4. • 1.1. Pita Ukur
Kegunaan utama alat ini adalah ;
– Mengukur jarak, sudut ,lereng
Jenis-jenis pita ukur :
1.1.a. Pita Ukur dari kain
• Pita ukur ini terbuat dari kain linen atau anyaman kawat
halus,
• panjang 21 m, 20 m. 30 – 100m.
• Karakteristik alat ini :
• Fleksibel, tapi mudah rusak
• Pemuaian besar sehingga ketelitian rendah
5. 1.1.b Pita Ukur dari baja
Pita ukur ini seperti meteran kain, terbuat dari baja
tipis.
Karaktersitik :
Agak kaku, tahan lama/tahan air
Pemuaian kecil sehingga pengukuran lebih teliti
Agak berat, memerlukan tarikan kuat agar
bentangan tetap
horisontal.
6. 1.2 Rantai Ukur
Memiliki ciri-ciri :
1. terbuat dari kawat baja tipis
2. diameter 3-4 mm
3. panjang tiap bagian 20, 25,
dan sampai 50 cm
4. tiap sambungan bisa
disambung dengan cincin,
sehingga mencapai panjang
20, 30, sampai 50 meter.
5. tiap 5 meter diberi tanda
guna memudahkan
membaca.
7. 1.4 Odometer
Alat pengukuran di lapangan yang berupa
roda dengan keliling tertentu yang dipasang
pada suatu tangkai sebagai pegangan pada
tangkai tersebut dipasang alat hitung putaran
roda berupa bunyi atau angka.
Kegunaan : Kegunaan alat ini adalah untuk
mengukur jarak
9. 2.1 Salib Ukur (Silang Incar)
Terbuat dari dua buah kayu, bersilangan
pada ujung-ujungnya
Dipasang paku menonjol ± 3 mm sebagai
garis incar
Fungsinya : menentukan sudut 90⁰ di
lapangan.
Syarat-syaratnya pada alat ini adalah
sumbu tegak harus berimpitan
10. 2.2 Pentagonal Prisma
Alat untuk melihat kesejajaran jalon
2.3 Kompas
Lingkaran berskala (0 – 360o) = busur
Jarum yang salah satu ujung dipasang magnit bergerak bebas menyusuri
busur
Jarum bergerak bebas di porosnya mengapung diatas cairan (alkohol/eter)
Kegunaan : digunakan pada survai kasar untuk :
• Menentukan Arah
• Mengukur Sudut
Tipe-tipe Kompas Magnit
Pocket compass
ukuran kecil, masuk di saku
pemakaian cukup dipegang tangan
Surveyor kompas
ukuran agak besar. Dilengkapi alat pembidik (peep sight)
Pemakaian diletakkan diatas satu tangkai dengan tinggi 1,5 m
Transit Compass (Bousole)
Bentuknya seperti surveyor’s compass yang diletakkan diatas transit
11. 2.5 Cermin Sudut
• Alat ini terbuat dari logam atau kayu, dengan
pemasangan bidang yang bertemu pada sudut
45 melihat dari perjalanan sinar-sinar yang
masuk dan keluar, cara kerjanya cermin itu
mengalami dua pemantukan.
12. 2.6 Prisma Bauernfiend
Alat ini berguna untuk
membuat sudut siku-siku
di lapangan, yang
susunannya terdiri atas
sebuah prisma dari logam
dan kaca. Penampangnya
berbentuk segitiga siku
siku sama kaki.
13. 2.7 Pentagonal Prisma
Alat ini terbuat dari logam dan kaca, hampir
sama dengan prisma bauernfiend, hanya
bentuknya berpenampang segilima. Alat ini
ada dua macam :
- pentonal prisma tunggal.
- pentagonal prisma ganda.
14. 2.8 Equare
Alat ini terbuat dari logam yang
dilengkapi dengan kaki tiga
(statif). Berfungsi untuk
menentukan perpotongan garis
tegak lurus.
Syarat – syarat :
- celah-celah delapan oculair
dan benang obyektif harus
sejajar dengan sumbu tegak
lurus.
- sumbu tegak harus berimpit
dengan garis
perpotongan bidang incar.
- bidang incar harus saling tegak
lurus.
Equare ada 2 macam:
Equare berbentuk bulat
dengan hanya dapat
membuat garis 90 dan
180.
Equare berbentuk segi
delapan dengan bisa
membuat sudut 45, 90
dan 180.
15. 2.9 Pantometer
• Sebuah alat untuk mengukur sudut sebagai
acuan menentukan ketinggian, jarak, dll.
17. 3.1. Waterpass
digunakan untuk mengukur perbedaan tinggi
dikombinasikan dengan rambu ukur. ketinggian
dapat ditransfer dari titik tetap yang memiliki data
ketinggian sehingga tinggi titik baru baru dapat
ditetapkan dengan akurat hingga jarak 70 meter.
Ada beberapa jenis alat sipat datar di pasaran,
dengan sistem dan spesifikasi yang berbeda.
Disarankan para surveyor harus memiliki
kompetensi menggunakan alat sipat datar, sebelum
alat sipat datar dipergunakan pengukuran, penting
dan perlu untuk dilaksanakan kalibrasi yang
akurat.
18. 3.2. Unting-Unting
Unting unting atau sering juga disebut dengan bandul, adalah salah
satu alat ukur tanah. Fungsinya yaitu dipergunakan untuk mengukur
ketegakan suatu benda atau bidang dan untuk memproyeksikan suatu titik.
Alat ini cukup sederhana dimana terbuat dari bahan besi dengan permukaan
berwarna besi putih, kuningan dan juga besi biasa, dengan berat 8 – 15 ons ,
bentuknya biasanya berbentuk prisma dengan ujung lainnya
dibuatkanpenempatan benang kait. Namun dapat juga dijumpai dalam
berbagai bentuk lainnya daimana salah satu ujung nya tetap dibuat runcing.
19. 3.3 Selang Ukur
Selang ukur adalah instrumen yang sangat akurat dan
sederhana untuk mengukur perbedaan tinggi antara dua buah titik.
Kedataran antara dua titik , diilustrasikan pada gambar di bawah, terdiri
dari panjang slang plastik bening dipotong pada setiap ujung untuk
meratakan papan kayu. Kedua papan kayu harus rata dan sama panjang,
panjangnya sekitar 1,5 m. Tabung diisi dengan air sampai ketinggian
sekitar 1 m dari tanah, slang ukur tidak boleh mengandung gelembung
udara. Ujung tabung dipasang sumbat karet untuk mencegah air
tumpah. Panjang total selang sangat bervariasi, tapi panjangnya
biasanya terbatas pada sekitar 15 m sehingga tidak kesulitan bergerak
pada waktu pengukuran.
21. 4.1 Jalon
Alat ini berwarna merah-putih dari
bahan kayu atau
alumunium.yang dibulatkan dan
biasanya berukuran panjang
160-200 cm.
Tongkat ini terdiri atas 4 bagian: 2
merah, 2 putih berselang seling
dan setiap bagian 50 cm. Setiap
ujung tongkat kayu ini dipasang
besi yang lancip agar mudah
ditancapkan kedalam tanah.
Apabila tongkat tersebut tidak
dapat ditancapkan, misalnya
pada jalan aspal, maka dapat
digunakan bantuan tripot
(standar kakitiga) untuk
menegakkannya.
Fungsi: sebagai alat bantu
dan sebagai pengganti titik
dilapangan dalam pekerjaan
dasar survei/ ukur tanah
sederhana
Yalon besar
terbuat dari : besi pipa
dengan panjang 2 m dan
diameter 4 cm
Agar terlihat jelas
(ce’tho) bila dilihat dari jauh,
maka diberi warna menyolok,
(merah dan putih berselang
seling dengan panjang 20 cm.
Yalon kecil
Terbuat dari : besi beton/
tulangan dengan panjang 1,5
m diameter 10 mm.
22. 4.2 Patok-Patok
Patok dalam pekerjaan survei berfungsi untuk memberi tanda batas
jalon, dimana titik setelah diukur dan akan diperlukan lagi pada waktu lain,
misalnya tanda bangunan, jalan raya, pengairan dan sebagainya. Patok
biasanya ditanam di dalam tanah dan yang menonjol antara 5 — 10 cm,
dengan maksud agar tidak lepas atau mudah dicabut, dan mudah dilihat dari
jauh maupun dengan tanda yang lain. Patok umumnya ujungnya dibuat
runcing untuk memudahkan pemasangan.
Patok kayu Patok yang terbuat dari kayu, berpenampang bujur sangkar atau
persegi dengan ukuran ± 50 mm x 50 mm, dan bagian atas diberi cat. Titik
ukur yang akan ditentukan ditandai pada kepala patok dengan titik potong
diagonal yang akan ditarik atau dengan menancapkan paku. Patok kayu
sifatnya sementara.
Patok beton atau besi Patok yang terbuat dari besi atau beton
biasanya merupakan patok tetap yang masih akan dipakai kembali diwaktu-
waktu mendatang. Patok ini terbuat dari bahan beton/batu keras yang bila
ditancapkan tidak akan mudah terganggu. Patok-patok beton di tepi sungai
biasanya memiliki tinggi sekitar 60 cm di atas tanah.
23. 4.3 Pen Ukur
Pen ukur terbuat dari kawat baja dan mempunyai ukuran panjang
antara 40-50 cm. Ujung bawahnya runcing agar dapat menancap di tanah,
sedangkan ujung atasnya berbentuk lingkaran. Mempunyai diameter
dalam 8 cm sedangkan diameter luarnya ± 9 cm. Alat ini digunakan
dengan ditancapkan ke dalam tanah