SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KELOMPOK 5
NAMA-NAMA ANGOTA:
1. BONAVENTURA KALI PANDI
2. BERNARDINO R.T. EKLEMIS
3. DEONKRIS ATTE
ALAT UKUR CIPOLETTI
A. PENGERTIA ALAT UKUR CIPOLETTI
Alat ukur cippolleti adalah suatu alat ukur debit berdasarkan peluapan sempurna dengan ambang tipis.
Alat ukur debit ini digunakan untuk mengukur debit saluran yang tidak begitu besar, dan biasa dipakai pada
saluran terti-air (saluran yang langsung ke sawah). Alat ini sesuai dipakai di pegunungan dimana tanah
mempunyai kemiringan yang cukup besar (Yuwono,1988). Alat ukur cipoletti juga merupakan
penyempirnaan alat ukur ambang tajam yang dikontrkasi sepenuhnya. Alat ukur cipoletti mempunyai
potongan pengontrol trapesium, percunya horizontal dan sisi-sisinya miring kesamping. Prinsip kerja
bangunan ukur cipoletti di saluran terbuka adalah menciptakan aliran kritis. Pada aliran kritis, energi
spesifik pada nilai minimum sehingga ada hubungan tunggal antara head dengan debit. Dengan kata lain Q
hanya merupakan fungsi H.
• Alat ukur ini berbentuk trapesium dengan perbandingan sisi 1:4 disebut sesuai dengan nama orang
yang pertama kali menggunakannya, sorang insinyur Itali yang bernama Cipoletti,dapat digunakan
untuk mengukur debit air yang relatif besar. Pengukuran debit air dengan menggunakan sekat ukur
cipoletti ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
• Q = 0,0186 b.h3/2
Dimana:
Q = debit air (liter/detik)
b = lebar ambang (cm)
h = tinggi muka air (cm)
• 1. Membuat alat
Alat yang Diperkukan
Sekat Trapesoidal dimana sisi-sisi dalam sekat itu meruncing, dibuat dari pelat logam, (baja, laumunium
dan lain-lain dari kayu lapis. Sekat ini tetap dipasang pada lokasi pengukuran atau hanya sementara waktu.
Penggaris, tongkat ukur atau pipa ukur.
• 2. Cara pengukuran
Tempat sekat pada aliran (sungai kecil, pelimpahan mata air, dinding pelimpah dan sebagainya) yang akan
diukur, pada posisi yang baik sehingga sekat betul –betul mendatar atau “h” pada kedua sisi adalah sama.
Ukur “h” dengan penggaris, tongkat ukur atau pipa ukur.
Debit dihitung dengan persamaan Q = 1,86 b.h^(3/2)
• 3. Keadaan untuk pengukuran
Aliran di hulu dan di hilir sekitar harus tenang.
Aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas atau samping sekat.
Air harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel
• 4. Beberapa pertimbangan dalam pengukuran debit dengan cipoletti
Head (beda elevasi pada ambang dengan muka air di hulu) tidak lebih kecil dari 6cm dan tidak lebih besar dari
60cm untuk debit aliran yang dirancang
Untuk weir berbentuk segi empat dan trapesium, “h” tidak melebihi 1/3 dari panjang weir atau lebar ambang (H
max < 1/3L)
Lebar ambang weir harus dipilih sedemikian rupa sehingga head untuk debit rencana mendekati “head
maksimum” dengan memperhatikan persyaratan (a) dan (b). Elevasi ambang (crest) harus dipasang cukup tinggi
sehingga air melimpah melaluinya dan jatuh bebas, dengan ruang udara di bawah dan disekitar terjunan air.
B. CIRI-CIRI ALAT UKUR CIPOLETI
• Konstruksi sederhana sehingga dapat dibua dari bahan-bahan lokasi seperti kayu, plat besi dan
sebagainya.
• Dapat digunakan untuk mengukur debit air pada saluran yang berukuran kecil, misalnya saluran
sekunder dan tersier.
• Bila diperlukan dibuat dalam bentuk yang dipindah-pindahkan. Sangat cocok untuk areal perkebunan
tebu yang sering pindah-pindah lokasi atau untuk keperluan penelitian efisiensi irigasi dan kebutuhan
air tanaman
• Agar dapat befungsi dengan baik, diperlukan kemiringan aliran air yang cukup dan tidak cocok dipakai
diareal irigasi yang datar
• Di muka ambang, mudah terjadi pengendapan lumpur yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran
debit dan perlu pemeliharaan yang teratur
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CIPOLETTI
1. Kelebihan alat ukur cipoleti
• Sedehana dan mudah dibuat
• Biaya pelaksaan tidak mahal
2. Kekurangan alat ukur cipoletti
• Terjadi sedimentasi dihulu bangunaan
• Pengukuran debit tidak bisa dilakukan jika muka air hilir naik diatas elevasi ambang bangunan uku
D. FUNGSI ALAT UKUR CIPOLETTI
Alat ukur cipoletti yang sering dipakai sebagai bangunan sadap tersier, tetapi pemakaain alat ukur ini tidak
lagi dianjurkan, kacuali dilingkungan laboratorium
E. KEGIATAN PEMELIHARAAN BANGUNAAN UKUR
CIPOLETTI
1. Memelihara kolam tenang (pool) bebas dari endapan,sampah dan gulma air.
2. Mencegah bocoran melalui weir
3. Pengecehan elevasi titik nol tiang ukur (peilschall)
4. Pengecehan kondisi ambang dan perbaikan apabila diperlukan

More Related Content

Similar to PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx

Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
 
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.pptSalmanAP2
 
Modul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaModul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaVicky Hidayat
 
W-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptxW-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptxJassieNagisa
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptxghinas1
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluapVian Andreas
 
DESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIRDESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIREka Purnama
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMarfizal Marfizal
 
ALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxAthThariq3
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxDestiaSuci2
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdfdarmadi ir,mm
 
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).pptOLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).pptAuchyWijaya
 

Similar to PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx (20)

Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
 
HIDROLIKA-STEVI.pptx
HIDROLIKA-STEVI.pptxHIDROLIKA-STEVI.pptx
HIDROLIKA-STEVI.pptx
 
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdfMATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
 
Modul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolikaModul 4 analisa hidrolika
Modul 4 analisa hidrolika
 
W-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptxW-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptx
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap
 
DESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIRDESAIN KONSTRUKSI AIR
DESAIN KONSTRUKSI AIR
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
 
ALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptx
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptx
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Bab i coba
Bab i cobaBab i coba
Bab i coba
 
Hidraulika.ppt
Hidraulika.pptHidraulika.ppt
Hidraulika.ppt
 
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
02 Aspek-Hidrolika-Dalam-Drainase.pdf
 
bangunan air
bangunan air bangunan air
bangunan air
 
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).pptOLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
OLAN (PPT AHLI MADYA TEKNIK SUMBERDAYA AIR).ppt
 
DRAINASE (1).ppt
DRAINASE (1).pptDRAINASE (1).ppt
DRAINASE (1).ppt
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 

Recently uploaded (9)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 

PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx

  • 1. KELOMPOK 5 NAMA-NAMA ANGOTA: 1. BONAVENTURA KALI PANDI 2. BERNARDINO R.T. EKLEMIS 3. DEONKRIS ATTE
  • 3. A. PENGERTIA ALAT UKUR CIPOLETTI Alat ukur cippolleti adalah suatu alat ukur debit berdasarkan peluapan sempurna dengan ambang tipis. Alat ukur debit ini digunakan untuk mengukur debit saluran yang tidak begitu besar, dan biasa dipakai pada saluran terti-air (saluran yang langsung ke sawah). Alat ini sesuai dipakai di pegunungan dimana tanah mempunyai kemiringan yang cukup besar (Yuwono,1988). Alat ukur cipoletti juga merupakan penyempirnaan alat ukur ambang tajam yang dikontrkasi sepenuhnya. Alat ukur cipoletti mempunyai potongan pengontrol trapesium, percunya horizontal dan sisi-sisinya miring kesamping. Prinsip kerja bangunan ukur cipoletti di saluran terbuka adalah menciptakan aliran kritis. Pada aliran kritis, energi spesifik pada nilai minimum sehingga ada hubungan tunggal antara head dengan debit. Dengan kata lain Q hanya merupakan fungsi H.
  • 4. • Alat ukur ini berbentuk trapesium dengan perbandingan sisi 1:4 disebut sesuai dengan nama orang yang pertama kali menggunakannya, sorang insinyur Itali yang bernama Cipoletti,dapat digunakan untuk mengukur debit air yang relatif besar. Pengukuran debit air dengan menggunakan sekat ukur cipoletti ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut: • Q = 0,0186 b.h3/2 Dimana: Q = debit air (liter/detik) b = lebar ambang (cm) h = tinggi muka air (cm)
  • 5. • 1. Membuat alat Alat yang Diperkukan Sekat Trapesoidal dimana sisi-sisi dalam sekat itu meruncing, dibuat dari pelat logam, (baja, laumunium dan lain-lain dari kayu lapis. Sekat ini tetap dipasang pada lokasi pengukuran atau hanya sementara waktu. Penggaris, tongkat ukur atau pipa ukur. • 2. Cara pengukuran Tempat sekat pada aliran (sungai kecil, pelimpahan mata air, dinding pelimpah dan sebagainya) yang akan diukur, pada posisi yang baik sehingga sekat betul –betul mendatar atau “h” pada kedua sisi adalah sama. Ukur “h” dengan penggaris, tongkat ukur atau pipa ukur. Debit dihitung dengan persamaan Q = 1,86 b.h^(3/2)
  • 6. • 3. Keadaan untuk pengukuran Aliran di hulu dan di hilir sekitar harus tenang. Aliran hanya melalui sekat, tidak ada kebocoran pada bagian atas atau samping sekat. Air harus mengalir bebas dari sekat, tidak menempel • 4. Beberapa pertimbangan dalam pengukuran debit dengan cipoletti Head (beda elevasi pada ambang dengan muka air di hulu) tidak lebih kecil dari 6cm dan tidak lebih besar dari 60cm untuk debit aliran yang dirancang Untuk weir berbentuk segi empat dan trapesium, “h” tidak melebihi 1/3 dari panjang weir atau lebar ambang (H max < 1/3L) Lebar ambang weir harus dipilih sedemikian rupa sehingga head untuk debit rencana mendekati “head maksimum” dengan memperhatikan persyaratan (a) dan (b). Elevasi ambang (crest) harus dipasang cukup tinggi sehingga air melimpah melaluinya dan jatuh bebas, dengan ruang udara di bawah dan disekitar terjunan air.
  • 7.
  • 8. B. CIRI-CIRI ALAT UKUR CIPOLETI • Konstruksi sederhana sehingga dapat dibua dari bahan-bahan lokasi seperti kayu, plat besi dan sebagainya. • Dapat digunakan untuk mengukur debit air pada saluran yang berukuran kecil, misalnya saluran sekunder dan tersier. • Bila diperlukan dibuat dalam bentuk yang dipindah-pindahkan. Sangat cocok untuk areal perkebunan tebu yang sering pindah-pindah lokasi atau untuk keperluan penelitian efisiensi irigasi dan kebutuhan air tanaman • Agar dapat befungsi dengan baik, diperlukan kemiringan aliran air yang cukup dan tidak cocok dipakai diareal irigasi yang datar • Di muka ambang, mudah terjadi pengendapan lumpur yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran debit dan perlu pemeliharaan yang teratur
  • 9. C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CIPOLETTI 1. Kelebihan alat ukur cipoleti • Sedehana dan mudah dibuat • Biaya pelaksaan tidak mahal 2. Kekurangan alat ukur cipoletti • Terjadi sedimentasi dihulu bangunaan • Pengukuran debit tidak bisa dilakukan jika muka air hilir naik diatas elevasi ambang bangunan uku
  • 10. D. FUNGSI ALAT UKUR CIPOLETTI Alat ukur cipoletti yang sering dipakai sebagai bangunan sadap tersier, tetapi pemakaain alat ukur ini tidak lagi dianjurkan, kacuali dilingkungan laboratorium
  • 11. E. KEGIATAN PEMELIHARAAN BANGUNAAN UKUR CIPOLETTI 1. Memelihara kolam tenang (pool) bebas dari endapan,sampah dan gulma air. 2. Mencegah bocoran melalui weir 3. Pengecehan elevasi titik nol tiang ukur (peilschall) 4. Pengecehan kondisi ambang dan perbaikan apabila diperlukan