SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
BAB I

                                     PEMBAHASAN



A. Pengertian Informasi

       Informasi bagaikan darah yang mengalir dalam tubuh. Begitu pula dalam suatu

organisasi, sehingga informasi memegang peranan yang sangat penting dalam organisai tesebut.

Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi ”lumpuh” dan tamat pada

akhirnya. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting bagi suatu sistem?

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

(events) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

       Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk datum atau

data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan

nyata. Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata adalah suatu objek

nyata seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.Kualitas informasi

tergantung tiga hal, yaitu :

   a. Akurat (accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau tidak menyesatkan.

   b. Tepat pada waktunya (timelines)

      Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah

      usang tidak mempunyai nilai lagi.
c. Relevan (relevance)

      Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

      memfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan

      informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan

      keputusan tentang suatu keadaan.



B. Pengertian dan Peranan SIM

       Bagi orang yang belum pernah belajar tentang Sistem Informasi Manajemen (SIM),

sering sekali pengertian SIM menjadi rancu dengan pengolahan data. Untuk memberikan

pengertian yang benar tentang SIM, berikut ini diberikan beberapa definisi:

a. Data Processing (Pengolahan Data): adalah manipulasi atau transformasi simbul-simbul

   sebagai bilangan-bilangan dan huruf-huruf untuk tujuan meningkatkan kegunaannya.

   Pengolahan data mencakup semua kegiatan yang termasuk didalam mempertahankan akurasi

   dan rekor yang up-todate dari operasi suatu perusahaan. Pengolahan data meliputi

   pengumpulan data yang menggambarkan aktivitas perusahaan, manipulasi data menjadi

   bentuk yang berguna, menyimpan data sampai digunakan kembali, dan menghasilkan

   dokumen-dokumen yang dapat digunakan oleh perorangan ataupun kelompok, baik dari

   dalam maupun luar perusahaan.

b. Sistem Informasi Manajemen (SIM): adalah sistem formal dan informal yang menyediakan

   informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara lisan dan tulisan yang

   berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya. Informasi ini penting bagi

   manajer atau karyawan dalam membantu pengambilan keputusan.
C. Manajemen Informasi

       Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk mencerminkan

kondisi fisik perusahaan. Dapat dibayangkan bagaimana perusahaan yang besar hampir

sepenuhnya harus mengandalkan informasi. Para eksekutif sangat mungkin menganggap

informasi sebagai sumberdaya mereka yang paling berharga.

Jenis-jenis Sumber daya Informasi:

   1. Manusia

   2. Material

   3. Mesin (termasuk fasilitas dan enerji)

   4. Uang

   5. Informasi (termasuk data)

   Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat digunakan secara

efektif. Empat jenis sumber daya yang pertama memiliki wujud, ada secara fisik, dan dapat

disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumberdaya yang terakhir, informasi,

memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuknya, disebut sumberdaya

konseptual.



D. Manajemen Sumberdaya

       Sumber daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan. Setelah

sumberdaya disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya, meminimalkan

waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer
mengganti sumberdaya ini pada saat kritis—sebelum sumberdaya tersebut menjadi tidak efisien

atau usang.

E. Bagaimana Informasi Dikelola

       Manajer bukan saja mengelola sumberdaya fisik, tetapi juga sumberdaya konseptual.

Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses

menjadi informasi yang berguna. Kemudian dipastikan siapa yang layak memperoleh informasi

tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat

dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan menggantikan

dengan yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini: memperoleh informasi, menggunakan

secara efektif, dan membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi.

F. Fungsi Informasi

Dalam Sutanta (2004: 5) disebutkan beberapa fungsi informasi yaitu antara lain:

1. Menambah pengetahuan

   Dengan adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya sehingga dapat

   menggunakannya untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

2. Mengurangi ketidakpastian

   Dengan informasi akan dapat diperkirakan apa yang akan terjadi sehingga mengurangi

   ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.

3. Mengurangi resiko kegagalan

   Dengan adanya informasi perkiraan tentang apa yang akan terjadi akan membantu dalam

   langkah-langkah antisipasi sehingga resiko kegagalan akan dapat dikurangi dengan

   pengambilan keputusan yang tepat.
4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan

   Dengan adanya informasi akan menyebabkan keanekaragaman pendapat akan berkurang

   sehingga proses pengambilan keputusan lebih terarah

5. Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan-keputusan yang menentukan

   pencapaian sasaran dan tujuan.

   Dengan adanya informasi yang diperlukan akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan

   keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara

   lebih baik berdasar informasi yang diperoleh.

G. Kualitas Informasi

       Kualitas informasi menentukan apakah suatu informasi berguna atau tidak. Informasi

dapat berguna jika kualitasnya baik baik buruknya kualitas informasi dipengaruhi oleh tiga

penentu, yaitu:

a. Isi informasi

b. Waktu penyajian

c. Bentuk penyajian

       Ketiga penentu tersebut dapat dikendalikan oleh manajemen sehingga manajemen harus

menjaga agar penentu (variabel) tersebut dapat meningkatkan kualitas informasi.

a. Isi Informasi

   Isi informasi adalah berbagai hal yang menjadi pokok laporan. Syarat-syarat isi infomasi

   yang baik antara lain:

   1. Akurasi atau ketepanan (accuracy), yaitu ketepatan informasi dengan objek yang

       diwakilinya.
2. Relevansi (relevance), yaitu kesesuaian antara informasi dengan masalah yang akan

      dipecahkan berdasarkan informasi tersebut.

   3. Kelengkapan (completeness), yaitu cukup tidaknya informasi jika digunakan sebagai

      bahan pertimbangan untuk membuat keputusan.

   4. Ringkas (conciseness), yaitu jumlah informasi yang harus ditampilkan tanpa berlebihan.

   5. Lingkup atau cakupan (scope), artinya informasi yang disampaikan harus dapat meliputi

      semua objek yang harus disampaikan.

   6. Kinerja informasi (performance), artinya seberapa sering informasi dapat berguna bagi

      pembuat keputusan.

b. Waktu Penyajian

   Dalam penyajian informasi, harus memperhatikan waktu penyajiannya. Informasi yang

   terlambat disajikan tidak ada gunanya lagi. Waktu penyajian informasi yang baik harus

   memenuhi beberapa syarat, antara lain:

   1. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi disampaikan saat informasi tersebut

      diperlukan dalam pengambilan keputusan. Biasanya saat paling baik adalah saat akan

      dilakukan analisis.

   2. Keterkinian (currency) informasi, artinya informasi harus benar-benar mencerminkan

      keadaan paling baru. Misalnya laporan penjualan minggu ini, meliputi Senin hingga

      Minggu, untuk dirapatkan pada Senin berikutnya. Informasi harus menunjukkan

      penjualan hingga menit-menit terakhir took tutup pada hari minggu, bukan informasi

      hingga minggu pagi ketika took baru buka.

   3. Frekuensi   (frequency)   penyampaian    informasi   harus   sesuai   dengan   frekuensi

      pengambilan keputusan oleh manajemen. Bila informasi terlalu sering disampaikan, juga
belum tentu baik bagi manajemen, karena hanya akan menyebabkab biasnya informasi.

      Apabila manajemen membuat keputusan seminggu sekali, maka informasi juga perlu

      disediakan seminggu sekali sebelum pembuatan keputusan dilakukan.

   4. Cakupan waktu (time period) harus sesuai dengan informasi yang diperlukan. Untuk

      pembuatan keputusan strategis, informasi yang diperlukan adalah informasi jangka

      panjang. Sebaliknya, untuk keputusan sederhana (yang bersifat operasional, misalnya

      memindahkan lokasi barang dagangan), tidak diperlukan informasi yang mencakup

      rentang waktu lama.

c. Bentuk Informasi

   Karakteristik informasi antara satu dengan yang lain berbeda-beda sehingga bentuk

   penyajiannya juga berbeda. Sebagai contoh, informasi yang berkaitan dengan rentang waktu

   akan lebih mudah dipahami jika disajikan dengan grafik yang berbentuk kurva. Informasi

   hasil polling/voting mengenai suatu hal akan lebih mudah dipahami dan lebih menarik jika

   disajikan dalam bentuk diagram lingkaran atau batang. Pemilihan bentuk penyajian informasi

   akan sangat mempengaruhi keberhasilan pembaca informasi dalam memahami informasi

   tersebut. Syarat-syarat bentuk penyajian informasi yang baik antara lain:

   1. Kejelasan (clarity), adalah seberapa jelas dan seberapa tajam infromasi dapat dipahami

      pembaca. Misalnya biaya gaji saja, mungkin belum jelas bagi manajemen, melainkan

      harus dipisahkan biaya gaji pokok, biaya gaji variabel, dan biaya lembur.

   2. Rincian (detail) laporan, artinya laporan harus dapat ditampilkan atau dapat disediakan

      bila diperlukan oleh pembacanya. Biasanya manajemen hanya memerlukan informasi

      secara garis besar saja, misalnya total penjualan.
3. Urutan (order) penyajian informasi, artinya penyajian informasi harus memperhatikan

       urutan dari informasi yang disajikan sehingga dapat mempermudah pembaca informasi.

       Urutan bisa ditentukan dari urutan nama (abjad) atau urutan angka, atau urutan tanggal.

       Sebagai contoh untuk mencari informasi dari seorang mahasiswa lebih mudah dilakukan

       jika data tersebut diurutkan berdasarkan nomor induk atau nama mahasiswa.

   4. Cara penyajian (presentation), artinya penyajian informasi harus melihat kecocokan

       informasi dengan cara penyajiannya. Cara penyajian informasi ada berbagai cara antara

       lain dengan grafik, warna, kata-kata, perbandingan, garis runtutan, dan sebagainya.

   5. Sarana (media) pelaporan yang tepat




Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan

kesatuan yang nyata. Atau data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dll, yang

direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.


H. Pengertian Informasi

    Menurut McFadden, dkk (1999) sebagaimana dikutip oleh Abdul Kadir dalam bukunya

Pengenalan Sistem Informasi bahwa “Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian

rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”.(Kadir,

2003:31)
Berbeda dengan Shannon dan Weaver, menurut mereka “Informasi adalah jumlah

ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya dengan adanya informasi,

tingkat kepastian menjadi meningkat. (Kadir, 2003:31)


       Sedangkan menurut Davis (1999),”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat

ini atau saat mendatang”. (Kadir, 2003:31)


       Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen bahwa

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya

dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.(Davis, 1984:28)


       Menurut SP Hariningsih dalam bukunya Teknologi Informasi bahwa, “Informasi adalah

hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

yang menggambarkan kejadian-kejadian (event) yang nyata(fact) yang digunakan untuk

pengambilan keputusan”.(Hariningsih, 2005:69)


2.5.2. Ciri-ciri Informasi

       Menurut Davis sebagaimana dikutip oleh Abdul kadir dalam bukunya Pengenalan Sistem

Informasi bahwa informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri, seperti berikut;


        1. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap

            kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti

            kalau informasi itu benar.

        2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.

        3. Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap

            informasi yang telah ada.
4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi

          sebelumnya yang salah atau kurang benar.

       5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan

          terhadap informasi semakin meningkat.

          (Kadir, 2003:34)


   2.5.3. Kelompok Informasi

          Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data dan dari data dan memiliki nilai

   tambah. Dari kategorinya informasi dapat dikelompokkan menjadi:


             Informasi strategis, informasi ini digunakan untuk informasi jangka panjang,

             mencakup informasi eksternal (tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan

             dan sebagainya. Informasi strategis biasanya dipakai oleh seorang manajer tingkat

             directorial untuk melakukan pengambilan keputusan. Hasil keputusannya juga

             harus bersifat strategis pula.

             Informasi taktis, informasi ini dibutuhkan untuk informasi jangka menengah

             seperti strategi penjualan yang dapat dipakai untuk menyususn rencana-rencana

             penjualan.

             Informasi teknis, informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-

             hari, informasi peesediaan, retur penjualan, dan laporan harian. (Hariningsih,

             2005: 75)




2.6. Tinjauan Tentang Kualitas Informasi


   2.6.1. Pengertian Kualitas Informasi
Menurut Sedarmayanti dalam bukunya Sumber Daya Manusia dan Produktivitas

Kerja, bahwa “Kualitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi

berbagai persyaratan, spesifikasi, dan harapan”.(Sedarmayanti, 2001:52).


       Sedangkan Informasi menurut Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi

adalah “kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan

komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya apakah itu

dalam lingkungan daerah, nasional atau Internasional”. (Cangara, 2005: 57)


       Dari kedua definisi diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa kualitas informasi

adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan,

spesifikasi, dan harapan dari sebuah kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta

dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar

dirinya apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau Internasional.




2.6.2. Faktor-Fakor Kualitas Informasi


       Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen, baik

   buruknya kualitas informasi dipengaruhi oleh tiga penentu, yaitu:

       1. Isi informasi, berbagai hal yang dilaporkan.

       2. Waktu penyajian, informasi yang terlambat disajikan tidak ada gunanya lagi, dan

       3. Bentuk informasi, tipe jenis informasi memiliki karakteristik yang berbeda,

           sehingga memerlukan bentuk yang berbeda pula.

           (Winarno, 2004:34)

   2.6.2.1. Isi Informasi
Menurut Abdul Kadir dalam bukunya ”Pengenalan Sistem Informasi” yang

menentukan isi informasi, yaitu:

    1. ”Akurasi menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan

        kehandalan atau reliabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas

        kesalahan dikatakan sangat akurat. Penyebab ketidakakurasian adalah bias dan

        kesalahan acak. Bias diakibatkan oleh kesalahan ketika dapat diukur, dihimpun,

        diproses atau disajikan. Kesalahan entri data atau kealpaan dalam mencatat

        transaksi merupakan penyebab ketidak akurasian informasi yang dihasilkan.

        Akurasi dapat ditingkatkan melalui ketelitian yang lebih tinggi dalam

        mengumpulkan dan memproses data. Proses umpan balik dengan cara

        mengirimkan informasi ke pemakai dan meminta tanggapan terhadap informasi

        tersebut merupakan contoh lain untuk meningkatkan akurasi.”(Kadir, 2002:40-

        41)

    2. ”Relavan berarti bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi

        pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap pemakai berbeda-beda”.(Kadir,

        2002:45)

    3. ” Idealnya, informasi yang penting bagi pengambilan keputusan haruslah

        lengkap (tidak ada         yang hilang) sehingga dapat mengurangi faktor

        ketidakpastian”.(Kadir, 2002:43)

    4. ”Kadangkala informasi yang terlalu detail tidak memberikan hasil yang lebih

        baik, tetapi malah sebaliknya, karena informasi semakin sulit untuk diresap dan

        dipahami. Selain itu, penerima informasi mungkin tidak punya waktu banyak

        untuk melakukan interpretasi. Istilah over load/ informasi yang berlebihan
merupakan istilah yang ditujukan untuk menyatakan adanya informasi yang

        terlalu melimpah-ruah dan membingungkan. Pada keadaan seperti ini, ada

        kemungkinan penerima informasi malah mengabaikan informasi yang formal

        dan berganti menggunakan petunjuk-petunjuk tidak formal (misalnya gosip atau

        prasangka). Dalam pengambilan keputusan akibatnya sangat berisiko. Oleh

        karena itu, seringkali informasi yang rinci perlu dikemas dalam bentuk yang

        lebih ringkas berupa ringkasan/ ikhtisar. Hal yang terpenting, informasi harus

        diringkas agar sesuai dengan kebutuhan penerima informasi sebagai berikut,

        pihak manajemen tingkat tinggi memerlukan data yang lebih ringkas daripada

        pihak menajemen tingkat menengah”.(Kadir, 2002:43)




2.6.2.2. Waktu Penyajian Informasi

      Yang menentukan baik buruknya sebuah informasi dalam waktu penyajiannya

menurut Abdul Kadir dalam bukunya ”Pengenalan Sistem Informasi” bahwa:

      ”Ketepatan waktu (time liness) menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya

      pengambilan keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang/ kedaluarsa

      ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan

      informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan”.(Kadir, 2002:42)



      Sedangkan menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya ”Sistem Informasi

Manajemen” menyatakan bahwa ”Keterkinian (currency) informasi, yaitu informasi

harus benar-benar mencerminkan keadaan paling baru”. (Winarno, 2004:35)
2.6.2.3. Bentuk Informasi

             Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya ”Sistem Informasi Manajemen”

      yang menentukan baik buruknya bentuk informasi ditentukan


          1. ”Kejelasan (clarity) dari informasi harus disajikan secara jelas,       dengan cara

             meminta tanggapan atau umpan balik terhadap informasi tersebut” (Winarno,

             2004:36)

          2. “Rincian (detail) laporan harus dapat ditampilkan dan dapat disediakan bila

             diperlukan oleh pembacanya. Biasanya, manajemen hanya memerlukan informasi

             secara garis besar saja. Misalnya total penjualan”.(Winarno, 2004:36)

          3. ”Cara penyajian bisa dilakukan dengan grafik, dengan warna, dengan kata-kata,

             dengan perbandingan, dengan garis runtutan, dan lain sebagainya. Informasi yang

             berbeda memerlukan cara penyajian yang berbeda pula”.(Winarno, 2004:36)

          4. ”Sarana (media) pelaporan informasi dapat dilaporkan melalui berbagai media,

             misalnya e-mail, laporan tercetak/ buku, tampilan dilayar, laporan melalui pesan

             singkat ditelepon seluler, informasi berbentuk film di disk, atau tampilan di

             internet informasi yang sederhana dapat disampaikan melalui media yang

             sederhana, media yang rumit harus disampaikan melalui media tercetak agar bisa

             dibaca berulangkali dengan mudah”. (Winarno, 2004:36)



C. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada

waktunya dan relevan.

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa meyesatkan.

   Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat

   karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi

   gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

   Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan

   landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka

   dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus

   cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk

   mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi

   informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi

   mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah

   kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

   Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi

   yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.



D. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam

proses pegambilan keputusan tentang sesuatu keadaan. Masalahnya adalah berapa harus dibayar
oleh perusahaan untuk mendapatkan informasi tersebut. Apakah informasi yang didapat sepadan

dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya? Misalnya suatu perusahaan minyak

membeli hak pengeboran sebesar 10 juta dollar US dan yakin bahwa investasi tersebut akan

sangat bernilai jika pemilikan tersebut mengandung paling sedikit 5 juta barrel minyak mentah.

Sedang perusahaan belum mengetahui seberapa banyak minyak mentah yang dikandung di

dalam pemilikan tersebut. Ketidakyakinan ini dapat dikurangi dengan mendapatkan informasi

tambahan yang berkualitas. Misalnya dengan mengadakan alat pengukur seismic shot atau

meminta pendapat dari ahli geologi minyak. Untuk maksud mendapatkan informasi tersebut

sepadan atau lebih besar atau lebih efektif dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan

informasi tersebut, maka dikatakan informasi tersebut bernilai.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu system informasi

umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk

menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk

memperolehnya. Karena sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya

dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai investasi

biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness, atau cost-benefit.



BAB III

GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering dikenal dengan

singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk

mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (sistem
informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem

informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan

informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan

pengendalian.

Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya tidaklah

mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut,

bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer

(computer-based information processing).

SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya

organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari

   transaksi keuangan.

2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi untuk

   penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian

   pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).

4. Sistem informasi personalia (personnel information systems)

5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems)

6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems)

7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).

8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems)

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information

   systems)
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems)



Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada

semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management),

managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level

management). Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur

utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran,

pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat

terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management

disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas. Top level

management disebut juga dengan strategic level, middle level management dengan tactical level

dan lower management dengan tehcnical level.

D. Konsep Pokok

Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis.

SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu

pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga

termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian

informasi, dan nilai informasi. Tanggapan berikut ini memperkenalkan konsep-konsep utama

secara singkat.

Konsep Penjelasan

Informasi Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian. Yaitu sehubungan dengan waktu dan

mutu. Manusia sebagai pengolah informasi Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi
menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan

mereka. Konsep sistem Karena sistem informasi menajemen adalah sebuah sistem,maka konsep

sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.

Konsep organisasi dan manajemen Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan

dirancang untuk mendukungfungsi menajemen. Informasi adalah penentu yangpenting dalam

bentuk keorganisasian.

Konsep pengambilan keputusan Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan rancangan

rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam

organisasi. Nilai informasi Informasi mengubah keputusan. Perubahan dalam nilai hasil akan

menentukan nilai informasi.




Kualitas Informasi


1.                                                                                       Akurat,

berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang

menerima informasi tersebut. Selain itu juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya.

Komponen akurat meliputi :


       Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki

       kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan

       mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki

          kebenaran.

          Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan


2.                                          Tepat                                        waktu,

informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat)

tidakmempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan akan dapatberakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasidisebabkan harus cepatnya

informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untukmendapatkan,

mengolah dan mengirimkannya.


3.                                                                                     Relevan,

informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang

satu denganyang lainnya berbeda.


4.                                                                                    Ekonomis

informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebihbesar dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan

satuan nilai uang tetapi dapatditaksir nilai efektivitasnya


5.                                                                                      Mudah,

Informasi              mudah          dipahami                dan     mudah            diperoleh

Pilar                                      Kualitas                                   Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi

melalui                                         suatu                                    model.
“ Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau

dikenal      dengan        siklus      pengolahan        data       (siklus      informasi).”

Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi

tersebut, sehingga bisa melakukan pengembilan keputusan, dengan keputusan tersebut bisa

melakukan tindakan sehingga menghasilkan hasil sebuah tindakan, hasil tadi dijadikan data dan

selanjutnya dijadikan sebagai masukan untuk diolah kembali menjadi sebuah informasi.

More Related Content

What's hot

Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Puw Elroy
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)YolaRiyana
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart SariWahyuningsih4
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessCyberSpace
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Alfrianty Sauran
 

What's hot (20)

Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - business
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 

Viewers also liked

pengertian,komponen,dan karakter tekhnologi informasi dan komunikasi
pengertian,komponen,dan karakter tekhnologi informasi dan komunikasipengertian,komponen,dan karakter tekhnologi informasi dan komunikasi
pengertian,komponen,dan karakter tekhnologi informasi dan komunikasiprabowoaji
 
transformasi informasi
transformasi informasitransformasi informasi
transformasi informasifitria_hanifah
 
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Fahmi Hakam
 
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem InformasiKonsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem InformasiAlex Adipati
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Hasmul Tafit
 
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)ENDANG YADI
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Hasmul Tafit
 
sistem informasi manajemen
sistem informasi manajemensistem informasi manajemen
sistem informasi manajementriadiputra
 
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENMATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENRisky Amalia
 
Kualitas berita media
Kualitas berita mediaKualitas berita media
Kualitas berita mediaFins Purnama
 
Sistem Informasi Akuntansi 2 (Cloud Computing)
Sistem Informasi Akuntansi 2 (Cloud Computing)Sistem Informasi Akuntansi 2 (Cloud Computing)
Sistem Informasi Akuntansi 2 (Cloud Computing)fuad1295
 
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, akuntansi, universitas mercu buana, 2017(2)
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, akuntansi, universitas mercu buana, 2017(2)Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, akuntansi, universitas mercu buana, 2017(2)
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, akuntansi, universitas mercu buana, 2017(2)Wahyudiyato Wahyudiyanto
 
Teori 2 sistem informasi manajemen
Teori 2 sistem informasi manajemenTeori 2 sistem informasi manajemen
Teori 2 sistem informasi manajemenYuliani_muharromah
 
Bab 2 sistem informasi
Bab 2 sistem informasiBab 2 sistem informasi
Bab 2 sistem informasiSaifudin Bahri
 
Landasan teori komunikasi dan informasi
Landasan teori komunikasi dan informasi Landasan teori komunikasi dan informasi
Landasan teori komunikasi dan informasi Novaria Roy
 
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIFSISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIFAl Putri Oktavia
 
Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiRhara Apriliant
 
Pertemuan 3 Konsep Dasar Sistem Informasi,konsep manajemen & pengambilan kepu...
Pertemuan 3 Konsep Dasar Sistem Informasi,konsep manajemen & pengambilan kepu...Pertemuan 3 Konsep Dasar Sistem Informasi,konsep manajemen & pengambilan kepu...
Pertemuan 3 Konsep Dasar Sistem Informasi,konsep manajemen & pengambilan kepu...Hanny Hikmayanti
 

Viewers also liked (20)

pengertian,komponen,dan karakter tekhnologi informasi dan komunikasi
pengertian,komponen,dan karakter tekhnologi informasi dan komunikasipengertian,komponen,dan karakter tekhnologi informasi dan komunikasi
pengertian,komponen,dan karakter tekhnologi informasi dan komunikasi
 
transformasi informasi
transformasi informasitransformasi informasi
transformasi informasi
 
Konsep sistem informasi[1]
Konsep sistem informasi[1]Konsep sistem informasi[1]
Konsep sistem informasi[1]
 
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 
transformasi informasi
transformasi informasitransformasi informasi
transformasi informasi
 
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem InformasiKonsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2
 
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
Konsep SIM ( sistem informasi manajemen)
 
Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2Otomatisasi perkantoran 2
Otomatisasi perkantoran 2
 
sistem informasi manajemen
sistem informasi manajemensistem informasi manajemen
sistem informasi manajemen
 
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENMATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 
Kualitas berita media
Kualitas berita mediaKualitas berita media
Kualitas berita media
 
Sistem Informasi Akuntansi 2 (Cloud Computing)
Sistem Informasi Akuntansi 2 (Cloud Computing)Sistem Informasi Akuntansi 2 (Cloud Computing)
Sistem Informasi Akuntansi 2 (Cloud Computing)
 
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, akuntansi, universitas mercu buana, 2017(2)
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, akuntansi, universitas mercu buana, 2017(2)Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, akuntansi, universitas mercu buana, 2017(2)
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, akuntansi, universitas mercu buana, 2017(2)
 
Teori 2 sistem informasi manajemen
Teori 2 sistem informasi manajemenTeori 2 sistem informasi manajemen
Teori 2 sistem informasi manajemen
 
Bab 2 sistem informasi
Bab 2 sistem informasiBab 2 sistem informasi
Bab 2 sistem informasi
 
Landasan teori komunikasi dan informasi
Landasan teori komunikasi dan informasi Landasan teori komunikasi dan informasi
Landasan teori komunikasi dan informasi
 
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIFSISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
 
Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi
 
Pertemuan 3 Konsep Dasar Sistem Informasi,konsep manajemen & pengambilan kepu...
Pertemuan 3 Konsep Dasar Sistem Informasi,konsep manajemen & pengambilan kepu...Pertemuan 3 Konsep Dasar Sistem Informasi,konsep manajemen & pengambilan kepu...
Pertemuan 3 Konsep Dasar Sistem Informasi,konsep manajemen & pengambilan kepu...
 

Similar to Kualitas informasi

4.1. konsep informas
4.1. konsep informas4.1. konsep informas
4.1. konsep informasRio Nugroho
 
Sim pertemuan 3 - konsep dasar informasi sistem informasi (revisi 2016)
Sim   pertemuan 3 - konsep dasar informasi sistem informasi (revisi 2016)Sim   pertemuan 3 - konsep dasar informasi sistem informasi (revisi 2016)
Sim pertemuan 3 - konsep dasar informasi sistem informasi (revisi 2016)Agung Widarman
 
Sistem informasi analisis ainur rohmah 14.120.0015.
Sistem informasi analisis ainur rohmah 14.120.0015.Sistem informasi analisis ainur rohmah 14.120.0015.
Sistem informasi analisis ainur rohmah 14.120.0015.ainur_rohmah
 
Mengelola data dan informasi
Mengelola data dan informasiMengelola data dan informasi
Mengelola data dan informasiAsril Siregar
 
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesiaMengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesiapoeputri
 
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesiaMengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesiaInsani Jannah
 
Makalah sistem informasi dhizah1
Makalah sistem informasi dhizah1Makalah sistem informasi dhizah1
Makalah sistem informasi dhizah1AdhizahNur
 
Tugas sim,yolanda sibuea (43218110037),yananto mihadi putra se.,m si, sistem ...
Tugas sim,yolanda sibuea (43218110037),yananto mihadi putra se.,m si, sistem ...Tugas sim,yolanda sibuea (43218110037),yananto mihadi putra se.,m si, sistem ...
Tugas sim,yolanda sibuea (43218110037),yananto mihadi putra se.,m si, sistem ...YolandaSibuea
 
Makalah sim pendidikan
Makalah sim pendidikanMakalah sim pendidikan
Makalah sim pendidikanAsep Supriatna
 
YONO, TUGAS MAKALAH SEBELUM UAS, ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, P...
YONO, TUGAS MAKALAH SEBELUM UAS, ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, P...YONO, TUGAS MAKALAH SEBELUM UAS, ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, P...
YONO, TUGAS MAKALAH SEBELUM UAS, ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, P...yonostheven
 
Penerapan Sistem Informasi Management
Penerapan Sistem Informasi ManagementPenerapan Sistem Informasi Management
Penerapan Sistem Informasi ManagementYuliawanti Ginaris
 
SIPI, Puji Rahayu, HapziALi, Tugas uts implementasi sistem informasi dan peng...
SIPI, Puji Rahayu, HapziALi, Tugas uts implementasi sistem informasi dan peng...SIPI, Puji Rahayu, HapziALi, Tugas uts implementasi sistem informasi dan peng...
SIPI, Puji Rahayu, HapziALi, Tugas uts implementasi sistem informasi dan peng...pujirahayum99
 
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
257   ratna dwi anjani - implementasi sim257   ratna dwi anjani - implementasi sim
257 ratna dwi anjani - implementasi simratnadwi anjani
 
Informasi.s3.pptx
Informasi.s3.pptxInformasi.s3.pptx
Informasi.s3.pptxalul3
 

Similar to Kualitas informasi (20)

4.1. konsep informas
4.1. konsep informas4.1. konsep informas
4.1. konsep informas
 
2. pertemuan ke 2
2. pertemuan ke 22. pertemuan ke 2
2. pertemuan ke 2
 
Sim pertemuan 3 - konsep dasar informasi sistem informasi (revisi 2016)
Sim   pertemuan 3 - konsep dasar informasi sistem informasi (revisi 2016)Sim   pertemuan 3 - konsep dasar informasi sistem informasi (revisi 2016)
Sim pertemuan 3 - konsep dasar informasi sistem informasi (revisi 2016)
 
Sistem informasi analisis ainur rohmah 14.120.0015.
Sistem informasi analisis ainur rohmah 14.120.0015.Sistem informasi analisis ainur rohmah 14.120.0015.
Sistem informasi analisis ainur rohmah 14.120.0015.
 
Konsep informasi
Konsep informasiKonsep informasi
Konsep informasi
 
2 Konsep Informasi
2 Konsep Informasi2 Konsep Informasi
2 Konsep Informasi
 
Mengelola data dan informasi
Mengelola data dan informasiMengelola data dan informasi
Mengelola data dan informasi
 
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesiaMengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
 
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesiaMengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
Mengelola data informasi di tmpt kerja indonesia
 
Makalah sistem informasi dhizah1
Makalah sistem informasi dhizah1Makalah sistem informasi dhizah1
Makalah sistem informasi dhizah1
 
Tugas sim,yolanda sibuea (43218110037),yananto mihadi putra se.,m si, sistem ...
Tugas sim,yolanda sibuea (43218110037),yananto mihadi putra se.,m si, sistem ...Tugas sim,yolanda sibuea (43218110037),yananto mihadi putra se.,m si, sistem ...
Tugas sim,yolanda sibuea (43218110037),yananto mihadi putra se.,m si, sistem ...
 
Si pert 2
Si pert 2Si pert 2
Si pert 2
 
Si pert 2
Si pert 2Si pert 2
Si pert 2
 
Si pert 2
Si pert 2Si pert 2
Si pert 2
 
Makalah sim pendidikan
Makalah sim pendidikanMakalah sim pendidikan
Makalah sim pendidikan
 
YONO, TUGAS MAKALAH SEBELUM UAS, ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, P...
YONO, TUGAS MAKALAH SEBELUM UAS, ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, P...YONO, TUGAS MAKALAH SEBELUM UAS, ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, P...
YONO, TUGAS MAKALAH SEBELUM UAS, ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI, P...
 
Penerapan Sistem Informasi Management
Penerapan Sistem Informasi ManagementPenerapan Sistem Informasi Management
Penerapan Sistem Informasi Management
 
SIPI, Puji Rahayu, HapziALi, Tugas uts implementasi sistem informasi dan peng...
SIPI, Puji Rahayu, HapziALi, Tugas uts implementasi sistem informasi dan peng...SIPI, Puji Rahayu, HapziALi, Tugas uts implementasi sistem informasi dan peng...
SIPI, Puji Rahayu, HapziALi, Tugas uts implementasi sistem informasi dan peng...
 
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
257   ratna dwi anjani - implementasi sim257   ratna dwi anjani - implementasi sim
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
 
Informasi.s3.pptx
Informasi.s3.pptxInformasi.s3.pptx
Informasi.s3.pptx
 

Kualitas informasi

  • 1. BAB I PEMBAHASAN A. Pengertian Informasi Informasi bagaikan darah yang mengalir dalam tubuh. Begitu pula dalam suatu organisasi, sehingga informasi memegang peranan yang sangat penting dalam organisai tesebut. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi ”lumpuh” dan tamat pada akhirnya. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting bagi suatu sistem? Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (events) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata adalah suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.Kualitas informasi tergantung tiga hal, yaitu : a. Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau tidak menyesatkan. b. Tepat pada waktunya (timelines) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi.
  • 2. c. Relevan (relevance) Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila memfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. B. Pengertian dan Peranan SIM Bagi orang yang belum pernah belajar tentang Sistem Informasi Manajemen (SIM), sering sekali pengertian SIM menjadi rancu dengan pengolahan data. Untuk memberikan pengertian yang benar tentang SIM, berikut ini diberikan beberapa definisi: a. Data Processing (Pengolahan Data): adalah manipulasi atau transformasi simbul-simbul sebagai bilangan-bilangan dan huruf-huruf untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Pengolahan data mencakup semua kegiatan yang termasuk didalam mempertahankan akurasi dan rekor yang up-todate dari operasi suatu perusahaan. Pengolahan data meliputi pengumpulan data yang menggambarkan aktivitas perusahaan, manipulasi data menjadi bentuk yang berguna, menyimpan data sampai digunakan kembali, dan menghasilkan dokumen-dokumen yang dapat digunakan oleh perorangan ataupun kelompok, baik dari dalam maupun luar perusahaan. b. Sistem Informasi Manajemen (SIM): adalah sistem formal dan informal yang menyediakan informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya. Informasi ini penting bagi manajer atau karyawan dalam membantu pengambilan keputusan.
  • 3. C. Manajemen Informasi Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk mencerminkan kondisi fisik perusahaan. Dapat dibayangkan bagaimana perusahaan yang besar hampir sepenuhnya harus mengandalkan informasi. Para eksekutif sangat mungkin menganggap informasi sebagai sumberdaya mereka yang paling berharga. Jenis-jenis Sumber daya Informasi: 1. Manusia 2. Material 3. Mesin (termasuk fasilitas dan enerji) 4. Uang 5. Informasi (termasuk data) Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat digunakan secara efektif. Empat jenis sumber daya yang pertama memiliki wujud, ada secara fisik, dan dapat disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumberdaya yang terakhir, informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuknya, disebut sumberdaya konseptual. D. Manajemen Sumberdaya Sumber daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan. Setelah sumberdaya disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya, meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer
  • 4. mengganti sumberdaya ini pada saat kritis—sebelum sumberdaya tersebut menjadi tidak efisien atau usang. E. Bagaimana Informasi Dikelola Manajer bukan saja mengelola sumberdaya fisik, tetapi juga sumberdaya konseptual. Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian dipastikan siapa yang layak memperoleh informasi tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan menggantikan dengan yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini: memperoleh informasi, menggunakan secara efektif, dan membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi. F. Fungsi Informasi Dalam Sutanta (2004: 5) disebutkan beberapa fungsi informasi yaitu antara lain: 1. Menambah pengetahuan Dengan adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya sehingga dapat menggunakannya untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2. Mengurangi ketidakpastian Dengan informasi akan dapat diperkirakan apa yang akan terjadi sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. 3. Mengurangi resiko kegagalan Dengan adanya informasi perkiraan tentang apa yang akan terjadi akan membantu dalam langkah-langkah antisipasi sehingga resiko kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
  • 5. 4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan Dengan adanya informasi akan menyebabkan keanekaragaman pendapat akan berkurang sehingga proses pengambilan keputusan lebih terarah 5. Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan-keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan. Dengan adanya informasi yang diperlukan akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasar informasi yang diperoleh. G. Kualitas Informasi Kualitas informasi menentukan apakah suatu informasi berguna atau tidak. Informasi dapat berguna jika kualitasnya baik baik buruknya kualitas informasi dipengaruhi oleh tiga penentu, yaitu: a. Isi informasi b. Waktu penyajian c. Bentuk penyajian Ketiga penentu tersebut dapat dikendalikan oleh manajemen sehingga manajemen harus menjaga agar penentu (variabel) tersebut dapat meningkatkan kualitas informasi. a. Isi Informasi Isi informasi adalah berbagai hal yang menjadi pokok laporan. Syarat-syarat isi infomasi yang baik antara lain: 1. Akurasi atau ketepanan (accuracy), yaitu ketepatan informasi dengan objek yang diwakilinya.
  • 6. 2. Relevansi (relevance), yaitu kesesuaian antara informasi dengan masalah yang akan dipecahkan berdasarkan informasi tersebut. 3. Kelengkapan (completeness), yaitu cukup tidaknya informasi jika digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan. 4. Ringkas (conciseness), yaitu jumlah informasi yang harus ditampilkan tanpa berlebihan. 5. Lingkup atau cakupan (scope), artinya informasi yang disampaikan harus dapat meliputi semua objek yang harus disampaikan. 6. Kinerja informasi (performance), artinya seberapa sering informasi dapat berguna bagi pembuat keputusan. b. Waktu Penyajian Dalam penyajian informasi, harus memperhatikan waktu penyajiannya. Informasi yang terlambat disajikan tidak ada gunanya lagi. Waktu penyajian informasi yang baik harus memenuhi beberapa syarat, antara lain: 1. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi disampaikan saat informasi tersebut diperlukan dalam pengambilan keputusan. Biasanya saat paling baik adalah saat akan dilakukan analisis. 2. Keterkinian (currency) informasi, artinya informasi harus benar-benar mencerminkan keadaan paling baru. Misalnya laporan penjualan minggu ini, meliputi Senin hingga Minggu, untuk dirapatkan pada Senin berikutnya. Informasi harus menunjukkan penjualan hingga menit-menit terakhir took tutup pada hari minggu, bukan informasi hingga minggu pagi ketika took baru buka. 3. Frekuensi (frequency) penyampaian informasi harus sesuai dengan frekuensi pengambilan keputusan oleh manajemen. Bila informasi terlalu sering disampaikan, juga
  • 7. belum tentu baik bagi manajemen, karena hanya akan menyebabkab biasnya informasi. Apabila manajemen membuat keputusan seminggu sekali, maka informasi juga perlu disediakan seminggu sekali sebelum pembuatan keputusan dilakukan. 4. Cakupan waktu (time period) harus sesuai dengan informasi yang diperlukan. Untuk pembuatan keputusan strategis, informasi yang diperlukan adalah informasi jangka panjang. Sebaliknya, untuk keputusan sederhana (yang bersifat operasional, misalnya memindahkan lokasi barang dagangan), tidak diperlukan informasi yang mencakup rentang waktu lama. c. Bentuk Informasi Karakteristik informasi antara satu dengan yang lain berbeda-beda sehingga bentuk penyajiannya juga berbeda. Sebagai contoh, informasi yang berkaitan dengan rentang waktu akan lebih mudah dipahami jika disajikan dengan grafik yang berbentuk kurva. Informasi hasil polling/voting mengenai suatu hal akan lebih mudah dipahami dan lebih menarik jika disajikan dalam bentuk diagram lingkaran atau batang. Pemilihan bentuk penyajian informasi akan sangat mempengaruhi keberhasilan pembaca informasi dalam memahami informasi tersebut. Syarat-syarat bentuk penyajian informasi yang baik antara lain: 1. Kejelasan (clarity), adalah seberapa jelas dan seberapa tajam infromasi dapat dipahami pembaca. Misalnya biaya gaji saja, mungkin belum jelas bagi manajemen, melainkan harus dipisahkan biaya gaji pokok, biaya gaji variabel, dan biaya lembur. 2. Rincian (detail) laporan, artinya laporan harus dapat ditampilkan atau dapat disediakan bila diperlukan oleh pembacanya. Biasanya manajemen hanya memerlukan informasi secara garis besar saja, misalnya total penjualan.
  • 8. 3. Urutan (order) penyajian informasi, artinya penyajian informasi harus memperhatikan urutan dari informasi yang disajikan sehingga dapat mempermudah pembaca informasi. Urutan bisa ditentukan dari urutan nama (abjad) atau urutan angka, atau urutan tanggal. Sebagai contoh untuk mencari informasi dari seorang mahasiswa lebih mudah dilakukan jika data tersebut diurutkan berdasarkan nomor induk atau nama mahasiswa. 4. Cara penyajian (presentation), artinya penyajian informasi harus melihat kecocokan informasi dengan cara penyajiannya. Cara penyajian informasi ada berbagai cara antara lain dengan grafik, warna, kata-kata, perbandingan, garis runtutan, dan sebagainya. 5. Sarana (media) pelaporan yang tepat Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. H. Pengertian Informasi Menurut McFadden, dkk (1999) sebagaimana dikutip oleh Abdul Kadir dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi bahwa “Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”.(Kadir, 2003:31)
  • 9. Berbeda dengan Shannon dan Weaver, menurut mereka “Informasi adalah jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat. (Kadir, 2003:31) Sedangkan menurut Davis (1999),”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”. (Kadir, 2003:31) Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”.(Davis, 1984:28) Menurut SP Hariningsih dalam bukunya Teknologi Informasi bahwa, “Informasi adalah hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian (event) yang nyata(fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.(Hariningsih, 2005:69) 2.5.2. Ciri-ciri Informasi Menurut Davis sebagaimana dikutip oleh Abdul kadir dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi bahwa informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri, seperti berikut; 1. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar. 2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima. 3. Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
  • 10. 4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar. 5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat. (Kadir, 2003:34) 2.5.3. Kelompok Informasi Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data dan dari data dan memiliki nilai tambah. Dari kategorinya informasi dapat dikelompokkan menjadi: Informasi strategis, informasi ini digunakan untuk informasi jangka panjang, mencakup informasi eksternal (tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan dan sebagainya. Informasi strategis biasanya dipakai oleh seorang manajer tingkat directorial untuk melakukan pengambilan keputusan. Hasil keputusannya juga harus bersifat strategis pula. Informasi taktis, informasi ini dibutuhkan untuk informasi jangka menengah seperti strategi penjualan yang dapat dipakai untuk menyususn rencana-rencana penjualan. Informasi teknis, informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari- hari, informasi peesediaan, retur penjualan, dan laporan harian. (Hariningsih, 2005: 75) 2.6. Tinjauan Tentang Kualitas Informasi 2.6.1. Pengertian Kualitas Informasi
  • 11. Menurut Sedarmayanti dalam bukunya Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, bahwa “Kualitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi, dan harapan”.(Sedarmayanti, 2001:52). Sedangkan Informasi menurut Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi adalah “kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau Internasional”. (Cangara, 2005: 57) Dari kedua definisi diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa kualitas informasi adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi, dan harapan dari sebuah kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau Internasional. 2.6.2. Faktor-Fakor Kualitas Informasi Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen, baik buruknya kualitas informasi dipengaruhi oleh tiga penentu, yaitu: 1. Isi informasi, berbagai hal yang dilaporkan. 2. Waktu penyajian, informasi yang terlambat disajikan tidak ada gunanya lagi, dan 3. Bentuk informasi, tipe jenis informasi memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga memerlukan bentuk yang berbeda pula. (Winarno, 2004:34) 2.6.2.1. Isi Informasi
  • 12. Menurut Abdul Kadir dalam bukunya ”Pengenalan Sistem Informasi” yang menentukan isi informasi, yaitu: 1. ”Akurasi menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau reliabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat. Penyebab ketidakakurasian adalah bias dan kesalahan acak. Bias diakibatkan oleh kesalahan ketika dapat diukur, dihimpun, diproses atau disajikan. Kesalahan entri data atau kealpaan dalam mencatat transaksi merupakan penyebab ketidak akurasian informasi yang dihasilkan. Akurasi dapat ditingkatkan melalui ketelitian yang lebih tinggi dalam mengumpulkan dan memproses data. Proses umpan balik dengan cara mengirimkan informasi ke pemakai dan meminta tanggapan terhadap informasi tersebut merupakan contoh lain untuk meningkatkan akurasi.”(Kadir, 2002:40- 41) 2. ”Relavan berarti bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap pemakai berbeda-beda”.(Kadir, 2002:45) 3. ” Idealnya, informasi yang penting bagi pengambilan keputusan haruslah lengkap (tidak ada yang hilang) sehingga dapat mengurangi faktor ketidakpastian”.(Kadir, 2002:43) 4. ”Kadangkala informasi yang terlalu detail tidak memberikan hasil yang lebih baik, tetapi malah sebaliknya, karena informasi semakin sulit untuk diresap dan dipahami. Selain itu, penerima informasi mungkin tidak punya waktu banyak untuk melakukan interpretasi. Istilah over load/ informasi yang berlebihan
  • 13. merupakan istilah yang ditujukan untuk menyatakan adanya informasi yang terlalu melimpah-ruah dan membingungkan. Pada keadaan seperti ini, ada kemungkinan penerima informasi malah mengabaikan informasi yang formal dan berganti menggunakan petunjuk-petunjuk tidak formal (misalnya gosip atau prasangka). Dalam pengambilan keputusan akibatnya sangat berisiko. Oleh karena itu, seringkali informasi yang rinci perlu dikemas dalam bentuk yang lebih ringkas berupa ringkasan/ ikhtisar. Hal yang terpenting, informasi harus diringkas agar sesuai dengan kebutuhan penerima informasi sebagai berikut, pihak manajemen tingkat tinggi memerlukan data yang lebih ringkas daripada pihak menajemen tingkat menengah”.(Kadir, 2002:43) 2.6.2.2. Waktu Penyajian Informasi Yang menentukan baik buruknya sebuah informasi dalam waktu penyajiannya menurut Abdul Kadir dalam bukunya ”Pengenalan Sistem Informasi” bahwa: ”Ketepatan waktu (time liness) menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang/ kedaluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan”.(Kadir, 2002:42) Sedangkan menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya ”Sistem Informasi Manajemen” menyatakan bahwa ”Keterkinian (currency) informasi, yaitu informasi harus benar-benar mencerminkan keadaan paling baru”. (Winarno, 2004:35)
  • 14. 2.6.2.3. Bentuk Informasi Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya ”Sistem Informasi Manajemen” yang menentukan baik buruknya bentuk informasi ditentukan 1. ”Kejelasan (clarity) dari informasi harus disajikan secara jelas, dengan cara meminta tanggapan atau umpan balik terhadap informasi tersebut” (Winarno, 2004:36) 2. “Rincian (detail) laporan harus dapat ditampilkan dan dapat disediakan bila diperlukan oleh pembacanya. Biasanya, manajemen hanya memerlukan informasi secara garis besar saja. Misalnya total penjualan”.(Winarno, 2004:36) 3. ”Cara penyajian bisa dilakukan dengan grafik, dengan warna, dengan kata-kata, dengan perbandingan, dengan garis runtutan, dan lain sebagainya. Informasi yang berbeda memerlukan cara penyajian yang berbeda pula”.(Winarno, 2004:36) 4. ”Sarana (media) pelaporan informasi dapat dilaporkan melalui berbagai media, misalnya e-mail, laporan tercetak/ buku, tampilan dilayar, laporan melalui pesan singkat ditelepon seluler, informasi berbentuk film di disk, atau tampilan di internet informasi yang sederhana dapat disampaikan melalui media yang sederhana, media yang rumit harus disampaikan melalui media tercetak agar bisa dibaca berulangkali dengan mudah”. (Winarno, 2004:36) C. Kualitas Informasi
  • 15. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa meyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan. D. Nilai Informasi Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pegambilan keputusan tentang sesuatu keadaan. Masalahnya adalah berapa harus dibayar
  • 16. oleh perusahaan untuk mendapatkan informasi tersebut. Apakah informasi yang didapat sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya? Misalnya suatu perusahaan minyak membeli hak pengeboran sebesar 10 juta dollar US dan yakin bahwa investasi tersebut akan sangat bernilai jika pemilikan tersebut mengandung paling sedikit 5 juta barrel minyak mentah. Sedang perusahaan belum mengetahui seberapa banyak minyak mentah yang dikandung di dalam pemilikan tersebut. Ketidakyakinan ini dapat dikurangi dengan mendapatkan informasi tambahan yang berkualitas. Misalnya dengan mengadakan alat pengukur seismic shot atau meminta pendapat dari ahli geologi minyak. Untuk maksud mendapatkan informasi tersebut sepadan atau lebih besar atau lebih efektif dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut, maka dikatakan informasi tersebut bernilai. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu system informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Karena sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness, atau cost-benefit. BAB III GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN A. Definisi Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (sistem
  • 17. informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based information processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut : 1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan. 2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran. 3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system). 4. Sistem informasi personalia (personnel information systems) 5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems) 6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems) 7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems). 8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems) 9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems)
  • 18. 10. Sistem informasi teknik (engineering information systems) Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas. Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level. D. Konsep Pokok Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis. SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi. Tanggapan berikut ini memperkenalkan konsep-konsep utama secara singkat. Konsep Penjelasan Informasi Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian. Yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu. Manusia sebagai pengolah informasi Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi
  • 19. menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka. Konsep sistem Karena sistem informasi menajemen adalah sebuah sistem,maka konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi. Konsep organisasi dan manajemen Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukungfungsi menajemen. Informasi adalah penentu yangpenting dalam bentuk keorganisasian. Konsep pengambilan keputusan Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan rancangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi. Nilai informasi Informasi mengubah keputusan. Perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi. Kualitas Informasi 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Selain itu juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Komponen akurat meliputi : Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
  • 20. Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran. Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan 2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidakmempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapatberakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasidisebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untukmendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. 3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu denganyang lainnya berbeda. 4. Ekonomis informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebihbesar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapatditaksir nilai efektivitasnya 5. Mudah, Informasi mudah dipahami dan mudah diperoleh Pilar Kualitas Informasi Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model.
  • 21. “ Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).” Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, sehingga bisa melakukan pengembilan keputusan, dengan keputusan tersebut bisa melakukan tindakan sehingga menghasilkan hasil sebuah tindakan, hasil tadi dijadikan data dan selanjutnya dijadikan sebagai masukan untuk diolah kembali menjadi sebuah informasi.