SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Matematika Diskrit
GRAPH PLANAR DAN GRAPH
BIDANG
GRAPH PLANAR & GRAPH BIDANG
• Graph G disebut Graph Planar jika G dapat digambar
pada bidang datar sedimikian sehingga sisi-sisinya
tidak ada yang saling berpotongan kecuali mungkin
pada titik-titik dari sisi-sisi tersebut.
Graph Bidangpasti Graph Planar,tetapi sebaliknya tidak
berlaku
• Graph bidang atau pajangan G adalah graph planar
G yang digambar pada bidang datar sedemikian
sehingga tidak ada sisi-sisinya yang saling berpotongan
kecuali mungkin pada titik-titik akhir sisi-sisi tersebut.
Contoh:
Graph lengkap K1, K2, K3, dan K4 merupakan Graph Planar
K1 K2
K3
K4
V1 V2
V3
V4
K4
V1 V2
V3
V4
Contoh lain Graph Planar
V1 V2
V3
V4V5
V6
V1 V2
V3
V4V5
V6
V1
V2 V3
V4V5
V1 V2 V3
V4V5
K3.2
Graph K3,3
Contoh Graph non-Planar:
Graph lengkap K5:
V1 V2
V3
V4V5
V6
G
X
Y
JD
TEOREMA KURVA JORDAN:
Misalkan J adalah sebuah kurva tertutup sederhana pada
sebuah bidang datar D.
Titik X terletak di Interior J dan titik Y terletak di eksterior J.
Jika dibuat sebuah kurva yang menghubungkan titik X dan
titik Y pada bidang D, maka kurva tersebut pasti memotong
kurva J.
Teorema Kurva Jordan dapat
digunakan untuk menunjukkan
suatu graphbukan graph planar.
V1 V2
V3
V4V5
V6
V1
V2
V3
V4V5
V6
G
H=G-V3V6
V1 V2
V3
V4V5
V6
Sikel C=(V1,V2,V3,V4,V5,V6,V1)
V1V4 digambar di dalam sikel C
V2V5 digambar di luar sikel C
Akan ditunjukkan bahwa G non-
planar dengan menggunakan teorema
Jordan
Graph H memuat sikel C1=(V2,V5,V4,V1,V2)
V1
V2
V3
V4V5
V6
H=G-V3V6
Perhatikan V6 berada di Interior Sikel C1
Perhatikan V3 berada di eksterior Sikel C1
Apabila V3 dan V6 dihubungkan, maka akan memotong sikel C1.
Karena sisi yang menghubungkan V3 dan V6 memotong sikel C1,
maka G bukan graph planar.
Keterkaitan antara planaritas dan keterhubungan graph diawali dengan pengertian
graph non planar minimal.
Graph G disebut graph non planar minimal jika graph G non planar dan setiap
subgraph dari G adalah graph planar.
Contoh: Graph K3,3 (graph non planar minimal)
5.3 PLANARITAS DAN
KETERHUBUNGAN GRAPH
a1 a2 a3
b1 b2 b3
Graph Non Planar
Minimal
Subgraph
K3,3
a1 a2 a3
b1 b2
b3
a1 a2 a3
b1 b2 b3
a1 a2
a
3
b1 b2 b3
a1
a
3
a2
b1 b2 b3
Contoh: graph K5 (graph non planar minimal)
Graph Non Planar Minimal
a1
a2
a3
a4
a5
Subgraph
K5
a1
a2
a3
a4
a5
a1
a3
a4
a5
a1
a3
a5
a b c
d e
e1
e2 e3
e4
e5
e6
a b c
d e
e1
e2
e3
e4
e5
e6
G1 G2
f1
f2
f3
Muka f1 dibatasi oleh sisi-sisi e1 , e2, e3, e4 (muka terbatas)
Muka f3 dibatasi oleh sisi-sisi e3 , e4, e5, e6 (muka tak terbatas)
Lemma 5.8 Misalkan G sebuah graph terhubung-3 dengan
ǀV(G)ǀ≥5. Maka G memuat sisi e sedemikian hingga graph
G.e adalah graph terhubung-3
v1 v2
v3
v4
v5
v6
e
G
v1
v2
V3=v
6)
v4v5
G.e
e = v3 ,
v6
Mempunyai 3 titik pemutus
v2, v4, v6
v1
v3
v5
Mempunyai 3 titik pemutus
v2, e, v4
v1
v5
Teorema Kuratoswki
Berguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran suat
graf.
(a) (b) (c)
a) Graf Kuratowski pertama
b) (b) dan (c) Graf Kuratowski kedua (keduanya isomorfik)
 Sifat graf Kuratowski adalah:
1. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur.
2. Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar
3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski menyebabkannya menjadi
graf planar.
4. Graf Kuratowski pertama adalah graf tidak-planar dengan jumlah titik
minimum, dan graf Kuratowski kedua adalah graf tidak-planar dengan jumlah
sisi minimum.
TEOREMA KURATOWSKI
Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung
subgraph yang sama dengan salah satu graf Kuratowski atau
homeomorfik (homeomorphic) dengan salah satu dari
keduanya
Contoh
a b
c
d e f
a
b
c
d e f
a c
d f
Graf G tidak planar karena ia mengandung subgraf yang
sama dengan K3,3
a
b
d
c
efg
h
a
a
b
c
d
fg
h
i
a
c
e eg
h
Graf G, subgraf G1 dari G yang homeomorfik
dengan K5
G
G1 Subgraph G1 ,
homeomorfik K5
i
Lemma 5.7 Misal graph G sebuah graph non planar dan tidak
memiliki graph bagian kuratowski. Jika G memilki sisi sedikit
mungkin diantara graph-graph yang demikian, maka G
terhubung-3
v1 v2
v3
v4
v5
v2
v1
v3
v4
v5
Karena
G Graph non
planar
v4
v3
Graph G mempunyai 3 titik pemutus
yaitu v1, v2, v5
Teorema 5.9 Misal G sebuah graph dan e ϵ E(G). Jika G.e
memiliki graph bagian kuratowski maka G juga memiliki graph
bagian kuratowski
v1 v1
v3
v2
e
v6
v7
v8
v9
v10
v1
v3
v6v7
v8
G
G.e
v2
v3
v4
v5
v6
v7
v8
v9 v10
Homeomorfik Graph
Kuratowski
e = v4, v5
Pajangan konveks
Misalkan Graph g adalah planar. Jika setiap muka dari pajangan
dibatasi oleh segi-n poligonal konveks
G G1
G2
(i) G graph
planar
(ii) G1 pajangan
konveks dari G
(ii) G2 pajangan
konveks dari G
f3
f2
f1
f4 f5
f1
f2
f3
f4
f1
f2
f3
f4
Formula Euler
Teorema 5.16:
Jika G Graph bidang terhubung, maka |V(G)|-|E(G)|+|F(G)|=2
• Contoh:
f2
f1
f3
f4
Graph G terdiri dari 4 muka (face)
G
F(G) = {f1, f2, f3, f4} →
|F(G)|=4
Graph G terdiri dari 6 titik (vertex)
V(G) = {V1, V2, V3, V4, V5, V6} →
|V(G)|=6
Graph G terdiri dari 8 sisi (edge)
E(G) = {V1V2,V2 V3, V3V4, V4V5,
V5V6, V6V1, V1V4, V2V5} →
|E(G)|=8
|V(G)|-|E(G)|+|F(G)|=2
6 – 8 + 4 = 2
V1 V2
V3
V4
V5
V6
Formula Euler tidak berlaku untuk
Graph bidang tidak terhubung
• Contoh:
V5
V6
G
f1
f2
f3
|V(G)|=6
|E(G)|=6
|F(G)|=3
|V(G)| - |E(G)| + |F(G)| = 6 – 6 + 3 =
3≠ 2
V1 V2
V3
V4
Teorema 5.17
Jika G Graph Planar Sederhana dengan
|E(G)| > 1, maka |E(G)| ≤ 3 |V(G)| - 6
Contoh akan ditinjau dari:
Graph G Terhubung
Graph G Tidak Terhubung
Graph Planar G terhubung
V1 V2
V3
V4V5
V6
|E(G)| = 8 > 1
|V(G)| = 6
3|V(G)| - 6 = 3(6) – 6 = 18 – 6=12
Jelas, 8 ≤ 12
• Kata “Sederhana” dalam teorema 5.17, tidak boleh dihilangkan.
Karena ketika graph planar tidak sederhana, maka teorema
tersebut tidak akan berlaku.
• Contoh:
V1
V2
V3
V4
G
|E(G)| = 7 > 1
|V(G)| =4
3|V(G)| - 6 = 3(4) – 6 = 12 – 6 = 6
Berdasarkan Teorema 5.17, |E(G)| ≤ 3|V(G)| - 6
Ternyata, untuk Graph G di samping, diperoleh |E (G)| > 3|V(G)| -
6 = 7 > 6.
Dengan demikian, untuk Graph Planar tidak sederhana, teorema
5.17 tidak berlaku.
• Begitu juga dengan syarat bahwa |E(G)| > 1. Sisi sebuah grap planar sederhana,
banyaknya sisi graph tersebut harus lebih dari satu. Apabila banyaknya sisi tidak lebih
dari satu, maka teorema 5.17 juga tidak akan berlaku.
• Contoh:
V1
V2 G
Dari gambar terlihat bahwa |E(G)| = 1 dan |V(G)| = 2
3|V(G)| - 6 = 3(2) – 6 = 6 – 6 = 0
Ternyata, |E(G)| > 3|V(G)| - 6 = 1 > 0
Sehinga, teorema 5.17 tidak berlaku untuk sebuah
graph planar yang banyaknya sisinya tidak lebih dari 1.
Perhatikan Graph K5
• Graph K5 merupakan graph komplit
yang memiliki 5 titik, dan semua
titiknya berderajat sama, yaitu 4.
karena semua titiknya berderajat
sama, maka jumlah derajat titik
graph K5 adalah 20.
• Sehingga, banyaknya sisi dari graph
K5 adalah 10 (Lemma Jabat
Tangan).
• Ternyata 10 > 3(5) – 6 = 15 – 6 = 9.
• Jadi, berdasarkan teorema 5.17,
maka terbukti bahwa Graph K5
merupakan graph non-panar.
V1
V2
V3
V4
V5
Jika G Graph Planar
Sederhana dengan
|E(G)| > 1, maka
|E(G)| ≤ 3 |V(G)| - 6
Bagaimana dengan Graph K3.3??
• Graph K3.3 terdiri dari 6 titik, dan setiap
titiknya berderajat sama, yaitu 3. sehingga
jumlah derajat semua titiknya adalah 18.
• Dengan demikian, banyaknya sisi dari Graph
K3.3 adalah 9 (Lemma Jabat Tangan).
• Perhatikan bahwa |E(G)| = 9 dan |V(G)|= 6.
• Teorema 5.17 menyatakan bahwa |E(G)| ≤ 3
|V(G)|- 6, apabila graph yang dimaksud
adalah planar sederhana.
• Namun untuk kasus graph K3.3 diperoleh 9 ≤
3(6) – 6 = 12 (memenuhi).
• Dari kasus graph K3.3, maka Graph Planar
Sederhana merupakan “syarat perlu” untuk
memenuhi |E(G)| ≤ 3 |V(G)|- 6, tapi tidak
selalu berlaku sebaliknya.
V2V1 V3
V4
V5 V6
Teorema 5.18
V1 V2
V3
V4V5
V6
G1
d(V1) = 3
d(V2) = 3
d(V3) = 2
d(V4) = 3
d(V5) = 3
d(V6) = 2
Contoh Graph Planar
V1 V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
G2
V1 V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
Hd(V1) = 4
d(V2) = 4
d(V3) = 4
d(V4) = 5
d(V5) = 4
d(V6) = 5
d(V7) = 4
d(V8) = 4
4
V1
V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
|V(G)| = 8
|E(G)| = 25
Apakah Graph di samping
memenuhi |E(G)| ≤ 3|V(G)| -
6???
Ternyata, 25 > 3 (8) – 6 = 24 – 6 = 18
Berdasarkan teorema 5.17, maka
Graph di samping tidak Planar.
d(V1) = 7
d(V2) = 6
d(V3) = 6
d(V4) = 6
d(V5) = 6
d(V6) = 6
d(V7) = 7
d(V8) = 6
Berdasarkan teorema 5.18,
maka Graph di samping tida
Planar.
NON PLANAR
KetebalanSebuahGraph
Setiap graph planar G mempunyai ketebalan = 1.
V1
V2
V3
V4 V6
V5
=
V5V1
V2
V3
V4 V6
V1
V2
V3
V4
V5
V6
Teorema 5.19
Dalam menentukan nilai eksak ketebalan sebuah
graph,tidak ada formula yang pasti yang dapat
digunakan. Tetapi dapat ditentukan berapa batas
bawah dari ketebalan suatu graph.
Graph Dual dari Graph Bidang
Graph H* merupakan graph dual dari H, karena:
1. Sebuah muka H berkorespondensi dengan sebuah titik di H*, atau
|F(H)|=|V(H*)|
2. Sebuah sisi H berkorespondensi dengan sisi di H*, atau |E(H)|=|E(H*)|
3. Sebuah muka berderajat k di H, berkorespondensi dengan sebuah titik
berderajat k di H*.
4. Sebuah titik berderajat 2 di H, berkorespondensi dengan sebuah sisi
rangkap di H*.
𝐇∗
f1
f2
f3
f4
f5
f6
V1
V2
V3
V4
V5
V6
H
• Graph H dan H* tidak isomorfik. Karena terdapat sebuah titik di H*
yang berderajat 5, sedangkan di H tidak terdapat titik yang
berderajat 5.
H
G
G*
Graph G dan G* isomorfik. Karena |V(G)|=|V(G*)|=4, |E(G)|=|E(G*)|=6,
dan derajat tiap titiknya sama.
Apabila graph planar isomorfik dengan dualnya, maka graph tersebut
disebut graph dual diri.
Teorema 5.20
Jika G adalah graph dual diri, maka |E(G)|=2(|V(G) – 1)
G
|E(G)|=2(|V(G) – 1) = 2(4 – 1) = 2.3 = 6
Graph Polyhedral
• Bangun ruang dimensi tiga yang dibatasi oleh permukaan-
permukaan yang berupa bidang datar polygonal (bidang
datar segi-n, n ≥ 3) disebut polyhedron.
• Titik-titik dan sisi-sisi dari sebuah polyhedron membentuk
sebuah graph sederhana di ruang dimensi 3. Jika titik-titik
dan sisi-sisinya terhubung dan membentuk graph bidang
(planar) sederhana, maka disebut graph polyhedral.
TERIMA KASIH
Presented by:
• KAHABUDDIN
• MUH. RUSLI JUNAID
• CITRA DEWI CHAIRANI

More Related Content

What's hot

Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Kabhi Na Kehna
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Mery Hutabarat
 

What's hot (20)

BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Ring
RingRing
Ring
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Koset
KosetKoset
Koset
 

Similar to teori graf (planar (20)

Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
Teori graph-1
Teori graph-1Teori graph-1
Teori graph-1
 
tg_p3.pptx
tg_p3.pptxtg_p3.pptx
tg_p3.pptx
 
Definisi Graph.ppt
Definisi Graph.pptDefinisi Graph.ppt
Definisi Graph.ppt
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdfGraf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
 
Graf 1
Graf 1Graf 1
Graf 1
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)
 
Graph1
Graph1Graph1
Graph1
 
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdfgraf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Graf Oke.pptx
Graf Oke.pptxGraf Oke.pptx
Graf Oke.pptx
 
Teori graph
Teori graphTeori graph
Teori graph
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Diskret VII Graph
Diskret VII GraphDiskret VII Graph
Diskret VII Graph
 
Magic graph
Magic graphMagic graph
Magic graph
 
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptxTeori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

teori graf (planar

  • 2. GRAPH PLANAR & GRAPH BIDANG • Graph G disebut Graph Planar jika G dapat digambar pada bidang datar sedimikian sehingga sisi-sisinya tidak ada yang saling berpotongan kecuali mungkin pada titik-titik dari sisi-sisi tersebut. Graph Bidangpasti Graph Planar,tetapi sebaliknya tidak berlaku • Graph bidang atau pajangan G adalah graph planar G yang digambar pada bidang datar sedemikian sehingga tidak ada sisi-sisinya yang saling berpotongan kecuali mungkin pada titik-titik akhir sisi-sisi tersebut.
  • 3. Contoh: Graph lengkap K1, K2, K3, dan K4 merupakan Graph Planar K1 K2 K3 K4 V1 V2 V3 V4 K4 V1 V2 V3 V4
  • 4. Contoh lain Graph Planar V1 V2 V3 V4V5 V6 V1 V2 V3 V4V5 V6 V1 V2 V3 V4V5 V1 V2 V3 V4V5 K3.2
  • 5. Graph K3,3 Contoh Graph non-Planar: Graph lengkap K5: V1 V2 V3 V4V5 V6 G
  • 6. X Y JD TEOREMA KURVA JORDAN: Misalkan J adalah sebuah kurva tertutup sederhana pada sebuah bidang datar D. Titik X terletak di Interior J dan titik Y terletak di eksterior J. Jika dibuat sebuah kurva yang menghubungkan titik X dan titik Y pada bidang D, maka kurva tersebut pasti memotong kurva J. Teorema Kurva Jordan dapat digunakan untuk menunjukkan suatu graphbukan graph planar.
  • 7. V1 V2 V3 V4V5 V6 V1 V2 V3 V4V5 V6 G H=G-V3V6 V1 V2 V3 V4V5 V6 Sikel C=(V1,V2,V3,V4,V5,V6,V1) V1V4 digambar di dalam sikel C V2V5 digambar di luar sikel C Akan ditunjukkan bahwa G non- planar dengan menggunakan teorema Jordan
  • 8. Graph H memuat sikel C1=(V2,V5,V4,V1,V2) V1 V2 V3 V4V5 V6 H=G-V3V6 Perhatikan V6 berada di Interior Sikel C1 Perhatikan V3 berada di eksterior Sikel C1 Apabila V3 dan V6 dihubungkan, maka akan memotong sikel C1. Karena sisi yang menghubungkan V3 dan V6 memotong sikel C1, maka G bukan graph planar.
  • 9. Keterkaitan antara planaritas dan keterhubungan graph diawali dengan pengertian graph non planar minimal. Graph G disebut graph non planar minimal jika graph G non planar dan setiap subgraph dari G adalah graph planar. Contoh: Graph K3,3 (graph non planar minimal) 5.3 PLANARITAS DAN KETERHUBUNGAN GRAPH a1 a2 a3 b1 b2 b3 Graph Non Planar Minimal
  • 10. Subgraph K3,3 a1 a2 a3 b1 b2 b3 a1 a2 a3 b1 b2 b3 a1 a2 a 3 b1 b2 b3 a1 a 3 a2 b1 b2 b3
  • 11. Contoh: graph K5 (graph non planar minimal) Graph Non Planar Minimal a1 a2 a3 a4 a5
  • 13. a b c d e e1 e2 e3 e4 e5 e6 a b c d e e1 e2 e3 e4 e5 e6 G1 G2 f1 f2 f3 Muka f1 dibatasi oleh sisi-sisi e1 , e2, e3, e4 (muka terbatas) Muka f3 dibatasi oleh sisi-sisi e3 , e4, e5, e6 (muka tak terbatas)
  • 14. Lemma 5.8 Misalkan G sebuah graph terhubung-3 dengan ǀV(G)ǀ≥5. Maka G memuat sisi e sedemikian hingga graph G.e adalah graph terhubung-3 v1 v2 v3 v4 v5 v6 e G v1 v2 V3=v 6) v4v5 G.e e = v3 , v6 Mempunyai 3 titik pemutus v2, v4, v6 v1 v3 v5 Mempunyai 3 titik pemutus v2, e, v4 v1 v5
  • 15. Teorema Kuratoswki Berguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran suat graf. (a) (b) (c) a) Graf Kuratowski pertama b) (b) dan (c) Graf Kuratowski kedua (keduanya isomorfik)  Sifat graf Kuratowski adalah: 1. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur. 2. Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar 3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski menyebabkannya menjadi graf planar. 4. Graf Kuratowski pertama adalah graf tidak-planar dengan jumlah titik minimum, dan graf Kuratowski kedua adalah graf tidak-planar dengan jumlah sisi minimum.
  • 16. TEOREMA KURATOWSKI Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung subgraph yang sama dengan salah satu graf Kuratowski atau homeomorfik (homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya Contoh a b c d e f a b c d e f a c d f Graf G tidak planar karena ia mengandung subgraf yang sama dengan K3,3
  • 17. a b d c efg h a a b c d fg h i a c e eg h Graf G, subgraf G1 dari G yang homeomorfik dengan K5 G G1 Subgraph G1 , homeomorfik K5 i
  • 18. Lemma 5.7 Misal graph G sebuah graph non planar dan tidak memiliki graph bagian kuratowski. Jika G memilki sisi sedikit mungkin diantara graph-graph yang demikian, maka G terhubung-3 v1 v2 v3 v4 v5 v2 v1 v3 v4 v5 Karena G Graph non planar v4 v3 Graph G mempunyai 3 titik pemutus yaitu v1, v2, v5
  • 19. Teorema 5.9 Misal G sebuah graph dan e ϵ E(G). Jika G.e memiliki graph bagian kuratowski maka G juga memiliki graph bagian kuratowski v1 v1 v3 v2 e v6 v7 v8 v9 v10 v1 v3 v6v7 v8 G G.e v2 v3 v4 v5 v6 v7 v8 v9 v10 Homeomorfik Graph Kuratowski e = v4, v5
  • 20. Pajangan konveks Misalkan Graph g adalah planar. Jika setiap muka dari pajangan dibatasi oleh segi-n poligonal konveks G G1 G2 (i) G graph planar (ii) G1 pajangan konveks dari G (ii) G2 pajangan konveks dari G f3 f2 f1 f4 f5 f1 f2 f3 f4 f1 f2 f3 f4
  • 21. Formula Euler Teorema 5.16: Jika G Graph bidang terhubung, maka |V(G)|-|E(G)|+|F(G)|=2 • Contoh: f2 f1 f3 f4 Graph G terdiri dari 4 muka (face) G F(G) = {f1, f2, f3, f4} → |F(G)|=4 Graph G terdiri dari 6 titik (vertex) V(G) = {V1, V2, V3, V4, V5, V6} → |V(G)|=6 Graph G terdiri dari 8 sisi (edge) E(G) = {V1V2,V2 V3, V3V4, V4V5, V5V6, V6V1, V1V4, V2V5} → |E(G)|=8 |V(G)|-|E(G)|+|F(G)|=2 6 – 8 + 4 = 2 V1 V2 V3 V4 V5 V6
  • 22. Formula Euler tidak berlaku untuk Graph bidang tidak terhubung • Contoh: V5 V6 G f1 f2 f3 |V(G)|=6 |E(G)|=6 |F(G)|=3 |V(G)| - |E(G)| + |F(G)| = 6 – 6 + 3 = 3≠ 2 V1 V2 V3 V4
  • 23. Teorema 5.17 Jika G Graph Planar Sederhana dengan |E(G)| > 1, maka |E(G)| ≤ 3 |V(G)| - 6 Contoh akan ditinjau dari: Graph G Terhubung Graph G Tidak Terhubung
  • 24. Graph Planar G terhubung V1 V2 V3 V4V5 V6 |E(G)| = 8 > 1 |V(G)| = 6 3|V(G)| - 6 = 3(6) – 6 = 18 – 6=12 Jelas, 8 ≤ 12
  • 25. • Kata “Sederhana” dalam teorema 5.17, tidak boleh dihilangkan. Karena ketika graph planar tidak sederhana, maka teorema tersebut tidak akan berlaku. • Contoh: V1 V2 V3 V4 G |E(G)| = 7 > 1 |V(G)| =4 3|V(G)| - 6 = 3(4) – 6 = 12 – 6 = 6 Berdasarkan Teorema 5.17, |E(G)| ≤ 3|V(G)| - 6 Ternyata, untuk Graph G di samping, diperoleh |E (G)| > 3|V(G)| - 6 = 7 > 6. Dengan demikian, untuk Graph Planar tidak sederhana, teorema 5.17 tidak berlaku.
  • 26. • Begitu juga dengan syarat bahwa |E(G)| > 1. Sisi sebuah grap planar sederhana, banyaknya sisi graph tersebut harus lebih dari satu. Apabila banyaknya sisi tidak lebih dari satu, maka teorema 5.17 juga tidak akan berlaku. • Contoh: V1 V2 G Dari gambar terlihat bahwa |E(G)| = 1 dan |V(G)| = 2 3|V(G)| - 6 = 3(2) – 6 = 6 – 6 = 0 Ternyata, |E(G)| > 3|V(G)| - 6 = 1 > 0 Sehinga, teorema 5.17 tidak berlaku untuk sebuah graph planar yang banyaknya sisinya tidak lebih dari 1.
  • 27. Perhatikan Graph K5 • Graph K5 merupakan graph komplit yang memiliki 5 titik, dan semua titiknya berderajat sama, yaitu 4. karena semua titiknya berderajat sama, maka jumlah derajat titik graph K5 adalah 20. • Sehingga, banyaknya sisi dari graph K5 adalah 10 (Lemma Jabat Tangan). • Ternyata 10 > 3(5) – 6 = 15 – 6 = 9. • Jadi, berdasarkan teorema 5.17, maka terbukti bahwa Graph K5 merupakan graph non-panar. V1 V2 V3 V4 V5 Jika G Graph Planar Sederhana dengan |E(G)| > 1, maka |E(G)| ≤ 3 |V(G)| - 6
  • 28. Bagaimana dengan Graph K3.3?? • Graph K3.3 terdiri dari 6 titik, dan setiap titiknya berderajat sama, yaitu 3. sehingga jumlah derajat semua titiknya adalah 18. • Dengan demikian, banyaknya sisi dari Graph K3.3 adalah 9 (Lemma Jabat Tangan). • Perhatikan bahwa |E(G)| = 9 dan |V(G)|= 6. • Teorema 5.17 menyatakan bahwa |E(G)| ≤ 3 |V(G)|- 6, apabila graph yang dimaksud adalah planar sederhana. • Namun untuk kasus graph K3.3 diperoleh 9 ≤ 3(6) – 6 = 12 (memenuhi). • Dari kasus graph K3.3, maka Graph Planar Sederhana merupakan “syarat perlu” untuk memenuhi |E(G)| ≤ 3 |V(G)|- 6, tapi tidak selalu berlaku sebaliknya. V2V1 V3 V4 V5 V6
  • 29. Teorema 5.18 V1 V2 V3 V4V5 V6 G1 d(V1) = 3 d(V2) = 3 d(V3) = 2 d(V4) = 3 d(V5) = 3 d(V6) = 2
  • 30. Contoh Graph Planar V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 G2 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 Hd(V1) = 4 d(V2) = 4 d(V3) = 4 d(V4) = 5 d(V5) = 4 d(V6) = 5 d(V7) = 4 d(V8) = 4 4
  • 31. V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 |V(G)| = 8 |E(G)| = 25 Apakah Graph di samping memenuhi |E(G)| ≤ 3|V(G)| - 6??? Ternyata, 25 > 3 (8) – 6 = 24 – 6 = 18 Berdasarkan teorema 5.17, maka Graph di samping tidak Planar. d(V1) = 7 d(V2) = 6 d(V3) = 6 d(V4) = 6 d(V5) = 6 d(V6) = 6 d(V7) = 7 d(V8) = 6 Berdasarkan teorema 5.18, maka Graph di samping tida Planar. NON PLANAR
  • 32. KetebalanSebuahGraph Setiap graph planar G mempunyai ketebalan = 1. V1 V2 V3 V4 V6 V5 = V5V1 V2 V3 V4 V6 V1 V2 V3 V4 V5 V6
  • 33. Teorema 5.19 Dalam menentukan nilai eksak ketebalan sebuah graph,tidak ada formula yang pasti yang dapat digunakan. Tetapi dapat ditentukan berapa batas bawah dari ketebalan suatu graph.
  • 34. Graph Dual dari Graph Bidang Graph H* merupakan graph dual dari H, karena: 1. Sebuah muka H berkorespondensi dengan sebuah titik di H*, atau |F(H)|=|V(H*)| 2. Sebuah sisi H berkorespondensi dengan sisi di H*, atau |E(H)|=|E(H*)| 3. Sebuah muka berderajat k di H, berkorespondensi dengan sebuah titik berderajat k di H*. 4. Sebuah titik berderajat 2 di H, berkorespondensi dengan sebuah sisi rangkap di H*. 𝐇∗ f1 f2 f3 f4 f5 f6 V1 V2 V3 V4 V5 V6 H
  • 35. • Graph H dan H* tidak isomorfik. Karena terdapat sebuah titik di H* yang berderajat 5, sedangkan di H tidak terdapat titik yang berderajat 5. H G G* Graph G dan G* isomorfik. Karena |V(G)|=|V(G*)|=4, |E(G)|=|E(G*)|=6, dan derajat tiap titiknya sama. Apabila graph planar isomorfik dengan dualnya, maka graph tersebut disebut graph dual diri.
  • 36. Teorema 5.20 Jika G adalah graph dual diri, maka |E(G)|=2(|V(G) – 1) G |E(G)|=2(|V(G) – 1) = 2(4 – 1) = 2.3 = 6
  • 37. Graph Polyhedral • Bangun ruang dimensi tiga yang dibatasi oleh permukaan- permukaan yang berupa bidang datar polygonal (bidang datar segi-n, n ≥ 3) disebut polyhedron. • Titik-titik dan sisi-sisi dari sebuah polyhedron membentuk sebuah graph sederhana di ruang dimensi 3. Jika titik-titik dan sisi-sisinya terhubung dan membentuk graph bidang (planar) sederhana, maka disebut graph polyhedral.
  • 38. TERIMA KASIH Presented by: • KAHABUDDIN • MUH. RUSLI JUNAID • CITRA DEWI CHAIRANI