Dokumen tersebut merangkum peristiwa kelahiran Yesus Kristus sebagai pemenuhan janji Allah untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Dokumen tersebut juga mengajak pembaca untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi demi keselamatan jiwa.
2. Langit menceritakan kemuliaan Tuhan,
angkasa raya memberitahukan keagunganNya,
seluruh ciptaanNya menunjukkan
kemahakuasaan Tuhan semesta alam. Malam
berganti siang, dan siang berganti malam dan
semuanya tunduk dibawah perintah dan
kendali Tuhan, dan tidak ada yang tersembunyi
di hadapan Allah, untuk itu marilah kita
mendengarkan tuturan penciptaan yang telah
Allah lakukan.
3. Matahari telah terbit, sebagai tanda kehidupan sudah dimulai. Setiap hari Tuhan memberikan
hikmatNya. Pada waktu malam tiba maka matahari berganti dengan bulan, itu pertanda bahwa
haripun berlalu, namun hikmat Tuhan akan tinggal didalam hati manusia. (Kejadian 1: 3-5 +
16)
Langit dan cakrawala saling berhias diri, mereka menyatakan keindahannya kepada bumi.
Kemudian kemegahan Langit dan cakrawala bersama sama mempertahankan keberadaannya
lalu menaungi bumi dari panas matahari. (Kejadian 1:6-8)
Udara adalah satu unsur yang amat penting bagi hidup manusia. Lihatlah rantai kehidupan
yang diciptakan Allah, polusi udara, dinetralkan oleh dedaunan tumbuh-tumbuhan kemudian
menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia, manusia merawat tumbuh-tumbuhan
sehingga pohon-pohon dengan segala jenis dan warnanya tumbuh subur dalam ruang lingkup
alam. (Kejadian 1: 11-13)
Allah menciptakan hewan-hewan. Segala jenis hewan itu menghiasi alam semesta,
keberadaanya adalah hasil karya Tuhan yang direncanakan dengan apik. Keberadaan hewah-
hewan itu bukan sebagai pelengkap semata, namun ia ada sebagai salah satu mahluk yang
dibutuhkan ada di bumi. Rantai kehidupan itu menjadi semakin lengkap dan saling terkait
sehingga tercipta sebuah lingkaran kehidupan yang komplit sempurna dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya. (Kejadian 1: 24-25)
4. Sungguh baik segala yang diciptakanNya menurut pemandangan Allah. damai dan
ketentraman yang tiada tara menyelimuti bumi waktu itu, sehingga kasih yang dingin seperti
yang kita rasakan sekarang tidak pernah terasakan disana. Semua menjadi hidup sehidup
hidupnya di dalam kehangatan kasih Allah sang creator. (Kejadian 1: 31; Mazmur 24: 1)
Sedemikian hebatnya keteraturan rancangan Allah sehingga masing masing ciptaan
memperoleh tempat yang amat tepat untuk berpijak. Manusia mempunyai tempat berteduh,
segala jenis pohon tumbuh dalam lingkungan yang subur dan hewan memiliki komunitasnya
sendiri sehingga mereka memiliki wahana meletakkan kepalanya. Sungguh tidak ada yang
kurang, semua menjadi baik. (Mamur 19: 2-5)
Tuhan menciptakan laut berwarna biru terhampar sangat luas yang menjadi rumah segala jenis
ikan yang tak terhitung jumlah dan jenisnya. Dengan kehebatan sang pencipta, laut itu dipagari
oleh daratan dan dikelilingi tanah yang ditumbuhi pepohonan. Ikan ikan menari dengan
gembira ria berkejar-kejaran ditengah gemerinciknya air laut yang bening. Allah menciptakan
ribuan pulau-pulau, dan air laut menjembataninya sehingga antara pulau yang satu dengan
pulau lainnya dapat disebrangi. Sungguh semuanya itu diciptakan oleh Allah dengan
firmanNya. (Kejadian 1: 10+21)
5. Setelah manusia jatuh dalam dosa maka seantero
hidupnya menjadi berubah, akibatnya kehidupan
yang baik dan saleh sekalipun tidaklah mampu
untuk memuaskan hatinya. Keinginan manusia
tidak akan pernah terpuaskan karena selalu
merasa kurang, itulah tabiat asli manusia sejak
Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa. Akibat dari
tuntutan keinginan dan tawaran yang
menggiurkan maka manusia menjadi serakah.
Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di
dalam dosa?
6. Setiap hari kita bisa menyaksikan kemajuan dalam segala segi kehidupan, antara lain ilmu
pengetahuan maju pesat, tekhnologi informatika semakin canggih, semua hal ini menyebabkan
manusia menjadi lebih mudah memenuhi keinginannya. Yang menjadi pertanyaannya adalah,
apakah dampak kemajuan itu selalu berguna bagi kehidupan manusia? Lihatlah
disekelilingmu, hampir setiap orang cenderung selalu mementingkan dirinya sendiri. Sudah
sangat jarang ada orang yang perduli dengan sesamanya. (Roma 3: 23; 5: 12)
Keinginan memperoleh kekuasaan menjadikan sifat manusia egois. Egois artinya seluruh
keinginannya fokus terhadap pemenuhan kebutuhannya sendiri, tak perduli apakah hal itu
merugikan orang lain yang penting aku puas. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali
menjadi budak. Akhir dari semua ini adalah yang kuat semakin kuat dan yang lemah semakin
lemah. (Amsal 3: 5-6; Mazmur 145: 8-9)
Tidak ada yang salah dengan kekayaan asal saja hal itu didapatkan dari hasil jerih lelah,
namun jika yang kaya semakin kaya karena memiskinkan orang miskin dan yang miskin
semakin miskin oleh ulah orang kaya yang serakah itulah yang merusak tatanan kehidupan
masyarakat. Bagi orang serakah kebaikan yang diupayakan oleh pemerintah dianggap sebagai
sandiwara dan dongeng belaka. Kebaikan diukur dengan uang akhirnya manusia hidup
ditengah tengah perhambaan akan uang. (Amsal 10: 22; Pengkotbah 5: 9; 1 Timotius 6: 10)
7. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orang tua tidak lagi dianggap sebagai penyalur hikmat
ilahi sehingga rasa hormat anak kepada orang tua menjadi semu. Penghargaan antara sesama
semakin berkurang. Mungkinkah kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian ? (Kolose
3: 20-22)
Kerakusan manusia menyebabkan bencana alam diberbagai tempat, ribuan korban manusia
terkapar oleh banjir bandang dan semua ini tidak dapat lagi dibendung. Keadaan alam menjadi
rusak dan porak-poranda. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi
berkilauan. Udara tidak lagi bersih karena dipenuhi asap kotor, air telah tercemar oleh limbah.
Dosa manusia membuat, alam tidak lagi bersahabat dengannya. (Kejadian 3: 17-18)
Sifat manusia berdosa mengakibatkan dia tidak menghargai hukum dan aturan, bahkan rasa
takut kepada Allah tidak ada pada orang itu. Orang berdosa menganggap, tidak ada arti
kebaikan dalam hidup, baginya menghalalkan segala cara untuk meraih cita cita adalah salah
satu jalan terbaik. Kebiasaan buruk “semau gue” menjadi sebuah corak budaya yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat. Teguran untuk insyaf tidak lagi diindahkan dan
sapaan tidak lagi terngiang ditelinganya. Semua telah pudar. (Mazmur 14: 1,3; 53: 3)
8. Allah menginginkan agar kebaikan kembali ke
dalam kehidupan manusia, agar manusia itu bisa
hidup sehidup hidupnya dalam kesejahteraan
penuh. Allah yang mahakasih tidak berkenan
kepada kematian orang fasik, melainkan kepada
pertobatannya dari segala dosa dan
pemberontakannya supaya ia hidup. Tuhan Allah
berfirman; “Aku akan bertindak terhadap engkau:
Aku akan memurnikan perakmu dengan garam
soda dan akan menyingkirkan segala timah dari
padanya.
9. Allah memprakarsai penyelamatan agar manusia bisa kembali berdamai
dengan Allah. Allah berulangkali menyampaikan janji keselamatan itu
melalui para nabiNya agar manusia dari satu generasi ke generasi
berikutnya terus percaya akan janji keselamatan itu. Pada awalnya
pembawa keselamatan itu dituturkan Allah kurang jelas dalam
pemandangan manusia, namun penuturan Allah itu tidak akan sia sia
karena janji itu semakin jelas. Demi kebaikan manusia, marilah kita
kembali dari jalan kegelapan menuju terang ilahi. (Ulangan 18: 18-19)
tidak ada gunanya menolak rencana Tuhan, bahkan jika kita membangkang
kepada Tuhan akibatnya sangat nyata, hidup kita menjadi tidak tentram,
penuh kegelisahan, kegusaran dan kesusahan hidup serta kebinasaan
kekal akan menjadi bagian kita. Sungguh Allah telah menyediakan sebuah
tempat terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya yaitu manusia yang
menerima dan percaya akan janji keselamatan itu. (Yesaya 14: 27; 43: 11-
12)
10. Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah kita, masihkah kita berani tidak mengindahkannya?
Apakah kita masih mengeraskan hati seperti orang fasik? Tidakkah lebih baik kalau kita
membuka pintu hati kita agar FirmanNya leluasa berkuasa dalam hati kita? Marilah saudaraku
kita meluluhkan hati kita yang keras, agar keselamatan yang dianugrahkan Allah menjadi milik
kita yang paling berharga. (Mazmur 24: 3-5)
Teman teman yang dikasihi Tuhan! bukankah kita sudah sering mendengar dan membaca
Firman Allah, dan perkataanNya telah sampai dengan jelas kepada kita? Bukankah hamba-
hambanya telah menyampaikan FirmanNya kepada kita sehingga Firman itu terus menerus
berdengung ditelinga kita? Masihkah kita terus menutup hati kita lalu menolaknya? (Hosea 4:
6; Mazmur 115: 13, 15)
Dengan kasih Allah yang besar, telah menyediakan keselamatan kekal bagi setiap orang yang
mau menerima janjiNya. Dia sediakan keselamatan itu dengan cuma-cuma oleh AnugrahNya.
Camkan dan terimalah Allah di dalam hidupmu. (Yesaya 9: 1-2)
11. Tibalah saatnya Allah menggenapi janji yang
telah disampaikanNya kepada umat manusia
melalui para nabi. Tepatnya dua ribu tahun
yang lalu Firman Allah itu telah menjadi
manusia dan Ia hidup ditengah tengah kita. Ia
berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika
peristiwa itu kita kenang, apa yang akan kita
perbuat?
12. Dua ribu tahun yang lalu, Yesus lahir dari seorang dara Maria, Ia hidup ditengah-tengah umat
dunia ini. Immanuel artinya Allah beserta kita. KehadiranNya di dunia ini bertujuan agar Ia
memberitahukan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, sedekat kehadiranNya di dalam
lingkungan manusia. Setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa tetapi yang tidak
percaya sudah berada dalam hukuman. (yesaya 9: 5; Yohanes 3: 16)
Hari ini kita merayakan kelahiran Yesus, Dialah mesias yang dijanjikan Allah kepada para nabi.
Kita merayakannya bukan lagi sebagai bayi Yesus tetapi sebagai Tuhan yang telah berkarya
untuk keselamatan semua umat manusia. Pada waktu kelahiranNya malaikat-malaikat sorgawi
menyanyikan nyanyian sorgawi dengan menyuarakan bahwa Raja Damai itu telah datang,
“kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi damai di bumi diantara mereka yang
berkenan kepadaNya. Sempurnalah sudah, pemberian Allah kepada umat manusia yang
berdosa supaya mendapat penebusan olehNya. (Lukas 2: 11-14)
Saat ini, Yesus datang mengetuk pintu hati kita masing-masing, mari saudaraku buka hatimu
yang terdalam, sebagai Tuhan dan Juruselamatmu pribadi, sebagai Rajamu yang harus
dipatuhi. Mari kita berikan hidup kita sepenuhnya kepadaNya, agar semuanya disempurnakan
kembali seperti pada waktu pertama kalinya Allah menciptakan Adam dan Hawa, dan seisi
dunia ini baik dan sempurna adanya. (Wahyu 3: 20; 1Yohanes 5: 11-12)
13. Allah telah memberi terangnya karena itu jangan lagi hidup dalam kegelapan. lihatlah surya
abadi telah terbit dari tunas Daud dan terimalah cahaya kemuliaan itu untuk menerangi
hidupmu agar menjadi terang dalam kegelapan dunia ini. Ia hadir dan menerangi seluruh umat
manusia bahkan semesta alam raya. Kegelapan telah disingkirkan melalui terangnya yang
ajaib, asalkan engkau membuka hatimu maka kekuatan sinar itu akan meresap dan
menerangi seantro hidupmu. (Yohanes 1: 9; Matius 5: 14,16)
yang dikasihi Tuhan Yesus, bersama-sama dengan para malaikat di sorga, mari kita
menyanyikan pujian yang bergema keseluruh dunia bahwa Yesus telah lahir dan menjadi Tuhan
dan Juruselamat dunia dan akan datang kembali untuk kali yang kedua untuk menjemput
umat pilihanNya. Pujilah Tuhan sebab Ia baik, pujilah Tuhan sebab Ia Mahaagung, kasih
setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang sampai selamanya. (mazmur 103: 1-2; 107: 1-3)
14. Keselamatan itu telah nyata dalam diri Yesus
Kristus yang pada hari ini kita merayakanNya.
Firman itu sungguh telah menjadi daging dan
kemuliaan Tuhan terpancar dalam diri Yesus
sang terang itu. Seluruh alam raya telah
dilingkupiNya. Hati yang beku dan keras telah
dicairkan dan dilembutkan. Mulialah namaMu
ya Tuhan, kami puji Dikau dengan segenap hati
kami, seperti para malak yang
mengungkapkan kemuliaanMu.
15. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang
berkenan kepadaNya. Kitalah orang-orang yang berkenan kepada Allah oleh karena percaya
kepada Yesus adalah Kristus Mesias dari Allah. Kita dimampukan memuliakan Allah oleh
tuntunan dan kekuatan dari Roh Kudus. Biarkanlah hidupmu dipimpin oleh Roh Kudus. (Roma
8: 14; Yohanes 14: 26-27)
Tuhan bersemayam di atas pujian-pujian umat yang mengasihiNya, Dia senang menerima
pujian dari orang orang yang mengasihiNya. Allah yang Mahakasih berkenan merima pujian
dan hormat dari umat tebusanNya, karena itu Pujilah Dia denga bersorak-sorai, pujilah Dia
gambus sepuluh tali, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling, pujilah Dia dengan
dengan tiupan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan Tuhan,
Haleluya.
Tuhan! Engkau Mahaadil dan Mahabijaksana. Tiada yang sebanding dengan Engkau.
Engkaulah satu-satunya Allah yang layak disembah. Pada saatnya nanti semua kerajaan yang
ada di bumi maupun di langit akan tunduk dan bertekuk lutut dihadapanMu. Bahkan semua
lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari segala Raja, tuan dari segala tuan.
(Filipi 2: 9-11)
16. Gloria in ekselsis Deo, Gloria bagi namaMu yang Mahakudus. Engkau datang
memperdamaikan manusia dengan diriMu melalui Yesus Kristus Tuhan kami. Kami mengenal
Allah Bapa karena kami mengenal Yesus AnakMu yang tunggal itu. Lihatlah, kesempurnaan kini
telah tiba bagi seluruh ciptaan yang telah rusak akibat dosa, karena itu bumi dan segala yang
bernafas yang ada di dalamnya menyambutnya penuh antusias dan sukacita.
Seluruh Alam raya berkumandang, mulai dari lembah ke lembah bercerita tanpa kata dan
suara, bukit yang satu berseru kepada ke bukit lainnya bahwa Tuhan telah menepati janjiNya.
Sudut-sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang
Raja Damai yang telah lahir di palungan di kota Daud. Kita juga yang hadir pada malam ini
tidak mau ketinggalan, karena apa yang diperbuat Tuhan itu adalah untuk kepentingan kita.
(Mazmur 98: 8-9; Matius 21: 9)
Hai manusia, Lihat dan perhatikanlah apa yang telah kulakukan di dunia ini dan juga didalam
dirimu. Aku menjadikan segala sesuatunya menjadi baru, itulah FirmanMu yang saat ini telah
nyata bagi kami semua. Kemuliaan bagi Engkau ya Bapa, Anak dan Roh Kudus ditempat yang
Mahatinggi. Amin (2 Korintus 5: 17; Wahyu 21: 1-2)
17. Jadi dimanakah Kristus sekarang ?
Apa yang harus kita lakukan kini dan
seterusnya?
Selamat UAS