SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
SupriWidyanto, S.Pd.
Pengertian
 Mekanisme pertahanan diri merupakan salah
satu bentuk penyesuaian diri untuk melindungi
seorang individu dari kecemasan, meringankan
penderitaan saat mengalami kegagalan, dan
untuk menjaga harga diri.
Bentuk Mekanisme Diri
a. Identifikasi
b. Introjeksi
c. Proyeksi
d. Represi
e. Regresi
f. Reaction formation
g. Undoing
h. Displacement
i. Sublimasi
j. Acting Out
k. Denial
l. Kompensasi
m. Rasionalisasi
n. Fiksasi
o. Simbolisasi
p. Disosiasi
q. Konversi
Identifikasi
ingin menyamai figur yang diidolakan. Ia akan
memindahkan salah satu ciri dari figur yang
diidolakan ke dalam dirinya sehingga ia merasa
harga dirinya bertambah tinggi
Introjeksi
merupakan bentuk sederhana dari identifikasi.
Ia akan mengikuti norma-norma sehingga ego-
nya tidak terganggu oleh ancaman dari luar
(pembentukan super-ego).
Mendengar penilaian atau komentar orang lain
atas diri sendiri, lalu secara tidak sadar
mengimani hingga menjadikannya bagian dari
diri sendiri.
Proyeksi
yaitu menyalahkan orang lain atas kesalahan
atau kekurangan, keinginan, atau impuls dirinya
sendiri.
Represi
yaitu secara tidak sadar mencegah keinginan
atau pikiran-pikiran yang menyakitkan masuk
ke dalam kesadaran. Represi membantu
individu mengendalikan impuls yang
berbahaya. Misalnya melupakan suatu
pengalaman traumatik (amnesia). Keinginan
yang direpresi dapat muncul kembali bila
pertahanan diri melemah atau saat mabuk dan
tidur.
Regresi
yaitu kembali ke tingkat perkembangan
terdahulu. Cenderung bertingkah primitif,
misalnya mengamuk, meraung-raung,
melempar, merusak, dan sebagainya.
Reaction formation
yaitu bertingkah laku berlebihan yang
bertentangan dengan keinginan atau perasaan
sebenarnya. Misalnya, pantang membicarakan
orang lain karena dorongan yang kuat atau
terlalu banyak protes yang berarti sama saja
mengakui kesalahan diri sendiri.
Undoing
yaitu menghilangkan pikiran atau impuls yang
tidak baik, seolah-olah menghapus suatu
kesalahan. Misalnya, teman yang sering usil
tiba-tiba bertindak manis di depannya dengan
demikian ia merasakan keusilannya terhapus.
Displacement
yaitu mengalihkan emosi, arti simbolik atau
fantasi sumber yang sebenarnya ke orang lain,
benda ataupun keadaan lain. Misalnya, seorang
karyawan dimarahi oleh bosnya kemudian saat
pulang ke rumah ia marah-marah pada tembok.
Sublimasi
yaitu mengganti keinginan atau tujuan yang
terhambat dengan cara yang dapat diterima
oleh masyarakat. Misalnya, kehilangan pacar
disalurkan menjadi novel percintaan, dan
sebagainya.
Acting out
yaitu langsung mengutarakan perasaan bila
keinginan terhambat. Misalnya, bertengkar
untuk menyelesaikan masalah
Denial
yaitu menolak untuk menerima atau
menghadapi kenyataan yang tidak enak.
Kompensasi
yaitu menutupi kelemahan dengan
menonjolkan kemampuannya yang lain.
Rasionalisasi
yaitu memberi keterangan bahwa tingkah
lakunya menurut alasan yang seolah-olah
rasional sehingga tidak menjatuhkan harga diri.
Fiksasi
yaitu berhenti pada tingkat perkembangan satu
aspek tertentu (emosi, tingkah laku atau
pikiran) sehingga perkembangan selanjutnya
terhalang. Misalnya, bersikap kekanak-
kanakan, atau selalu mengharapkan bantuan
dari orang lain.
Simbolisasi
yaitu menggunakan benda atau tingkah laku
sebagai simbol pengganti suatu keadaan yang
sebenarnya. Misalnya, seorang anak selalu ijin
ke belakang untuk menghilangkan
kegelisahannya, setelah ditelusuri ternyata ia
takut apabila disuruh maju kedepan kelas.
Disosiasi
yaitu keadaan dimana seorang individu
memiliki dua kepribadian. Kepribadian primer
adalah yang asli; dan sekunder berasal dari
unsur lain terlepas dari kontrol kesadaran
individu.
Konversi
yaitu transformasi konflik emosional ke dalam
bentuk gejala jasmani. Misalnya, seseorang
tiba-tiba tidak dapat bersuara. Faktor penyebab
perlunya dilakukan mekanisme pertahanan
adalah kecemasan.
 Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme
pertahanan adalah kecemasan.
 Rasa bersalah dan malu sering menyertai
perasaan cemas.
 Kecemasan dirasakan sebagai peningkatan
ketegangan fisik dan mental.
PENTING !
Namun jika mekanisme ini terus-menerus
dilakukan, justru bukannya mendapatkan
perlindungan tetapi akan menjadi ancaman,
karena sebenarnya mekanisme pembelaan diri
ini mengandung banyak unsur penipuan diri
sendiri, dan distorsi realitas atau
memutarbalikan fakta. Sebagian besar
mekanisme ini bersifat unconcious atau di
bawah sadar, sehingga sukar dinilai dan
dievaluasi secara sadar.

More Related Content

What's hot (20)

Penglihatan
PenglihatanPenglihatan
Penglihatan
 
asuhan keperawatan ablasio retina
asuhan keperawatan ablasio retinaasuhan keperawatan ablasio retina
asuhan keperawatan ablasio retina
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Kegawatan Kardiovaskular
Kegawatan KardiovaskularKegawatan Kardiovaskular
Kegawatan Kardiovaskular
 
Konsep Kebutuhan Harga Diri
Konsep Kebutuhan Harga DiriKonsep Kebutuhan Harga Diri
Konsep Kebutuhan Harga Diri
 
Terapi kognitif 270312
Terapi kognitif 270312Terapi kognitif 270312
Terapi kognitif 270312
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Soal mata
Soal mataSoal mata
Soal mata
 
Askep gadar
Askep gadarAskep gadar
Askep gadar
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan Intrakranial
 
Presentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitisPresentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitis
 
Askep gadar luka bakar
Askep gadar luka bakarAskep gadar luka bakar
Askep gadar luka bakar
 
Vulnus degloving
Vulnus  deglovingVulnus  degloving
Vulnus degloving
 
Cidera Kepala
Cidera KepalaCidera Kepala
Cidera Kepala
 
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasikomunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
komunikasi antarpribadi dan keterampilan komunikasi
 
Balut mitela
Balut mitelaBalut mitela
Balut mitela
 

Similar to mekanisme pertahanan_diri

Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoMekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoDion tomy
 
Kepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaKepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaDwika Marbun
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&millerPretty A
 
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosiEmpati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emositarmizitaher
 
perkembangan peserta didik group Presentation1
 perkembangan peserta didik  group Presentation1 perkembangan peserta didik  group Presentation1
perkembangan peserta didik group Presentation1yurninadi
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalMifta Nech
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6anycacan
 
Kelompok 6 ppd
Kelompok 6 ppdKelompok 6 ppd
Kelompok 6 ppdonageol
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialElibrarySosiologi
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)RezaWahyuni5
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)BudionoDrs
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)BudionoDrs
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)BudionoDrs
 

Similar to mekanisme pertahanan_diri (20)

Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoMekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego
 
Askep ansietas
Askep ansietasAskep ansietas
Askep ansietas
 
Kepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaKepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanya
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosiEmpati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
 
Nama
NamaNama
Nama
 
perkembangan peserta didik group Presentation1
 perkembangan peserta didik  group Presentation1 perkembangan peserta didik  group Presentation1
perkembangan peserta didik group Presentation1
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
Attachment
AttachmentAttachment
Attachment
 
Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 
Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoMekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Kelompok 6 ppd
Kelompok 6 ppdKelompok 6 ppd
Kelompok 6 ppd
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 

More from Kepli Mancs

Manajemen waktu yang efektif
Manajemen waktu yang efektifManajemen waktu yang efektif
Manajemen waktu yang efektifKepli Mancs
 
Aku adalah makhluk tuhan
Aku adalah makhluk tuhanAku adalah makhluk tuhan
Aku adalah makhluk tuhanKepli Mancs
 
Tindakanku cerminan karaterku
Tindakanku cerminan karaterkuTindakanku cerminan karaterku
Tindakanku cerminan karaterkuKepli Mancs
 
menumbuhkan semangat_belajar
menumbuhkan semangat_belajarmenumbuhkan semangat_belajar
menumbuhkan semangat_belajarKepli Mancs
 
Cari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmu
Cari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmuCari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmu
Cari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmuKepli Mancs
 
Mengatasi kejenuhan dalam_belajar
Mengatasi kejenuhan dalam_belajarMengatasi kejenuhan dalam_belajar
Mengatasi kejenuhan dalam_belajarKepli Mancs
 
6. hidup bermasyarakat
6. hidup bermasyarakat6. hidup bermasyarakat
6. hidup bermasyarakatKepli Mancs
 
menjadi remaja kreatif dan inovatif
menjadi remaja kreatif dan inovatifmenjadi remaja kreatif dan inovatif
menjadi remaja kreatif dan inovatifKepli Mancs
 
Belajar dan belajar
Belajar dan belajarBelajar dan belajar
Belajar dan belajarKepli Mancs
 
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikPengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikKepli Mancs
 
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikPengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikKepli Mancs
 
Komunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaanKomunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaanKepli Mancs
 
Penelitian menurut metode historis
Penelitian menurut metode historisPenelitian menurut metode historis
Penelitian menurut metode historisKepli Mancs
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialKepli Mancs
 

More from Kepli Mancs (17)

Manajemen waktu yang efektif
Manajemen waktu yang efektifManajemen waktu yang efektif
Manajemen waktu yang efektif
 
Aku adalah makhluk tuhan
Aku adalah makhluk tuhanAku adalah makhluk tuhan
Aku adalah makhluk tuhan
 
Evaluasi diri
Evaluasi diriEvaluasi diri
Evaluasi diri
 
Tindakanku cerminan karaterku
Tindakanku cerminan karaterkuTindakanku cerminan karaterku
Tindakanku cerminan karaterku
 
menumbuhkan semangat_belajar
menumbuhkan semangat_belajarmenumbuhkan semangat_belajar
menumbuhkan semangat_belajar
 
Cari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmu
Cari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmuCari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmu
Cari tahu potensimu_tentukan_masa_depanmu
 
Mengatasi kejenuhan dalam_belajar
Mengatasi kejenuhan dalam_belajarMengatasi kejenuhan dalam_belajar
Mengatasi kejenuhan dalam_belajar
 
6. hidup bermasyarakat
6. hidup bermasyarakat6. hidup bermasyarakat
6. hidup bermasyarakat
 
Managemen emosi
Managemen emosiManagemen emosi
Managemen emosi
 
menjadi remaja kreatif dan inovatif
menjadi remaja kreatif dan inovatifmenjadi remaja kreatif dan inovatif
menjadi remaja kreatif dan inovatif
 
Belajar dan belajar
Belajar dan belajarBelajar dan belajar
Belajar dan belajar
 
Mr. bamitok
Mr. bamitokMr. bamitok
Mr. bamitok
 
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikPengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
 
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikPengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
 
Komunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaanKomunikasi perusahaan
Komunikasi perusahaan
 
Penelitian menurut metode historis
Penelitian menurut metode historisPenelitian menurut metode historis
Penelitian menurut metode historis
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosial
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

mekanisme pertahanan_diri

  • 2. Pengertian  Mekanisme pertahanan diri merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri untuk melindungi seorang individu dari kecemasan, meringankan penderitaan saat mengalami kegagalan, dan untuk menjaga harga diri.
  • 3. Bentuk Mekanisme Diri a. Identifikasi b. Introjeksi c. Proyeksi d. Represi e. Regresi f. Reaction formation g. Undoing h. Displacement i. Sublimasi j. Acting Out k. Denial l. Kompensasi m. Rasionalisasi n. Fiksasi o. Simbolisasi p. Disosiasi q. Konversi
  • 4. Identifikasi ingin menyamai figur yang diidolakan. Ia akan memindahkan salah satu ciri dari figur yang diidolakan ke dalam dirinya sehingga ia merasa harga dirinya bertambah tinggi
  • 5. Introjeksi merupakan bentuk sederhana dari identifikasi. Ia akan mengikuti norma-norma sehingga ego- nya tidak terganggu oleh ancaman dari luar (pembentukan super-ego). Mendengar penilaian atau komentar orang lain atas diri sendiri, lalu secara tidak sadar mengimani hingga menjadikannya bagian dari diri sendiri.
  • 6. Proyeksi yaitu menyalahkan orang lain atas kesalahan atau kekurangan, keinginan, atau impuls dirinya sendiri.
  • 7. Represi yaitu secara tidak sadar mencegah keinginan atau pikiran-pikiran yang menyakitkan masuk ke dalam kesadaran. Represi membantu individu mengendalikan impuls yang berbahaya. Misalnya melupakan suatu pengalaman traumatik (amnesia). Keinginan yang direpresi dapat muncul kembali bila pertahanan diri melemah atau saat mabuk dan tidur.
  • 8. Regresi yaitu kembali ke tingkat perkembangan terdahulu. Cenderung bertingkah primitif, misalnya mengamuk, meraung-raung, melempar, merusak, dan sebagainya.
  • 9. Reaction formation yaitu bertingkah laku berlebihan yang bertentangan dengan keinginan atau perasaan sebenarnya. Misalnya, pantang membicarakan orang lain karena dorongan yang kuat atau terlalu banyak protes yang berarti sama saja mengakui kesalahan diri sendiri.
  • 10. Undoing yaitu menghilangkan pikiran atau impuls yang tidak baik, seolah-olah menghapus suatu kesalahan. Misalnya, teman yang sering usil tiba-tiba bertindak manis di depannya dengan demikian ia merasakan keusilannya terhapus.
  • 11. Displacement yaitu mengalihkan emosi, arti simbolik atau fantasi sumber yang sebenarnya ke orang lain, benda ataupun keadaan lain. Misalnya, seorang karyawan dimarahi oleh bosnya kemudian saat pulang ke rumah ia marah-marah pada tembok.
  • 12. Sublimasi yaitu mengganti keinginan atau tujuan yang terhambat dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Misalnya, kehilangan pacar disalurkan menjadi novel percintaan, dan sebagainya.
  • 13. Acting out yaitu langsung mengutarakan perasaan bila keinginan terhambat. Misalnya, bertengkar untuk menyelesaikan masalah
  • 14. Denial yaitu menolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak.
  • 15. Kompensasi yaitu menutupi kelemahan dengan menonjolkan kemampuannya yang lain.
  • 16. Rasionalisasi yaitu memberi keterangan bahwa tingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah rasional sehingga tidak menjatuhkan harga diri.
  • 17. Fiksasi yaitu berhenti pada tingkat perkembangan satu aspek tertentu (emosi, tingkah laku atau pikiran) sehingga perkembangan selanjutnya terhalang. Misalnya, bersikap kekanak- kanakan, atau selalu mengharapkan bantuan dari orang lain.
  • 18. Simbolisasi yaitu menggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol pengganti suatu keadaan yang sebenarnya. Misalnya, seorang anak selalu ijin ke belakang untuk menghilangkan kegelisahannya, setelah ditelusuri ternyata ia takut apabila disuruh maju kedepan kelas.
  • 19. Disosiasi yaitu keadaan dimana seorang individu memiliki dua kepribadian. Kepribadian primer adalah yang asli; dan sekunder berasal dari unsur lain terlepas dari kontrol kesadaran individu.
  • 20. Konversi yaitu transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala jasmani. Misalnya, seseorang tiba-tiba tidak dapat bersuara. Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme pertahanan adalah kecemasan.
  • 21.  Faktor penyebab perlunya dilakukan mekanisme pertahanan adalah kecemasan.  Rasa bersalah dan malu sering menyertai perasaan cemas.  Kecemasan dirasakan sebagai peningkatan ketegangan fisik dan mental.
  • 22. PENTING ! Namun jika mekanisme ini terus-menerus dilakukan, justru bukannya mendapatkan perlindungan tetapi akan menjadi ancaman, karena sebenarnya mekanisme pembelaan diri ini mengandung banyak unsur penipuan diri sendiri, dan distorsi realitas atau memutarbalikan fakta. Sebagian besar mekanisme ini bersifat unconcious atau di bawah sadar, sehingga sukar dinilai dan dievaluasi secara sadar.