SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Porifera
Porifera
 Berasal dari bahasa Latin, phorus = lubang
kecil, dan ferre = membawa
 15.000 jenis hidup di air laut, 150 spesies
hdup di air tawar, dan beberapa hidup di
air payau
 Porifera memiliki berbagai macam bentuk
 Asimetri atau simetri radial
Porifera
 Pola pertumbuhan tergantung pada
bentuk substratum/tempatnya melekat
 Pola pertumbuhan dipengaruhi oleh
kecepatan arus air dan ketersediaan ruang
 Porifera yang berada pada air yang tenang
umumnya bertumbuh lebih tinggi dan
lebih lurus dibanding daerah berarus
Porifera
 Porifera dapat juga melekat pada makhluk
hidup lain
 Porifera juga dapat menjadi tempat tinggal
makhluk lain
Porifera
 Rangka tubuh tersusun dari spikula dan
protein
 Spikula dapat tersusun dari zat kersik
ataupun zat kapur
 Zat protein terdiri dari serabut kolagen
yang disebut spongin
 Spikula berukuran besar yang menjadi
rangka utama disebut megasklere
 Spikula yang kecil disebut mikrosklere
Porifera
 Pembagian spikula berdasarkan jumlah
juluran dan sumbu:
Monoaxon1 sumbu pertumbuhan
 Monoaktinal: pertumbuhan searah
Diaktinal: pertumbuhan dua arah
Tetraxon4 juluran dengan arah berbeda
Triaenes: 1 dari 4 juluran memanjang
Calthrops: semua juluran sama panjang
Tetraradiate/Quadriradiate: 4 juluran lengkap
Triradiate: 1 juluran yang memanjang hilang
Porifera
TriaxonMemiliki 3 sumbu yang saling
berpotongan tegak lurus (hexactinal);
karakteristik Hexactinellida
 PoliaxonMemiliki banyak jururan dari
suatu titik; karakteristik mikrosklere
AmphidiscMemiliki piringan pada kedua
sisi
Struktur dan Fungsi Tubuh
 Porifera mendapatkan makanan dari air
yang masuk ke dalam saluran air
 Air masuk dari lapisan terluar, yaitu
pinakoderm, melalui ostia
 Air yang masuk diarahkan ke koanosit
 Ada 3 tipe saluran air:
Asconoid, syconoid, dan leuconoid
 Leuconoid paling efektif
Asconoid
 Air ditarik karena adanya gerakan flagela
koanosit
 Koanosit melapisi rongga yang disebut
spongosol
 Air yang masuk dikeluarkan melalui
oskulum
 Kelemahan: Koanosit hanya melapisi
spongosol. Jika spongosol besar, makanya
air yang berada di tengah sia-sia
Asconoid (cont)
 Spons tipe asconoid ukurannya kecil
 Contoh spons tipe asconoid:
Leucosolenia, Clathrina
Syconoid
 Tubuhnya berbentuk tabung dan memiliki
1 oskulum
 Dinding tubuhnya seperti asconoid yang
“dilipat-lipat” sehingga lebih tebal dan
kompleks
 Air masuk melalui ostia, kemudian melalui
prosofil, lalu ke saluran radial
 Koanosit terdapat pada saluran radial
Syconoid (cont)
 Air dari saluran radial keluar melalui apofil
ke spongosol
 Air dari spongosol keluar melalui oskulum
 Contoh spons dengan syconoid ada pada
kelas Calcarea dan Hexactinellida
Leuconoid
 Pengorganisasian paling kompleks
 Koanosit menempati ruang-ruang kecil
 Memiliki banyak oskula
 Tipe saluran air paling dominan
 Tipe leucon:
EurifilusRuang koanosit langsung ke apofil
AphodalSetelah ruang koanosit ada apodus
DiplodalSeelum dan setelah ruang koanosit
memiliki propodus dan apodus
Porifera
 Ketidakadaannya jaringan dan organ
mengakibatkan proses fundamental berlangsung
pada tiap sel (Respirasi dan ekskresi terjadi pada
masing-masing sel)
 Yang hidup di air tawar mengeluarkan kelebihan
air oleh koanosit dan arkeosit dengan vakuola
kontraktil
 Spons juga menanggapi rangsang
 Aktifitas spons: Pergerakan air, perubahan
bentuk, kontraksi lokal, menutup dan membuka
lubang masuk atau keluar
 Mekanisme perambatan informasi belum diketahui
Jenis Sel Porifera
 Sel-sel pada spons melekat pada lapisan
tengah yang disebut mesohyl atau
mesenkim (Berupa matrix gelatinous)
 Jenis-jenis sel pada porifera:
koanosit, arkeosit, porosit, dan pinakosit
Koanosit
 Koanosit disebut juga sel leher
 Sebagian terbenam dalam mesohyl
 Memiliki flagelum
 “Kerah”nya tersusun dari mikrovili yang
saling berhubungan dengan sebelahnya.
Berfungsi untuk menyaring partikel
makanan
 Makanan yang diambil koanosit diteruskan
ke arkeosit untuk dicernapencernaan
intraseluler
Arkeosit
 Bersifat amoeboid dan bergerak di dalam
mesohyl
 Memfagositosis partikel dari pinakoderm dan
mencerna makanan dari koanosit
 Dapat berdiferensiasi menjadi:
 SklerositMensekresi spikula
 SpongositMensekresi spongin
 KolensitMensekresi kolagen fibrilar
 LopositMensekresi kolagen, tapi beda
morfologi dengan kolensit
 ThesositBerisi vitelin pada gemmule
Pinakosit
 Menyusun lapisan terluar sel, yaitu
pinakoderm
 Pinakosit ≠ epitel, karena tidak ada
membran basal
 Yang bersifat kontraktilmyosit/aktinosit
 Myosit mengelilingi ostia, bersama dengan
porosit berfungsi untuk mengatur aliran
air
Pinakosit (cont)
 Pada bagian luareksopinakosit
 Pada bagian dalamendopinakosit
Apopinakosit: mengelilingi saluran keluar
Prosopinakosit: mengelilingi saluran masuk
 Untuk menempel pada substratum
mengeluarkan kolagenbasopinakosit
Sel-sel Lainnya
 Sel apofilarmengelilingi apofil
 Bakteriositberisi simbion prokariotik
 Sel sentralsel yang ada pada apofil di
ruang koanosit
 Koanoblastsel pemula koanosit pada
Hexactinellida
 Sistensitsel yang berisi polisakarida
 Sel eosinofilikada materi bereaksi
dengan eosin
Sel-sel Lainnya (cont)
 Sel fuksin ada materi bereaksi dengan
fuksin
 Sel globoferusmemiliki globulus besar dan
nukleus berbentuk kerucut (Clatriidae)
 Glikositdiktiosom mencolok, memiliki
cadangan glikogen, memiliki inklusi osmiofilik
 Sel rhabdiferinklusi berbentuk batang
berisi mukopolisakarida
 Sel sferulosmemiliki banyak sferul
 Tropositsel perawat pada gemmule awal
dan pembentukan oosit
Reproduksi
 Spons memiliki kemampuan regenerasi
 Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, dan
tunas
 Tunas terbagi menjadi tunas eksternal dan
internal
 Tunas eksternal jika sudah mencapai ukuran
tertentu lepas dari tubuh induk
 Tunas internal/gemmule adalah
berkumpulnya sel arkeosit dan dilapisi
spongin dan spikula silikat
Reproduksi (cont)
 Tunas internal tetap berada pada tubuh induk
sampai induk mati dan bertahan pada
lingkungan ekstrim
 Saat lingkungan sudah tenang, sel dalam
gemmule keluar melalui mikropil
 Apa penyebab gemmule tidak bertunas
dalam tubuh induk?
Induk mensekresikan suatu zat penghambat
Pematangan pada suhu rendah pada
beberapa spesies
Reproduksi (cont)
 Spons dominan monoesius
 Sel sperma umumnya transformasi dari
koanosit
 Ovum bisa berasal dari koanosit ataupun
arkeosit
 Spons bersifat vivipar ataupun ovipar
 Pada spons vivipar: Pelepasan
spermapengambilan sperma oleh spons
lainfagositasi sel sperma oleh
koanosittransformasi koanosit menjadi sel
pembawaOositLarva bersilia
Reproduksi (cont)
 Pada spons ovipar, sperma dan oosit
dilepaskan ke air
 Larva bersilia spons disebut larva
parenkimula atau amphiblastula
Klasifikasi
 Kelas porifera:
Calcarea
Hexactinellida
Demospongiae
 Sclerospongiae tidak lagi dimasukkan ke
dalam kelas porifera olehVacelet
Calcarea
 Disebut juga Calcispongiae
 Spikula tersusun dari zat kapur/kalsium
karbonat (CaCO3)
 Spikula monoaxon, tetraradiate atau triradiate
 Ukurannya kecil (<10 cm)
 Berbentuk tabung atau vas
 Saluran air ascon, sycon, atau leucon
 Koanosit besar
 Contoh: Leucosolenia, Scycon, Clathrina
Hexactinellida
 Disebut juga Hyalospongiae/porifera kaca
 Tubuhnya berbentuk silinder atau corong
 Rangka tersusun dari zat kersik dengan 6
cabang atau kurang
 Tersusun dari 1 sel dengan banyak nuklei dan
juluran sitoplasma
 Memiliki koanoblas
 Pengambilan makanan oleh retikula primer
atau sekunder
 Contoh: Aspergillum, Euplectella, Hyalonema
Demospongiae
 Kelas paling dominan, menyusun 95% spons
di dunia
 Saluran air leuoconoid
 Spikula tersusun dari zat kersik dan tidak
bercabang 6, spongin, atau campuran
keduanya (Spongia dan Hippospongia)
 Habitat pada air laut dan air tawar
(umumnya kolam dan sungai) dengan
menempel pada tanaman, batu, atau kayu
 Contoh: Suberit, Cliona, Spongilla, Spongia
Peranan
 Spons mandi
 Alat gosok
 Obat
Kesimpulan
 Hidup di lingkungan akuatik, mayoritas
laut
 Multiseluler, dengan beberapa sel yang
sudah berdiferensiasi untuk melakukan
tugas tertentu (jaringan insipien)
 Tubuh berpori dan memiliki saluran air
yang berfungsi sebagai pengedar O2 dan
makanan
 Simetri radial atau asimetri
Kesimpulan (cont)
 Lapisan terluar adalah
pinakosit, sedangkan lapisan paling dalam
terdiri dari koanosit. Diantaranya terdapat
lapisan mesohyl
 Rangka tersusun dari kolagen dan spikula
 Tidak memiliki organ atau jaringan sejati
 Pencernaan intraseluler
 Ekskresi dan respirasi secara difusi
 Tidak memiliki sistem syaraf
Kesimpulan (cont)
 Semua porifera dewasa bersifat sesil dan
melekat pada substratum
 Reproduksi aseksual dengan tunas atau
gemmule
 Reproduksi seksual dengan ovum dan
sperma
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordata
Tri Licia
 
PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI
aakkiittaa
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
f' yagami
 

What's hot (20)

Echinodermata erlangga
Echinodermata erlanggaEchinodermata erlangga
Echinodermata erlangga
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Anatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjarAnatomi bunga dan kelenjar
Anatomi bunga dan kelenjar
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
Pisces Class
Pisces Class Pisces Class
Pisces Class
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
powerpoint insecta
powerpoint insectapowerpoint insecta
powerpoint insecta
 
Biji
BijiBiji
Biji
 
filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordata
 
PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI
 
Fisiologi serangga
Fisiologi seranggaFisiologi serangga
Fisiologi serangga
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
PISCES PPT
PISCES PPTPISCES PPT
PISCES PPT
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
 
Cephalopoda
CephalopodaCephalopoda
Cephalopoda
 

Viewers also liked (20)

Ppt ucup pik
Ppt ucup pikPpt ucup pik
Ppt ucup pik
 
Power point porifera
Power point poriferaPower point porifera
Power point porifera
 
porifera
poriferaporifera
porifera
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
filum porifera materi kelas X
filum porifera materi kelas Xfilum porifera materi kelas X
filum porifera materi kelas X
 
Porifera (hewan spons)
Porifera (hewan spons)Porifera (hewan spons)
Porifera (hewan spons)
 
Zoology- Phylum Porifera
Zoology- Phylum PoriferaZoology- Phylum Porifera
Zoology- Phylum Porifera
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Makalah siap posting
Makalah siap postingMakalah siap posting
Makalah siap posting
 
Demospongiae (Demosponges)
Demospongiae (Demosponges)Demospongiae (Demosponges)
Demospongiae (Demosponges)
 
PPT Sistem Ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)
PPT Sistem Ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)PPT Sistem Ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)
PPT Sistem Ekskresi (Nihayatu Thoyyibah)
 
Biologi poriferaaa
Biologi poriferaaaBiologi poriferaaa
Biologi poriferaaa
 
PHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERAPHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERA
 
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeKajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
 
9. Phylum Porifera Notes
9. Phylum Porifera Notes9. Phylum Porifera Notes
9. Phylum Porifera Notes
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Kelompok1 x6 biologi-smstr2
Kelompok1 x6 biologi-smstr2Kelompok1 x6 biologi-smstr2
Kelompok1 x6 biologi-smstr2
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Porifera.Ppt
Porifera.PptPorifera.Ppt
Porifera.Ppt
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 

Similar to Porifera

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
AgathaHaselvin
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Raden Iqrafia Ashna
 

Similar to Porifera (20)

01. Porifera.pptx
01. Porifera.pptx01. Porifera.pptx
01. Porifera.pptx
 
PORIFERA
PORIFERAPORIFERA
PORIFERA
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Klasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas XKlasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas X
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)
 
Filum porifera
Filum poriferaFilum porifera
Filum porifera
 
Animalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas XAnimalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas X
 
Phylum porifera
Phylum poriferaPhylum porifera
Phylum porifera
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Biologi porifera dan coelenterata versi 2
Biologi porifera dan coelenterata versi 2Biologi porifera dan coelenterata versi 2
Biologi porifera dan coelenterata versi 2
 
Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)
 
Materi Porifera
Materi Porifera Materi Porifera
Materi Porifera
 
Dunia avertebrata
Dunia avertebrataDunia avertebrata
Dunia avertebrata
 
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
 
DUNIA HEWAN (Porifera dan Coelenterata).pptx
DUNIA HEWAN (Porifera dan Coelenterata).pptxDUNIA HEWAN (Porifera dan Coelenterata).pptx
DUNIA HEWAN (Porifera dan Coelenterata).pptx
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
 
PORIFERA
PORIFERAPORIFERA
PORIFERA
 
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
BIOLOGI Sistem ekskresi pada Hewan kelas XI
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 

Porifera

  • 2. Porifera  Berasal dari bahasa Latin, phorus = lubang kecil, dan ferre = membawa  15.000 jenis hidup di air laut, 150 spesies hdup di air tawar, dan beberapa hidup di air payau  Porifera memiliki berbagai macam bentuk  Asimetri atau simetri radial
  • 3.
  • 4.
  • 5. Porifera  Pola pertumbuhan tergantung pada bentuk substratum/tempatnya melekat  Pola pertumbuhan dipengaruhi oleh kecepatan arus air dan ketersediaan ruang  Porifera yang berada pada air yang tenang umumnya bertumbuh lebih tinggi dan lebih lurus dibanding daerah berarus
  • 6. Porifera  Porifera dapat juga melekat pada makhluk hidup lain  Porifera juga dapat menjadi tempat tinggal makhluk lain
  • 7. Porifera  Rangka tubuh tersusun dari spikula dan protein  Spikula dapat tersusun dari zat kersik ataupun zat kapur  Zat protein terdiri dari serabut kolagen yang disebut spongin  Spikula berukuran besar yang menjadi rangka utama disebut megasklere  Spikula yang kecil disebut mikrosklere
  • 8. Porifera  Pembagian spikula berdasarkan jumlah juluran dan sumbu: Monoaxon1 sumbu pertumbuhan  Monoaktinal: pertumbuhan searah Diaktinal: pertumbuhan dua arah Tetraxon4 juluran dengan arah berbeda Triaenes: 1 dari 4 juluran memanjang Calthrops: semua juluran sama panjang Tetraradiate/Quadriradiate: 4 juluran lengkap Triradiate: 1 juluran yang memanjang hilang
  • 9. Porifera TriaxonMemiliki 3 sumbu yang saling berpotongan tegak lurus (hexactinal); karakteristik Hexactinellida  PoliaxonMemiliki banyak jururan dari suatu titik; karakteristik mikrosklere AmphidiscMemiliki piringan pada kedua sisi
  • 10.
  • 11.
  • 12. Struktur dan Fungsi Tubuh  Porifera mendapatkan makanan dari air yang masuk ke dalam saluran air  Air masuk dari lapisan terluar, yaitu pinakoderm, melalui ostia  Air yang masuk diarahkan ke koanosit  Ada 3 tipe saluran air: Asconoid, syconoid, dan leuconoid  Leuconoid paling efektif
  • 13. Asconoid  Air ditarik karena adanya gerakan flagela koanosit  Koanosit melapisi rongga yang disebut spongosol  Air yang masuk dikeluarkan melalui oskulum  Kelemahan: Koanosit hanya melapisi spongosol. Jika spongosol besar, makanya air yang berada di tengah sia-sia
  • 14.
  • 15. Asconoid (cont)  Spons tipe asconoid ukurannya kecil  Contoh spons tipe asconoid: Leucosolenia, Clathrina
  • 16. Syconoid  Tubuhnya berbentuk tabung dan memiliki 1 oskulum  Dinding tubuhnya seperti asconoid yang “dilipat-lipat” sehingga lebih tebal dan kompleks  Air masuk melalui ostia, kemudian melalui prosofil, lalu ke saluran radial  Koanosit terdapat pada saluran radial
  • 17. Syconoid (cont)  Air dari saluran radial keluar melalui apofil ke spongosol  Air dari spongosol keluar melalui oskulum  Contoh spons dengan syconoid ada pada kelas Calcarea dan Hexactinellida
  • 18.
  • 19.
  • 20. Leuconoid  Pengorganisasian paling kompleks  Koanosit menempati ruang-ruang kecil  Memiliki banyak oskula  Tipe saluran air paling dominan  Tipe leucon: EurifilusRuang koanosit langsung ke apofil AphodalSetelah ruang koanosit ada apodus DiplodalSeelum dan setelah ruang koanosit memiliki propodus dan apodus
  • 21.
  • 22.
  • 23. Porifera  Ketidakadaannya jaringan dan organ mengakibatkan proses fundamental berlangsung pada tiap sel (Respirasi dan ekskresi terjadi pada masing-masing sel)  Yang hidup di air tawar mengeluarkan kelebihan air oleh koanosit dan arkeosit dengan vakuola kontraktil  Spons juga menanggapi rangsang  Aktifitas spons: Pergerakan air, perubahan bentuk, kontraksi lokal, menutup dan membuka lubang masuk atau keluar  Mekanisme perambatan informasi belum diketahui
  • 24. Jenis Sel Porifera  Sel-sel pada spons melekat pada lapisan tengah yang disebut mesohyl atau mesenkim (Berupa matrix gelatinous)  Jenis-jenis sel pada porifera: koanosit, arkeosit, porosit, dan pinakosit
  • 25. Koanosit  Koanosit disebut juga sel leher  Sebagian terbenam dalam mesohyl  Memiliki flagelum  “Kerah”nya tersusun dari mikrovili yang saling berhubungan dengan sebelahnya. Berfungsi untuk menyaring partikel makanan  Makanan yang diambil koanosit diteruskan ke arkeosit untuk dicernapencernaan intraseluler
  • 26.
  • 27. Arkeosit  Bersifat amoeboid dan bergerak di dalam mesohyl  Memfagositosis partikel dari pinakoderm dan mencerna makanan dari koanosit  Dapat berdiferensiasi menjadi:  SklerositMensekresi spikula  SpongositMensekresi spongin  KolensitMensekresi kolagen fibrilar  LopositMensekresi kolagen, tapi beda morfologi dengan kolensit  ThesositBerisi vitelin pada gemmule
  • 28. Pinakosit  Menyusun lapisan terluar sel, yaitu pinakoderm  Pinakosit ≠ epitel, karena tidak ada membran basal  Yang bersifat kontraktilmyosit/aktinosit  Myosit mengelilingi ostia, bersama dengan porosit berfungsi untuk mengatur aliran air
  • 29. Pinakosit (cont)  Pada bagian luareksopinakosit  Pada bagian dalamendopinakosit Apopinakosit: mengelilingi saluran keluar Prosopinakosit: mengelilingi saluran masuk  Untuk menempel pada substratum mengeluarkan kolagenbasopinakosit
  • 30. Sel-sel Lainnya  Sel apofilarmengelilingi apofil  Bakteriositberisi simbion prokariotik  Sel sentralsel yang ada pada apofil di ruang koanosit  Koanoblastsel pemula koanosit pada Hexactinellida  Sistensitsel yang berisi polisakarida  Sel eosinofilikada materi bereaksi dengan eosin
  • 31. Sel-sel Lainnya (cont)  Sel fuksin ada materi bereaksi dengan fuksin  Sel globoferusmemiliki globulus besar dan nukleus berbentuk kerucut (Clatriidae)  Glikositdiktiosom mencolok, memiliki cadangan glikogen, memiliki inklusi osmiofilik  Sel rhabdiferinklusi berbentuk batang berisi mukopolisakarida  Sel sferulosmemiliki banyak sferul  Tropositsel perawat pada gemmule awal dan pembentukan oosit
  • 32.
  • 33. Reproduksi  Spons memiliki kemampuan regenerasi  Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, dan tunas  Tunas terbagi menjadi tunas eksternal dan internal  Tunas eksternal jika sudah mencapai ukuran tertentu lepas dari tubuh induk  Tunas internal/gemmule adalah berkumpulnya sel arkeosit dan dilapisi spongin dan spikula silikat
  • 34. Reproduksi (cont)  Tunas internal tetap berada pada tubuh induk sampai induk mati dan bertahan pada lingkungan ekstrim  Saat lingkungan sudah tenang, sel dalam gemmule keluar melalui mikropil  Apa penyebab gemmule tidak bertunas dalam tubuh induk? Induk mensekresikan suatu zat penghambat Pematangan pada suhu rendah pada beberapa spesies
  • 35.
  • 36. Reproduksi (cont)  Spons dominan monoesius  Sel sperma umumnya transformasi dari koanosit  Ovum bisa berasal dari koanosit ataupun arkeosit  Spons bersifat vivipar ataupun ovipar  Pada spons vivipar: Pelepasan spermapengambilan sperma oleh spons lainfagositasi sel sperma oleh koanosittransformasi koanosit menjadi sel pembawaOositLarva bersilia
  • 37. Reproduksi (cont)  Pada spons ovipar, sperma dan oosit dilepaskan ke air  Larva bersilia spons disebut larva parenkimula atau amphiblastula
  • 38.
  • 39.
  • 40. Klasifikasi  Kelas porifera: Calcarea Hexactinellida Demospongiae  Sclerospongiae tidak lagi dimasukkan ke dalam kelas porifera olehVacelet
  • 41. Calcarea  Disebut juga Calcispongiae  Spikula tersusun dari zat kapur/kalsium karbonat (CaCO3)  Spikula monoaxon, tetraradiate atau triradiate  Ukurannya kecil (<10 cm)  Berbentuk tabung atau vas  Saluran air ascon, sycon, atau leucon  Koanosit besar  Contoh: Leucosolenia, Scycon, Clathrina
  • 42.
  • 43. Hexactinellida  Disebut juga Hyalospongiae/porifera kaca  Tubuhnya berbentuk silinder atau corong  Rangka tersusun dari zat kersik dengan 6 cabang atau kurang  Tersusun dari 1 sel dengan banyak nuklei dan juluran sitoplasma  Memiliki koanoblas  Pengambilan makanan oleh retikula primer atau sekunder  Contoh: Aspergillum, Euplectella, Hyalonema
  • 44.
  • 45.
  • 46. Demospongiae  Kelas paling dominan, menyusun 95% spons di dunia  Saluran air leuoconoid  Spikula tersusun dari zat kersik dan tidak bercabang 6, spongin, atau campuran keduanya (Spongia dan Hippospongia)  Habitat pada air laut dan air tawar (umumnya kolam dan sungai) dengan menempel pada tanaman, batu, atau kayu  Contoh: Suberit, Cliona, Spongilla, Spongia
  • 47.
  • 48. Peranan  Spons mandi  Alat gosok  Obat
  • 49. Kesimpulan  Hidup di lingkungan akuatik, mayoritas laut  Multiseluler, dengan beberapa sel yang sudah berdiferensiasi untuk melakukan tugas tertentu (jaringan insipien)  Tubuh berpori dan memiliki saluran air yang berfungsi sebagai pengedar O2 dan makanan  Simetri radial atau asimetri
  • 50. Kesimpulan (cont)  Lapisan terluar adalah pinakosit, sedangkan lapisan paling dalam terdiri dari koanosit. Diantaranya terdapat lapisan mesohyl  Rangka tersusun dari kolagen dan spikula  Tidak memiliki organ atau jaringan sejati  Pencernaan intraseluler  Ekskresi dan respirasi secara difusi  Tidak memiliki sistem syaraf
  • 51. Kesimpulan (cont)  Semua porifera dewasa bersifat sesil dan melekat pada substratum  Reproduksi aseksual dengan tunas atau gemmule  Reproduksi seksual dengan ovum dan sperma