SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
ANALISIS LEVERAGE




A. Definisi Financial Leverage

          Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan. Dalam arti

   harafiah, leverage berarti pengungkit/tuas. Sumber dana perusahaan dapat

   dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana intern dan sumber dana ekstern.

   Sumber dana intern berasal dari laba yang ditahan, pemilik perusahaan yang

   tercermin pada lembar saham atau prosentasi kepemilikan yang tertuang dalam

   neraca. Sementara sumber dana ekstern merupakan sumber dana perusahaan

   yang berasal dari luar perusahaan, misalnya hutang. Kedua sumber dana ini

   tertuang dalam neraca pada sisi kewajiban.

          Leverage juga dapat diartikan sebagai penggunaan aktiva atau dana

   dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau

   membayar beban tetap. Kalau pada “operating leverage” penggunaan aktiva

   dengan biaya tetap adalah dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan oleh

   penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel,

   maka pada “financial leverage” penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah

   dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lebar saham biasa. (EPS =

   Earning Per Share).

          Masalah financial leverage baru timbul setelah perusahaan meggunakan

   dana dengan beban tetap, seperti halnya masalah operating leverage baru timbul

   setelah perusahaan dalam operasinya mempunyai biaya tetap. Perusahaan yang

   menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan menghasilkan leverage yang

   menguntungkan (favorable financial leverage) atau efek yang positif kalau




                                                                               1
pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada

beban tetap dari penggunaan dana itu. Kalau perusahaan dalam menggunakan

dana dengan beban tetap itu menghasilkan efek yang menguntungkan dana bagi

pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) yaitu dalam bentuknya

memperbesar EPS-nya, dikatakan perusahaan itu menjalankan “trading on the

eqity”

         Dengan demikian “trading on the equity” dapat didefinisikan sebagai

penggunaan     dana   yang   disertai   dengan   beban   tetap    dimana   dalam

penggunaannya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada

beban tetap tersebut. Financial leverage itu merugikan (unfavorable leverage)

kalau perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan dana

tersebut sebanyak beban tetap yang harus dibayar. Salah satu tujuan dalam

pemilihan berbagai alternative metode pembelanjaan adalah untuk memperbesar

pendapatan bagi pemilik modal sendiri atau pemegang saham biasa.

         Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat sepenuhnya dipenuhi dengan

saham biasa, atau sebagian dengan saham biasa dan sebagian lain dengan

saham preferen atau obligasi, dimana dua sumber dana yang terakhir adalah

disertai dengan beban tetap (dividen saham preferen dan bunga).

         Untuk menentukan “income effect” dari berbagai pembayaran (mix) atau

berbagai alternafif metode pembelanjaan terhadap pendapatan pemegang saham

biasa (pemilik modal sendiri) perlulah diketahui tingkat EBIT (Earning Before

Interest & Tax) yang dapat menghasilkan EPS (Earning Per Share) yang sama

besarnya antara berbagai pertimbangan atau alternative pemenuhan dana

tersebut.




                                                                               2
Tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besarnya pada

   berbagai perimbangan pembelanjaan (financing mix) dinamakan “Indifference

   Point” atau “Break-event point” (dalam financial leverage).



B. “Indifference Point” antara Hutang dengan Saham Biasa

          Pembedaan tingkat EBIT akan mempunyai “income effect” yang berbeda

   terhadap EPS pada berbagai perimbangan pembelanjaan atau “financing mix”.

   Pada suatu tingkat EBIT tertentu, suatu peimbangan pembelanjaan Hutang -

   Saham Biasa 40 – 60 (atau leverage factor 40%) mempunyai “income effect”

   yang paling besar terhadap EPS dibandingkan dengan perimbangan yang lain,

   misalkan 15 – 85 (LF 15%). Apabila tingkat EBIT turun misalkan, maka mungkin

   perimbangan yang lain yang mempunyai efek paling menguntungkan terhadap

   EPS. Untuk dapat mengetahui perimbangan pembelanjaan yang mana yang

   mempunya “income effect” yang terbesar terhadap EPS pada setiap tingkat EBIT,

   maka perlulah ditentukan lebih dahulu “indifference point” antara berbagai

   perimbangan pembelanjaan tersebut.



C. ANALISIS LEVERAGE OPERASI DAN LEVERAGE KEUANGAN

        Konsep operating dan financial Leverage sangat bermanfaat untuk analisis,

   perencanaan dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan,

   Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh

   perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar

   meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat

   variabel,   maka   akan    memberikan     kepastian    bagi   perusahaan   dalam




                                                                                  3
menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap,

maka untuk menghasilkan laba diperlikan tingkat penjualan minimum tertentu.

     Biaya tetap adalah biaya yang tidak terkait dengan operasi perusahaan,

sehingga tidak ada kaitannya dengan penjualan perusahaan. Karena biaya tetap

tidak terkait dengan penjulan perusahaan, maka biaya ini menjadi risiko yang

hasus ditanggung oleh perusahaan. Biaya tetap perusahaan dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

1. Biaya tetap operasi

   Adalah biaya tetap dari aktivitas operasional perusahaan. Risiko yang

   ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko operasional. Biaya ini seperti biaya

   sewa gudang, biaya tenaga kerja bagian administrasi, dan lain-lain.

2. Biaya tetap keuangan

   Adalah biaya tetap karena perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber

   pendanaan perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko

   keuangan. Biaya ini berupa biaya bunga.

3. Biaya tetap total

   Adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi dan keuangan. Risiko yang

   ditimblkan dari biaya ini disebut risiko bisnis atau perusahaan.

     Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan

agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya assets dan sumber

dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuangan pemegang saham.

Sebaliknya leverage juga menigkatkan variabilitas (risko) keuntungan, karena jika

perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya

tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang

saham.




                                                                               4
LEVERAGE DAN LAPORAN RUGI LABA



                                    PT ASDB

                               Laporan Rugi Laba

                          1 Januari – 31 Desember 1989

                                ( dalam Rp 000,- )

Bentuk yang Diperbaiki

                                   Penjualan Bersih                            Rp5.000.000,-
                                   Biaya operasi variabel     Rp3.000.000,-
                                   Biaya operasi tetap          1.000.000,-
                                                                               Rp4.000.000,-
              Operating
                                   Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)         Rp1.000.000,-
                                   Bunga pinjaman                                  250.000,-


                                   Laba sebelum pajak (EBT)                    Rp 750.000,-
                                   Pajak penghasilan (40%)                        300.000,-


                                   Laba setelah pajak (EAT)                    Rp 450.000,-
                                   Deviden saham prefen                           150.000,-
              Financial
              Leverage
                                   Laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa Rp 300.000,-
                                   Laba per lembar saham (EPS) – 100.000 lembar Rp   3.000,-

                                                                               ==========




D. BIAYA TETAP DAN VARIABEL

           Biaya variable adalah biaya yang dalam jangka pendek berubah karena

     perubahan operasi persuahaan. Biaya variable tersebut meliputi biaya bahan

     baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya pemasaran langsung.

           Biaya tetap adalah biaya yang dalam jangka pendek tidak berubah karena

     variabilitas operasi (tingkat output yang dihasilkan) maupun penjualan. Biaya-




                                                                                               5
biaya tersebut meliputi depresiasi bangunan kantor dan pabrik, kendaraan,

peralatan kantor, asuransi kecelakaan, kesehatan dan gaji manajer.

        Biaya semivariabel adalah biaya yang menigkat secara bertahap dengan

kenaikan output. Contohnya adalah gaji manajer



Biaya                                                     va



                         VC



                                                                            FC

                                                                            AFC

            Output                                     Output

(a) Varia                                             (b) Tetap

         Biaya



                                                      SVC




Output

                          ( c ) Semivariabel

         Dengan adanya biaya tetap pada struktur biaya perusahaan, maka untuk

mencapai tingkat keuntungan tertentu, perusahaan harus mampu menghasilkan

penjualan inimum tertentu. Jika sebua biaya perusahaan bersifat variable, maka

tidak ada risiko bagi perusahaan. Biaya tetap itu dapat diklasivikasikan menjadi:

1. Biaya tetap operasi




                                                                                    6
2. Biaya tetap keuangan

   3. Biaya tetap total

         Biaya tetap operasi menimbulkan risiko operasi bagi perusahaan. Biaya ini

  timbul dari kegiatan operasi keuangan. Biaya tetap keuangan menimbulkan risiko

  keuangan. Biaya ini timbul karena penggunaan hutang sebagai sumber dana

  perusahaan. Biata tetap total adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi

  dengan biaya tetap keuangan.

         Seluruh biaya tetap itu menimbulkan risiko bagi perusahaan. Risiko yang

  ditimbulkan oleh biaya tetap operasi disebut risiko operasi. Tingkat risiko tersebut

  secara kuantitaif dapat diukur dengan leverage operasi. Risiko yang ditimbulkan

  dari biaya tetap keuangan disebut risiko keuangan. Tingkat risiko tersebut secara

  kuantitatif dapat diukur dengan leverage keuangan. Secara keseluruhan risiko

  operasi dan risiko keuangan disebut risiko bisnis atau risiko perusahaan. Tingkat

  risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan leverage total.




E. OPERATING LEVERAGE

       Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap,

  maka dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan

  operating leverage, perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan

  akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar.

  Multiplier effect hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum

  bunga dan pajak disebut dengan degree of operating leverage atau disingkat

  menjadi DOL.




                                                                                    7
Sementara itu perusahaan yang menggunakan sumber dana dengan beban

tetap dikatakan bahwa perusahaan mempunyai financial leverage. Penggunaan

financial leverage ini dengan harapan agar terjadi perubahan laba per lembar

saham (EPS) yang lebih besar daripada perubahan laba sebelum bungan dan

pajak (EBIT). Multiplier effect yang dihasilkan karena penggunaan dana denga

biaya tetap ini disebut dengan degree of financial leverage (DFL).




       DOL PADA X =         % PERUBAHAN EBIT
                         % PERUBAHAN PENJUALAN



       Atau


                        ∆ EBIT
                          EBIT
 DOL pada X     =
                      ∆ Penjualan

                     Penjualan

       Atau:

                    (P-V) Q
    DOL =
                    (P-V) Q - F


       Setelah menghitung nilai DOL, selanjutnya menganalisis hasil dari

perhitungan DOL. DOL dapat diartikan, jika volume penjualan berubah

(naik/turun) sebesar m%, maka EBIT akan berubah searan sebesar m% x DOL.

Jadi DOL menunjukkan tingkat sensitivitas volume penjualan terhadap laba

operasinya.




                                                                          8
F. FINANCIAL LEVERAGE

       Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban

  tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang

  lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkat keuntungan yang

  tersedia   bagi   pemegang      saham.      Financial   leverage   dengan   demikian

  menunjukan perubahan lab per lembar saham (earning per share atau EPS)

  sebagai akibat perubahan EBIT.



                               % Perubahan EPS
    DFL pada X =
                               % Perubahan EBIT

  Yang dapat diformulasikan menjadi :



                               ∆ EPS

                               EPS
    DFL pada X =
                              ∆ EBIT

                                EBIT

       Atau:

                            (P-V) Q - F
                    DFL =
                            (P-V) Q – F – I


         Setelah menghitung nilai DFL, selanjutnya menganalisis hasil dari

  perhitungan DFL. DFL dapat diartikan, jika EBIT berubah (naik/turun) sebesar n

  %, maka EPS akan berubah searah sebesar n% x DFL. Jadi DFL menunjukkan

  tingkat sensitivitas EBIT terhadap EPS.




                                                                                    9
G. COMBINED LEVERAGE

       Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki baik operating

  leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan

  keuntungan bagi pemegang saham biasa. Degree combined leverage adalah

  multiplier atas perubahan laba per lembar saham (EPS) karena perubahan

  penjualan. Dengan kata lain degree of combined leverage adalah rasio antara

  persentase perubahan EPS dengan persentase perubahan penjualan.



                               % Perubahan EPS
      DCL pada X          =
                              % Perubahan Penjualan


  Yang dapat diformulasikan menjadi :

                              ∆ EPS
                               EPS
      DCL pada X      =
                              ∆ Penjualan

                              Penjualan

         ATAU             DCL = DOL x DFL



         Setelah menghitung nilai DCL, selanjutnya menganalisis hasil dari

  perhitungan DCL. DCL dapat diartikan, jika volume penjualan berubah

  (naik/turun) sebesar m%, maka EPS akan berubah searah sebesar m% x DCL.

  Jadi DCL menunjukkan tingkat sensitivitas volume penjualan terhadap EPS.

       Seperti halnya degree of operating leverage dan degree of financial

  leverage, maka degree of combined leverage juga mengukur resiko perusahaan

  secara keseluruhan, baik risiko bisnis maupun risiko financial. Bagi investor yang




                                                                                 10
ingin menanamkan dananya         dalam hubungannya untuk menentukan tingkat

keuntungan yang diminta. Apabila DCL tinggi berarti resiko perusahaan secara

keseluruhan juga tinggi maka investor juga akan tingkat keuntungan yang tinggi

pula. Dengan kata lain perusahaan yang menggunakan excessive leverage akan

menanggung beban tetap yang lebih tinggi pula kemudian beban tetap yang lebih

tinggi ini cenderung akan offset keuntungan karean penggunaan leverage, dan

akhirnya penggunaan leverage yang excessive akan menyebabkan harga pasar

saham menurun yang berarti nilai perusahaan juga kemakmuran pemegang

saham menurun.



Contoh Soal :

The Corciva Inc. mempunyai data penjualan payung sebagai berikut :

     -    Harga jual payung $50/unit.

     -    Harga variabel sebesar 10% dari harga jual dan biaya tetap sebesar

          $3000.

Hitunglah :

a. Jika pada tahun 2004 terjual 1000 unit payung, berapakah DOL ?

b. Jika interest yang harus dibayar sebesar $5000, berapakah DFL ?

c. Berapakah DCL perusahaan ?

Jawab :

a. DOL = CM = 1.000($50-$5) =             45.000    = 1,07

     EBIT          1.000(45)-3000    45.000-3.000

    Artinya : perubahan te     rhadap    1%    penjualan     akan   mempengaruhi

    perubahan sebesar 1,07% pada operating income.

b. DFL =           EBIT          =       42.000       = 1,14




                                                                              11
EBIT – INTEREST        42.000 – 5.000

       Artinya : perubahan 1% pada EBIT mempengaruhi perubahan EPS sebesar

       1,14%.

   c. DCL = DOL x DFL = 1,07 x 1,14 = 1,22

       Artinya : setiap perubahan 1% penjualan akan mempengaruhi perubahan

       pada EPS sebesar 1,22%.

   d. Jika ditargetkan penjualan naik 10% pada satu tahun mendatang, maka

       diperkirakan EBIT perusahaan naik sebesar 10,7% (1,07 x 10%) dan EPSnya

       diperkirakan naik sebesar 12,2% (1,22 x 10%, atau 1,14 x 10,7%)



H. Metode Analisis

        Metode analisis untuk menghitung finansial leverage pada PT. SEPATU

   BATA penulis menggunakan metode Degree Finansial Leverage (DFL). Degree

   Finansial Leverage (DFL) seperti telah di jelaskan sebelumnya adalah perubahan

   laba perlembar saham (EPS) karena perubahan laba sebelum bunga dan pajak

   (EBIT). Atau rasio antara presentase perubahan EPS dibanding dengan

   presentase perubahan EBIT.

                         % PerubahanEPS
           DFLpadaX =
                         % perubahanEBIT

    Yang dapat diformulasikan menjadi :

                      ∆EPS
           DFLpadaX = EPS
                     ∆EBIT
                      EBIT

        Dimana ∆EPS adalah perubahan EPS sedangkan ∆EBIT adalah perubahan

   EBIT. Karena DFL berbeda untuk setiap EBIT maka perlu diberikan tingkat EBIT




                                                                              12
tertentu   dalam   mengukur   finansial     leverage   persamaan   diatas   dapat

disederhanakan menjadi :

                              EBIT
           DFLpadaX =
                        EBIT − I − DP
                                        (1 − t )

      Apabila tidak ada deviden saham preferen dan I merupakan pembayaran

bunga hutang maka persamaan DFL menjadi :

                         EBIT
           DFLpadaX =
                        EBIT − I



Hasil Analisis

Dibawah ini penulis sajikan data hasil pengolahan yang berupa laporan keuangan

rugi/laba PT. SEPATU BATA (tahun 1999-2000) dimulai dari EBIT hingga EPS.

Kemudian berdasarkan data tersebut penulis menghitung DFL.




                                                                              13
PT SEPATU BATA

LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER

                                      1999 DAN 2000

                 (Dalam ribuan rupiah, kecuali data persaham)




        Keterangan                     1999          2000       Perubahan     %
 Laba usaha (EBIT)                  13.125.367    8.868.784      4.256.583   32.4
 Pendapatan (Beban) lain-lain

      :
 Pendapatan bunga                    125.406         101.522
 Beban bunga                        (4.834.580)   (6.116.889)
 Laba (rugi) selisih kurs bersih    (5.920)           23.575
 Laba penjualan aktiva tetap        38.153            41.416
 Jumlah pendapatan (beban)          (4.676.887)   (5.950.376)

      lain-lain
 Laba sebelum pajak                 8.448.480     2.918.408

      penghasilan
 Pajak penghasilan :
 Tahun berjalan                     3.586.657     2.697.210
 Yang ditangguhkan                  (305.185)     (987.981)
                                    3.281.472     1.709.229

 Laba bersih (EAT)                  5.167.008     1.209.179
 Laba usaha perlembar                1.101              682

      saham
 Laba bersih perlembar              397                  93        304       76.6

       saham


         Pada tahun 2000 terjadi penurunan jumlah EBIT yang sebelumnya sebesar

Rp. 13.125.367 (tahun 1999) menjadi Rp. 8.868.784 (tahun 2000), dan juga terjadi

perubahan jumlah EPS yang sebelumnya sebesar Rp. 397 perlembar saham (tahun




                                                                               14
1999) menjadi Rp. 93 perlembar saham (tahun 2000). Sehingga Degree Finansial

Leverage (DFL) dapat dihitung sebagai berikut :



                       ∆EPS
            DFLpadaX = EPS
                      ∆EBIT
                       EBIT

                                 397 − 93
                        =          397
                          13.125.367 − 8.868.784
                               13.125.367



                            0,765743073
                        =
                            0,324302017




                        = 2,36 x



  atau pada tahun 2000 terjadi penurunan jumlah EBIT sebesar 32,4%

  menyebabkan menurunnya jumlah EPS sebesar 76,6%



                                          % PerubahanEPS
                        DFLpadaX =
                                          % perubahanEBIT

                                − 76,6%
                            =
                                − 32,4%

                            = 2,36 x




                                                                         15

More Related Content

What's hot

Sistem Biaya Taksirn
Sistem Biaya TaksirnSistem Biaya Taksirn
Sistem Biaya TaksirnAdi Jauhari
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasLusi Mei
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsalif radix
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

Sistem Biaya Taksirn
Sistem Biaya TaksirnSistem Biaya Taksirn
Sistem Biaya Taksirn
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrs
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 

Viewers also liked

Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointFarrelfebrinal
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankEko Mardianto
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6Judianto Nugroho
 
Pajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanPajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanYABES HULU
 
Operating Leverage - Finacial leverage & Break-Even
Operating Leverage - Finacial leverage & Break-EvenOperating Leverage - Finacial leverage & Break-Even
Operating Leverage - Finacial leverage & Break-EvenAnkesh Gorkhali
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 
PPT on break even analysis
PPT on break even analysisPPT on break even analysis
PPT on break even analysisITC Limited
 
Leverage
LeverageLeverage
LeverageMickey
 

Viewers also liked (11)

Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even PointAnalisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
 
Financial Leverage
Financial LeverageFinancial Leverage
Financial Leverage
 
Leverage
LeverageLeverage
Leverage
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
 
Pajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanPajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badan
 
Operating Leverage - Finacial leverage & Break-Even
Operating Leverage - Finacial leverage & Break-EvenOperating Leverage - Finacial leverage & Break-Even
Operating Leverage - Finacial leverage & Break-Even
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
Leverages
LeveragesLeverages
Leverages
 
PPT on break even analysis
PPT on break even analysisPPT on break even analysis
PPT on break even analysis
 
Leverage
LeverageLeverage
Leverage
 

Similar to ANALISI LEVERAGE

10 analisis keuangan
10 analisis keuangan10 analisis keuangan
10 analisis keuanganAbdul Razak
 
FINANCIAL LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE POLICY.pptx
FINANCIAL LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE POLICY.pptxFINANCIAL LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE POLICY.pptx
FINANCIAL LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE POLICY.pptxnur20232111090
 
Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1apapanya
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Lia Ivvana
 
EVA dan residual income
EVA dan residual incomeEVA dan residual income
EVA dan residual incomebudieto
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03AuroraSiahaan
 
Ch04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediateCh04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediateMaiya Maiya
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptxNinaMaqfirah1
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptxMariaUlfa646706
 
pengertian laba rugi
pengertian laba rugipengertian laba rugi
pengertian laba rugiLivi Pungus
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Leo Davincy
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaarvinko
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaAjeng Pipit
 
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)Andi Lala
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01KuliahKita
 

Similar to ANALISI LEVERAGE (20)

10 analisis keuangan
10 analisis keuangan10 analisis keuangan
10 analisis keuangan
 
Levearge
LeveargeLevearge
Levearge
 
Materi 8 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 8 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 8 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 8 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
FINANCIAL LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE POLICY.pptx
FINANCIAL LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE POLICY.pptxFINANCIAL LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE POLICY.pptx
FINANCIAL LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE POLICY.pptx
 
Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13
 
EVA dan residual income
EVA dan residual incomeEVA dan residual income
EVA dan residual income
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Aurora Stephani Siahaan/3-03
 
Semester 5 Alk
Semester 5 AlkSemester 5 Alk
Semester 5 Alk
 
Ch04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediateCh04_ IND_ accounting intermediate
Ch04_ IND_ accounting intermediate
 
Rmk7ku
Rmk7kuRmk7ku
Rmk7ku
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
pengertian laba rugi
pengertian laba rugipengertian laba rugi
pengertian laba rugi
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
 
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01
 

ANALISI LEVERAGE

  • 1. ANALISIS LEVERAGE A. Definisi Financial Leverage Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan. Dalam arti harafiah, leverage berarti pengungkit/tuas. Sumber dana perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana intern dan sumber dana ekstern. Sumber dana intern berasal dari laba yang ditahan, pemilik perusahaan yang tercermin pada lembar saham atau prosentasi kepemilikan yang tertuang dalam neraca. Sementara sumber dana ekstern merupakan sumber dana perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya hutang. Kedua sumber dana ini tertuang dalam neraca pada sisi kewajiban. Leverage juga dapat diartikan sebagai penggunaan aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. Kalau pada “operating leverage” penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan oleh penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel, maka pada “financial leverage” penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lebar saham biasa. (EPS = Earning Per Share). Masalah financial leverage baru timbul setelah perusahaan meggunakan dana dengan beban tetap, seperti halnya masalah operating leverage baru timbul setelah perusahaan dalam operasinya mempunyai biaya tetap. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) atau efek yang positif kalau 1
  • 2. pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap dari penggunaan dana itu. Kalau perusahaan dalam menggunakan dana dengan beban tetap itu menghasilkan efek yang menguntungkan dana bagi pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) yaitu dalam bentuknya memperbesar EPS-nya, dikatakan perusahaan itu menjalankan “trading on the eqity” Dengan demikian “trading on the equity” dapat didefinisikan sebagai penggunaan dana yang disertai dengan beban tetap dimana dalam penggunaannya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada beban tetap tersebut. Financial leverage itu merugikan (unfavorable leverage) kalau perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut sebanyak beban tetap yang harus dibayar. Salah satu tujuan dalam pemilihan berbagai alternative metode pembelanjaan adalah untuk memperbesar pendapatan bagi pemilik modal sendiri atau pemegang saham biasa. Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat sepenuhnya dipenuhi dengan saham biasa, atau sebagian dengan saham biasa dan sebagian lain dengan saham preferen atau obligasi, dimana dua sumber dana yang terakhir adalah disertai dengan beban tetap (dividen saham preferen dan bunga). Untuk menentukan “income effect” dari berbagai pembayaran (mix) atau berbagai alternafif metode pembelanjaan terhadap pendapatan pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) perlulah diketahui tingkat EBIT (Earning Before Interest & Tax) yang dapat menghasilkan EPS (Earning Per Share) yang sama besarnya antara berbagai pertimbangan atau alternative pemenuhan dana tersebut. 2
  • 3. Tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besarnya pada berbagai perimbangan pembelanjaan (financing mix) dinamakan “Indifference Point” atau “Break-event point” (dalam financial leverage). B. “Indifference Point” antara Hutang dengan Saham Biasa Pembedaan tingkat EBIT akan mempunyai “income effect” yang berbeda terhadap EPS pada berbagai perimbangan pembelanjaan atau “financing mix”. Pada suatu tingkat EBIT tertentu, suatu peimbangan pembelanjaan Hutang - Saham Biasa 40 – 60 (atau leverage factor 40%) mempunyai “income effect” yang paling besar terhadap EPS dibandingkan dengan perimbangan yang lain, misalkan 15 – 85 (LF 15%). Apabila tingkat EBIT turun misalkan, maka mungkin perimbangan yang lain yang mempunyai efek paling menguntungkan terhadap EPS. Untuk dapat mengetahui perimbangan pembelanjaan yang mana yang mempunya “income effect” yang terbesar terhadap EPS pada setiap tingkat EBIT, maka perlulah ditentukan lebih dahulu “indifference point” antara berbagai perimbangan pembelanjaan tersebut. C. ANALISIS LEVERAGE OPERASI DAN LEVERAGE KEUANGAN Konsep operating dan financial Leverage sangat bermanfaat untuk analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan, Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam 3
  • 4. menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlikan tingkat penjualan minimum tertentu. Biaya tetap adalah biaya yang tidak terkait dengan operasi perusahaan, sehingga tidak ada kaitannya dengan penjualan perusahaan. Karena biaya tetap tidak terkait dengan penjulan perusahaan, maka biaya ini menjadi risiko yang hasus ditanggung oleh perusahaan. Biaya tetap perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Biaya tetap operasi Adalah biaya tetap dari aktivitas operasional perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko operasional. Biaya ini seperti biaya sewa gudang, biaya tenaga kerja bagian administrasi, dan lain-lain. 2. Biaya tetap keuangan Adalah biaya tetap karena perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan. Risiko yang ditimbulkan dari biaya ini disebut risiko keuangan. Biaya ini berupa biaya bunga. 3. Biaya tetap total Adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi dan keuangan. Risiko yang ditimblkan dari biaya ini disebut risiko bisnis atau perusahaan. Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya assets dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuangan pemegang saham. Sebaliknya leverage juga menigkatkan variabilitas (risko) keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham. 4
  • 5. LEVERAGE DAN LAPORAN RUGI LABA PT ASDB Laporan Rugi Laba 1 Januari – 31 Desember 1989 ( dalam Rp 000,- ) Bentuk yang Diperbaiki Penjualan Bersih Rp5.000.000,- Biaya operasi variabel Rp3.000.000,- Biaya operasi tetap 1.000.000,- Rp4.000.000,- Operating Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Rp1.000.000,- Bunga pinjaman 250.000,- Laba sebelum pajak (EBT) Rp 750.000,- Pajak penghasilan (40%) 300.000,- Laba setelah pajak (EAT) Rp 450.000,- Deviden saham prefen 150.000,- Financial Leverage Laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa Rp 300.000,- Laba per lembar saham (EPS) – 100.000 lembar Rp 3.000,- ========== D. BIAYA TETAP DAN VARIABEL Biaya variable adalah biaya yang dalam jangka pendek berubah karena perubahan operasi persuahaan. Biaya variable tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya pemasaran langsung. Biaya tetap adalah biaya yang dalam jangka pendek tidak berubah karena variabilitas operasi (tingkat output yang dihasilkan) maupun penjualan. Biaya- 5
  • 6. biaya tersebut meliputi depresiasi bangunan kantor dan pabrik, kendaraan, peralatan kantor, asuransi kecelakaan, kesehatan dan gaji manajer. Biaya semivariabel adalah biaya yang menigkat secara bertahap dengan kenaikan output. Contohnya adalah gaji manajer Biaya va VC FC AFC Output Output (a) Varia (b) Tetap Biaya SVC Output ( c ) Semivariabel Dengan adanya biaya tetap pada struktur biaya perusahaan, maka untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, perusahaan harus mampu menghasilkan penjualan inimum tertentu. Jika sebua biaya perusahaan bersifat variable, maka tidak ada risiko bagi perusahaan. Biaya tetap itu dapat diklasivikasikan menjadi: 1. Biaya tetap operasi 6
  • 7. 2. Biaya tetap keuangan 3. Biaya tetap total Biaya tetap operasi menimbulkan risiko operasi bagi perusahaan. Biaya ini timbul dari kegiatan operasi keuangan. Biaya tetap keuangan menimbulkan risiko keuangan. Biaya ini timbul karena penggunaan hutang sebagai sumber dana perusahaan. Biata tetap total adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi dengan biaya tetap keuangan. Seluruh biaya tetap itu menimbulkan risiko bagi perusahaan. Risiko yang ditimbulkan oleh biaya tetap operasi disebut risiko operasi. Tingkat risiko tersebut secara kuantitaif dapat diukur dengan leverage operasi. Risiko yang ditimbulkan dari biaya tetap keuangan disebut risiko keuangan. Tingkat risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan leverage keuangan. Secara keseluruhan risiko operasi dan risiko keuangan disebut risiko bisnis atau risiko perusahaan. Tingkat risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan leverage total. E. OPERATING LEVERAGE Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage, perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Multiplier effect hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut dengan degree of operating leverage atau disingkat menjadi DOL. 7
  • 8. Sementara itu perusahaan yang menggunakan sumber dana dengan beban tetap dikatakan bahwa perusahaan mempunyai financial leverage. Penggunaan financial leverage ini dengan harapan agar terjadi perubahan laba per lembar saham (EPS) yang lebih besar daripada perubahan laba sebelum bungan dan pajak (EBIT). Multiplier effect yang dihasilkan karena penggunaan dana denga biaya tetap ini disebut dengan degree of financial leverage (DFL). DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN Atau ∆ EBIT EBIT DOL pada X = ∆ Penjualan Penjualan Atau: (P-V) Q DOL = (P-V) Q - F Setelah menghitung nilai DOL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan DOL. DOL dapat diartikan, jika volume penjualan berubah (naik/turun) sebesar m%, maka EBIT akan berubah searan sebesar m% x DOL. Jadi DOL menunjukkan tingkat sensitivitas volume penjualan terhadap laba operasinya. 8
  • 9. F. FINANCIAL LEVERAGE Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkat keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Financial leverage dengan demikian menunjukan perubahan lab per lembar saham (earning per share atau EPS) sebagai akibat perubahan EBIT. % Perubahan EPS DFL pada X = % Perubahan EBIT Yang dapat diformulasikan menjadi : ∆ EPS EPS DFL pada X = ∆ EBIT EBIT Atau: (P-V) Q - F DFL = (P-V) Q – F – I Setelah menghitung nilai DFL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan DFL. DFL dapat diartikan, jika EBIT berubah (naik/turun) sebesar n %, maka EPS akan berubah searah sebesar n% x DFL. Jadi DFL menunjukkan tingkat sensitivitas EBIT terhadap EPS. 9
  • 10. G. COMBINED LEVERAGE Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki baik operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa. Degree combined leverage adalah multiplier atas perubahan laba per lembar saham (EPS) karena perubahan penjualan. Dengan kata lain degree of combined leverage adalah rasio antara persentase perubahan EPS dengan persentase perubahan penjualan. % Perubahan EPS DCL pada X = % Perubahan Penjualan Yang dapat diformulasikan menjadi : ∆ EPS EPS DCL pada X = ∆ Penjualan Penjualan ATAU DCL = DOL x DFL Setelah menghitung nilai DCL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan DCL. DCL dapat diartikan, jika volume penjualan berubah (naik/turun) sebesar m%, maka EPS akan berubah searah sebesar m% x DCL. Jadi DCL menunjukkan tingkat sensitivitas volume penjualan terhadap EPS. Seperti halnya degree of operating leverage dan degree of financial leverage, maka degree of combined leverage juga mengukur resiko perusahaan secara keseluruhan, baik risiko bisnis maupun risiko financial. Bagi investor yang 10
  • 11. ingin menanamkan dananya dalam hubungannya untuk menentukan tingkat keuntungan yang diminta. Apabila DCL tinggi berarti resiko perusahaan secara keseluruhan juga tinggi maka investor juga akan tingkat keuntungan yang tinggi pula. Dengan kata lain perusahaan yang menggunakan excessive leverage akan menanggung beban tetap yang lebih tinggi pula kemudian beban tetap yang lebih tinggi ini cenderung akan offset keuntungan karean penggunaan leverage, dan akhirnya penggunaan leverage yang excessive akan menyebabkan harga pasar saham menurun yang berarti nilai perusahaan juga kemakmuran pemegang saham menurun. Contoh Soal : The Corciva Inc. mempunyai data penjualan payung sebagai berikut : - Harga jual payung $50/unit. - Harga variabel sebesar 10% dari harga jual dan biaya tetap sebesar $3000. Hitunglah : a. Jika pada tahun 2004 terjual 1000 unit payung, berapakah DOL ? b. Jika interest yang harus dibayar sebesar $5000, berapakah DFL ? c. Berapakah DCL perusahaan ? Jawab : a. DOL = CM = 1.000($50-$5) = 45.000 = 1,07 EBIT 1.000(45)-3000 45.000-3.000 Artinya : perubahan te rhadap 1% penjualan akan mempengaruhi perubahan sebesar 1,07% pada operating income. b. DFL = EBIT = 42.000 = 1,14 11
  • 12. EBIT – INTEREST 42.000 – 5.000 Artinya : perubahan 1% pada EBIT mempengaruhi perubahan EPS sebesar 1,14%. c. DCL = DOL x DFL = 1,07 x 1,14 = 1,22 Artinya : setiap perubahan 1% penjualan akan mempengaruhi perubahan pada EPS sebesar 1,22%. d. Jika ditargetkan penjualan naik 10% pada satu tahun mendatang, maka diperkirakan EBIT perusahaan naik sebesar 10,7% (1,07 x 10%) dan EPSnya diperkirakan naik sebesar 12,2% (1,22 x 10%, atau 1,14 x 10,7%) H. Metode Analisis Metode analisis untuk menghitung finansial leverage pada PT. SEPATU BATA penulis menggunakan metode Degree Finansial Leverage (DFL). Degree Finansial Leverage (DFL) seperti telah di jelaskan sebelumnya adalah perubahan laba perlembar saham (EPS) karena perubahan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Atau rasio antara presentase perubahan EPS dibanding dengan presentase perubahan EBIT. % PerubahanEPS DFLpadaX = % perubahanEBIT Yang dapat diformulasikan menjadi : ∆EPS DFLpadaX = EPS ∆EBIT EBIT Dimana ∆EPS adalah perubahan EPS sedangkan ∆EBIT adalah perubahan EBIT. Karena DFL berbeda untuk setiap EBIT maka perlu diberikan tingkat EBIT 12
  • 13. tertentu dalam mengukur finansial leverage persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi : EBIT DFLpadaX = EBIT − I − DP (1 − t ) Apabila tidak ada deviden saham preferen dan I merupakan pembayaran bunga hutang maka persamaan DFL menjadi : EBIT DFLpadaX = EBIT − I Hasil Analisis Dibawah ini penulis sajikan data hasil pengolahan yang berupa laporan keuangan rugi/laba PT. SEPATU BATA (tahun 1999-2000) dimulai dari EBIT hingga EPS. Kemudian berdasarkan data tersebut penulis menghitung DFL. 13
  • 14. PT SEPATU BATA LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 1999 DAN 2000 (Dalam ribuan rupiah, kecuali data persaham) Keterangan 1999 2000 Perubahan % Laba usaha (EBIT) 13.125.367 8.868.784 4.256.583 32.4 Pendapatan (Beban) lain-lain : Pendapatan bunga 125.406 101.522 Beban bunga (4.834.580) (6.116.889) Laba (rugi) selisih kurs bersih (5.920) 23.575 Laba penjualan aktiva tetap 38.153 41.416 Jumlah pendapatan (beban) (4.676.887) (5.950.376) lain-lain Laba sebelum pajak 8.448.480 2.918.408 penghasilan Pajak penghasilan : Tahun berjalan 3.586.657 2.697.210 Yang ditangguhkan (305.185) (987.981) 3.281.472 1.709.229 Laba bersih (EAT) 5.167.008 1.209.179 Laba usaha perlembar 1.101 682 saham Laba bersih perlembar 397 93 304 76.6 saham Pada tahun 2000 terjadi penurunan jumlah EBIT yang sebelumnya sebesar Rp. 13.125.367 (tahun 1999) menjadi Rp. 8.868.784 (tahun 2000), dan juga terjadi perubahan jumlah EPS yang sebelumnya sebesar Rp. 397 perlembar saham (tahun 14
  • 15. 1999) menjadi Rp. 93 perlembar saham (tahun 2000). Sehingga Degree Finansial Leverage (DFL) dapat dihitung sebagai berikut : ∆EPS DFLpadaX = EPS ∆EBIT EBIT 397 − 93 = 397 13.125.367 − 8.868.784 13.125.367 0,765743073 = 0,324302017 = 2,36 x atau pada tahun 2000 terjadi penurunan jumlah EBIT sebesar 32,4% menyebabkan menurunnya jumlah EPS sebesar 76,6% % PerubahanEPS DFLpadaX = % perubahanEBIT − 76,6% = − 32,4% = 2,36 x 15