SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
“HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH”
KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAH DAERAH DALAM
PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN




Oleh:
JOHN JULIUS BOEKORSJOM
NPM : 170230110505
LOGO
Pendahuluan
Indonesia     sebagai    negara
kepulauan termasuk negara yang
memiliki perbatasan negara yang
luas.
                                             Pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia selama ini berada
                                             dalam tahap yang mengkhawatirkan, hal ini ditandai dengan
                                             meningkatnya    tindak   kejahatan    di   perbatasan     seperti
                                             penyelundupan kayu, barang, dan obat-obatan terlarang,
                                             perdagangan manusia, terorisme, serta penetrasi ideologi asing.


Pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia selama ini berada
dalam tahap yang mengkhawatirkan, hal ini ditandai dengan
meningkatnya    tindak   kejahatan    di   perbatasan     seperti
penyelundupan kayu, barang, dan obat-obatan terlarang,
perdagangan manusia, terorisme, serta penetrasi ideologi asing.




                                                  Kewenangan Pemerintah Pusat dan
                                                 Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan
                                                          Wilayah Perbatasan
LOGO
Tinjauan Teori


                        Wewenang Pemerintah Pusat dan
                     Pemerintah Daerah dalam Negara Kesatuan
                                Republik Indonesia




  Teori-Teori Yang      Wilayah
   Dipergunakan        Perbatasan




                        Pengelolaan Wilayah
                            Perbatasan
LOGO
Uraian Teori
1.Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam NKRI

      Dalam konteks UU No.32 Tahun 2004 model penetapan kewenangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah menggunakan sistem formil artinya urusan yang termasuk dalam urusan
rumah tangga Daerah tidak secara apriori ditetapkan dalam atau dengan Undang-Undang.
Daerah boleh mengatur dan mengurus segala sesuatu yang dianggap penting bagi
Daerahnya, asal saja tidak mencakup urusan yang telah diatur dan diurus oleh Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah yang lebih tinggi tingkatnya. Di lain pihak, dengan adanya pola
hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang didasarkan pada UUD 1945 dalam empat
asas pokok sebagai patokan hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yaitu :
a.Bentuk hubungan antara Pusat dan Daerah, tidak boleh mengurangi hak-hak rakyat daerah
untuk turut serta (secara bebas) dalam penyelenggaraan pemerintaban daerah, sesuai
dengan dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan atau dasar permusyawaratan dalam sistem tingkat Pemerintah
Daerah.
b.Bentuk hubungan antara Pusat dan Daerah, tidak boleh mengurangi hak-hak (rakyat) daerah
untuk berinisiatif atau berprakarsa mengatur dan mengurus urusan-urusan yang dianggap
punting bagi daerah.
c.Bentuk hubungan antara Pusat dan Daerah dapat berbeda-beda antara daerah yang satu
dengan yang lain sesuai dengan keadaan khusus masing-masing daerah.
d.Bentuk hubungan antara Pusat dan Daerah adalah dalam rangka mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan sosial di daerah.
LOGO
Uraian Teori
2.   Wilayah Perbatasan

           Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah
     Negara, Kawasan perbatasan adalah suatu kawasan yang merupakan bagian dari wilayah
     negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara
     lain, dalam hal batas wilayah negara di darat, kawasan perbatasan berada di kecamatan.
              Nurdjaman dan Raharjo menyatakan bahwa perbatasan negara adalah wilayah
     hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berbatasan dengan negara lain,
     dan batas-batas wilayahnya ditentukan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

3.   Pengelolaan Wilayah Perbatasan

               Menurut Pada umumnya daerah pebatasan belum mendapat perhatian secara
     proporsional. Kondisi ini terbukti dari kurangnya sarana prasarana pengamanan daerah
     perbatasan dan aparat keamanan di perbatasan. Hal ini telah menyebabkan terjadinya
     berbagai permasalahan seperti, perubahan batas-batas wilayah, penyelundupan barang
     dan jasa serta kejahatan trans nasional (transnational crimes). Kondisi umum daerah
     perbatasan dapat dilihat dari aspek Pancagatra yaitu aspek ideologi, aspek politik, aspek
     ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek pertahanan dan keamanan. Konsepsi
     pengelolaan perbatasan negara merupakan “titik temu” dari tiga hal penting yang harus
     saling bersinergi, yaitu politik pemerintahan Indonesia, pelaksanaan otonomi daerah, dan
     politik luar negeri yang bebas-aktif. Oleh sebab itu dalam formulasi kebijakannya harus
     selalu memperhatikan dan berdasarkan tiga hal tersebut di atas.
LOGO
Pembahasan
Kewenangan pengelolaan wilayah perbatasan belum memiliki peta yang jelas berdasarkan
pembagian kewenangan, antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Untuk itu
diperlukan political will pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang secara simultan saling
mengisi dan melengkapi, sehingga mampu menciptakan akselerasi pembangunan dan
pengembangan kawasan perbatasan. Adapun kewenangan pemerintah pusat dan
kewenangan pemerintah daerah tentang pengelolaan kawasan perbatasan, antara lain
sebagai berikut :
1.Kewenangan Pemerintah Pusat yaitu menetapkan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan
Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan, mengadakan perundingan dengan negara lain
mengenai penetapan Batas Wilayah Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan hukum internasional, membangun atau membuat tanda Batas Wilayah Negara,
melakukan pendataan dan pemberian nama pulau dan kepulauan serta unsur geografis
lainnya, memberikan izin kepada penerbangan internasional untuk melintasi wilayah udara
teritorial pada jalur yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, memberikan
izin lintas damai kepada kapal-kapal asing untuk melintasi laut territorial dan perairan
kepulauan pada jalur yang telah ditentukan dalam peraturan perundangundangan,
melaksanakan pengawasan di zona tambahan yang diperlukan untuk mencegah pelanggaran
dan menghukum pelanggar peraturan perundang-undangan di bidang bea cukai, fiskal,
imigrasi, atau saniter di dalam Wilayah Negara atau laut teritorial, menetapkan wilayah udara
yang dilarang dilintasi oleh penerbangan internasional untuk pertahanan dan keamanan,
membuat dan memperbarui peta Wilayah Negara dan menyampaikannya kepada Dewan
Perwakilan Rakyat sekurang-kurangnya setiap 5 (lima) tahun sekali, menjaga keutuhan,
kedaulatan, dan keamanan Wilayah Negara serta Kawasan Perbatasan.
LOGO
Lanjutan Pembahasan
2. Kewenangan pemerintah daerah yaitu melaksanakan kebijakan Pemerintah
   dan menetapkan kebijakan lainnya dalam rangka otonomi daerah dan tugas
   pembantuan, melakukan koordinasi pembangunan di Kawasan Perbatasan,
   melakukan pembangunan Kawasan Perbatasan antarpemerintah daerah
   dan/atau antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga, dan melakukan
   pengawasan pelaksanaan pembangunan Kawasan Perbatasan yang
   dilaksanakan Pemerintah Kabupaten/Kota.
LOGO
Kesimpulan
1. Kebijakan pengembangan kawasan perbatasan baik oleh pemerintah pusat dan
   daerah masih relatif lambat. Hal ini dikarenakan belum adanya payung hukum
   yang jelas sebagai tindak lanjut (penjabaran teknis) dari Undang-Undang No. 43
   Tahun 2008.
2. Dukungan regulasi dan peraturan tentang pengelolaan kawasan perbatasan
   belum memenuhi aspirasi daerah sehingga kreativitas dan inisiatif
   pengembangan kawasan oleh pemerintah daerah terhambat.
3. Hingga saat ini, belum ada pembagian kewenangan yang jelas antara pemerintah
   pusat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten dalam pengelolaan kawasan
   perbatasan.
LOGO
Rekomendasi

1. Percepatan pembangunan kawasan perbatasan harus segera dilaksanakan
   khususnya dalam bidang ekonomi apalagi ketergantungan masyarakat
   perbatasan sangat tinggi terhadap produk dari negara tetangga sehingga
   dikhawatirkan akan makin melunturkan semangat nasionalisme dan patriotisme
   penduduk Indonesia di perbatasan.
2. Pembentukan lembaga khusus yang menangani pengelolaan kawasan
   perbatasan secara penuh harus segera dilakukan sehingga koordinasi antar
   antar departemen atau instansi pada level pemerintah pusat serta antara
   pemerintah pusat dan daerah berjalan baik dan sinergis.
3. Regulasi tentang pengelolaan kawasan perbatasan harus segera disusun dan
   diterbitkan khususnya terkait pembagian kewenangan antara pemerintah pusat
   dan daerah.
4. Kewenangan pemerintah daerah harus diberikan secara jelas dan proporsional
   khususnya dalam pembangunan ekonomi yang selama ini sangat didominasi
   oleh pemerintah pusat sehingga pemerintah daerah tidak bisa banyak berbuat.
JOHN JULIUS BOEKORSJOM

More Related Content

What's hot

Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan DaerahHubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
ani anjaswati
 
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahHubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
natal kristiono
 
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerahPengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
nurulrp
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Farid Ma'ruf
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Muhammad Fahri
 

What's hot (20)

Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
 
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan DaerahPemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan DaerahHubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
 
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahHubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
 
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerahPengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
 
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
 
Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
 
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
 
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & PusatHarmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
Harmonisasi Pemerintah Daerah & Pusat
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA
Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA
Makalah pelaksanaan otonomi daerah STIP WUNA
 
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudDinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
 
Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasan
Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasanChapter 1 dan 2 manajemen perbatasan
Chapter 1 dan 2 manajemen perbatasan
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
 

Similar to Powerpoint

pelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptx
pelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptxpelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptx
pelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptx
RatnaLestari11
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Dadang Solihin
 
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeriMekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
asriekarwanti
 

Similar to Powerpoint (20)

Antropologi dan-pertahanan
Antropologi dan-pertahananAntropologi dan-pertahanan
Antropologi dan-pertahanan
 
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.pptKOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN PERBATASAN.ppt
 
PKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptxPKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
 
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...
overview kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan negara kesatuan republik in...
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
pelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptx
pelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptxpelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptx
pelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptx
 
4 bab ii tinjauan teoritis
4  bab ii   tinjauan teoritis4  bab ii   tinjauan teoritis
4 bab ii tinjauan teoritis
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Perspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi Daerah
Perspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi DaerahPerspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi Daerah
Perspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi Daerah
 
perkembangan otonomi daerah
perkembangan otonomi daerahperkembangan otonomi daerah
perkembangan otonomi daerah
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 
Uu perda
Uu perdaUu perda
Uu perda
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
pengelolaan batas wilayah di kawasan perbatasan
pengelolaan batas wilayah di kawasan perbatasanpengelolaan batas wilayah di kawasan perbatasan
pengelolaan batas wilayah di kawasan perbatasan
 
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeriMekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
Mekanisme umum hubungan dan kerjasama luar negeri
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
 
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
HubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerahHubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
 

Powerpoint

  • 1. “HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH” KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PERBATASAN Oleh: JOHN JULIUS BOEKORSJOM NPM : 170230110505
  • 2. LOGO Pendahuluan Indonesia sebagai negara kepulauan termasuk negara yang memiliki perbatasan negara yang luas. Pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia selama ini berada dalam tahap yang mengkhawatirkan, hal ini ditandai dengan meningkatnya tindak kejahatan di perbatasan seperti penyelundupan kayu, barang, dan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia, terorisme, serta penetrasi ideologi asing. Pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia selama ini berada dalam tahap yang mengkhawatirkan, hal ini ditandai dengan meningkatnya tindak kejahatan di perbatasan seperti penyelundupan kayu, barang, dan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia, terorisme, serta penetrasi ideologi asing. Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Wilayah Perbatasan
  • 3. LOGO Tinjauan Teori Wewenang Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Teori-Teori Yang Wilayah Dipergunakan Perbatasan Pengelolaan Wilayah Perbatasan
  • 4. LOGO Uraian Teori 1.Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam NKRI Dalam konteks UU No.32 Tahun 2004 model penetapan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah menggunakan sistem formil artinya urusan yang termasuk dalam urusan rumah tangga Daerah tidak secara apriori ditetapkan dalam atau dengan Undang-Undang. Daerah boleh mengatur dan mengurus segala sesuatu yang dianggap penting bagi Daerahnya, asal saja tidak mencakup urusan yang telah diatur dan diurus oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah yang lebih tinggi tingkatnya. Di lain pihak, dengan adanya pola hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang didasarkan pada UUD 1945 dalam empat asas pokok sebagai patokan hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yaitu : a.Bentuk hubungan antara Pusat dan Daerah, tidak boleh mengurangi hak-hak rakyat daerah untuk turut serta (secara bebas) dalam penyelenggaraan pemerintaban daerah, sesuai dengan dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan atau dasar permusyawaratan dalam sistem tingkat Pemerintah Daerah. b.Bentuk hubungan antara Pusat dan Daerah, tidak boleh mengurangi hak-hak (rakyat) daerah untuk berinisiatif atau berprakarsa mengatur dan mengurus urusan-urusan yang dianggap punting bagi daerah. c.Bentuk hubungan antara Pusat dan Daerah dapat berbeda-beda antara daerah yang satu dengan yang lain sesuai dengan keadaan khusus masing-masing daerah. d.Bentuk hubungan antara Pusat dan Daerah adalah dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial di daerah.
  • 5. LOGO Uraian Teori 2. Wilayah Perbatasan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara, Kawasan perbatasan adalah suatu kawasan yang merupakan bagian dari wilayah negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal batas wilayah negara di darat, kawasan perbatasan berada di kecamatan. Nurdjaman dan Raharjo menyatakan bahwa perbatasan negara adalah wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berbatasan dengan negara lain, dan batas-batas wilayahnya ditentukan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. 3. Pengelolaan Wilayah Perbatasan Menurut Pada umumnya daerah pebatasan belum mendapat perhatian secara proporsional. Kondisi ini terbukti dari kurangnya sarana prasarana pengamanan daerah perbatasan dan aparat keamanan di perbatasan. Hal ini telah menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan seperti, perubahan batas-batas wilayah, penyelundupan barang dan jasa serta kejahatan trans nasional (transnational crimes). Kondisi umum daerah perbatasan dapat dilihat dari aspek Pancagatra yaitu aspek ideologi, aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek pertahanan dan keamanan. Konsepsi pengelolaan perbatasan negara merupakan “titik temu” dari tiga hal penting yang harus saling bersinergi, yaitu politik pemerintahan Indonesia, pelaksanaan otonomi daerah, dan politik luar negeri yang bebas-aktif. Oleh sebab itu dalam formulasi kebijakannya harus selalu memperhatikan dan berdasarkan tiga hal tersebut di atas.
  • 6. LOGO Pembahasan Kewenangan pengelolaan wilayah perbatasan belum memiliki peta yang jelas berdasarkan pembagian kewenangan, antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Untuk itu diperlukan political will pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang secara simultan saling mengisi dan melengkapi, sehingga mampu menciptakan akselerasi pembangunan dan pengembangan kawasan perbatasan. Adapun kewenangan pemerintah pusat dan kewenangan pemerintah daerah tentang pengelolaan kawasan perbatasan, antara lain sebagai berikut : 1.Kewenangan Pemerintah Pusat yaitu menetapkan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan, mengadakan perundingan dengan negara lain mengenai penetapan Batas Wilayah Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan hukum internasional, membangun atau membuat tanda Batas Wilayah Negara, melakukan pendataan dan pemberian nama pulau dan kepulauan serta unsur geografis lainnya, memberikan izin kepada penerbangan internasional untuk melintasi wilayah udara teritorial pada jalur yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, memberikan izin lintas damai kepada kapal-kapal asing untuk melintasi laut territorial dan perairan kepulauan pada jalur yang telah ditentukan dalam peraturan perundangundangan, melaksanakan pengawasan di zona tambahan yang diperlukan untuk mencegah pelanggaran dan menghukum pelanggar peraturan perundang-undangan di bidang bea cukai, fiskal, imigrasi, atau saniter di dalam Wilayah Negara atau laut teritorial, menetapkan wilayah udara yang dilarang dilintasi oleh penerbangan internasional untuk pertahanan dan keamanan, membuat dan memperbarui peta Wilayah Negara dan menyampaikannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat sekurang-kurangnya setiap 5 (lima) tahun sekali, menjaga keutuhan, kedaulatan, dan keamanan Wilayah Negara serta Kawasan Perbatasan.
  • 7. LOGO Lanjutan Pembahasan 2. Kewenangan pemerintah daerah yaitu melaksanakan kebijakan Pemerintah dan menetapkan kebijakan lainnya dalam rangka otonomi daerah dan tugas pembantuan, melakukan koordinasi pembangunan di Kawasan Perbatasan, melakukan pembangunan Kawasan Perbatasan antarpemerintah daerah dan/atau antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga, dan melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan Kawasan Perbatasan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten/Kota.
  • 8. LOGO Kesimpulan 1. Kebijakan pengembangan kawasan perbatasan baik oleh pemerintah pusat dan daerah masih relatif lambat. Hal ini dikarenakan belum adanya payung hukum yang jelas sebagai tindak lanjut (penjabaran teknis) dari Undang-Undang No. 43 Tahun 2008. 2. Dukungan regulasi dan peraturan tentang pengelolaan kawasan perbatasan belum memenuhi aspirasi daerah sehingga kreativitas dan inisiatif pengembangan kawasan oleh pemerintah daerah terhambat. 3. Hingga saat ini, belum ada pembagian kewenangan yang jelas antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten dalam pengelolaan kawasan perbatasan.
  • 9. LOGO Rekomendasi 1. Percepatan pembangunan kawasan perbatasan harus segera dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi apalagi ketergantungan masyarakat perbatasan sangat tinggi terhadap produk dari negara tetangga sehingga dikhawatirkan akan makin melunturkan semangat nasionalisme dan patriotisme penduduk Indonesia di perbatasan. 2. Pembentukan lembaga khusus yang menangani pengelolaan kawasan perbatasan secara penuh harus segera dilakukan sehingga koordinasi antar antar departemen atau instansi pada level pemerintah pusat serta antara pemerintah pusat dan daerah berjalan baik dan sinergis. 3. Regulasi tentang pengelolaan kawasan perbatasan harus segera disusun dan diterbitkan khususnya terkait pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. 4. Kewenangan pemerintah daerah harus diberikan secara jelas dan proporsional khususnya dalam pembangunan ekonomi yang selama ini sangat didominasi oleh pemerintah pusat sehingga pemerintah daerah tidak bisa banyak berbuat.