Dokumen tersebut memberikan kritik terhadap pandangan Wahabi yang sering secara berlebihan memvonis umat Islam dengan tuduhan syirik, kafir, dan sesat. Wahabi dianggap telah mengkafirkan berbagai tokoh ulama, sahabat Nabi, bahkan istri Nabi Adam. Dokumen ini berusaha menunjukkan bahwa pandangan Wahabi tersebut bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
1. Pentakfiran dan Penyesatan Wahabi
Terhadap Ummat
Disusun oleh:
Tim Himmah Salaf
(www.himmahsalaf.org)
Kajian ilmiah disertai bukti-bukti scan kitab dan terjemahan
3. Dalam kitab Tarikh Najd: 13, Ibn Ghannam menyebutkan kondisi kaum
muslimin sebelum Muhammad bin Abdul Wahhab berdakwah sebagai berikut :
Wahhabi Memvonis MAYORITAS Muslim
telah syirik dan jahil!!
4. Terjemah:
“ Keadaan kaum muslimin sebelum tegaknya dakwah syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab: Konon mayoritas umat muslim di kurun 12 Hijriah telah jatuh
pada kesyirikan dan kembali pada kejahiliahan. Telah padam cahaya petunjuk
dalam diri mereka akibat kebodohan yang mendominasi mereka dan telah
dikuasai oleh hawa nafsu dan kesesatan. Maka mayoritas kaum muslimin itu
telah mencampakkan kitab Allah ke punggung mereka, mengikuti apa yang
dilakukan datuk-datuk mereka dari kesesatan. Mayoritas kaum muslimin itu
menyangka datuk mereka lebih mengetahui kebenaran dan lebih mengetahui
jalan kebenaran “ (Tarikh Najd : 13)
Keterangan:
Yang wahabi maksud dengan kesyirikan adalah berziarah kepada makam-makam
orang-orang shalih dan bertawassul kepada para nabi dan orang shalih baik yang
masih hidup maupun yang sudah wafat.
Lihat bagaimana kaum wahabi begitu berani memvonis demikian, padahal saat itu
banyak para ulama yang melakukan perbuatan-perbuatan tersebut dan juga tidak
menysirikkan kaum muslimin yang melakukan hal itu.
5. “ Dan sungguh kesesatan ini telah menyebar
luas dan menyeluruh kepada negeri-negeri
kaum muslimin “ (Tarikh Najd : 14)
*) Penjelasan:
Kalimat ‘AMMA bermakna merata dan menyeluruh
ditambah kalimat KAAFFAH sebagai keadaan yang
bermakna mencangkup secara keseluruhan.
Artinya sebelum kedatangan dakwah Muhamamad bin
Abdul Wahhab seluruh negeri kaum muslimin telah
musyrik dan sesat tanpa terkecuali dan hanya
golongan wahabi yang bertauhid. Na’udzu billah!!!
Wahabi Memvonis Sesat Kepada Seluruh Negeri-
Negeri Kaum Muslim!!
Pada halaman berikutnya di Tarikh Najd: 14, Ibn Ghannam menyatakan:
6. Wahabi Memvonis Syirik dan Kafir
kepada para Ulama!!
Kaum wahabi bukan hanya memvonis syirik dan sesat
kepada kaum awam muslimin saja saat itu, tapi mereka
juga memvonis syirik bahkan kafir kepada para ulamanya!
“ Maka renungkanlah apa yang disebutkan imam ini (Muhammad bin Abdul wahhab) tersebut dari
berbagai macam kesyirikan besar (menyebabkan murtad) yang terjadi di zaman beliau yang dilakukan
orang-orang yang mengaku ma‟rifah dan din (ulama) dan dari orang-orang yang menyandang fatwa
(Mufti) dan kepenguasaan (penguasa). Akan tetapi syaikh telah memperingatkan mereka atas yang
demikian dan menjelaskan bahwa ini termasuk kesyirikan yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya. Maka
sadarlah orang yang mau menerima peringatan itu, berrtaubat pada Allah dan mengetahui
kesyirikan, kesesatan dan penolakan kebenaran yang terjadi “ (Ibn Ghannam, Tarikh Najd : 69)
7. Wahabi Memvonis Syirik Kepada
Pengikut Madzhab-Madzhab
Kitab Al-Din al-Khalish,
Muhammad Shidiq al-Qanuji
(Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyah, Juz I hal. 140)
Al-Qanuji (Ulama Wahabi) mengatakan:
“Taqlid terhadap madzhab-madzhab adalah syirik”.
Jadi, menurutnya seluruh umat Islam pada sekarang itu kufur karena
mereka penganut madzhab yang empat. Menurut wahabi, mereka
semua orang kafir. Na’dzubillah!!
8. Wahabi Mengkafirkan Seluruh
Penduduk
Mesir, Irak, Amman, Syam, dan
Yaman
“Penduduk Mesir kafir karena mereka
menyembah Ahmad al-Badawi. Penduduk Irak
dan Amman kafir karna mereka menyembah
Abdul Qadir Al-Jilani, dan Penduduk Syam
kafir karna mereka menyembah Ibn
„Arabi, demikian juga penduduk Nejd dan
Hijaz sebelum munculnya dakwah Wahabi
dan begitu juga penduduk Yaman juga kafir”
(Lihat catatan kaki kitab Fath al-Majid yang
ditulis oleh Ibn Baz, cetakan Dar Ulin
Nuha, hal. 216-217)
9. Wahabi Mengkafirkan Orang Yang Membaca Dzikir
Shalawat 10000x atau Laa Ilaaha illallah 1000x
Husam al-’Aqqad wahabi yang anti dzikir dalam
kitab Halaqat Mamnu’ah mengkafirkan orang yang
membaca Dzikir Shalawat sebanyak 10000 kali atau
membaca Dzikir Laa Ilaaha Illallah 1000 kali.
(Lihat Kitab (Halaqat
Mamnu’ah, Thantha: Dar al
10. Wahabi Memvonis Murtad dan Musyrik kepada
Al-Imam Fakhruddin Ar-Raazi
Dalam kitab Ad-Durar al-Saniyyah fi al-
Ajwibah al-Najdiyyah, Cetakan Dar al-
Qasim, vol.10, hal.355 , Abdurrahman
bin Hasan (cucu Muhammad bin Abdul
Wahhab) menjelaskan ihwal keburukan
orang-orang Yahudi, Nasrani dan
orang-orang Musyrik. Namun ia
merasa kurang jika tidak ikut
memvonis Murtad serta Musyrik
terhadap Al-Imam Fakhruddin Al-
Raazi, seorang ulama besar ahli tafsir
abad kelima Hijriyah. Na’udzubillah!!
Lihat
11. Artinya:
“Ada hal yang lebih buruk dari itu semua
yaitu dari kalangan mereka (orang-orang
kafir) ada yang menuliskan karya -yang
termasuk- dalam agama orang-orang
musyrik dan murtad dari agama
Islam, sebagaimana halnya al-Razi
menulis bukunya tentang penyembahan
gugusan bintang dan dia (al-Razi)
menggunakan dalil-dalil untuk -mendukung-
kebaikan dan manfaat dari karyanya
sekaligus dia menganjurkan untuk hal itu
(mempelajari dan mengambil manfaatnya).
Hal ini -seperti apa yang dilakukan al-Razi-
berdasarkan kesepakatan umat muslim
adalah murtad dari agama Islam, meskipun
pada akhirnya dia balik ke agama Islam. “
(Ad-Durar al-Saniyyah fi al-Ajwibah al-
Najdiyyah, vol.10, hal.355
Semenjak kapan Imam al-Razi
menulis buku penyembahan gugusan
bintang!? Ini jelas sekali tuduhan
lantaran kedengkian dan berburuk
sangka sebelum memahami apa yang
ditulis oleh Imam al-Razi.
12. Wahabi Mengkafirkan Sahabat Nabi,
Bilal bin Al-Harits
Syaikh Bin Baz, Ulama Wahabi, telah mengkafirkan
Sahabat Nabi, Bilal bin Al-Harits dalam kitab Fathul
Baari yang ia ta'liq sendiri
Fathu al-Baari Syarh Shahih Bukhari lil
Imam Ibn Hajar al-Atsqalani
13. Hadits Nabi yang shahih dalam Fath
al-Baari, tertera bahwa Sahabat Nabi
bernama Bilal al-Harits al-Muzany
telah melakukan amalan tawassul
yaitu meminta hujan dari Allah
dengan bertawassulkan nabi
(dinamakan istisqo')
Dalam catatan kaki yg ditulis oleh Ibn
Baz, tertulis:
“SESUNGGUHNYA APA
DILAKUKAN OLEH LELAKI INI
YAITU SAHABAT NABI
MUHAMMAD (BILAL) ADALAH
PERBUATAN MUNKAR DAN
PERANTARA MENUJU SYIRIK“.
Perhatikanlah!! Wahabi dengan jelas
mengkafirkan sahabat Nabi karna
menghukumi MUSYRIK!!
14. Wahabi Mengkafirkan Imam al-Bukhari
Syaikh Nashiruddin al-Albani, ulama
wahabi, dalam Fatawa Al-Albani memvonis
Imam al-Bukhari dengan sebutan “Bukan
Seorang Muslim dan Mu’min!”, hanya karena
al-Bukhari telah mentakwil.
Kaum Wahabi sangat anti terhadap
takwil, mereka mengingkari takwil secara
mutlak; walaupun takwil tersebut takwil yang
baik (terpuji), bahkan mereka mengatakan
bahwa yang melakukan takwil sama dengan
merombak dan menghancurkan al Qur’an.
15. Imam al-Bukhari melakukan ta'wil terhadap
ayat 88 surah al-Qashash
“ ”, “
tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah".
(al-Qashash: 88)". “
Maksud `illa wajhah, adalah `illa mulkahu
(kecuali kekuasaan-Nya)” (Shahih al-Bukhari).
Akan tetapi Syaikh Al-Albani mengkritik
keras takwilan ini lalu berkata :
(( ))
” Ini sepatutnya tidak dituturkan oleh
seorang Muslim yang beriman!”
Beraninya al-Albani melontarkan
pengkafiran terhadap Imam al-
Bukhari?!! Na’udzubillah!
16. Menurut Wahabi: Imam Nawawi dan Ibnu Hajar
Atsqalani Bukan Ahlussunnah Wal Jama’ah!!
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (ulama wahabi) berkata:
"Mengenai pegangan Nawawi dan Ibnu Hajar dalam Asma’ Was Sifat (yaitu
akidah) mereka berdua bukan dikalangan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah”
Liqa’ Al-Babil Maftuh hal.
42-43 soal-jawab ke 373
cetakan Darul Watan Lin-
Nasyr.
17. Wahabi Memvonis SYIRIK kepada Sayyidah Hawa,
Istri Nabi Adam AS
Bahkan Sayyidah Hawa’, isteri Nabi
Adam AS pun tidak luput dari vonis
wahabi.
Sebagaimana Al-Qanuji berkata:
“yang benar adalah bahwa syirik
telah terjadi pada Hawa saja tidak
pada Adam.”
(Lihat Kitab Al-Din Aal-Khalish, hal 160)
Berarti kaum wahabi telah
menjadikan seluruh manusia
sebagai anak zina, karna menurut
mereka Nabi Adam kawin dengan
Hawa’ yang syirik itu.
Na’udzubillah!!
18. Katakanlah (hai Muhammad) : Biarlah setiap orang berbuat
menurut keadaannya masing-masing, karena Tuhanmu lebih
mengetahui siapa yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya).”
(Al-Isra’ : 84)
…”janganlah kamu merasa sudah bersih, Dia (Allah) lebih
mengetahui siapa yang bertaqwa.” (An-Najm : 32)
Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya, “hai orang
kafir,” maka kata itu akan menimpa salah satunya. Jika benar
apa yang diucapkan (berarti orang yang dituduh menjadi kafir);
jika tidak, maka tuduhan itu akan menimpa orang yang
menuduh. [HR Muslim].