SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I
                                PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
        Bioteknologi diartikan sebagai penerapan prinsip ilmu dan rekayasa
   dalam pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
   maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi
   untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara umum berarti
   meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi
   teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan
   menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
   tersebut.
        Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat. Kemajuan ini
   ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
   genetika, kultur     jaringan, DNA      rekombinan,      pengembangbiakan sel
   induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk
   memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang
   belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Kemajuan di bidang
   bioteknologi   tak   lepas   dari    berbagai   kontroversi   yang   melingkupi
   perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologikloning dan rekayasa
   genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam
   golongan.
        Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika
   untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaaan
   hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan.
   Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan.
   Masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih
   sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk mengubah
   susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik
   yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Perubahan sifat Biologis melalui
   rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk
   bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia.
B. Tujuan Penlisan
   1) Untuk mengetahui pengertian REKAYASA GENETIKA
           Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam rekayasa
           genetika.
           Untuk mengetahui bagaimana penerapan dari rekayasa genetika
           dalam kehidupan manusia.
           Untuk mengetahui dampak penerapan dari rekayasa genetika.
   2) Untuk Mengetahui Sistem IMUN DAN FUNGSINYA
             lapisan sistem imun pada manusia
             struktur sistem imun
             faktor-faktor yang melemahkan sistem imun
             gangguan sistem imun
BAB II
            REKAYASA GENETIKA DAN SISTEM IMUN


A. REKAYASA GENETIKA
 a. Pengertian Rekayasa Genetika
        Perkembangan bioteknologi secara drastis terjadi sejak ditemukannya
   struktur helik ganda DNA dan teknologi DNA rekombinan di awal tahun
   1950-an. Penemuan struktur double heliks DNA oleh Watson dan Cricks
   (1953) telah membuka jalan lahirnya bioteknologi modern dalam bidang
   rekayasa genetika yang merupakan prosedur dasar dalam menghasilkan
   suatu produk bioteknologi. Tahap-tahap penting berikutnya adalah
   serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi
   (pengaturan ekspresi) gen (diawali dari penemuan operon laktosa pada
   prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman
   gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling).
        Secara konvensional, pemuliaan tanaman dan rekayasa genetika
   sebenarnya telah dilakukan oleh para petani melalui proses penyilangan dan
   perbaikan tanaman sejak zaman dahulu. Misalnya melalui tahap
   penyilangan dan seleksi tanaman dengan tujuan tanaman tersebut menjadi
   lebih besar, kuat, dan lebih tahan terhadap penyakit. Prinsip rekayasa
   genetika sama dengan pemuliaan tanaman, yaitu memperbaiki sifat-sifat
   tanaman dengan menambahkan sifat-sifat ketahanan terhadap cekaman
   mahluk hidup pengganggu maupun cekaman lingkungan yang kurang
   menguntungkan serta memperbaiki kualitas nutrisi makanan. Rekayasa
   genetika adalah kelanjutan dari pemuliaan secara tradisional. Dalam arti
   paling luas, rekayasa genetika merupakan penerapan genetika untuk
   kepentingan manusia akan tetapi masyarakat ilmiah sekarang lebih
   bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik
   genetika molekuler untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau
   mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan
   tertentu. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan
   organisme, mulai dari virus, bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan
tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi
  paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu
  bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk
  peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan
  ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.
       Keunggulan rekayasa genetika adalah mampu memindahkan materi
  genetika dari sumber yang sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan
  terkontrol dalam waktu yang lebih singkat. Melalui proses rekayasa
  genetika ini, telah berhasil dikembangkan berbagai organisme maupun
  produk yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.
       Teknologi khusus yang digunakan dalam rekayasa genetika meliputi
  teknologi DNA Rekombinan yaitu pembentukan kombinasi materi genetik
  yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor
  sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan
  di dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang.


b. Teknik yang Digunakan dalam Rekayasa Genetika
       Pada dasarnya upaya untuk mendapatkan suatu produk yang
  diinginkan melalui teknologi DNA rekombinan melibatkan beberapa
  tahapan   tertentu.   Tahapan-tahapan    tersebut   adalah   isolasi   DNA
  genomik/kromosom yang akan diklon, pemotongan molekul DNA menjadi
  sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran, penyisipan fragmen DNA ke
  dalam vektor untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan, transformasi
  sel inang menggunakan molekul DNA rekombinan, pengklonaan vektor
  pembawa DNA rekombinan, dan identifikasi klon sel yang membawa gen
  yang diinginkan. Bakteri merupakan sel inang yang paling umum digunakan
  untuk mengklonaan gen, terutama karena mudahnya DNA dapat diisolasi
  dari dan dimasukkan kembali ke dalam sel tersebut. Kultur bakteri juga
  tumbuh cepat dan secara cepat mereplikasi setiap gen asing yang
  dibawanya.
1) Isolasi DNA
   Isolasi DNA diawali dengan mempersiapkan dua jenis DNA yaitu
   plasmid bakteri yang akan digunakan sebagai vektor dan DNA yang
   mengandung gen yang diinginkan. Plasmid yang dipilih merupakan
   plasmid yang mengandung amp-R (gen pengkode sifat resisten
   terhadap antibiotik amphisilin) dan lac Z (pengkode enzim β-
   galaktosidase). Kemudian dilakukan perusakan dan atau pembuangan
   dinding sel, yang dapat dilakukan baik dengan cara mekanis seperti
   sonikasi, tekanan tinggi, beku-leleh maupun dengan cara enzimatis
   seperti pemberian lisozim. Langkah selanjutnya adalah lisis sel.
   Bahan-bahan sel yang relatif lunak dapat dengan mudah diresuspensi
   di dalam medium bufer nonosmotik, sedangkan bahan-bahan yang
   lebih kasar perlu diperlakukan dengan deterjen yang kuat seperti triton
   X-100 atau dengan sodium dodesil sulfat (SDS). Pada eukariot
   langkah ini harus disertai dengan perusakan membran nukleus.


2) Pemotongan Molekul DNA
   Tahap kedua dalam kloning gen adalah pemotongan molekul DNA,
   baik genomik maupun plasmid. Perkembangan teknik pemotongan
   DNA berawal dari saat ditemukannya enzim restriksi dan modifikasi
   DNA pada bakteri E. coli, yang berkaitan dengan infeksi virus atau
   bakteriofag   (faga temperat).
   Tempat pemotongan pada kedua untai DNA sering kali terpisah
   sejauh beberapa pasang basa. Pemotongan DNA dengan tempat
   pemotongan semacam ini akan menghasilkan fragmen-fragmen
   dengan ujung 5’ yang runcing karena masing-masing untai tunggalnya
   menjadi tidak sama panjang. Dua fragmen DNA dengan ujung yang
   runcing akan mudah disambungkan satu sama lain sehingga ujung
   runcing    sering   pula    disebut    sebagai ujung    lengket (sticky
   end)atau ujung kohesif.
3) Ligasi Molekul–molekul DNA
   Pemotongan DNA genomik dan DNA vektor menggunakan enzim
   restriksi harus menghasilkan ujung-ujung potongan yang kompatibel.
   Artinya, fragmen-fragmen DNA genomik nantinya harus dapat
   disambungkan (diligasi) dengan DNA vektor yang sudah berbentuk
   linier.
4) Transformasi Sel Inang
   Tahap berikutnya setelah ligasi adalah analisis terhadap hasil
   pemotongan DNA genomik dan DNA vektor serta analisis hasil ligasi
   molekul-molekul DNA tersebut menggunakan teknik elektroforesis.
   Jika hasil elektroforesis menunjukkan bahwa fragmen-fragmen DNA
   genomik telah terligasi dengan baik pada DNA vektor sehingga
   terbentuk molekul DNA rekombinan, campuran reaksi ligasi
   dimasukkan ke dalam sel inang agar dapat diperbanyak dengan cepat.
   Dengan sendirinya, di dalam campuran reaksi tersebut selain terdapat
   molekul DNA rekombinan, juga ada sejumlah fragmen DNA genomik
   dan DNA plasmid yang tidak terligasi satu sama lain. Tahap
   memasukkan campuran reaksi ligasi ke dalam sel inang ini
   dinamakan transformasi karena sel inang diharapkan akan mengalami
   perubahan sifat tertentu setelah dimasuki molekul DNA rekombinan.


5) Pengklonaan sel dan gen asing
   Bakteri hasil transformasi ditempatkan pada medium nutrient padat
   yang mengandung amphisilin dan gula yang disebut X-gal. Amphisilin
   dalam medium yang akan memastikan bahwa hanya bakteri yang
   mengandung plasmid yang dapat tumbuh karena adanya resistensi
   dari amp-R. Sedangkan X-gal akan memudahkan identifikasi koloni
   bakteri yang mengandung gen asing yang disisipkan. X-gal ini akan
   dihidrolisis oleh β-galaktosidase menghasilkan produk berwarna biru,
   sehingga koloni bakteri yang mengandung plasmid dengan gen β-
   galaktosidase utuh akan berwarna biru.
6) Identifikasi klon sel yang membawa gen yang diinginkan
         Setelah tumbuh membentuk koloni, bakteri yang mengandung DNA
         rekombinan diidentifikasi menggunakan metode hibridisasi asam
         nukleat. Dalam pengujian hibridisasi DNA, DNA dari virus atau sel
         akan didenaturasi dengan larutan basa sehingga kedua untai DNA-nya
         terpisah. Untai–untai tunggal DNA dilekatkan pada medium solid,
         misalnya membran nitroselulosa atau nilon, sehingga untai–untai
         tersebut tidak bersatu kembali. DNA akan menempel pada membran
         melalui tulang punggung gula- fosfatnya sehingga basa nitrogennya
         terletak menjulur kearah keluar. Untuk mengkarakterisasi atau
         mengidentifikasi DNA target, maka pada membran ditambahkan
         molekul DNA dan RNA untai tunggal yang disebut probe dan didalam
         larutan buffer. Akibatnya, akan terbentuk ikatan hidrogen di antara
         basa–basa yang komplementer. Probe yang dinamai sedemikian rupa
         karena digunakan untuk mencari sekuens DNA, diberi label dengan
         suatu gugus reporter. Reporter bisa berupa isotop radioaktif atau
         enzim yang kehadirannya mudah dideteksi.



B. SISTEM IMUN DAN FUNGSINYA
 a. Pengertian
         Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
   pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu
   organisme.
 b. Fungsi sistem Imun :
     1) Mempertahankan tubuh terhadap invasi sel asing dan sel kanker;
        memperlancar jalan untuk memperbaiki jaringan.
     2) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &
        menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit,
        jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
     3) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk
        perbaikan jaringan.
     4) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
Sasaran utama: bakteri patogen & virus
    Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, &
    sel mast)


c. Lapisan sistem imun pada manusia




   Pertahanan lapis pertama : Pertahanan fisik (physical barrier)


d. Ada 2 sistem kekebalan tubuh :
   1) Sistem kekebalan nonspesifik (innate immune system)
   2) Sistem kekebalan spesifik (learned/adaptive immune system)
      Patogen bagi tubuh manusia
       (1) Bakteri
       (2) Virus
       (3) Jamur
       (4) Protozoa bersel satu
       (5) Parasit
e. Struktur Sistem Imun
          Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh = organ limfoid
          Organ limfoid: ‘rumah’ bagi limfosit
          Jaringan limfoid primer :
               (1) kelenjar thymus
               (2) sumsum tulang
          Jaringan limfoid sekunder:
               (1) berkapsul: limpa & kelenjar limf
               (2) tidak berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated lymphoid tissue),
          jaringan limfoid di kulit, saluran napas, kemih, & reproduksi
      Aktifitas yang berkaitan dengan sistem pertahanan :
      1. Pertahanan terhadap patogen penginvasi
      2. Pengeluaran sel sel yang aus, debris jaringan
      3. Identifikasi dan destruksi sel abnormal / mutan yang berasal dari tubuh
      sendiri surveilans imun
      4. Respon imun yang tidak sesuai yang menimbulkan alergi
      5. Penolakan sel sel jaringan asing transplantasi organ
     Jaringan Limfoid
     Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit
     Mencakup: sumsum tulang, kelenjar limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid,
     appendiks, & agregat jaringan limfosit di saluran cerna (GALT= gut
     associated lymphoid tissue/ Plak Peyer)


Sistem Kekebalan Non-spesifik
     Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan
yang diakibatkannya, namun tidak dapat mengenali benda asing yang masuk ke
dalam tubuh.
      Yang termasuk dalam sistem ini:
        1. Reaksi inflamasi/peradangan
        2. Protein antivirus (interferon)
        3. Sel natural killer (NK)
        4. Sistem komplemen
f. Faktor-Faktor Yang Melemahkan Sistem Imun
   1) Antibiotik
   2) X-ray
   3) Kemoterapi
   4) Vaksinasi Alkohol dan rokok
   5) Bahan kimia
   6) Pembedahan tidak perlu
   7) Gula dan lemak
   8) Radiasi
   9) Asap kendaraan
   10) Tekanan
   11) Kosmetik


g. Gangguan Sistem Imun
   1) Lack of response (imunodefisiensi)
      contoh: AIDS, leukemia


   2) Incorrect response (penyakit autoimun)
      contoh: DM tipe I, miastenia gravis, multiple sclerosis; penyakit
      Graves.


   3) Overactive response (alergi/hipersensitivitas)
      contoh: asma, rhinitis allergic, rx transfusi
BAB III
                                 PENUTUP


A. Kesimpulan
  Rekayasa genetika
    Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk
      kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaaan hewan
      atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian
      pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan.
      Masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih
      sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk mengubah
      susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik
      yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.

   Sistem imun

      Mempertahankan tubuh terhadap invasi sel asing dan sel kanker;
      memperlancar jalan untuk memperbaiki jaringan.
      1) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &
          menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit,
          jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
      2) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk
          perbaikan jaringan.
      3) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
DAFTAR PUSTAKA

http://matakuliahbiologi.blogspot.com/2012/04/rekayasa-genetika.html
Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, dan Jackson. 2009.
Biology 8th Edition. Benjamin Cummings. San Fransisco.
Campbell, Mitchell, dan Reece. 2006. Biology 7th Edition. Benjamin
Cummings. San Fransisco.
Campbell, Reece, dan Mitchell. 2002. Biology 5th Edition Terjemahan.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Sistina, Yulia. 2001. Biologi Dasar: Panduan Kuliah dan Lecture Note.
Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto.
Maharning, A.R.dan Sistina, Y., 2010. Bahan Ajar Mata Kuliah Biologi
Dasar II. Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto.
KATA PENGANTAR


Pertama-tama saya ucapkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah Biologi dengan judul Rekayasa Genetika dan system imun.
       Dalam menyelesaikan tugas ini saya cukup mendapatkan kesulitan, tetapi
berkat bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tugas
ini dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktu yang telah di tentukan.
     Saya sebagai penulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini. oleh karena itu saya menerima kritik dan saran guna
menyempurnakan tulisan selanjutnya.
     Harapan saya sebagai penulis, kiranya tulisan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi saya, dan semua yang membaca.



                                             Pariaman, 13 Februari Pariaman



                                                            Penulis
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

          1.1 Latar belakang .......................................................................
          1.2 Tujuan ...................................................................................

BAB II REKAYA GENETIKA DAN SISTEM IMUN

          A. REKAYASA GENETIKA ..................................................
                c. Defenisi dan fungsi rekayasa Genetika ...........................
                d. Teknik yang Digunakan dalam Rekayasa Genetika........


          B. SISTEM IMUN ...................................................................
                a. Pengertian
                b. Fungsi sistem Imun :
                c. Lapisan sistem imun pada manusia
                d. Ada 2 sistem kekebalan tubuh :
                e. Struktur Sistem Imun
                f. ktor-Faktor Yang Melemahkan Sistem Imun
                g. Gangguan Sistem Imun


BAB III PENUTUP

            3.1 Kesimpulan ........................................................................


DAFTAR PUSTAKA
TUGAS BIOLOGI
               TENTANG
    Rekayasa Genetika dan Sistem Imun




             Disusun Oleh :
            HUSNA DELILA



           DOSEN PEMBIMBING




AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH DAERAH
     KABUPATEN PADANG PARIAMAN
              TAHUN 2013
Makalah rekayasa genetika dan sistem imun 1

More Related Content

What's hot

Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Diana Muliadi
 
Sejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiSejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologi
Ady Setiawan
 
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
Arigetsu Chiendrasinkai
 
Rekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetikaRekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetika
Handini Rahma
 
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasiPemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
rabiati
 
Genetically modified food
Genetically modified foodGenetically modified food
Genetically modified food
Siti Hazirah
 

What's hot (18)

Hewan Transgenik
Hewan Transgenik Hewan Transgenik
Hewan Transgenik
 
Bioteknologi (Tugas SMA)
Bioteknologi (Tugas SMA)Bioteknologi (Tugas SMA)
Bioteknologi (Tugas SMA)
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
 
Rekayasa genetika
Rekayasa  genetikaRekayasa  genetika
Rekayasa genetika
 
Sejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiSejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologi
 
Sejarah Bioteknologi
Sejarah BioteknologiSejarah Bioteknologi
Sejarah Bioteknologi
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyaniAplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
Aplikasi ilmu genetika dalam kehidupan sehari dwi meliyani
 
Ppt ipa klmpk 3
Ppt ipa klmpk 3Ppt ipa klmpk 3
Ppt ipa klmpk 3
 
20 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-201220 bioteknologi-sunan-solo-2012
20 bioteknologi-sunan-solo-2012
 
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
Hewan trasngenik (metode stem cell embryo)
 
Rekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetikaRekayasa genetika dalam bioetika
Rekayasa genetika dalam bioetika
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasiPemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang farmasi
 
Bioteknologi transgenik (kel 2)
Bioteknologi transgenik (kel 2)Bioteknologi transgenik (kel 2)
Bioteknologi transgenik (kel 2)
 
Genetically modified food
Genetically modified foodGenetically modified food
Genetically modified food
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 

Viewers also liked (15)

Presentation1 otot upload
Presentation1 otot uploadPresentation1 otot upload
Presentation1 otot upload
 
Hereditas
HereditasHereditas
Hereditas
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)
SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)
SISTEM KOMUNIKASI DATA (SISKOMDAT)
 
Jahe transgenik
Jahe transgenikJahe transgenik
Jahe transgenik
 
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
 
MAKALAH BIOTEKNOLOGI DAN REKAYASA KINETIK
MAKALAH BIOTEKNOLOGI DAN REKAYASA KINETIKMAKALAH BIOTEKNOLOGI DAN REKAYASA KINETIK
MAKALAH BIOTEKNOLOGI DAN REKAYASA KINETIK
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
 
Makalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanMakalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringan
 
PSD1
PSD1PSD1
PSD1
 
Presentasi paytren Redi 082149108204
Presentasi paytren Redi 082149108204Presentasi paytren Redi 082149108204
Presentasi paytren Redi 082149108204
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
 

Similar to Makalah rekayasa genetika dan sistem imun 1

03 bioteknologi
03 bioteknologi03 bioteknologi
03 bioteknologi
adysintang
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
ssuser04c576
 
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologiPrinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
rezkilatry
 
rekayasagenetikabyowi-ppt-130622060707-phpapp02.pdf
rekayasagenetikabyowi-ppt-130622060707-phpapp02.pdfrekayasagenetikabyowi-ppt-130622060707-phpapp02.pdf
rekayasagenetikabyowi-ppt-130622060707-phpapp02.pdf
JaviepatalaBaghaskar
 

Similar to Makalah rekayasa genetika dan sistem imun 1 (20)

03 bioteknologi
03 bioteknologi03 bioteknologi
03 bioteknologi
 
bioteknologi
bioteknologibioteknologi
bioteknologi
 
82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetika82776457 rekayasa-genetika
82776457 rekayasa-genetika
 
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdfBIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
BIOTEKNOLOGI_HASIL_PERIKANAN_..pdf
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinan
 
BAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptx
BAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptxBAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptx
BAB-7-PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI.pptx
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Pertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampak
Pertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampakPertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampak
Pertemuan 11-perkemb.teknlogi ptg (biotek&tek info) dampak
 
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
 
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologiPrinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
Prinsip dasar dan jenis jenis bioteknologi
 
rekayasa gen
rekayasa genrekayasa gen
rekayasa gen
 
6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf
6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf
6. DNA REKOMBINAN ATAU REKAYASA GENETIKA-dikonversi.pdf
 
Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...
Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...
Makalah Biologi Sel: 6. Genetika Sel (Materi Gen & Mutasi Genetik) | Kelas: 1...
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
rekayasagenetikabyowi-ppt-130622060707-phpapp02.pdf
rekayasagenetikabyowi-ppt-130622060707-phpapp02.pdfrekayasagenetikabyowi-ppt-130622060707-phpapp02.pdf
rekayasagenetikabyowi-ppt-130622060707-phpapp02.pdf
 
Definisi Bioteknologi I
Definisi Bioteknologi IDefinisi Bioteknologi I
Definisi Bioteknologi I
 
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERANBIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
BIOTEKNOLOGI DIBIDANG KEDOKTERAN
 
LKPD BIOTEKNOLOGI.pdf
LKPD BIOTEKNOLOGI.pdfLKPD BIOTEKNOLOGI.pdf
LKPD BIOTEKNOLOGI.pdf
 

More from MJM Networks

Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
MJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
MJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
MJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
MJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
MJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
MJM Networks
 

More from MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

Makalah rekayasa genetika dan sistem imun 1

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bioteknologi diartikan sebagai penerapan prinsip ilmu dan rekayasa dalam pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologikloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan. Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia.
  • 2. B. Tujuan Penlisan 1) Untuk mengetahui pengertian REKAYASA GENETIKA Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam rekayasa genetika. Untuk mengetahui bagaimana penerapan dari rekayasa genetika dalam kehidupan manusia. Untuk mengetahui dampak penerapan dari rekayasa genetika. 2) Untuk Mengetahui Sistem IMUN DAN FUNGSINYA lapisan sistem imun pada manusia struktur sistem imun faktor-faktor yang melemahkan sistem imun gangguan sistem imun
  • 3. BAB II REKAYASA GENETIKA DAN SISTEM IMUN A. REKAYASA GENETIKA a. Pengertian Rekayasa Genetika Perkembangan bioteknologi secara drastis terjadi sejak ditemukannya struktur helik ganda DNA dan teknologi DNA rekombinan di awal tahun 1950-an. Penemuan struktur double heliks DNA oleh Watson dan Cricks (1953) telah membuka jalan lahirnya bioteknologi modern dalam bidang rekayasa genetika yang merupakan prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi. Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) gen (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling). Secara konvensional, pemuliaan tanaman dan rekayasa genetika sebenarnya telah dilakukan oleh para petani melalui proses penyilangan dan perbaikan tanaman sejak zaman dahulu. Misalnya melalui tahap penyilangan dan seleksi tanaman dengan tujuan tanaman tersebut menjadi lebih besar, kuat, dan lebih tahan terhadap penyakit. Prinsip rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman, yaitu memperbaiki sifat-sifat tanaman dengan menambahkan sifat-sifat ketahanan terhadap cekaman mahluk hidup pengganggu maupun cekaman lingkungan yang kurang menguntungkan serta memperbaiki kualitas nutrisi makanan. Rekayasa genetika adalah kelanjutan dari pemuliaan secara tradisional. Dalam arti paling luas, rekayasa genetika merupakan penerapan genetika untuk kepentingan manusia akan tetapi masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekuler untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari virus, bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan
  • 4. tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing. Keunggulan rekayasa genetika adalah mampu memindahkan materi genetika dari sumber yang sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan terkontrol dalam waktu yang lebih singkat. Melalui proses rekayasa genetika ini, telah berhasil dikembangkan berbagai organisme maupun produk yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Teknologi khusus yang digunakan dalam rekayasa genetika meliputi teknologi DNA Rekombinan yaitu pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan di dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang. b. Teknik yang Digunakan dalam Rekayasa Genetika Pada dasarnya upaya untuk mendapatkan suatu produk yang diinginkan melalui teknologi DNA rekombinan melibatkan beberapa tahapan tertentu. Tahapan-tahapan tersebut adalah isolasi DNA genomik/kromosom yang akan diklon, pemotongan molekul DNA menjadi sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan, transformasi sel inang menggunakan molekul DNA rekombinan, pengklonaan vektor pembawa DNA rekombinan, dan identifikasi klon sel yang membawa gen yang diinginkan. Bakteri merupakan sel inang yang paling umum digunakan untuk mengklonaan gen, terutama karena mudahnya DNA dapat diisolasi dari dan dimasukkan kembali ke dalam sel tersebut. Kultur bakteri juga tumbuh cepat dan secara cepat mereplikasi setiap gen asing yang dibawanya.
  • 5. 1) Isolasi DNA Isolasi DNA diawali dengan mempersiapkan dua jenis DNA yaitu plasmid bakteri yang akan digunakan sebagai vektor dan DNA yang mengandung gen yang diinginkan. Plasmid yang dipilih merupakan plasmid yang mengandung amp-R (gen pengkode sifat resisten terhadap antibiotik amphisilin) dan lac Z (pengkode enzim β- galaktosidase). Kemudian dilakukan perusakan dan atau pembuangan dinding sel, yang dapat dilakukan baik dengan cara mekanis seperti sonikasi, tekanan tinggi, beku-leleh maupun dengan cara enzimatis seperti pemberian lisozim. Langkah selanjutnya adalah lisis sel. Bahan-bahan sel yang relatif lunak dapat dengan mudah diresuspensi di dalam medium bufer nonosmotik, sedangkan bahan-bahan yang lebih kasar perlu diperlakukan dengan deterjen yang kuat seperti triton X-100 atau dengan sodium dodesil sulfat (SDS). Pada eukariot langkah ini harus disertai dengan perusakan membran nukleus. 2) Pemotongan Molekul DNA Tahap kedua dalam kloning gen adalah pemotongan molekul DNA, baik genomik maupun plasmid. Perkembangan teknik pemotongan DNA berawal dari saat ditemukannya enzim restriksi dan modifikasi DNA pada bakteri E. coli, yang berkaitan dengan infeksi virus atau bakteriofag (faga temperat). Tempat pemotongan pada kedua untai DNA sering kali terpisah sejauh beberapa pasang basa. Pemotongan DNA dengan tempat pemotongan semacam ini akan menghasilkan fragmen-fragmen dengan ujung 5’ yang runcing karena masing-masing untai tunggalnya menjadi tidak sama panjang. Dua fragmen DNA dengan ujung yang runcing akan mudah disambungkan satu sama lain sehingga ujung runcing sering pula disebut sebagai ujung lengket (sticky end)atau ujung kohesif.
  • 6. 3) Ligasi Molekul–molekul DNA Pemotongan DNA genomik dan DNA vektor menggunakan enzim restriksi harus menghasilkan ujung-ujung potongan yang kompatibel. Artinya, fragmen-fragmen DNA genomik nantinya harus dapat disambungkan (diligasi) dengan DNA vektor yang sudah berbentuk linier. 4) Transformasi Sel Inang Tahap berikutnya setelah ligasi adalah analisis terhadap hasil pemotongan DNA genomik dan DNA vektor serta analisis hasil ligasi molekul-molekul DNA tersebut menggunakan teknik elektroforesis. Jika hasil elektroforesis menunjukkan bahwa fragmen-fragmen DNA genomik telah terligasi dengan baik pada DNA vektor sehingga terbentuk molekul DNA rekombinan, campuran reaksi ligasi dimasukkan ke dalam sel inang agar dapat diperbanyak dengan cepat. Dengan sendirinya, di dalam campuran reaksi tersebut selain terdapat molekul DNA rekombinan, juga ada sejumlah fragmen DNA genomik dan DNA plasmid yang tidak terligasi satu sama lain. Tahap memasukkan campuran reaksi ligasi ke dalam sel inang ini dinamakan transformasi karena sel inang diharapkan akan mengalami perubahan sifat tertentu setelah dimasuki molekul DNA rekombinan. 5) Pengklonaan sel dan gen asing Bakteri hasil transformasi ditempatkan pada medium nutrient padat yang mengandung amphisilin dan gula yang disebut X-gal. Amphisilin dalam medium yang akan memastikan bahwa hanya bakteri yang mengandung plasmid yang dapat tumbuh karena adanya resistensi dari amp-R. Sedangkan X-gal akan memudahkan identifikasi koloni bakteri yang mengandung gen asing yang disisipkan. X-gal ini akan dihidrolisis oleh β-galaktosidase menghasilkan produk berwarna biru, sehingga koloni bakteri yang mengandung plasmid dengan gen β- galaktosidase utuh akan berwarna biru.
  • 7. 6) Identifikasi klon sel yang membawa gen yang diinginkan Setelah tumbuh membentuk koloni, bakteri yang mengandung DNA rekombinan diidentifikasi menggunakan metode hibridisasi asam nukleat. Dalam pengujian hibridisasi DNA, DNA dari virus atau sel akan didenaturasi dengan larutan basa sehingga kedua untai DNA-nya terpisah. Untai–untai tunggal DNA dilekatkan pada medium solid, misalnya membran nitroselulosa atau nilon, sehingga untai–untai tersebut tidak bersatu kembali. DNA akan menempel pada membran melalui tulang punggung gula- fosfatnya sehingga basa nitrogennya terletak menjulur kearah keluar. Untuk mengkarakterisasi atau mengidentifikasi DNA target, maka pada membran ditambahkan molekul DNA dan RNA untai tunggal yang disebut probe dan didalam larutan buffer. Akibatnya, akan terbentuk ikatan hidrogen di antara basa–basa yang komplementer. Probe yang dinamai sedemikian rupa karena digunakan untuk mencari sekuens DNA, diberi label dengan suatu gugus reporter. Reporter bisa berupa isotop radioaktif atau enzim yang kehadirannya mudah dideteksi. B. SISTEM IMUN DAN FUNGSINYA a. Pengertian Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. b. Fungsi sistem Imun : 1) Mempertahankan tubuh terhadap invasi sel asing dan sel kanker; memperlancar jalan untuk memperbaiki jaringan. 2) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh. 3) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan. 4) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
  • 8. Sasaran utama: bakteri patogen & virus Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast) c. Lapisan sistem imun pada manusia Pertahanan lapis pertama : Pertahanan fisik (physical barrier) d. Ada 2 sistem kekebalan tubuh : 1) Sistem kekebalan nonspesifik (innate immune system) 2) Sistem kekebalan spesifik (learned/adaptive immune system) Patogen bagi tubuh manusia (1) Bakteri (2) Virus (3) Jamur (4) Protozoa bersel satu (5) Parasit
  • 9. e. Struktur Sistem Imun Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh = organ limfoid Organ limfoid: ‘rumah’ bagi limfosit Jaringan limfoid primer : (1) kelenjar thymus (2) sumsum tulang Jaringan limfoid sekunder: (1) berkapsul: limpa & kelenjar limf (2) tidak berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated lymphoid tissue), jaringan limfoid di kulit, saluran napas, kemih, & reproduksi Aktifitas yang berkaitan dengan sistem pertahanan : 1. Pertahanan terhadap patogen penginvasi 2. Pengeluaran sel sel yang aus, debris jaringan 3. Identifikasi dan destruksi sel abnormal / mutan yang berasal dari tubuh sendiri surveilans imun 4. Respon imun yang tidak sesuai yang menimbulkan alergi 5. Penolakan sel sel jaringan asing transplantasi organ Jaringan Limfoid Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit Mencakup: sumsum tulang, kelenjar limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jaringan limfosit di saluran cerna (GALT= gut associated lymphoid tissue/ Plak Peyer) Sistem Kekebalan Non-spesifik Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tidak dapat mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Yang termasuk dalam sistem ini: 1. Reaksi inflamasi/peradangan 2. Protein antivirus (interferon) 3. Sel natural killer (NK) 4. Sistem komplemen
  • 10. f. Faktor-Faktor Yang Melemahkan Sistem Imun 1) Antibiotik 2) X-ray 3) Kemoterapi 4) Vaksinasi Alkohol dan rokok 5) Bahan kimia 6) Pembedahan tidak perlu 7) Gula dan lemak 8) Radiasi 9) Asap kendaraan 10) Tekanan 11) Kosmetik g. Gangguan Sistem Imun 1) Lack of response (imunodefisiensi) contoh: AIDS, leukemia 2) Incorrect response (penyakit autoimun) contoh: DM tipe I, miastenia gravis, multiple sclerosis; penyakit Graves. 3) Overactive response (alergi/hipersensitivitas) contoh: asma, rhinitis allergic, rx transfusi
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Rekayasa genetika  Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Sistem imun Mempertahankan tubuh terhadap invasi sel asing dan sel kanker; memperlancar jalan untuk memperbaiki jaringan. 1) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh. 2) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan. 3) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA http://matakuliahbiologi.blogspot.com/2012/04/rekayasa-genetika.html Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, dan Jackson. 2009. Biology 8th Edition. Benjamin Cummings. San Fransisco. Campbell, Mitchell, dan Reece. 2006. Biology 7th Edition. Benjamin Cummings. San Fransisco. Campbell, Reece, dan Mitchell. 2002. Biology 5th Edition Terjemahan. Penerbit Erlangga. Jakarta. Sistina, Yulia. 2001. Biologi Dasar: Panduan Kuliah dan Lecture Note. Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto. Maharning, A.R.dan Sistina, Y., 2010. Bahan Ajar Mata Kuliah Biologi Dasar II. Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto.
  • 13. KATA PENGANTAR Pertama-tama saya ucapkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Biologi dengan judul Rekayasa Genetika dan system imun. Dalam menyelesaikan tugas ini saya cukup mendapatkan kesulitan, tetapi berkat bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan selesai pada waktu yang telah di tentukan. Saya sebagai penulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. oleh karena itu saya menerima kritik dan saran guna menyempurnakan tulisan selanjutnya. Harapan saya sebagai penulis, kiranya tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi saya, dan semua yang membaca. Pariaman, 13 Februari Pariaman Penulis
  • 14. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ....................................................................... 1.2 Tujuan ................................................................................... BAB II REKAYA GENETIKA DAN SISTEM IMUN A. REKAYASA GENETIKA .................................................. c. Defenisi dan fungsi rekayasa Genetika ........................... d. Teknik yang Digunakan dalam Rekayasa Genetika........ B. SISTEM IMUN ................................................................... a. Pengertian b. Fungsi sistem Imun : c. Lapisan sistem imun pada manusia d. Ada 2 sistem kekebalan tubuh : e. Struktur Sistem Imun f. ktor-Faktor Yang Melemahkan Sistem Imun g. Gangguan Sistem Imun BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ........................................................................ DAFTAR PUSTAKA
  • 15. TUGAS BIOLOGI TENTANG Rekayasa Genetika dan Sistem Imun Disusun Oleh : HUSNA DELILA DOSEN PEMBIMBING AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2013