arus berubah sesuai

pantai Palabuhanratu bagian Barat

perubahan gelombang datang. Tinggi

(wilayah

Bayah),

gelombang memiliki kisaran tinggi

sedangkan zona pegunungan selatan

gelombang antara 140 hingga 200 cm,

meliputi semua pantai selatan Jawa

rata-rata tinggi gelombang laut sebesar

Barat, termasuk Teluk Palabuhanratu.

175,67 cm. Arus pantai di selatan Jawa

Kawasan ini dekat dengan pertemuan

(Teluk

lempeng samudera Hindia-Australia

berlawanan arah dengan arus di laut

dengan lempeng Eurasia sehingga

dalam (Samudera Hindia). Pada bulan

rawan gempa tektonik yang dapat

Februari sampai Juni arus permukaan

memicu tsunami. Terjadinya erosi di

di pantai bergerak ke arah timur

wilayah

pantai

Bandung

besar

bagian

pegunungan

8

Palabuhanratu)

sering
sepanjang pantai Jawa, arah arus

terbentuknya cembung ke atas, hal ini

Samudera Hindia menuju ke arah

mengartikan bahwa massa air bergerak

barat. Kecepatan arus pantai mencapai

dari bawah ke atas. Sedimen pantai

75 cm/detik dalam bulan Februari

terdiri dari sebaran butiran pasir kasar

semakin

mencapai

hingga halus (50 µm s/d 2 mm). Pasir

kecepatan 50 cm/detik dalam bulan

halus atau debu merupakan lumpur

April sampai Juni. Pada bulan Agustus

alluvial

arus pantai bergantian arah ke barat

pertanian di sekitarnya. Sedimen laut

juga dengan kecepatan sekitar 75

mempunyai

cm/detik. Arah dan kecepatan arus di

dibandingkan sedimen pantai. Sedimen

lautan hindia sama dengan arus pantai.

laut memiliki kategori ukuran butiran

Sampai bulan Oktober, arus pantai

yang halus (lumpur).

tetap ke barat tetapi dengan kecepatan

3.1.6 Ekosisitem dan Biota Pesisir

lemah

dan

atau

berasal

lebih

50 cm/detik. Arus di Lautan Hindia

Keberadaan

banyak

tanah

variasi

Laut

tetap arah dan kecepatannya. Bulan

dari

Desember terjadi perubahan arah lagi

karang

arus

informasinya.

pantai

menuju

ke

timur,

belum

ekosistem

terumbu

banyak

didapatkan

Namun

demikian,

sedangkan di Samudera Hindia arah

diduga beberapa jenis karang terdapat

arus ke Barat Laut. Pasang surut di

di dalamnya. Di beberapa lokasi

pantai selatan Jawa bersifat campuran

terdapat sekelompok ekosistem padang

dengan dominasi ganda. Tipe pasang

lamun,

surut adalah dua kali pasang dan dua

Spinosum dan Gracilaria sp. Vegetasi

kali surut dengan tinggi muka air

pantai diantaranya adalah Pandanus

pasang tertinggi terjadi pada malam

sp., Bambusa sp., Stercoelia foetida,

hari. Batrimetri wilayah dalam di

dan Terminalia catappa. Vegetasi ini

bagian tengah dan dangkal di pesisir

menyebar mulai dari Pangumbahan

pantai. Sebaran suhu secara melintang

sampai

berkisar antara 28,50C sampai 30,50C

Tempat bertelur penyu jenis Cheionia

pada kedalaman 5 meter sampai 20 m

mydas (Green turtle) ditemukan di

dengan rata-rata suhu berada pada

pantai Ujung Genteng. Di Pantai

kisaran

29,50C.

dengan

muara

jenis

spesies

Sungai

E.

Cibareno.

Perbedaan

Ujung Genteng ditemukan juga tempat

pengelompokkan suhu tersebut dapat

perburuan penyu jenis Chelonia mydas

diakibatkan oleh pergerakan massa air

dan tempat bertelur dan pengumpulan

yang terjadi sehingga mengakibatkan

telur
9

penyu

jenis

Eretmochelys
imbricata (Hawksbill Turtle). Selain

terhitung

itu

mencapai sekitar 391 orang per hektar.

tempat

penyu

bertelur

juga

ditemukan di muara Cikaso Kecamatan

Ciracap,

tapi

penduduk

3.1.8 Sumberdaya Air

Tegalbuleud dan di Pangumbahan,
Kecamatan

kepadatan

Untuk kebutuhan air minum dan

karena

air bersih, mendapatkan suplay air

sifatnya yang bergerak dan tidak

bersih

mengenal batas wilayah, maka tidaklah

Sukabumi dan air yang berasal dari

mengherankan jika kadang kala penyu

sumur dangkal/sumur dalam, dengan

hijau dapat tertangkap di sekitar

kedalaman

perairan Teluk Palabuhanratu, hal

Kebutuhan

tersebut menandakan seluruh Teluk

selama ini lebih banyak disediakan

Palabuhanratu adalah habitat untuk

secara alami, karena sarana air bersih

penyu

(PDAB) baru dapat melayani sembilan

Chelonia

mydas.

Tempat

dari

PDAM

Kabupaten

rata-rata
air

15

bersih

masyarakat

bertelur dan sarang burung jenis

kecamatan

S.Sumatrana (Black-naped tern) dan

Palabuhanratu yang dapat terlayani

Streing

oleh PDAB. Sumber air yang dapat

anaetheta

(Bridled

tern)

dan

meter.

hanya

ditemukan di perairan Pantai Ujung

dimanfaatkan

Genteng, Sukabumi. Disamping itu

yang

juga terdapat sarang burung Walet di

Palabuhanratu

banyak

Cimandiri, Sungai Cimaja, dan Sungai

tempat,

sehingga

berada

adalah

Kecamatan

di

sungai-sungai

wilayah
seperti

Teluk
Sungai

dibudidayakan oleh masyarakat.

Citepus.

3.1.7 Kondisi

3.2 Analisis Daya Dukung Fisik dan

Demografi

Kependudukan
Berdasarkan

Lingkungan

data

di

empat

3.2.1 Daya Dukung Fisik

kecamatan, terhitung jumlah penduduk

Luas area merupakan angka luas

yang terdapat di wilayah ini sebanyak

area sesuai dengan (besaran angka)

216.604 jiwa, terdiri atas 110.133

luas yang tidak merusak lingkungan

orang

untuk

laki-laki

dan

106.471

berenang

dan

berpiknik

perempuan, dengan jumlah kepala

(rekreasi) masing-masing yaitu 27 dan

keluarga

KK.

65 m2/orang. Luas kawasan Wisata

dihitung

Palabuhanratu (Pantai Citepus) adalah

bahwa besaran keluarga adalah 3-4

1700 Hektar atau 17.000.000 m2. Bila

orang per KK. Dengan luas wilayah

berenang

mencapai

masing membutuhkan 27 dan 65

Dengan

mencapai
demikian,

55.362,05

55.168
dapat

hektar,

maka
10

dan

berekreasi

masing-
m2/orang, maka dengan TF keduanya

1.469.160
= 1577 orang/Ha.

adalah 1,5 daya dukung fisik kawasan

931,549

mampu menampung wisataan untuk

Sedangkan

kegiatan :

untuk

berenang, maka area yang dibutuhkan=

 Berenang, yaitu 17.000.000 m2 x

1.469.160 x 302

1/27 x 1,5 = 944.444,4444 orang
atau

dibulatkan

944.444

= 387,503 Ha.
7 x 1,5 x 43,560

orang

Maka daya dukung ekologis kawasan

berenang per hari;
 Berpiknik

(rekreasi),

untuk berenang :

yaitu

17.000.000 m2 x 1/65 x 1,5 =

1.469.160 = 3791 orang/Ha
387,503.
3.2.3 Sarana

392.307,6923 orang atau dibulatkan
392.308 orang berpiknik (rekreasi)

3.2.2 Daya

Dukung

Beberapa sarana dan prasarana

Lingkungan

dasar

(Ekologis)

pengunjung

sebanyak

orang/tahun

yang
dan

ingin

Kawasan

1.469.160

berdiri,

di

Citepus

dan

hotel

dan

Fasilitas

baik

yang

dimiliki

oleh

pemerintah seperti Hotel/Penginapan

(rekreasi) dan berenang masing-masing

Pondok

adalah 726 feet2 dan 302 feet2.

Wisata

Pemerintah

Diasumsikan bahwa hari kapasitas

Sukabumi

untuk piknik (rekreasi) dan berenang

Citepus

Daerah
(Dinas

milik

Kabupaten

Kepariwisataan,

Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah

adalah selama 7 hari dalam satu tahun.

Raga).

Dengan TF untuk kedua kegiatan

3.2.4

(berpiknik dan berenang) = 1,5, maka
(rekreasi)

terdapat

penginapan (home stay) telah banyak

dengan

kebutuhan untuk 1 orang berpiknik

berpiknik

banyak

Pantai

sekitarnya.

berpiknik

berenang

wisata

Kecamatan Palabuhanratu yaitu di

Apabila rata-rata jumlah wisatawan

area

Prasarana

Perekonomian

per hari.

(rekreasi)

kegiatan

Ketersediaan Air Bersih dan
Listrik

yang

Secara keseluruhan sumber air

dibutuhkan =

tersedia

1.469.160 x 726

275.875.200

liter/hari.

Kebutuhan yang diperlukan untuk

= 931,549 Ha.
7 x 1,5 x 43,560

kawasan Wisata Palabuhanratu hanya

Maka daya dukung ekologis kawasan

1.495.785

untuk piknik (rekreasi) =

penduduk Desa Citepus hanya 161.355
11

liter/hari

dan

untuk
liter/hari, sehingga untuk mencukupi

tekanan penduduk di kawasan tersebut

kebutuhan akan air bersih dengan

adalah sebesar = 10.756 jiwa : 853,059

empat

Ha = 12,60874 jiwa/Ha dibulatkan

sumber

Cimandiri,
PDAM)

mata

air

Cicareuh,

telah

kebutuhan

(Sungai

Citatih

tercukupi.

penerangan

dan

menjadi

13

jiwa/Ha

atau

1.261

jiwa/km2.

Untuk
diperlukan

3.2.5.2 Kepadatan Penduduk

energi listrik yang saat ini disuplay

Wilayah Desa Citepus Kecamatan

dari PLN. Distribusi penggunaan daya

Palabuhanratu dengan luas 13,515 km2

listrik sebesar 10 MW digunakan untuk

dan jumlah penduduk sebanyak 10.756

seluruh

pelabuhan,

jiwa sehingga termasuk ke dalam

bengkel,

kategori (klasifikasi) kepadatan sedang

perumahan, pusat perdagangan dan

yang memiliki populasi berkisar antara

lain-lain.

101–1.000 jiwa/km2 dengan kepadatan

aktifitas

perkantoran,

:

industri,

Dengan

adanya

pembangunan proyek PLTU

penduduk 796 jiwa/km2.

yang

terletak di Kampung Cipatuguran Desa
Citarik

Kecamatan

3.2.5.3 Tingkat Pendidikan

Palabuhanratu,

Tingkat pendidikan pada umumnya

kebutuhan suplay listrik selain dari

sudah cukup baik, tidak jauh berbeda

PLN dapat disuplay dari PLTU sebagai

dengan beberapa wilayah non-pesisir.

alternatif.

Dari hasil penelitian menunjukkan

3.2.5 Daya Dukung Sosial Budaya

bahwa

3.2.5.1 Tekanan Penduduk

tentang wisata pantai/bahari mencapai

Dengan melihat jumlah penduduk

pengetahuan

masyarakat

skor 412 dari jumlah skor kriterium

pada Bulan Juni – Desember tahun

(tertinggi)

2010 adalah sebanyak 10.756 jiwa dan

pengetahuan

luasan lahan subur 853,059 Ha serta

wisata

berpedoman pada Keputusan Dirjen

perbandingan skor yaitu 412 : 750 =

KP3K Nomor : SK.35/KP3K.VI/2007

0,549 dibulatkan menjadi 0,55 atau

Tentang Petunjuk Teknis Perencanaan

sekitar

Tata Ruang Pulau-pulau Kecil sebagai

ditetapkan (skor 750). Dari responden

turunan

yang

Kelautan

dari

Keputusan
dan

Menteri
Perikanan

No.KEP.34/KEPMEN/2002
Pedoman

Umum

Penataan

obyek

Ruang

dari

diambil,

terhadap
diperoleh

kriteria

97%

terhadap

wisata

menjawab
12

Sehingga

masyarakat

55%

sedang

Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, maka

750.

pantai/bahari

mengetahui

Tentang

yaitu

menjawab
pemanfaatan

pantai/bahari

dikembangkan,
mengetahui

yang

yang
100%

terhadap
pengertian wisata pantai/bahari, 87%

3.3 Analisis

Perbedaan

menjawab mengetahui aturan-aturan

Karakteristik

dalam pemanfaatan sumber daya dan

Tangga/Keluarga

83% menjawab mengetahui sanki yang

Memanfaatkan

diberikan kepada masyarakat jika ada

Tidak Memanfaatkan Kegiatan

yang melanggar aturan.

Pariwisata

3.2.5.4 Budaya/Adat Istiadat

setiap

dengan

yang

pada equal variance assumed adalah

April

senantiasa

2,162 dengan probabilitas signifikansi

kegiatan

syukuran

0,034 (two tailed). Karena probabilitas

sebagai ungkapan rasa syukur kepada

< 0,05 maka rata-rata umur dalam

Allah SWT atas rahmat dan rejeki

tahun berbeda secara signifikan antara

yang telah dilimpahkan-Nya yang telah

kelompok

rumah

menjadi tradisi dan budaya masyarakat

pemanfaat

dengan

nelayan

kegiatan pariwisata. Nilai t Variabel

06

melaksanakan

dan

tepatnya

Nilai t variabel karakteristik umur

pada

tanggal

tahun

yang

3.3.1 Uji Beda t-test

Masyarakat nelayan dan pesisir
pada

Rumah

pesisir

pantai

tangga/keluarga
non

pemanfaat

Palabuhanratu dan sekitarnya. Upacara

karakteristik pendidikan pada

masyarakat pantai merupakan salah

variance assumed adalah 3,620 dengan

satu pesta masyarakat dalam bentuk

probabilitas signifikansi 0,001 (two

syukuran atas nikmat dan keselamatan

tailed). Karena probabilitas < 0,05

yang diberikan Sang Maha Pencipta

maka

dalam mencari kehidupan di daerah

jenjang pendidikan SD s/d Diploma

pesisir.

kegiatan

dengan skor antara 2 s/d 5 berbeda

bentuk

secara signifikan antara kelompok

Tujuan

masyarakat

pantai

dari
dalam

rata-rata

pendidikan

equal

dalam

mengekspresikan rasa syukur kehadirat

rumah

tangga/keluarga

Allah SWT atas nikmat, keberkahan,

dengan

non

rejeki dalam menjalankan aktifitas

pariwisata.

kehidupan di alam pesisir. Pesta ini

karakteristik jumlah angggota keluarga

biasanya

pada equal variance assumed adalah

dilakukan

dalam

rangka

menyambut hari nelayan.

pemanfaat

pemanfaat
Nilai

t

kegiatan
variabel

1,591 dengan probabilitas signifikansi
0,116 (two tailed). Karena probabilitas
> 0,05 maka rata-rata jumlah anggota
keluarga

dalam

orang

memiliki

variance yang sama antara kelompok
13
rumah

tangga/keluarga

dengan

non

pemanfaat

pemanfaat

3.3.2 Analisis Diskriminan

kegiatan

Nilai

pariwisata.

hitung

untuk

Umur;

Pendidikan; Pendapatan Per Bulan dan

F hitung levene test sebesar 64,682
dengan

t

probabilitas

Total Pendapatan Per Bulan masing-

0,000, karena

masing sebesar 2,162; 3,620; 5,403

probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

dan 5,701. Oleh karena nilai t hitung

atau memiliki variance yang berbeda.

lebih besar dari t tabel pada tingkat

Demikian pula dengan menggunakan

signifikansi

asumsi equal variance assumed, nilai t

variabel

pada equal variance assumed adalah

kedua

5,403 dengan probabilitas signifikansi

tangga/keluarga dan akan digunakan

0,000 (two tailed). Karena probabilitas

untuk membentuk fungsi diskriminan.

<

Dilihat

0,05

maka

rata-rata

jumlah

5%,

ini

maka

mampu

membedakan

kelompok

dari

test

keempat

statistik

rumah

Wilks’

pendapatan per bulan dalam rupiah

Lambda jelas ada perbedaan secara

berbeda

antara

signifikan untuk variabel TP; Umur;

tangga/keluarga

Pddkn dan PPB dengan nilai Wilks’

secara

kelompok

rumah

pemanfaat

signifikan

dengan

non

pemanfaat

Lambda berturut-turut sebesar 0,706;

kegiatan pariwisata.

0,943;

F hitung levene test sebesar 43,709
dengan

probabilitas

0,856

dan

0,728,

dengan

signifikansi berturut-turut pada 0,000;

0,000, karena

0,034; 0,001 dan 0,000. Hanya variabel

probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

JAK yang probabilitasnya > 0,05

atau memiliki variance yang berbeda.

dengan signifikansi pada 0,116 dan

Dengan menggunakan asumsi equal

nilai Wilks’ Lambda sebesar 0,969. Uji

variance assumed, nilai t pada equal

Wilks’ Lambda dapat diaproksimasi

variance assumed adalah 5,701 dengan

dengan statistik Chi-Square. Besarnya

probabilitas signifikansi 0,000 (two

Wilks’ Lambda sebesar 0,646 atau

tailed). Karena probabilitas < 0,05

sama dengan Chi-Square 33,675 dan

maka rata-rata total pendapatan per

ternyata nilai ini signifikan pada 0,000,

bulan dalam rupiah berbeda secara

maka fungsi diskriminan signifikan

signifikan antara kelompok rumah

secara statistik yang berarti nilai means

tangga/keluarga pemanfaat dengan non

(rata-rata) score diskriminan untuk

pemanfaat kegiatan pariwisata.

kedua

kelompok

tangga/keluarga

berbeda

rumah
secara

signifikan. Eigenvalues menunjukkan
14
bahwa besarnya Canonical Correlation

responden adalah Rp.1.197.627,42,-

adalah sebesar 0,595 atau besarnya

dengan

Square Canonical Correlation (CR2) =

Rp.840.111,-. Nilai range atau selisih

(0,595)

2

standar

deviasi

sebesar

atau sama dengan 0,354.

jumlah total pendapatan (TP) per bulan

Artinya bahwa 35,4% variasi antara

rumah tangga/keluarga minimum dan

kelompok

maksimum

rumah

tangga/keluarga

responden

yaitu

pemanfaat dan non pemanfaat kegiatan

Rp.5.300.000,-.

pariwisata yang dapat dijelaskan oleh

pendapatan dari pekerjaan atau usaha

variabel diskriminan Umur.

responden sebesar Rp.681.450.000,-

3.4 Analisis
Pendapatan
Masyarakat
Rata-rata
jumlah
sumber

/Bulan dengan rata-rata pendapatan
responden

dengan

(JSP) rumah tangga/keluarga minimum

UMR

adalah

dengan

termasuk

Rp.250.000,- dan maksimum adalah

tingkat

kategori

pendapatan

sedang

dengan

pendapatan 1 – 2 kali UMR.

Rp.5.000.000,-. Rata-rata pendapatan

Untuk

rumah
adalah

yang

mengetahui

faktor-faktor

mempengaruhi

pendapatan

masyarakat, digunakan analisis regresi

Rp.944.482,- dengan standar deviasi

dengan persamaan : Y(TP) = -

sebesar Rp.714.981,-. Nilai range atau

374831,515 + 1509,704 UMUR +

selisih pendapatan per bulan (PPB)

13879,468 PENDIDIKAN - 2831,784

rumah tangga/keluarga minimum dan
responden

Regional

pendapatan masyarakat berada di atas

bulan (PPB) rumah tangga/keluarga

maksimum

Minimum

2010 sebesar Rp.671.500,-/bulan maka

sumber pendapatan. Pendapatan per

responden

Upah

(UMR) Kabupaten Sukabumi tahun

dan maksimum responden yaitu 1

tangga/keluarga

Kabupaten

rata-rata pendapatan ini dibandingkan

atau selisih jumlah sumber pendapatan

(PPB)

atau

Sukabumi sebesar Rp.7.200,-/kg. Bila

deviasi sebesar 0,49996. Nilai range

bulan

sebesar

rata-rata harga beras di

sumber pendapatan) dengan standar

per

(total)

setara dengan 166,37 kg beras dengan

1,4780 (lebih cenderung hanya satu

minimum

yaitu

Rp.1.197.627,42,-/KK/bulan

pendapatan (JSP) responden adalah

responden

Jumlah

JAK + 368004,857 JSP + 0,994 PPB.

yaitu

Berdasarkan hasil analisis dapat

Rp.4.750.000,-.

diketahui ada beberapa faktor yang

Rata-rata jumlah total pendapatan

dapat

(TP) per bulan rumah tangga/keluarga

mempengaruhi

peningkatan

pendapatan masyarakat (TP) yaitu
15
dengan

bertambahnya

Umur,

rumah tangga/keluarga pemanfaat

peningkatan Pendidikan, bertambahnya

dengan non pemanfaat kegiatan

jumlah sumber pendapatan (JSP) dan

pariwisata.

bertambahnya pendapatan per bulan

jumlah anggota keluarga memiliki

(PPB) responden dengan asumsi input

variance yang sama. Nilai rata-rata

lainnya

score

tetap.

Sementara

dengan

Sedangkan

diskriminan

rata-rata

untuk

kedua

semakin bertambahnya jumlah anggota

kelompok rumah tangga/keluarga

keluarga

mengurangi

pemanfaat dengan non pemanfaat

tingkat pendapatan masyarakat dengan

kegiatan pariwisata berbeda secara

asumsi input lainnya tetap.

signifikan.

(JAK)

akan

3. Pendapatan

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

rata-rata

masyarakat

adalah sebesar Rp.1.197.627,42,-

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan

/KK/bulan. Pendapatan masyarakat

pembahasan tentang daya dukung fisik,

berada

ekologis,

sosial

kawasan

kategori tingkat pendapatan sedang.

wisata;

perbedaan

karakteristik

Secara simultan variabel-variabel

masyarakat

budaya

pemafaat

dan

non

di

atas

UMR

dengan

umur, pendidikan, jumlah anggota

pemanfaat pariwisata serta pendapatan

keluarga,

jumlah

sumber

masyarakat maka dapat disimpulkan

pendapatan dan pendapatan per

sebagai berikut :

bulan memberikan pengaruh nyata

1. Daya dukung fisik kegiatan wisata

terhadap total pendapatan.

adalah sebesar 1.336.752 orang/hari,

4.2 SARAN

sedangkan

1. Perlu optimalisasi daya dukung

daya

dukung

ekologisnya sebesar 1.319 Ha serta

kegiatan

ketersediaan air bersih yang dapat

meningkatkan jumlah kunjungan

mencukupi kebutuhan. Didukung

wisatawan,

pula oleh penduduk dengan kategori

kawasan untuk kegiatan wisata

(klasifikasi) kepadatan sedang serta

pantai serta memperkuat sistem

tingkat

jaringan

pendidikan

yang

sudah

cukup baik.
2. Rata-rata

pariwisata

dengan

pengelolaan

dan

area

kelembagaan

kepariwisataan.
umur,

pendidikan,

2. Perlu

peningkatan

keamanan

pendapatan per bulan dan total

kegiatan pariwisata pantai dengan

pendapatan

memperkuat

oganisasi

Penyelamat

Wisata

per

bulan

berbeda

secara signifikan antara kelompok
16

Badan
Tirta
(BALAWISTA)
Terbatas

dan

Tim

(SARTAS),

SAR

pencaharian

masyarakat,

maka

melalui

diperlukan peningkatan ketersediaan

pelaksanaan berbagai pendidikan

sarana prasarana fasilitas kegiatan

dan pelatihan khusus pengamanan

usaha, pembinaan wirausaha dan

pariwisata bagi anggotanya serta

diversifikasi usaha pariwisata bagi

melengkapi sarana dan prasarana

masyarakat,

operasional

memberikan

organisasi

keamanan
diharapkan

pantai.
akan

dan
Sehingga

tercipta

dan

wisatawan

akan

dampak

bertambahnya

terhadap

pendapatan

dan

kesejahteraan masyarakat.

terjaminnya keamanan serta rasa
nyaman

sehingga

5. Perlu

dalam

antisipasi

dengan

meningkatkan produktifitas seluruh

melaksanakan kegiatan wisatanya.

anggota

keluarga

3. Perlu pengelolaan kebersihan yang

produktif

serta

pada

usia

diikuti

dengan

pendidikan

formal

baik dengan melengkapi sarana

peningkatan

prasarana yang tepat, penempatan

maupun

dan penyebaran tenaga kebersihan

membuka lapangan pekerjaan yang

yang

kebutuhan

luas serta pembinaan, pendidikan

penekanan

dan pelatihan kewirausahaan kepada

sosialisasi peraturan daerah terkait

masyarakat sesuai dengan potensi

pembangunan kawasan ekowisata,

daerah yang dimiliki oleh Kawasan

memberikan

Teluk

sesuai

kawasan

dengan
wisata,

pengawasan

dan

non

formal

Palabuhanratu,

dengan

sehingga

penyadaran kepada masyarakat dan

dengan demikian diharapkan dapat

wisatawan

memberikan nilai tambah dan akan

akan

pentingnya

lingkungan kawasan wisata alam

memberikan

sumbangan

pada

dan pantai yang bersih.

kenaikan pendapatan masyarakat.

4. Perlu mendapatkan perhatian dan
UCAPAN TERIMA KASIH

peranan dari semua pihak baik
pemerintah,

swasta

Pada

maupun

dalam penyelesaian artikel ini, terlebih

usaha di bidang kepariwisataan
didukung

kepada para tim perevisi : Ir. Ismail,

dan

M.SiE dan Ir. B. Argo Wibowo, M.Si.

dikembangkan sebagai pekerjaan
yang

menjadi

sumber

penulis

semua pihak yang telah ikut membantu

kelanjutan, dan kelancaran kegiatan

terus

ini

mengucapkan terima kasih kepada

masyarakat terhadap kelangsungan,

untuk

kesempatan

mata
17
Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan
Nomor
Kep.34/KEPMEN/2002 tentang
Pedoman Umum Penataan
Ruang Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R &
B. Alfabeta.CV. ISBN : 9798433-64-0. Bandung.
Sumaryono, Y. 2009. Analisis
Transportasi Wisata Bahari
Berbasis Masyarakat Dalam
Pengembangan Wisata Bahari
di Kepulauan Karimunjawa
Jawa Tengah.
Disertasi
Manajemen
Sumberdaya
Pantai. Program Pascasarjana.
Undip. Semarang.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2010. Sukabumi
Regency in Figures Kabupaten
Sukabumi dalam Angka 2010.
Katalog BPS : 1403.3202.
Badan
Pusat
Statistik
Kabupaten Sukabumi.
Balai Lingkungan Hidup. 2004.
Rencana Strategis Pengelolaan
Pesisir
Terpadu
Teluk
Palabuhanratu
Kabupaten
Sukabumi.
Program
Management Office Sukabumi
Integrated
Coastal
Management Program. BLH
Kabupaten Sukabumi.
Bappeda. 2007. Laporan AkhirRencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah (RIPPDA)
Kabupaten Sukabumi Tahun
2007. Pemda Kab. Sukabumi.
Bappeda. 2008. Laporan Akhir-Action
Plan Kawasan Wisata Pantai
Palabuhanratu Cikakak dan
Cipanas Cisolok Kabupaten
Sukabumi Tahun 2008. Pemda
Kab. Sukabumi.
Dinas Kepariwisataan, Kebudayaan,
Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Sukabumi. 2009.
Data
Kepariwisataan
dan
Kebudayaan
Kabupaten
Sukabumi Tahun 2009. Pemda
Kab. Sukabumi.
Douglas, R. W., 1995. Forest
Recreation. Second Edition.
Pergamon Press. Inc. New
York.
Fandeli, C. 2002. Perencanaan
Kepariwisataan Alam. Penerbit
Fakultas Kehutanan Universitas
Gajah Mada
Bulaksumur,
Yogyakarta.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS. ISBN : 979.704.300.2
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang.
18

More Related Content

What's hot

Kecamatan sembakung-atulai-dalam-angka-2015
Kecamatan sembakung-atulai-dalam-angka-2015Kecamatan sembakung-atulai-dalam-angka-2015
Kecamatan sembakung-atulai-dalam-angka-2015Arifuddin Ali
 
Kecamatan lumbis-dalam-angka-2015
Kecamatan lumbis-dalam-angka-2015Kecamatan lumbis-dalam-angka-2015
Kecamatan lumbis-dalam-angka-2015Arifuddin Ali.
 
Profil Posyantek
Profil PosyantekProfil Posyantek
Profil Posyantekposyantek
 
Kecamatan lumbis-ogong-dalam-angka-2015
Kecamatan lumbis-ogong-dalam-angka-2015Kecamatan lumbis-ogong-dalam-angka-2015
Kecamatan lumbis-ogong-dalam-angka-2015Arifuddin Ali.
 
Bimtek dana kelurahan kabupaten belu
Bimtek dana kelurahan kabupaten beluBimtek dana kelurahan kabupaten belu
Bimtek dana kelurahan kabupaten beluPELATIHANBIMTEK
 
Statistik daerah-kecamatan-lumbis-ogong-2015
Statistik daerah-kecamatan-lumbis-ogong-2015Statistik daerah-kecamatan-lumbis-ogong-2015
Statistik daerah-kecamatan-lumbis-ogong-2015Arifuddin Ali
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Bahan Tayang MAD Sosialisasi Tahun 2018
Bahan Tayang MAD Sosialisasi Tahun 2018Bahan Tayang MAD Sosialisasi Tahun 2018
Bahan Tayang MAD Sosialisasi Tahun 2018Salim S Ag
 
Laporan akhir kegiatan monev 2020
Laporan akhir kegiatan monev 2020Laporan akhir kegiatan monev 2020
Laporan akhir kegiatan monev 2020Ferdy Makonda
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
 
Perencanaan Kawasan Tujuan Wisata Batik Tanjungbumi, Madura
Perencanaan Kawasan Tujuan Wisata Batik Tanjungbumi, MaduraPerencanaan Kawasan Tujuan Wisata Batik Tanjungbumi, Madura
Perencanaan Kawasan Tujuan Wisata Batik Tanjungbumi, MaduraRangga Paramayoga
 

What's hot (13)

Kecamatan sembakung-atulai-dalam-angka-2015
Kecamatan sembakung-atulai-dalam-angka-2015Kecamatan sembakung-atulai-dalam-angka-2015
Kecamatan sembakung-atulai-dalam-angka-2015
 
Kecamatan lumbis-dalam-angka-2015
Kecamatan lumbis-dalam-angka-2015Kecamatan lumbis-dalam-angka-2015
Kecamatan lumbis-dalam-angka-2015
 
Profil Posyantek
Profil PosyantekProfil Posyantek
Profil Posyantek
 
1.
1.1.
1.
 
Kecamatan lumbis-ogong-dalam-angka-2015
Kecamatan lumbis-ogong-dalam-angka-2015Kecamatan lumbis-ogong-dalam-angka-2015
Kecamatan lumbis-ogong-dalam-angka-2015
 
Bimtek dana kelurahan kabupaten belu
Bimtek dana kelurahan kabupaten beluBimtek dana kelurahan kabupaten belu
Bimtek dana kelurahan kabupaten belu
 
Statistik daerah-kecamatan-lumbis-ogong-2015
Statistik daerah-kecamatan-lumbis-ogong-2015Statistik daerah-kecamatan-lumbis-ogong-2015
Statistik daerah-kecamatan-lumbis-ogong-2015
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ PerbatasanPresentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
 
Bahan Tayang MAD Sosialisasi Tahun 2018
Bahan Tayang MAD Sosialisasi Tahun 2018Bahan Tayang MAD Sosialisasi Tahun 2018
Bahan Tayang MAD Sosialisasi Tahun 2018
 
Laporan akhir kegiatan monev 2020
Laporan akhir kegiatan monev 2020Laporan akhir kegiatan monev 2020
Laporan akhir kegiatan monev 2020
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
 
Perencanaan Kawasan Tujuan Wisata Batik Tanjungbumi, Madura
Perencanaan Kawasan Tujuan Wisata Batik Tanjungbumi, MaduraPerencanaan Kawasan Tujuan Wisata Batik Tanjungbumi, Madura
Perencanaan Kawasan Tujuan Wisata Batik Tanjungbumi, Madura
 

Viewers also liked

KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN MEMANFAA...
KESIAPAN MASYARAKAT CODE  UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP  DENGAN MEMANFAA...KESIAPAN MASYARAKAT CODE  UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP  DENGAN MEMANFAA...
KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN MEMANFAA...Salisa Setiawati
 
7 jurnal-penelitian2
7 jurnal-penelitian27 jurnal-penelitian2
7 jurnal-penelitian2Sholi Hin
 
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009MULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
Coastal zone management ruang pesisir
Coastal zone management ruang pesisirCoastal zone management ruang pesisir
Coastal zone management ruang pesisirrIyan lare Sae
 
Spectra 16 viii-juli_2010 jurnal
Spectra 16 viii-juli_2010 jurnalSpectra 16 viii-juli_2010 jurnal
Spectra 16 viii-juli_2010 jurnalIndriati Dewi
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 

Viewers also liked (6)

KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN MEMANFAA...
KESIAPAN MASYARAKAT CODE  UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP  DENGAN MEMANFAA...KESIAPAN MASYARAKAT CODE  UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP  DENGAN MEMANFAA...
KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN MEMANFAA...
 
7 jurnal-penelitian2
7 jurnal-penelitian27 jurnal-penelitian2
7 jurnal-penelitian2
 
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Pp presentasi ujian tesis muldan martin k4_a009018_msdp_2009
 
Coastal zone management ruang pesisir
Coastal zone management ruang pesisirCoastal zone management ruang pesisir
Coastal zone management ruang pesisir
 
Spectra 16 viii-juli_2010 jurnal
Spectra 16 viii-juli_2010 jurnalSpectra 16 viii-juli_2010 jurnal
Spectra 16 viii-juli_2010 jurnal
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 

Similar to Artikel b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009

Abstrak b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Abstrak b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009Abstrak b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Abstrak b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009MULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitansuningterusberkarya
 
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gununglaporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunungsamerdanta sinulingga
 
jurnal perkembangan desa wisata pangsan.pdf
jurnal perkembangan desa wisata pangsan.pdfjurnal perkembangan desa wisata pangsan.pdf
jurnal perkembangan desa wisata pangsan.pdf'Ade Setiawan
 
Tugas Pokok Pendamping Desa-1.pdf
Tugas Pokok Pendamping Desa-1.pdfTugas Pokok Pendamping Desa-1.pdf
Tugas Pokok Pendamping Desa-1.pdfAhmadRemik
 
FIA 2 Penguatan Tata Kelola Bumdes Desa Wisata.pptx
FIA 2 Penguatan Tata Kelola Bumdes Desa Wisata.pptxFIA 2 Penguatan Tata Kelola Bumdes Desa Wisata.pptx
FIA 2 Penguatan Tata Kelola Bumdes Desa Wisata.pptxMakhtaVallia1
 
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptxPerdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptxBobby Meidrie
 
Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B RaflesTarihoran
 
PPT RAZNAH.pptx
PPT RAZNAH.pptxPPT RAZNAH.pptx
PPT RAZNAH.pptxNurFaika9
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfSriWahyuni439447
 
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stuntingBappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stuntingKhasrulTsani1
 
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeranDampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeranhary hermawan
 
Sosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltimSosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltimsunarko rasid
 
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Rohayatiiyoh
 
Lampiran RAPERPRES ITMP LOMBOK.pdf
Lampiran RAPERPRES ITMP LOMBOK.pdfLampiran RAPERPRES ITMP LOMBOK.pdf
Lampiran RAPERPRES ITMP LOMBOK.pdfSyarif Hidayatullah
 
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...Nyoman Rudana
 
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)Ryadhi EthniCitizen
 

Similar to Artikel b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009 (20)

Abstrak b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Abstrak b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009Abstrak b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009
Abstrak b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
 
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gununglaporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
 
jurnal perkembangan desa wisata pangsan.pdf
jurnal perkembangan desa wisata pangsan.pdfjurnal perkembangan desa wisata pangsan.pdf
jurnal perkembangan desa wisata pangsan.pdf
 
Tugas Pokok Pendamping Desa-1.pdf
Tugas Pokok Pendamping Desa-1.pdfTugas Pokok Pendamping Desa-1.pdf
Tugas Pokok Pendamping Desa-1.pdf
 
FIA 2 Penguatan Tata Kelola Bumdes Desa Wisata.pptx
FIA 2 Penguatan Tata Kelola Bumdes Desa Wisata.pptxFIA 2 Penguatan Tata Kelola Bumdes Desa Wisata.pptx
FIA 2 Penguatan Tata Kelola Bumdes Desa Wisata.pptx
 
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptxPerdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
Perdes dan Komparasi Desa Wisata Dunia.pptx
 
Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B Rafles Tarihoran. Tan 1B
Rafles Tarihoran. Tan 1B
 
PPT RAZNAH.pptx
PPT RAZNAH.pptxPPT RAZNAH.pptx
PPT RAZNAH.pptx
 
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdfBappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
Bappenas_Buku_Juknis_Aksi_1-2-3_27062019 (1).pdf
 
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stuntingBappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
Bappenas buku juknis_aksi_1-2-3_stunting
 
Seminar rap sucipto 2021
Seminar rap sucipto 2021Seminar rap sucipto 2021
Seminar rap sucipto 2021
 
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeranDampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
 
Rap pembentukan desa wisata
Rap pembentukan desa wisataRap pembentukan desa wisata
Rap pembentukan desa wisata
 
Sosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltimSosialisasi SLRT prov kaltim
Sosialisasi SLRT prov kaltim
 
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif Slide ppt proposal Metode Kualitatif
Slide ppt proposal Metode Kualitatif
 
PPT ISLAMI FAJRI.pptx
PPT ISLAMI FAJRI.pptxPPT ISLAMI FAJRI.pptx
PPT ISLAMI FAJRI.pptx
 
Lampiran RAPERPRES ITMP LOMBOK.pdf
Lampiran RAPERPRES ITMP LOMBOK.pdfLampiran RAPERPRES ITMP LOMBOK.pdf
Lampiran RAPERPRES ITMP LOMBOK.pdf
 
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
 
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
JELAJAH BATAS (edisi 2 Juni - Juli 2016)
 

More from MULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si

3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil revMULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
Bab ii analisis_skg_skkd_pola_diklat_nkpi_2012
Bab ii analisis_skg_skkd_pola_diklat_nkpi_2012Bab ii analisis_skg_skkd_pola_diklat_nkpi_2012
Bab ii analisis_skg_skkd_pola_diklat_nkpi_2012MULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 

More from MULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si (20)

Sumber konsep
Sumber konsepSumber konsep
Sumber konsep
 
Sistem penilaian smk final 2
Sistem penilaian smk final 2Sistem penilaian smk final 2
Sistem penilaian smk final 2
 
Pedoman penilaian dan model rapor smk
Pedoman penilaian dan model rapor smkPedoman penilaian dan model rapor smk
Pedoman penilaian dan model rapor smk
 
3.1 konsep pendekatan scientific rev final
3.1 konsep pendekatan scientific rev final3.1 konsep pendekatan scientific rev final
3.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
 
3.8. discovery learning
3.8. discovery learning3.8. discovery learning
3.8. discovery learning
 
3.7. problem based learning
3.7. problem based learning3.7. problem based learning
3.7. problem based learning
 
3.6 project based learning
3.6 project based learning3.6 project based learning
3.6 project based learning
 
12. kerjasama antar lembaga
12. kerjasama antar lembaga12. kerjasama antar lembaga
12. kerjasama antar lembaga
 
11. peralatan
11. peralatan11. peralatan
11. peralatan
 
Bab iv penutup_pola_diklat_nkpi_2012
Bab iv penutup_pola_diklat_nkpi_2012Bab iv penutup_pola_diklat_nkpi_2012
Bab iv penutup_pola_diklat_nkpi_2012
 
Bab iii pola_diklat_nkpi_2012
Bab iii pola_diklat_nkpi_2012Bab iii pola_diklat_nkpi_2012
Bab iii pola_diklat_nkpi_2012
 
Bab ii analisis_skg_skkd_pola_diklat_nkpi_2012
Bab ii analisis_skg_skkd_pola_diklat_nkpi_2012Bab ii analisis_skg_skkd_pola_diklat_nkpi_2012
Bab ii analisis_skg_skkd_pola_diklat_nkpi_2012
 
Bab i pendahuluan_pola_diklat_nkpi_2012
Bab i pendahuluan_pola_diklat_nkpi_2012Bab i pendahuluan_pola_diklat_nkpi_2012
Bab i pendahuluan_pola_diklat_nkpi_2012
 
Daftar isi pola_diklat_nkpi_2012
Daftar isi pola_diklat_nkpi_2012Daftar isi pola_diklat_nkpi_2012
Daftar isi pola_diklat_nkpi_2012
 
Kata pengantar pola_diklat_nkpi_2012
Kata pengantar pola_diklat_nkpi_2012Kata pengantar pola_diklat_nkpi_2012
Kata pengantar pola_diklat_nkpi_2012
 
Cover pola diklat_nkpi_2012
Cover pola diklat_nkpi_2012Cover pola diklat_nkpi_2012
Cover pola diklat_nkpi_2012
 
Skg nkpi 2012_new
Skg nkpi 2012_newSkg nkpi 2012_new
Skg nkpi 2012_new
 
Cover skg nkpi_2012_new
Cover skg nkpi_2012_newCover skg nkpi_2012_new
Cover skg nkpi_2012_new
 
Curriculum vitae muldan_martin_mpp_vedca
Curriculum vitae muldan_martin_mpp_vedcaCurriculum vitae muldan_martin_mpp_vedca
Curriculum vitae muldan_martin_mpp_vedca
 

Artikel b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009

  • 1. upaya kajian dan analisis tentang I. PENDAHULUAN Kawasan pantai merupakan Palabuhanratu kawasan yang pemanfaatan pariwisata sebagai sarana telah usaha, yang didasarkan untuk dapat ditetapkan sebagai kawasan ekowisata meningkatkan pendapatan masyarakat melalui RIPPDA Propinsi Jawa Barat. di sekitar lokasi wisata. Kawasan wisata Palabuhanratu sebagai II. MATERI DAN METODE kawasan wisata unggulan ekowisata Kajian dalam penelitian ini adalah merupakan teluk yang memiliki pantai daya dukung kawasan wisata dalam berlatar pegunungan. menunjang Kecamatan Palabuhanratu merupakan pariwisata, kota yang lebih mengarah kepada rumah pengembangan pusat perdagangan dan memanfaatkan dengan pertumbuhan kota dibanding dengan memanfaatkan kegiatan kecamatan-kecamatan serta pendapatan masyarakat di Desa belakang lainnya. pemanfaatan perbedaan kegiatan karakteristik tangga/keluarga Kegiatan pariwisata dan rekreasi yang Citepus berkembang saat ini lebih mengarah yang tidak pariwisata Kabupaten Sukabumi. pada kegiatan rekreasi belanja dan Kecamatan yang Pengambilan wisata yang bersifat masal. Palabuhanratu sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Meskipun kebijakan telah dibuat, Sampel diambil dari keluarga/rumah namun dalam pelaksanaannya masih tangga yang memanfaatkan dan yang banyak kelemahan karena masyarakat tidak memanfaatkan kegiatan usaha sebagai pengguna dan yang terkena barang dan jasa pariwisata, masyarakat dampak tidak banyak dilibatkan dalam umum sekitar serta wisatawan yang proses berkunjung penyusunan program pengelolaan tersebut. ke Palabuhanratu. Kawasan Dari Wisata kriteria yang Pemerintah Kabupaten Sukabumi ditetapkan maka diperoleh jumlah dan (Organisasi Perangkat Daerah) responden rumah tangga/keluarga yang OPD serta masyarakat telah memiliki memanfaatkan kegiatan usaha barang kepedulian dan jasa pariwisata adalah sebanyak 40 dalam mengembangkan kawasan Pantai Palabuhanratu namun orang responden dan program-program belum memanfaatkan adalah sebanyak 40 banyak menyentuh terhadap upaya orang responden. Sedangkan jumlah pemanfaatan sampel responden masyarakat untuk bagi tersebut pengembangan kepariwisataan. Untuk itu perlu adanya menganalis 3 pendapatan yang tidak diperoleh
  • 2. sebanyak 569 orang responden. Cronbach Alpha >0.60. Nunnaly Pengambilan jumlah sampel wisatawan (1976) dalam Ghozali (2006). adalah sebanyak 50 orang responden. 2.1.1 Data Primer Data 2.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data primer menggunakan diperoleh metode dengan penyebaran digunakan beberapa teknik termasuk kuisioner yaitu memberikan lembar penyusunan instrumen/kuisioner yang pertanyaan tepat sehingga data yang dihasilkan wawancara terhadap masyarakat yang benar-benar aktif melakukan (memanfaatkan) dan valid Instrumen/kuisioner dan reliabel. dilakukan uji tidak yang aktif harus (tidak dan memanfaatkan) validitas dan reliabilitas pada saat kegiatan mengawali pariwisata pantai, masyarakat umum pelaksanaan penelitian. usaha diisi Dalam penelitian ini uji validitas dan sekitar reliabilitas berkunjung dengan menggunakan serta ke barang dan wisatawan Kawasan jasa yang Wisata software program SPSS. Ada empat Palabuhanratu. Wawancara dilakukan konstruk yang diujikan yakni : evaluasi juga responden wisatawan terhadap kondisi mengikatkan diri pada suatu organisasi fisik kawasan; persepsi responden kemasyarakatan yaitu TIC (Tourist masyarakat terhadap wisatawan dan Information Center), yang mempunyai kawasan wisata serta pengetahuan dan perhatian dan kepedulian terhadap persepsi kegiatan pariwisata di kawasan Wisata responden terhadap wisata masyarakat pantai/bahari. terhadap masyarakat yang Palabuhanratu. Pengukuran validitas dilakukan dengan 2.1.2 Data Sekunder cara mengkorelasikan antar skor butir Data sekunder diperoleh dari pertanyaan dengan total skor konstruk berbagai dinas/instansi berkaitan yang atau variabel. Pengukuran reliabilitas ada di wilayah administrasi Kabupaten dilakukan dengan cara One Shot atau Sukabumi yaitu BAPPEDA, BPS, pengukuran Disini Dinas Kepariwisataan, Kebudayaan, dan Kepemudaan dan Olahraga, Dinas sekali pengukurannya kemudian hanya hasilnya saja. sekali dibandingkan Kelautan dan Perikanan, Badan dengan pertanyaan lain atau mengukur Lingkungan Hidup, Kantor Kecamatan korelasi antar jawaban pertanyaan. Palabuhanratu, Kantor Desa Citepus, Suatu konstruk atau variabel dikatakan serta reliabel menunjang penelitian. jika memberikan nilai 4 beberapa pustaka yang
  • 3. Dimana : AR =Areal yang dibutuhkan untuk kegiatan wisata D =Permintaan wisatawan untuk suatu aktifitas A =Kebutuhan area setiap wisatawan dalam feet Cd = Jumlah hari dalam satu tahun yang dapat dipergunakan untuk suatu kegiatan tertentu TF =Turnover Factor (Factor Pemulihan) 43,560 = Konstanta (diperoleh dari konversi acre ke feet2) 2.2 Analisis Data Analisis untuk mengetahui daya dukung Kawasan Wisata Palabuhanratu menggunakan pedoman dari Keputusan Dirjen KP3K Nomor : SK.35/KP3K.VI/2007 Tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Tata Ruang Pulau-pulau turunan dari Kelautan Kecil sebagai Keputusan dan Menteri Perikanan No.KEP.34/KEPMEN/2002 Pedoman Umum Tentang Penataan Luasan Ruang Analisis fisik dan ekologis serta daya dukung aktif (memanfaatkan) dan tidak aktif (2002) mengatakan bahwa rumus daya (tidak dukung fisik adalah : anggota X Rf B daya pendapatan per analisis dengan menggunakan uji t, dimana seluruh variabel data dimasukkan dan dianalisis dengan software Program SPSS. Uji beda t-test secara rumus dapat ditulis sebagai berikut : (Rata-rata sampel pertama)-(ratarata sampel kedua) dukung (1995) keluarga, dilakukan dalam t = Standar error perbedaan rata-rata kedua sampel Sumaryono (2009)) : D X a AR potensi bulan dan total pendapatan per bulan) Dimana : PCC = Phisycal Carrying Capacity (daya dukung fisik) A = Luas area yang digunakan untuk wisata B = Luas area yang dibutuhkan oleh seorang wisatawan untuk berwisata dengan tetap memperoleh kepuasan Rf = Faktor rotasi (Douglas memanfaatkan) pariwisata (umur, pendidikan, jumlah 1 ekologis mengetahui antara rumah tangga masyarakat yang dikutip Wiratno (2000) dalam Fandeli menghitung untuk kenyataan ada tidaknya perbedaan sosial budaya. Cifuentes (1992) yang Untuk dari dukung ekologis. daya dukung meliputi daya dukung = A X diperoleh perhitungan AR ini merupakan daya Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Analisis PCC yang Untuk melihat perbedaan dua = kelompok rumah tangga/masyarakat Cd X TF X 43,560 5
  • 4. pemanfaat dan non pemanfaat kegiatan responden dibagi dengan jumlah (total) pariwisata berdasarkan pada kombinasi responden, kemudian hasilnya (rata- kelima variabel bebas (independen) rata umur, pendidikan, jumlah anggota dibandingkan dengan Upah Minimum keluarga, pendapatan per bulan dan Regional total pendapatan per bulan secara Sukabumi. bersama-sama menggunakan analisis III. HASIL DAN PEMBAHASAN diskriminan. Kombinasi linier atau 3.1 Profil fungsi diskriminan (score diskriminan untuk Kabupaten Kawasan Secara ini Wisata astronomis Kota berada Palabuhanratu pada 106031’BT-106037’BT menggunakan software Program SPSS. Analisis (UMR) 3.1.1 Letak Geografis dan Luas w1Umur+w2Pddkn+w3JAK+w4PPB+w5 Analisis responden) Palabuhanratu discriminant) sebagai berikut : Z = TP. pendapatan dan antara 6057’LS-7004’LS, sedangkan secara mengetahui pendapatan masyarakat yaitu dengan administratif melihat profil rumah tangga responden masuk dalam 2 wilayah kecamatan yang didekati dengan variabel Umur, yaitu Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga Kecamatan (JAK) sebagian serta dengan melihat Kota sebagian Palabuhanratu termasuk wilayah Palabuhanratu lagi masuk dan wilayah pendapatan masyarakat yang didekati Kecamatan Simpenan. Dalam unit dengan Sumber kelurahan/desa, cakupan wilayah Kota Pendapatan (JSP), Pendapatan Per Palabuhanratu meliputi 1 kelurahan Bulan (PPB) dan Total Pendapatan dan (TP) Per Bulan. Untuk mengetahui Palabuhanratu, Desa Citepus, Desa faktor-faktor Citarik (Kecamatan Palabuhanratu), variabel pendapatan Jumlah yang mempengaruhi masyarakat digunakan Desa 4 desa, Cidadap yaitu dan Kelurahan Desa Loji analisis regresi dengan persamaan (Kecamatan Simpenan). Sesuai luasan regresi : Y(TP) = b0+b1(UMUR)+ administratif kelima kelurahan/desa b2(PENDIDIKAN)+b3(JAK)+b4(JSP)+ tersebut, luas Kota b5(PPB)+e. ini adalah sebesar 8.124,2 ha dengan menggunakan software Program SPSS. proporsi wilayah terluas adalah Desa Untuk mengetahui tingkat pendapatan Loji (sekitar 40% dari luasan kota). Analisis regresi masyarakat diukur dari : jumlah (total) pendapatan dari pekerjaan atau usaha 6 Palabuhanratu
  • 5. juga dipengaruhi oleh muson timur. 3.1.2 Topografi dan Bentang Alam Ketinggian tanah Musim hujan (curah hujan rata-rata wilayah Kota Palabuharatu berkisar bulanan lebih besar dari 200 mm) antara 0-500 m dpl dengan kemiringan terjadi pada bulan Nopember sampai lahan Topografi April. Musim kemarau terjadi pada bervariasi mulai dari dataran datar bulan Mei sampai Oktober. Besar sampai berbukit. Dataran datar terletak curah hujan rata-rata bulanan berkisar di dan antara 9,2 sampai 365 mm dengan sepanjang aliran sungai hingga ke curah hujan terendah terjadi pada bulan daerah perkotaan, sedangkan dataran Agustus dan tertinggi pada bulan berbukit terletak di daerah pinggiran Desember. Kelembaban udara yang kota dan menyebar ke arah timur kota. relatif tinggi yaitu berkisar antara 81,6 Topografi sepanjang pantai dapat sampai 93,75%. Kelembaban tertinggi dikatakan relatif datar, akan tetapi di terjadi pada bulan Desember kemudian belakang kota topografinya berbukit- menurun sampai terendah pada bulan bukit. Agustus dan naik lagi sampai pada antara sepanjang permukaan 0-70%. garis Daerah dikelilingi oleh pantai Palabuhanratu bukit-bukit terjal bulan Desember. Penyinaran matahari dengan kemiringan berkisar antara rata-rata 10% - 50%, terletak pada daerah 38,75–71,4%. pantai yang cukup curam. Kedalaman cenderung pantai antara 0 – 1,5 m LWS. menentu 3.1.3 Iklim Penyinaran Temperature bulanan bulanan berkisar Penyinaran berfluktuasi pada setiap matahari antara matahari dan tidak bulannya. mencapai udara berkisar rata-rata maksimum pada bulan September, antara 23-250C. kemudian menurun sampai bulan Temperatur udara rata-rata bulanan April. Pola sebaran angin dipengaruhi tertinggi terjadi pada bulan Mei dan oleh kondisi muson, baik muson barat terendah pada bulan Juli. Suhu udara maupun muson timur. Pada muson minimum rata-rata bulanan adalah barat, seperti pada bulan April di 23,420C, terjadi pada bulan Juli dan perairan selatan Jawa kecepatan angin tertinggi 250C pada bulan Mei. Curah berkisar antara 1,0 m/dt sampai 2,2 hujan yang terjadi cenderung besar dan m/dt. Angin di bagian barat perairan hampir setiap bulan turun hujan. Angin selatan Jawa semakin ke arah timur yang selain kecepatan angin meningkat hingga dipengaruhi oleh kondisi muson barat mencapai 4,98 m/dt. Pada musim timur bertiup dipengaruhi 7
  • 6. seperti pada bulan Agustus, di perairan lahan atas menyebabkan terjadinya selatan Pulau Jawa kecepatan angin proses sedimentasi di sekitar muara berkisar antara 1,4 sampai 5,5 m/dt. sungai besar seperti Sungai Cimandiri, Angin di bagian timur perairan selatan Sungai Citarik, Sungai Cimaja dan Jawa, semakin ke arah timur kecepatan Sungai Citepus. Sumberdaya geologi angin meningkat hingga mencapai 6,9 pantai m/dt. Pada bulan Mei, musim peralihan sumberdaya geologi pantai Barat dan I, angin cenderung bertiup ke arah Selatan Jawa Barat, berupa bahan barat daya dengan kecepatan berkisar galian golongan C, seperti batu pecah, antara 1 – 3,7 m/dt. Pada bulan bentonit, kerakal, kerikil, pasir, lignit November musim dan pasir besi. Endapan pasir terutama peralihan II, angin cenderung bertiup dijumpai dari bekas alur sungai purba ke arah selatan dengan kecepatan rata- yang dapat dipakai sebagai bahan rata berkisar antara 1,0 – 5,6 m/dt. bangunan. 3.1.4 Geomorfologi, 3.1.5 Hidrooceanografi yang termasuk Lingkungan Geologi Pantai umumnya sama dengan Kecepatan angin berkisar antara 1– dan 5 knot selama musim barat (November Sumberdaya Geologi Berdasarkan klasifikasi fisiografi – Maret), angin bertiup dari barat daya menurut Van Bemmelen (1949), Teluk dan memantulkan gelombang laut yang Palabuhanratu termasuk ke dalam zona sangat Bandung dan Gelombang yang datang dari arah barat Selatan. Zona zona pegunungan menuju pantai. meliputi dan barat daya menyebabkan adanya barat arus menyusuri pantai (long shore Pandeglang ke arah Selatan hingga current) arah arus berubah sesuai pantai Palabuhanratu bagian Barat perubahan gelombang datang. Tinggi (wilayah Bayah), gelombang memiliki kisaran tinggi sedangkan zona pegunungan selatan gelombang antara 140 hingga 200 cm, meliputi semua pantai selatan Jawa rata-rata tinggi gelombang laut sebesar Barat, termasuk Teluk Palabuhanratu. 175,67 cm. Arus pantai di selatan Jawa Kawasan ini dekat dengan pertemuan (Teluk lempeng samudera Hindia-Australia berlawanan arah dengan arus di laut dengan lempeng Eurasia sehingga dalam (Samudera Hindia). Pada bulan rawan gempa tektonik yang dapat Februari sampai Juni arus permukaan memicu tsunami. Terjadinya erosi di di pantai bergerak ke arah timur wilayah pantai Bandung besar bagian pegunungan 8 Palabuhanratu) sering
  • 7. sepanjang pantai Jawa, arah arus terbentuknya cembung ke atas, hal ini Samudera Hindia menuju ke arah mengartikan bahwa massa air bergerak barat. Kecepatan arus pantai mencapai dari bawah ke atas. Sedimen pantai 75 cm/detik dalam bulan Februari terdiri dari sebaran butiran pasir kasar semakin mencapai hingga halus (50 µm s/d 2 mm). Pasir kecepatan 50 cm/detik dalam bulan halus atau debu merupakan lumpur April sampai Juni. Pada bulan Agustus alluvial arus pantai bergantian arah ke barat pertanian di sekitarnya. Sedimen laut juga dengan kecepatan sekitar 75 mempunyai cm/detik. Arah dan kecepatan arus di dibandingkan sedimen pantai. Sedimen lautan hindia sama dengan arus pantai. laut memiliki kategori ukuran butiran Sampai bulan Oktober, arus pantai yang halus (lumpur). tetap ke barat tetapi dengan kecepatan 3.1.6 Ekosisitem dan Biota Pesisir lemah dan atau berasal lebih 50 cm/detik. Arus di Lautan Hindia Keberadaan banyak tanah variasi Laut tetap arah dan kecepatannya. Bulan dari Desember terjadi perubahan arah lagi karang arus informasinya. pantai menuju ke timur, belum ekosistem terumbu banyak didapatkan Namun demikian, sedangkan di Samudera Hindia arah diduga beberapa jenis karang terdapat arus ke Barat Laut. Pasang surut di di dalamnya. Di beberapa lokasi pantai selatan Jawa bersifat campuran terdapat sekelompok ekosistem padang dengan dominasi ganda. Tipe pasang lamun, surut adalah dua kali pasang dan dua Spinosum dan Gracilaria sp. Vegetasi kali surut dengan tinggi muka air pantai diantaranya adalah Pandanus pasang tertinggi terjadi pada malam sp., Bambusa sp., Stercoelia foetida, hari. Batrimetri wilayah dalam di dan Terminalia catappa. Vegetasi ini bagian tengah dan dangkal di pesisir menyebar mulai dari Pangumbahan pantai. Sebaran suhu secara melintang sampai berkisar antara 28,50C sampai 30,50C Tempat bertelur penyu jenis Cheionia pada kedalaman 5 meter sampai 20 m mydas (Green turtle) ditemukan di dengan rata-rata suhu berada pada pantai Ujung Genteng. Di Pantai kisaran 29,50C. dengan muara jenis spesies Sungai E. Cibareno. Perbedaan Ujung Genteng ditemukan juga tempat pengelompokkan suhu tersebut dapat perburuan penyu jenis Chelonia mydas diakibatkan oleh pergerakan massa air dan tempat bertelur dan pengumpulan yang terjadi sehingga mengakibatkan telur 9 penyu jenis Eretmochelys
  • 8. imbricata (Hawksbill Turtle). Selain terhitung itu mencapai sekitar 391 orang per hektar. tempat penyu bertelur juga ditemukan di muara Cikaso Kecamatan Ciracap, tapi penduduk 3.1.8 Sumberdaya Air Tegalbuleud dan di Pangumbahan, Kecamatan kepadatan Untuk kebutuhan air minum dan karena air bersih, mendapatkan suplay air sifatnya yang bergerak dan tidak bersih mengenal batas wilayah, maka tidaklah Sukabumi dan air yang berasal dari mengherankan jika kadang kala penyu sumur dangkal/sumur dalam, dengan hijau dapat tertangkap di sekitar kedalaman perairan Teluk Palabuhanratu, hal Kebutuhan tersebut menandakan seluruh Teluk selama ini lebih banyak disediakan Palabuhanratu adalah habitat untuk secara alami, karena sarana air bersih penyu (PDAB) baru dapat melayani sembilan Chelonia mydas. Tempat dari PDAM Kabupaten rata-rata air 15 bersih masyarakat bertelur dan sarang burung jenis kecamatan S.Sumatrana (Black-naped tern) dan Palabuhanratu yang dapat terlayani Streing oleh PDAB. Sumber air yang dapat anaetheta (Bridled tern) dan meter. hanya ditemukan di perairan Pantai Ujung dimanfaatkan Genteng, Sukabumi. Disamping itu yang juga terdapat sarang burung Walet di Palabuhanratu banyak Cimandiri, Sungai Cimaja, dan Sungai tempat, sehingga berada adalah Kecamatan di sungai-sungai wilayah seperti Teluk Sungai dibudidayakan oleh masyarakat. Citepus. 3.1.7 Kondisi 3.2 Analisis Daya Dukung Fisik dan Demografi Kependudukan Berdasarkan Lingkungan data di empat 3.2.1 Daya Dukung Fisik kecamatan, terhitung jumlah penduduk Luas area merupakan angka luas yang terdapat di wilayah ini sebanyak area sesuai dengan (besaran angka) 216.604 jiwa, terdiri atas 110.133 luas yang tidak merusak lingkungan orang untuk laki-laki dan 106.471 berenang dan berpiknik perempuan, dengan jumlah kepala (rekreasi) masing-masing yaitu 27 dan keluarga KK. 65 m2/orang. Luas kawasan Wisata dihitung Palabuhanratu (Pantai Citepus) adalah bahwa besaran keluarga adalah 3-4 1700 Hektar atau 17.000.000 m2. Bila orang per KK. Dengan luas wilayah berenang mencapai masing membutuhkan 27 dan 65 Dengan mencapai demikian, 55.362,05 55.168 dapat hektar, maka 10 dan berekreasi masing-
  • 9. m2/orang, maka dengan TF keduanya 1.469.160 = 1577 orang/Ha. adalah 1,5 daya dukung fisik kawasan 931,549 mampu menampung wisataan untuk Sedangkan kegiatan : untuk berenang, maka area yang dibutuhkan=  Berenang, yaitu 17.000.000 m2 x 1.469.160 x 302 1/27 x 1,5 = 944.444,4444 orang atau dibulatkan 944.444 = 387,503 Ha. 7 x 1,5 x 43,560 orang Maka daya dukung ekologis kawasan berenang per hari;  Berpiknik (rekreasi), untuk berenang : yaitu 17.000.000 m2 x 1/65 x 1,5 = 1.469.160 = 3791 orang/Ha 387,503. 3.2.3 Sarana 392.307,6923 orang atau dibulatkan 392.308 orang berpiknik (rekreasi) 3.2.2 Daya Dukung Beberapa sarana dan prasarana Lingkungan dasar (Ekologis) pengunjung sebanyak orang/tahun yang dan ingin Kawasan 1.469.160 berdiri, di Citepus dan hotel dan Fasilitas baik yang dimiliki oleh pemerintah seperti Hotel/Penginapan (rekreasi) dan berenang masing-masing Pondok adalah 726 feet2 dan 302 feet2. Wisata Pemerintah Diasumsikan bahwa hari kapasitas Sukabumi untuk piknik (rekreasi) dan berenang Citepus Daerah (Dinas milik Kabupaten Kepariwisataan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah adalah selama 7 hari dalam satu tahun. Raga). Dengan TF untuk kedua kegiatan 3.2.4 (berpiknik dan berenang) = 1,5, maka (rekreasi) terdapat penginapan (home stay) telah banyak dengan kebutuhan untuk 1 orang berpiknik berpiknik banyak Pantai sekitarnya. berpiknik berenang wisata Kecamatan Palabuhanratu yaitu di Apabila rata-rata jumlah wisatawan area Prasarana Perekonomian per hari. (rekreasi) kegiatan Ketersediaan Air Bersih dan Listrik yang Secara keseluruhan sumber air dibutuhkan = tersedia 1.469.160 x 726 275.875.200 liter/hari. Kebutuhan yang diperlukan untuk = 931,549 Ha. 7 x 1,5 x 43,560 kawasan Wisata Palabuhanratu hanya Maka daya dukung ekologis kawasan 1.495.785 untuk piknik (rekreasi) = penduduk Desa Citepus hanya 161.355 11 liter/hari dan untuk
  • 10. liter/hari, sehingga untuk mencukupi tekanan penduduk di kawasan tersebut kebutuhan akan air bersih dengan adalah sebesar = 10.756 jiwa : 853,059 empat Ha = 12,60874 jiwa/Ha dibulatkan sumber Cimandiri, PDAM) mata air Cicareuh, telah kebutuhan (Sungai Citatih tercukupi. penerangan dan menjadi 13 jiwa/Ha atau 1.261 jiwa/km2. Untuk diperlukan 3.2.5.2 Kepadatan Penduduk energi listrik yang saat ini disuplay Wilayah Desa Citepus Kecamatan dari PLN. Distribusi penggunaan daya Palabuhanratu dengan luas 13,515 km2 listrik sebesar 10 MW digunakan untuk dan jumlah penduduk sebanyak 10.756 seluruh pelabuhan, jiwa sehingga termasuk ke dalam bengkel, kategori (klasifikasi) kepadatan sedang perumahan, pusat perdagangan dan yang memiliki populasi berkisar antara lain-lain. 101–1.000 jiwa/km2 dengan kepadatan aktifitas perkantoran, : industri, Dengan adanya pembangunan proyek PLTU penduduk 796 jiwa/km2. yang terletak di Kampung Cipatuguran Desa Citarik Kecamatan 3.2.5.3 Tingkat Pendidikan Palabuhanratu, Tingkat pendidikan pada umumnya kebutuhan suplay listrik selain dari sudah cukup baik, tidak jauh berbeda PLN dapat disuplay dari PLTU sebagai dengan beberapa wilayah non-pesisir. alternatif. Dari hasil penelitian menunjukkan 3.2.5 Daya Dukung Sosial Budaya bahwa 3.2.5.1 Tekanan Penduduk tentang wisata pantai/bahari mencapai Dengan melihat jumlah penduduk pengetahuan masyarakat skor 412 dari jumlah skor kriterium pada Bulan Juni – Desember tahun (tertinggi) 2010 adalah sebanyak 10.756 jiwa dan pengetahuan luasan lahan subur 853,059 Ha serta wisata berpedoman pada Keputusan Dirjen perbandingan skor yaitu 412 : 750 = KP3K Nomor : SK.35/KP3K.VI/2007 0,549 dibulatkan menjadi 0,55 atau Tentang Petunjuk Teknis Perencanaan sekitar Tata Ruang Pulau-pulau Kecil sebagai ditetapkan (skor 750). Dari responden turunan yang Kelautan dari Keputusan dan Menteri Perikanan No.KEP.34/KEPMEN/2002 Pedoman Umum Penataan obyek Ruang dari diambil, terhadap diperoleh kriteria 97% terhadap wisata menjawab 12 Sehingga masyarakat 55% sedang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, maka 750. pantai/bahari mengetahui Tentang yaitu menjawab pemanfaatan pantai/bahari dikembangkan, mengetahui yang yang 100% terhadap
  • 11. pengertian wisata pantai/bahari, 87% 3.3 Analisis Perbedaan menjawab mengetahui aturan-aturan Karakteristik dalam pemanfaatan sumber daya dan Tangga/Keluarga 83% menjawab mengetahui sanki yang Memanfaatkan diberikan kepada masyarakat jika ada Tidak Memanfaatkan Kegiatan yang melanggar aturan. Pariwisata 3.2.5.4 Budaya/Adat Istiadat setiap dengan yang pada equal variance assumed adalah April senantiasa 2,162 dengan probabilitas signifikansi kegiatan syukuran 0,034 (two tailed). Karena probabilitas sebagai ungkapan rasa syukur kepada < 0,05 maka rata-rata umur dalam Allah SWT atas rahmat dan rejeki tahun berbeda secara signifikan antara yang telah dilimpahkan-Nya yang telah kelompok rumah menjadi tradisi dan budaya masyarakat pemanfaat dengan nelayan kegiatan pariwisata. Nilai t Variabel 06 melaksanakan dan tepatnya Nilai t variabel karakteristik umur pada tanggal tahun yang 3.3.1 Uji Beda t-test Masyarakat nelayan dan pesisir pada Rumah pesisir pantai tangga/keluarga non pemanfaat Palabuhanratu dan sekitarnya. Upacara karakteristik pendidikan pada masyarakat pantai merupakan salah variance assumed adalah 3,620 dengan satu pesta masyarakat dalam bentuk probabilitas signifikansi 0,001 (two syukuran atas nikmat dan keselamatan tailed). Karena probabilitas < 0,05 yang diberikan Sang Maha Pencipta maka dalam mencari kehidupan di daerah jenjang pendidikan SD s/d Diploma pesisir. kegiatan dengan skor antara 2 s/d 5 berbeda bentuk secara signifikan antara kelompok Tujuan masyarakat pantai dari dalam rata-rata pendidikan equal dalam mengekspresikan rasa syukur kehadirat rumah tangga/keluarga Allah SWT atas nikmat, keberkahan, dengan non rejeki dalam menjalankan aktifitas pariwisata. kehidupan di alam pesisir. Pesta ini karakteristik jumlah angggota keluarga biasanya pada equal variance assumed adalah dilakukan dalam rangka menyambut hari nelayan. pemanfaat pemanfaat Nilai t kegiatan variabel 1,591 dengan probabilitas signifikansi 0,116 (two tailed). Karena probabilitas > 0,05 maka rata-rata jumlah anggota keluarga dalam orang memiliki variance yang sama antara kelompok 13
  • 12. rumah tangga/keluarga dengan non pemanfaat pemanfaat 3.3.2 Analisis Diskriminan kegiatan Nilai pariwisata. hitung untuk Umur; Pendidikan; Pendapatan Per Bulan dan F hitung levene test sebesar 64,682 dengan t probabilitas Total Pendapatan Per Bulan masing- 0,000, karena masing sebesar 2,162; 3,620; 5,403 probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan 5,701. Oleh karena nilai t hitung atau memiliki variance yang berbeda. lebih besar dari t tabel pada tingkat Demikian pula dengan menggunakan signifikansi asumsi equal variance assumed, nilai t variabel pada equal variance assumed adalah kedua 5,403 dengan probabilitas signifikansi tangga/keluarga dan akan digunakan 0,000 (two tailed). Karena probabilitas untuk membentuk fungsi diskriminan. < Dilihat 0,05 maka rata-rata jumlah 5%, ini maka mampu membedakan kelompok dari test keempat statistik rumah Wilks’ pendapatan per bulan dalam rupiah Lambda jelas ada perbedaan secara berbeda antara signifikan untuk variabel TP; Umur; tangga/keluarga Pddkn dan PPB dengan nilai Wilks’ secara kelompok rumah pemanfaat signifikan dengan non pemanfaat Lambda berturut-turut sebesar 0,706; kegiatan pariwisata. 0,943; F hitung levene test sebesar 43,709 dengan probabilitas 0,856 dan 0,728, dengan signifikansi berturut-turut pada 0,000; 0,000, karena 0,034; 0,001 dan 0,000. Hanya variabel probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak JAK yang probabilitasnya > 0,05 atau memiliki variance yang berbeda. dengan signifikansi pada 0,116 dan Dengan menggunakan asumsi equal nilai Wilks’ Lambda sebesar 0,969. Uji variance assumed, nilai t pada equal Wilks’ Lambda dapat diaproksimasi variance assumed adalah 5,701 dengan dengan statistik Chi-Square. Besarnya probabilitas signifikansi 0,000 (two Wilks’ Lambda sebesar 0,646 atau tailed). Karena probabilitas < 0,05 sama dengan Chi-Square 33,675 dan maka rata-rata total pendapatan per ternyata nilai ini signifikan pada 0,000, bulan dalam rupiah berbeda secara maka fungsi diskriminan signifikan signifikan antara kelompok rumah secara statistik yang berarti nilai means tangga/keluarga pemanfaat dengan non (rata-rata) score diskriminan untuk pemanfaat kegiatan pariwisata. kedua kelompok tangga/keluarga berbeda rumah secara signifikan. Eigenvalues menunjukkan 14
  • 13. bahwa besarnya Canonical Correlation responden adalah Rp.1.197.627,42,- adalah sebesar 0,595 atau besarnya dengan Square Canonical Correlation (CR2) = Rp.840.111,-. Nilai range atau selisih (0,595) 2 standar deviasi sebesar atau sama dengan 0,354. jumlah total pendapatan (TP) per bulan Artinya bahwa 35,4% variasi antara rumah tangga/keluarga minimum dan kelompok maksimum rumah tangga/keluarga responden yaitu pemanfaat dan non pemanfaat kegiatan Rp.5.300.000,-. pariwisata yang dapat dijelaskan oleh pendapatan dari pekerjaan atau usaha variabel diskriminan Umur. responden sebesar Rp.681.450.000,- 3.4 Analisis Pendapatan Masyarakat Rata-rata jumlah sumber /Bulan dengan rata-rata pendapatan responden dengan (JSP) rumah tangga/keluarga minimum UMR adalah dengan termasuk Rp.250.000,- dan maksimum adalah tingkat kategori pendapatan sedang dengan pendapatan 1 – 2 kali UMR. Rp.5.000.000,-. Rata-rata pendapatan Untuk rumah adalah yang mengetahui faktor-faktor mempengaruhi pendapatan masyarakat, digunakan analisis regresi Rp.944.482,- dengan standar deviasi dengan persamaan : Y(TP) = - sebesar Rp.714.981,-. Nilai range atau 374831,515 + 1509,704 UMUR + selisih pendapatan per bulan (PPB) 13879,468 PENDIDIKAN - 2831,784 rumah tangga/keluarga minimum dan responden Regional pendapatan masyarakat berada di atas bulan (PPB) rumah tangga/keluarga maksimum Minimum 2010 sebesar Rp.671.500,-/bulan maka sumber pendapatan. Pendapatan per responden Upah (UMR) Kabupaten Sukabumi tahun dan maksimum responden yaitu 1 tangga/keluarga Kabupaten rata-rata pendapatan ini dibandingkan atau selisih jumlah sumber pendapatan (PPB) atau Sukabumi sebesar Rp.7.200,-/kg. Bila deviasi sebesar 0,49996. Nilai range bulan sebesar rata-rata harga beras di sumber pendapatan) dengan standar per (total) setara dengan 166,37 kg beras dengan 1,4780 (lebih cenderung hanya satu minimum yaitu Rp.1.197.627,42,-/KK/bulan pendapatan (JSP) responden adalah responden Jumlah JAK + 368004,857 JSP + 0,994 PPB. yaitu Berdasarkan hasil analisis dapat Rp.4.750.000,-. diketahui ada beberapa faktor yang Rata-rata jumlah total pendapatan dapat (TP) per bulan rumah tangga/keluarga mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat (TP) yaitu 15
  • 14. dengan bertambahnya Umur, rumah tangga/keluarga pemanfaat peningkatan Pendidikan, bertambahnya dengan non pemanfaat kegiatan jumlah sumber pendapatan (JSP) dan pariwisata. bertambahnya pendapatan per bulan jumlah anggota keluarga memiliki (PPB) responden dengan asumsi input variance yang sama. Nilai rata-rata lainnya score tetap. Sementara dengan Sedangkan diskriminan rata-rata untuk kedua semakin bertambahnya jumlah anggota kelompok rumah tangga/keluarga keluarga mengurangi pemanfaat dengan non pemanfaat tingkat pendapatan masyarakat dengan kegiatan pariwisata berbeda secara asumsi input lainnya tetap. signifikan. (JAK) akan 3. Pendapatan IV. KESIMPULAN DAN SARAN rata-rata masyarakat adalah sebesar Rp.1.197.627,42,- 4.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan /KK/bulan. Pendapatan masyarakat pembahasan tentang daya dukung fisik, berada ekologis, sosial kawasan kategori tingkat pendapatan sedang. wisata; perbedaan karakteristik Secara simultan variabel-variabel masyarakat budaya pemafaat dan non di atas UMR dengan umur, pendidikan, jumlah anggota pemanfaat pariwisata serta pendapatan keluarga, jumlah sumber masyarakat maka dapat disimpulkan pendapatan dan pendapatan per sebagai berikut : bulan memberikan pengaruh nyata 1. Daya dukung fisik kegiatan wisata terhadap total pendapatan. adalah sebesar 1.336.752 orang/hari, 4.2 SARAN sedangkan 1. Perlu optimalisasi daya dukung daya dukung ekologisnya sebesar 1.319 Ha serta kegiatan ketersediaan air bersih yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan mencukupi kebutuhan. Didukung wisatawan, pula oleh penduduk dengan kategori kawasan untuk kegiatan wisata (klasifikasi) kepadatan sedang serta pantai serta memperkuat sistem tingkat jaringan pendidikan yang sudah cukup baik. 2. Rata-rata pariwisata dengan pengelolaan dan area kelembagaan kepariwisataan. umur, pendidikan, 2. Perlu peningkatan keamanan pendapatan per bulan dan total kegiatan pariwisata pantai dengan pendapatan memperkuat oganisasi Penyelamat Wisata per bulan berbeda secara signifikan antara kelompok 16 Badan Tirta
  • 15. (BALAWISTA) Terbatas dan Tim (SARTAS), SAR pencaharian masyarakat, maka melalui diperlukan peningkatan ketersediaan pelaksanaan berbagai pendidikan sarana prasarana fasilitas kegiatan dan pelatihan khusus pengamanan usaha, pembinaan wirausaha dan pariwisata bagi anggotanya serta diversifikasi usaha pariwisata bagi melengkapi sarana dan prasarana masyarakat, operasional memberikan organisasi keamanan diharapkan pantai. akan dan Sehingga tercipta dan wisatawan akan dampak bertambahnya terhadap pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. terjaminnya keamanan serta rasa nyaman sehingga 5. Perlu dalam antisipasi dengan meningkatkan produktifitas seluruh melaksanakan kegiatan wisatanya. anggota keluarga 3. Perlu pengelolaan kebersihan yang produktif serta pada usia diikuti dengan pendidikan formal baik dengan melengkapi sarana peningkatan prasarana yang tepat, penempatan maupun dan penyebaran tenaga kebersihan membuka lapangan pekerjaan yang yang kebutuhan luas serta pembinaan, pendidikan penekanan dan pelatihan kewirausahaan kepada sosialisasi peraturan daerah terkait masyarakat sesuai dengan potensi pembangunan kawasan ekowisata, daerah yang dimiliki oleh Kawasan memberikan Teluk sesuai kawasan dengan wisata, pengawasan dan non formal Palabuhanratu, dengan sehingga penyadaran kepada masyarakat dan dengan demikian diharapkan dapat wisatawan memberikan nilai tambah dan akan akan pentingnya lingkungan kawasan wisata alam memberikan sumbangan pada dan pantai yang bersih. kenaikan pendapatan masyarakat. 4. Perlu mendapatkan perhatian dan UCAPAN TERIMA KASIH peranan dari semua pihak baik pemerintah, swasta Pada maupun dalam penyelesaian artikel ini, terlebih usaha di bidang kepariwisataan didukung kepada para tim perevisi : Ir. Ismail, dan M.SiE dan Ir. B. Argo Wibowo, M.Si. dikembangkan sebagai pekerjaan yang menjadi sumber penulis semua pihak yang telah ikut membantu kelanjutan, dan kelancaran kegiatan terus ini mengucapkan terima kasih kepada masyarakat terhadap kelangsungan, untuk kesempatan mata 17
  • 16. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.34/KEPMEN/2002 tentang Pedoman Umum Penataan Ruang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Alfabeta.CV. ISBN : 9798433-64-0. Bandung. Sumaryono, Y. 2009. Analisis Transportasi Wisata Bahari Berbasis Masyarakat Dalam Pengembangan Wisata Bahari di Kepulauan Karimunjawa Jawa Tengah. Disertasi Manajemen Sumberdaya Pantai. Program Pascasarjana. Undip. Semarang. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2010. Sukabumi Regency in Figures Kabupaten Sukabumi dalam Angka 2010. Katalog BPS : 1403.3202. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi. Balai Lingkungan Hidup. 2004. Rencana Strategis Pengelolaan Pesisir Terpadu Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Program Management Office Sukabumi Integrated Coastal Management Program. BLH Kabupaten Sukabumi. Bappeda. 2007. Laporan AkhirRencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Sukabumi Tahun 2007. Pemda Kab. Sukabumi. Bappeda. 2008. Laporan Akhir-Action Plan Kawasan Wisata Pantai Palabuhanratu Cikakak dan Cipanas Cisolok Kabupaten Sukabumi Tahun 2008. Pemda Kab. Sukabumi. Dinas Kepariwisataan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sukabumi. 2009. Data Kepariwisataan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi Tahun 2009. Pemda Kab. Sukabumi. Douglas, R. W., 1995. Forest Recreation. Second Edition. Pergamon Press. Inc. New York. Fandeli, C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada Bulaksumur, Yogyakarta. Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. ISBN : 979.704.300.2 Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 18