SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
PEDOMAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL 
PEDOMAN PENENTUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAAN RUANG, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAN PEKERJAAN UMUM 
(Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001) 
MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH, 
Menimbang : 
a. bahwa dalam rangka pelaksanaan UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom, perlu disusun pedoman untuk menentukan Standar Pelayanan Minimal di bidang Penataan Ruang, Perumahan Dan Permukiman dan Pekerjaan Umum sebagai acuan Pemerintah Propinsi dalam menetapkan Standar Pelayanan Minimal bagi Daerah Kabupaten/ Kota yang bersangkutan; 
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri; 
Mengingat : 
1. Undang-undang RI No 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (LN RI Tahun 1999 No. 60, TLN No. 3839); 
2. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (LN RI Tahun 2000 No. 54 TLN No. 3952); 
3. Keputusan Presiden RI No. 228/M Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kabinet Gatong Royong; 
MEMUTUSKAN : 
Menetapkan : 
KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WIlAYAH TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAN RUANG, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAN PEKERJAAN UMUM. 
Kesatu: 
Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal di bidang Penataan Ruang, Perumahan Dan Permukiman dan Pekerjaan Umum diselenggarakan untuk mendukung penyediaan permukiman, pangan, aksesbilitas dan jaminan peruntukan ruang merupakan kewenangan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten/Kota. 
Kedua : 
Dalam Keputusan Menteri ini bidang-bidang sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU meliputi muatan substansi sebagai berikut : 
a. Bidang Penataan Ruang 
b. Bidang Perumahan dan Permukiman 
c. Bidang Pekerjaan Umum yang meliputi Pengairan, Jalan, dan Prasarana dan Sarana Dasar Perkotaan dan Perdesaan. 
Ketiga : 
Pemerintah Propinsi daIarn menetapkan Standar Pelayanan Minimal di bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum mengacu pada Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Keputusan ini. 
Keempat : 
Penetapan Standar Pelayanan Minimal dilakukan oleh Pemerintah Propinsi dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan. 
1
Kelima: 
Penetapan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud dalam diktum Keempat dapat disesuaikan secara berkala berdasarkan evaluasi pencapaian Standar Pelayanan Minimal, yang lebih rendah dari tahun- tahun sebelumnya. 
Keenam : 
Pedaman Penentuan Standar Pelayanan Minimal ini akan disempurnakan dan ditingkatkan secara bertahap sesuai, dengan perkembangan kemampuan dan kebutuhan Daerah. 
Ketujuh : 
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan 
Ditetapkan di Jakarta 
Pada tanggal18 Desember 2001 
MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH, 
SOENARNO 
Tembusan disampaikan kepada yth : 
1. Menteri Dalam Negeri; 
2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 
3. Menteri Kehakiman dan HAM: 
4. Sekretaris Kabinet RI: 
5. Para Gubernur di seluruh Indonesia: 
6. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Kimpraswil 
7. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Departemen Kimpraswil 
2
Lampiran : Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah 
Nomor : 534/KPTS/M/2001 
Tanggal : 18 Desember 2001 
PEDOMAN PENENTUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) 
STANDAR PELAYANAN 
KUANTITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
I 
PERMUKIMAN PERKOTAAN 
PRASARANA 
LINGKUNGAN : 
Jaringan Jalan 
a. Jalan Kota 
• Panjang jalan/jumlah penduduk 
• Kecepatan rata- rata 
• Luas jalan/luas kota 
• Panjang jalan 0,6 km/1.000 penduduk 
• Ratio luas jalan 5% darl luas wilayah. 
b. Jalan Lingkungan 
• Ratio panjang jalan dengan luas wilayah 
• Panjang 40-60 m/Ha dengan 
• lebar 2-5 m. 
A. 
1. 
c. Jalan Selapak 
• Ratio panjang jalan dengan luas wilayah 
• Panjang 50-l10 m/Ha dengan lebar0,8-2 m 
• Kecepalan rata- rata 15 s.d 20 km/jam. 
• Akses ke semua bagian kota dengan mudah 
• Untuk daerah yang prasarana tranportasinya sebagian menggunakan angkutan sungai, dapat diperhitungkan secara tersendiri 
• System onsite lebih diarahkan untuk kot asedang kecil dgn kepadatan rata-rata > = 200 jiwa/ha,dgn taraf muka air tanah > 2 m, dan potensi cost recovery yang belum mendukung untuk fullsewerage system. 
2. 
Air Limbah 
• Tingkat Penyediaan sarana sanitasi terhadap jumlah penduduk/kota/perkotaan (mixed sanitation system) dan kualitas Penanganan 
• 80% dari jumlah penduduk kota/ perkotaan 
• Sarana sanitasi individual dan komunal : 
- Toilet RT/Jamban/ MCK 
- Septik Tank 
• Penanganan lumpur tinja untuk mendukung onsite system : 
- Truk Tinja 
- PLT 
• Separasi antara greywater{mandi,cucian) thd black water (kakus) 
• Penyaluran black water yang baik ke septik tank, tanpa ada kebocoran dan bau 
• Tidak ada rembcsan langsung/pencemaran air tinja dari septik tank ke air tanah. 
• Efisien removal BOD dan SS >=85% 3
STANDAR PELAYANAN 
KUANTITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
- 
• Tidak ada komplain thd permintaan penyedolan dan pengangkutan lumpur tinja 
• Pengolahan lumpur tinja selanjutnya di IPLT 
• Sistem onsite : Modular/full Sewerage System terdiri dari jaringan sewer dan IPAL. 
• Tidak ada separasi antara grey water thd black water,tetapi disain sewarage dapat bersatu dengan storm sewer 
• Sistem ofsite lebih diarahkan untuk kota metro besar dengan kepadatan rata-rata >= 200 jiwa/ha, dgn taraf muka air tanah < 2m, dan potensi cost recovery belum mendukung u/ full sewerage sistem (perlu FS) 
• Tidak ada blokade dan/atau kebocoran sewerage 
• Efisiensi removal BOD,SS IPAL >90% dan E-coli >= 99,9% 
Kriteria Disain/Perencanaan : 
− Debit air = 70 - 80% konsumsi air bersih 
− Pengendapan lumpur tinja 0,2-0,3 lr/or/hari 
− Sarana sanitasi individual u/IKK 
− Sarana sanitasi komunal> IKK 
− MCK di tempat Umum untuk 100-250 ribu Orang 
− Truk tinja @ m3u/10000KK 
− Modul IPLT disiapkan u/ pelayanan 100.000 jiwa: kolom lumpur, oxydation ditc/ponds, sludge thickener, digester dan sludge drying bed; keb.lahan = 2ha/100.000 jiwa. 
4
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
− Sistem offsite sesuai dengan rekomendasi FS dan hasil DED perhitungan debit ab, jaringan dan dimensi sewer, dan sistem PAL (mis : Tricking, 
− Filter, Activated Sludge, Oxydation Ponds, RBC) 
Lihat kembali SK SNI T- 07- 1989-f Kep DJCK No. 07/KPTS/1999 
3. 
Drainase dan Pengen 
dalian Banjir 
• Luas genangan banjir tertangani di daerah perkotaan dan KuaIitas penanganan 
• Tidak ada genangan banjir di daerah kota/perkotaan> 10 Ha 
• Di lokasi genangan dengan : 
- Tinggi genangan rala-rata > 30 cm 
- Lama genangan > 2jam 
Frekuensi kejadian 
banjr > 2 kaIi selahun 
- Tidak terjadi lagi genangan banjir bila terjadi genangan; tinggi genangan rata rata<30 cm, lama genangan < 2jam. 
Frekwensi kejadian banjir < 2 kalisetahun 
ƒ Indikasi penanganan : 
- Genangan < 10 Ha, penanganan drainase mikro 
- Genangan > 10 Ha, penanganan drainase makro 
ƒ Kriteria Disain/Input Perencanaan : 
- Saluran Primer/ Makro drainage u/kawasan strategls, perdagangan,industri, permukiman, u/penanganan > 10 ha, PUH 10-25 tahun 
- Saluran sekunder u/ penanganan genangan> 10 Ha, PUH 10-25 tahun 
- Saluran Tersier, u/ penanganan genangan <10 ha, PUH 2.5 th 
⋅ Bangunan-Bangunan Drainase bangunan terjunan, polder, gorong-gorong, sodetan, jalan inspeksi, rumah pompa, sumur resapan, dll. Lihat lebih : SK SNI M 18- 1989 u/ Standar/Metode Perhitungan debit banjir 
5
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
4. 
Persampahan 
ƒ Tingkat pena- nganan generasi sampah thd jumlah penduduk kota/perkotaan dan Kualitas Penanganan 
ƒ 80 % dari jumlah Penduduk kota/Perkotaan dilayani oleh Sistem DK/PDK dan sisanya 2096 dapat ditangani secara saniter (on-site system) 
Prioritas penanganan 
sistem persampahan : 
ƒ 100% u/kawasan pusat kota/CBD dan pasar 
ƒ 100% jiwa/kawasan permukiman dgn kepadatan> 100 jiwa/ha rata-rata 80% u/kawasan permukiman perkotaan 
ƒ 100% u/penanga-nan limbah induslri 
ƒ 100% u/ pena- nganan limbah B3/medicalwaste 
ƒ Penanganan sampah on- site dilakukan secara saniter individual composting, separasi sampah u/diambil pemulung. 
ƒ Penanganan sampah oleh sistem DKlPDK dilakukan secara terintegrasi (pewadahan- Pengumulan- Gerobak 1 m3/Transfer penanganan Akhir); 
ƒ Tempat Kapasitas pewadahan tersedia 
ƒ Pengumpulan dan pengang- kutan sampah dilakukan secara reguler. 
ƒ Tidak ada penanganan akhir sampah secara open dumping 
ƒ Tidak ada pembuangan sampah secara liar 
ƒ Tingkat composting dan daur ulang sampah minimal 10% 
ƒ Penanganan akhir sampah setidaknya dengan controlled lanfil 
ƒ Pembakaran sampah onsite harus dihindari 
ƒ Kriteria Disain/Input Perencanaan 
ƒ Generasi sampah 2,5.3 lt atau 0,5-0,6 kg/org/hari Bin sampah 50 lt/200 m sidewalk jalan protokol atau/ 100 m ditempat keramaian umum 
ƒ Gerobak 1 m3/200 KK 
ƒ Kontalner 1 m3/ 200 KK 
ƒ Transfer Depo 25- 200 m2 u/4004000 KK 
ƒ Truk Sampah 6 m3/700 KK 8m3/1000 kk 
ƒ Arm Roll Truck+kontainer 8m3/1000 KK 
ƒ Compactor truck 8 m3/1200 KK 
ƒ Steet Sweeper 
ƒ Ritasi Pengangkutan 2-6 rit/hari 
ƒ 1TPA 100.000 penduduk, peraIatan berat: buldozer, Wheel Loader, Excavetor 
ƒ CompOsting : Individual, Vermi komopos, UDPK , 
ƒ Daur Ulang diarahkan. u/ perkuatan jarigan konsumen, pemulung, lapak dan industri daur ulang. 
ƒ Opsi penanganan medicasl waste incinerator. 
6
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
ƒ Konsep 3R sudah diterapkan di industri 
ƒ Medical Waste ditangani secara swakel. oleh RS. 
ƒ Pengangkutan dan penanganan Akhir Limbah B3 dilakukan secara terpisah. Lihat lebih lanjut : SK-SNI-T- 12-1991-03 Ttg tastacara Pengelolaan Sampah Permukiman, SK- SNI 192454-1991 dan SK SNI T 13- 1990 tentang Tatacara Pengelolaan Sampah Perkotaan 
B. 
SARANA LINGKUNGAN 
1. 
Sarana Niaga 
ƒ Tingkat ketersedian kebutuh-an primer dan sekunder 
ƒ Setiap Kecamatan 
Minimal tersedia 1 (satu) pasar untuk setiap 30.000 penduduk 
ƒ Mudah diakses 
2. 
Sarana Pendidikan 
ƒ Jumlah anak usia sekolah yang tertampung 
ƒ Satuan wilayah kota Sedang/ Kecil 
ƒ Satuan Wilayah Kota Besar/ Metro 
ƒ Minimal tersedia : 
- 1 unit TK u/ setiap 1.000 penduduk 
- 1 unit SD u/ setiap 6.000 penduduk 
- 1 unit SLTP u/ setiap 25.000 penduduk 
- 1 unit SLTA u/ setiap 30.000 penduduk 
- Minimal sama dengan kota sedang/keci, juga tersedia 1 unit Perguruan Tinggi untuk setiap 70.000 penduduk 
ƒ Bersih, mudah dicapai, tidak bising, jauh dari sumber penyakit, sumber bau/sampah, dan pencemaran lainnya 
7
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
3. 
Sarana Pelayanan Kesehatan 
ƒ Sebaran fasilitas pelayanan kese- hatan/jangkauan pelayanan 
ƒ Tingkat harapan hidup 
ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota 
ƒ Minimal tersedia : 
- 1 unit Balai Pengobatan/3.000 jiwa 
- -1 Unit BKIA/RS Bersalin/10.000- 30.000 jiwa 
- 1 unit Puskesmas/ 120.000 jiwa 
- 1 unit Rumah Sakit/ 240.000 jiwa 
- Usia rata-rata penduduk 65-75 thn 
ƒ Lokasi di pusat lingkungan/ kecamatan bersih, mudah dicapai, tenang, jauh dari sumber penyaki, sumber bau/ sampah, dan pencemaran lainnya 
4. 
Sarana Pelayanan Umum 
ƒ Jangkauan dan tingkat pelayan-an 
ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota 
ƒ Minimal tersedia : 
- 1 unit Kantor Polisi/ 30.000 jiwa 
- 1 unit Lembaga Pemasyarakatan/ 1.000.000 – 2.000.000 jiwa 
- 1 unit Kantor Pos/ 120.000 jiwa 
- 1 Unit Kantor Telepon/Telegrap/ 1.000.000- 2.000.000 jiwa 
- 1 unit Terminal Angkutan/ 500.000- 2.000.000 
5. 
Sarana Ruang Terbuka Hijau (Taman dan Pema-kaman Umum) 
ƒ Penduduk ter- layani 
ƒ % ruang terbuka hijau dalam suatu kawasan 
ƒ % ruang terbuka hijau yang fung- sional 
ƒ Penyebaran ruang terbuka hijau 
ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota 
ƒ Tersedia : 
- Taman lingkungan u/ setiap 250 jiwa 
- Taman Kecamatan u/ setiap 120.000 jiwa 
- Taman Kota u/ setiap 480.000 jiwa 
- Pemakaman setiap 120.000 jiwa 
ƒ Bersih, mudah dicapai, terawat, indah dan nyaman 
8
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
6. 
Sarana Sosial/Budaya 
ƒ Jangkauan pelayanan 
ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota 
ƒ Minimal Tersedia : 
- 1 unit tempat Ibadah/ 2500 jiwa 
- 1 unit Perpustaka-an/ 1.000.000- 2.000.000 jiwa 
ƒ Bersih, tenang, teduh, mudah dicapai 
C 
UTILITAS UMUM 
1. 
Air Bersih 
ƒ Penduduk ter- layani 
ƒ Tingkat debit pelayanan/orang 
ƒ Tingkat Kuali-tas Air Minum 
ƒ 55 – 75% pen- duduk terlayani 
ƒ 60-220 lt/org/hari, u/permukiman di kawasan perkotaan 
ƒ 30-50 lt/org/hari, /u lingkungan perumahan 
ƒ Memenuhi standar air bersih 
ƒ Sesuai SK MENKES No. 416/MENKES/PER/IX/1990 
ƒ Standar WHO 
2. 
Pemadam Kebakaran 
ƒ Frekuensi 
ƒ Waktu tanggap 
ƒ Tingkat Kepe- dulian terhadap bahaya kebakaran 
ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota 
ƒ Minimal tersedia : 
- Hidran kota pada setiap jarak 200 m di tepi jalan atau berupa tandon air (kolam, air mancur, sungai dan reservoar, dsb) 
- Akses bagi pema-daman kebakaran u/ lingkungan permukiman 
- 1 pos kebakaran/ 90.000 jiwa 
- 2 mobil kapasitas 4.000 lt/pos jaga 
- 1 org satlakar/ 1000 penduduk 
ƒ Selalu tersedia air u/ pemadaman api 
ƒ Melayani ke tempat kebakaran <15 menit 
ƒ Sesuai SK MENKES No. 416/MENKES/PER/IX/1990 
ƒ Standar WHO 
ƒ Kep. Meneg PU No. 11/KPTS/2000 tentang Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan 
9
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
PERMUKIMAN PER- DESAAN 
III. 
PRASARANA LINGKUNGAN 
a. Jaringan Jalan 
ƒ Ratio panjang jalan dengan luas wilayah 
ƒ Panjang 25-50 m/Ha dengan lebar 2-5 m 
1. 
b. Jalan Setapak 
ƒ Ratio panjang jalan dengan luas wilayah 
ƒ Panjang 35-70 m/Ha dengan lebar 0,8 - 2 m 
2. 
Air Limbah 
ƒ Prosentase penduduk terlayani 
ƒ 50-70% pendud- uk terlayani 
ƒ 80-90% pendud- uk terlayani untuk daerah dgn kepadatan >300 jiwa/Ha, dengan asumsi 
- produksi lumpur tinja 40 lt/org/ thn 
- produksi air limbah 85-175 lt/org/thn 
ƒ Mobil tinja 4 m3 digunakan untuk pelayanan 
ƒ Maks 120.000 jiwa, IPLT Sistem kolom dengan debit 50 m3/hari u/ pelayanan 100.000 jiwa 
ƒ Pengosongan lumpur tinja 5 thn sekali 
ƒ Mobil tinja melayani 2 tangki septik tank setiap hari 
ƒ BOD < 30 mg/lt 
ƒ SS < 30 mg/lt 
ƒ SK SNI T-07-1989-F 
ƒ Kep DJCK No. 07/KPTS/1999 
3. 
Persampahan 
ƒ Prosentase produk sampah tertangani 
ƒ Tingkat timbun-an sampah 
ƒ Lama timbunan sampah 
ƒ 60-80% produksi sampah (80- 90% komersial dan 50-805 permukima, 100% untuk per- mukiman dengan kepadatan 100 jiwa/Ha) ter- layani dengan asumsi : 
- timbunan sampah 2-35 ltr/orang/hr untuk non komersial dan 0,2-0,6 lt/m2/hr untuk komersial 
ƒ Mobil tinja 4 m3 digunakan untuk pelayanan 
ƒ Maks 120.000 jiwa, IPLT Sistem kolom dengan debit 50 m3/hari u/ pelayanan 100.000 jiwa 
ƒ Pengosongan lumpur tinja 5 thn sekali 
ƒ Mobil tinja melayani 2 tangki septik tank setiap hari 
ƒ Tidak mencemari lingkungan 
ƒ SK SNI M-36-1991- 03 
ƒ SNI-19-2454-1391 
ƒ SNI 03-3241-1994 
ƒ Kep DJCK No. 07/KPTS/1999 
10
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
IV. 
PENGEMBANGAN PERUMAHAN PERMUKIMAN 
A. 
PERUMAHAN 
Data dan Informasi 
a) Pendataan 
ƒ Tingkat Akurasi Data 
ƒ Tingkat Manfa-at data 
ƒ Kemudahan akses 
ƒ Data jumlah penduduk 
ƒ Data Rumah (kondis, ukuran, status tanah jenis) 
ƒ Data kebutuhan rumah 
ƒ Data tingkat ke- mampuan masya-rakat (sewa/beli) 
ƒ Data potensi (manusia, alam, finansial dan tanah) 
Tersedia data Peru-mahan di tingkat : 
- Kabupaten/Kota 
- Kecamatan 
- Kelurahan 
ƒ UU No. 4 Th. 1992 tentang Perumahan & Permukiman Jenis : Rumah vertikal, horisontal, inti, tumbuh, permanen, temporer, dll 
1. 
b) Informasi Perumahan dan Permukiman 
ƒ Akurasi Informasi 
ƒ Kemudahan akses 
ƒ Keterbukan (transparan) 
ƒ Tanah, rumah, Prasarana, utilitas umum, fasos, fasum 
ƒ Tata kawasan permukiman 
ƒ Tersedianya Infor-masi perumahan dan permukiman di tingkat Kabupaten /Kota, kecamatan, kelurahan 
ƒ NSPM 
ƒ Informasi desai instrumen pembi-ayaan : 
- Conventional Mortgage 
- Non Conventional Mortgage 
2. 
Rumah 
- Kondisi Fisik Rumah 
- Harga Satuan (beli & sewa) 
- Daya beli & sewa masyara-kat 
- Rusun mende- kati tempat ker-ja 
- Desa 
- Kelurahan 
- Kawasan 
- Pelayanan infor- masi tentang harga dan sewa rumah, tanah 
- Prosedur perolehan rumah/tanah 
- Pedoman teknis rumah layak huni sesuai dengan tingkatan 
- RS/RSS 
- Akurat 
- Sederhana 
- Mudah diakses 
- UU No. 4/1992 
- PP No. 44/1994 (penghunian oleh bukan pemilik) 
- Kepmen PU No. 20 KPTS/1986 Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun 
11
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
- Rusuna (Rumah Susun Sederhana) 
- Rusunawa (Rumah Susun Sewa) 
- Permen PU No. 54/PRT/1991 tentang Pedoman Teknik Pembangu-nan Perumahan Sangat Sederhana 
- SNI 03-1997-1990 
- SNI 03-1978-1990 
- SNI 03-1979-1990 
- Permen PU No. 60/PRT/1992 ttg Persyaratan Teknis Pembagian Rusun 
3. 
Lingkungan (Aman, sehat, harmonis, berkelanjutan) 
- Pencemaran air, tanah, udara 
- Penyebaran penyakit 
- Kriminalita, konflik, benca-na alam keba-karan 
- Ruang terbuka hijau dan arsite- ktur lokal 
- Daya dukung lingkungan 
- Keterlibatan seluruh stakehoulders 
- Tanggung jwab & wewenang Pemda & masyarakat 
- Desa 
- Kelurahan 
- Peraturan Daerah 
- Koordinasi & Pembinaan 
- Pembinaan Kelembagaan 
- Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan 
- Aman 
- Sehat 
- Harmonis 
- Berkelanjutan 
- Resolusi PBB No. 43/181 (Adequate Sheller for all, Sustainable Human Settlements) 
4. 
Pemberdayaan Masyarakat 
- Kemudahan utk mendapatkan sumberdaya 
- Kesetaraan 
- Pendampingan dengan dukungan 
- TPM dan KP (konsultan Pembangunan) 
- Lembaga Masyarakat Mandiri 
- Forum Peruma- handan Permu- kiman sebagai bagian dari forum kota 
- Desa 
- Kelurahan 
- Kawasan 
- Sosialisasi 
- Pedoman 
- Pelatihan 
- Bimbingan 
- Pendampingan/ Konsultasi Teknis 
- Sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat 
- Permen PU No. 60/PRT/1991 Persyaratan Teknis Pemba-ngunan Peruma-han Bertumpu pada kelompok 
12
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pembiayaan Perumahan 
a) Efisiensi pasar & penyehatan industri perumahan 
- Izin Lokasi 
- IMB 
- Sertifikasi 
- Market Value 
ƒ Efisien & trans- paran dalam waktu dan biaya proses perizinan 
ƒ Keterjangkauan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah u/ me- meliki rumah 
ƒ Stabilnya suku bunga kredit kepemilikan rumah 
ƒ Kepastian biaya & waktu 
ƒ Persyaratan administrasi 
ƒ Konsumen (individu, badan sosial, dll) 
ƒ Kriteria konsumen (tingkat pendapa-tan, lama kredit, besaran kredit, tipe rumah, harga rumah maksimum) 
ƒ Nasional 
- Semua golongan masyarakat yang masuk dalam kriteria 
- Cepat 
- Sederhana 
- Pasti 
- KPR Fasilitas RS/RSS adalah Kepmen : Kimpraswil No. 172/KPTS.N2001 juncto No. 458/KPTS/M/2001 ttg Perubahan Kepmen No. 172/KPTS/M/2001 ttg Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas KP-KSB 
b) Pengembangan dan pendayagunaan sistem pembiayaan 
ƒ Termobilisasi-nya dana dari daerah u/ pembiayaan perumahan 
ƒ Tersedianya beragam skim pembiayaan perumahan 
ƒ Besaran prosen- tase porsi APBD Propinsi dan kabupaten/kota u/ pembiayaan perumahan 
ƒ Pemanfaatan sebagian dana jangka panjang (misalnya Jamsoste, Taspen) 
ƒ KPR u/ berbagai golongan masya-rakat (forma, informal) 
ƒ KPR bersubsidi u/ golongan masyarakat dengan pendapatan Rp. 300 ribu – Rp. 800 ribu per bulan 
ƒ Dapat mencapai semua target grup 
ƒ Minimal 50 % dari total penduduk yang berhak menerima subsidi per tahun 
- KP-RS dan KP-RSS 
5. 
c) Pemberdayaan Pelaku Pembiayaan Perumahan 
ƒ Makin banyak bank (nasional, regional) terlibat sebagai financial intermediary 
ƒ Terbukanya berbagai lembaga keuangan yang dapat diakases dengan mudah oleh masyarakat 
ƒ Tersedianya informasi industri perumahan 
ƒ Lembaga keuangan Bank dan Non bank 
ƒ Informasi dapat diakses dengan mudah 
ƒ Minimal satu lembaga keuangan propinsi 
- Akurat 
13
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
d) Pelembagaan pembiayaan pasar sekunder 
ƒ Tersedianya dana jangka pan-jang di pasar sekunder/ fasilitas likuiditas 
ƒ Terbitnya perangkat peraturan & undang-undang yang terkait dg pembiayaan perumahan melalui pasar sekunder 
ƒ Berdirinya dan beroperasinya lembaga pembiayaan pasar sekunder 
ƒ Investasi lem- baga keuangan dan pemerintah 
ƒ Undang-undang Sekuritas 
ƒ Penyampaian undang-undang Sita jamin 
ƒ Nasional 
ƒ 100% kebutuhan 
ƒ Semua lembaga keuangan yang melayani KPR 
- mudah dan cepat 
- jelas dan dapat dilaksanakan 
Kepmen Keuangan RI No. 132/KMK.014/1998 tentang Perusahaan Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan 
6. 
Pemanfaatan 
a) Penggunaan 
b) Pengelolaan 
c) Pemeliharaan dan Perawatan 
ƒ Jumlah perizinan yang ditangani 
ƒ Transparansi 
ƒ Waktu proses 
ƒ Penyusunan tata cara/prosedur izin pengguna 
ƒ Penyusunan standar opera- sional/standar pengelolaan 
ƒ Penyusunan standar teknik pemeliharaan dan perawatan 
- Tersedianya izin penggunaan bangunan 
- Tersedianya standar opersional dan pedoman teknis pengelolaan 
- Tersedianya stan-dar teknis pemeli-haraan, perawatan 
- Mudah dipahami 
- Tepat waktu 
- Trasnparan 
- Informatif 
B 
PERMUKIMAN 
1. 
Kasiba/Lisiba 
ƒ Badan Pengelola Kawasan 
ƒ Rencana terperinci tata ruang kawasan 
ƒ Jumlah izin lokasi pembangunan Perumahan di luar Kasiba dan Lisiba- BS 
ƒ Lahan minimal u/3000 unit rumah (Kasiba dan Lisiba) 
ƒ Jaringan Primer dan Sekunder Prasarana sebagai arahan perencanaan kawasan 
ƒ Data kebutuhan rumah 
ƒ Data tingkat ke- mampuan masya-rakat (sewa/beli) 
ƒ Data potensi (manusia, alam, finansial dan tanah) 
- Kemudahan perizinan 
- Sosialisasi peraturan 
- Tersedianya jaringan primer, sekunder dan sertifikasi terjamin 
- Harga terkendali 
- Koordinasi 
- Pengawasan dan Evaluasi 
- Pelayanan Administrasi Pertanahan 
- Pemasaran 
- Transaksi (jual- beli) 
- Transparan 
- Cepat 
- Tersedia rumah dalam satu kawasan bagi seluruh lapisan masyarakat 
- Sederhana 
- Adil 
- Kompetisi 
Dalam PP 80 Thn 1999 ttg Kasiba & Lisiba BS. Disebut Pola Hunian Berim-bang : 1:3:6 Dasar hukumnya adalah SKB Mendagri, Men PU, Menpera : No. 648.384 Thn 1992 
No. 739/KPTS/1992 No. 09/KPTS/1992 ttg Pedoman Pengembangan Perumahan dan Permukiman dengan Lingkungan Hunian yang berimbang dengan ketentuan lebih lanjutnya a/ Kepmenpera selaku Ketua BKP4N No. 04/KPTS/BKP4N/1995 
14
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
ƒ Kapling tanah matang 1000 unit rumah (lisiba BS) 
ƒ Jaringan Primer & Sekunder Pra- sarana lingkung- an minimal 25% dari Kasiba 
2. 
Pengembangan dan Penataan Lingkungan Permukiman 
a) Revitalisasi Ling- kungan Perumahan dan Permukiman 
b) Pelestarian Lingku- ngan Permukiman Tradisional 
c) Konservasi/ Revitalisasi Kawasan cagar Budaya 
ƒ Aktifitas kawasan dan kegiatan ekonomi Masyarakat 
ƒ Daftar bangunan yang dilindungi dan lingkungan perumahan tradisional (jati diri) 
ƒ Kondisi lingkungan 
ƒ Desa/Kelurahan 
ƒ Kawasan 
- Rencana dan Program Sosia, Ekonomi, Budaya 
- Prosedur Revita- lisasi 
- Prosedur pelesta-rian bangunan 
- Sosialisasi Rencana dan Program 
- Pedoman dan Prosedur Pengembangan dan Penataan lingkungan permukiman 
- Fungsional 
- Aman/selamat 
- Sehat 
- Serasi dengan ling-kungan 
Prasarana Lingkungan 
a) Jaringan Jalan 
1) Jalan Lingkungan 
2) jalan Setapak 
ƒ Kondisi jalan 
ƒ Biaya Perawatan 
ƒ Panjang 40-60 m/ Ha dengan lebar 2 - 5 m 
ƒ Panjang 40-60 m/ Ha dengan lebar 2 - 5 m 
- Kecepatan rata- rata 5 s/d 10 km/jam 
- Akses ke semua lingkungan permukiman 
- dapat diakses mobil pemadam kebakaran 
- Pedoman Teknis Prasarana Jalan Perumahan 1998 
3. 
b) Air Limbah 
1) Air Limbah Setempat 
ƒ Prosentase produk terlayani 
ƒ 50 s/d 70% penduduk 
ƒ 80 s/d 90% penduduk u/ daerah dengan kepadatan >300 jiwa/Ha 
- tangki septik dan MCK disesuaikan oleh masyarakat 
- Mobil tinja 4 m3 digunakan untuk pelayanan maks 120.000 jiwa 
- BOD<30 mg/l 
- SS < 30 mg/l 
- 
SK SNI T-07-1989-F Kep. Dirjen CK No. 07/KPTS/1999 
- Dgn asumsi produksi lumpur tinja 50 
- Produksi air limbah85-1751/org/hr 
15
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
- IPLT Sistem kolam dengan debit50 m3/hari 
- Pengosongan lumpur tinja 5 tahun sekali 
- Mobil tinja melayani 2 tangki septic setiap hari 
c)Drainase/Pengenda- lian Banjir 
- Prosentase daerah genangan tertangani 
- lama genangan 
- tinggi genangan 
- frekwnsi genangan 
- prosentase produk sampah tertangani 
- lama genangan 
- tinggi genangan 
- frekwnsi genangan 
ƒ 50 s/d 80% daerah genangan 
- Pemeliharaan saluran drainase 
- penataan prasarana dan sarana lingkungan permukiman 
- Tinggi genangan <30 cm 
- lama genangan/2 jam 
- frekwensi genangan 
- maks. 2kali setahun 
SK SNII T-07-1990-F 
d) Persampahan 
- prosentase produk sampah tertangani 
- 60% s.d 80% produk sampah (80%-90% komersial dan 50%-80% permukiman, 100% u/ permukiman dengan kepadatan 100 jiwa/ha) terlayani dengan asumsi : 
- Timbunan sampah 2,5 – 3,5 lt/org 75% samapah domestik, 25% sampah non domestik 
- pewadahan : kantong plastik bekas u/ setiap sumber sampah 
- pengumpulan ; gerobak samapah 1 m3/1000 penduduk terlayani, dumptruck 6m3/10.000 tranfers depo dng 100-250 m2 u/ 30.000 penduduk. 
- Pengangkutan : 
Dump truck 6 m3 u/ 10.000 pendudukan 
- pemindahan : transfer depo dng 100-150 m2 u/ 30.000 terlayani dng radius 400-600 m 
- 
16
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
- tempat 
- pembuangan akhir (TPA) menggunakan sistem ”contolled landfill” pada lokasi yang tidak produktif bagi pertanian, muka air tanah cukup dalam dan jenis tanah kedap air. 
e). Penerangan jalan umum 
- Lingkungan permukiman terlayani 
- satuan lingkungan dng jumlah penduduk < 30.000 orang 
- kuat penyinaran 
- kuat penyinaran < 500 lux dng tinggi > 5 m dari muka tanah 
Neufer Architect Data 
Sarana Lingkungan 
a). Sarana Lingkungan 
- kelengkapan Sarana niaga 
- satuan lingkungan dng jumlah penduduk <30.000 jiwa 
- minimal tersedia 1 (satu) pasar u/ setiap 30.000 penduduk 
- mudah diakses 
- kepmen PU no. 20?KPTS/1986 
- SNI no. 03-1733- 1989 tentang Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota 
b). Sarana Pendidikan 
- jumlah anak usia sekolah yang tertampung 
- sebaran fasilitas pendidikan 
- kelengkapan sarana pendidikan 
- satuan lingkungan dgn jumlah penduduk <30.000 jiwa 
Minimal tersedia : 
- 1 unit TK u/ setiap 1.000 penduduk 
- 9 SD, 3 SLTP, 1 SMU 
- Bersih, mudah dicapai, tidak bising, jauh dari sumber penyakit, sumber bau sampah dan pencemarana lainnya 
c) Sarana Pelayanan Kesehatan 
- Sebaran fasilitas pelayanan kesehatan/jangkauan pelayanan kesehatan/jangkauan pelayanan 
- Tingkat harapan hidup 
- Satuan lingkungan dng jumlah penduduk <30.000 jiwa 
Minimal tersedia : 
- 1 unit Balai Pengobatan/3.000 jiwa 
- 1 unit BKIA/RS Bersalin/10.000 
- 1 unit Pos Pemadam Kebakaran 
Lokasi di pusat lingkungan/kecamatan bersih, tanah jauh dari sumber penyakit, sumber bau sampah dan pencemarana lainnya 
4. 
d) Sarana Pelayanan Umum 
- jangkauan dan tingkat pelayanan 
- Satuan lingkungan dng jumlah penduduk <30.000 jiwa 
Minimal tersedia : 
- 1 unit kantor polisi/30.000 jiwa 
- 1 unit Kantor Pos Pembantu 
- 1 unit Kantor Bank Cab. pembantu 
17
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
e). Sarana Ruang terbuka (Taman, Pemakaman Umum dan Parkir) 
- Penduduk terlayani 
- % ruang terbuka jika dalam suatu kawasan 
- % ruang terbuka hijau yang fungsional 
- Penyebaran ruang terbuka hijau 
- satuan lingkungan dng jumlah penduduk <30.000 jiwa 
Tersedianya : 
- taman lingkungan u/ setiap 250 jiwa 
- 0.3 m2/penduduk dari luas kawasan (taman, olah raga, bermain) 
- 0.2 m2/penduduk dari luas kawasan (pemakaman umum) 
- Parkir lingkungan 3% dari luas kawasan dng jml 2500 org 
- bersih, mudah di capai, terawat, indah dan nyaman 
f). Sarana Sosial Budaya 
- Jangkauan Pelayanan 
- Satuan lingkungan dng jumlah penduduk<30.000 jiwa 
nimal tersedia : 
- 1 unit tempat ibadah (1,2 m2/jema’ah) 
- 1 unit perpustakaan lingkungan 
Utilitas umum 
a). Air Bersih 
- penduduk terlayani 
- tingkat debit pelayanan/orang 
- tingkat kualitas air minum 
- 55 s.d 75% penduduk terlayani 
- 60-220 lt/org/hari, u/ permukiman perkotaan 
- 30-50 lt/org/hari/ untuk lingkungan perumahan 
- memenuhi stnadar air bersih 
- warna, bau dan rasa 
- sesuai SK Men Kes no. 416/MEN/KES/Per/IX/1990 
5. 
b. pemadam Kebakaran 
- Frekwensi 
- Waktu tanggap 
- Tingkat kepedulian terhadap bahaya kebakaran 
- Satuan lingkungan dengan jumlah penduduk <30.000 jiwa 
Minmal tersedia : 
- 1 hidaran ling. Pada setiap jarak 200 di tepi jalan atau berupa tandon air (kolam, air mancur, sungai, danau, reservoar, dsb) 
- selalu tersediaair u/ pemadaman api 
- Melayani ke tempat kebakaran < 15 menit 
- Standar WHO sesuai SK Men Kes no. 4156/MEN/KES/Per/IX/1990 
- Standar WHO 
- Kep. Meneg PU no. 11/KPTS/2000 tentang Manajemen PenanggulanganKebakaran di Perkotaan 
18
STANDAR PELAYANAN 
KUALITAS 
NO. 
BlDANG PELAYANAN 
INDIKATOR 
CAKUPAN 
TINGKAT 
PELAYANAN 
KUALITAS 
KETERANGAN 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
- Akses bagi pemadaman kebakaran u/ linkg. Permukiman 
- 2 mobil pompa kapasitas 4000 ltr/ pos jaga 
- 1 orang satlakar/ 1000 penduduk 
- 1 pos minimal luas lahan 200m2 melayani 3 kelurahan 
6. 
Penanggulangan bencana 
- jumlah pengungsi 
- jumlah konflik sosial 
- kinerja Satkorlak dan Satlak PBP 
- Peran Serta masyarakat 
- Pendapatan masyarakat 
- kerusuhan masal 
- bencana alam 
- kebakaran 
- kecelakaan 
- tanggap darurat 
- rekonsiliasi 
- Rehab. Non fisik 
- Rehab fisik 
- Rehab. Usaha ekonomi masyarakat 
- cepat 
- tanggap 
- adil 
- manusiawi 
Catatan : 
1. Nilai Kualitas SPM yang diberikan berdasarkan analisis terhadap kajian pada beberapa propinsi. 
2. Metoda kajian belum sepenuhnya mengikuti kaidah penetapan SPM 
3. Belum diperoleh Nilai Dasar (baseline) kualitas SPM sebagai dasar penilaian kerja 
4. Diusulkan penerapan SPM ini dilakukan secara bertahap (tahapan ditentukan oleh Pemerintah Daerah dengan berkonsultasi dengan Pemerintah), dengan dua cara : 
a. Menyesuaikan Nilai Kualitas SPM berdasarkan kemajuan Pemerintah Daerah 
b. Menerapkan Nilai Kualitas SPM diatas pada cakupan wilayah tertentu 
5. Sejalan dengan pelaksanaan cara yang dipilih, Pemerintah harus segera menerbitkan NSPM untuk mendukung proses pencapaian SPM dan melakukan kajian secara nasional untuk menetapkan Nilai dasar (baseline) untuk masa yang akan datang dimana Nilai kualitas SPM benar-benar mewakili harapan masyarakat terhadap tingkat pelayanan prasarana jalan. 
19

More Related Content

What's hot

Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)
Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)
Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)infosanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4infosanitasi
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pekalongan
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PekalonganSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pekalongan
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PekalonganBagus ardian
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahJoy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3infosanitasi
 
Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...
Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...
Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...Penataan Ruang
 
Penetapan Zona dan Sistem Sanitasi Permukiman
Penetapan Zona dan Sistem Sanitasi PermukimanPenetapan Zona dan Sistem Sanitasi Permukiman
Penetapan Zona dan Sistem Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Pola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah DomestikPola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah Domestikinfosanitasi
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Muhammmad AlKholif
 
Pengembangan sistem Sanitasi Kota Bandung Sektor Limbah (2006)
Pengembangan sistem Sanitasi Kota Bandung Sektor Limbah (2006)Pengembangan sistem Sanitasi Kota Bandung Sektor Limbah (2006)
Pengembangan sistem Sanitasi Kota Bandung Sektor Limbah (2006)Oswar Mungkasa
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota SukabumiSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota SukabumiBagus ardian
 
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi SanitasiPilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasiinfosanitasi
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukimaninfosanitasi
 
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanKebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanM Handoko
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseReski Aprilia
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 

What's hot (20)

Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)
Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)
Komponen Air Limbah dalam rangka sAIIG (Hibah Sanitasi)
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 4
 
PERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbahPERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbah
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pekalongan
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PekalonganSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pekalongan
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Pekalongan
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...
Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...
Peraturan Menteri, Pekerjaan Umum, Permen PU, Prasarana, Sarana, Persampahan,...
 
Penetapan Zona dan Sistem Sanitasi Permukiman
Penetapan Zona dan Sistem Sanitasi PermukimanPenetapan Zona dan Sistem Sanitasi Permukiman
Penetapan Zona dan Sistem Sanitasi Permukiman
 
Pola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah DomestikPola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah Domestik
 
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
Penyusunan perencanaan sistem pengelolaan air limbah 2013
 
Pbpal tenggilis mejoyo
Pbpal tenggilis mejoyoPbpal tenggilis mejoyo
Pbpal tenggilis mejoyo
 
Pengembangan sistem Sanitasi Kota Bandung Sektor Limbah (2006)
Pengembangan sistem Sanitasi Kota Bandung Sektor Limbah (2006)Pengembangan sistem Sanitasi Kota Bandung Sektor Limbah (2006)
Pengembangan sistem Sanitasi Kota Bandung Sektor Limbah (2006)
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota SukabumiSlum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota Sukabumi
 
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi SanitasiPilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanKebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 

Viewers also liked

2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...Agus Witono
 
Peraturan bangunan 2006
Peraturan bangunan 2006Peraturan bangunan 2006
Peraturan bangunan 2006herimul
 
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan MasyarakatPFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan MasyarakatF W
 
Permen in 35 2010 pedoman teknis kawasan industri
Permen in 35 2010 pedoman teknis kawasan industriPermen in 35 2010 pedoman teknis kawasan industri
Permen in 35 2010 pedoman teknis kawasan industriIpin Ppc
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuudhiye
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
 
Permen PU 30 tahun 2006
Permen PU 30 tahun 2006Permen PU 30 tahun 2006
Permen PU 30 tahun 2006Fery Kurniadi
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Pengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsitePengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsitemun farid
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanArdita Putri Usandy
 
Sni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulangSni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulangRonny wisanggeni
 
Kepmen PU No 58, Penetapan Kelas Jalan
Kepmen PU No 58, Penetapan Kelas Jalan Kepmen PU No 58, Penetapan Kelas Jalan
Kepmen PU No 58, Penetapan Kelas Jalan M Elfrino Utama
 
Permen 45 2007
Permen 45 2007Permen 45 2007
Permen 45 2007Aas Jaz
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
04 bab 3 kondisi umum pengelolaan infrastruktur plp rev 210716
04    bab 3 kondisi umum pengelolaan infrastruktur plp rev 21071604    bab 3 kondisi umum pengelolaan infrastruktur plp rev 210716
04 bab 3 kondisi umum pengelolaan infrastruktur plp rev 210716kang apep
 
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan RuangPP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan RuangPenataan Ruang
 
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatPembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatOswar Mungkasa
 
Sk perangkat desa
Sk perangkat desaSk perangkat desa
Sk perangkat desaSuhad Rian
 

Viewers also liked (20)

2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
 
Sni 03 3527-1994
Sni 03 3527-1994Sni 03 3527-1994
Sni 03 3527-1994
 
Peraturan bangunan 2006
Peraturan bangunan 2006Peraturan bangunan 2006
Peraturan bangunan 2006
 
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan MasyarakatPFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
PFI: Menerjemahkan Sdg dan Peranan Masyarakat
 
Permen in 35 2010 pedoman teknis kawasan industri
Permen in 35 2010 pedoman teknis kawasan industriPermen in 35 2010 pedoman teknis kawasan industri
Permen in 35 2010 pedoman teknis kawasan industri
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Permen PU 30 tahun 2006
Permen PU 30 tahun 2006Permen PU 30 tahun 2006
Permen PU 30 tahun 2006
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Pengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsitePengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsite
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
Sni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulangSni 7394-2008 hit beton tulang
Sni 7394-2008 hit beton tulang
 
Kepmen PU No 58, Penetapan Kelas Jalan
Kepmen PU No 58, Penetapan Kelas Jalan Kepmen PU No 58, Penetapan Kelas Jalan
Kepmen PU No 58, Penetapan Kelas Jalan
 
Permen 45 2007
Permen 45 2007Permen 45 2007
Permen 45 2007
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
04 bab 3 kondisi umum pengelolaan infrastruktur plp rev 210716
04    bab 3 kondisi umum pengelolaan infrastruktur plp rev 21071604    bab 3 kondisi umum pengelolaan infrastruktur plp rev 210716
04 bab 3 kondisi umum pengelolaan infrastruktur plp rev 210716
 
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan RuangPP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
 
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatPembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
 
Sk perangkat desa
Sk perangkat desaSk perangkat desa
Sk perangkat desa
 

Similar to PEDOMAN SPM

Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimKepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimVerry Damayanti
 
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.pptPaEThofaMazaya1
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdfPieterHutagalung1
 
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staegyd welyn
 
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptxPB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptxssusere1a96a
 
Paparan PermenPU No. 19 Tahun 2012_Rev5.pptx
Paparan PermenPU No. 19 Tahun 2012_Rev5.pptxPaparan PermenPU No. 19 Tahun 2012_Rev5.pptx
Paparan PermenPU No. 19 Tahun 2012_Rev5.pptxlifa16
 
Paparan pak zull pp | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Industri ...
Paparan pak zull   pp | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Industri ...Paparan pak zull   pp | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Industri ...
Paparan pak zull pp | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Industri ...TV Desa
 
PRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.pptPRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.pptRizalFariid
 
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten LumajangProfil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajangkomunikasiosp
 
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PUKerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PUHari Prasetyo
 
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseTata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseinfosanitasi
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Tayangan 3 modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Tayangan 3 modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Profil KOTAKU Kota Blitar
Profil KOTAKU Kota BlitarProfil KOTAKU Kota Blitar
Profil KOTAKU Kota Blitarkomunikasiosp
 
Pelatihan KSM sanitasi Kota Surakarta
Pelatihan KSM sanitasi Kota SurakartaPelatihan KSM sanitasi Kota Surakarta
Pelatihan KSM sanitasi Kota SurakartaBagus ardian
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Joy Irman
 
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdfSNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdfUmarAsmoro1
 

Similar to PEDOMAN SPM (20)

Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimKepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
 
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
78-3. MATERI SOSIALISASI RAPERMEN_NARASUMBER PPLP.ppt
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
 
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_staPetunjuk teknis definisi_operasional_sta
Petunjuk teknis definisi_operasional_sta
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptxPB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
 
Paparan PermenPU No. 19 Tahun 2012_Rev5.pptx
Paparan PermenPU No. 19 Tahun 2012_Rev5.pptxPaparan PermenPU No. 19 Tahun 2012_Rev5.pptx
Paparan PermenPU No. 19 Tahun 2012_Rev5.pptx
 
Paparan pak zull pp | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Industri ...
Paparan pak zull   pp | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Industri ...Paparan pak zull   pp | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Industri ...
Paparan pak zull pp | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Industri ...
 
PRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.pptPRESENTASE TPA.ppt
PRESENTASE TPA.ppt
 
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten LumajangProfil KOTAKU Kabupaten Lumajang
Profil KOTAKU Kabupaten Lumajang
 
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PUKerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
Kerangka acuan pengukuran kinerja target 100 0-100 DJCK Kementerian PU
 
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseTata cara pembuatan rencana induk drainase
Tata cara pembuatan rencana induk drainase
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Tayangan 3 modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'Tayangan 3   modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
Tayangan 3 modul prakarsa 100-0-100 dlm keterpaduan ck'
 
Profil KOTAKU Kota Blitar
Profil KOTAKU Kota BlitarProfil KOTAKU Kota Blitar
Profil KOTAKU Kota Blitar
 
Pelatihan KSM sanitasi Kota Surakarta
Pelatihan KSM sanitasi Kota SurakartaPelatihan KSM sanitasi Kota Surakarta
Pelatihan KSM sanitasi Kota Surakarta
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
 
Perencanaan mck
Perencanaan mckPerencanaan mck
Perencanaan mck
 
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdfSNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
 
embung kecil.pptx
embung kecil.pptxembung kecil.pptx
embung kecil.pptx
 

Recently uploaded

2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 

Recently uploaded (14)

2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 

PEDOMAN SPM

  • 1. PEDOMAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PEDOMAN PENENTUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAAN RUANG, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAN PEKERJAAN UMUM (Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001) MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom, perlu disusun pedoman untuk menentukan Standar Pelayanan Minimal di bidang Penataan Ruang, Perumahan Dan Permukiman dan Pekerjaan Umum sebagai acuan Pemerintah Propinsi dalam menetapkan Standar Pelayanan Minimal bagi Daerah Kabupaten/ Kota yang bersangkutan; b. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri; Mengingat : 1. Undang-undang RI No 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (LN RI Tahun 1999 No. 60, TLN No. 3839); 2. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (LN RI Tahun 2000 No. 54 TLN No. 3952); 3. Keputusan Presiden RI No. 228/M Tahun 2001 Tentang Pembentukan Kabinet Gatong Royong; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WIlAYAH TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAN RUANG, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAN PEKERJAAN UMUM. Kesatu: Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal di bidang Penataan Ruang, Perumahan Dan Permukiman dan Pekerjaan Umum diselenggarakan untuk mendukung penyediaan permukiman, pangan, aksesbilitas dan jaminan peruntukan ruang merupakan kewenangan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten/Kota. Kedua : Dalam Keputusan Menteri ini bidang-bidang sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU meliputi muatan substansi sebagai berikut : a. Bidang Penataan Ruang b. Bidang Perumahan dan Permukiman c. Bidang Pekerjaan Umum yang meliputi Pengairan, Jalan, dan Prasarana dan Sarana Dasar Perkotaan dan Perdesaan. Ketiga : Pemerintah Propinsi daIarn menetapkan Standar Pelayanan Minimal di bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum mengacu pada Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Keputusan ini. Keempat : Penetapan Standar Pelayanan Minimal dilakukan oleh Pemerintah Propinsi dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan. 1
  • 2. Kelima: Penetapan Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud dalam diktum Keempat dapat disesuaikan secara berkala berdasarkan evaluasi pencapaian Standar Pelayanan Minimal, yang lebih rendah dari tahun- tahun sebelumnya. Keenam : Pedaman Penentuan Standar Pelayanan Minimal ini akan disempurnakan dan ditingkatkan secara bertahap sesuai, dengan perkembangan kemampuan dan kebutuhan Daerah. Ketujuh : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal18 Desember 2001 MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH, SOENARNO Tembusan disampaikan kepada yth : 1. Menteri Dalam Negeri; 2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 3. Menteri Kehakiman dan HAM: 4. Sekretaris Kabinet RI: 5. Para Gubernur di seluruh Indonesia: 6. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Kimpraswil 7. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Departemen Kimpraswil 2
  • 3. Lampiran : Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 534/KPTS/M/2001 Tanggal : 18 Desember 2001 PEDOMAN PENENTUAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) STANDAR PELAYANAN KUANTITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 I PERMUKIMAN PERKOTAAN PRASARANA LINGKUNGAN : Jaringan Jalan a. Jalan Kota • Panjang jalan/jumlah penduduk • Kecepatan rata- rata • Luas jalan/luas kota • Panjang jalan 0,6 km/1.000 penduduk • Ratio luas jalan 5% darl luas wilayah. b. Jalan Lingkungan • Ratio panjang jalan dengan luas wilayah • Panjang 40-60 m/Ha dengan • lebar 2-5 m. A. 1. c. Jalan Selapak • Ratio panjang jalan dengan luas wilayah • Panjang 50-l10 m/Ha dengan lebar0,8-2 m • Kecepalan rata- rata 15 s.d 20 km/jam. • Akses ke semua bagian kota dengan mudah • Untuk daerah yang prasarana tranportasinya sebagian menggunakan angkutan sungai, dapat diperhitungkan secara tersendiri • System onsite lebih diarahkan untuk kot asedang kecil dgn kepadatan rata-rata > = 200 jiwa/ha,dgn taraf muka air tanah > 2 m, dan potensi cost recovery yang belum mendukung untuk fullsewerage system. 2. Air Limbah • Tingkat Penyediaan sarana sanitasi terhadap jumlah penduduk/kota/perkotaan (mixed sanitation system) dan kualitas Penanganan • 80% dari jumlah penduduk kota/ perkotaan • Sarana sanitasi individual dan komunal : - Toilet RT/Jamban/ MCK - Septik Tank • Penanganan lumpur tinja untuk mendukung onsite system : - Truk Tinja - PLT • Separasi antara greywater{mandi,cucian) thd black water (kakus) • Penyaluran black water yang baik ke septik tank, tanpa ada kebocoran dan bau • Tidak ada rembcsan langsung/pencemaran air tinja dari septik tank ke air tanah. • Efisien removal BOD dan SS >=85% 3
  • 4. STANDAR PELAYANAN KUANTITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 - • Tidak ada komplain thd permintaan penyedolan dan pengangkutan lumpur tinja • Pengolahan lumpur tinja selanjutnya di IPLT • Sistem onsite : Modular/full Sewerage System terdiri dari jaringan sewer dan IPAL. • Tidak ada separasi antara grey water thd black water,tetapi disain sewarage dapat bersatu dengan storm sewer • Sistem ofsite lebih diarahkan untuk kota metro besar dengan kepadatan rata-rata >= 200 jiwa/ha, dgn taraf muka air tanah < 2m, dan potensi cost recovery belum mendukung u/ full sewerage sistem (perlu FS) • Tidak ada blokade dan/atau kebocoran sewerage • Efisiensi removal BOD,SS IPAL >90% dan E-coli >= 99,9% Kriteria Disain/Perencanaan : − Debit air = 70 - 80% konsumsi air bersih − Pengendapan lumpur tinja 0,2-0,3 lr/or/hari − Sarana sanitasi individual u/IKK − Sarana sanitasi komunal> IKK − MCK di tempat Umum untuk 100-250 ribu Orang − Truk tinja @ m3u/10000KK − Modul IPLT disiapkan u/ pelayanan 100.000 jiwa: kolom lumpur, oxydation ditc/ponds, sludge thickener, digester dan sludge drying bed; keb.lahan = 2ha/100.000 jiwa. 4
  • 5. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 − Sistem offsite sesuai dengan rekomendasi FS dan hasil DED perhitungan debit ab, jaringan dan dimensi sewer, dan sistem PAL (mis : Tricking, − Filter, Activated Sludge, Oxydation Ponds, RBC) Lihat kembali SK SNI T- 07- 1989-f Kep DJCK No. 07/KPTS/1999 3. Drainase dan Pengen dalian Banjir • Luas genangan banjir tertangani di daerah perkotaan dan KuaIitas penanganan • Tidak ada genangan banjir di daerah kota/perkotaan> 10 Ha • Di lokasi genangan dengan : - Tinggi genangan rala-rata > 30 cm - Lama genangan > 2jam Frekuensi kejadian banjr > 2 kaIi selahun - Tidak terjadi lagi genangan banjir bila terjadi genangan; tinggi genangan rata rata<30 cm, lama genangan < 2jam. Frekwensi kejadian banjir < 2 kalisetahun ƒ Indikasi penanganan : - Genangan < 10 Ha, penanganan drainase mikro - Genangan > 10 Ha, penanganan drainase makro ƒ Kriteria Disain/Input Perencanaan : - Saluran Primer/ Makro drainage u/kawasan strategls, perdagangan,industri, permukiman, u/penanganan > 10 ha, PUH 10-25 tahun - Saluran sekunder u/ penanganan genangan> 10 Ha, PUH 10-25 tahun - Saluran Tersier, u/ penanganan genangan <10 ha, PUH 2.5 th ⋅ Bangunan-Bangunan Drainase bangunan terjunan, polder, gorong-gorong, sodetan, jalan inspeksi, rumah pompa, sumur resapan, dll. Lihat lebih : SK SNI M 18- 1989 u/ Standar/Metode Perhitungan debit banjir 5
  • 6. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 4. Persampahan ƒ Tingkat pena- nganan generasi sampah thd jumlah penduduk kota/perkotaan dan Kualitas Penanganan ƒ 80 % dari jumlah Penduduk kota/Perkotaan dilayani oleh Sistem DK/PDK dan sisanya 2096 dapat ditangani secara saniter (on-site system) Prioritas penanganan sistem persampahan : ƒ 100% u/kawasan pusat kota/CBD dan pasar ƒ 100% jiwa/kawasan permukiman dgn kepadatan> 100 jiwa/ha rata-rata 80% u/kawasan permukiman perkotaan ƒ 100% u/penanga-nan limbah induslri ƒ 100% u/ pena- nganan limbah B3/medicalwaste ƒ Penanganan sampah on- site dilakukan secara saniter individual composting, separasi sampah u/diambil pemulung. ƒ Penanganan sampah oleh sistem DKlPDK dilakukan secara terintegrasi (pewadahan- Pengumulan- Gerobak 1 m3/Transfer penanganan Akhir); ƒ Tempat Kapasitas pewadahan tersedia ƒ Pengumpulan dan pengang- kutan sampah dilakukan secara reguler. ƒ Tidak ada penanganan akhir sampah secara open dumping ƒ Tidak ada pembuangan sampah secara liar ƒ Tingkat composting dan daur ulang sampah minimal 10% ƒ Penanganan akhir sampah setidaknya dengan controlled lanfil ƒ Pembakaran sampah onsite harus dihindari ƒ Kriteria Disain/Input Perencanaan ƒ Generasi sampah 2,5.3 lt atau 0,5-0,6 kg/org/hari Bin sampah 50 lt/200 m sidewalk jalan protokol atau/ 100 m ditempat keramaian umum ƒ Gerobak 1 m3/200 KK ƒ Kontalner 1 m3/ 200 KK ƒ Transfer Depo 25- 200 m2 u/4004000 KK ƒ Truk Sampah 6 m3/700 KK 8m3/1000 kk ƒ Arm Roll Truck+kontainer 8m3/1000 KK ƒ Compactor truck 8 m3/1200 KK ƒ Steet Sweeper ƒ Ritasi Pengangkutan 2-6 rit/hari ƒ 1TPA 100.000 penduduk, peraIatan berat: buldozer, Wheel Loader, Excavetor ƒ CompOsting : Individual, Vermi komopos, UDPK , ƒ Daur Ulang diarahkan. u/ perkuatan jarigan konsumen, pemulung, lapak dan industri daur ulang. ƒ Opsi penanganan medicasl waste incinerator. 6
  • 7. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 ƒ Konsep 3R sudah diterapkan di industri ƒ Medical Waste ditangani secara swakel. oleh RS. ƒ Pengangkutan dan penanganan Akhir Limbah B3 dilakukan secara terpisah. Lihat lebih lanjut : SK-SNI-T- 12-1991-03 Ttg tastacara Pengelolaan Sampah Permukiman, SK- SNI 192454-1991 dan SK SNI T 13- 1990 tentang Tatacara Pengelolaan Sampah Perkotaan B. SARANA LINGKUNGAN 1. Sarana Niaga ƒ Tingkat ketersedian kebutuh-an primer dan sekunder ƒ Setiap Kecamatan Minimal tersedia 1 (satu) pasar untuk setiap 30.000 penduduk ƒ Mudah diakses 2. Sarana Pendidikan ƒ Jumlah anak usia sekolah yang tertampung ƒ Satuan wilayah kota Sedang/ Kecil ƒ Satuan Wilayah Kota Besar/ Metro ƒ Minimal tersedia : - 1 unit TK u/ setiap 1.000 penduduk - 1 unit SD u/ setiap 6.000 penduduk - 1 unit SLTP u/ setiap 25.000 penduduk - 1 unit SLTA u/ setiap 30.000 penduduk - Minimal sama dengan kota sedang/keci, juga tersedia 1 unit Perguruan Tinggi untuk setiap 70.000 penduduk ƒ Bersih, mudah dicapai, tidak bising, jauh dari sumber penyakit, sumber bau/sampah, dan pencemaran lainnya 7
  • 8. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 3. Sarana Pelayanan Kesehatan ƒ Sebaran fasilitas pelayanan kese- hatan/jangkauan pelayanan ƒ Tingkat harapan hidup ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota ƒ Minimal tersedia : - 1 unit Balai Pengobatan/3.000 jiwa - -1 Unit BKIA/RS Bersalin/10.000- 30.000 jiwa - 1 unit Puskesmas/ 120.000 jiwa - 1 unit Rumah Sakit/ 240.000 jiwa - Usia rata-rata penduduk 65-75 thn ƒ Lokasi di pusat lingkungan/ kecamatan bersih, mudah dicapai, tenang, jauh dari sumber penyaki, sumber bau/ sampah, dan pencemaran lainnya 4. Sarana Pelayanan Umum ƒ Jangkauan dan tingkat pelayan-an ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota ƒ Minimal tersedia : - 1 unit Kantor Polisi/ 30.000 jiwa - 1 unit Lembaga Pemasyarakatan/ 1.000.000 – 2.000.000 jiwa - 1 unit Kantor Pos/ 120.000 jiwa - 1 Unit Kantor Telepon/Telegrap/ 1.000.000- 2.000.000 jiwa - 1 unit Terminal Angkutan/ 500.000- 2.000.000 5. Sarana Ruang Terbuka Hijau (Taman dan Pema-kaman Umum) ƒ Penduduk ter- layani ƒ % ruang terbuka hijau dalam suatu kawasan ƒ % ruang terbuka hijau yang fung- sional ƒ Penyebaran ruang terbuka hijau ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota ƒ Tersedia : - Taman lingkungan u/ setiap 250 jiwa - Taman Kecamatan u/ setiap 120.000 jiwa - Taman Kota u/ setiap 480.000 jiwa - Pemakaman setiap 120.000 jiwa ƒ Bersih, mudah dicapai, terawat, indah dan nyaman 8
  • 9. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 6. Sarana Sosial/Budaya ƒ Jangkauan pelayanan ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota ƒ Minimal Tersedia : - 1 unit tempat Ibadah/ 2500 jiwa - 1 unit Perpustaka-an/ 1.000.000- 2.000.000 jiwa ƒ Bersih, tenang, teduh, mudah dicapai C UTILITAS UMUM 1. Air Bersih ƒ Penduduk ter- layani ƒ Tingkat debit pelayanan/orang ƒ Tingkat Kuali-tas Air Minum ƒ 55 – 75% pen- duduk terlayani ƒ 60-220 lt/org/hari, u/permukiman di kawasan perkotaan ƒ 30-50 lt/org/hari, /u lingkungan perumahan ƒ Memenuhi standar air bersih ƒ Sesuai SK MENKES No. 416/MENKES/PER/IX/1990 ƒ Standar WHO 2. Pemadam Kebakaran ƒ Frekuensi ƒ Waktu tanggap ƒ Tingkat Kepe- dulian terhadap bahaya kebakaran ƒ Satuan wilayah Kabupaten/Kota ƒ Minimal tersedia : - Hidran kota pada setiap jarak 200 m di tepi jalan atau berupa tandon air (kolam, air mancur, sungai dan reservoar, dsb) - Akses bagi pema-daman kebakaran u/ lingkungan permukiman - 1 pos kebakaran/ 90.000 jiwa - 2 mobil kapasitas 4.000 lt/pos jaga - 1 org satlakar/ 1000 penduduk ƒ Selalu tersedia air u/ pemadaman api ƒ Melayani ke tempat kebakaran <15 menit ƒ Sesuai SK MENKES No. 416/MENKES/PER/IX/1990 ƒ Standar WHO ƒ Kep. Meneg PU No. 11/KPTS/2000 tentang Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan 9
  • 10. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 PERMUKIMAN PER- DESAAN III. PRASARANA LINGKUNGAN a. Jaringan Jalan ƒ Ratio panjang jalan dengan luas wilayah ƒ Panjang 25-50 m/Ha dengan lebar 2-5 m 1. b. Jalan Setapak ƒ Ratio panjang jalan dengan luas wilayah ƒ Panjang 35-70 m/Ha dengan lebar 0,8 - 2 m 2. Air Limbah ƒ Prosentase penduduk terlayani ƒ 50-70% pendud- uk terlayani ƒ 80-90% pendud- uk terlayani untuk daerah dgn kepadatan >300 jiwa/Ha, dengan asumsi - produksi lumpur tinja 40 lt/org/ thn - produksi air limbah 85-175 lt/org/thn ƒ Mobil tinja 4 m3 digunakan untuk pelayanan ƒ Maks 120.000 jiwa, IPLT Sistem kolom dengan debit 50 m3/hari u/ pelayanan 100.000 jiwa ƒ Pengosongan lumpur tinja 5 thn sekali ƒ Mobil tinja melayani 2 tangki septik tank setiap hari ƒ BOD < 30 mg/lt ƒ SS < 30 mg/lt ƒ SK SNI T-07-1989-F ƒ Kep DJCK No. 07/KPTS/1999 3. Persampahan ƒ Prosentase produk sampah tertangani ƒ Tingkat timbun-an sampah ƒ Lama timbunan sampah ƒ 60-80% produksi sampah (80- 90% komersial dan 50-805 permukima, 100% untuk per- mukiman dengan kepadatan 100 jiwa/Ha) ter- layani dengan asumsi : - timbunan sampah 2-35 ltr/orang/hr untuk non komersial dan 0,2-0,6 lt/m2/hr untuk komersial ƒ Mobil tinja 4 m3 digunakan untuk pelayanan ƒ Maks 120.000 jiwa, IPLT Sistem kolom dengan debit 50 m3/hari u/ pelayanan 100.000 jiwa ƒ Pengosongan lumpur tinja 5 thn sekali ƒ Mobil tinja melayani 2 tangki septik tank setiap hari ƒ Tidak mencemari lingkungan ƒ SK SNI M-36-1991- 03 ƒ SNI-19-2454-1391 ƒ SNI 03-3241-1994 ƒ Kep DJCK No. 07/KPTS/1999 10
  • 11. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 IV. PENGEMBANGAN PERUMAHAN PERMUKIMAN A. PERUMAHAN Data dan Informasi a) Pendataan ƒ Tingkat Akurasi Data ƒ Tingkat Manfa-at data ƒ Kemudahan akses ƒ Data jumlah penduduk ƒ Data Rumah (kondis, ukuran, status tanah jenis) ƒ Data kebutuhan rumah ƒ Data tingkat ke- mampuan masya-rakat (sewa/beli) ƒ Data potensi (manusia, alam, finansial dan tanah) Tersedia data Peru-mahan di tingkat : - Kabupaten/Kota - Kecamatan - Kelurahan ƒ UU No. 4 Th. 1992 tentang Perumahan & Permukiman Jenis : Rumah vertikal, horisontal, inti, tumbuh, permanen, temporer, dll 1. b) Informasi Perumahan dan Permukiman ƒ Akurasi Informasi ƒ Kemudahan akses ƒ Keterbukan (transparan) ƒ Tanah, rumah, Prasarana, utilitas umum, fasos, fasum ƒ Tata kawasan permukiman ƒ Tersedianya Infor-masi perumahan dan permukiman di tingkat Kabupaten /Kota, kecamatan, kelurahan ƒ NSPM ƒ Informasi desai instrumen pembi-ayaan : - Conventional Mortgage - Non Conventional Mortgage 2. Rumah - Kondisi Fisik Rumah - Harga Satuan (beli & sewa) - Daya beli & sewa masyara-kat - Rusun mende- kati tempat ker-ja - Desa - Kelurahan - Kawasan - Pelayanan infor- masi tentang harga dan sewa rumah, tanah - Prosedur perolehan rumah/tanah - Pedoman teknis rumah layak huni sesuai dengan tingkatan - RS/RSS - Akurat - Sederhana - Mudah diakses - UU No. 4/1992 - PP No. 44/1994 (penghunian oleh bukan pemilik) - Kepmen PU No. 20 KPTS/1986 Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun 11
  • 12. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 - Rusuna (Rumah Susun Sederhana) - Rusunawa (Rumah Susun Sewa) - Permen PU No. 54/PRT/1991 tentang Pedoman Teknik Pembangu-nan Perumahan Sangat Sederhana - SNI 03-1997-1990 - SNI 03-1978-1990 - SNI 03-1979-1990 - Permen PU No. 60/PRT/1992 ttg Persyaratan Teknis Pembagian Rusun 3. Lingkungan (Aman, sehat, harmonis, berkelanjutan) - Pencemaran air, tanah, udara - Penyebaran penyakit - Kriminalita, konflik, benca-na alam keba-karan - Ruang terbuka hijau dan arsite- ktur lokal - Daya dukung lingkungan - Keterlibatan seluruh stakehoulders - Tanggung jwab & wewenang Pemda & masyarakat - Desa - Kelurahan - Peraturan Daerah - Koordinasi & Pembinaan - Pembinaan Kelembagaan - Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan - Aman - Sehat - Harmonis - Berkelanjutan - Resolusi PBB No. 43/181 (Adequate Sheller for all, Sustainable Human Settlements) 4. Pemberdayaan Masyarakat - Kemudahan utk mendapatkan sumberdaya - Kesetaraan - Pendampingan dengan dukungan - TPM dan KP (konsultan Pembangunan) - Lembaga Masyarakat Mandiri - Forum Peruma- handan Permu- kiman sebagai bagian dari forum kota - Desa - Kelurahan - Kawasan - Sosialisasi - Pedoman - Pelatihan - Bimbingan - Pendampingan/ Konsultasi Teknis - Sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat - Permen PU No. 60/PRT/1991 Persyaratan Teknis Pemba-ngunan Peruma-han Bertumpu pada kelompok 12
  • 13. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 Pembiayaan Perumahan a) Efisiensi pasar & penyehatan industri perumahan - Izin Lokasi - IMB - Sertifikasi - Market Value ƒ Efisien & trans- paran dalam waktu dan biaya proses perizinan ƒ Keterjangkauan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah u/ me- meliki rumah ƒ Stabilnya suku bunga kredit kepemilikan rumah ƒ Kepastian biaya & waktu ƒ Persyaratan administrasi ƒ Konsumen (individu, badan sosial, dll) ƒ Kriteria konsumen (tingkat pendapa-tan, lama kredit, besaran kredit, tipe rumah, harga rumah maksimum) ƒ Nasional - Semua golongan masyarakat yang masuk dalam kriteria - Cepat - Sederhana - Pasti - KPR Fasilitas RS/RSS adalah Kepmen : Kimpraswil No. 172/KPTS.N2001 juncto No. 458/KPTS/M/2001 ttg Perubahan Kepmen No. 172/KPTS/M/2001 ttg Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas KP-KSB b) Pengembangan dan pendayagunaan sistem pembiayaan ƒ Termobilisasi-nya dana dari daerah u/ pembiayaan perumahan ƒ Tersedianya beragam skim pembiayaan perumahan ƒ Besaran prosen- tase porsi APBD Propinsi dan kabupaten/kota u/ pembiayaan perumahan ƒ Pemanfaatan sebagian dana jangka panjang (misalnya Jamsoste, Taspen) ƒ KPR u/ berbagai golongan masya-rakat (forma, informal) ƒ KPR bersubsidi u/ golongan masyarakat dengan pendapatan Rp. 300 ribu – Rp. 800 ribu per bulan ƒ Dapat mencapai semua target grup ƒ Minimal 50 % dari total penduduk yang berhak menerima subsidi per tahun - KP-RS dan KP-RSS 5. c) Pemberdayaan Pelaku Pembiayaan Perumahan ƒ Makin banyak bank (nasional, regional) terlibat sebagai financial intermediary ƒ Terbukanya berbagai lembaga keuangan yang dapat diakases dengan mudah oleh masyarakat ƒ Tersedianya informasi industri perumahan ƒ Lembaga keuangan Bank dan Non bank ƒ Informasi dapat diakses dengan mudah ƒ Minimal satu lembaga keuangan propinsi - Akurat 13
  • 14. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 d) Pelembagaan pembiayaan pasar sekunder ƒ Tersedianya dana jangka pan-jang di pasar sekunder/ fasilitas likuiditas ƒ Terbitnya perangkat peraturan & undang-undang yang terkait dg pembiayaan perumahan melalui pasar sekunder ƒ Berdirinya dan beroperasinya lembaga pembiayaan pasar sekunder ƒ Investasi lem- baga keuangan dan pemerintah ƒ Undang-undang Sekuritas ƒ Penyampaian undang-undang Sita jamin ƒ Nasional ƒ 100% kebutuhan ƒ Semua lembaga keuangan yang melayani KPR - mudah dan cepat - jelas dan dapat dilaksanakan Kepmen Keuangan RI No. 132/KMK.014/1998 tentang Perusahaan Fasilitas Pembiayaan Sekunder Perumahan 6. Pemanfaatan a) Penggunaan b) Pengelolaan c) Pemeliharaan dan Perawatan ƒ Jumlah perizinan yang ditangani ƒ Transparansi ƒ Waktu proses ƒ Penyusunan tata cara/prosedur izin pengguna ƒ Penyusunan standar opera- sional/standar pengelolaan ƒ Penyusunan standar teknik pemeliharaan dan perawatan - Tersedianya izin penggunaan bangunan - Tersedianya standar opersional dan pedoman teknis pengelolaan - Tersedianya stan-dar teknis pemeli-haraan, perawatan - Mudah dipahami - Tepat waktu - Trasnparan - Informatif B PERMUKIMAN 1. Kasiba/Lisiba ƒ Badan Pengelola Kawasan ƒ Rencana terperinci tata ruang kawasan ƒ Jumlah izin lokasi pembangunan Perumahan di luar Kasiba dan Lisiba- BS ƒ Lahan minimal u/3000 unit rumah (Kasiba dan Lisiba) ƒ Jaringan Primer dan Sekunder Prasarana sebagai arahan perencanaan kawasan ƒ Data kebutuhan rumah ƒ Data tingkat ke- mampuan masya-rakat (sewa/beli) ƒ Data potensi (manusia, alam, finansial dan tanah) - Kemudahan perizinan - Sosialisasi peraturan - Tersedianya jaringan primer, sekunder dan sertifikasi terjamin - Harga terkendali - Koordinasi - Pengawasan dan Evaluasi - Pelayanan Administrasi Pertanahan - Pemasaran - Transaksi (jual- beli) - Transparan - Cepat - Tersedia rumah dalam satu kawasan bagi seluruh lapisan masyarakat - Sederhana - Adil - Kompetisi Dalam PP 80 Thn 1999 ttg Kasiba & Lisiba BS. Disebut Pola Hunian Berim-bang : 1:3:6 Dasar hukumnya adalah SKB Mendagri, Men PU, Menpera : No. 648.384 Thn 1992 No. 739/KPTS/1992 No. 09/KPTS/1992 ttg Pedoman Pengembangan Perumahan dan Permukiman dengan Lingkungan Hunian yang berimbang dengan ketentuan lebih lanjutnya a/ Kepmenpera selaku Ketua BKP4N No. 04/KPTS/BKP4N/1995 14
  • 15. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 ƒ Kapling tanah matang 1000 unit rumah (lisiba BS) ƒ Jaringan Primer & Sekunder Pra- sarana lingkung- an minimal 25% dari Kasiba 2. Pengembangan dan Penataan Lingkungan Permukiman a) Revitalisasi Ling- kungan Perumahan dan Permukiman b) Pelestarian Lingku- ngan Permukiman Tradisional c) Konservasi/ Revitalisasi Kawasan cagar Budaya ƒ Aktifitas kawasan dan kegiatan ekonomi Masyarakat ƒ Daftar bangunan yang dilindungi dan lingkungan perumahan tradisional (jati diri) ƒ Kondisi lingkungan ƒ Desa/Kelurahan ƒ Kawasan - Rencana dan Program Sosia, Ekonomi, Budaya - Prosedur Revita- lisasi - Prosedur pelesta-rian bangunan - Sosialisasi Rencana dan Program - Pedoman dan Prosedur Pengembangan dan Penataan lingkungan permukiman - Fungsional - Aman/selamat - Sehat - Serasi dengan ling-kungan Prasarana Lingkungan a) Jaringan Jalan 1) Jalan Lingkungan 2) jalan Setapak ƒ Kondisi jalan ƒ Biaya Perawatan ƒ Panjang 40-60 m/ Ha dengan lebar 2 - 5 m ƒ Panjang 40-60 m/ Ha dengan lebar 2 - 5 m - Kecepatan rata- rata 5 s/d 10 km/jam - Akses ke semua lingkungan permukiman - dapat diakses mobil pemadam kebakaran - Pedoman Teknis Prasarana Jalan Perumahan 1998 3. b) Air Limbah 1) Air Limbah Setempat ƒ Prosentase produk terlayani ƒ 50 s/d 70% penduduk ƒ 80 s/d 90% penduduk u/ daerah dengan kepadatan >300 jiwa/Ha - tangki septik dan MCK disesuaikan oleh masyarakat - Mobil tinja 4 m3 digunakan untuk pelayanan maks 120.000 jiwa - BOD<30 mg/l - SS < 30 mg/l - SK SNI T-07-1989-F Kep. Dirjen CK No. 07/KPTS/1999 - Dgn asumsi produksi lumpur tinja 50 - Produksi air limbah85-1751/org/hr 15
  • 16. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 - IPLT Sistem kolam dengan debit50 m3/hari - Pengosongan lumpur tinja 5 tahun sekali - Mobil tinja melayani 2 tangki septic setiap hari c)Drainase/Pengenda- lian Banjir - Prosentase daerah genangan tertangani - lama genangan - tinggi genangan - frekwnsi genangan - prosentase produk sampah tertangani - lama genangan - tinggi genangan - frekwnsi genangan ƒ 50 s/d 80% daerah genangan - Pemeliharaan saluran drainase - penataan prasarana dan sarana lingkungan permukiman - Tinggi genangan <30 cm - lama genangan/2 jam - frekwensi genangan - maks. 2kali setahun SK SNII T-07-1990-F d) Persampahan - prosentase produk sampah tertangani - 60% s.d 80% produk sampah (80%-90% komersial dan 50%-80% permukiman, 100% u/ permukiman dengan kepadatan 100 jiwa/ha) terlayani dengan asumsi : - Timbunan sampah 2,5 – 3,5 lt/org 75% samapah domestik, 25% sampah non domestik - pewadahan : kantong plastik bekas u/ setiap sumber sampah - pengumpulan ; gerobak samapah 1 m3/1000 penduduk terlayani, dumptruck 6m3/10.000 tranfers depo dng 100-250 m2 u/ 30.000 penduduk. - Pengangkutan : Dump truck 6 m3 u/ 10.000 pendudukan - pemindahan : transfer depo dng 100-150 m2 u/ 30.000 terlayani dng radius 400-600 m - 16
  • 17. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 - tempat - pembuangan akhir (TPA) menggunakan sistem ”contolled landfill” pada lokasi yang tidak produktif bagi pertanian, muka air tanah cukup dalam dan jenis tanah kedap air. e). Penerangan jalan umum - Lingkungan permukiman terlayani - satuan lingkungan dng jumlah penduduk < 30.000 orang - kuat penyinaran - kuat penyinaran < 500 lux dng tinggi > 5 m dari muka tanah Neufer Architect Data Sarana Lingkungan a). Sarana Lingkungan - kelengkapan Sarana niaga - satuan lingkungan dng jumlah penduduk <30.000 jiwa - minimal tersedia 1 (satu) pasar u/ setiap 30.000 penduduk - mudah diakses - kepmen PU no. 20?KPTS/1986 - SNI no. 03-1733- 1989 tentang Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota b). Sarana Pendidikan - jumlah anak usia sekolah yang tertampung - sebaran fasilitas pendidikan - kelengkapan sarana pendidikan - satuan lingkungan dgn jumlah penduduk <30.000 jiwa Minimal tersedia : - 1 unit TK u/ setiap 1.000 penduduk - 9 SD, 3 SLTP, 1 SMU - Bersih, mudah dicapai, tidak bising, jauh dari sumber penyakit, sumber bau sampah dan pencemarana lainnya c) Sarana Pelayanan Kesehatan - Sebaran fasilitas pelayanan kesehatan/jangkauan pelayanan kesehatan/jangkauan pelayanan - Tingkat harapan hidup - Satuan lingkungan dng jumlah penduduk <30.000 jiwa Minimal tersedia : - 1 unit Balai Pengobatan/3.000 jiwa - 1 unit BKIA/RS Bersalin/10.000 - 1 unit Pos Pemadam Kebakaran Lokasi di pusat lingkungan/kecamatan bersih, tanah jauh dari sumber penyakit, sumber bau sampah dan pencemarana lainnya 4. d) Sarana Pelayanan Umum - jangkauan dan tingkat pelayanan - Satuan lingkungan dng jumlah penduduk <30.000 jiwa Minimal tersedia : - 1 unit kantor polisi/30.000 jiwa - 1 unit Kantor Pos Pembantu - 1 unit Kantor Bank Cab. pembantu 17
  • 18. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 e). Sarana Ruang terbuka (Taman, Pemakaman Umum dan Parkir) - Penduduk terlayani - % ruang terbuka jika dalam suatu kawasan - % ruang terbuka hijau yang fungsional - Penyebaran ruang terbuka hijau - satuan lingkungan dng jumlah penduduk <30.000 jiwa Tersedianya : - taman lingkungan u/ setiap 250 jiwa - 0.3 m2/penduduk dari luas kawasan (taman, olah raga, bermain) - 0.2 m2/penduduk dari luas kawasan (pemakaman umum) - Parkir lingkungan 3% dari luas kawasan dng jml 2500 org - bersih, mudah di capai, terawat, indah dan nyaman f). Sarana Sosial Budaya - Jangkauan Pelayanan - Satuan lingkungan dng jumlah penduduk<30.000 jiwa nimal tersedia : - 1 unit tempat ibadah (1,2 m2/jema’ah) - 1 unit perpustakaan lingkungan Utilitas umum a). Air Bersih - penduduk terlayani - tingkat debit pelayanan/orang - tingkat kualitas air minum - 55 s.d 75% penduduk terlayani - 60-220 lt/org/hari, u/ permukiman perkotaan - 30-50 lt/org/hari/ untuk lingkungan perumahan - memenuhi stnadar air bersih - warna, bau dan rasa - sesuai SK Men Kes no. 416/MEN/KES/Per/IX/1990 5. b. pemadam Kebakaran - Frekwensi - Waktu tanggap - Tingkat kepedulian terhadap bahaya kebakaran - Satuan lingkungan dengan jumlah penduduk <30.000 jiwa Minmal tersedia : - 1 hidaran ling. Pada setiap jarak 200 di tepi jalan atau berupa tandon air (kolam, air mancur, sungai, danau, reservoar, dsb) - selalu tersediaair u/ pemadaman api - Melayani ke tempat kebakaran < 15 menit - Standar WHO sesuai SK Men Kes no. 4156/MEN/KES/Per/IX/1990 - Standar WHO - Kep. Meneg PU no. 11/KPTS/2000 tentang Manajemen PenanggulanganKebakaran di Perkotaan 18
  • 19. STANDAR PELAYANAN KUALITAS NO. BlDANG PELAYANAN INDIKATOR CAKUPAN TINGKAT PELAYANAN KUALITAS KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7 - Akses bagi pemadaman kebakaran u/ linkg. Permukiman - 2 mobil pompa kapasitas 4000 ltr/ pos jaga - 1 orang satlakar/ 1000 penduduk - 1 pos minimal luas lahan 200m2 melayani 3 kelurahan 6. Penanggulangan bencana - jumlah pengungsi - jumlah konflik sosial - kinerja Satkorlak dan Satlak PBP - Peran Serta masyarakat - Pendapatan masyarakat - kerusuhan masal - bencana alam - kebakaran - kecelakaan - tanggap darurat - rekonsiliasi - Rehab. Non fisik - Rehab fisik - Rehab. Usaha ekonomi masyarakat - cepat - tanggap - adil - manusiawi Catatan : 1. Nilai Kualitas SPM yang diberikan berdasarkan analisis terhadap kajian pada beberapa propinsi. 2. Metoda kajian belum sepenuhnya mengikuti kaidah penetapan SPM 3. Belum diperoleh Nilai Dasar (baseline) kualitas SPM sebagai dasar penilaian kerja 4. Diusulkan penerapan SPM ini dilakukan secara bertahap (tahapan ditentukan oleh Pemerintah Daerah dengan berkonsultasi dengan Pemerintah), dengan dua cara : a. Menyesuaikan Nilai Kualitas SPM berdasarkan kemajuan Pemerintah Daerah b. Menerapkan Nilai Kualitas SPM diatas pada cakupan wilayah tertentu 5. Sejalan dengan pelaksanaan cara yang dipilih, Pemerintah harus segera menerbitkan NSPM untuk mendukung proses pencapaian SPM dan melakukan kajian secara nasional untuk menetapkan Nilai dasar (baseline) untuk masa yang akan datang dimana Nilai kualitas SPM benar-benar mewakili harapan masyarakat terhadap tingkat pelayanan prasarana jalan. 19