Dokumen tersebut membahas beberapa teknologi mutakhir untuk mendeteksi dan mengatasi penyakit seperti TBC, hepatitis, batu ginjal. Teknologi seperti GeneXpert dapat mendeteksi TBC dalam 2 jam dengan akurasi tinggi, alat tes pack dapat mendeteksi hepatitis dalam 15 menit, dan ESWL dapat menghancurkan batu ginjal secara non-invasif.
6. ASAL GENEXPERT
Sejak 2002, Cepheid, perusahaan yang berbasis di
Sunnyvale, California, Amerika Serikat, sudah
mengembangkan sebuah alat yang dinamai
GeneXpert.
7. KEUNGGULAN
♦ Cara kerja GeneXpert jauh lebih akurat karena mesin
langsung meneliti dan mengurai DNA bakteri dalam 2 jam.
♦ GeneXpert MTB/RIF mampu mengidentifikasi 98% pasien
yang terinfeksi TB termasuk yang luput saat diperiksa dengan
pemeriksaan sputum dan 98% bakteri yang resisten terhadap
Rifampisin.
8. UJI PENGGUNAAN
Uji menggunakan GeneXpert, semua komponen yang
diperlukan untuk mendeteksi bakteri masukkan ke CARTRIDE
meliputi plastik reagen untuk melisiskan bakteri, pemisahan asam
nukelat, dan penguatan / amplifikasi bakteri.
Tambahkan buffer bakterisida sebelum dimasukkan ke dalam
dahak ke CARTRIDE.
Lalu masukkan ke GeneXpert, hasilnya akan diketahui dalam 2
jam.
9. HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena
toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen
penyebab infeksi.
Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus
lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam
kuning dan infeksi sitomegalovirus.
Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah
alkohol dan obat-obatan.
11. KEUNGGULAN
Alat ini dapat mendeteksi hepatitis dengan cepat, bersifat
kualitatif berdasarkan the Immuno-Chromatography Technique (ICT or
lateral flow) .
Hanya dengan 15 menit dan ketepatannya hingga 99%.
Tanpa memerlukan pelatihan khusus.
Harga ± Rp 5.000 - Rp 10.000 /testpack.
12. CARA PEMAKAIAN
Tes untuk Hepatitis menggunakan darah yang diambil dari
ujung jari tengah.
Jika timbul dua garis merah pada test pack, maka dikatakan
positif Hepatitis.
Namun, jika timbul satu garis merah, maka dikatakan negatif
Hepatitis.
13. BATU GINJAL
Seperti batu yang terbentuk di saluran kemih
dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih/infeksi.
Terletak di dalam ginjal (batu ginjal) / di
dalam kandung kemih (batu kandung kemih).
Proses pembentukan batu ini disebut
urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
15. ASAL E.S.W.L.
Tahun 1971, Haeusler dan Kiefer memulai uji coba penghancuran batu ginjal dengan
gelombang kejut.
Pada 1974 pemerintah Jerman secara resmi memulai penelitian dan aplikasi
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).
Awal tahun 1980 pasien pertama batu ginjal diterapi dengan ESWL di Kota Munich.
Sejak saat itu eksperimen dilanjutkan secara intensif.
Akhirnya mulai tahun 1983, ESWL secara resmi diterapkan di rumah sakit di Jerman.
Di Indonesia, sejarah ESWL dimulai tahun 1987 oleh Prof. Djoko Raharjo di Rumah
Sakit Pertamina, Jakarta.
17. ESWL
Efek pemecahan batu memberikan hasil yang efektif pada
80-85% kasus batu < 2 cm.
E.S.W.L bekerja melalui transmisi energi ke batu melalui
jaringan hingga batu dihancurleburkan sehingga fragmen-
fragmen batu dapat keluar spontan bersamaan kencing.
Membutuhkan biaya 3-4 juta rupiah.