SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Nama : Brigita P. Manohara
NIM : 1406509901
Mata Kuliah : Hukum Pidana & Kegiatan Perekonomian
No. Urut Kehadiran : 3 (tiga)
Pengajar : Prof. Topo Santoso, SH, MH, PhD
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
TAHUN 2014
HADIAH BERUJUNG BUI
Jelang hari raya, baik Idul Fitri ataupun Natal, bingkisan atau parsel jadi suatu
hal yang lumrah diberikan kepada orang yang dihormati. Tetapi sekarang paradigma itu
mesti dirubah karena jika sembrono memberi hadiah, bisa jadi pidana penjaralah yang
justru menanti. Maksud baik memberi hadiah sebagai bentuk penghormatan, namun kini
lebih baik dipikirkan kembali lebih matang dari pada dugaan gratifikasi datang
menghampiri. Tentunya hal ini tidak diingini ketika ingin berbuat baik tapi justru tuntutan
ke pengadilan yang kita dapatkan. Lalu apa itu gratifikasi yang memungkinkan pemberi
atau penerima hadiah jadi penghuni hotel prodeo?
Kata gratifikasi berasal dari bahasa Belanda yakni gratificatie. Kata ini
kemudian diserap oleh bahasa Inggris menjadi gratification yang artinya hadiah. Hadiah
disini maksudnya berbeda dengan kata gift yang dalam bahasa Indonesia juga berarti
hadiah. Kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang “tipis”. Dalam Black’s Law
Dictionary, gratification adalah suatu gratuity, suatu balas jasa (a recompense) atau hadiah
(reward) atas suatu pelayanan atas keuntungan (benefit) yang diberikan dengan sukarela
tanpa adanya bujukan atau janji. Gratuity dijelaskan sebagai suatu yang diberikan dengan
tanpa biaya (gratis) atau tanpa perlu dibalas; suatu hadiah (gift); suatu yang ‘voluntary
given in return for a favor or especially a service. Sehingga termasuk didalamnya adalah
hadiah ( a bounty), tip, suap (bribe).
Akan menimbulkan kerancuan ketika perbedaan yang “tipis’ antara
gratification dan gift belum dijelaskan lebih lanjut. Secara sederhana, hadiah (gift)
merupakan pemberian barang atau jasa tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan imbalan
dalam bentuk apapun. Sementara gratifikasi adalah pemberian hadiah tetapi memiliki
maksud tertentu yang tersembunyi dalam pemberiannya. Jadi gratifikasi merupakan
pemberian hadiah dalam bentuk khusus karena ada tendensi lain yang dimaksudkan untuk
menanam jasa kepada penerimanya. Berdasarkan Pasal 12B (1) UU No.20 tahun 2001,
gratifikasi ialah pemberian dalam arti luas, yang meliputi pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas menginap, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Seluruh pemberian ini tentu bukan
hanya yang diberikan secara manual di dalam negeri, namun juga meliputi pemberian yang
dilakukan di luar negeri dengan bantuan sarana elektronik.
Pertanyaan yang muncul kemudian, apa beda gratifikasi dan suap? Pada
Black’s Law Dictionary suap (bribe) jika diartikan secara harafiah merupakan segala
sesuatu baik uang, barang, properti, jasa, sesuatu yang bernilai, atau keuntungan apapun,
honor, atau janji atau usaha untuk memberikan apa yang diminta, memberi ataupun
menerima dengan maksud korupsi guna mendorong melakukan tindakan yang berada
dalam pengaruh penerimanya, memberikan suara atau pendapat dari orang yang memiliki
jabatan publik sesuai yang dijanjikan sebelumnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa suap dilakukan sebelum penerimanya melakukan tindakan yang diharapkan oleh
pemberinya untuk segera dilaksanakan. Karena maksud dari dilakukannya suap adalah
agar penerima hadiah mau melakukan hal yang diharapkan pemberi hadiah. Sementara
gratifikasi lebih kepada pemberian dalam upaya menanam jasa, atau ucapan terima kasih
yang berdasarkan waktunya diberikan usai penerima hadiah melakukan hal yang
menguntungkan pemberi hadiah.
Aturan mengenai gratifikasi kini diatur dalam sejumlah Undang-Undang,
diantaranya Pasal 17 Perpu Nomor 24 Tahun 1960 tentang Pengusutan, Penindakan, dan
Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi, Pasal 1 UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi , Keppres Nomor 10 Tahun 1974 tentang Beberapa
Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri dalam Rangka Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Kesederhanaan Hidup, PP Nomor 30 Tahun 1980, Pasal 12 B dan 12 C UU Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999. Dalam atuan yang ada,
jelas disebutkan pelarangan memberikan atau menerima gratifikasi khususnya bagi para
pegawai pemerintah. Bahkan salah satunya mengatur agar mereka hidup sederhana.
Menjadi ironi ketika justru para pegawai pemerintah yang dalam aturannya diminta hidup
sederhana namun pada kenyataannya hidup bergelimangan harta. Hal inilah yang
kemudian memunculkan tanda tanya, dari mana para pegawai pemerintah ini bisa
mendapatkan harta yang sedemikan berlimpah, jika gaji yang didapat dari negara
kalkulasinya hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Aturan yang ada ini memang
dibuat dengan sejumlah penyesuaian untuk mencegah terjadinya gratifikasi yang
memungkinkan para pegawai pemerintah khususnya melakukan penyelewengan
wewenang yang dimiliki.
Bukan merupakan hal mudah untuk membuat masyarakat berhenti
memberikan hadiah kepada orang yang mereka hormati termasuk para penyelenggara
negara dan pegawai pemerintah karena budaya menjadikannya hal yang lumrah di
Indonesia. Mengutip yang disampaika oleh Frans Hendra Winarta, anggota Komisi Hukum
Nasional dalam sebuah artikel. Ia menjelaska bahwa Indonesia seperti tertular budaya
Amerika Serikat yang suka memberi uang tip. Dan pernyataan senada juga disampaikan
Aktivis Yayasan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jeremiah Limbong yang
membenarkan dalam budaya Indonesia, ada perilaku gemar memberikan hadiah,
khususnya pada suku tertentu. Bahkan tidak memberi hadiah, atau bahkan tidak
mengundang saat pernikahan bisa dikucilkan pada suku tersebut.
Bisa jadi budaya memberi ini merupakan warisan jaman kerajaan yang
dilanjutkan di masa penjajahan ketika “upeti” biasa diberikan kepada pejabat daerah dan
pegawai kerajaan guna memudahkan usaha, ataupun pengurusan ijin untuk pekerjaan
tertentu. Secara etimologi, kata upeti merupakan serapan kata utpatti dari bahasa
sanksekerta. Upeti diartikan sebagai harta yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain
sebagai tanda ketundukan dan kesetiaan atau kadang tanda hormat. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, upeti memiliki dua arti, yakni emas yang wajib dibayarkan oleh negara
kecil kepada raja atau negara yang berkuasa; dan uang dan sebagainya yang diberikan
kepada seorang pejabat dan sebagainya dengan maksud menyuap.
Tradisi upeti ini merupakan hasil dari feodalisme yang ada di negeri ini jauh
sebelum bangsa Indonesia lahir. Menjadi hal yang miris, ketika budaya yang sepatutnya
bisa dicegah keberlangsunganya, namun pada jaman penjajahan, budaya ini justru tumbuh
subur. Tentu bukan kemudian kita begitu saja menyalahkan penjajah yang menerapkan
feodalisme dan kolonialisme kepada bangasa ini, tetapi bagaimana kemudian merubah
paradigma yang ada dan mengakar ini. Tidak dipungkiri, uang yang diberikan oleh pihak
yang lemah kepada pihak yang lebih kuat ini biasanya digunakan untuk membiayai proyek
yang menguntungkan keduanya. Celakanya, apa benar proyek yang ada selalu bisa
membuat masyarakat secara umum menikmatinya? Atau justru mereka menjadi korban
akibat proyek yang berjalan tidak semestinya. Salah satu contoh mudahnya adalah ketika
akan dibangun jembatan, uang hasil upeti digunakan untuk membiayainya, tetapi karena
ada kesulitan dalam pengurusan ijin maka digunakan pula memberikan gratifikasi lebih
kepada pemilik daerah terkait agar proyek bisa berjalan. Ini tentu berdampak pada
berkurangnya anggaran pembangunan sehingga memungkinkan dikuranginya standart
minimum pembangunan jembatan. Dan implikasinya pun bisa meluas pada jatuhnya
korban jika jembatan ini bermasalah pasca digunakan. Sayangnya, meski jaman sudah
ebrubah dan Indonesia sudah menjadi negara Republik yang demokratis tradisi pemberian
upeti ini masih ditemui seperti hadiah pada pernikahan anak Presiden.
Tidak dielakkan, memberi hadiah adalah hal yang biasa di Indonesia, tetapi
aturan gratifikasi, menjadikan masyarakat mesti memilah siapa yang akan diberi, apa yang
akan diberikan, dan kapan memberikannya. Jika yang diberikan hanya sebatas kue ulang
tahun dengan nominal dibawah Rp.500 ribu tentu tidak perlu melapor ke KPK. Tetapi jika
yang diberikan adalah kue ulang tahun beserta kado berupa perhiasan berlian senilai
puluhan juta rupiah, maka sudah jadi kewajiban penerima hadiah untuk melaporkannya
jika tidak ingin diduga menerima gratifikasi atau suap.
Suka tidak suka, aturan ini ada dan sudah berlaku. Mau tidak mau karena ini
adalah aturan yang berifat mengikat dan memiliki sanksi pidana, tentu sudah jadi
kewajiban seluruh warga negara untuk mematuhinya. Jadi sudah selayaknya kita mawas
dalam memberi hadiah pada pegawai pemerintah, bukan hanya pejabat atau penyelenggara
negara. Karena bukan tidak mungkin hadiah akan berujung bui tak hanya bagi pemberi
namun juga penerimanya.
Tidak dielakkan, memberi hadiah adalah hal yang biasa di Indonesia, tetapi
aturan gratifikasi, menjadikan masyarakat mesti memilah siapa yang akan diberi, apa yang
akan diberikan, dan kapan memberikannya. Jika yang diberikan hanya sebatas kue ulang
tahun dengan nominal dibawah Rp.500 ribu tentu tidak perlu melapor ke KPK. Tetapi jika
yang diberikan adalah kue ulang tahun beserta kado berupa perhiasan berlian senilai
puluhan juta rupiah, maka sudah jadi kewajiban penerima hadiah untuk melaporkannya
jika tidak ingin diduga menerima gratifikasi atau suap.
Suka tidak suka, aturan ini ada dan sudah berlaku. Mau tidak mau karena ini
adalah aturan yang berifat mengikat dan memiliki sanksi pidana, tentu sudah jadi
kewajiban seluruh warga negara untuk mematuhinya. Jadi sudah selayaknya kita mawas
dalam memberi hadiah pada pegawai pemerintah, bukan hanya pejabat atau penyelenggara
negara. Karena bukan tidak mungkin hadiah akan berujung bui tak hanya bagi pemberi
namun juga penerimanya.

More Related Content

Similar to Uas, artikel soal perek

Buku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPKBuku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPKIrman Gapur
 
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxPENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxMuhammad Rochman
 
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Fathur Rohman
 
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsiKewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsistevenson2708
 
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihBacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihrickygunawan84
 
20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptxalsinkankkp
 
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdfModul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdfIswan Hz
 
Pemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah dan Pelayanan Publik
Pemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah dan Pelayanan PublikPemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah dan Pelayanan Publik
Pemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah dan Pelayanan PublikAlexanderFranss
 
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananyaKb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananyaImam Sarwo Edi
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsinatal kristiono
 
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana KorupsiPendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana KorupsiHaristian Sahroni Putra
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...ramadhanti syifa
 
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .pptANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .pptDian844611
 

Similar to Uas, artikel soal perek (20)

Buku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPKBuku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPK
 
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxPENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
 
PG - Medan.pptx
PG - Medan.pptxPG - Medan.pptx
PG - Medan.pptx
 
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
 
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsiKewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
 
6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx
 
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihBacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
 
Gratifikasi
GratifikasiGratifikasi
Gratifikasi
 
20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx
 
3. TINDAKAN PIDANA KORUPSI.pptx
3. TINDAKAN PIDANA KORUPSI.pptx3. TINDAKAN PIDANA KORUPSI.pptx
3. TINDAKAN PIDANA KORUPSI.pptx
 
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdfModul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
 
PUNGLI-KORUPSI.pptx
PUNGLI-KORUPSI.pptxPUNGLI-KORUPSI.pptx
PUNGLI-KORUPSI.pptx
 
Pemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah dan Pelayanan Publik
Pemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah dan Pelayanan PublikPemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah dan Pelayanan Publik
Pemberantasan Pungli di Instansi Pemerintah dan Pelayanan Publik
 
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananyaKb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
Kb 1c penggolongan-korupsi-dan-pidananya
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
 
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana KorupsiPendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, tindak pencucian uang, universitas mercu bu...
 
paparan hari anti korupsi
paparan hari anti korupsipaparan hari anti korupsi
paparan hari anti korupsi
 
Design anti korupsi
Design anti korupsiDesign anti korupsi
Design anti korupsi
 
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .pptANTI KORUPSI 2023 .ppt
ANTI KORUPSI 2023 .ppt
 

More from Brigita Manohara

More from Brigita Manohara (17)

Uas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perekUas, artikel soal perek
Uas, artikel soal perek
 
Uas spp soal politik kriminal
Uas spp soal politik kriminalUas spp soal politik kriminal
Uas spp soal politik kriminal
 
Uas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintasUas sosiologi soal lalu lintas
Uas sosiologi soal lalu lintas
 
Uas perkembangan teori hukum soal strict liability
Uas perkembangan teori hukum soal strict liabilityUas perkembangan teori hukum soal strict liability
Uas perkembangan teori hukum soal strict liability
 
Tugas ketiga
Tugas ketigaTugas ketiga
Tugas ketiga
 
Tugas keempat sekaligus uas
Tugas keempat sekaligus uasTugas keempat sekaligus uas
Tugas keempat sekaligus uas
 
Teori pidana tiga
Teori pidana tigaTeori pidana tiga
Teori pidana tiga
 
Teori hukum 2
Teori hukum 2Teori hukum 2
Teori hukum 2
 
Ppt theory of justice
Ppt theory of justicePpt theory of justice
Ppt theory of justice
 
Tindak pidana (criminal conduct) baru
Tindak pidana (criminal conduct) baruTindak pidana (criminal conduct) baru
Tindak pidana (criminal conduct) baru
 
Determinasi ekonomi
Determinasi ekonomiDeterminasi ekonomi
Determinasi ekonomi
 
Gang and delinquency
Gang and delinquencyGang and delinquency
Gang and delinquency
 
Presentasi kelompok
Presentasi kelompokPresentasi kelompok
Presentasi kelompok
 
Teori hukum 2
Teori hukum 2Teori hukum 2
Teori hukum 2
 
Tindak pidana (criminal conduct) baru
Tindak pidana (criminal conduct) baruTindak pidana (criminal conduct) baru
Tindak pidana (criminal conduct) baru
 
Gang and delinquency
Gang and delinquencyGang and delinquency
Gang and delinquency
 
Determinasi ekonomi
Determinasi ekonomiDeterminasi ekonomi
Determinasi ekonomi
 

Recently uploaded

PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfSumardi Arahbani
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 

Recently uploaded (10)

PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 

Uas, artikel soal perek

  • 1. Nama : Brigita P. Manohara NIM : 1406509901 Mata Kuliah : Hukum Pidana & Kegiatan Perekonomian No. Urut Kehadiran : 3 (tiga) Pengajar : Prof. Topo Santoso, SH, MH, PhD FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM TAHUN 2014
  • 2. HADIAH BERUJUNG BUI Jelang hari raya, baik Idul Fitri ataupun Natal, bingkisan atau parsel jadi suatu hal yang lumrah diberikan kepada orang yang dihormati. Tetapi sekarang paradigma itu mesti dirubah karena jika sembrono memberi hadiah, bisa jadi pidana penjaralah yang justru menanti. Maksud baik memberi hadiah sebagai bentuk penghormatan, namun kini lebih baik dipikirkan kembali lebih matang dari pada dugaan gratifikasi datang menghampiri. Tentunya hal ini tidak diingini ketika ingin berbuat baik tapi justru tuntutan ke pengadilan yang kita dapatkan. Lalu apa itu gratifikasi yang memungkinkan pemberi atau penerima hadiah jadi penghuni hotel prodeo? Kata gratifikasi berasal dari bahasa Belanda yakni gratificatie. Kata ini kemudian diserap oleh bahasa Inggris menjadi gratification yang artinya hadiah. Hadiah disini maksudnya berbeda dengan kata gift yang dalam bahasa Indonesia juga berarti hadiah. Kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang “tipis”. Dalam Black’s Law Dictionary, gratification adalah suatu gratuity, suatu balas jasa (a recompense) atau hadiah (reward) atas suatu pelayanan atas keuntungan (benefit) yang diberikan dengan sukarela tanpa adanya bujukan atau janji. Gratuity dijelaskan sebagai suatu yang diberikan dengan tanpa biaya (gratis) atau tanpa perlu dibalas; suatu hadiah (gift); suatu yang ‘voluntary given in return for a favor or especially a service. Sehingga termasuk didalamnya adalah hadiah ( a bounty), tip, suap (bribe). Akan menimbulkan kerancuan ketika perbedaan yang “tipis’ antara gratification dan gift belum dijelaskan lebih lanjut. Secara sederhana, hadiah (gift) merupakan pemberian barang atau jasa tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Sementara gratifikasi adalah pemberian hadiah tetapi memiliki maksud tertentu yang tersembunyi dalam pemberiannya. Jadi gratifikasi merupakan pemberian hadiah dalam bentuk khusus karena ada tendensi lain yang dimaksudkan untuk menanam jasa kepada penerimanya. Berdasarkan Pasal 12B (1) UU No.20 tahun 2001, gratifikasi ialah pemberian dalam arti luas, yang meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas menginap, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Seluruh pemberian ini tentu bukan hanya yang diberikan secara manual di dalam negeri, namun juga meliputi pemberian yang dilakukan di luar negeri dengan bantuan sarana elektronik.
  • 3. Pertanyaan yang muncul kemudian, apa beda gratifikasi dan suap? Pada Black’s Law Dictionary suap (bribe) jika diartikan secara harafiah merupakan segala sesuatu baik uang, barang, properti, jasa, sesuatu yang bernilai, atau keuntungan apapun, honor, atau janji atau usaha untuk memberikan apa yang diminta, memberi ataupun menerima dengan maksud korupsi guna mendorong melakukan tindakan yang berada dalam pengaruh penerimanya, memberikan suara atau pendapat dari orang yang memiliki jabatan publik sesuai yang dijanjikan sebelumnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa suap dilakukan sebelum penerimanya melakukan tindakan yang diharapkan oleh pemberinya untuk segera dilaksanakan. Karena maksud dari dilakukannya suap adalah agar penerima hadiah mau melakukan hal yang diharapkan pemberi hadiah. Sementara gratifikasi lebih kepada pemberian dalam upaya menanam jasa, atau ucapan terima kasih yang berdasarkan waktunya diberikan usai penerima hadiah melakukan hal yang menguntungkan pemberi hadiah. Aturan mengenai gratifikasi kini diatur dalam sejumlah Undang-Undang, diantaranya Pasal 17 Perpu Nomor 24 Tahun 1960 tentang Pengusutan, Penindakan, dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi, Pasal 1 UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi , Keppres Nomor 10 Tahun 1974 tentang Beberapa Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri dalam Rangka Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kesederhanaan Hidup, PP Nomor 30 Tahun 1980, Pasal 12 B dan 12 C UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999. Dalam atuan yang ada, jelas disebutkan pelarangan memberikan atau menerima gratifikasi khususnya bagi para pegawai pemerintah. Bahkan salah satunya mengatur agar mereka hidup sederhana. Menjadi ironi ketika justru para pegawai pemerintah yang dalam aturannya diminta hidup sederhana namun pada kenyataannya hidup bergelimangan harta. Hal inilah yang kemudian memunculkan tanda tanya, dari mana para pegawai pemerintah ini bisa mendapatkan harta yang sedemikan berlimpah, jika gaji yang didapat dari negara kalkulasinya hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Aturan yang ada ini memang dibuat dengan sejumlah penyesuaian untuk mencegah terjadinya gratifikasi yang memungkinkan para pegawai pemerintah khususnya melakukan penyelewengan wewenang yang dimiliki. Bukan merupakan hal mudah untuk membuat masyarakat berhenti memberikan hadiah kepada orang yang mereka hormati termasuk para penyelenggara negara dan pegawai pemerintah karena budaya menjadikannya hal yang lumrah di Indonesia. Mengutip yang disampaika oleh Frans Hendra Winarta, anggota Komisi Hukum
  • 4. Nasional dalam sebuah artikel. Ia menjelaska bahwa Indonesia seperti tertular budaya Amerika Serikat yang suka memberi uang tip. Dan pernyataan senada juga disampaikan Aktivis Yayasan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jeremiah Limbong yang membenarkan dalam budaya Indonesia, ada perilaku gemar memberikan hadiah, khususnya pada suku tertentu. Bahkan tidak memberi hadiah, atau bahkan tidak mengundang saat pernikahan bisa dikucilkan pada suku tersebut. Bisa jadi budaya memberi ini merupakan warisan jaman kerajaan yang dilanjutkan di masa penjajahan ketika “upeti” biasa diberikan kepada pejabat daerah dan pegawai kerajaan guna memudahkan usaha, ataupun pengurusan ijin untuk pekerjaan tertentu. Secara etimologi, kata upeti merupakan serapan kata utpatti dari bahasa sanksekerta. Upeti diartikan sebagai harta yang diberikan suatu pihak kepada pihak lain sebagai tanda ketundukan dan kesetiaan atau kadang tanda hormat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, upeti memiliki dua arti, yakni emas yang wajib dibayarkan oleh negara kecil kepada raja atau negara yang berkuasa; dan uang dan sebagainya yang diberikan kepada seorang pejabat dan sebagainya dengan maksud menyuap. Tradisi upeti ini merupakan hasil dari feodalisme yang ada di negeri ini jauh sebelum bangsa Indonesia lahir. Menjadi hal yang miris, ketika budaya yang sepatutnya bisa dicegah keberlangsunganya, namun pada jaman penjajahan, budaya ini justru tumbuh subur. Tentu bukan kemudian kita begitu saja menyalahkan penjajah yang menerapkan feodalisme dan kolonialisme kepada bangasa ini, tetapi bagaimana kemudian merubah paradigma yang ada dan mengakar ini. Tidak dipungkiri, uang yang diberikan oleh pihak yang lemah kepada pihak yang lebih kuat ini biasanya digunakan untuk membiayai proyek yang menguntungkan keduanya. Celakanya, apa benar proyek yang ada selalu bisa membuat masyarakat secara umum menikmatinya? Atau justru mereka menjadi korban akibat proyek yang berjalan tidak semestinya. Salah satu contoh mudahnya adalah ketika akan dibangun jembatan, uang hasil upeti digunakan untuk membiayainya, tetapi karena ada kesulitan dalam pengurusan ijin maka digunakan pula memberikan gratifikasi lebih kepada pemilik daerah terkait agar proyek bisa berjalan. Ini tentu berdampak pada berkurangnya anggaran pembangunan sehingga memungkinkan dikuranginya standart minimum pembangunan jembatan. Dan implikasinya pun bisa meluas pada jatuhnya korban jika jembatan ini bermasalah pasca digunakan. Sayangnya, meski jaman sudah ebrubah dan Indonesia sudah menjadi negara Republik yang demokratis tradisi pemberian upeti ini masih ditemui seperti hadiah pada pernikahan anak Presiden.
  • 5. Tidak dielakkan, memberi hadiah adalah hal yang biasa di Indonesia, tetapi aturan gratifikasi, menjadikan masyarakat mesti memilah siapa yang akan diberi, apa yang akan diberikan, dan kapan memberikannya. Jika yang diberikan hanya sebatas kue ulang tahun dengan nominal dibawah Rp.500 ribu tentu tidak perlu melapor ke KPK. Tetapi jika yang diberikan adalah kue ulang tahun beserta kado berupa perhiasan berlian senilai puluhan juta rupiah, maka sudah jadi kewajiban penerima hadiah untuk melaporkannya jika tidak ingin diduga menerima gratifikasi atau suap. Suka tidak suka, aturan ini ada dan sudah berlaku. Mau tidak mau karena ini adalah aturan yang berifat mengikat dan memiliki sanksi pidana, tentu sudah jadi kewajiban seluruh warga negara untuk mematuhinya. Jadi sudah selayaknya kita mawas dalam memberi hadiah pada pegawai pemerintah, bukan hanya pejabat atau penyelenggara negara. Karena bukan tidak mungkin hadiah akan berujung bui tak hanya bagi pemberi namun juga penerimanya.
  • 6. Tidak dielakkan, memberi hadiah adalah hal yang biasa di Indonesia, tetapi aturan gratifikasi, menjadikan masyarakat mesti memilah siapa yang akan diberi, apa yang akan diberikan, dan kapan memberikannya. Jika yang diberikan hanya sebatas kue ulang tahun dengan nominal dibawah Rp.500 ribu tentu tidak perlu melapor ke KPK. Tetapi jika yang diberikan adalah kue ulang tahun beserta kado berupa perhiasan berlian senilai puluhan juta rupiah, maka sudah jadi kewajiban penerima hadiah untuk melaporkannya jika tidak ingin diduga menerima gratifikasi atau suap. Suka tidak suka, aturan ini ada dan sudah berlaku. Mau tidak mau karena ini adalah aturan yang berifat mengikat dan memiliki sanksi pidana, tentu sudah jadi kewajiban seluruh warga negara untuk mematuhinya. Jadi sudah selayaknya kita mawas dalam memberi hadiah pada pegawai pemerintah, bukan hanya pejabat atau penyelenggara negara. Karena bukan tidak mungkin hadiah akan berujung bui tak hanya bagi pemberi namun juga penerimanya.