Artikel b.indonesia muldan martin k4_a009018_msdp_2009
1. upaya kajian dan analisis tentang
I. PENDAHULUAN
Kawasan
pantai
merupakan
Palabuhanratu
kawasan
yang
pemanfaatan pariwisata sebagai sarana
telah
usaha, yang didasarkan untuk dapat
ditetapkan sebagai kawasan ekowisata
meningkatkan pendapatan masyarakat
melalui RIPPDA Propinsi Jawa Barat.
di sekitar lokasi wisata.
Kawasan wisata Palabuhanratu sebagai
II. MATERI DAN METODE
kawasan wisata unggulan ekowisata
Kajian dalam penelitian ini adalah
merupakan teluk yang memiliki pantai
daya dukung kawasan wisata dalam
berlatar
pegunungan.
menunjang
Kecamatan Palabuhanratu merupakan
pariwisata,
kota yang lebih mengarah kepada
rumah
pengembangan pusat perdagangan dan
memanfaatkan
dengan
pertumbuhan kota dibanding dengan
memanfaatkan
kegiatan
kecamatan-kecamatan
serta pendapatan masyarakat di Desa
belakang
lainnya.
pemanfaatan
perbedaan
kegiatan
karakteristik
tangga/keluarga
Kegiatan pariwisata dan rekreasi yang
Citepus
berkembang saat ini lebih mengarah
yang
tidak
pariwisata
Kabupaten Sukabumi.
pada kegiatan rekreasi belanja dan
Kecamatan
yang
Pengambilan
wisata yang bersifat masal.
Palabuhanratu
sampel
dilakukan
dengan metode purposive sampling.
Meskipun kebijakan telah dibuat,
Sampel diambil dari keluarga/rumah
namun dalam pelaksanaannya masih
tangga yang memanfaatkan dan yang
banyak kelemahan karena masyarakat
tidak memanfaatkan kegiatan usaha
sebagai pengguna dan yang terkena
barang dan jasa pariwisata, masyarakat
dampak tidak banyak dilibatkan dalam
umum sekitar serta wisatawan yang
proses
berkunjung
penyusunan
program
pengelolaan tersebut.
ke
Palabuhanratu.
Kawasan
Dari
Wisata
kriteria
yang
Pemerintah Kabupaten Sukabumi
ditetapkan maka diperoleh jumlah
dan (Organisasi Perangkat Daerah)
responden rumah tangga/keluarga yang
OPD serta masyarakat telah memiliki
memanfaatkan kegiatan usaha barang
kepedulian
dan jasa pariwisata adalah sebanyak 40
dalam
mengembangkan
kawasan Pantai Palabuhanratu namun
orang responden dan
program-program
belum
memanfaatkan adalah sebanyak 40
banyak menyentuh terhadap upaya
orang responden. Sedangkan jumlah
pemanfaatan
sampel responden masyarakat untuk
bagi
tersebut
pengembangan
kepariwisataan. Untuk itu perlu adanya
menganalis
3
pendapatan
yang tidak
diperoleh
2. sebanyak
569
orang
responden.
Cronbach
Alpha
>0.60.
Nunnaly
Pengambilan jumlah sampel wisatawan
(1976) dalam Ghozali (2006).
adalah sebanyak 50 orang responden.
2.1.1 Data Primer
Data
2.1 Pengumpulan Data
Dalam
pengumpulan
data
primer
menggunakan
diperoleh
metode
dengan
penyebaran
digunakan beberapa teknik termasuk
kuisioner yaitu memberikan lembar
penyusunan instrumen/kuisioner yang
pertanyaan
tepat sehingga data yang dihasilkan
wawancara terhadap masyarakat yang
benar-benar
aktif melakukan (memanfaatkan) dan
valid
Instrumen/kuisioner
dan
reliabel.
dilakukan
uji
tidak
yang
aktif
harus
(tidak
dan
memanfaatkan)
validitas dan reliabilitas pada saat
kegiatan
mengawali
pariwisata pantai, masyarakat umum
pelaksanaan
penelitian.
usaha
diisi
Dalam penelitian ini uji validitas dan
sekitar
reliabilitas
berkunjung
dengan
menggunakan
serta
ke
barang
dan
wisatawan
Kawasan
jasa
yang
Wisata
software program SPSS. Ada empat
Palabuhanratu. Wawancara dilakukan
konstruk yang diujikan yakni : evaluasi
juga
responden wisatawan terhadap kondisi
mengikatkan diri pada suatu organisasi
fisik kawasan; persepsi responden
kemasyarakatan yaitu TIC (Tourist
masyarakat terhadap wisatawan dan
Information Center), yang mempunyai
kawasan wisata serta pengetahuan dan
perhatian dan kepedulian terhadap
persepsi
kegiatan pariwisata di kawasan Wisata
responden
terhadap
wisata
masyarakat
pantai/bahari.
terhadap
masyarakat
yang
Palabuhanratu.
Pengukuran validitas dilakukan dengan
2.1.2 Data Sekunder
cara mengkorelasikan antar skor butir
Data
sekunder
diperoleh
dari
pertanyaan dengan total skor konstruk
berbagai dinas/instansi berkaitan yang
atau variabel. Pengukuran reliabilitas
ada di wilayah administrasi Kabupaten
dilakukan dengan cara One Shot atau
Sukabumi yaitu BAPPEDA, BPS,
pengukuran
Disini
Dinas Kepariwisataan, Kebudayaan,
dan
Kepemudaan dan Olahraga, Dinas
sekali
pengukurannya
kemudian
hanya
hasilnya
saja.
sekali
dibandingkan
Kelautan
dan
Perikanan,
Badan
dengan pertanyaan lain atau mengukur
Lingkungan Hidup, Kantor Kecamatan
korelasi antar jawaban pertanyaan.
Palabuhanratu, Kantor Desa Citepus,
Suatu konstruk atau variabel dikatakan
serta
reliabel
menunjang penelitian.
jika
memberikan
nilai
4
beberapa
pustaka
yang
3. Dimana :
AR
=Areal yang dibutuhkan untuk
kegiatan wisata
D
=Permintaan wisatawan untuk
suatu aktifitas
A
=Kebutuhan
area
setiap
wisatawan dalam feet
Cd
= Jumlah hari dalam satu tahun
yang dapat dipergunakan
untuk
suatu
kegiatan
tertentu
TF
=Turnover Factor (Factor
Pemulihan)
43,560 = Konstanta (diperoleh dari
konversi acre ke feet2)
2.2 Analisis Data
Analisis untuk mengetahui daya
dukung
Kawasan
Wisata
Palabuhanratu menggunakan pedoman
dari Keputusan Dirjen KP3K Nomor :
SK.35/KP3K.VI/2007
Tentang
Petunjuk Teknis Perencanaan Tata
Ruang
Pulau-pulau
turunan
dari
Kelautan
Kecil
sebagai
Keputusan
dan
Menteri
Perikanan
No.KEP.34/KEPMEN/2002
Pedoman
Umum
Tentang
Penataan
Luasan
Ruang
Analisis
fisik dan ekologis serta daya dukung
aktif (memanfaatkan) dan tidak aktif
(2002) mengatakan bahwa rumus daya
(tidak
dukung fisik adalah :
anggota
X Rf
B
daya
pendapatan
per
analisis
dengan
menggunakan uji t, dimana seluruh
variabel
data
dimasukkan
dan
dianalisis dengan software Program
SPSS. Uji beda t-test secara rumus
dapat ditulis sebagai berikut :
(Rata-rata sampel pertama)-(ratarata sampel kedua)
dukung
(1995)
keluarga,
dilakukan
dalam
t =
Standar error perbedaan rata-rata
kedua sampel
Sumaryono (2009)) :
D X a
AR
potensi
bulan dan total pendapatan per bulan)
Dimana :
PCC = Phisycal Carrying Capacity
(daya dukung fisik)
A
= Luas area yang digunakan
untuk wisata
B
= Luas area yang dibutuhkan
oleh seorang wisatawan
untuk berwisata dengan tetap
memperoleh kepuasan
Rf
= Faktor rotasi
(Douglas
memanfaatkan)
pariwisata (umur, pendidikan, jumlah
1
ekologis
mengetahui
antara rumah tangga masyarakat yang
dikutip Wiratno (2000) dalam Fandeli
menghitung
untuk
kenyataan ada tidaknya perbedaan
sosial budaya. Cifuentes (1992) yang
Untuk
dari
dukung ekologis.
daya dukung meliputi daya dukung
= A X
diperoleh
perhitungan AR ini merupakan daya
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Analisis
PCC
yang
Untuk melihat perbedaan dua
=
kelompok rumah tangga/masyarakat
Cd X TF X 43,560
5
4. pemanfaat dan non pemanfaat kegiatan
responden dibagi dengan jumlah (total)
pariwisata berdasarkan pada kombinasi
responden, kemudian hasilnya (rata-
kelima variabel bebas (independen)
rata
umur, pendidikan, jumlah anggota
dibandingkan dengan Upah Minimum
keluarga, pendapatan per bulan dan
Regional
total pendapatan per bulan secara
Sukabumi.
bersama-sama menggunakan analisis
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
diskriminan. Kombinasi linier atau
3.1 Profil
fungsi
diskriminan
(score
diskriminan
untuk
Kabupaten
Kawasan
Secara
ini
Wisata
astronomis
Kota
berada
Palabuhanratu
pada
106031’BT-106037’BT
menggunakan software Program SPSS.
Analisis
(UMR)
3.1.1 Letak Geografis dan Luas
w1Umur+w2Pddkn+w3JAK+w4PPB+w5
Analisis
responden)
Palabuhanratu
discriminant) sebagai berikut : Z =
TP.
pendapatan
dan
antara
6057’LS-7004’LS, sedangkan secara
mengetahui
pendapatan masyarakat yaitu dengan
administratif
melihat profil rumah tangga responden
masuk dalam 2 wilayah kecamatan
yang didekati dengan variabel Umur,
yaitu
Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga
Kecamatan
(JAK)
sebagian
serta
dengan
melihat
Kota
sebagian
Palabuhanratu
termasuk
wilayah
Palabuhanratu
lagi
masuk
dan
wilayah
pendapatan masyarakat yang didekati
Kecamatan Simpenan. Dalam unit
dengan
Sumber
kelurahan/desa, cakupan wilayah Kota
Pendapatan (JSP), Pendapatan Per
Palabuhanratu meliputi 1 kelurahan
Bulan (PPB) dan Total Pendapatan
dan
(TP) Per Bulan. Untuk mengetahui
Palabuhanratu, Desa Citepus, Desa
faktor-faktor
Citarik (Kecamatan Palabuhanratu),
variabel
pendapatan
Jumlah
yang
mempengaruhi
masyarakat
digunakan
Desa
4
desa,
Cidadap
yaitu
dan
Kelurahan
Desa
Loji
analisis regresi dengan persamaan
(Kecamatan Simpenan). Sesuai luasan
regresi : Y(TP) = b0+b1(UMUR)+
administratif kelima kelurahan/desa
b2(PENDIDIKAN)+b3(JAK)+b4(JSP)+
tersebut, luas Kota
b5(PPB)+e.
ini
adalah sebesar 8.124,2 ha dengan
menggunakan software Program SPSS.
proporsi wilayah terluas adalah Desa
Untuk mengetahui tingkat pendapatan
Loji (sekitar 40% dari luasan kota).
Analisis
regresi
masyarakat diukur dari : jumlah (total)
pendapatan dari pekerjaan atau usaha
6
Palabuhanratu
5. juga dipengaruhi oleh muson timur.
3.1.2 Topografi dan Bentang Alam
Ketinggian
tanah
Musim hujan (curah hujan rata-rata
wilayah Kota Palabuharatu berkisar
bulanan lebih besar dari 200 mm)
antara 0-500 m dpl dengan kemiringan
terjadi pada bulan Nopember sampai
lahan
Topografi
April. Musim kemarau terjadi pada
bervariasi mulai dari dataran datar
bulan Mei sampai Oktober. Besar
sampai berbukit. Dataran datar terletak
curah hujan rata-rata bulanan berkisar
di
dan
antara 9,2 sampai 365 mm dengan
sepanjang aliran sungai hingga ke
curah hujan terendah terjadi pada bulan
daerah perkotaan, sedangkan dataran
Agustus dan tertinggi pada bulan
berbukit terletak di daerah pinggiran
Desember. Kelembaban udara yang
kota dan menyebar ke arah timur kota.
relatif tinggi yaitu berkisar antara 81,6
Topografi sepanjang pantai dapat
sampai 93,75%. Kelembaban tertinggi
dikatakan relatif datar, akan tetapi di
terjadi pada bulan Desember kemudian
belakang kota topografinya berbukit-
menurun sampai terendah pada bulan
bukit.
Agustus dan naik lagi sampai pada
antara
sepanjang
permukaan
0-70%.
garis
Daerah
dikelilingi
oleh
pantai
Palabuhanratu
bukit-bukit
terjal
bulan Desember. Penyinaran matahari
dengan kemiringan berkisar antara
rata-rata
10% - 50%, terletak pada daerah
38,75–71,4%.
pantai yang cukup curam. Kedalaman
cenderung
pantai antara 0 – 1,5 m LWS.
menentu
3.1.3 Iklim
Penyinaran
Temperature
bulanan
bulanan
berkisar
Penyinaran
berfluktuasi
pada
setiap
matahari
antara
matahari
dan
tidak
bulannya.
mencapai
udara
berkisar
rata-rata
maksimum pada bulan September,
antara
23-250C.
kemudian
menurun
sampai
bulan
Temperatur udara rata-rata bulanan
April. Pola sebaran angin dipengaruhi
tertinggi terjadi pada bulan Mei dan
oleh kondisi muson, baik muson barat
terendah pada bulan Juli. Suhu udara
maupun muson timur. Pada muson
minimum rata-rata bulanan adalah
barat, seperti pada bulan April di
23,420C, terjadi pada bulan Juli dan
perairan selatan Jawa kecepatan angin
tertinggi 250C pada bulan Mei. Curah
berkisar antara 1,0 m/dt sampai 2,2
hujan yang terjadi cenderung besar dan
m/dt. Angin di bagian barat perairan
hampir setiap bulan turun hujan. Angin
selatan Jawa semakin ke arah timur
yang
selain
kecepatan angin meningkat hingga
dipengaruhi oleh kondisi muson barat
mencapai 4,98 m/dt. Pada musim timur
bertiup
dipengaruhi
7
6. seperti pada bulan Agustus, di perairan
lahan atas menyebabkan terjadinya
selatan Pulau Jawa kecepatan angin
proses sedimentasi di sekitar muara
berkisar antara 1,4 sampai 5,5 m/dt.
sungai besar seperti Sungai Cimandiri,
Angin di bagian timur perairan selatan
Sungai Citarik, Sungai Cimaja dan
Jawa, semakin ke arah timur kecepatan
Sungai Citepus. Sumberdaya geologi
angin meningkat hingga mencapai 6,9
pantai
m/dt. Pada bulan Mei, musim peralihan
sumberdaya geologi pantai Barat dan
I, angin cenderung bertiup ke arah
Selatan Jawa Barat, berupa bahan
barat daya dengan kecepatan berkisar
galian golongan C, seperti batu pecah,
antara 1 – 3,7 m/dt. Pada bulan
bentonit, kerakal, kerikil, pasir, lignit
November
musim
dan pasir besi. Endapan pasir terutama
peralihan II, angin cenderung bertiup
dijumpai dari bekas alur sungai purba
ke arah selatan dengan kecepatan rata-
yang dapat dipakai sebagai bahan
rata berkisar antara 1,0 – 5,6 m/dt.
bangunan.
3.1.4 Geomorfologi,
3.1.5 Hidrooceanografi
yang
termasuk
Lingkungan
Geologi
Pantai
umumnya
sama
dengan
Kecepatan angin berkisar antara 1–
dan
5 knot selama musim barat (November
Sumberdaya Geologi
Berdasarkan klasifikasi fisiografi
– Maret), angin bertiup dari barat daya
menurut Van Bemmelen (1949), Teluk
dan memantulkan gelombang laut yang
Palabuhanratu termasuk ke dalam zona
sangat
Bandung
dan
Gelombang yang datang dari arah barat
Selatan.
Zona
zona
pegunungan
menuju
pantai.
meliputi
dan barat daya menyebabkan adanya
barat
arus menyusuri pantai (long shore
Pandeglang ke arah Selatan hingga
current) arah arus berubah sesuai
pantai Palabuhanratu bagian Barat
perubahan gelombang datang. Tinggi
(wilayah
Bayah),
gelombang memiliki kisaran tinggi
sedangkan zona pegunungan selatan
gelombang antara 140 hingga 200 cm,
meliputi semua pantai selatan Jawa
rata-rata tinggi gelombang laut sebesar
Barat, termasuk Teluk Palabuhanratu.
175,67 cm. Arus pantai di selatan Jawa
Kawasan ini dekat dengan pertemuan
(Teluk
lempeng samudera Hindia-Australia
berlawanan arah dengan arus di laut
dengan lempeng Eurasia sehingga
dalam (Samudera Hindia). Pada bulan
rawan gempa tektonik yang dapat
Februari sampai Juni arus permukaan
memicu tsunami. Terjadinya erosi di
di pantai bergerak ke arah timur
wilayah
pantai
Bandung
besar
bagian
pegunungan
8
Palabuhanratu)
sering
7. sepanjang pantai Jawa, arah arus
terbentuknya cembung ke atas, hal ini
Samudera Hindia menuju ke arah
mengartikan bahwa massa air bergerak
barat. Kecepatan arus pantai mencapai
dari bawah ke atas. Sedimen pantai
75 cm/detik dalam bulan Februari
terdiri dari sebaran butiran pasir kasar
semakin
mencapai
hingga halus (50 µm s/d 2 mm). Pasir
kecepatan 50 cm/detik dalam bulan
halus atau debu merupakan lumpur
April sampai Juni. Pada bulan Agustus
alluvial
arus pantai bergantian arah ke barat
pertanian di sekitarnya. Sedimen laut
juga dengan kecepatan sekitar 75
mempunyai
cm/detik. Arah dan kecepatan arus di
dibandingkan sedimen pantai. Sedimen
lautan hindia sama dengan arus pantai.
laut memiliki kategori ukuran butiran
Sampai bulan Oktober, arus pantai
yang halus (lumpur).
tetap ke barat tetapi dengan kecepatan
3.1.6 Ekosisitem dan Biota Pesisir
lemah
dan
atau
berasal
lebih
50 cm/detik. Arus di Lautan Hindia
Keberadaan
banyak
tanah
variasi
Laut
tetap arah dan kecepatannya. Bulan
dari
Desember terjadi perubahan arah lagi
karang
arus
informasinya.
pantai
menuju
ke
timur,
belum
ekosistem
terumbu
banyak
didapatkan
Namun
demikian,
sedangkan di Samudera Hindia arah
diduga beberapa jenis karang terdapat
arus ke Barat Laut. Pasang surut di
di dalamnya. Di beberapa lokasi
pantai selatan Jawa bersifat campuran
terdapat sekelompok ekosistem padang
dengan dominasi ganda. Tipe pasang
lamun,
surut adalah dua kali pasang dan dua
Spinosum dan Gracilaria sp. Vegetasi
kali surut dengan tinggi muka air
pantai diantaranya adalah Pandanus
pasang tertinggi terjadi pada malam
sp., Bambusa sp., Stercoelia foetida,
hari. Batrimetri wilayah dalam di
dan Terminalia catappa. Vegetasi ini
bagian tengah dan dangkal di pesisir
menyebar mulai dari Pangumbahan
pantai. Sebaran suhu secara melintang
sampai
berkisar antara 28,50C sampai 30,50C
Tempat bertelur penyu jenis Cheionia
pada kedalaman 5 meter sampai 20 m
mydas (Green turtle) ditemukan di
dengan rata-rata suhu berada pada
pantai Ujung Genteng. Di Pantai
kisaran
29,50C.
dengan
muara
jenis
spesies
Sungai
E.
Cibareno.
Perbedaan
Ujung Genteng ditemukan juga tempat
pengelompokkan suhu tersebut dapat
perburuan penyu jenis Chelonia mydas
diakibatkan oleh pergerakan massa air
dan tempat bertelur dan pengumpulan
yang terjadi sehingga mengakibatkan
telur
9
penyu
jenis
Eretmochelys
8. imbricata (Hawksbill Turtle). Selain
terhitung
itu
mencapai sekitar 391 orang per hektar.
tempat
penyu
bertelur
juga
ditemukan di muara Cikaso Kecamatan
Ciracap,
tapi
penduduk
3.1.8 Sumberdaya Air
Tegalbuleud dan di Pangumbahan,
Kecamatan
kepadatan
Untuk kebutuhan air minum dan
karena
air bersih, mendapatkan suplay air
sifatnya yang bergerak dan tidak
bersih
mengenal batas wilayah, maka tidaklah
Sukabumi dan air yang berasal dari
mengherankan jika kadang kala penyu
sumur dangkal/sumur dalam, dengan
hijau dapat tertangkap di sekitar
kedalaman
perairan Teluk Palabuhanratu, hal
Kebutuhan
tersebut menandakan seluruh Teluk
selama ini lebih banyak disediakan
Palabuhanratu adalah habitat untuk
secara alami, karena sarana air bersih
penyu
(PDAB) baru dapat melayani sembilan
Chelonia
mydas.
Tempat
dari
PDAM
Kabupaten
rata-rata
air
15
bersih
masyarakat
bertelur dan sarang burung jenis
kecamatan
S.Sumatrana (Black-naped tern) dan
Palabuhanratu yang dapat terlayani
Streing
oleh PDAB. Sumber air yang dapat
anaetheta
(Bridled
tern)
dan
meter.
hanya
ditemukan di perairan Pantai Ujung
dimanfaatkan
Genteng, Sukabumi. Disamping itu
yang
juga terdapat sarang burung Walet di
Palabuhanratu
banyak
Cimandiri, Sungai Cimaja, dan Sungai
tempat,
sehingga
berada
adalah
Kecamatan
di
sungai-sungai
wilayah
seperti
Teluk
Sungai
dibudidayakan oleh masyarakat.
Citepus.
3.1.7 Kondisi
3.2 Analisis Daya Dukung Fisik dan
Demografi
Kependudukan
Berdasarkan
Lingkungan
data
di
empat
3.2.1 Daya Dukung Fisik
kecamatan, terhitung jumlah penduduk
Luas area merupakan angka luas
yang terdapat di wilayah ini sebanyak
area sesuai dengan (besaran angka)
216.604 jiwa, terdiri atas 110.133
luas yang tidak merusak lingkungan
orang
untuk
laki-laki
dan
106.471
berenang
dan
berpiknik
perempuan, dengan jumlah kepala
(rekreasi) masing-masing yaitu 27 dan
keluarga
KK.
65 m2/orang. Luas kawasan Wisata
dihitung
Palabuhanratu (Pantai Citepus) adalah
bahwa besaran keluarga adalah 3-4
1700 Hektar atau 17.000.000 m2. Bila
orang per KK. Dengan luas wilayah
berenang
mencapai
masing membutuhkan 27 dan 65
Dengan
mencapai
demikian,
55.362,05
55.168
dapat
hektar,
maka
10
dan
berekreasi
masing-
9. m2/orang, maka dengan TF keduanya
1.469.160
= 1577 orang/Ha.
adalah 1,5 daya dukung fisik kawasan
931,549
mampu menampung wisataan untuk
Sedangkan
kegiatan :
untuk
berenang, maka area yang dibutuhkan=
Berenang, yaitu 17.000.000 m2 x
1.469.160 x 302
1/27 x 1,5 = 944.444,4444 orang
atau
dibulatkan
944.444
= 387,503 Ha.
7 x 1,5 x 43,560
orang
Maka daya dukung ekologis kawasan
berenang per hari;
Berpiknik
(rekreasi),
untuk berenang :
yaitu
17.000.000 m2 x 1/65 x 1,5 =
1.469.160 = 3791 orang/Ha
387,503.
3.2.3 Sarana
392.307,6923 orang atau dibulatkan
392.308 orang berpiknik (rekreasi)
3.2.2 Daya
Dukung
Beberapa sarana dan prasarana
Lingkungan
dasar
(Ekologis)
pengunjung
sebanyak
orang/tahun
yang
dan
ingin
Kawasan
1.469.160
berdiri,
di
Citepus
dan
hotel
dan
Fasilitas
baik
yang
dimiliki
oleh
pemerintah seperti Hotel/Penginapan
(rekreasi) dan berenang masing-masing
Pondok
adalah 726 feet2 dan 302 feet2.
Wisata
Pemerintah
Diasumsikan bahwa hari kapasitas
Sukabumi
untuk piknik (rekreasi) dan berenang
Citepus
Daerah
(Dinas
milik
Kabupaten
Kepariwisataan,
Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah
adalah selama 7 hari dalam satu tahun.
Raga).
Dengan TF untuk kedua kegiatan
3.2.4
(berpiknik dan berenang) = 1,5, maka
(rekreasi)
terdapat
penginapan (home stay) telah banyak
dengan
kebutuhan untuk 1 orang berpiknik
berpiknik
banyak
Pantai
sekitarnya.
berpiknik
berenang
wisata
Kecamatan Palabuhanratu yaitu di
Apabila rata-rata jumlah wisatawan
area
Prasarana
Perekonomian
per hari.
(rekreasi)
kegiatan
Ketersediaan Air Bersih dan
Listrik
yang
Secara keseluruhan sumber air
dibutuhkan =
tersedia
1.469.160 x 726
275.875.200
liter/hari.
Kebutuhan yang diperlukan untuk
= 931,549 Ha.
7 x 1,5 x 43,560
kawasan Wisata Palabuhanratu hanya
Maka daya dukung ekologis kawasan
1.495.785
untuk piknik (rekreasi) =
penduduk Desa Citepus hanya 161.355
11
liter/hari
dan
untuk
10. liter/hari, sehingga untuk mencukupi
tekanan penduduk di kawasan tersebut
kebutuhan akan air bersih dengan
adalah sebesar = 10.756 jiwa : 853,059
empat
Ha = 12,60874 jiwa/Ha dibulatkan
sumber
Cimandiri,
PDAM)
mata
air
Cicareuh,
telah
kebutuhan
(Sungai
Citatih
tercukupi.
penerangan
dan
menjadi
13
jiwa/Ha
atau
1.261
jiwa/km2.
Untuk
diperlukan
3.2.5.2 Kepadatan Penduduk
energi listrik yang saat ini disuplay
Wilayah Desa Citepus Kecamatan
dari PLN. Distribusi penggunaan daya
Palabuhanratu dengan luas 13,515 km2
listrik sebesar 10 MW digunakan untuk
dan jumlah penduduk sebanyak 10.756
seluruh
pelabuhan,
jiwa sehingga termasuk ke dalam
bengkel,
kategori (klasifikasi) kepadatan sedang
perumahan, pusat perdagangan dan
yang memiliki populasi berkisar antara
lain-lain.
101–1.000 jiwa/km2 dengan kepadatan
aktifitas
perkantoran,
:
industri,
Dengan
adanya
pembangunan proyek PLTU
penduduk 796 jiwa/km2.
yang
terletak di Kampung Cipatuguran Desa
Citarik
Kecamatan
3.2.5.3 Tingkat Pendidikan
Palabuhanratu,
Tingkat pendidikan pada umumnya
kebutuhan suplay listrik selain dari
sudah cukup baik, tidak jauh berbeda
PLN dapat disuplay dari PLTU sebagai
dengan beberapa wilayah non-pesisir.
alternatif.
Dari hasil penelitian menunjukkan
3.2.5 Daya Dukung Sosial Budaya
bahwa
3.2.5.1 Tekanan Penduduk
tentang wisata pantai/bahari mencapai
Dengan melihat jumlah penduduk
pengetahuan
masyarakat
skor 412 dari jumlah skor kriterium
pada Bulan Juni – Desember tahun
(tertinggi)
2010 adalah sebanyak 10.756 jiwa dan
pengetahuan
luasan lahan subur 853,059 Ha serta
wisata
berpedoman pada Keputusan Dirjen
perbandingan skor yaitu 412 : 750 =
KP3K Nomor : SK.35/KP3K.VI/2007
0,549 dibulatkan menjadi 0,55 atau
Tentang Petunjuk Teknis Perencanaan
sekitar
Tata Ruang Pulau-pulau Kecil sebagai
ditetapkan (skor 750). Dari responden
turunan
yang
Kelautan
dari
Keputusan
dan
Menteri
Perikanan
No.KEP.34/KEPMEN/2002
Pedoman
Umum
Penataan
obyek
Ruang
dari
diambil,
terhadap
diperoleh
kriteria
97%
terhadap
wisata
menjawab
12
Sehingga
masyarakat
55%
sedang
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, maka
750.
pantai/bahari
mengetahui
Tentang
yaitu
menjawab
pemanfaatan
pantai/bahari
dikembangkan,
mengetahui
yang
yang
100%
terhadap
11. pengertian wisata pantai/bahari, 87%
3.3 Analisis
Perbedaan
menjawab mengetahui aturan-aturan
Karakteristik
dalam pemanfaatan sumber daya dan
Tangga/Keluarga
83% menjawab mengetahui sanki yang
Memanfaatkan
diberikan kepada masyarakat jika ada
Tidak Memanfaatkan Kegiatan
yang melanggar aturan.
Pariwisata
3.2.5.4 Budaya/Adat Istiadat
setiap
dengan
yang
pada equal variance assumed adalah
April
senantiasa
2,162 dengan probabilitas signifikansi
kegiatan
syukuran
0,034 (two tailed). Karena probabilitas
sebagai ungkapan rasa syukur kepada
< 0,05 maka rata-rata umur dalam
Allah SWT atas rahmat dan rejeki
tahun berbeda secara signifikan antara
yang telah dilimpahkan-Nya yang telah
kelompok
rumah
menjadi tradisi dan budaya masyarakat
pemanfaat
dengan
nelayan
kegiatan pariwisata. Nilai t Variabel
06
melaksanakan
dan
tepatnya
Nilai t variabel karakteristik umur
pada
tanggal
tahun
yang
3.3.1 Uji Beda t-test
Masyarakat nelayan dan pesisir
pada
Rumah
pesisir
pantai
tangga/keluarga
non
pemanfaat
Palabuhanratu dan sekitarnya. Upacara
karakteristik pendidikan pada
masyarakat pantai merupakan salah
variance assumed adalah 3,620 dengan
satu pesta masyarakat dalam bentuk
probabilitas signifikansi 0,001 (two
syukuran atas nikmat dan keselamatan
tailed). Karena probabilitas < 0,05
yang diberikan Sang Maha Pencipta
maka
dalam mencari kehidupan di daerah
jenjang pendidikan SD s/d Diploma
pesisir.
kegiatan
dengan skor antara 2 s/d 5 berbeda
bentuk
secara signifikan antara kelompok
Tujuan
masyarakat
pantai
dari
dalam
rata-rata
pendidikan
equal
dalam
mengekspresikan rasa syukur kehadirat
rumah
tangga/keluarga
Allah SWT atas nikmat, keberkahan,
dengan
non
rejeki dalam menjalankan aktifitas
pariwisata.
kehidupan di alam pesisir. Pesta ini
karakteristik jumlah angggota keluarga
biasanya
pada equal variance assumed adalah
dilakukan
dalam
rangka
menyambut hari nelayan.
pemanfaat
pemanfaat
Nilai
t
kegiatan
variabel
1,591 dengan probabilitas signifikansi
0,116 (two tailed). Karena probabilitas
> 0,05 maka rata-rata jumlah anggota
keluarga
dalam
orang
memiliki
variance yang sama antara kelompok
13
12. rumah
tangga/keluarga
dengan
non
pemanfaat
pemanfaat
3.3.2 Analisis Diskriminan
kegiatan
Nilai
pariwisata.
hitung
untuk
Umur;
Pendidikan; Pendapatan Per Bulan dan
F hitung levene test sebesar 64,682
dengan
t
probabilitas
Total Pendapatan Per Bulan masing-
0,000, karena
masing sebesar 2,162; 3,620; 5,403
probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
dan 5,701. Oleh karena nilai t hitung
atau memiliki variance yang berbeda.
lebih besar dari t tabel pada tingkat
Demikian pula dengan menggunakan
signifikansi
asumsi equal variance assumed, nilai t
variabel
pada equal variance assumed adalah
kedua
5,403 dengan probabilitas signifikansi
tangga/keluarga dan akan digunakan
0,000 (two tailed). Karena probabilitas
untuk membentuk fungsi diskriminan.
<
Dilihat
0,05
maka
rata-rata
jumlah
5%,
ini
maka
mampu
membedakan
kelompok
dari
test
keempat
statistik
rumah
Wilks’
pendapatan per bulan dalam rupiah
Lambda jelas ada perbedaan secara
berbeda
antara
signifikan untuk variabel TP; Umur;
tangga/keluarga
Pddkn dan PPB dengan nilai Wilks’
secara
kelompok
rumah
pemanfaat
signifikan
dengan
non
pemanfaat
Lambda berturut-turut sebesar 0,706;
kegiatan pariwisata.
0,943;
F hitung levene test sebesar 43,709
dengan
probabilitas
0,856
dan
0,728,
dengan
signifikansi berturut-turut pada 0,000;
0,000, karena
0,034; 0,001 dan 0,000. Hanya variabel
probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
JAK yang probabilitasnya > 0,05
atau memiliki variance yang berbeda.
dengan signifikansi pada 0,116 dan
Dengan menggunakan asumsi equal
nilai Wilks’ Lambda sebesar 0,969. Uji
variance assumed, nilai t pada equal
Wilks’ Lambda dapat diaproksimasi
variance assumed adalah 5,701 dengan
dengan statistik Chi-Square. Besarnya
probabilitas signifikansi 0,000 (two
Wilks’ Lambda sebesar 0,646 atau
tailed). Karena probabilitas < 0,05
sama dengan Chi-Square 33,675 dan
maka rata-rata total pendapatan per
ternyata nilai ini signifikan pada 0,000,
bulan dalam rupiah berbeda secara
maka fungsi diskriminan signifikan
signifikan antara kelompok rumah
secara statistik yang berarti nilai means
tangga/keluarga pemanfaat dengan non
(rata-rata) score diskriminan untuk
pemanfaat kegiatan pariwisata.
kedua
kelompok
tangga/keluarga
berbeda
rumah
secara
signifikan. Eigenvalues menunjukkan
14
13. bahwa besarnya Canonical Correlation
responden adalah Rp.1.197.627,42,-
adalah sebesar 0,595 atau besarnya
dengan
Square Canonical Correlation (CR2) =
Rp.840.111,-. Nilai range atau selisih
(0,595)
2
standar
deviasi
sebesar
atau sama dengan 0,354.
jumlah total pendapatan (TP) per bulan
Artinya bahwa 35,4% variasi antara
rumah tangga/keluarga minimum dan
kelompok
maksimum
rumah
tangga/keluarga
responden
yaitu
pemanfaat dan non pemanfaat kegiatan
Rp.5.300.000,-.
pariwisata yang dapat dijelaskan oleh
pendapatan dari pekerjaan atau usaha
variabel diskriminan Umur.
responden sebesar Rp.681.450.000,-
3.4 Analisis
Pendapatan
Masyarakat
Rata-rata
jumlah
sumber
/Bulan dengan rata-rata pendapatan
responden
dengan
(JSP) rumah tangga/keluarga minimum
UMR
adalah
dengan
termasuk
Rp.250.000,- dan maksimum adalah
tingkat
kategori
pendapatan
sedang
dengan
pendapatan 1 – 2 kali UMR.
Rp.5.000.000,-. Rata-rata pendapatan
Untuk
rumah
adalah
yang
mengetahui
faktor-faktor
mempengaruhi
pendapatan
masyarakat, digunakan analisis regresi
Rp.944.482,- dengan standar deviasi
dengan persamaan : Y(TP) = -
sebesar Rp.714.981,-. Nilai range atau
374831,515 + 1509,704 UMUR +
selisih pendapatan per bulan (PPB)
13879,468 PENDIDIKAN - 2831,784
rumah tangga/keluarga minimum dan
responden
Regional
pendapatan masyarakat berada di atas
bulan (PPB) rumah tangga/keluarga
maksimum
Minimum
2010 sebesar Rp.671.500,-/bulan maka
sumber pendapatan. Pendapatan per
responden
Upah
(UMR) Kabupaten Sukabumi tahun
dan maksimum responden yaitu 1
tangga/keluarga
Kabupaten
rata-rata pendapatan ini dibandingkan
atau selisih jumlah sumber pendapatan
(PPB)
atau
Sukabumi sebesar Rp.7.200,-/kg. Bila
deviasi sebesar 0,49996. Nilai range
bulan
sebesar
rata-rata harga beras di
sumber pendapatan) dengan standar
per
(total)
setara dengan 166,37 kg beras dengan
1,4780 (lebih cenderung hanya satu
minimum
yaitu
Rp.1.197.627,42,-/KK/bulan
pendapatan (JSP) responden adalah
responden
Jumlah
JAK + 368004,857 JSP + 0,994 PPB.
yaitu
Berdasarkan hasil analisis dapat
Rp.4.750.000,-.
diketahui ada beberapa faktor yang
Rata-rata jumlah total pendapatan
dapat
(TP) per bulan rumah tangga/keluarga
mempengaruhi
peningkatan
pendapatan masyarakat (TP) yaitu
15
14. dengan
bertambahnya
Umur,
rumah tangga/keluarga pemanfaat
peningkatan Pendidikan, bertambahnya
dengan non pemanfaat kegiatan
jumlah sumber pendapatan (JSP) dan
pariwisata.
bertambahnya pendapatan per bulan
jumlah anggota keluarga memiliki
(PPB) responden dengan asumsi input
variance yang sama. Nilai rata-rata
lainnya
score
tetap.
Sementara
dengan
Sedangkan
diskriminan
rata-rata
untuk
kedua
semakin bertambahnya jumlah anggota
kelompok rumah tangga/keluarga
keluarga
mengurangi
pemanfaat dengan non pemanfaat
tingkat pendapatan masyarakat dengan
kegiatan pariwisata berbeda secara
asumsi input lainnya tetap.
signifikan.
(JAK)
akan
3. Pendapatan
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
rata-rata
masyarakat
adalah sebesar Rp.1.197.627,42,-
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
/KK/bulan. Pendapatan masyarakat
pembahasan tentang daya dukung fisik,
berada
ekologis,
sosial
kawasan
kategori tingkat pendapatan sedang.
wisata;
perbedaan
karakteristik
Secara simultan variabel-variabel
masyarakat
budaya
pemafaat
dan
non
di
atas
UMR
dengan
umur, pendidikan, jumlah anggota
pemanfaat pariwisata serta pendapatan
keluarga,
jumlah
sumber
masyarakat maka dapat disimpulkan
pendapatan dan pendapatan per
sebagai berikut :
bulan memberikan pengaruh nyata
1. Daya dukung fisik kegiatan wisata
terhadap total pendapatan.
adalah sebesar 1.336.752 orang/hari,
4.2 SARAN
sedangkan
1. Perlu optimalisasi daya dukung
daya
dukung
ekologisnya sebesar 1.319 Ha serta
kegiatan
ketersediaan air bersih yang dapat
meningkatkan jumlah kunjungan
mencukupi kebutuhan. Didukung
wisatawan,
pula oleh penduduk dengan kategori
kawasan untuk kegiatan wisata
(klasifikasi) kepadatan sedang serta
pantai serta memperkuat sistem
tingkat
jaringan
pendidikan
yang
sudah
cukup baik.
2. Rata-rata
pariwisata
dengan
pengelolaan
dan
area
kelembagaan
kepariwisataan.
umur,
pendidikan,
2. Perlu
peningkatan
keamanan
pendapatan per bulan dan total
kegiatan pariwisata pantai dengan
pendapatan
memperkuat
oganisasi
Penyelamat
Wisata
per
bulan
berbeda
secara signifikan antara kelompok
16
Badan
Tirta
15. (BALAWISTA)
Terbatas
dan
Tim
(SARTAS),
SAR
pencaharian
masyarakat,
maka
melalui
diperlukan peningkatan ketersediaan
pelaksanaan berbagai pendidikan
sarana prasarana fasilitas kegiatan
dan pelatihan khusus pengamanan
usaha, pembinaan wirausaha dan
pariwisata bagi anggotanya serta
diversifikasi usaha pariwisata bagi
melengkapi sarana dan prasarana
masyarakat,
operasional
memberikan
organisasi
keamanan
diharapkan
pantai.
akan
dan
Sehingga
tercipta
dan
wisatawan
akan
dampak
bertambahnya
terhadap
pendapatan
dan
kesejahteraan masyarakat.
terjaminnya keamanan serta rasa
nyaman
sehingga
5. Perlu
dalam
antisipasi
dengan
meningkatkan produktifitas seluruh
melaksanakan kegiatan wisatanya.
anggota
keluarga
3. Perlu pengelolaan kebersihan yang
produktif
serta
pada
usia
diikuti
dengan
pendidikan
formal
baik dengan melengkapi sarana
peningkatan
prasarana yang tepat, penempatan
maupun
dan penyebaran tenaga kebersihan
membuka lapangan pekerjaan yang
yang
kebutuhan
luas serta pembinaan, pendidikan
penekanan
dan pelatihan kewirausahaan kepada
sosialisasi peraturan daerah terkait
masyarakat sesuai dengan potensi
pembangunan kawasan ekowisata,
daerah yang dimiliki oleh Kawasan
memberikan
Teluk
sesuai
kawasan
dengan
wisata,
pengawasan
dan
non
formal
Palabuhanratu,
dengan
sehingga
penyadaran kepada masyarakat dan
dengan demikian diharapkan dapat
wisatawan
memberikan nilai tambah dan akan
akan
pentingnya
lingkungan kawasan wisata alam
memberikan
sumbangan
pada
dan pantai yang bersih.
kenaikan pendapatan masyarakat.
4. Perlu mendapatkan perhatian dan
UCAPAN TERIMA KASIH
peranan dari semua pihak baik
pemerintah,
swasta
Pada
maupun
dalam penyelesaian artikel ini, terlebih
usaha di bidang kepariwisataan
didukung
kepada para tim perevisi : Ir. Ismail,
dan
M.SiE dan Ir. B. Argo Wibowo, M.Si.
dikembangkan sebagai pekerjaan
yang
menjadi
sumber
penulis
semua pihak yang telah ikut membantu
kelanjutan, dan kelancaran kegiatan
terus
ini
mengucapkan terima kasih kepada
masyarakat terhadap kelangsungan,
untuk
kesempatan
mata
17
16. Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan
Nomor
Kep.34/KEPMEN/2002 tentang
Pedoman Umum Penataan
Ruang Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R &
B. Alfabeta.CV. ISBN : 9798433-64-0. Bandung.
Sumaryono, Y. 2009. Analisis
Transportasi Wisata Bahari
Berbasis Masyarakat Dalam
Pengembangan Wisata Bahari
di Kepulauan Karimunjawa
Jawa Tengah.
Disertasi
Manajemen
Sumberdaya
Pantai. Program Pascasarjana.
Undip. Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2010. Sukabumi
Regency in Figures Kabupaten
Sukabumi dalam Angka 2010.
Katalog BPS : 1403.3202.
Badan
Pusat
Statistik
Kabupaten Sukabumi.
Balai Lingkungan Hidup. 2004.
Rencana Strategis Pengelolaan
Pesisir
Terpadu
Teluk
Palabuhanratu
Kabupaten
Sukabumi.
Program
Management Office Sukabumi
Integrated
Coastal
Management Program. BLH
Kabupaten Sukabumi.
Bappeda. 2007. Laporan AkhirRencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah (RIPPDA)
Kabupaten Sukabumi Tahun
2007. Pemda Kab. Sukabumi.
Bappeda. 2008. Laporan Akhir-Action
Plan Kawasan Wisata Pantai
Palabuhanratu Cikakak dan
Cipanas Cisolok Kabupaten
Sukabumi Tahun 2008. Pemda
Kab. Sukabumi.
Dinas Kepariwisataan, Kebudayaan,
Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Sukabumi. 2009.
Data
Kepariwisataan
dan
Kebudayaan
Kabupaten
Sukabumi Tahun 2009. Pemda
Kab. Sukabumi.
Douglas, R. W., 1995. Forest
Recreation. Second Edition.
Pergamon Press. Inc. New
York.
Fandeli, C. 2002. Perencanaan
Kepariwisataan Alam. Penerbit
Fakultas Kehutanan Universitas
Gajah Mada
Bulaksumur,
Yogyakarta.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS. ISBN : 979.704.300.2
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang.
18