SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
1	
  
BAB I
PENDAHULUAN
Ansietas merupakan satu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai
dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari susunan
saraf autonomik (SSA). Ansietas merupakan gejala yang umum tetapi non-
spesifik yang sering merupakan satu fungsi emosi. Ansietas yang patologik
biasanya merupakan kondisi yang melampaui batas normal terhadap satu ancaman
yang sungguh-sungguh dan maladaptif.(1)
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang
berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk
perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia,
kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.(1)
Gangguan campuran kecemasan dan depresi melingkupi pasien yang
memiliki gejala kecemasan dan depresi tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik
untuk suatu gangguan mood. Kombinasi gejala depresi dan kecemasan
menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna pada orang yang terkena.
Kondisi mungkin cukup menonjol pada praktek pelayanan primer dan klinik
kesehatan mental rawat jalan.(2)
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
2	
  
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Gangguan campuran ansietas dan depresi merupakan gejala
kecemasan dan depresi yang bermakna secara klinis tetapi tidak memenuhi
kriteria untuk gangguan mood spesifik atau gangguan kecemasan
spesifik.(2)
Kecemasan (ansietas / anxiety) adalah gangguan alam perasaan
(affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran
yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam
menilai realitas (Reality Testing Ability / RTA, masih baik), kepribadian
masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas
normal.(3)
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai
dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan
sehingga hilangnya kegairahan hidup, tidak mengalami gangguan dalam
menilai realitas (Reality Testing Ability / RTA, masih baik), kepribadian
tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal.(3)
2.2 EPIDEMIOLOGI
Keberadaan ganggguan depresif berat dan gangguan panik secara
bersamaan lazim ditemukan. Dua pertiga pasien dengan gejala depresif
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
3	
  
memiliki gejala ansietas yang menonjol, dan dua pertiganya dapat
memenuhi kriteria diagnostik ganguan panik. Peneliti telah melaporkan
bahwa 20 sampai 90 persen pasien dengan ganggguan panik memiliki
episode gangguan depresif berat. Data ini mengesankan bahwa keberadaan
gejala depresif dan anxietas secara bersamaan, tidak ada di antaranya yang
memenuhi kriteria diagnostik gangguan depresif atau ansietas lain dapat
lazim ditemukan. Meskipun demikian, sejumlah klinisi dan peneliti
memperkirakan bahwa pravelensi gangguan ini pada populasi umum
adalah 10 persen dan di klinik pelayanan primer sampai tertinggi 50
persen, walaupun perkiraan konservatif mengesankan pravelensi sekitar 1
persen pada populasi umum.(2)
2.3 STESSOR PSIKOSOSIAL
Stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang
menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang; sehingga orang itu
terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk
menanggulanginya. Namun, tidak semua orang mampu melakukan
adaptasi dan mengatasi stressor tersebut, sehingga timbullah keluhan-
keluhan antara lain berupa cemas dan depresi.(3)
Dari sekian banyak jenis stressor psikososial yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, para pakar memberikan beberapa contoh antara lain
sebagai berikut :(3)
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
4	
  
1. Perkawinan
Terjadinya ketidaksetiaan berupa perselingkuhan.
2. Orang Tua
Masalah orang tua yakni kondisi tatanan sosial dan ekonomi,
masalah anak yakni kenakalan remaja, pergaulan bebas, kehamilan di
luar nikah, aborsi, atau penyalahgunaan NAZA (Narkotika, Alkohol,
dan Zat Adiktif)
3. Hubungan Interpersonal (Antar Pribadi)
Hubungan antar sesama (perorangan/individual) yang tidak baik
dapat merupakan sumber stres. Misalnya hubungan yang tidak serasi,
tidak baik atau buruk dengan kawan dekat atau kekasih, antara sesama
rekan, antara atasan dan bawahan, pengkhianatan, dan sebagainya.
4. Pekerjaan
Kehilangan pekerjaan pada pengangguran akan berdampak pada
gangguan kesehatan bahkan bisa sampai pada kematian. Sebaliknya
dengan pengangguran, maka terlalu banyak beban pekerjaan sementara
waktu yang tersedia sangat sempit dapat menyebabkan stres pula.
Tekanan dalam pekerjaan yang banyak dan persaingan yang ketat
juga dapat menyebabkan stres.
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
5	
  
5. Keuangan
Masalah keuangan dalam kehidupan sehari-hari ternyata
merupakan salah satu stressor utama. Misalnya, pendapatan lebih kecil
dari pengeluaran, terlibat hutang, kebangkrutan usaha, soal warisan dan
lain-lain.
6. Hukum
Keterlibatan seseorang dalam masalah hukum dapat merupakan
sumber stres. Misalnya, tuntutan hukum, pengadilan, penjara dan lain
sebagainya.
7. Perkembangan
Yang dimaksudkan disini adalah tahapan perkembangan fisik
maupun mental seseorang. Misalnya masalah remaja, masa dewasa,
menopause, usia lanjut dan lain sebagainya.
8. Penyakit Fisik
Berbagai penyakit fisik terutama yang kronis dan atau cidera yang
mengakibatkan invaliditas dapat menyebabkan stres pada diri
seseorang.
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
6	
  
9. Faktor Keluarga
Anak dan remaja dapat pula mengalami stres yang disebabkan
karena kondisi keluarga yang tidak harmonis. Sikap orang tua terhadap
anak yang dapat menimbulkan stres antara lain:
• Hubungan kedua orangtua yang tidak harmonis
• Kedua orang tua jarang dirumah dan tidak ada waktu untuk
bersama dengan anak-anak
• Komunikasi antara orang tua dan anak tidak serasi
• Kedua orang tua bercerai atau berpisah
• Salah satu orang tua menderita gangguan jiwa atau kelainan
kepribadian
• Orang tua dalam mendidik anak kurang sabar, pemarah, keras,
otoriter dan lain sebagainya.
10. Trauma
Seseorang yang mengalami bencana alam, kecelakaan transportasi,
kebakaran, kerusuhan, peperangan, kekerasan, penculikan, perampokan,
perkosaan dan lain sebagainya, merupakan pengalaman yang traumatis
yang pada gilirannya yang bersangkutan dapat mengalami stres (stres
pasca trauma).
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
7	
  
2.4 MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala cemas :(1)
Tanda Fisik Gejala Psikologik
Gemetar. Renjatan, rasa goyah
Nyeri punggung dan kepala
Ketegangan otot
Nafas pendek, hiperventilasi
Mudah lelah
Sering kaget
Hiperaktivitas autonomik:
- Wajah merah dan pucat
- Takikardia, palpitasi
- Berpeluh
- Tangan rasa dingin
- Diare
- Mulut kering
- Sering kencing
Rasa takut
Sulit konsentrasi
Hypervigilance/siaga berlebih
Insomnia
Libido turun
Rasa mengganjal di tenggorok
Rasa mual di perut
Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
Edisi ke-3 (PPDGJ III), gejala depresi antara lain :(4)
Gejala utama :
1. Afek depresi
2. Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
8	
  
3. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan
mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja yang sedikit)
dan menurunnya aktifitas.
Gejala lainnya dapat berupa :
• Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
• Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
• Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
• Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
• Tidur terganggu
• Nafsu makan berkurang.
2.5 DIAGNOSIS
Kriteria DSM-IV-TR mengharuskan adanya gejala subsindrom
ansietas dan depresi serta adanya beberapa gejala somatik, seperti tremor,
palpitasi, mulut kering, dan rasa perut yang bergejolak. Sejumlah studi
pendahuluan menunjukkan bahwa sensitivitas dokter umum untuk sindrom
gangguan campuran ansietas - depresi masih rendah walaupun kurangnya
pengenalan ini dapat mencerminkan kurangnya label diagnostik yang
sesuai bagi pasien.(2)
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
9	
  
Kriteria DSM-IV-TR Gangguan Campuran Ansietas Depresif (5)
Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1
bulan
Mood disforik disertai empat (atau lebih) gejala berikut selama sedikitnya
1 bulan :
1. Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong
2. Gangguan tidur (sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur atau
gelisah, tidur tidak puas)
3. Lelah atau energi rendah
4. Iritabilitas
5. Khawatir
6. Mudah nangis
7. Hipervigilance
8. Antisipasi hal terburuk
9. Tidak ada harapan (pesimis yang menetap akan masa depan)
10. Harga diri yang rendah atau rasa tidak berharga
Gejala menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau
hendaknya dalam area fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting
lain.
Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (cth.
Penyalahgunaan obat atau pengobatan) atau keadaan medis umum
Semua hal berikut ini :
1. Kriteria tidak pernah memenuhi gangguan depresif berat,
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
10	
  
gangguan distimik; gangguan panik, atau gangguan ansietas
menyeluruh
2. Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau ansietas
lain (termasuk gangguan ansietas atau gangguan mood, dalam
remisi parsial)
3. Gejala tidak lebih mungkin disebabkan gangguan jiwa lain.
Pedoman diagnostik menurut PPDGJ-III
1. Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing
tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan
diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus
ditemukan walaupun tidak terus-menerus, disamping rasa cemas atau
kekhawatiran berlebihan.
2. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, harus
dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan
anxietas fobik.
3. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk
menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut
dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan.
Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka
gangguan depresif harus diutamakan.
4. Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang
jelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.(4)
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
11	
  
2.6 DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding mencakup gangguan ansietas dan depresif
lainnya serta gangguan kepribadian. Diantara gangguan kecemasan,
gangguan kecemasan umum adalah salah satu yang paling sering
bertumpang tindih dengan gangguan kecemasan – depresif campuran.
Diantara gangguan mood, gangguan distimik dan gangguan depresif
ringan adalah yang paling sering bertumpang tindih dengan gangguan
kecemasan-depresif campuran. Diantara gangguan kepribadian, gangguan
kepribadian menghindar, tergantung, dan obsesif-kompulsif mungkin
memiliki gejala yang terlihat pada gangguan kecemasan-depresif
campuran. Hanya suatu riwayat psikiatrik, pemeriksaan status mental dan
pengetahuan tentang kriteria DSM-IV spesifik dapat membantu klinisi
membedakan kondisi – kondisi tersebut.(2)
2.7 PROGNOSIS
Berdasarkan data klinis sampai saat ini, pasien tampak sama besar
kemungkinannya untuk memiliki gejala ansietas yang menonjol, gejala
depresif yang menonjol, atau campuran dua gejala dengan besar yang
sama saat awitan. Selama perjalanan penyakit, dominasi gejala ansietas
dan depresif dapat bergantian. Prognosis nya tidak diketahui.(5)
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
12	
  
2.8 PENATALAKSANAAN
Karena penelitian yang adekuat yang membandingkan cara
pengobatan untuk gangguan kecemasan-depresif campuran sekarang ini
belum tersedia, klinisi kemungkinan besar mengobati pasien atas dasar
gejala yang tampak, keparahannya dan tingkat kesenangan dan
pengalaman klinisi sendir terhadap berbagai modalitas pengobatan. (2)
Pendekatan psikoterapeutik mungkin melibatkan pendekatan yang
terbatas waktu, seperti terapi kognitif atau modifikasi perilaku, walaupun
beberapa klinisi menggunakan pendekatan psikoterapeutik yang kurang
terstruktur, seperti psikoterapi berorientasi-tilikan.(2)
Farmakoterapi untuk gangguan kecemasan-depresif campuran
mungkin termasuk obat antiansietas atau obat antidepresan atau keduanya.
Di antara obat ansiolitik, beberapa data menyatakan bahwa penggunaan
triazolobenzodiazepines (seperti contoh alprazolam) mungkin
diindikasikan karena efektivitas obat tersebut dalam mengobati depresi
yang disertai dengan kecemasan. Suatu obat yang mempengaruhi reseptor
serotonin tipe-1A (5-HT1A), seperti buspirone, mungkin juga
diindikasikan. Diantara antidepresan, walaupun teori noradrenergik
menghubungkan gangguan kecemasan dan gangguan depresif,
antidepresan serotonergik (sebagai contoh, fluoxetine) mungkin yang
paling efektif di dalam mengobati gangguan kecemasan-depresif
campuran, walaupun data yang mendukung anggapan tersebut tidak ada.(2)
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
13	
  
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gangguan campuran ansietas dan depresi merupakan gangguan
yang terdapat gejala-gejala ansietas maupun depresi, dimana masing-
masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk
menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk ansietas, beberapa gejala
otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus-menerus, disamping rasa
cemas atau kekhawatiran berlebihan.
Diagnosis banding mencakup gangguan ansietas dan depresif
lainnya serta gangguan kepribadian.
Penanganan gangguan campuran ansietas dan depresi berupa
pendekatan psikoterapeutik dan farmakologi. Kombinasi obat antidepresan
dan antiansietas. Obat ansiolitik yang digunakan contohnya alprazolam,
sedangkan obat antidepresan yang digunakan contohnya fluoxetine. Suatu
obat yang mempengaruhi reseptor serotonin tipe-1A (5-HT1A), seperti
buspirone, mungkin juga diindikasikan.
Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif
	
  
14	
  
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan, Harold I., Sadock, Benyamin J. 1998. Anxietas dan Depresi dalam
Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta : Widya Medika. Hal. 145-154 dan
227-232.
2. Kaplan, H., Sadock, Benjamin. 1997. Gangguan Kecemasan dalam
Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Edisi ke-7
Jilid 2. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Hal. 29-32.
3. Hawari, Dadang. 2011. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 3-11 dan 17-22.
4. Maslim Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan
Ringkas dari PPDGJ – III. Jakarta: PT Nuh Jaya. Hal. 64 dan 75.
5. Kaplan, Harold I., Sadock, Benyamin J. 2010. Gangguan Anxietas Yang
Tidak Tergolongkan dalam Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : EGC. Hal.
266-267.

More Related Content

What's hot

Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Novi Y'uZzman
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Jafar Nyan
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
su darto
 

What's hot (20)

Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
 
1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatriwawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisLaporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
icdx
 icdx icdx
icdx
 
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi KatarakSkrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 

Viewers also liked (8)

Tatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemasTatalaksana gangguan cemas
Tatalaksana gangguan cemas
 
Ppt 03 gangguan ansietas
Ppt 03 gangguan ansietasPpt 03 gangguan ansietas
Ppt 03 gangguan ansietas
 
referat-depresi-docx
referat-depresi-docxreferat-depresi-docx
referat-depresi-docx
 
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwaKp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
Kp 3.1.24 klasifikasi gangguan jiwa
 
Ansietas ppt
Ansietas pptAnsietas ppt
Ansietas ppt
 
Kimia analitik
Kimia analitikKimia analitik
Kimia analitik
 
Standar operasional prosedur (sop) rehabilitasi medik di rs
Standar operasional prosedur (sop) rehabilitasi medik di rsStandar operasional prosedur (sop) rehabilitasi medik di rs
Standar operasional prosedur (sop) rehabilitasi medik di rs
 
konsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakitkonsep sehat dan sakit
konsep sehat dan sakit
 

Similar to Gangguan campuran anxietas dan depresi

Similar to Gangguan campuran anxietas dan depresi (20)

Depresi
DepresiDepresi
Depresi
 
Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA
Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA
Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas jiwaku mimi
Tugas jiwaku mimiTugas jiwaku mimi
Tugas jiwaku mimi
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
Edoc.site referat depresiu
Edoc.site referat depresiuEdoc.site referat depresiu
Edoc.site referat depresiu
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Tugas psikologi faal lengkap
Tugas psikologi faal lengkapTugas psikologi faal lengkap
Tugas psikologi faal lengkap
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)
 
Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)
 
Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)
 
Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)
 
Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)
 
Bipolar disorder
Bipolar disorderBipolar disorder
Bipolar disorder
 
referat jiwa.pptx
referat jiwa.pptxreferat jiwa.pptx
referat jiwa.pptx
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofrenia
 
Makalah sik odgj
Makalah sik odgjMakalah sik odgj
Makalah sik odgj
 
Apa itu kemurungan
Apa itu kemurunganApa itu kemurungan
Apa itu kemurungan
 
Makalah sik odgj
Makalah sik odgjMakalah sik odgj
Makalah sik odgj
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 

Gangguan campuran anxietas dan depresi

  • 1. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   1   BAB I PENDAHULUAN Ansietas merupakan satu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari susunan saraf autonomik (SSA). Ansietas merupakan gejala yang umum tetapi non- spesifik yang sering merupakan satu fungsi emosi. Ansietas yang patologik biasanya merupakan kondisi yang melampaui batas normal terhadap satu ancaman yang sungguh-sungguh dan maladaptif.(1) Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.(1) Gangguan campuran kecemasan dan depresi melingkupi pasien yang memiliki gejala kecemasan dan depresi tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk suatu gangguan mood. Kombinasi gejala depresi dan kecemasan menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna pada orang yang terkena. Kondisi mungkin cukup menonjol pada praktek pelayanan primer dan klinik kesehatan mental rawat jalan.(2)
  • 2. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   2   BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI Gangguan campuran ansietas dan depresi merupakan gejala kecemasan dan depresi yang bermakna secara klinis tetapi tidak memenuhi kriteria untuk gangguan mood spesifik atau gangguan kecemasan spesifik.(2) Kecemasan (ansietas / anxiety) adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability / RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas normal.(3) Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability / RTA, masih baik), kepribadian tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi dalam batas-batas normal.(3) 2.2 EPIDEMIOLOGI Keberadaan ganggguan depresif berat dan gangguan panik secara bersamaan lazim ditemukan. Dua pertiga pasien dengan gejala depresif
  • 3. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   3   memiliki gejala ansietas yang menonjol, dan dua pertiganya dapat memenuhi kriteria diagnostik ganguan panik. Peneliti telah melaporkan bahwa 20 sampai 90 persen pasien dengan ganggguan panik memiliki episode gangguan depresif berat. Data ini mengesankan bahwa keberadaan gejala depresif dan anxietas secara bersamaan, tidak ada di antaranya yang memenuhi kriteria diagnostik gangguan depresif atau ansietas lain dapat lazim ditemukan. Meskipun demikian, sejumlah klinisi dan peneliti memperkirakan bahwa pravelensi gangguan ini pada populasi umum adalah 10 persen dan di klinik pelayanan primer sampai tertinggi 50 persen, walaupun perkiraan konservatif mengesankan pravelensi sekitar 1 persen pada populasi umum.(2) 2.3 STESSOR PSIKOSOSIAL Stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang; sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginya. Namun, tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan mengatasi stressor tersebut, sehingga timbullah keluhan- keluhan antara lain berupa cemas dan depresi.(3) Dari sekian banyak jenis stressor psikososial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, para pakar memberikan beberapa contoh antara lain sebagai berikut :(3)
  • 4. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   4   1. Perkawinan Terjadinya ketidaksetiaan berupa perselingkuhan. 2. Orang Tua Masalah orang tua yakni kondisi tatanan sosial dan ekonomi, masalah anak yakni kenakalan remaja, pergaulan bebas, kehamilan di luar nikah, aborsi, atau penyalahgunaan NAZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif) 3. Hubungan Interpersonal (Antar Pribadi) Hubungan antar sesama (perorangan/individual) yang tidak baik dapat merupakan sumber stres. Misalnya hubungan yang tidak serasi, tidak baik atau buruk dengan kawan dekat atau kekasih, antara sesama rekan, antara atasan dan bawahan, pengkhianatan, dan sebagainya. 4. Pekerjaan Kehilangan pekerjaan pada pengangguran akan berdampak pada gangguan kesehatan bahkan bisa sampai pada kematian. Sebaliknya dengan pengangguran, maka terlalu banyak beban pekerjaan sementara waktu yang tersedia sangat sempit dapat menyebabkan stres pula. Tekanan dalam pekerjaan yang banyak dan persaingan yang ketat juga dapat menyebabkan stres.
  • 5. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   5   5. Keuangan Masalah keuangan dalam kehidupan sehari-hari ternyata merupakan salah satu stressor utama. Misalnya, pendapatan lebih kecil dari pengeluaran, terlibat hutang, kebangkrutan usaha, soal warisan dan lain-lain. 6. Hukum Keterlibatan seseorang dalam masalah hukum dapat merupakan sumber stres. Misalnya, tuntutan hukum, pengadilan, penjara dan lain sebagainya. 7. Perkembangan Yang dimaksudkan disini adalah tahapan perkembangan fisik maupun mental seseorang. Misalnya masalah remaja, masa dewasa, menopause, usia lanjut dan lain sebagainya. 8. Penyakit Fisik Berbagai penyakit fisik terutama yang kronis dan atau cidera yang mengakibatkan invaliditas dapat menyebabkan stres pada diri seseorang.
  • 6. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   6   9. Faktor Keluarga Anak dan remaja dapat pula mengalami stres yang disebabkan karena kondisi keluarga yang tidak harmonis. Sikap orang tua terhadap anak yang dapat menimbulkan stres antara lain: • Hubungan kedua orangtua yang tidak harmonis • Kedua orang tua jarang dirumah dan tidak ada waktu untuk bersama dengan anak-anak • Komunikasi antara orang tua dan anak tidak serasi • Kedua orang tua bercerai atau berpisah • Salah satu orang tua menderita gangguan jiwa atau kelainan kepribadian • Orang tua dalam mendidik anak kurang sabar, pemarah, keras, otoriter dan lain sebagainya. 10. Trauma Seseorang yang mengalami bencana alam, kecelakaan transportasi, kebakaran, kerusuhan, peperangan, kekerasan, penculikan, perampokan, perkosaan dan lain sebagainya, merupakan pengalaman yang traumatis yang pada gilirannya yang bersangkutan dapat mengalami stres (stres pasca trauma).
  • 7. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   7   2.4 MANIFESTASI KLINIS Tanda dan gejala cemas :(1) Tanda Fisik Gejala Psikologik Gemetar. Renjatan, rasa goyah Nyeri punggung dan kepala Ketegangan otot Nafas pendek, hiperventilasi Mudah lelah Sering kaget Hiperaktivitas autonomik: - Wajah merah dan pucat - Takikardia, palpitasi - Berpeluh - Tangan rasa dingin - Diare - Mulut kering - Sering kencing Rasa takut Sulit konsentrasi Hypervigilance/siaga berlebih Insomnia Libido turun Rasa mengganjal di tenggorok Rasa mual di perut Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi ke-3 (PPDGJ III), gejala depresi antara lain :(4) Gejala utama : 1. Afek depresi 2. Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
  • 8. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   8   3. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja yang sedikit) dan menurunnya aktifitas. Gejala lainnya dapat berupa : • Konsentrasi dan perhatian berkurang • Harga diri dan kepercayaan diri berkurang • Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna • Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis • Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri • Tidur terganggu • Nafsu makan berkurang. 2.5 DIAGNOSIS Kriteria DSM-IV-TR mengharuskan adanya gejala subsindrom ansietas dan depresi serta adanya beberapa gejala somatik, seperti tremor, palpitasi, mulut kering, dan rasa perut yang bergejolak. Sejumlah studi pendahuluan menunjukkan bahwa sensitivitas dokter umum untuk sindrom gangguan campuran ansietas - depresi masih rendah walaupun kurangnya pengenalan ini dapat mencerminkan kurangnya label diagnostik yang sesuai bagi pasien.(2)
  • 9. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   9   Kriteria DSM-IV-TR Gangguan Campuran Ansietas Depresif (5) Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1 bulan Mood disforik disertai empat (atau lebih) gejala berikut selama sedikitnya 1 bulan : 1. Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong 2. Gangguan tidur (sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur atau gelisah, tidur tidak puas) 3. Lelah atau energi rendah 4. Iritabilitas 5. Khawatir 6. Mudah nangis 7. Hipervigilance 8. Antisipasi hal terburuk 9. Tidak ada harapan (pesimis yang menetap akan masa depan) 10. Harga diri yang rendah atau rasa tidak berharga Gejala menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaknya dalam area fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting lain. Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (cth. Penyalahgunaan obat atau pengobatan) atau keadaan medis umum Semua hal berikut ini : 1. Kriteria tidak pernah memenuhi gangguan depresif berat,
  • 10. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   10   gangguan distimik; gangguan panik, atau gangguan ansietas menyeluruh 2. Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau ansietas lain (termasuk gangguan ansietas atau gangguan mood, dalam remisi parsial) 3. Gejala tidak lebih mungkin disebabkan gangguan jiwa lain. Pedoman diagnostik menurut PPDGJ-III 1. Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus-menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan. 2. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik. 3. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan. 4. Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.(4)
  • 11. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   11   2.6 DIAGNOSIS BANDING Diagnosis banding mencakup gangguan ansietas dan depresif lainnya serta gangguan kepribadian. Diantara gangguan kecemasan, gangguan kecemasan umum adalah salah satu yang paling sering bertumpang tindih dengan gangguan kecemasan – depresif campuran. Diantara gangguan mood, gangguan distimik dan gangguan depresif ringan adalah yang paling sering bertumpang tindih dengan gangguan kecemasan-depresif campuran. Diantara gangguan kepribadian, gangguan kepribadian menghindar, tergantung, dan obsesif-kompulsif mungkin memiliki gejala yang terlihat pada gangguan kecemasan-depresif campuran. Hanya suatu riwayat psikiatrik, pemeriksaan status mental dan pengetahuan tentang kriteria DSM-IV spesifik dapat membantu klinisi membedakan kondisi – kondisi tersebut.(2) 2.7 PROGNOSIS Berdasarkan data klinis sampai saat ini, pasien tampak sama besar kemungkinannya untuk memiliki gejala ansietas yang menonjol, gejala depresif yang menonjol, atau campuran dua gejala dengan besar yang sama saat awitan. Selama perjalanan penyakit, dominasi gejala ansietas dan depresif dapat bergantian. Prognosis nya tidak diketahui.(5)
  • 12. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   12   2.8 PENATALAKSANAAN Karena penelitian yang adekuat yang membandingkan cara pengobatan untuk gangguan kecemasan-depresif campuran sekarang ini belum tersedia, klinisi kemungkinan besar mengobati pasien atas dasar gejala yang tampak, keparahannya dan tingkat kesenangan dan pengalaman klinisi sendir terhadap berbagai modalitas pengobatan. (2) Pendekatan psikoterapeutik mungkin melibatkan pendekatan yang terbatas waktu, seperti terapi kognitif atau modifikasi perilaku, walaupun beberapa klinisi menggunakan pendekatan psikoterapeutik yang kurang terstruktur, seperti psikoterapi berorientasi-tilikan.(2) Farmakoterapi untuk gangguan kecemasan-depresif campuran mungkin termasuk obat antiansietas atau obat antidepresan atau keduanya. Di antara obat ansiolitik, beberapa data menyatakan bahwa penggunaan triazolobenzodiazepines (seperti contoh alprazolam) mungkin diindikasikan karena efektivitas obat tersebut dalam mengobati depresi yang disertai dengan kecemasan. Suatu obat yang mempengaruhi reseptor serotonin tipe-1A (5-HT1A), seperti buspirone, mungkin juga diindikasikan. Diantara antidepresan, walaupun teori noradrenergik menghubungkan gangguan kecemasan dan gangguan depresif, antidepresan serotonergik (sebagai contoh, fluoxetine) mungkin yang paling efektif di dalam mengobati gangguan kecemasan-depresif campuran, walaupun data yang mendukung anggapan tersebut tidak ada.(2)
  • 13. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   13   BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Gangguan campuran ansietas dan depresi merupakan gangguan yang terdapat gejala-gejala ansietas maupun depresi, dimana masing- masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk ansietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus-menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan. Diagnosis banding mencakup gangguan ansietas dan depresif lainnya serta gangguan kepribadian. Penanganan gangguan campuran ansietas dan depresi berupa pendekatan psikoterapeutik dan farmakologi. Kombinasi obat antidepresan dan antiansietas. Obat ansiolitik yang digunakan contohnya alprazolam, sedangkan obat antidepresan yang digunakan contohnya fluoxetine. Suatu obat yang mempengaruhi reseptor serotonin tipe-1A (5-HT1A), seperti buspirone, mungkin juga diindikasikan.
  • 14. Gangguan Campuran Cemas Dan Depresif   14   DAFTAR PUSTAKA 1. Kaplan, Harold I., Sadock, Benyamin J. 1998. Anxietas dan Depresi dalam Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta : Widya Medika. Hal. 145-154 dan 227-232. 2. Kaplan, H., Sadock, Benjamin. 1997. Gangguan Kecemasan dalam Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Edisi ke-7 Jilid 2. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Hal. 29-32. 3. Hawari, Dadang. 2011. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 3-11 dan 17-22. 4. Maslim Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ – III. Jakarta: PT Nuh Jaya. Hal. 64 dan 75. 5. Kaplan, Harold I., Sadock, Benyamin J. 2010. Gangguan Anxietas Yang Tidak Tergolongkan dalam Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : EGC. Hal. 266-267.