Dokumen tersebut membahas tentang alat ukur debit air bernama cipoletti. Cipoletti adalah alat ukur sederhana berbentuk trapesium yang digunakan untuk mengukur debit air pada saluran kecil. Alat ini bekerja dengan menciptakan aliran kritis di mana terjadi hubungan tunggal antara tinggi air dengan debit air yang diukur. Cipoletti memerlukan pemeliharaan berkala untuk menjaga akurasi pengukurannya.
3. A. PENGERTIA ALAT UKUR CIPOLETTI
Alat ukur cippolleti adalah suatu alat ukur debit berdasarkan peluapan sempurna dengan ambang tipis.
Alat ukur debit ini digunakan untuk mengukur debit saluran yang tidak begitu besar, dan biasa dipakai pada
saluran terti-air (saluran yang langsung ke sawah). Alat ini sesuai dipakai di pegunungan dimana tanah
mempunyai kemiringan yang cukup besar (Yuwono,1988). Alat ukur cipoletti juga merupakan
penyempirnaan alat ukur ambang tajam yang dikontrkasi sepenuhnya. Alat ukur cipoletti mempunyai
potongan pengontrol trapesium, percunya horizontal dan sisi-sisinya miring kesamping. Prinsip kerja
bangunan ukur cipoletti di saluran terbuka adalah menciptakan aliran kritis. Pada aliran kritis, energi
spesifik pada nilai minimum sehingga ada hubungan tunggal antara head dengan debit. Dengan kata lain Q
hanya merupakan fungsi H.
4. • Alat ukur ini berbentuk trapesium dengan perbandingan sisi 1:4 disebut sesuai dengan nama orang
yang pertama kali menggunakannya, sorang insinyur Itali yang bernama Cipoletti,dapat digunakan
untuk mengukur debit air yang relatif besar. Pengukuran debit air dengan menggunakan sekat ukur
cipoletti ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
• Q = 0,0186 b.h3/2
Dimana:
Q = debit air (liter/detik)
b = lebar ambang (cm)
h = tinggi muka air (cm)
5. • 1. Membuat alat
Alat yang Diperkukan
Sekat Trapesoidal dimana sisi-sisi dalam sekat itu meruncing, dibuat dari pelat logam, (baja, laumunium
dan lain-lain dari kayu lapis. Sekat ini tetap dipasang pada lokasi pengukuran atau hanya sementara waktu.
Penggaris, tongkat ukur atau pipa ukur.
• 2. Cara pengukuran
Tempat sekat pada aliran (sungai kecil, pelimpahan mata air, dinding pelimpah dan sebagainya) yang akan
diukur, pada posisi yang baik sehingga sekat betul –betul mendatar atau “h” pada kedua sisi adalah sama.
Ukur “h” dengan penggaris, tongkat ukur atau pipa ukur.
Debit dihitung dengan persamaan Q = 1,86 b.h^(3/2)
6. • 3. Keadaan untuk pengukuran
Aliran di hulu dan di hilir sekitar harus tenang.
Aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas atau samping sekat.
Air harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel
• 4. Beberapa pertimbangan dalam pengukuran debit dengan cipoletti
Head (beda elevasi pada ambang dengan muka air di hulu) tidak lebih kecil dari 6cm dan tidak lebih besar dari
60cm untuk debit aliran yang dirancang
Untuk weir berbentuk segi empat dan trapesium, “h” tidak melebihi 1/3 dari panjang weir atau lebar ambang (H
max < 1/3L)
Lebar ambang weir harus dipilih sedemikian rupa sehingga head untuk debit rencana mendekati “head
maksimum” dengan memperhatikan persyaratan (a) dan (b). Elevasi ambang (crest) harus dipasang cukup tinggi
sehingga air melimpah melaluinya dan jatuh bebas, dengan ruang udara di bawah dan disekitar terjunan air.
7.
8. B. CIRI-CIRI ALAT UKUR CIPOLETI
• Konstruksi sederhana sehingga dapat dibua dari bahan-bahan lokasi seperti kayu, plat besi dan
sebagainya.
• Dapat digunakan untuk mengukur debit air pada saluran yang berukuran kecil, misalnya saluran
sekunder dan tersier.
• Bila diperlukan dibuat dalam bentuk yang dipindah-pindahkan. Sangat cocok untuk areal perkebunan
tebu yang sering pindah-pindah lokasi atau untuk keperluan penelitian efisiensi irigasi dan kebutuhan
air tanaman
• Agar dapat befungsi dengan baik, diperlukan kemiringan aliran air yang cukup dan tidak cocok dipakai
diareal irigasi yang datar
• Di muka ambang, mudah terjadi pengendapan lumpur yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran
debit dan perlu pemeliharaan yang teratur
9. C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CIPOLETTI
1. Kelebihan alat ukur cipoleti
• Sedehana dan mudah dibuat
• Biaya pelaksaan tidak mahal
2. Kekurangan alat ukur cipoletti
• Terjadi sedimentasi dihulu bangunaan
• Pengukuran debit tidak bisa dilakukan jika muka air hilir naik diatas elevasi ambang bangunan uku
10. D. FUNGSI ALAT UKUR CIPOLETTI
Alat ukur cipoletti yang sering dipakai sebagai bangunan sadap tersier, tetapi pemakaain alat ukur ini tidak
lagi dianjurkan, kacuali dilingkungan laboratorium
11. E. KEGIATAN PEMELIHARAAN BANGUNAAN UKUR
CIPOLETTI
1. Memelihara kolam tenang (pool) bebas dari endapan,sampah dan gulma air.
2. Mencegah bocoran melalui weir
3. Pengecehan elevasi titik nol tiang ukur (peilschall)
4. Pengecehan kondisi ambang dan perbaikan apabila diperlukan