Sistem pembangkit listrik tenaga gelombang laut menggunakan tiga metode utama yaitu channel system, float system, dan oscillating water column system yang memanfaatkan energi gerak gelombang laut untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.
2. Apa itu gelombang laut ?
Gelombang yang dihasilkan oleh angin karena
bertubrukan di permukaan laut. Energi ditransfer dari
angin ke gelombang.
Gelombang laut merupakan energi dalam transisi,
merupakan energi yang terbawa oleh sifat aslinya. Prinsip
dasar terjadinya gelombang laut adalah sebagai berikut
(waldopo,2008):
” Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya
(densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang
geraknya akan terbentuk gelombang. ”
3. Gelombang merupakan gerakan naik turunnya air
laut.Hal ini seperti ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1.
Energi gelombang kadang-kadang hampir sama dengan energi
pasang surut, akan tetapi sangat berbeda.
Gelombang perjalanan jarak besar di lautan dengan kecepatan
tinggi. Semakin lama dan lebih kuat angin bertiup di atas permukaan laut,
lebih tinggi, lebih lama, lebih cepat dan lebih kuat dari laut. Energi dalam
gelombang adalah sebanding dengan kuadrat dari tinggi gelombang,
sehingga gelombang tinggi sekitar dua meter memiliki empat kali kekuatan
gelombang tinggi satu meter.
4. Perkembangn Sejarah
gelombang laut
Tercatat, paten pertama penggunaan gelombang laut ada pada tahun
1799 di Paris, dibuat oleh Girard, namun paten ini belum diteruskan menjadi
sebuah alat konversi energi.
•Alat konversi energi gelombang laut pertama dibuat oleh
Bochaux-Praceique, seorang Perancis, tahun 1855 hingga 1973,
sudah ada 340 paten.
•Eksperimen modern mengenai sumber energi ini dimulai oleh
seorang warga Jepang bernama Yoshio Masuda.
•Lalu, pembangkit yang menggunakan energi pasang-surut air laut
pertama dibangun antara tahun 1960 hingga 1966 di Perancis
dengan kapasitas 240MW.
•Setelah, itu bermunculan berbagai pembangkit listrik mulai dari
kapasitas kecil (0.4 MW) hingga kapasitas 254 MW yang
dijadwalkan akan dibangun Korea Selatan pada tahun 2012.
5. Penelitian karakteristik arus laut yang telah dilakukan oleh Puslitbang Geologi
Kelautan (PPPGL) diawali pada tahun 2005 berkolaborasi dengan Program Studi Oceanografi
ITB. Pengukuran arus laut dilakukan menggunakan ADCP (Accoustic Doppler Current Profiler)
di Selat Lombok dan Selat Alas dalam kaitan dengan rencana penyiapan lokasi dan instalasi
untuk Turbin Kobold buatan Italia yang berkapasitas 300 kW di bawah koordinasi Kementerian
Riset dan Teknologi.
Tahun 2006 - 2010 telah dilaksanakan penelitian karakteristik arus laut di berbagai selat di Nusa
Tenggara yaitu Selat Lombok , Selat Alas, Selat Nusa Penida, Selat Flores, dan Selat Pantar.
Prototipe turbin pertama telah dibangun secara kemitraan bersama Kelompok Teknik
T-Files ITB dan PT Dirgantara Indonesia, dengan mengadopsi dan memodifikasi model turbin
Gorlov skala kecil (0,8 kW/cel). Perangkat pembangkit listrik ini selanjutnya telah diuji-coba di
kolam uji PPPGL Cirebon dan tahun 2008, dilanjutkan dengan uji lapangan tahun 2009 di Selat
Nusa Penida sehingga telah berhasil memperoleh "proven design".
Diharapkan pada tahun 2025 energi listrik tenaga arus laut yang dihasilkan dari
berbagai pembangkit (PLTAL) akan mencapai 5% dari sasaran kebijakan energi 25% bauran
energi Indonesia, sesuai visi bauran energi 25-25.
6. Cara kerja PLT gelombang laut
Dalam sistem pembangkitan tenaga gelombang laut, ada beberapa
peralatan penting yang sangat berperan mulai dari awal proses pembangkitan
hingga tenaga listrik dihasilkan yang nantinya tenaga listrik tersebut akan
disalurkan kepada para
konsumen. Peralatan-peralatan tersebut adalah:
a. Mesin konversi energi gelombang laut Berfungsi untuk menyalurkan energi
kinetik yang dihasilkan oleh gelombang laut yang kemudian
dialirkan ke turbin.
b. Turbin Berfungsi untuk mengubah energi kinetik gelombang menjadi
energi mekanik yang dihasilkan oleh perputaran rotor pada turbin.
c. Generator Di dalam generator ini energi mekanik dari turbin dirubah
kembali menjadi energi listrik atau boleh dikatakan generator ini sebagai
pembangkit tenaga listrik. Sistem pembangkitan pada pembangkit listrik
tenaga gelombang ini dapat dijelaskan melalui skema dibawah ini.
7. Skema sistem pembangkitan Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang
Energi
Mesin
konversi
Gelomb
energi
ang laut
Gelombang
laut
Turbin
Generator
Transmisi/
Beban
Pertama-tama aliran gelombang laut yang mempunyai energi kinetik masuk
kedalam mesin konversi energi gelombang. Kemudian dari mesin konversi aliran
gelombang yang mempunyai energi kinetik ini dialirkan menuju turbin. Di dalam
turbin ini, energi kinetik yang dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar
rotor. Kemudian dari perputaran rotor inilah energi mekanik yang kemudian
disalurkan menuju generator. Di dalam generator, energi mekanik ini dirubah
menjadi energi listrik (daya listrik). Dari generator ini, daya listrik yang dihasilkan
dialirkan lagi menuju sistem tranmisi (beban) melalui kabel laut. Daya listrik yang
disalurkan melalui kabel laut
8. Ada 2 cara untuk mengkonversi energi gelombang laut menjadi listrik, yaitu dengan
sistem off-shore (lepas pantai) atau on-shore (pantai):
•SistemOff–Shore
Dirancang pada kedalaman 40 meter dengan mekanisme kumparan yang memanfaatkan
pergerakan gelombang untuk memompa energi. Listrik dihasilkan dari gerakan relatif antara
pembungkus luar (external hull) dan bandul dalam (internal pendulum). Naik-turunnya pipa
pengapung di permukaan yang mengikuti gerakan gelombang berpengaruh pada pipa
penghubung yang selanjutnya menggerakkan rotasi turbin bawah laut.
•Sistem On – Shore
Sedangkan pada sistem on-shore, ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu channel system,
float system, dan oscillating water column system. Secara umum, pada prinsipnya, energi
mekanik yang tercipta dari sistem-sistem ini mengaktifkan generator secara langsung dengan
mentransfer gelombang fluida (air atau udara penggerak) yang kemudian mengaktifkan turbin
generator.
9. ada 3 metode yang dapat digunakan pada sistem on-shore
yaitu :
•channel system
•Float/Bouy System
•oscillating water column system
Float/Bouy System
channel system
oscillating water column system
10. Channel System (Wave Surge atau Focusing Devices)
Peralatan ini biasa juga
disebut
sebagai
tapered
channel
atau
kanal
meruncing
atau
sistem
tapchan,
dipasang
pada
sebuah struktur kanal yang
dibangun di pantai untuk
mengkonsentrasikan
gelombang
dan
menyalurkannya
melalui
saluran ke dalam bangunan
penjebak
seperti
kolam
buatan
(lagoon)
yang
ditinggikan.
Air
yang
mengalir keluar dari kolam
penampung
ini
yang
digunakan
untuk
membangkitkan
listrik
dengan
menggunakan
teknologi
standar
hydropower.
11. Float/Bouy System
Merupakan seperangkat
pelampung, bergerak naik turun
seiring gerak gelombang.Gerakan ini
layaknya gerakan piston dalam mesin
yang secara langsung atau melalui
konversi gerak mekanik dapat
menghasilkan
listrik.Sebuah
perangkat jalur penyerap terdiri dari
pelampung yang terhubung ke
komponen yang bergerak relatif satu
sama lain karena naik dan turunnya
gelombang.
Energi
mekanik
mendorong
sebuah
generator
listrik.Energi listrik diumpankan
bawah kabel pusar tunggal untuk
persimpangan di dasar laut.Beberapa
perangkat
dapat
dihubungkan
bersama-sama dan dihubungkan ke
pantai melalui kabel bawah laut
tunggal.Perangkat
ini
dapat
mengapung atau berlabuh ke dasar
laut. Sebuah perangkat jalur absorber
individu dapat memproduksi hingga
11 MW listrik
12. oscillating water column system
Alat
ini
membangkitkan listrik dari naik
turunnya air akibat gelombang
dalam sebuah pipa silindris yang
berlubang. Naik turunnya kolom
air ini akan mengakibatkan
keluar masuknya udara di lubang
bagian
atas
pipa
dan
menggerakkan
turbin.
Sederhananya, OWC merupakan
salah satu sistem dan peralatan
yang dapat mengubah energi
gelombang laut menjadi energi
listrik dengan menggunakan
kolom osilasi. Alat OWC ini akan
menangkap energi gelombang
yang mengenai lubang pintu
OWC, sehingga terjadi fluktuasi
atau osilasi gerakan air dalam
ruang OWC, kemudian tekanan
udara ini akan menggerakkan
baling-baling
turbin
yang
dihubungkan dengan generator
listrik sehingga menghasilkan
listrik.
13.
14. Sistem off-shore dirancang pada kedalaman 40 meter dengan mekanisme
kumparan yang memanfaatkan pergerakan gelombang untuk memompa energi.
Listrik dihasilkan dari gerakan relatif antara pembungkus luar (external hull) dan
bandul dalam (internal pendulum). Naik-turunnya pipa pengapung di permukaan
yang mengikuti gerakan gelombang berpengaruh pada pipa penghubung yang
selanjutnya menggerakkan rotasi turbin bawah laut. Cara lain untuk menangkap
energi gelombang laut dengan sistem off-shore adalah dengan membangun sistem
tabung dan memanfaatkan gerak gelombang yang masuk ke dalam ruang bawah
pelampung sehingga timbul perpindahan udara ke bagian atas pelampung. Gerakan
perpindahan
udara
inilah
yang
menggerakkan
turbin.
15. Oister Hydraulic Piston System
Bisa dilihat pada gambar ini energi gelombang laut di tangkap oleh alat
oyster wave. Dan di alat terdsebut ada sitem penggerak yaitu sistem
hidrolik dan di salurkan dengan menngunakan pipa bertekanan tinggi dan
di teransmisikan ke power plant yang ada di pantai yaitu Hydroelectric
power conversion plant.
16. Turbin ini bergerak di
karenakan
adanya
arus/gelombang dasar laut yang
disebabkan oleh pergerakan
lempengan bumi. Turbin ini di
rancang mengikuti aliran atau
flow arus laut. Sistem ini di
tanamkan ke dasar laut agar
tidak terbawa arus laut yang
kencang.
17.
18. Sistem ini kontrol pada
pembangkit tenaga gelombang laut
terdiri dari fisik, generator turbin
drive, dan inersia. Area turbin dan
torsi reaksi
generator dapat
dikontrol oleh berbagai tegangan
dan
kontrol
frekuensi.
Ada
beberapa
sistem
pendukung
lainnya, misalnya rem dan katup.
Sistem kontrol dalam pembangkit
harus berhubungan satu sama lain.
Gambar
disamping
ini
menunjukkan
turbin
yang
dikendalikan oleh suatu algoritma
pitch dan kombinasi drive generator
yang dikendalikan oleh suatu
algoritma daya.
19. Mengapa Wave Energy?
Energi gelombang memiliki potensi untuk menjadi salah satu bentuk yang
paling ramah lingkungan dari pembangkit listrik. Ini adalah sumber energi bersih
dan terbarukan dan potensinya sangat besar. Beberapa manfaat tambahan energi
gelombang adalah:
1. Dengan sumber daya energi gelombang didistribusikan di seluruh dunia, energi
gelombang menawarkan banyak negara manfaat dari keamanan pasokan listrik
negara tersebut.
2. Gelombang yang dihasilkan di daerah laut yang luas dan, sekali dihasilkan,
perjalanan jarak besar dengan hanya kehilangan energi kecil.
3. Gelombang dapat diantisipasi satu atau dua hari di muka melalui pengukuran
satelit langsung dan prakiraan meteorologi yang menyediakan tingkat tinggi
prediktabilitas dan perencanaan jaringan maka baik.
4. Sumber energy yang tidak ada habisnya.
20. Kelebihan dan Kekurangan
Adapun kelebihan dan kekurangan dari energi gelombang laut
diantaranya
Kelebihan :
• energi bisa diperoleh secara gratis
• tidak butuh bahan bakar
• tidak menghasilkan limbah
• mudah dioperasikan walau pun
pembangunan pertama agak sulit
• biaya perawatan rendah (alat yang tahan
korosi)
• dapat menghasilkan energi dalam jumlah
yang memadai
Kekurangan:
Bergantung pada ombak. Kadang dapat energi, kadang pula tidak, sehingga perlu
menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara konsisten
Gelombang laut merupakan energi dalamtransisi, merupakan energi yang terbawa oleh sifataslinya. Prinsipdasarterjadinyagelombanglautadalahsebagaiberikut (waldopo,2008):” Jika ada dua massa benda yang berbedakerapatannya ( densitasnya) bergesekan satu samalain, maka pada bidang geraknya akan terbentukgelombang. ”Gelombang merupakan gerakan naik turunnyaair laut. Hal inisepertiditunjukkanpadagambar 1.