2. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengangguran dan kemiskinan
Tahun Pengangguran Kemiskinan
2009 8,14% (8,96 jt) 14,15% (32,53 jt)
2010 7,41% (8,59 jt) 13,33% (31,02 jt)
2. RPJM II (2010-2014), 3 pilar utama.
a. Pro โ Growth (Pertumbuhan Ekonomi)
b. Pro โ Job (Kesempatan kerja)
c. Pro โ Poor (Anti kemiskinan)
3. Pengembangan kewirausahaan (Prioritas) dan :
a. Pertumbuhan ekonomi 7 โ 7,4%
b. Pengangguran 5 โ 6%
c. Kemiskinan 8 โ 10%
d. Pertumbuhan investasi 12,1%
e. Pendapatan perkapita $ 4.500
3. 3. Perusahaan (2009)
a. Jumlah : 51,261 jt unit, terdiri dari :
โข Usaha Mikro : 50,70 jt (98,90%)
โข Usaha Kecil : 520,200 unit (1,01%)
โข Usaha Menengah : 39,600 unit (0,08%)
โข Usaha Besar : 4,400 unit (0,01%)
โข UMKM 51,527 jt (99,01%)
b. Sumbangan terhadap PDB sebesar 2.609,36 trilyun (55,56%)
c. Tenaga kerja terserap 90,9 jt (97,04%)
d. Investasi sebesar 222,74 triliyun (51,80%) dari total investasi.
4. II. POTENSI PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN
(UKM)
A. Pola Pikir
1. Sejak krisis ekonomi tahun 1997, hampir 80% usaha besar mengalami
kebang-krutan dan melakukan PHK besar-besaran.
2. Pada waktu bersamaan, UKM tetap tumbuh (dalam segala
keterbatasan) dan tahan banting.
3. Mengurangi pengangguran dan penyerapan tenaga kerja PHK.
4. Sebagai katup pengaman perekonomian nasional
5. Peluang UKM dapat diukur dari 2 indikator:
a. Potensi pasar
5. B. Potensi Pasar
1. Indonesia salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan
belanja terbesar di Asia Tenggara (rata-rata 30%).
2. Terdapat 237,6 jt jiwa lebih penduduk Indonesia yang merupakan
konsumen potensial.
3. Perdagangan bebas (Internasional), memberikan kesempatan
mengembangkan pemasaran produk industri.
4. OTODA, memberikan harapan baru akan munculnya prakarsa
dan swakarsa untuk menyelenggarakan pembangunan sesuai
dengan program dan aspirasi wilayah yang spesifik dan berdaya
saing (dikaitkan dengan one village one products).
5. Pengembangan sektor baru (industri kreatif).
6. C. Potensi Sumber Daya Alam
1. Indonesia negara Agraris dengan sebagian besar penduduknya
berprofesi sebagai petani.
2. Industri yang cocok dikembangkan adalah industri pertanian.
3. Pengembangan industri nasional dilakukan melalui pendekatan
pengembangan industri unggulan daerah (bahan baku)
4. Setiap provinsi telah memilih dan menetapkan industri yang menjadi
unggulan didaerahnya.
5. Khusus industri-industri penciptaan lapangan kerja dan penurunan
angka kemiskinan adalah :
a. Industri pengolahan hasil laut dan kemaritiman.
b. Industri pengolahan hasil pertanian (umum) termasuk industri
makanan dan minuman.
c. Industri berbasis tradisi dan budaya.
d. Rokok kretek, batik dan tenun ikat.
7. D. Arah Kebijakan Pemerintah
1. Sektor industri, sektor yang diandalkan menjadi tulang
punggung perekonomian nasional.
2. Peningkatan kemandirian dan daya saing industri (manufaktur)
tertentu dengan kriteria :
a. Menyerap banyak tenaga kerja.
b. Memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri (makanan, minuman
dan obat-obatan).
c. Mengolah hasil pertanian dalam arti luas (termasuk perikanan
dan sumber-sumber daya alam lain dalam negeri)
d. Memiliki potensi pengembangan ekspor.
8. 3. Arah kebijakan yang ditetapkan :
a. Mengembangkan UKM untuk pertumbuhan ekonomi,
penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing.
b. Memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip tata
kepemerintahan yang baik (good governance) dan
berwawasan gender.
c. Memperluas basis dan perluasan usaha serta menumbuhkan
wirausaha baru untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan
ekspor dan penciptaan lapangan kerja.
d. Mengembangkan UKM untuk makin berperan dalam proses
industrialisasi, perkuatan keterkaitan industri, alih teknologi
dan meningkatkan kualitas SDM.
e. Mengintegrasikan pengembangan usaha dalam konteks
pengembangan regional.
9. E. Permasalahan UKM :
1.Kurangnya permodalan dan kualitas
2.Kesulitan dalam pemasaran
3.Persaingan usaha yang ketat
4.Kualitas bahan baku
5.Kurang teknis produksi dan keahlian
6.Kurangnya keterampilan managerial
7.Kurangnya pengetahuan dalam masalah managemen (keuangan dan
akutansi)
10. F. PENGHARGAAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
1.UKM, jumlahnya banyak dan mampu menyerap tenaga kerja.
2.Untuk mendorong UKM dalam perekonomian Indonesia yang lebih
besar perlu dilakukan usaha pembinaan.
3.Salah satu dapat dilakukan melalui audit kinerja UKM.
4.Audit kinerja UKM dimaksudkan untuk :
Mengetahui kelemahan dan permasalahan (dalam rangka
pembinaan dan pengembangan).
5.Bagi negara maju (Amerika Serikat), perusahaan yang mendapat
penghargaan sangat besar pengaruhnya terhadap nama baik,
meningkatkan kepercayaan pelanggan dan memperluas
pemasaran.
11. 6. Bangkitnya perekonomian Amerika Serikat sejak mengalami krisis
tidak terlepas dari konsep manajemen yang diperkenalkan oleh
menteri perekonomian Amerika Serikat (1982), yaitu Malcolm
Baldrige (total Baldrige management system).
7. Dari konsep itu muncul konsep pemberian penghargaan kepada
perusahaan yang berkinerja unggul yang disebut โMalcolm
Baldrige National Quality Awardโ yang diberikan oleh Presiden.
8. Penghargaan di Indonesia :
a. Pemberian penghargaan masih belum memberikan manfaat nyata
dan tidak jarang membebani UKM.
b. Penghargaan belum ditangani secara profesional oleh sebuah
organisasi khusus dan dengan mekanisme yang memadai.
12. G. PENTINGNYA PENGAHRGAAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
1. Produktivitas merupakan tenaga penggerak (driving force) ekonomi nasional
yang telah dibuktikan oleh negara-negara yang sudah maju. Walaupun miskin
sumber daya alam, tetapi mereka kaya akan kreatifitas yang bermuara kepada
produktivitas karena sumber-sumber terbatas, tetapi kreatifitas tidak terbatas.
2. Sesungguhnya yang menciptakan nilai tambah dalam suatu negara adalah
perusahaan tanpa berkembangnya perusahaan niscaya perluasan kesempatan
kerja akan dapat tersedia.
3. pemerintah sudah seharusnya mendorong, memberdayakan, mengembangkan
dan melindungi serta meningkatkan produktivitas perusahaan Kecil dan
Menengah tersebut sebagai pilar penyangga perekonomian, sehingga akan
dapat mendorong dan mempertahankan pembangunan nasional yang
berkesinambungan
4. Salah satu upaya pemerintah dalam mendorong Peningkatan Produktivitas
UMKM tersebut adalah melalui penilaian produktivitas dan kualitas perusahaan
kecil dan menengah, sehingga diketahui kekuatan untuk dipertahankan dan
dikembangkan serta diketahui kelemahan untuk dilakukan perbaikan
13. 5. โParamakaryaโ diartikan karya unggul, merupakan penghargaan produktivitas
dan kualitas tertinggi di tingkat nasional yang diserahkan oleh Presiden R.I.
setiap 2(dua) tahun pada tahun ganjil, sedangkan โSiddhakaryaโ diartikan karya
prima merupakan penghargaan produktivitas dan kualitas tertinggi di tingkat
provinsi dan diserahkan oleh Gubernur pada tahun genap setiap dua tahun
โข Pemberian penghargaan tersebut bukan tujuan akhir, tetapi merupakan sarana
untuk mendorong kesadaran perlunya peningkatan produktivitas serta
mempromosikan gerakan peningkatan produktivitas secara nasional . Tujuan
akhir adalah membangun komitmen untuk menanamkan budaya produktif
disegala aktivitas kehidupan. Untuk itulah penghargaan โParamakaryaโ dan
โSiddhakaryaโ senantiasa diberikan pada bulan November sebagai Bulan Mutu
dan Produktivitas.
14. 1. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan.
2. UU No. 20/2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Keputusan Presiden Nomor: 84/P tahun 2009 tentang Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu II.
3. Peraturan Presiden Nomor 50 tahun 2005 tentang Lembaga
Produktivitas Nasional.
4. RPJMN 2010 โ 2014
5. Surat Setneg Nomor : Setneg/I/1003 tanggal 8 Januari 1993 tentang
Logo Paramakarya
6. Permenakertrans Nomor : PER.21/MEN/IX/2009 tentang Pedoman
Pelayanan Produktivitas.
H. DASAR PELAKSANAAN
15. Maksud pemberian penghargaan Produktivitas dan Kualitas โParamakaryaโ
adalah melakukan audit kinerja produktivitas dan kualitas perusahaan.
I. Maksud dan Tujuan
Tujuan pemberian Penghargaan Produktivitas dan Kualitas Indonesia adalah :
1. Mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas serta daya saing
perusahaan agar lebih berperan dalam menciptakan lapangan
kerja untuk kesejahteraan masyarakat
2. Mensosialisasikan kategori dan kriteria kinerja perusahaan unggul
kepada perusahaan untuk diimplementasikan
3. Memberikan pengakuan dan penghargaan kepada perusahaan
unggul untuk dijadikan teladan dan benchmarking best practice.
4. Memfasilitasi pertukaran informasi tentang pengalaman praktis
terbaik (best practice).
16. Bagi Perusahaan:
1.Mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan melalui hasil audit
oleh para auditor yang berpengalaman.
2.Mengetahui dan memahami kriteria perusahaan unggul uuntuk
diimplementasikan di perusahaan.
3.Mendapat kesempatan pembinaan oleh para ahli dari dalam maupun
luar negeri melaui NPO dan APO.
4.Mendapat kesempatan pembinaan langsung di perusahaan oleh para
ahli produktivitas.
J. MANFAAT
Bagi Pemerintah
1. Sebagai media pemasyarakatan kebijakan pemerintah di bidang
peningkatan produktivitas dan kualitas.
2.Mendorong peningkatan produktivitas perusahaan agar dapat tumbuh
dan berkembang untuk perluasan perluasan kesempatan kerja dan
peningkatan kesejahteraan.
3.Meningkatkan daya saing dan nilai tambah bagi negara.
17. II
SISTEM DAN MEKANISME
PENGHARGAAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS
SIDHAKARYA & PARAMAKARYA
Siddhakarya Paramakarya
Bupati/Walikota
Kunjungan
Audit
Menetapkan dan Melaporkan 3 UK
dan 3 UM penerima anugerah
Auditor Propinsi
Mencalonkan
3 UK dan 3 UM
Dewan Juri
Mempresentasikan
Hasil Audit
Kunjungan
verifikasi
Gubernur
Pemberian anugerah pada bulan
mutu dan Produktivitas (Nopember 2012).
Panitia
Propinsi
Kunjungan
Audit
Menetapkan dan Melaporkan 7 UK
dan 7 UM penerima anugerah
Gubernur
Auditor Pusat
Mencalonkan
3 UK dan 3 UM
Dewan Juri
Mempresentasikan
Hasil Audit
Kunjungan
verifikasi
Presiden
Pemberian anugerah pada bulan
mutu dan Produktivitas (Nopember 2013).
Panitia
Pusat
18. A. PERSYARATAN ADMINISTRASI
1. Memiliki Akte Pendirian Usaha dan SIUP;
2. Memiliki NPWP;
3. Perusahaan telah berdiri minimal 5 (lima) tahun
yang melakukan kegiatan usaha.
4. Mengutamakan penggunaan sumber daya lokal;
5. Menunjukkan perkembangan hasil usaha dalam
periode 3 (tiga) tahun terakhir;
6. Telah mengisi formulir Pengusulan Calon
Penerima Penghargaan Kualitas dan
Produktivitas โSIDDHAKARYA/PARAMAKARYAโ.
19. B. PERSYARATAN KLASIFIKASI
Usaha Kecil
1. Kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
2. Hasil penjualan tahunan lebih dariRp. 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
UU No. 20/2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
20. Usaha Menengah
1. Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000.000
(lima puluh milyar rupiah).
C. PERSYARATAN KLASIFIKASI
21. D. KEPANITIAAN
Pembina : Gubernur
Pengarah : Kepala Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan
Provinsi
Tim
Pelaksana
: โ Kasubdin Pelatihan dan Produktivitas
โ Kepala UPTD bidang Produktivitas
โ Kasi Lattas dan Kasi Pengukuran Produktivitas
โ Staf Subdin Lattas dan Staf UPTD Produktivitas
Tim Penilai : Tim Penilai berasal dari UPTD bidang Produktivitas
atau Subdin Lattas yang telah mengikuti bimbingan
teknis penilai penghargaan kualitas dan produktivitas,
dan mendapatkan sertifikat dari Direktorat
Produktivitas Dirjen Binalattas Kemenakertrans.
Dewan Juri : Dewan Juri berasal dari para praktisi/ahli dibidang
Produktivitas, APINDO/KADINDA, Perguruan Tinggi,
unsur Serikat Pekerja dan Dinas yang terkait.
SIDDHAKARYA
22. Adapun langkahโlangkah penilaian adalah sebagai berikut :
1.Perusahaan UKM yang diusulkan harus memenuhi
persyaratan administrasi yang telah ditetapkan dengan mengisi
Formulir Pengusulan Calon Penerima Penghargaan Kualitas
dan Produktivitas.
2.Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan di Kabupaten/Kota
menghimpun dan menseleksi sesuai dengan persyaratan, dan
menetapkan perusahaan yang diusulkan ke Provinsi melalui
Bupati/Walikota.
E. PROSES PENILAIANE. PROSES PENILAIAN
23. 3. Tim Penilai Provinsi melakukan kunjungan verifikasi dan
penilaian kepada Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang
diusulkan oleh Bupati/Walikota.
4. Hasil penilaian Tim Penilai Provinsi disampaikan kepada
Dewan Juri Provinsi berdasarkan urutan nilai (rangking).
5. Dewan juri melakukan verifikasi terhadap hasil penilaian
Tim Penilai Provinsi dan menetapkan 3 (tiga) Usaha Kecil
dan 3 (tiga) Usaha Menengah calon penerima Penghargaan
Kualitas dan Produktivitas โSIDDHAKARYAโ yang
ditetapkan melalui Berita Acara Penetapan Penerima
Penghargaan Kualitas dan Produktivitas โSIDDHAKARYAโ.
PROSES PENILAIANPROSES PENILAIAN
24. PROSES PENILAIANPROSES PENILAIAN
6. Berdasarkan Berita Acara Penetapan Penerima
Penghargaan Kualitas dan Produktivitas โSIDDHAKARYAโ
dari Dewan Juri, selanjutnya Kepala Dinas yang
membidangi Ketenagakerjaan di Provinsi menerbitkan
Surat Keputusan Penerima Penghargaan Kualitas dan
Produktivitas โSIDDHAKARYAโ.
7. Kepala Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan
menyampaikan laporan pelaksanaan penilaian
โSIDDHAKARYAโ, sekaligus meminta kesediaan Gubernur
untuk menyerahkan Tropi Penghargaan Kualitas dan
Produktivitas โSIDDHAKARYAโ.
25. Kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pemberian
Penghargaan Kualitas dan Produktivitas โSIDDHAKARYAโ
terdiri dari :
a.Rapat persiapan dan koordinasi (melibatkan : Disnakertrans,
Disperindag, Dinas Koperasi & UKM, Perguruan Tinggi,
Serikat Pekerja, APINDO, KADINDA).
b.Pembentukan dan pembagian tugas Panitia Pemberian
Penghargaan Kualitas dan Produktivitas โSIDDHAKARYAโ :
struktur kepanitiaan (Pembina, Pengarah, Tim Pelaksana, Tim
Penilai, dan Dewan Juri);
F. MEKANISME PELAKSANAANF. MEKANISME PELAKSANAAN
1. Tingkat Daerah
26. c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang meliputi
jadwal penilaian sampai pada tanggal dan tempat
penyerahan penghargaan.
d. Melaksanakan penilaian terhadap Usaha Kecil dan Usaha
Menengah, melalui tahapan :
โข Pengumpulan data
โข Verifikasi data dan kunjungan lapangan oleh Tim Penilai.
โข Rapat Tim Penilai untuk penentuan minimal 5 (lima)
terbaik Usaha Kecil dan 5 (lima) Usaha Menengah
โข Verifikasi oleh Dewan Juri kepada Perusahaan yang
diusulkan oleh Tim Penilai.
โข Dewan Juri menetapkan 3 (tiga) Usaha Kecil dan 3 (tiga)
Usaha Menengah terbaik sebagai nominasi penerima
Penghargaan Kualitas dan Produktivitas
โSIDDHAKARYAโ Tingkat Provinsi.
MEKANISME PELAKSANAANMEKANISME PELAKSANAAN
27. e. Pelaksanaan Pemberian Penghargaan Kualitas dan
Produktivitas โSIDDHAKARYAโ dan Piagam Penghargaan
oleh Gubernur Provinsi
f. Pelaporan
Panitia daerah melaporkan penyelenggaraan Penghargaan
Kualitas dan Produktivitas โSIDDHAKARYAโ kepada :
Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan
Dirjen Binalattas Kemenakertrans
Gedung Kemenakertrans lantai 6A
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.51
Jakarta Selatan 12950
Telp/fax. 021-52963356.
MEKANISME PELAKSANAANMEKANISME PELAKSANAAN
28. 2. Tingkat Nasional (Paramakarya)
a. Panitia pusat minta para Gubernur mengusulkan 3
perusahaan kecil dan 3 perusahaan menengah penerima
Siddhakarya sebagai calon penerima Paramakarya tingkat
nasional.
b. Panitia pusat mendistribusikan kwesioner audit untuk diisi
oleh perusahaan calon penerima paramakarya.
c. Auditor pusat melakukan kunjungan verifikasi.
d. Auditor pusat melakukan analisis dan tabulasi rangking.
e. Auditor pusat mempresentasikan hasil/rangking kepada
Dewan Juri.
f. Dewan Juri melakukan kunjungan verifikasi.
g. Dewan Juri menetapkan pemenang untuk disampaikan
kepada Presiden.
29. A. Konsep
1. Penghargaan UKM, adalah upaya mengembangkan manajemen
UKM, agar memiliki kinerja unggul menuju kualifikasi usaha kelas
dunia (world class business).
2. Pemberian penghargaan bukan tujuan akhir, melainkan suatu
rangkaian proses pengembangan dan peningkatan kinerja
perusahaan secara komprehensif.
3. Dalam pengembangan manajemen usaha, yang pertama dilakukan
adalah mengetahui tingkat kinerja perusahaan yang sedang
berjalan.
4. Dari hasil audit kinerja, diketahui status kualifikasi kinerja
perusahaan (class).
III
ASPEK PENILAIAN
31. No. Kelas Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Perusahaan Unggul (world class business)
Perusahaan Pemimpin teladan (Benchmarketing leader)
Pemimpin dalam industri (Industry leader)
Pemimpin baru (Emerging leader)
Berkinerja Baik (Good performance)
Mulai berbenah (Beginning improvement)
Mulai menghasilkan (Early Results)
Mulai bertumbuh (New Business)
850-1000
750-849
650-749
550-649
450-549
350-449
250-349
0-249
C. Kualifikasi Kinerja Perusahaan
32. Bagian Atas Tropi Berwarna Kuning
Keemasan (Gold Plated)
Alas Tropi Berwarna Coklat
terbuat dari kayu
โSIDDHAKARYAโ
PENGHARGAAN KUALITAS DAN
PRODUKTIVITAS
TAHUN 20โฆ
IV.IV.
TROPI DAN PIAGAMTROPI DAN PIAGAM
Papan huruf terbuat dari plat
kuningan dengan format tulisan
:
Ukiran Tempelan
Jari 1
Jari 2
Jari 3
Jari 4
Jari 5
Profil
18,5 cm
18,5 cm
12,5 cm
33. A. UKURAN TROPYA. UKURAN TROPY
Tinggi Wadah Tropy (kaca) : 38 Cm
Tinggi Tropy (tropy dan alas) : 35 Cm
Bagian Atas Tropy :
Tinggi Jari 1 : 24 Cm
Tinggi Jari 2 : 22 Cm
Tinggi Jari 3 : 19 Cm
Tinggi Jari 4 : 15 Cm
Tinggi Jari 5 : 11 Cm
Lebar (tebal) Jari : 2 Cm
Bagian Alas Tropy (berbentuk bujur sangkar):
Panjang dan lebar alas bagian bawah : 18,5 Cm
Panjang dan lebar alas bagian atas : 12,5 Cm
Panjang dan lebar Wadah (kaca) : menyesuaikan
34. Piagam Penghargaan Produktivitas dan Kualitas
terdiri dari dua jenis yaitu :
1.Penghargaan yang diberikan kepada penerima
tropi pemenang yaitu 3 Usaha Kecil dan 3 untuk
Usaha Menengah (contoh terlampir);
2.Piagam yang diberikan kepada perusahaan yang
ikut dalam penilaian, tetapi tidak menjadi penerima
tropi pemenang (contoh terlampir).
B. PIAGAMB. PIAGAM
37. Tahun 1994
1. PT. PRIMA ALKARINDO ( medium enterprise) established 1980, located in
Jakarta, effort area processing of aluminum , type of product ; rod fire
( AC & alloy)
2. CV. BUMI INDO ( medium enterprise) established 1986, located in
Mojokerto East Java, producing fish flour becoming one of especial raw
material for livestock food industry.
3. Komalasari ( small enterprise) established 1981, located in Bukit Tinggi -
Padang West Sumatera, to produce clothes embroidery decorated and
bordir
4. KRISNA ( small enterprise), established 1963 which is have location in
Juwono - Central Java, this company produce cupreous crafting specially
moulding of brass
5. PT. MICOSIN INDONESIA ( medium enterprise), established 1931 have.
location in West Jakarta , this company producing cough medicine of
syrup of herb materials by the name of trade mark of Laserin.
V
PENERIMA PENGHARGAAN PARAMAKARYA
38. 6. CV. Multi Mineral (small enterprise) established 1981, located in Medan -
North Sumatra, this company producing various product moulding of
metal
7. PT. PANCARAN HARAPAN NUSA ( small enterprise) established 1985 have,
located in Yogyakarta , which producing traditional textile in the form of
weave fasten , batik, ceramic. this product is recognized by the name of
Jadin Craft Textile.
8. PT. OSSIANA SAKTI ENTERPRISES ( medium enterprise) established
1989 which have located in Balikpapan โ East Kalimantan , producing tire
(renewal) vehicle of heavy equipment with high quality.
9. PAYUNG PUSAKA (small enterprisel) established 1975 , located in Kediri-
East Java produce jamu/ traditional drug
10. PT. PONTI UTAMA ABADI ( Medium Enterprise) astablished 1981 ,located
in Pontianak - West Kalimantan which producing equipments of made
household of wood.
11. FIRMA TOPENG ( small enterprise) established 1978, located in Ubud -
Bali, which producing crafting, carve wood idol and recognized mask by
the name of POP Art.
39. Tahun :1996
1. CV. KELUARGA GROUP (small enterprise) established 1980 located in
North Aceh, producing in the form of equipment of agriculture like
machine mould soy and paddy
2. PT. UCI UTAMA ( medium enterprise) established 1988, located in Field-
North Sumatra which producing active carbon ( item, powder) by using
coconut shell of coconut as raw material
3. FRINY COLLECTION ( small enterprise) established since 1990, located in
Pekanbaru - Riau which producing clothes, embordir have original motif
of Riau.
4. PT. KERANG INDAH (small enterprise) established 1986 , located in
Palembang - South Sumatra which producing crafting of scallop-shell in
the form of decorative lamp
5. SIMAGUCI (small enterprise) established 1989, located in east Jakarta ,
this company produce moslem clothes and multifarious bordir.
40. 6. PT. NIKKATSU ELECTRIC WORK ( medium enterprise) established 1970,
located in Bandung - West Java produce equipment of electrics like
transformer, ballast, and transformer of lighting fixture.
7. PT. HERLINAH CIPTA PRATAMA (small enterprise) established 1957 ,
located in Garut- West Java which producing food in the form of dodol
the madeness of coconut, sticky rice flour and sugar as recognized raw
material with trade mark of PICNIC
8. PT. BERDIKARI ( small enterprise) established 1960, located in Bandung
- West Java which producing component of vehicle
9. SUBUR KERAMIK ( small enterprise) established 1970, located in
Bantul - Yogyakarta , producing crafting of clay of him equipment of
household, interior decoration and of exterior.
10.KALINDO JAYA ( medium enterprise ), established 1984 , located in
kediri - East Java. this company produce transformer, ballast, lamp box,
lamp fitting
41. 10.
11. GATRA MAPAN ( medium enterprise) established 1984, located in Malang -
East Java which producing furniture recognized by the name of trade mark
of MELODY
12. SINAR TERANG ( small enterprise) established 1980, located in Pontianak โ
West Kalimantan. this company produce ceramic crafting like jar, celengan,
flowerpot, saucer and bowl.
13.CV. USBINA JASA ( small enterprise) established 1988, located in Manado โ
North Sulawesi, produce made construction material of cement in the form
of ; tiling, tile, block multi, con block, block grace.
14. CV. WAHAN FIBER ( medium enterprise) established 1979, located in
Ambon โ Maluku, which producing glass fiber for the making of boat speed,
bumper of car, water tank.
15. CV. TENUN JAYA ( small enterprisel) established 1989, located in East
Timor which producing weave of tais, clothes, hat and bag.
42. PENERIMA PENGHARGAAN PARAMAKARYA
TAHUN 2005
Usaha Kecil :
Usaha menengah :
1. Tunas Asri Keramik, Jl. Sonopakis Ds.10 Ngestiharjo Rt.01/Rw28 Kasihan Bantul,
Yogyakarta, Produk : Kerajinan Keramik
2. Sentra Ina Ndao, l. Kebun Raja II, Naikoten I, Kupang NTT, Prodk Tenun NTT
3. Sri Rejeki, Jl. Kartini Kec. Palu Selatan, Kota palu- Sulteng, produk: Abon, Bawang
Goreng dan catering
1. PT. Sarandi Karya Nugraha, Kompleks Sentris Blok E No.9 Cibatu Cisaat,
Sukabumi Jabar, Produk: Medical Equipment
2. Bunga Harimau , Jl. Surya Brata Br Tegal Suci, Tapak siring, Gianyar, Bali.
Produk : handy craft
3. Logam Asir, Jl. Blitar 106 โ 107 Ngunut, Tulung Agung , Jawa Timur. Produk :
Peralatan Rumah
43. 1. UD Kamasan Bali , Br. Jelantik Kori Batu, Ds. Tojan, Klungkung Bali , Produk :
Uang Kepeng
2. UD. Karya Bersama ,Jl. Sumbertenggu, Desa Kepuh Klagen, Kec. Wriginanom,
Gresik 61176 Jenis Produk :Mebel Rotan, Kayu dan Anyaman Pelepah Pisang
3. Suka Senang, Jl. Raya Ciamis, Jawa barat, Produk : Sale Pisang dan Kue-kue
4. Naga Mas (Sulaman Khas Gorontalo)Jl. PGRI No. 132, Kec. Telaga Kab. Gorontalo
Propisi Gorontalo
1. CV. Jati Indah Furniture, Jln. Kutoarjo Km. 6 Purworejo Provinsi Jawa Tengah
Produk Furniture
2. PT. Sari Tani Sumatera, Jl. Validan No.608, Kec.Sei Rampah , Produk :
Pengolahan Tapioka
3. PT. Inprintama , Jl. Prepedan No.29, Kamal-Kalideres, Jakarta 11810, Produk
Map , Folder, Cover Agenda dll
4. UD. Naga Geni, Jl. Chairil Anwar No.48- Kendari- Sultra, Produk mebel Kursi dari
Jati dari akar Jati
5. PT. Puncak Menara Hijau Mas, Jl. Lintas Sumatera Km.8 Kembang Tanjung
Kec. Abung Selatan Lampung Utara
TAHUN 2007
Usaha Kecil :
Usaha menengah :
44. 1. UD. Sari Alam Nusantara Prov. Sulawesi Utara
2. CV. Media 46 Bangka Prov.Belitung
3. Putri Ayu Prov. Bali
4. PD. Adi Anugerah Prov. Kep. Riau
5. Kue dan Roti Marina Prov. DI Yogyakarta
6. Askara Art Prov. Bengkulu
7. UD. Bintang Soraya Prov. Sulawesi Tengah
1. CV. Natural Prov. Sumatera Selatan
2. PT. Syam Surya Mandiri Prov. Kalimantan Timur
3. Batik Komar Prov. Jawa Barat
4. PT. Mahasuri Utama Prov. DKI Jakarta
5. PT. Neka Boga Perisa Prov. Lampung
6. Andis Batik Sutera Prov. Jawa Timur
7. CV. Trisna Gallery Prov. Jawa Tengah
PENERIMA PARAMAKARYA 2009
Usaha Kecil :
Usaha Menengah :
45. 1. CV. SISIPRA JAYA LOGAM Prov. RIAU
2. BARUASA MAMBIRI Prov. Sulawesi Tenggara
3. LIMBAH JAYA Prov. Lampung
4. GM. ART Prov. Sulawesi Utara
5. SLAMA NUSANTARA Prov. DI Yogyakarta
6. BATIK HAFSAH Prov. Jambi
7. SURYA INDIGO Prov. Bali
1. ZAENAL SONGKET Prov. Sumatera Selatan
2. CV. MUBAROK FOOD Prov. Jawa Tengah
3. PT. LESTARI DINI TUNGGUL Prov. DKI Jakarta
4. CV. KAJEYE FOOD Prov. Jawa Timur
5. LA MENTIQUE BY PASHA Prov. Bengkulu
6. CV. SRIKANDI Prov. Sumatera Utara
7. BORNEO LENTERA PRIMA Prov. Kalimantan Barat
PENERIMA PARAMAKARYA 2011
Usaha Kecil :
Usaha Menengah :
46. VI
PEMBINAAN PASCA PARAMAKARYA
Program tindak lanjut kepada penerima Paramakarya dan Siddhakarya dilakukan
pembinaan Pasca Paramakarya melalui :
1. Pelatihan Peningkatan Produktivitas Perusahaan
2. Bimbingan penerapan sistem, alat dan teknik peningkatan produktivitas
sesuai kebutuhan secara langsung di perusahaan baik oleh Pakar
produktivitas nasional maupun Tenaga Ahli (Expert) APO
3. Pemberian prioritas untuk ikut serta dalam program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh APO di berbagai negara anggota APO,
47. A. Sistem Pembinaan
1.UKM yang telah menerima penghargaan produktivitas dan kualitas
siddhakarya dan paramakarya dilakukan pembinaan (pengembangan).
2.Ditingkat daerah dilakukan oleh UPTD produktivitas atau unit yang
membidangi produktivitas di tingkat provinsi.
3.Pembinaan dilakukan dengan meng-ikutsertakan dinas, sektor,
organisasi yang ikut serta dalam pembinaan UKM.
4.Ditingkat pusat, UKM penerima siddhakarya dan paramakarya
diikutsertakan studi banding. Fasilitasi expert dan pembinaan dalam
bentuk fasilitasi. (Program dan Kegiatan)
48. B. PRINSIP PROGRAM NASIONAL PENGHARGAAN
PARAMAKARYA
1. Program nasional penghargaan paramakarya mempunyai prinsip
bahwa membangun hubungan kemitraan (partnership) aktif dalam
sektor swasta dan sektor swasta serta semua tingkat pemerintah
(kunci kesuksesan).
2. Sektor swata mendukung program dalam wajud dana, usaha
sukarelawan dan keikutsertaan dalam mentransfer informasi
pengembangan usaha.
3. Peran masing-masing kemitraan :
a. Yayasan dan penghargaan kualitas dan produktivitas nasional
Paramakarya.
โข Mencari / menghimpun dana.
โข Anggota yayasan berasal dari organisasi perusahaan ternama
yang bertindak sebagai dewan panyantun atau komisaris.
49. b. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bertanggung
jawab atas program mutu nasional dan peng-hargaan.
Direktorat produktivitas mengelola program, mempromosikan
pertumbuhan UKM.
c. Asosiasi Produktivitas Nasional Indonesia (APNI). Mewakili
masyarakat produktivitas membantu mengelola program
penghargaan dibawah kendali NPO. APNI berperan untuk
pengembangan audit kinerja UKM yang berkesinambungan.
d. Dewan penasehat memberi masukan kepada Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang program penghargaan
produktivitas. Anggota Dewan Penasehat terdiri dari para
pemimpin dari semua sektor ekonomi. Dewan membuat
rekomendasi kepada menteri (melalui direktur NPO) mengenai
perubahan dan peningkatan program.
50. C. MEKANISME KERJA
1.Dewan penasehat yang diangkat dari pemimpin ekonomi
terkenal melakukan evaluasi pelaksanaan program dan memberi
masukan kepada Depnakertrans untuk pengembangan.
2.Dewan penyantun menghimpun semua pemimpin organisasi
ekonomi dalam menghimpun dana yayasan.
3.Depnakertrans cq NPO bertanggung jawab atas pengelolaan
Program Nasional Penghargaan Produktivitas dan Kualitas UKM.