SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Oleh

Akhmad Syarifudin
  (0530005211)
   Fisioterapi 1
PENDAHULUAN


• Luka : disrupsi dari kontinuitas dalam jaringan
  yang menyusun struktur tubuh.

• Luka pada setiap jaringan  proses
  penyembuhan (wound healing)

• Disrupsi pada kontinuitas kulit  tubuh rentan
  terhadap infeksi dari luar.
ANATOMI DAN FISIOLOGI

• Luas kulit orang dewasa ± 1.5 m2, berat ± 15%
  berat badan.
• 3 lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan
  dermis, dan lapisan subkutis.
• Epidermis : stratum korneum, stratum lusidum,
  stratum granulosum, stratum spinosum, dan
  stratum basale.
• Dermis : pars papilare dan pars retikulare.
• Lapisan subkutis, terdiri atas jaringan ikat
  longgar berisi sel – sel lemak.
KLASIFIKASI LUKA

- Luka bersih

- Luka bersih tercemar

- Luka tercemar

- Luka kotor
Contoh luka dalam kehidupan sehari – hari: luka tumpul (kiri), luka tembak
                jarak dekat (tengah), dan luka tusuk (kanan)
PROSES PENYEMBUHAN

Fase Inflamasi
• Fase lamban

• Sejak terjadinya luka hingga hari kelima

• Vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh
  yang putus (retraksi).

• Klinis : warna kemerahan (rubor), rasa hangat
  (kalor), nyeri (dolor), dan pembengkakan
  (tumor).
Fase Proliferasi
• Akhir fase inflamasi sampai ± akhir minggu
  ketiga
• Bahan dasar kolagen serat yang akan
  mempertautkan tepi luka
• Sel radang, fibroblast, dan kolagen  jaringan
  granulasi
• Proses mitosis & proses migrasi
Fase Remodelling
• Proses pematangan.
• Berlangsung berbulan-bulan.
• Udem dan sel radang diserap
• Sel muda menjadi matang
• Kapiler baru menutup dan diserap
• Kolagen yang berlebih diserap dan mengerut.
• Patah tulang: memerlukan waktu satu tahun atau
  lebih untuk membentuk jaringan yang normal
  secara histologi atau secara bentuk
Fase inflamasi (kanan), proliferasi dan remodelling (kiri)
KOMPLIKASI


•   Pembersihan luka tidak adekuat
•   Keterlambatan pembentukan jaringan granulasi
•   Tidak adanya reepitalisasi
•   Komplikasi post operatif
•   Infeksi.
•   Misal: hematoma, nekrosis jaringan lunak,
    dehiscence, keloids, hipertropik scar dan infeksi
    luka.
• Penyembuhan luka: penyebab dari dalam tubuh
  sendiri (endogen) atau penyebab dari luar tubuh
  (eksogen).

• Endogen: gangguan koagulasi (koagulopati) dan
  gangguan sistem imun.

• Koagulopati  hemostasis merupakan titik tolak
  dan dasar fase inflamasi.

• Gangguan sistem imun  menghambat dan
  mengubah reaksi tubuh terhadap luka, kematian
  jaringan, dan kontaminasi.
• Eksogen:
      - Penyinaran sinar ionisasi 
        mengganggu mitosis dan merusak sel.
  - Pemberian sitostatik
      - Kortikosteroid.
      - Pengaruh setempat, seperti infeksi,
        hematom, benda asing, sekuester dan
        nekrosis.
PENGELOLAAN LUKA
Beberapa tahap yang harus dilakukan:
A. Evaluasi luka: anamnesis dan pemeriksaan fisik
   (lokasi dan eksplorasi).
B. Tindakan Antiseptik:
   - untuk mensucihamakan kulit.
   - cairan atau larutan antiseptik, seperti:
   1) Alkohol, bakterisida kuat dan cepat.
   2) Halogen dan senyawanya
        a)      Yodium
        b)      Povidon Yodium
        c)      Yodoform
        d)      Klorhesidin
3)   Oksidansia
     a)    Kalium permanganat.
     b)    Perhidrol (Peroksida air, H2O2).

4)   Logam berat dan garamnya
     a)    Merkuri klorida (sublimat).
     b)    Merkurokrom (obat merah)

5) Asam borat, bakteriostatik lemah
(konsentrasi 3%).

6)   Derivat fenol
     a)     Trinitrofenol (asam pikrat).
     b)     Heksaklorofan (pHisohex).
7) Basa ammonium kuartener, disebut juga
  etakridin (rivanol).

• Perhatian: pemilihan cairan pencuci dan teknik
  pencucian luka.

• Cairan pencuci luka lain yang saat ini sering
  digunakan yaitu Normal Saline atau disebut juga
  NaCl 0,9%.

• Normal saline  sifat fisiologis, non toksik dan
  tidak mahal.
C. Pembersihan Luka
• Tujuan: meningkatkan, memperbaiki dan
   mempercepat proses penyembuhan luka;
   menghindari terjadinya infeksi; membuang
   jaringan nekrosis dan debris.
• Perhatian:
        1)     Irigasi.
        2)     Hilangkan semua benda asing
               dan semua jaringan mati.
        3)     Antiseptik
        4)     Pemberian anastesi lokal
        5)     Penutupan luka
D. Penjahitan luka
• Luka bersih, tidak infeksi serta kurang dari 6 jam
   (Golden Period)  jahit primer
• Prinsip dasar: perkecil timbulnya dead space,
   tegangan cukup dan immobilisasi luka.
• Teknik menjahit luka:
       - Jahitan satu – satu.
       - Jahitan matras vertikal.
       - Jahitan matras horisontal
       - Jahitan jelujur subkutikuler.
       - Jahitan karung
Macam – macam benang jahit:
Benang jahit diserap
• Dari kolagen, asam poliglikolat atau
  polidioksanon
• Digunakan di bawah permukaan untuk menutup
  lapisan subkutan atau untuk memperbaiki
  mukosa
• Lebih menguntungkan, tidak perlu membuka
  asalkan diletakkan pada lapisan kulit sebelah
  dalam
• Misal: asam poliglikolat, Plain catgut.
• Dexon: daya ikat 30 hari, absorbsi 90 hari.
• Vicryl: daya ikat 32 hari, absorbsi 70 hari.
Benang jahit tak diserap
• Benang jahit sintetik (nilon, dacron atau
  polipropilen)
• Benang jahit dari logam (stainless steel)
• Staples stainless steel

E. Penutupan luka
• Mengupayakan kondisi lingkungan yang baik
   pada luka sehingga proses penyembuhan
   berlangsung optimal.
• Macam – macam penutupan luka, yaitu
        - Penutupan primer.
        - Pentupan sekunder
        - Pentupan tersier
F. Pembalutan
• Tergantung pada kondisi luka.

• Pelindung terhadap penguapan & infeksi.

• sebagai fiksasi dan efek penekanan yang
  mencegah berkumpulnya rembesan darah yang
  menyebabkan hematom.

• metode balutan kasa ”wet-to-dry”, khusus untuk
  debridemen dasar luka.
G. Antibiotik dan Anti Tetanus
• Prinsip: luka bersih tidak perlu diberikan
  antibiotik dan anti tetanus.
• Imunisasi aktif toksoid tetanus  menurunkan
  morbiditas dan mortalitas kematian.
• Pertimbangan: kondisi luka, umur luka,
  pengobatan dengan TIG, dan status imunisasi
  sebelumnya.
• ATLS: luka yang cenderung tetanus  lebih 6
  jam, tidak rata, dalam luka > 1 cm, etiologi
  peluru, luka bakar atau crush injury, didapatkan
  tanda – tanda infeksi, jaringan mati, kontaminan,
  dan jaringan denervasi/iskemik.
H. Pengangkatan Jahitan
• Diangkat bila fungsinya sudah tidak diperlukan
   lagi.

• Waktu pengangkatan tergantung dari berbagai
  faktor seperti, lokasi, jenis pengangkatan luka,
  usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya
  infeksi.
Present luka ari

More Related Content

What's hot (17)

Wound care new
Wound care newWound care new
Wound care new
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan luka
 
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
 
Merawat luka
Merawat lukaMerawat luka
Merawat luka
 
Prinsip prwt kulit dan luka ke 1
Prinsip prwt kulit dan luka ke 1Prinsip prwt kulit dan luka ke 1
Prinsip prwt kulit dan luka ke 1
 
Luka pembedahan
Luka pembedahanLuka pembedahan
Luka pembedahan
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
Ppt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka otPpt perawatan luka ot
Ppt perawatan luka ot
 
Konsep luka traumatic
Konsep luka traumaticKonsep luka traumatic
Konsep luka traumatic
 
LUKA TERKONTAMINASI KDM II
LUKA TERKONTAMINASI KDM IILUKA TERKONTAMINASI KDM II
LUKA TERKONTAMINASI KDM II
 
Perawatan luka pasca operasi Sunnex
Perawatan luka pasca operasi SunnexPerawatan luka pasca operasi Sunnex
Perawatan luka pasca operasi Sunnex
 
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengkajian luka
Pengkajian lukaPengkajian luka
Pengkajian luka
 
LUKA
LUKALUKA
LUKA
 

Similar to Present luka ari

Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
David Kurniawan
 

Similar to Present luka ari (20)

PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
 
Wound Management.pptx
Wound Management.pptxWound Management.pptx
Wound Management.pptx
 
Kdk keterampilan dasar klinik
Kdk keterampilan dasar klinikKdk keterampilan dasar klinik
Kdk keterampilan dasar klinik
 
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx11. Perawatan Luka  power point Ns.Heny-1.pptx
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptx
 
Luka pembedahan
Luka pembedahanLuka pembedahan
Luka pembedahan
 
Advanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptxAdvanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptx
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
 
Modern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdfModern Dressing........................pdf
Modern Dressing........................pdf
 
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka  Wound Healing Dr Yuda UmmLuka  Wound Healing Dr Yuda Umm
Luka Wound Healing Dr Yuda Umm
 
Burn Wound Management 21.pdf
Burn Wound Management 21.pdfBurn Wound Management 21.pdf
Burn Wound Management 21.pdf
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitus
 
Perawatan luka
Perawatan luka Perawatan luka
Perawatan luka
 
Perawatan luka dasar
Perawatan luka dasarPerawatan luka dasar
Perawatan luka dasar
 
WOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptxWOUND_LUKA.pptx
WOUND_LUKA.pptx
 
Luka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhanLuka dan penyembuhan
Luka dan penyembuhan
 
Manajemen Patah Tulang Terbuka.pptx
Manajemen Patah Tulang Terbuka.pptxManajemen Patah Tulang Terbuka.pptx
Manajemen Patah Tulang Terbuka.pptx
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Present luka ari

  • 1. Oleh Akhmad Syarifudin (0530005211) Fisioterapi 1
  • 2. PENDAHULUAN • Luka : disrupsi dari kontinuitas dalam jaringan yang menyusun struktur tubuh. • Luka pada setiap jaringan  proses penyembuhan (wound healing) • Disrupsi pada kontinuitas kulit  tubuh rentan terhadap infeksi dari luar.
  • 3. ANATOMI DAN FISIOLOGI • Luas kulit orang dewasa ± 1.5 m2, berat ± 15% berat badan. • 3 lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. • Epidermis : stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. • Dermis : pars papilare dan pars retikulare. • Lapisan subkutis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel – sel lemak.
  • 4.
  • 5. KLASIFIKASI LUKA - Luka bersih - Luka bersih tercemar - Luka tercemar - Luka kotor
  • 6. Contoh luka dalam kehidupan sehari – hari: luka tumpul (kiri), luka tembak jarak dekat (tengah), dan luka tusuk (kanan)
  • 7. PROSES PENYEMBUHAN Fase Inflamasi • Fase lamban • Sejak terjadinya luka hingga hari kelima • Vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang putus (retraksi). • Klinis : warna kemerahan (rubor), rasa hangat (kalor), nyeri (dolor), dan pembengkakan (tumor).
  • 8. Fase Proliferasi • Akhir fase inflamasi sampai ± akhir minggu ketiga • Bahan dasar kolagen serat yang akan mempertautkan tepi luka • Sel radang, fibroblast, dan kolagen  jaringan granulasi • Proses mitosis & proses migrasi
  • 9. Fase Remodelling • Proses pematangan. • Berlangsung berbulan-bulan. • Udem dan sel radang diserap • Sel muda menjadi matang • Kapiler baru menutup dan diserap • Kolagen yang berlebih diserap dan mengerut. • Patah tulang: memerlukan waktu satu tahun atau lebih untuk membentuk jaringan yang normal secara histologi atau secara bentuk
  • 10. Fase inflamasi (kanan), proliferasi dan remodelling (kiri)
  • 11. KOMPLIKASI • Pembersihan luka tidak adekuat • Keterlambatan pembentukan jaringan granulasi • Tidak adanya reepitalisasi • Komplikasi post operatif • Infeksi. • Misal: hematoma, nekrosis jaringan lunak, dehiscence, keloids, hipertropik scar dan infeksi luka.
  • 12. • Penyembuhan luka: penyebab dari dalam tubuh sendiri (endogen) atau penyebab dari luar tubuh (eksogen). • Endogen: gangguan koagulasi (koagulopati) dan gangguan sistem imun. • Koagulopati  hemostasis merupakan titik tolak dan dasar fase inflamasi. • Gangguan sistem imun  menghambat dan mengubah reaksi tubuh terhadap luka, kematian jaringan, dan kontaminasi.
  • 13. • Eksogen: - Penyinaran sinar ionisasi  mengganggu mitosis dan merusak sel. - Pemberian sitostatik - Kortikosteroid. - Pengaruh setempat, seperti infeksi, hematom, benda asing, sekuester dan nekrosis.
  • 14. PENGELOLAAN LUKA Beberapa tahap yang harus dilakukan: A. Evaluasi luka: anamnesis dan pemeriksaan fisik (lokasi dan eksplorasi). B. Tindakan Antiseptik: - untuk mensucihamakan kulit. - cairan atau larutan antiseptik, seperti: 1) Alkohol, bakterisida kuat dan cepat. 2) Halogen dan senyawanya a) Yodium b) Povidon Yodium c) Yodoform d) Klorhesidin
  • 15. 3) Oksidansia a) Kalium permanganat. b) Perhidrol (Peroksida air, H2O2). 4) Logam berat dan garamnya a) Merkuri klorida (sublimat). b) Merkurokrom (obat merah) 5) Asam borat, bakteriostatik lemah (konsentrasi 3%). 6) Derivat fenol a) Trinitrofenol (asam pikrat). b) Heksaklorofan (pHisohex).
  • 16. 7) Basa ammonium kuartener, disebut juga etakridin (rivanol). • Perhatian: pemilihan cairan pencuci dan teknik pencucian luka. • Cairan pencuci luka lain yang saat ini sering digunakan yaitu Normal Saline atau disebut juga NaCl 0,9%. • Normal saline  sifat fisiologis, non toksik dan tidak mahal.
  • 17. C. Pembersihan Luka • Tujuan: meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka; menghindari terjadinya infeksi; membuang jaringan nekrosis dan debris. • Perhatian: 1) Irigasi. 2) Hilangkan semua benda asing dan semua jaringan mati. 3) Antiseptik 4) Pemberian anastesi lokal 5) Penutupan luka
  • 18. D. Penjahitan luka • Luka bersih, tidak infeksi serta kurang dari 6 jam (Golden Period)  jahit primer • Prinsip dasar: perkecil timbulnya dead space, tegangan cukup dan immobilisasi luka. • Teknik menjahit luka: - Jahitan satu – satu. - Jahitan matras vertikal. - Jahitan matras horisontal - Jahitan jelujur subkutikuler. - Jahitan karung
  • 19. Macam – macam benang jahit: Benang jahit diserap • Dari kolagen, asam poliglikolat atau polidioksanon • Digunakan di bawah permukaan untuk menutup lapisan subkutan atau untuk memperbaiki mukosa • Lebih menguntungkan, tidak perlu membuka asalkan diletakkan pada lapisan kulit sebelah dalam • Misal: asam poliglikolat, Plain catgut. • Dexon: daya ikat 30 hari, absorbsi 90 hari. • Vicryl: daya ikat 32 hari, absorbsi 70 hari.
  • 20. Benang jahit tak diserap • Benang jahit sintetik (nilon, dacron atau polipropilen) • Benang jahit dari logam (stainless steel) • Staples stainless steel E. Penutupan luka • Mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal. • Macam – macam penutupan luka, yaitu - Penutupan primer. - Pentupan sekunder - Pentupan tersier
  • 21. F. Pembalutan • Tergantung pada kondisi luka. • Pelindung terhadap penguapan & infeksi. • sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematom. • metode balutan kasa ”wet-to-dry”, khusus untuk debridemen dasar luka.
  • 22. G. Antibiotik dan Anti Tetanus • Prinsip: luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan anti tetanus. • Imunisasi aktif toksoid tetanus  menurunkan morbiditas dan mortalitas kematian. • Pertimbangan: kondisi luka, umur luka, pengobatan dengan TIG, dan status imunisasi sebelumnya. • ATLS: luka yang cenderung tetanus  lebih 6 jam, tidak rata, dalam luka > 1 cm, etiologi peluru, luka bakar atau crush injury, didapatkan tanda – tanda infeksi, jaringan mati, kontaminan, dan jaringan denervasi/iskemik.
  • 23. H. Pengangkatan Jahitan • Diangkat bila fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. • Waktu pengangkatan tergantung dari berbagai faktor seperti, lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya infeksi.