SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
BUPATI PAKPAK BHARAT 
PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT 
NOMOR IA TAHUN 201 1 
TENTANG 
PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT) 
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 
Menimbang : a. 
b. 
Mengingat : 1. 
BUPATI PAKPAK BHARAT, 
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 4g ayat (1) 
dan (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dipandang perlu 
menetapkan pedoman umum penggunaan Belanja Tidak rerduga 
di Kabupaten Pakpak Bharat; 
bahwa untuk memenuhi sebagaimana dimaksud pada huruf "a" 
diatas, dipandang perlu menetapkan pedoman penggunaan Belanja 
Tidak Terduga (BfD dalam suatu peraturan Bupati. 
Undang-undang Nomor g rahun 2003 tentang pembentukan 
Kabupaten Nias selatan, Kabupaten pakpak Bharai dan Kabupaten 
Humbang Hasundutan di Provinsi sumatera Utara (Lembaran 
Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 2g, Tambahan 
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 2TZ); 
undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, 
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 42g6); 
undang-Undang Nomor 1 Tahun 2oo4 tentang perbendaharaan 
Negara (Lembaran Negara Repubrik rndonesia Tahun 2oa4 Nomor 
5, Tambahan Lembaran Negara Repubrik rndonesia Nomor 4355) ; 
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2oo4 tentang pemeriksaan 
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negira (Lembaran 
Negara Republik lndonesia Tahun 2oo4 Nomor 66, Tambahan 
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor aOg; 
undang-Undang Nomor 32 Tahun 2oo4 tentang pemerintah Daerah 
(Lembaran Negara Republik rndonesia Tahun 2oo4 Nomor 125, 
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4432) 
sebagaimana tela.h {ubah beberapa kali terakhir dengan Undang- 
Undang Nomor 12 Tahun 20og tentang perubahan Kedua atas 
Undang-Undang Nomor 32 Tahun zoo+ tentang pemerintahan 
Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tah-un 2o0g Nomor 
59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor agaa); 
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2oo4 tentang perimbangan 
Keuangan antara Pemerintah pusat dan pemeri-ntahan Dae-rah 
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2OO4 Nomor 126, 
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 443g); 
2. 
3. 
4. 
5. 
6.
7- undang-Undang Nomor 24 Tahun zooT tentang penanggutangan 
Bencana (Lembaran Negara Republik rndonesia Tahun zooz 
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Repubrik rndonesia Nomor 
4723 ); 
8. Peraturan Pemerintah 
, ,t,tuSatr dg'r flfl ttt ?f '{Ah,r,rrr -.}*lS 
39q5 tentang Standar 
Negara 
Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan 
lndonesia Tahun 2005 Nomor aS03); 
Lembaran Negara 
lndonesia 
Republik 
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2o0s tentang pengelolaan 
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Repubrik lndbnesii Tahun 
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik tndonesia 
Nomor 4578); 
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan 
Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah (Lembaran Negara 
Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembiran 
Negara Republik lndonesia Nomor ilg; 
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2oor tentang pembagian 
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintahan Daerah provinsi, dan 
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik 
lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara 
Republik Indonesia Nomor 4T3T); 
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2009 tentang pendanaan 
dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik 
lndonesia Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara 
Republik lndonesia Nomor a82g); 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5g rahun 2aoz tentang 
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 
Peraturan Kepala Badan Nasional penanggulangan Bencana 
Nomor 4 Tahun 2008 tentang pedoman penyusunan Rencana 
Penanggulangan Bencana; 
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang pokok-pokok 
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah 
(Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 200g Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten pakpak Bharat 
Nomor 64); 
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang organisasi dan 
Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten 
Pakpak Bharat (Lembaran Daerah Kabupaten pakpak Fjharat 
Tahun 2010 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten 
Pakpak Bharat Nomor 87). 
9. 
10. 
11. 
12. 
13. 
14. 
15 
16. 
2
MEMUTUSKAN: 
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEooIIIAN UMUII,I 
PENGGUNAAN BELANJA NDAK TERDUGA (BTT} 
BAB I 
KETENTUAN U]IIUIUI 
Pasal I 
Dalam Perafuran Bupati iniyang dimaksud dengan: 
1. Daerah adalah Kabupaten Pakpak Bharat; 
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Perangkat Daerah sebagai unsur 
penyelenggara Pemerintah Daerah; 
3. Kepala Daerah adalah Bupati Pakpak Bharat; 
4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disebut BPBD adalah 
Perangkat Daerah yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi untuk 
melaksanakan penanggulangan bencana; 
5. lnstansillembaga terkait adalah instansi/lembaga yang terkait dengan penanggulangan 
bencana; 
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daenah, selanjutnya disebut APBD adalah rencana 
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujuioleh Dewan perwakilan Rakyat 
Daerah; 
7 - Belania Tidak Terduga (BTT) adalah belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak 
biasaltanggap darurat dalam rangka pencegahan dan gangguan terhadap stabilitas 
penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan dan ketertiban di daerah 
dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana 
sosjal yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan 
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang didukung dengan bukti-bukti yang 
sah; 
8. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan 
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh 
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan 
timbulnya korban iiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan 
dampak psikologis; 
9. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian 
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung 
meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor; 
10. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian 
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok 
atau antar komunitas masyarakat dan teror; 
3
11. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi 
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan 
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi; 
12. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera 
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang 
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan 
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan serta 
pemulihan prasarana dan sarana; 
13. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik sampai 
tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk 
normalisasi semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah 
pascabencana; 
14. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat 
dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali 
kelembagaan, prasarana dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi; 
15. Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu 
wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa 
terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta dan 
gangguan kegiatan masyarakat; 
16. Bantuan Darurat Bencana adalah bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar korban 
bencana pada saat keadaan darurat; 
17. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh 
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang diberi 
tugas untuk menanggulangi bencana; 
18. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal 
dunia akibat bencana; 
19. Kelompok rentan adalah bayi, anak usia di bawah lima tahun, anak-anak, ibu hamil 
atau menyusui, penyandang cacat dan orang lanjut usia; 
20. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat ppKD adalah Kepala 
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan 
pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah; 
21. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat 
daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang; 
22. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran 
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sKpD yang dipimpinnya; 
23. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan 
sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan 
fungsi SKPD; 
24. Peiabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adatah pejabat 
pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu 
program sesuai dengan bidang tugasnya;
25. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang 
menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagaidasar penerbitan 
SPP; 
26. Surat Permintaan Pembayaran yang setanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang 
diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan 
kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran. 
BAB II 
PENGANGGARAN 
Pasal 2 
BTT dianggarkan dalam APBD Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahun pada Belanja 
Tidak Langsung DPA - PPKD. 
Pasa! 3 
(1) Jenis Bencana yang didanai dari BTT sebagaimana dimaksud dalam pasat 2 
ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 
(2) Besaran BTT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan suatu 
Keputusan Bupati. 
BAB III 
PENGGUNAAN BTT 
Bagian Kesatu 
Umum 
Pasal 4 
(1) Penggunaan BTT dilaksanakan oleh SKPD teknis yang ditetapkan dengan Keputusan 
Bupati. 
(2) BTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan belanja untuk kegiatan yang 
sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berutang seperti penanggulangan bencana 
alam dan bencana sosialyang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian 
atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. 
(3) BTT digunakan untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana yaitu pada saat 
tanggap darurat dan pascabencana. 
(4) Pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah 
ditutup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus didukung dengan bukti-bukti yang 
sah. 
(5) Kegiatan yang sifatnya tidak biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu untuk 
tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas 
penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan 
ketertiban masyarakat di daerah. 
5
Bagian Kedua 
Tanggap Darurat Bencana 
Pasal 5 
Penggunaan BTT pada saat tanggap darurat, meliputi: 
a. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian dan sumber 
daya yang rusak akibat bencana; 
b. pembentukan komando tanggap darurat bencana; 
c. pencarian, penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana; 
d. pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana; 
e. perlindungan terhadap kelompok rentan; 
f. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital. 
BAB IV 
PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN BTT 
Pasal 6 
(1) Pengajuan BTT untuk bencana alam dan bencana sosial didahului dengan laporan 
hasil kajian secara cepat dan tepat melalui identifikasi terhadap cakupan tokasi 
bencanq, ju-mlah korban bencana, kerusakan prasarana dan sarana oleh Kepala 
BPB-D kepada Bupati sebagai dasar untuk menetapkan status keadaan darurat 
bencana. 
(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan 
kewenangannya, Bupati menetapkan status skala bencana yang didukung oleh bukti-buktiyang 
sah. 
(3) Pada saat status keadaan darurat bencana ditetapkan oleh Bupati, Kepala BpBD 
mengajukan rencana aksi (proposal) berisi kegiatan penanggulangan bencana dengan 
rincian biaya yang diperlukan kepada Bupati melatui Sekretaris Daerah untuk 
mendapat persetujuan. 
(4) Berdasarkan proposalyang diajukan Kepala BPBD sebagaimana dirnaksud pada ayat 
(2), Bupati dapat memberikan persetujuan penggunaan dana BTT dengan 
mencantumkan besaran nominal. 
(5) Untuk melaksanakan ayat (1), (2), (3) dan (4) lebih laniut ditetapkan SOP dalam suatu 
Keputusan Bupati. 
Pasal 7 
(1) Berdasarkan Ketentuan dalam Pasal 6 ayat (3) SKPD terkait menyiapkan rancangan 
surat keputusan bupatitentang penggunaan dana BTT. 
(21 Setelah ditetapkannya Keputusan Bupatisebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPBD 
memberitahukan kepada SKPD pelaksana BTT untuk segera melaksanakan kegiatan. 
6
(3) Setelah SKPD pelaksana menerima pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat 
(2) segera melaksanakan kegiatan sesuai dqngan prosedur yang al16n ditetapkan 
lebih lanjut dengan SOp. 
Pasal I 
Penyaluran BTT untuk bencana alam dan bencana sosial yang ditaksanakan oleh pihak 
penyedia barang{asa ditakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (Spp-LS) 
yang disertaidengan: 
a. keputusan Bupati tentang hasil verifikasi oleh tim instansi/lembaga terkait yang 
dikoordina.sikan oleh Kepala BPBD; 
b. berita a0?ra pemeriksaan verifikasi oleh tim instansi/lembaga terkait tentang besaran 
bantuan yang akan diberikan; 
c. salinan SPD; 
d. salinan rekomendasidari SKPD terkait; 
e- SPP disertai faktur pajak (PPN dan PPh) yang telah ditandatangani wajib paiak dan 
t. surat perjaniian kerjasama/kontrak antara pengguna anggaran/kuasa pengguna 
anggaran dergan pihak ketiga serta mencantumkan nomor rekening bank pihak 
ketiga; 
g. berita acara penyelesaian pekerjaan; 
h. berita a'erra serah terima barang dan jasa; 
i. berita a@ra pembayaran; 
j. kwitansi bermaterai, nota faktur yang ditandatangani penyedia barang{asa dengan 
PPTK sefta disetujui oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; 
k. suratiaminan bank atau yang dipersamakan yang dikeluakan oleh bank atau lembaga 
keuangan non bank; 
l. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh penyedia barangliasa serta unsur 
panitia pemeriksa barang berikut lampiran daftar barang yang diperiksa; ..'l, . m.suratpemberitahuanpotongandendaketerlambatanpekerjaandariPPTKqii,9.bila, 
n. foto/buku/dokumentasitingkat kemajuan/penyelesaian pekerjadn. : ;. 
BAB V 
PERTANGGUNGJAI'UABAN DAN PELAPORAN 
Pasal 9 
(1) Pertanggungjawaban pengelolaan dan pelaporan dana menjadi tanggungjawab SKPD 
pelaksana dana Bfi sesuaidengan perundang-undangan yang berlaku. 
(2) SKPD pelaks-ana dana BTT menjadiobjek pemeriksaan. 
7
!| BAB VI 
KETENruAN PENUTUP 
Pasal 10 
Dengan bedakunya Peraturan Bupati ini maka Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2010 
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Tidak Terduga (BTT) Tahun Anggaran 2o1o 
dinyatakan dicab-ut dan tidak berlaku lagi. 
Pasal 11 
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai 
pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan Bupati. 
Pasal 12 
Peraturan Bupati ini berlaku sejak tanggal diundangkan. 
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan dengan 
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten pakpak Bharat. 
Ditetapkan di Salak 
pada tanggal tQ Vaauari 2011 
BUPATI PAKPAK BHARAT, 
REMIGO YOLANDO BERUTU 
Diundangkan di Salak 
Pada tanggal rg fianuari 2011 
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT, u GANDI WARTHA ]I'IANIK 
BERITA DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2011 
NOMOR A 
I

More Related Content

What's hot

2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
erisugiartoeri
 
Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018
aim38
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
deivie rondonuwu
 

What's hot (20)

TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
 
Presentasi dana desa
Presentasi dana desaPresentasi dana desa
Presentasi dana desa
 
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 KotaSurat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfBahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
 
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
2. PANDUAN FASILITASI PENYUSUNAN DOKUMEN RKP DESA 2022.docx
 
316397195 rab-siskeudes
316397195 rab-siskeudes316397195 rab-siskeudes
316397195 rab-siskeudes
 
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kesetaraan DPRD dan Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
 
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektoratPengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
 
Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018
 
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021  tentang prioritas penggunaan dana desa t...
Pointer permendes pdtt 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa t...
 
Tahapan Penuyusunan RPJPD.pptx
Tahapan Penuyusunan RPJPD.pptxTahapan Penuyusunan RPJPD.pptx
Tahapan Penuyusunan RPJPD.pptx
 
Pemerintahan desa
Pemerintahan desaPemerintahan desa
Pemerintahan desa
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
 
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan DaerahIntegrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Peran DPRD dalam Pembuatan Perda dan Pengawasannya
Peran DPRD dalam Pembuatan Perda dan PengawasannyaPeran DPRD dalam Pembuatan Perda dan Pengawasannya
Peran DPRD dalam Pembuatan Perda dan Pengawasannya
 
Penataan Desa 2020.pptx copy.pptx
Penataan Desa 2020.pptx copy.pptxPenataan Desa 2020.pptx copy.pptx
Penataan Desa 2020.pptx copy.pptx
 

Viewers also liked (7)

PMK No.190/PMK.05/2012
PMK No.190/PMK.05/2012 PMK No.190/PMK.05/2012
PMK No.190/PMK.05/2012
 
Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012
 
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi DaerahPajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
 
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
 
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan ...
 
Tahapan Penyusunan SKP
Tahapan Penyusunan SKPTahapan Penyusunan SKP
Tahapan Penyusunan SKP
 

Similar to No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)

Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-bttPeraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
ppbkab
 
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
ppbkab
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
ppbkab
 
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journal
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journalPermensos no. 128 tahun 2011 idn journal
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journal
IdnJournal
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana
PA_Klaten
 
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbdPeraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
ppbkab
 
2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd
PA_Klaten
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
Dodi Palowan
 
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
PA_Klaten
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanahPeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
andika_combat
 
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
IdnJournal
 
RANWAL RKPD TAHUN 2023(1).pdf
RANWAL RKPD TAHUN 2023(1).pdfRANWAL RKPD TAHUN 2023(1).pdf
RANWAL RKPD TAHUN 2023(1).pdf
Gulfino
 

Similar to No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt) (20)

Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-bttPeraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
 
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
 
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journal
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journalPermensos no. 128 tahun 2011 idn journal
Permensos no. 128 tahun 2011 idn journal
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana
 
Perda_Clp_2012_01.pdf
Perda_Clp_2012_01.pdfPerda_Clp_2012_01.pdf
Perda_Clp_2012_01.pdf
 
Permen no.11 2010
Permen no.11 2010Permen no.11 2010
Permen no.11 2010
 
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbdPeraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
Peraturan bupati-no.-54-ttg.-pedoman-umum-pemberian-hibah-yg-bersumber-dari-apbd
 
2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd
 
No. 5 Tentang pedoman umum penyaluran dana bantuan sosial
No. 5 Tentang pedoman umum penyaluran dana bantuan sosialNo. 5 Tentang pedoman umum penyaluran dana bantuan sosial
No. 5 Tentang pedoman umum penyaluran dana bantuan sosial
 
RP2KPKP Kabupaten Manokwari
RP2KPKP Kabupaten ManokwariRP2KPKP Kabupaten Manokwari
RP2KPKP Kabupaten Manokwari
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
 
50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
 
No. 4 Tentang pedoman umum penyaluran bantuan hibah
No. 4 Tentang pedoman umum penyaluran bantuan hibahNo. 4 Tentang pedoman umum penyaluran bantuan hibah
No. 4 Tentang pedoman umum penyaluran bantuan hibah
 
138
138138
138
 
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
 
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanahPeraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
Peraturan daerah kabupaten ketapang nomor 13 tahun 2011 tentang pajak air tanah
 
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
 
RANWAL RKPD TAHUN 2023(1).pdf
RANWAL RKPD TAHUN 2023(1).pdfRANWAL RKPD TAHUN 2023(1).pdf
RANWAL RKPD TAHUN 2023(1).pdf
 

More from kabupaten_pakpakbharat

More from kabupaten_pakpakbharat (20)

Manual book v 3
Manual book v 3Manual book v 3
Manual book v 3
 
32. Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi usaha mikro kecil dan menengah
32. Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi usaha mikro kecil dan menengah32. Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi usaha mikro kecil dan menengah
32. Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi usaha mikro kecil dan menengah
 
31. Badan pelaksana penyuluhan pertanian, kehutanan dan perkebunan
31. Badan pelaksana penyuluhan pertanian, kehutanan dan perkebunan31. Badan pelaksana penyuluhan pertanian, kehutanan dan perkebunan
31. Badan pelaksana penyuluhan pertanian, kehutanan dan perkebunan
 
30. Dinas kehutanan, lingkungan hidup dan pertambangan
30. Dinas kehutanan, lingkungan hidup dan pertambangan30. Dinas kehutanan, lingkungan hidup dan pertambangan
30. Dinas kehutanan, lingkungan hidup dan pertambangan
 
29. Dinas pertanian dan perkebunan
29. Dinas pertanian dan perkebunan29. Dinas pertanian dan perkebunan
29. Dinas pertanian dan perkebunan
 
28. Badan pemberdayaan masyarakat, pemerintah desa, perempuan dan kb
28. Badan pemberdayaan masyarakat, pemerintah desa, perempuan dan kb28. Badan pemberdayaan masyarakat, pemerintah desa, perempuan dan kb
28. Badan pemberdayaan masyarakat, pemerintah desa, perempuan dan kb
 
27. Kecamatan sitellu tali urang julu
27. Kecamatan sitellu tali urang julu27. Kecamatan sitellu tali urang julu
27. Kecamatan sitellu tali urang julu
 
26. Kecamatan tinada
26. Kecamatan tinada26. Kecamatan tinada
26. Kecamatan tinada
 
25. Kecamatan siempat rube
25. Kecamatan siempat rube25. Kecamatan siempat rube
25. Kecamatan siempat rube
 
24. Kecamatan pagindar
24. Kecamatan pagindar24. Kecamatan pagindar
24. Kecamatan pagindar
 
23. Kecamatan pergetteng getteng sengkut
23. Kecamatan pergetteng getteng sengkut23. Kecamatan pergetteng getteng sengkut
23. Kecamatan pergetteng getteng sengkut
 
22. Kecamatan sitellu tali urang jehe
22. Kecamatan sitellu tali urang jehe22. Kecamatan sitellu tali urang jehe
22. Kecamatan sitellu tali urang jehe
 
21. Kecamatan kerajaan
21. Kecamatan kerajaan21. Kecamatan kerajaan
21. Kecamatan kerajaan
 
20. Kecamatan salak
20. Kecamatan salak20. Kecamatan salak
20. Kecamatan salak
 
19. Kantor kepegawaian daerah
19. Kantor kepegawaian  daerah19. Kantor kepegawaian  daerah
19. Kantor kepegawaian daerah
 
18. Inspektorat kabupaten
18. Inspektorat kabupaten18. Inspektorat kabupaten
18. Inspektorat kabupaten
 
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah17. Pejabat pengelola keuangan daerah
17. Pejabat pengelola keuangan daerah
 
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah
16. Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah
 
15. Sekretariat dprd
15. Sekretariat dprd15. Sekretariat dprd
15. Sekretariat dprd
 
14. sekretariat daerah
14. sekretariat daerah14. sekretariat daerah
14. sekretariat daerah
 

Recently uploaded

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
hartonohajar
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 

Recently uploaded (13)

SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 

No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)

  • 1. BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR IA TAHUN 201 1 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b. Mengingat : 1. BUPATI PAKPAK BHARAT, bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 4g ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dipandang perlu menetapkan pedoman umum penggunaan Belanja Tidak rerduga di Kabupaten Pakpak Bharat; bahwa untuk memenuhi sebagaimana dimaksud pada huruf "a" diatas, dipandang perlu menetapkan pedoman penggunaan Belanja Tidak Terduga (BfD dalam suatu peraturan Bupati. Undang-undang Nomor g rahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias selatan, Kabupaten pakpak Bharai dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi sumatera Utara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 2g, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 2TZ); undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 42g6); undang-Undang Nomor 1 Tahun 2oo4 tentang perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Repubrik rndonesia Tahun 2oa4 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Repubrik rndonesia Nomor 4355) ; Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2oo4 tentang pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negira (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2oo4 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor aOg; undang-Undang Nomor 32 Tahun 2oo4 tentang pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik rndonesia Tahun 2oo4 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4432) sebagaimana tela.h {ubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 20og tentang perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun zoo+ tentang pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tah-un 2o0g Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor agaa); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2oo4 tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah pusat dan pemeri-ntahan Dae-rah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2OO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 443g); 2. 3. 4. 5. 6.
  • 2. 7- undang-Undang Nomor 24 Tahun zooT tentang penanggutangan Bencana (Lembaran Negara Republik rndonesia Tahun zooz Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Repubrik rndonesia Nomor 4723 ); 8. Peraturan Pemerintah , ,t,tuSatr dg'r flfl ttt ?f '{Ah,r,rrr -.}*lS 39q5 tentang Standar Negara Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan lndonesia Tahun 2005 Nomor aS03); Lembaran Negara lndonesia Republik Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2o0s tentang pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Repubrik lndbnesii Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik tndonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembiran Negara Republik lndonesia Nomor ilg; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2oor tentang pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintahan Daerah provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4T3T); Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2009 tentang pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor a82g); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5g rahun 2aoz tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Kepala Badan Nasional penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008 tentang pedoman penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana; Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang pokok-pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 200g Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten pakpak Bharat Nomor 64); Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pakpak Bharat (Lembaran Daerah Kabupaten pakpak Fjharat Tahun 2010 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 87). 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15 16. 2
  • 3. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEooIIIAN UMUII,I PENGGUNAAN BELANJA NDAK TERDUGA (BTT} BAB I KETENTUAN U]IIUIUI Pasal I Dalam Perafuran Bupati iniyang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Pakpak Bharat; 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah; 3. Kepala Daerah adalah Bupati Pakpak Bharat; 4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disebut BPBD adalah Perangkat Daerah yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi untuk melaksanakan penanggulangan bencana; 5. lnstansillembaga terkait adalah instansi/lembaga yang terkait dengan penanggulangan bencana; 6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daenah, selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujuioleh Dewan perwakilan Rakyat Daerah; 7 - Belania Tidak Terduga (BTT) adalah belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasaltanggap darurat dalam rangka pencegahan dan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan dan ketertiban di daerah dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosjal yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang didukung dengan bukti-bukti yang sah; 8. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban iiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis; 9. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor; 10. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror; 3
  • 4. 11. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi; 12. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan serta pemulihan prasarana dan sarana; 13. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana; 14. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi; 15. Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat; 16. Bantuan Darurat Bencana adalah bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar korban bencana pada saat keadaan darurat; 17. Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana; 18. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana; 19. Kelompok rentan adalah bayi, anak usia di bawah lima tahun, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, penyandang cacat dan orang lanjut usia; 20. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat ppKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah; 21. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang; 22. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sKpD yang dipimpinnya; 23. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD; 24. Peiabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adatah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya;
  • 5. 25. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagaidasar penerbitan SPP; 26. Surat Permintaan Pembayaran yang setanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran. BAB II PENGANGGARAN Pasal 2 BTT dianggarkan dalam APBD Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahun pada Belanja Tidak Langsung DPA - PPKD. Pasa! 3 (1) Jenis Bencana yang didanai dari BTT sebagaimana dimaksud dalam pasat 2 ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (2) Besaran BTT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan suatu Keputusan Bupati. BAB III PENGGUNAAN BTT Bagian Kesatu Umum Pasal 4 (1) Penggunaan BTT dilaksanakan oleh SKPD teknis yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (2) BTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berutang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosialyang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. (3) BTT digunakan untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana yaitu pada saat tanggap darurat dan pascabencana. (4) Pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus didukung dengan bukti-bukti yang sah. (5) Kegiatan yang sifatnya tidak biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah. 5
  • 6. Bagian Kedua Tanggap Darurat Bencana Pasal 5 Penggunaan BTT pada saat tanggap darurat, meliputi: a. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian dan sumber daya yang rusak akibat bencana; b. pembentukan komando tanggap darurat bencana; c. pencarian, penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana; d. pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana; e. perlindungan terhadap kelompok rentan; f. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital. BAB IV PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN BTT Pasal 6 (1) Pengajuan BTT untuk bencana alam dan bencana sosial didahului dengan laporan hasil kajian secara cepat dan tepat melalui identifikasi terhadap cakupan tokasi bencanq, ju-mlah korban bencana, kerusakan prasarana dan sarana oleh Kepala BPB-D kepada Bupati sebagai dasar untuk menetapkan status keadaan darurat bencana. (2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kewenangannya, Bupati menetapkan status skala bencana yang didukung oleh bukti-buktiyang sah. (3) Pada saat status keadaan darurat bencana ditetapkan oleh Bupati, Kepala BpBD mengajukan rencana aksi (proposal) berisi kegiatan penanggulangan bencana dengan rincian biaya yang diperlukan kepada Bupati melatui Sekretaris Daerah untuk mendapat persetujuan. (4) Berdasarkan proposalyang diajukan Kepala BPBD sebagaimana dirnaksud pada ayat (2), Bupati dapat memberikan persetujuan penggunaan dana BTT dengan mencantumkan besaran nominal. (5) Untuk melaksanakan ayat (1), (2), (3) dan (4) lebih laniut ditetapkan SOP dalam suatu Keputusan Bupati. Pasal 7 (1) Berdasarkan Ketentuan dalam Pasal 6 ayat (3) SKPD terkait menyiapkan rancangan surat keputusan bupatitentang penggunaan dana BTT. (21 Setelah ditetapkannya Keputusan Bupatisebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPBD memberitahukan kepada SKPD pelaksana BTT untuk segera melaksanakan kegiatan. 6
  • 7. (3) Setelah SKPD pelaksana menerima pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) segera melaksanakan kegiatan sesuai dqngan prosedur yang al16n ditetapkan lebih lanjut dengan SOp. Pasal I Penyaluran BTT untuk bencana alam dan bencana sosial yang ditaksanakan oleh pihak penyedia barang{asa ditakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (Spp-LS) yang disertaidengan: a. keputusan Bupati tentang hasil verifikasi oleh tim instansi/lembaga terkait yang dikoordina.sikan oleh Kepala BPBD; b. berita a0?ra pemeriksaan verifikasi oleh tim instansi/lembaga terkait tentang besaran bantuan yang akan diberikan; c. salinan SPD; d. salinan rekomendasidari SKPD terkait; e- SPP disertai faktur pajak (PPN dan PPh) yang telah ditandatangani wajib paiak dan t. surat perjaniian kerjasama/kontrak antara pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dergan pihak ketiga serta mencantumkan nomor rekening bank pihak ketiga; g. berita acara penyelesaian pekerjaan; h. berita a'erra serah terima barang dan jasa; i. berita a@ra pembayaran; j. kwitansi bermaterai, nota faktur yang ditandatangani penyedia barang{asa dengan PPTK sefta disetujui oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran; k. suratiaminan bank atau yang dipersamakan yang dikeluakan oleh bank atau lembaga keuangan non bank; l. berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh penyedia barangliasa serta unsur panitia pemeriksa barang berikut lampiran daftar barang yang diperiksa; ..'l, . m.suratpemberitahuanpotongandendaketerlambatanpekerjaandariPPTKqii,9.bila, n. foto/buku/dokumentasitingkat kemajuan/penyelesaian pekerjadn. : ;. BAB V PERTANGGUNGJAI'UABAN DAN PELAPORAN Pasal 9 (1) Pertanggungjawaban pengelolaan dan pelaporan dana menjadi tanggungjawab SKPD pelaksana dana Bfi sesuaidengan perundang-undangan yang berlaku. (2) SKPD pelaks-ana dana BTT menjadiobjek pemeriksaan. 7
  • 8. !| BAB VI KETENruAN PENUTUP Pasal 10 Dengan bedakunya Peraturan Bupati ini maka Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Tidak Terduga (BTT) Tahun Anggaran 2o1o dinyatakan dicab-ut dan tidak berlaku lagi. Pasal 11 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan Bupati. Pasal 12 Peraturan Bupati ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten pakpak Bharat. Ditetapkan di Salak pada tanggal tQ Vaauari 2011 BUPATI PAKPAK BHARAT, REMIGO YOLANDO BERUTU Diundangkan di Salak Pada tanggal rg fianuari 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT, u GANDI WARTHA ]I'IANIK BERITA DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2011 NOMOR A I