Dokumen tersebut membahas latar belakang, pengertian, dan perkembangan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang memiliki kesadaran nasional dan mampu mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila. Dokumen juga membahas konsep bangsa dan negara, sistem pemerintahan, hak asasi manusia, serta keterkaitan antara Pancasila, UUD 1945, dan keta
2. A.Latar belakang pendidikan
kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
adalah Unsur Negara Sebagai
Syarat Berdirinya Suatu
Negara upaya sadar yang
ditempuh secara sistematis
untuk mengenalkan,
menanamkan wawasan
kesadaran bernegara untuk
bela negara dan memiliki pola
pikir, pola sikap dan perilaku
sebagai pola tindak yang cinta
tanah air berdasarkan
Pancasila demi tetap utuh dan
tegaknya NKRI.
Dalam UUNo.20 Tahun2003 tentangSistemPendidikanNasionaldinyatakan
bahwadisetiapjenis,jalurdanjenjangpendidikanwajibmemuatterdiridari
PendidikanBahasa,PendidikanAgama, danPendidikanKewarganegaraan.
Kep.MendikbudNo.056/U/1994 tentangPedomanPenyusunanKurikulum
PendidikanTinggidanPenilaianHasil BelajarMahasiswamenetapkanbahwa
“PendidikanPancasila,PendidikanAgama, danPendidikanKewarganegaraan
termasukdalam Mata KuliahUmum (MKU)danwajibdiberikandalam
kurikulumsetiapprogramstudi”.
Denganpenyempurnaankurikulumtahun2000, menurutKep.DirjendiktiNo.
267/Dikti/2000 materiPendidikanKewiraandisampingmembahastentang
PPBNjugadimembahastentanghubunganantara warganegaradengannegara.
SebutanPendidikanKewiraandigantidenganPendidikanKewarganegaraan.
MateripokokPendidikanKewarganegaraanadalahtentanghubunganwarga
negaradengannegara,danPendidikanPendahuluanBelaNegara (PPBN).
3. Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawabyang harus dimiliki oleh seseorang afaria mampu melaksanakan tugas-
tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.
Kompetensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraanadalah seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawabdari seorang warganegara dalam hubungan
dengan negara, dan memecahkan berbagai masalahhidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan menerapkan konsepsi flasasah bangsa, wawasan
Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
Sifat cerdas yang dimaksud tersebut tampak pada kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan bertindak, sedangkan sifat bertanggung jawabtampak pada kebenaran
tindakan, ditilik dari nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, etika maupun kepatutan ajaranagamadan budaya.
Pendidikan Kewarganegaraanyang berhasil akan menumbuhkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawabdaripeserta didik. Sikap ini disertai
dengan perilaku yang :
1.) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.) Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.) Rasional, dinamis, dan sadarakan hak dan kewajiban sebagai warganegara.
4.) Besifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5.) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.
4. C.Pengertian dan
pemahaman Tentang
bangsa dan negara
Pengertian Bangsa
Bangsa adalah suatu pengertian
politis, yaitu kesatuan orang-
orang yang memiliki tujuan atau
cita-cita, kepentingan,
pengalaman atau sejarah,
daerah tempat tinggal, perasaan
senasib sepenanggungan, bahasa,
karakter, dan adat yang sama
yang memiliki keinginan untuk
bersatu yang menempati atau
terorganisir dalam satu wilayah
hukum.
Pengertian Negara
Negara adalah organisasi sosial yang mengatur, memimpin, dan
mengkoordinasi masyarakat atau alat untuk mencapai kepentingan
bersama dibawah pemerintahan yang berdaulat dalam satu wilayah
tertentu.
Teori Terbentuknya Negara
Menurut Ben Anderson, negara terbentuk atas bangsa yang memiliki
rasa senasib sepenanggungan, pengalaman, keinginan yang sama
tersebut yang menempati wilayah tertentu yang kemudian dipimpin
oleh pemerintahan dengan sistem politiknya atas dasar partisipasi
politik warganya, sehingga terbentuklah negara.
Ada pula yang berpendapat bahwa negara terbentuk karena adanya
masalah-masalah politik. Kelompok mayoritas lebih mudah menguasai
keadaan politik dan membentuk suatu bangsa di wilayah yang sudah
dikuasainya, dan kelompok mayoritas perlu mendirikan negara sendiri
yang sesuai perasaan senasib, sebangsa, dan setanah air di wilayah
yang ditempatinya dan sudah dikuasai oleh kelompok mayoritas tadi.
5. D.Negara dan warga negara dalam
sistem kenegaraan di indonesia
Prosesbangsamenegaraadalahsuatu
prosesyangmemberikangambaran
tentangbagaimanaterbentuknya
bangsa,di manasekelompok manusia
yangadadi dalamnyamerasakan
sebagaibagiandaribangsadan
terbentuknya negaramerupakan
organisasiyangmewadahibangsa
sertadirasakankepentingannyaoleh
bangsaitu,sehinggatumbuh
kesadaranuntuk mempertahankan
tetap tegakdanutuhnya negara
melaluiupayaBela Negara.
. Dalam rangka upaya Bela Negara agar dapat terlaksana dengan
baik apabila tercipta pola pikir, sikap dan tindak/perilaku bangsa
yang berbudaya sebagai dorongan/motivasi adanya keinginan
untuk sadar Bela Negara sebagai berikut : Bangsa Yang
Berbudaya, artinya bangsa yang mau melaksanakan hubungan
dengan penciptanya “Tuhan” disebut Agama; Bangsa Yang Mau
Berusaha, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut Ekonomi;
Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan lingkungan, berhubungan
sesamanya dan alam sekitarnya disebut Sosial; Bangsa Yang Mau
Berhubungan Dengan Kekuasaan, disebut Politik; Bangsa Yang
Mau Hidup Aman Tenteram dan Sejahtera, berhubungan dengan
rasa kepedulian dan ketenangan serta kenyamanan hidup dalam
negara disebut Pertahanan dan Keamanan.
6. Demokrasi merupakan wujud kebersamaan
dalam Negara juga merupakan hak
sekaligus kewajiban bagi warga Negara
karena system kekuasaan yang berlaku
adalah : “Res publica” dari,oleh ,dan untuk
rakyat .
Demokrasi berasal dari bahasa
yunani. Yakni kata “Demos” berarti rakyat
atau penduduk suatu tempat dan “cratein”
atau “demos” yang berate kekuasaan atau
kedaulatan, dengan demikian maka
demokrasi dapat diartikan kekuasaan atau
kedaulatan rakyat.
Walaupun sebenarnya ditinjau dari pemahaman agama bahwa
kekuasaan rakyat di bumi adalah kekuasaan rakyat,karena memang
pada saat umat manusia diturunkan kebumi sekaligus diserahkan
pengaturannya oleh tuhan kepada manusia atau rakyat yang
diciptakannya, sedangkan pengertian dalam bahasa yunani tidak hanya
mengadopsi dariagama disesuaikan dengan kehidupan.
Pemahaman rakyat itu sendiri sebenarnya belum ada
kesepakatan karena pada kenyataan komunitas –komunitas tertentu
tidak mau disamakan sebagai rakyat.
7. F. Prinsip Dasar Pemerintahan RI
Beberapa prinsip dasar sistem pemerintahan
Indonesia yang terdapat dalam UUD1945,
adalah:
· Negara yang berdasar atas hukum (
rechstaat)
· Sistem Konstitusi
· Kekuasaan negara tertinggi di tangan
MPR
· Presiden adalah penyelenggara
pemerintah negara dibawah Majelis
· Presiden tidak bertanggung jawab
kepada DPR
· Menteri negara adalah pembantu
Presiden
· Menteri negara tidak
bertanggungjawab kepada DPR
· Kekuasaan kepala negara tidak tak
terbatas
8. HAK ASASI ADALAH HAK – HAK DASAR YANG DIMILIKI OLEHMANUSIA, SESUAI DENGAN KODRATNYA. HAK
ASASI MANUSIA MELIPUTIHAK HIDUP,HAK KEMERDEKAAN ATAU KEBEBASAN, HAK MILIKDAN HAK– HAK
DASAR LAIN YANGMELEKAT PADA DIRI PRIBADI MANUSIA DAN TIDAK DAPAT DIGANGGU GUGATOLEH
ORANG LAIN.HAK ASASI MANUSIAHAKIKATNYA SEMATA – MATA BUKANDARI MANUSIA SENDIRI TETAPI
DARI TUHANYANG MAHA ESA, YANG DIBAWA SEJAK LAHIR. HAK –HAK ASASI INI MENJADI DASAR HAK –
HAK DAN KEWAJIBAN – KEWAJIBAN YANG LAIN.
G.Pemahaman tentang hak asasi manusia
Kesadaran akan hak asasi manusia , harga diri ,
harkat dan martabat kemanusiaannya, diawali
sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu
disebabkan oleh hak – hak kemanusiaan yang sudah
ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan
hak kodrati yang melekat pada diri manusia.
Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di
dunia ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan
hak asasi manusia.
9. H.Kerangka dasar kehidupan nasional
meliputi keterkaitan antara falsafah
PANCASILA,UUD 1945,WAWASAN NUSANTARA,dan
KETAHANAN NASIONAL
a. Konsepsi Hubungan antara
Pancasila dan Bangsa
Manusia Indonesia yang
sudah menjadi bangsa Indonesia saat
itu yaitu sejak tanggal 28 oktober
1928 (sumpah pemuda) telah
mengakui bahwa di atasnya ada sang
pencipta, yang akhirnya
menimbulkan rasa kemanusiaan
yang tinggi baik dengan bangsa
sendiri ataupun dengan bangsa lain.
Kemudian timbul segala tindakan
yang selalu berdasarkan
pertimbangan rasa kemanusiaan
yang adil dan beradab, sehingga hal
tersebut menumbuhkan persatuan
yang kokoh.
b.Pancasila sebagai
Landasan Ideal Negara
Cita-cita bangsa
Indonesia yang luhur
kemudian menjadi cita-
cita negara karena
pancasila merupakan
landasan idealisme
Negara Kesatuan
Republik Indonesia,
karena sila-sila yang
ada di dalamnya
merupakan kebenaran
hakiki yang perlu di
wujudkan.
10. I.Landasan hubungan UUD 1945 dan
Negara Kesatuan
1. Pancasila Sebaagai
Ideologi Negara
Telah
disebutkan bahwa
Pancasila merupakan
falsafah bangsa
sehingga ketika
Indonesia menjadi
negara, falsafah
Pancasila ikut masuk
dalam negara. Cita-
cita bangsa
tercermin dalam
Pembukaan UUD 1945,
sehingga demikian
Pancasila Ideologi
Negara.
2. UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusi
Kemerdekaan Indonesia merupakan momentum
yang sangat berharga dimana bangsa kita bisa terlepas
dari penjajahan. Tetapi kemerdekaan ini bukan
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena
:
Teks Proklamasi secara tegas manyatakan bahwa yang
merdeka adalah bangsa Indonesia, bukan negara (karena
tidak memenuhi syarat adanya negara dalam hal ini tidak
adanya pemerintahan).
Mengingat kondisi seperti ini, maka dengan segera
dibentuk Panitaia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang bertugas untuk membuat undang-udang.
Maka, pada 18 agustus 1945 telah terbentuk UUD 1945
sehingga secara resmi berdirilah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Jadi, UUD 1945 merupakna
landasan konstitusi NKRI.
11. J. Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara di
Indonesia
Sama halnya dengan Pendidikan formal yang lain,
perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara berdasarkan situasi yang dihadapi oleh
penyelenggara kekuasaan. Periode-periode
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan
sampai tahun 1965 disebut periode lama atau Orde
lama.
2. Tahun 1965 sampai tahun 1998 disebut periode
baru atau Orde baru.
3. Tahun 1998 sampai sekarang disebut periode
Reformasi.
Perbedaan periode tersebut terletak pada
hakikat yang dihadapi.
a) Periode Lama
Ancaman yang dihadapi oleh Indonesia pada masa
Orde Lama lebih berupa ancaman fisik. Pada tahun
1954, terbit Undang-Undang tentang Pokok-pokok
Parlementer Rakyat (PPPR) dengan Nomor: 29
tahun 1954. Realisasi dari undang-undang ini
adalah diselenggarakannya Pendidikan
Pendahuluan Perlawanan Rakyat (PPPR) yang
menghasilkan organisasi-organisasi perlawanan
rakyat (OPR) pada tingkat pemerintahan desa,
yang selanjutnya berkembang menjadi keamanan
desa, OKD.
Di sekolah-sekolah terbentuk organisasi keamanan
sekolah, OKS. Dilihat dari kepentingannya,
tentunya pola pendidikan pendahuluan bela Negara
yang diselengarakan pada masa orde lama lebih
terarah pada fisik, teknik, taktik, dan strategi
kemiliteran.
b) Periode Orde Baru dan Periode Reformasi
Ancaman yang dihadapi dalam periode-periode ini
berupa tantangan non fisik dan gejolak sosial.
Untuk mewujudkan bela Negara dalam berbagai
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang tidak lepas dari pengaruh
lingkungan strategis baik dari dalam maupun dari
luar, langsung maupun tidak langsung, bangsa
Indonesia pertama-tama perlu membuat rumusan
tujuan bela Negara.