SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
LOGO
Peluang dan Kendala Sektor
Hortikultura
Menuju Pertanian Organik
Arie Febrianto Mulyadi
Jur. TIP – FTP - UB
ariefebriantomulyadi.blogspot.com
Latar Belakang
Kecenderungan globalisasi
pola pangan yang mengarah
kembali ke prinsip-prinsip
alami (back to nature),
terutama dalam hubungannya
dengan pemeliharaan dan
perawatan kesehatan telah
memicu peningkatan
permintaan pada produk-
produk hortikultura
www.themegallery.com
Definisi
Hortikultura berasal dari kata
“hortus” (= garden atau kebun) dan
“colere” (= to cultivate atau
budidaya). Secara harfiah istilah
Hortikultura diartikan sebagai
usaha membudidayakan tanaman
buah-buahan, sayuran dan
tanaman hias
Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu
pertanian yang mempelajari budidaya buah-
buahan, sayuran dan tanaman hias. Selain itu
yang termasuk dalam kelompok hortikultura
adalah tanaman obat-obatan.
Peranan hortikultura
A Memperbaiki gizi masyarakat,
B memperbesar devisa negara,
C memperluas kesempatan kerja,
D meningkatkan pendapatan petani,
pemenuhan kebutuhan keindahan dan
kelestarian lingkungan.
Sifat khas dari hasil hortikultura
 Tidak dapat disimpan lama,
 Perlu tempat lapang (voluminous),
 Mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan,
 Melimpah pada suatu musim dan langka pada
musim yang lain
 Fluktuasi harganya tajam
Prospek masa depan
Kinerja hortikultura Indonesia, mulai
meningkat dan memberikan kontribusi yang
cukup baik pada perekonomian Indonesia.
Pada 2001, bersama-sama dengan produk
tanaman pangan, ekspor produk-produk
hortikultura telah mampu memberikan
kontribusi sekitar 51% terhadap PDB
Nasional dan menyumbang devisa sekitar
USD 169,7
Walaupun demikian, sebagai
negara agraris, devisa tersebut
sangat kecil bila dibandingkan
dengan volume bisnis florikultur
(bunga dan tanaman hias) di
negara Belanda misalnya, yang
volume bisnis pertahunnya dapat
mencapai USD 4 miliar.
www.themegallery.com
Saat ini banyak negara-negara lain yang
mengandalkan devisanya dari hasil hortikultura,
antara lain Thailand dengan berbagai komoditas
hortikultura yang serba Bangkok, Belanda
dengan bunga tulipnya, Nikaragua dengan
pisangnya, bahkan Israel dari gurun pasirnya
kini telah mengekspor apel, jeruk, anggur dan
sebagainya.
www.themegallery.com
Kondisi yang mendukung
Indonesia adalah negara tropis dengan wilayah
cukup luas, dengan variasi agroklimat yang
tinggi, merupakan daerah yang potensial bagi
pengembangan Hortikultura baik untuk tanaman
dataran rendah maupun dataran tinggi.
Variasi agroklimat ini juga menguntungkan bagi
Indonesia, karena musim buah, sayur dan
bunga dapat berlangsung sepanjang tahun.
Peluang Pasar
Peluang pasar dalam negeri bagi komoditas
hortikultura diharapkan akan semakin
meningkat dengan semakin meningkatnya
jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat,
serta timbulnya kesadaran akan gizi di kalangan
masyarakat.
Apabila dilihat terhadap kebutuhan konsumsi
buah dan sayuran, nampak bahwa kebutuhan
masing-masing adalah 32,6 kg/kapita/tahun dan
32 kg/kapita/tahun, ternyata baru tercapai
sekitar 21,1 kg/kapita/tahun dan 14
kg/kapita/tahun
KOMODITAS UNGGULAN
hortikultura yang diunggulkan adalah buah
mangga, durian, alpukat, pepaya, rambutan,
manggis, duku, nenas, jeruk, salak dan
pisang.
kelompok sayur-sayuran adalah kubis, cabe
merah, bawang merah, mentimun, jahe,
kentang dan tomat.
kelompok florikultura adalah anggrek,
antherium, gladiol, krisan, mawar, melati dan
palem.
www.themegallery.com
Permasalahan
Produktivitas yang masih tergolong rendah, hal
ini merupakan refleksi dari rangkaian berbagai
faktor yang ada, antara lain :
 pola usahatani yang kecil,
 mutu bibit yang rendah yang ditunjang oleh
keragaman jenis/varietas,
 serta rendahnya penerapan teknologi
budidaya
Upaya yang ditempuh
Perlu penerapan sistem budidaya hortikultura
yang lebih baik serta penggunaan teknologi
yang tepat dan berwawasan lingkungan, yang
sering dikenal dengan sistem GAP (Good
Agricultural Practice).
Langkah-langkah perbaikan
Memilih jenis-jenis komoditas unggulan
yang cocok dengan selera pasar domestik
dan pasar global.
Melakukan perbaikan mutu bibit benih
dengan menggalakkan penangkaran bibit di
dalam negeri.
Melakukan penanganan panen dan pasca
panen yang baik dan profesional,
www.themegallery.com
Memperhatikan standar perdagangan
internasional, serta mengantisipasi
berbagai hambatan pendagangan seperti
HACCP, ekolabel, sanitary dan lain-lain.
Menggalakkan agroindustri pengolahan
buah-buahan dan sayuran yang
didukung oleh kebijakan pemerintah
yang kondusif.
www.themegallery.com
Dukungan Aspek Non Pertanian
Pameran produk-produk pertanian yang kini
semakin sering dilakukan banyak membuka
peluang kontak antara petani produsen
dengan pemasar dan importir yang
memungkinkan peningkatan volume bisnis
di masa depan.
Kinerja penelitian dan pengembangan di
lembaga-lembaga riset dan universitas
semakin memperlihatkan kemajuan dan
dapat diakses oleh para petani dan pelaku
agribisnis hortikultura swasta.
www.themegallery.com
Upaya memperbaiki rantai pemasaran
produk pertanian, termasuk hortikultura
dalam bentuk pasar-pasar induk atau
terminal agribisnis akan semakin
merangsang budidaya dan bisnis
hortikultura di masa depan.
www.themegallery.com
PERTANIAN ORGANIK
Tuntutan penduduk negara-negara maju
agar produk pertanian bebas dari cemaran
bahan kimia, dan kecendrungan
mengkonsumsi produk yang dihasilkan
melalui proses alami yang dikenal dengan
pertanian organik (“organic farming”).
Dewasa ini banyak negara telah
memberlakukan persyaratan akan
“ecolabelling” atau “green product”
terhadap produk pertanian yang akan
diimpornya
Pertanian organik merupakan salah satu
alternatif budidaya pertanian yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan yang bebas dari
segala bentuk bahan anorganik seperti pupuk
buatan, pestisida dan zat pengatur tumbuh.
www.themegallery.com
Pertanian organik memadukan berbagai cara
seperti pergiliran tanaman, tumpangsari,
penggunaan sisa bahan organik sebagai pupuk,
serta pengendalian hama secara terpadu
dengan mengoptimalkan cara biologis
Pasar produk pertanian organik dunia
meningkat 20% per tahun, oleh karena itu
pengembangan budidaya pertanian organik
perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai
ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan
pasar domestik dan ekspor.
www.themegallery.com
Volume produk pertanian organik mencapai 5-
7% dari total produk pertanian yang
diperdagangkan di pasar internasional.
Sebagian besar disuplay oleh negara-negara
maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di
Asia, pasar produk pertanian organik lebih
banyak didominasi oleh negara-negara timur
jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.
www.themegallery.com
Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi
menjadi dua kriteria yaitu:
a) Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam
negeri. Kegiatan pertanian ini masih
mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis
dalam jumlah yang minimal atau Low External
Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun
sudah sangat membatasi penggunaan
pestisida sintetis. Pengendalian OPT dengan
menggunakan biopestisida, varietas toleran,
maupun agensia hayati.
www.themegallery.com
b) Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor
dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti
misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL
ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan,
tempat penyimpanan produk organik, bibit,
pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya
harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai
produk pertanian organik.
www.themegallery.com
Komoditas Hortikultura
yang layak
dikembangkan dengan
sistem pertanian
organik : brokoli, kubis
merah, petsai, caisin,
cho putih, kubis tunas,
bayam daun, labu
siyam, oyong dan
baligo. Buah: nangka,
durian, salak, mangga,
jeruk dan manggis. www.themegallery.com
LOGO
Add your company slogan

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian OrganikDeni Wahyu
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaWarnet Raha
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atauSyarif Udin
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanAli Babang
 
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3DVERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3Dtani57
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiPutrimian Hairani
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Budidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusimBudidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusim
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Bioteknologi Perlindungan Tanaman
Bioteknologi Perlindungan TanamanBioteknologi Perlindungan Tanaman
Bioteknologi Perlindungan Tanaman
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Mpt 8-pemuliaan-crossed
Mpt 8-pemuliaan-crossedMpt 8-pemuliaan-crossed
Mpt 8-pemuliaan-crossed
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman
 
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3DVERTIKULTUR     Yenny permata sari PPB 3D
VERTIKULTUR Yenny permata sari PPB 3D
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 

Viewers also liked

Strategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikulturaStrategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikulturaKusuma Darma
 
Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura IndonesiaPengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesialodzi
 
Dokter gratis presentation
Dokter gratis presentationDokter gratis presentation
Dokter gratis presentationwakimobi
 
Agribis tan hort 01 okt 2013
Agribis tan hort 01 okt 2013Agribis tan hort 01 okt 2013
Agribis tan hort 01 okt 2013Hearty Paws
 
Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Norman Syarif
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautanUniversity of Brawijaya
 
Laporan manajemen kesuburan tanah
Laporan manajemen kesuburan tanahLaporan manajemen kesuburan tanah
Laporan manajemen kesuburan tanahNasrul Sativa
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIASKWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIASfatmalatika
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografismusnadil
 

Viewers also liked (14)

Strategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikulturaStrategi pengembangan sektor hortikultura
Strategi pengembangan sektor hortikultura
 
Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura IndonesiaPengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesia
 
Makalah hortikultura
Makalah hortikulturaMakalah hortikultura
Makalah hortikultura
 
Dokter gratis presentation
Dokter gratis presentationDokter gratis presentation
Dokter gratis presentation
 
Agribis tan hort 01 okt 2013
Agribis tan hort 01 okt 2013Agribis tan hort 01 okt 2013
Agribis tan hort 01 okt 2013
 
Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)Makalah argoindustri (duku)
Makalah argoindustri (duku)
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
transplanting
 transplanting transplanting
transplanting
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
 
Laporan manajemen kesuburan tanah
Laporan manajemen kesuburan tanahLaporan manajemen kesuburan tanah
Laporan manajemen kesuburan tanah
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIASKWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 

Similar to 5. peluang dan kendala sektor hortikultura

Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxArmanS12
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaJean Tambunan
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pipdita wahyu
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikD'Richo BlackZkull
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanAngelLatumahina
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2maemunahmuchtar
 
Bismillah p aperku
Bismillah p aperkuBismillah p aperku
Bismillah p aperkuEka Kurniati
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptPERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptboyrizajuanda
 
Sejarah an-teknologi-tanaman-sayuran-dan-hiasan
Sejarah an-teknologi-tanaman-sayuran-dan-hiasanSejarah an-teknologi-tanaman-sayuran-dan-hiasan
Sejarah an-teknologi-tanaman-sayuran-dan-hiasanTan C.EAN
 
Halaman seluruhnya
Halaman seluruhnyaHalaman seluruhnya
Halaman seluruhnyaIndri Chayou
 
PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI BIDANG PERTANIAN KELOMPOK 2.pptx
PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI BIDANG PERTANIAN KELOMPOK 2.pptxPENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI BIDANG PERTANIAN KELOMPOK 2.pptx
PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI BIDANG PERTANIAN KELOMPOK 2.pptxNurulSakinah48
 

Similar to 5. peluang dan kendala sektor hortikultura (20)

Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
 
1. defenisi
1. defenisi1. defenisi
1. defenisi
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pip
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organik
 
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutanmateri ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
materi ilmu pertanian tentang pertanian yang berkelanjutan
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2
 
Bismillah p aperku
Bismillah p aperkuBismillah p aperku
Bismillah p aperku
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptPERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
 
Puhay penyul
Puhay penyulPuhay penyul
Puhay penyul
 
Sejarah an-teknologi-tanaman-sayuran-dan-hiasan
Sejarah an-teknologi-tanaman-sayuran-dan-hiasanSejarah an-teknologi-tanaman-sayuran-dan-hiasan
Sejarah an-teknologi-tanaman-sayuran-dan-hiasan
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Penentu agroekosistem
Penentu agroekosistemPenentu agroekosistem
Penentu agroekosistem
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Halaman seluruhnya
Halaman seluruhnyaHalaman seluruhnya
Halaman seluruhnya
 
PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI BIDANG PERTANIAN KELOMPOK 2.pptx
PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI BIDANG PERTANIAN KELOMPOK 2.pptxPENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI BIDANG PERTANIAN KELOMPOK 2.pptx
PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI BIDANG PERTANIAN KELOMPOK 2.pptx
 
Pertanian
PertanianPertanian
Pertanian
 
Pertanian
PertanianPertanian
Pertanian
 
Liesa
LiesaLiesa
Liesa
 

More from University of Brawijaya

13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)University of Brawijaya
 

More from University of Brawijaya (20)

Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Pertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product managementPertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product management
 
Pertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuriesPertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuries
 
Pertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deteriorationPertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deterioration
 
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh producePertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
 
15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
 
6. manajemen produksi
6. manajemen produksi6. manajemen produksi
6. manajemen produksi
 
5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri
 
5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi
 
2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri
 

5. peluang dan kendala sektor hortikultura

  • 1. LOGO Peluang dan Kendala Sektor Hortikultura Menuju Pertanian Organik Arie Febrianto Mulyadi Jur. TIP – FTP - UB ariefebriantomulyadi.blogspot.com
  • 2. Latar Belakang Kecenderungan globalisasi pola pangan yang mengarah kembali ke prinsip-prinsip alami (back to nature), terutama dalam hubungannya dengan pemeliharaan dan perawatan kesehatan telah memicu peningkatan permintaan pada produk- produk hortikultura www.themegallery.com
  • 3. Definisi Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan “colere” (= to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias
  • 4. Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah- buahan, sayuran dan tanaman hias. Selain itu yang termasuk dalam kelompok hortikultura adalah tanaman obat-obatan.
  • 5. Peranan hortikultura A Memperbaiki gizi masyarakat, B memperbesar devisa negara, C memperluas kesempatan kerja, D meningkatkan pendapatan petani, pemenuhan kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan.
  • 6. Sifat khas dari hasil hortikultura  Tidak dapat disimpan lama,  Perlu tempat lapang (voluminous),  Mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan,  Melimpah pada suatu musim dan langka pada musim yang lain  Fluktuasi harganya tajam
  • 7. Prospek masa depan Kinerja hortikultura Indonesia, mulai meningkat dan memberikan kontribusi yang cukup baik pada perekonomian Indonesia. Pada 2001, bersama-sama dengan produk tanaman pangan, ekspor produk-produk hortikultura telah mampu memberikan kontribusi sekitar 51% terhadap PDB Nasional dan menyumbang devisa sekitar USD 169,7
  • 8. Walaupun demikian, sebagai negara agraris, devisa tersebut sangat kecil bila dibandingkan dengan volume bisnis florikultur (bunga dan tanaman hias) di negara Belanda misalnya, yang volume bisnis pertahunnya dapat mencapai USD 4 miliar. www.themegallery.com
  • 9. Saat ini banyak negara-negara lain yang mengandalkan devisanya dari hasil hortikultura, antara lain Thailand dengan berbagai komoditas hortikultura yang serba Bangkok, Belanda dengan bunga tulipnya, Nikaragua dengan pisangnya, bahkan Israel dari gurun pasirnya kini telah mengekspor apel, jeruk, anggur dan sebagainya. www.themegallery.com
  • 10. Kondisi yang mendukung Indonesia adalah negara tropis dengan wilayah cukup luas, dengan variasi agroklimat yang tinggi, merupakan daerah yang potensial bagi pengembangan Hortikultura baik untuk tanaman dataran rendah maupun dataran tinggi. Variasi agroklimat ini juga menguntungkan bagi Indonesia, karena musim buah, sayur dan bunga dapat berlangsung sepanjang tahun.
  • 11. Peluang Pasar Peluang pasar dalam negeri bagi komoditas hortikultura diharapkan akan semakin meningkat dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat, serta timbulnya kesadaran akan gizi di kalangan masyarakat. Apabila dilihat terhadap kebutuhan konsumsi buah dan sayuran, nampak bahwa kebutuhan masing-masing adalah 32,6 kg/kapita/tahun dan 32 kg/kapita/tahun, ternyata baru tercapai sekitar 21,1 kg/kapita/tahun dan 14 kg/kapita/tahun
  • 12. KOMODITAS UNGGULAN hortikultura yang diunggulkan adalah buah mangga, durian, alpukat, pepaya, rambutan, manggis, duku, nenas, jeruk, salak dan pisang. kelompok sayur-sayuran adalah kubis, cabe merah, bawang merah, mentimun, jahe, kentang dan tomat. kelompok florikultura adalah anggrek, antherium, gladiol, krisan, mawar, melati dan palem. www.themegallery.com
  • 13. Permasalahan Produktivitas yang masih tergolong rendah, hal ini merupakan refleksi dari rangkaian berbagai faktor yang ada, antara lain :  pola usahatani yang kecil,  mutu bibit yang rendah yang ditunjang oleh keragaman jenis/varietas,  serta rendahnya penerapan teknologi budidaya
  • 14. Upaya yang ditempuh Perlu penerapan sistem budidaya hortikultura yang lebih baik serta penggunaan teknologi yang tepat dan berwawasan lingkungan, yang sering dikenal dengan sistem GAP (Good Agricultural Practice).
  • 15. Langkah-langkah perbaikan Memilih jenis-jenis komoditas unggulan yang cocok dengan selera pasar domestik dan pasar global. Melakukan perbaikan mutu bibit benih dengan menggalakkan penangkaran bibit di dalam negeri. Melakukan penanganan panen dan pasca panen yang baik dan profesional, www.themegallery.com
  • 16. Memperhatikan standar perdagangan internasional, serta mengantisipasi berbagai hambatan pendagangan seperti HACCP, ekolabel, sanitary dan lain-lain. Menggalakkan agroindustri pengolahan buah-buahan dan sayuran yang didukung oleh kebijakan pemerintah yang kondusif. www.themegallery.com
  • 17. Dukungan Aspek Non Pertanian Pameran produk-produk pertanian yang kini semakin sering dilakukan banyak membuka peluang kontak antara petani produsen dengan pemasar dan importir yang memungkinkan peningkatan volume bisnis di masa depan. Kinerja penelitian dan pengembangan di lembaga-lembaga riset dan universitas semakin memperlihatkan kemajuan dan dapat diakses oleh para petani dan pelaku agribisnis hortikultura swasta. www.themegallery.com
  • 18. Upaya memperbaiki rantai pemasaran produk pertanian, termasuk hortikultura dalam bentuk pasar-pasar induk atau terminal agribisnis akan semakin merangsang budidaya dan bisnis hortikultura di masa depan. www.themegallery.com
  • 19. PERTANIAN ORGANIK Tuntutan penduduk negara-negara maju agar produk pertanian bebas dari cemaran bahan kimia, dan kecendrungan mengkonsumsi produk yang dihasilkan melalui proses alami yang dikenal dengan pertanian organik (“organic farming”). Dewasa ini banyak negara telah memberlakukan persyaratan akan “ecolabelling” atau “green product” terhadap produk pertanian yang akan diimpornya
  • 20. Pertanian organik merupakan salah satu alternatif budidaya pertanian yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang bebas dari segala bentuk bahan anorganik seperti pupuk buatan, pestisida dan zat pengatur tumbuh. www.themegallery.com
  • 21. Pertanian organik memadukan berbagai cara seperti pergiliran tanaman, tumpangsari, penggunaan sisa bahan organik sebagai pupuk, serta pengendalian hama secara terpadu dengan mengoptimalkan cara biologis Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. www.themegallery.com
  • 22. Volume produk pertanian organik mencapai 5- 7% dari total produk pertanian yang diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negara-negara maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian organik lebih banyak didominasi oleh negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea. www.themegallery.com
  • 23. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu: a) Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintetis. Pengendalian OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran, maupun agensia hayati. www.themegallery.com
  • 24. b) Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik. www.themegallery.com
  • 25. Komoditas Hortikultura yang layak dikembangkan dengan sistem pertanian organik : brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong dan baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk dan manggis. www.themegallery.com