1. LOGO
Peluang dan Kendala Sektor
Hortikultura
Menuju Pertanian Organik
Arie Febrianto Mulyadi
Jur. TIP – FTP - UB
ariefebriantomulyadi.blogspot.com
2. Latar Belakang
Kecenderungan globalisasi
pola pangan yang mengarah
kembali ke prinsip-prinsip
alami (back to nature),
terutama dalam hubungannya
dengan pemeliharaan dan
perawatan kesehatan telah
memicu peningkatan
permintaan pada produk-
produk hortikultura
www.themegallery.com
3. Definisi
Hortikultura berasal dari kata
“hortus” (= garden atau kebun) dan
“colere” (= to cultivate atau
budidaya). Secara harfiah istilah
Hortikultura diartikan sebagai
usaha membudidayakan tanaman
buah-buahan, sayuran dan
tanaman hias
4. Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu
pertanian yang mempelajari budidaya buah-
buahan, sayuran dan tanaman hias. Selain itu
yang termasuk dalam kelompok hortikultura
adalah tanaman obat-obatan.
5. Peranan hortikultura
A Memperbaiki gizi masyarakat,
B memperbesar devisa negara,
C memperluas kesempatan kerja,
D meningkatkan pendapatan petani,
pemenuhan kebutuhan keindahan dan
kelestarian lingkungan.
6. Sifat khas dari hasil hortikultura
Tidak dapat disimpan lama,
Perlu tempat lapang (voluminous),
Mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan,
Melimpah pada suatu musim dan langka pada
musim yang lain
Fluktuasi harganya tajam
7. Prospek masa depan
Kinerja hortikultura Indonesia, mulai
meningkat dan memberikan kontribusi yang
cukup baik pada perekonomian Indonesia.
Pada 2001, bersama-sama dengan produk
tanaman pangan, ekspor produk-produk
hortikultura telah mampu memberikan
kontribusi sekitar 51% terhadap PDB
Nasional dan menyumbang devisa sekitar
USD 169,7
8. Walaupun demikian, sebagai
negara agraris, devisa tersebut
sangat kecil bila dibandingkan
dengan volume bisnis florikultur
(bunga dan tanaman hias) di
negara Belanda misalnya, yang
volume bisnis pertahunnya dapat
mencapai USD 4 miliar.
www.themegallery.com
9. Saat ini banyak negara-negara lain yang
mengandalkan devisanya dari hasil hortikultura,
antara lain Thailand dengan berbagai komoditas
hortikultura yang serba Bangkok, Belanda
dengan bunga tulipnya, Nikaragua dengan
pisangnya, bahkan Israel dari gurun pasirnya
kini telah mengekspor apel, jeruk, anggur dan
sebagainya.
www.themegallery.com
10. Kondisi yang mendukung
Indonesia adalah negara tropis dengan wilayah
cukup luas, dengan variasi agroklimat yang
tinggi, merupakan daerah yang potensial bagi
pengembangan Hortikultura baik untuk tanaman
dataran rendah maupun dataran tinggi.
Variasi agroklimat ini juga menguntungkan bagi
Indonesia, karena musim buah, sayur dan
bunga dapat berlangsung sepanjang tahun.
11. Peluang Pasar
Peluang pasar dalam negeri bagi komoditas
hortikultura diharapkan akan semakin
meningkat dengan semakin meningkatnya
jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat,
serta timbulnya kesadaran akan gizi di kalangan
masyarakat.
Apabila dilihat terhadap kebutuhan konsumsi
buah dan sayuran, nampak bahwa kebutuhan
masing-masing adalah 32,6 kg/kapita/tahun dan
32 kg/kapita/tahun, ternyata baru tercapai
sekitar 21,1 kg/kapita/tahun dan 14
kg/kapita/tahun
12. KOMODITAS UNGGULAN
hortikultura yang diunggulkan adalah buah
mangga, durian, alpukat, pepaya, rambutan,
manggis, duku, nenas, jeruk, salak dan
pisang.
kelompok sayur-sayuran adalah kubis, cabe
merah, bawang merah, mentimun, jahe,
kentang dan tomat.
kelompok florikultura adalah anggrek,
antherium, gladiol, krisan, mawar, melati dan
palem.
www.themegallery.com
13. Permasalahan
Produktivitas yang masih tergolong rendah, hal
ini merupakan refleksi dari rangkaian berbagai
faktor yang ada, antara lain :
pola usahatani yang kecil,
mutu bibit yang rendah yang ditunjang oleh
keragaman jenis/varietas,
serta rendahnya penerapan teknologi
budidaya
14. Upaya yang ditempuh
Perlu penerapan sistem budidaya hortikultura
yang lebih baik serta penggunaan teknologi
yang tepat dan berwawasan lingkungan, yang
sering dikenal dengan sistem GAP (Good
Agricultural Practice).
15. Langkah-langkah perbaikan
Memilih jenis-jenis komoditas unggulan
yang cocok dengan selera pasar domestik
dan pasar global.
Melakukan perbaikan mutu bibit benih
dengan menggalakkan penangkaran bibit di
dalam negeri.
Melakukan penanganan panen dan pasca
panen yang baik dan profesional,
www.themegallery.com
16. Memperhatikan standar perdagangan
internasional, serta mengantisipasi
berbagai hambatan pendagangan seperti
HACCP, ekolabel, sanitary dan lain-lain.
Menggalakkan agroindustri pengolahan
buah-buahan dan sayuran yang
didukung oleh kebijakan pemerintah
yang kondusif.
www.themegallery.com
17. Dukungan Aspek Non Pertanian
Pameran produk-produk pertanian yang kini
semakin sering dilakukan banyak membuka
peluang kontak antara petani produsen
dengan pemasar dan importir yang
memungkinkan peningkatan volume bisnis
di masa depan.
Kinerja penelitian dan pengembangan di
lembaga-lembaga riset dan universitas
semakin memperlihatkan kemajuan dan
dapat diakses oleh para petani dan pelaku
agribisnis hortikultura swasta.
www.themegallery.com
18. Upaya memperbaiki rantai pemasaran
produk pertanian, termasuk hortikultura
dalam bentuk pasar-pasar induk atau
terminal agribisnis akan semakin
merangsang budidaya dan bisnis
hortikultura di masa depan.
www.themegallery.com
19. PERTANIAN ORGANIK
Tuntutan penduduk negara-negara maju
agar produk pertanian bebas dari cemaran
bahan kimia, dan kecendrungan
mengkonsumsi produk yang dihasilkan
melalui proses alami yang dikenal dengan
pertanian organik (“organic farming”).
Dewasa ini banyak negara telah
memberlakukan persyaratan akan
“ecolabelling” atau “green product”
terhadap produk pertanian yang akan
diimpornya
20. Pertanian organik merupakan salah satu
alternatif budidaya pertanian yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan yang bebas dari
segala bentuk bahan anorganik seperti pupuk
buatan, pestisida dan zat pengatur tumbuh.
www.themegallery.com
21. Pertanian organik memadukan berbagai cara
seperti pergiliran tanaman, tumpangsari,
penggunaan sisa bahan organik sebagai pupuk,
serta pengendalian hama secara terpadu
dengan mengoptimalkan cara biologis
Pasar produk pertanian organik dunia
meningkat 20% per tahun, oleh karena itu
pengembangan budidaya pertanian organik
perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai
ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan
pasar domestik dan ekspor.
www.themegallery.com
22. Volume produk pertanian organik mencapai 5-
7% dari total produk pertanian yang
diperdagangkan di pasar internasional.
Sebagian besar disuplay oleh negara-negara
maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di
Asia, pasar produk pertanian organik lebih
banyak didominasi oleh negara-negara timur
jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.
www.themegallery.com
23. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi
menjadi dua kriteria yaitu:
a) Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam
negeri. Kegiatan pertanian ini masih
mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis
dalam jumlah yang minimal atau Low External
Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun
sudah sangat membatasi penggunaan
pestisida sintetis. Pengendalian OPT dengan
menggunakan biopestisida, varietas toleran,
maupun agensia hayati.
www.themegallery.com
24. b) Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor
dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti
misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL
ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan,
tempat penyimpanan produk organik, bibit,
pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya
harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai
produk pertanian organik.
www.themegallery.com
25. Komoditas Hortikultura
yang layak
dikembangkan dengan
sistem pertanian
organik : brokoli, kubis
merah, petsai, caisin,
cho putih, kubis tunas,
bayam daun, labu
siyam, oyong dan
baligo. Buah: nangka,
durian, salak, mangga,
jeruk dan manggis. www.themegallery.com