SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
Halaman   1
Ada empat alasan pokok mengapa saya mencalonkan diri menjadi Carek ITS periode 2011-2015.


Pertama, model bisnis PTN –bahkan yang pernah/masih berstatus BHMN-, termasuk ITS,
saat ini sudah ketinggalan zaman. PTN saat ini, di tengah-tengah pendanaan APBN yang
terbatas, telah menjadi semakin tidak terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah.
Untuk meningkatkan pendapatan, PTN menyiasatinya dengan manaikkan jumlah
                          mahasiswa     dan   membuka      berbagai    macam     “jalur”
                          penerimaan     mahasiswa,    serta   menaikkan   SPP    yang
                          sepenuhnya dipikul oleh orangtua mahasiswa. Sekalipun
                          tersedia banyak beasiswa, tetap saja jumlahnya terbatas,
                          sementara biaya operasional yang layak untuk menjadi




                                                                                            2
                          world-class university masih tidak terjangkau.




                                                                                            Halaman
Kedua, pada saat biaya pendidikan tinggi semakin tak terjangkau, ironically lulusan PTN
ternyata mengidap poor employability dan technopreneurship. Ini ditunjukkan oleh
angka pengangguran sarjana yang semakin tinggi. Employability yang re ndah ini bukan
karena kinerja akademik mereka, namun karena keterbelakangan soft-skills mereka,
termasuk gaya hidup yang tidak sehat. Pendidikan tinggi saat ini terlalu akademik,
memilih calon mahasiswa d engan kinerja akademik “sesaat” yang tinggi namun dengan
profil kepribadian yang terbelakang, dan gagal mengembangkan soft-skills (termasuk
kompetensi berbahasa asing) dan karakter. Alih-alih menyediakan solusi, PTN justru
                            menjadi bagian dari masalah –memberikan sinyal yang
                            keliru pada pendidikan dasar dan menengah tentang
                            kompetensi apa yang perlu dikuasai- antara lain dengan




                                                                                          3
                            menciptakan sarjana yang tidak kompeten. Ini tidak saja




                                                                                          Halaman
                            menunjukkan return on education investment yang rendah,
namun sekaligus merugikan mahasiswa sebagai konsumen.
Ketiga, tata kelola universitas (university governance) di PTN, termasuk ITS, tidak
efektif mengundang partisipasi yang lebih committed oleh civitas akademikanya.
Pola kerja yang dikembangkan saat ini rawan dengan moral hazards , kurang
transparan, yang berpotensi merusak integritas pribadi, dan institusi. Pola kerja
                                  dan fungsi Senat ITS saat ini kurang efe ktif
                                  membangun kebijakan PTN yang inovatif. Peran
                                  karyawan       dan       mahasiswa        kurang
                                  terakomodasikan        dalam       proses-proses
                                  pengambilan kebijakan. Inovasi –sebagai penciri
                                  utama lembaga pendidikan tinggi- sepantasnya




                                                                                      4
                                  dimulai dari inovasi kebijakan PTN.




                                                                                      Halaman
Keempat, arsitektur pendidikan tinggi Indonesia warisan Belanda hingga saat ini tidak
sejalan dengan fitrah Indonesia sebagai negara kepulauan yang hanya bisa berjaya jika
menjadi negara maritim. Infrastruktur kompetensi yang mendukung penguasaan IPTEK
kepulauan dan kemaritiman masih terbelakang. Tidak ada perguruan tinggi negeri yang
secara jelas menjadika n maritim sebagai visinya. Peran Indonesia dalam pembuatan
regulasi internasional di bidang maritim melalui diplomasi di International Maritime
Organization (IMO) kurang diperhitungkan. Ini tentu patut disayangkan karena
berpotensi merugikan Indonesia sendiri. Persoalan pembangunan negara kepulauan ini
dipersempit hanya sekedar persoalan perikanan, padahal prospek ekonomi negata
kepulauan ini jauh lebih     luas dan menantang. Pada tahun 2007 Saya telah
memberanikan diri untuk mencalonkan diri sebagai calon rektor Universitas Indonesia,




                                                                                                      5
untuk menagih UI –yang menyandang nama Indonesia- agar lebih peduli pada




                                                                                                      Halaman
pengembangan IPTEK kepulauan. FTK ITS tidak akan pernah mampu memikul
pengembangan infrastruktur kompetensi yang dibutuhkan bagi negara kepulauan seluas benua Eropa ini.
Halaman   6
1. MODEL BISNIS PTN BARU
Dalam format sebagai Badan Layanan Umum saat ini, ITS dapat memulai model
bisnis baru dengan ciri-ciri pokok sebagai berikut :
    1. Rekrutmen mahasiswa baru tidak lagi dilakukan hanya secara internal,
        namun juga       menyertakan Pemerintah Daerah, Kementrian, dan
        Industri. Pola-pola “ikatan dinas” akan dikembangkan.
    2. Proses pembelajaran yang terintegrasikan dengan dunia kerja di
        birokrasi, dan industri melalui tugas kuliah, kerja praktek (magang), dan
        tugas akhir.
    3. Pembiayaan pendidikan bersama Pemerintah Daerah, Kementrian, dan




                                                                                    7
        Industri, serta perbankan (skema student loan scheme). Artinya, biaya




                                                                                    Halaman
pendidikan tidak dipikul seluruhnya oleh mahasiswa atau orangtua mereka.
4. ITS aktif melakukan penempatan kerja bagi lulusan-lulusannya, dan
   fasilitasi business start-ups bagi para teknoprener muda.
5. Fokus pendidikan akan bergeser ke pendidikan pascasarjana yang
   berbasis penelitian untuk menghasilkan berbagai ragam          Hak Atas
   Kekayaan Intelektual. Sebuah prakarsa Knowledge Management akan
   dikembangkan untuk mengkapitalisasikan khasanah kepakaran civitas
   akademika ITS. Pengembangan perangkat lunak teknik (engineering
   analysis software) secara mandiri oleh civitas akademika akan didukung agar ITS semakin mandiri dalam
   pengadaan p erangkat keras analisis teknik ini.
6. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) akan




                                                                                                           8
   didorong agar independen. Sementara itu, Program D3 Sipil di Manyar akan didorong agar menjadi




                                                                                                           Halaman
   menjadi Politeknik Sipil untuk selanjutnya menjadi lembaga yang mandiri.
7. UPT ITS Press akan diperkuat untuk memfasilitasi penulisan buku karya civitas akademika ITS.
Bisnis model baru ini akan mendatangkan beberapa implikasi sebagai berikut:
      Kapasitas pendidikan S1 akan dipertahankan atau bahkan diturunkan,
       sementara kapasitas pendidikan pascasarjana ditingkatkan secara
       signifikan.
      Integrasi vertikal antara pendidikan pascasarjana dan penelitian, serta
       pengembangan akan dilakukan, tidak seperti saat ini. Hubungan antara
       LPPM dan Program Pascasarjana akan semakin disinerjikan. Hibah
       Penelitian Dikti atau Menristek harus melibatkan mahasiswa, terutama
       mahasiswa pascasarjana.
      Tidak akan ada lagi dana SPI, namun SPP akan meningkat, namun tidak
       dibebankan kepada mahasiswa atau orangtua mereka. Dengan demikian,




                                                                                 9
       kebutuhan dana operasional PTN yang layak dapat dicapai tanpa




                                                                                 Halaman
       membebani biaya kuliah mahasiswa.
2. PENDIDIKAN SOFT-SKILLS DAN KARAKTER




Karena belajar adalah proses memaknai pengalaman, maka belajar tuntas hanya dapat dilakukan melalui siklus
Baca-Praktek-Tulis-Presentasi. Belajar tanpa praktek atau pengalaman bukanlah belajar yang sesungguhnya.




                                                                                                                10
Karena tujuan belajar yang sesungguhnya adalah membangun karakter, maka penguasaan hard-skills harus
dipandang sebagai sekunder, sementara penguasaan soft-skills justru sebagai primer. Pendidikan karakter tidak




                                                                                                                Halaman
dapat dilakukan melalui perkuliahan dan penambahan jam kuliah agama dan budi pekerti, namun hanya dapat
diwujudkan melalui teladan dan praktek karakter oleh mahasiswa, dosen dan karyawan.
Untuk membangun karakter dan soft skills mahasiswa, proses pembelajaran dan evaluasinya akan menggunakan
model portofolio, dengan ukuran kinerja belajar multi-kecerdasan, dan mendorong kegiatan berbasis proyek dan
berbasis laboratorium/studio/bengkel. Sumberdaya keuangan akan lebih dialokasikan di tingkat Program Studi dan




                                                                                                                 11
laboratorium/studio/bengkel. Ujian Tulis akan dikurangi hingga minimal. UPT Perpustakaan akan diperkuat secara
signifikan sekaligus dengan mendorong Tugas Baca secara ekstensif. Reading skills and habit yang sehat akan




                                                                                                                 Halaman
meningkatkan adaptabilitas lulusan ITS. UPT Pusat Bahasa akan diperkuat
sekaligus untuk mengembangkan alat ukur kemampuan berbahasa yang lebih
sesuai dengan kebutuhan lulusan ITS.


Pengalaman selama 10 tahun membina Tim ITS Maritime Challenge menunjukkan
bahwa belajar melalui makership/craftmanship dalam sebuah kelompok dengan
membuat sebuah produk teknik berskala kecil, adalah proses belajar karakter
dan soft skills   yang efektif bagi mahasiswa teknik. Pendidikan tinggi teknik tidak cukup hanya melatih
mahasiswanya dengan ketrampilan menggunakan komputer dan perangkat lunak rekayasa, dan mendesain
dengan komputer, namun perlu mengetahui bagaimana menggunakan peralatan produksi dalam rangka




                                                                                                           12
menghasilkan produk-produk teknik yang dibutuhkan pasar. Proses ini akan menumbuhkan etos kerja dan
kepekaan bisnis, dua hal yang dibutuhkan bagi setiap teknoprener.




                                                                                                           Halaman
Kegiatan berkesenian dan berolahraga akan semakin memperoleh perhatian dalam proses belajar mahasiswa, dan




                                                                                                                     13
dinilai sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. UPT Fasor akan diperku at (terutama dengan kolam




                                                                                                                     Halaman
renang), dan UPT Seni (lukis, musik, tari dan teater) akan dibangun. Me ningkatkan apresiasi dan kegiatan seni dan
olah raga akan meningkatkan kapasitas belajar mahasiswa sekaligus membuat mereka lebih sehat.
3. GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE
Tata kelola PTN yang lebih baik akan dikembangkan dengan ciri-ciri pokok sebagai berikut :
   1. Investasi ICT yang menjamin proses-proses perencanaan, pelaksanaan,
       dan evaluasi atas proses-proses bisnis kunci menjadi semakin
       partisipatoris, transparan, dan akuntabel, dan paperless. Organisasi akan
       semakin less-hierarchial, dan menjadi jejaring (network) dengan
       hubungan antar simpul yang luwes. Rektorat akan berfungsi lebih sebagai
       syndicator, sementara dosen di laboratorium dan program studi akan
       berfungsi sebagai content providers. Hingga tingkat tertentu, mahasiswa




                                                                                                               14
       juga dapat bertindak tidak hanya sebagai users, namun juga content providers.
   2. Peran Senat akan diperkuat dengan agen da making (legislasi) yang lebih jelas dan terukur. Keanggotaan




                                                                                                               Halaman
       senat akan melibatkan karyawan dan mahasiswa. Rektor tidak lagi sebagai Ketua Senat.
3. Membangun tradisi berpikir kritis melalui pembentukan Majlis Debat (Debating chamber) ITS yang
   diorganisasikan oleh Senat ITS. Mosi yang akan diajukan dapat diajukan oleh mahasiswa, karyawan, dan
   dosen secara tertulis, baik untuk kepentingan internal ITS ataupun merespons perkembangan nasional
   mutakhir. Risalah Debat akan menjadi masukan pokok rapat Senat ITS untuk diterjemahkan menjadi
   peraturan yang bersifat internal maupun menjadi masukan bagi pemerintah. Fungsi-fungsi ini selama ini
   belum dijalankan oleh PT, sehingga fungsinya sebagai Simpul Peringatan Dini sosial tidak dijalankan dengan
   baik. Kesan PTN sebagai “menara gading” dan kumpulan manusia yang “berumah di atas awan” perlu
   diubah dan “turun gunung” dengan mengambil sikap atas perkembangan nasional mutakhir.
4. Rektor hanya akan menjabat 1 masa jabatan (tidak bisa dipilih lagi untuk masa jabatan kedua). Hal ini
   untuk mendorong regenerasi kepemimpinan dengan siklus yang lebih cepat, menghasilkan rektor yang




                                                                                                                15
   lebih muda umur, serta mendorong kinerja rektorat yang lebih optimal dalam rentang waktu jabatan yang
   lebih pendek.




                                                                                                                Halaman
4. ITS SEBAGAI UNIVERSITAS MARITIM
Pergeseran paradigma pembangunan yang diprakarsai oleh almarhum Gus Dur
melalui   pembentukan     Departemen     Eksplorasi   Laut,   kemudian   menjadi
Departemen Kelautan dan Perikanan, terbukti belum berhasil menggeser
peradigma pembangunan yang masih berorientasi darat saat ini. Sebab utama
kondisi ini adalah keterbelakangan infrastruktur kompetensi nasional, serta
regulasi yang mendukung kegiatan pembangunan kepulauan dan kemaritiman.
Akibatnya, Pemerintah RI hingga saat ini tidak berhasil menegakkan pemerintahan
di laut secara efektif. Perairan Indonesia saat ini merupakan kawasan yang paling




                                                                                    16
berbahaya (karena adanya ancaman perompakan di laut) dan kawasan di mana
banyak terjadi kegiatan yang melanggar hukum (illegal) seperti pencurian ikan dan




                                                                                    Halaman
penangkapan ikan secara tidak bertanggungjawab dan tidak dilaporkan,
penyelundupan berbagai sumberdaya alam dan manusia, pembuangan limbah berbahaya di laut, penambangan
liar, dan reklamasi liar.
        Industri pelayaran nasional saat ini mulai bangkit setelah ber tahun-tahun terpuruk. Industri galangan
kapal nasional dengan demikian juga ikut terpuruk. Iklim bisnis yang tidak kondusif, biaya modal yang tinggi, dan
perbankan yang tidak bersahabat telah menyebabkan investasi di sektor keluatan dan ke maritiman tidak
berkembang maksimal. Industri maritim juga mencakup industri penerbangan antar-pulau yang didukung oleh
                                            teknologi pesawat bersayap tetap maupun rotary (helicopter) dengan
                                            kemampuan take-off dan landing di landas pacu pendek maupun di
                                            air. Industri transportasi laut, termasuk ferry penyeberangan maju,
                                            dan transportasi udara akan menentukan inter-connectedness antar-




                                                                                                                    17
                                            p ulau di Ind onesia.
                                                    Prospek industri berbasis sumberdaya kepulauan seperti




                                                                                                                    Halaman
                                            wisata bahari, marikultur, off-shore fish farming, bioteknologi laut,
pembangkitan energi laut (OTEC), penambangan air laut dalam (deep sea water) dan mineral eksotik, industri
garam amat potensial namun mensyaratkan ketersediaan SDM yang kompeten dalam jumlah yang memadai.
       Dalam perspektif seperti itu, topik-topik Tugas Akhir, Thesis dan Disertasi dapat diarahkan untuk
meningkatkan basis pengetahuan (knowledge-base) kepulauan dan kemaritiman yang dikaji di semua fakultas di
ITS, termasuk jurusan desain produk, serta desain interior untuk kapal-kapal penumpang, tanker, container, ferry
dsb dan kapal-kapal perang.
       Dalam waktu 4 tahun ke depan paling tidak akan dilakukan perintisan pembukaan Fakultas Seni Rupa dan
Desain, Sekolah Bisnis,   program studi teknik penerbangan, teknik energi laut, dan sosio-teknologi sebagai
pengembangan UPT Sosial-Humaniora.
       Memilih maritim sebagai karakter pokoknya tidak saja merupakan bagian dari strategi diferensiasi ITS




                                                                                                                   18
sebagai knowledge enterprise dalam memenangkan persaingan di pasar pendidikan tinggi , namun juga
menempatkan ITS dalam posisi yang lebih tepat dalam upaya mengubah orientasi pembangunan saat ini yang




                                                                                                                   Halaman
berat-ke-darat menjadi lebih seimbang ke laut dan kepulauan.
PENUTUP
       Keempat komponen rectorship platform tersebut Saya yakini akan menjadikan ITS sebagai model PTN
Abad 21 yang meneladankan integritas, teknoprenersip, dan solusi bagi Indonesia. ITS bukan sekedar tempat
dosen-dosennya mengajar dan karyawan-karyawanya bekerja, tapi benar-benar menjadi tempat mahasiswa
belajar untuk mengembangkan diri dan merayakan kehidupan.
       Saya bukanlah orang sempurna, tanpa cacat dan kelemahan. Sebagai pemimpin, seorang calon rektor
perlu memulai pekerjaanya dengan       membaca zaman, kemudian menjalin hubungan dengan manusia di
sekitarnya, menawarkan visi sebagai impian komunitasnya, dan kemudian memberi contoh bagaimana melakukan
inovasi untuk mencapai visi tersebut. Dalam rangka memikul amanah ini saya tidak akan bisa bekerja sendirian.




                                                                                                                 19
Saya akan tetap memerlukan bantuan dari para rekan kerja, serta seluruh civitas akademika untuk menjadikan ITS
sebagai perguruan tinggi yang patut dibanggakan Indonesia.




                                                                                                                 Halaman
Halaman   20
21 Halaman
Daniel ditemani Hanud, Fiah, David, dan Kate memantau jalannya
perlombaan Atlantic Challenge di Midland, Canada, 24-31 Juli 2010
Daniel Mohammad Rosyid
Tempat, tanggal lahir   : Klaten, 2 Juli 1961
NIP                     : 131 782 038/
Pekerjaan               : Guru Besar Riset Operasi dan Optimasi,
                         Jurusan Teknik Kelautan ITS Surabaya
Alamat kantor           : Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan
                         Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111
                         Telp./fax 031-5928105
Alamat                  : Jl. Teknik Industri D-27, Perum ITS Sukolilo, Surabaya




                                                                                   22
                         Email dmrosyid@oe.its.ac.id, blog www.danielrosyid.com




                                                                                   Halaman
Istri                   : Dra. Ratna Juwita, Apt.
Anak                    : 1. Iqbal Ibnu Rusyd, ST (Arsitektur ITS)
2. Fathimah Rusyd, S.Ked (Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga)
                       3. Aisyah Rusyd (Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga)
                       4. Luqman Ibnu Rusyd (KlasXII, SMANegri 17, Surabaya)
Pendidikan :
   1. S1, Teknik Perkapalan ITS Surabaya, 1986
   2. S3 (Ph.D), Dept. of Marine Technology, the University of Newcastle upon Tyne, Inggris, 1991
   3. CPM, Certified Professional Marketer, WAF Asia Pacific, 2006
Pengalaman Kerja:
   1. 1986-1988 Inspektur Mutu, Departemen Pengendalian Mutu, Divisi Kapal Perang, PT. PAL Indonesia
   2. 1988-sekarang, Dosen tetap, Jurusan Teknik Kelautan ITS Surabaya




                                                                                                       23
   3. 1991, GTZ Workshop facilitator, Polytechnic of Shipbuilding Development Project, ITS
   4. 1992-sekarang : practicing Naval Architect




                                                                                                       Halaman
   5. 1995-1999 Koordinator Program Pascasarjana Teknologi Kelautan ITS
   6. 1999-2003, Pembantu Rektor IV ITS Bidang Kerjasama dan Pemasaran
7. 2001-2009, Anggota, dan Ketua Dewan Pakar Jawa Timur
8. 2000-2004, Assessor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
9. 20005-2007, Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur
10. 2004-2007, Sekjen Konsorsium Kemitraan Bahari Regional Centre Jawa Timur
11. 20005-sekarang Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cab. Surabaya
12. 2006-2007, Tim Ahli pada Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi RI
13. 2005-sekarang, dosen pada Program Magister Administrasi Publik Konsentrasi Kebijakan Maritim,
   Universitas Hang Tuah, Surabaya
14. 2005-sekarang, Dosen pada Program Studi Pembangunan, Jurusan Arsitektur FTSP ITS Surabaya
15. 2004-sekarang : Anggota Komite Tetap Kebijakan Publik KADINDA Jawa Timur




                                                                                                    24
16. 2007-2008 AUSAID fellows, Brisbane International Education Exhibition, and Sidney Curriculum
   Development




                                                                                                    Halaman
17. 2009-skrg : Kordinator Gerakan Anak Indonesia Membaca
18. 2009-skrg : Ketua Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir (HAPPI) Cabang Jawa Timur
19. 2010-skrg : Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Propinsi Jawa Timur
Publikasi :
Buku :
    1. DM. Rosyid, dan D. Setyawan; “Kekuatan Struktur Kapal”, PT. Pradnya Paramita, 2002
    2. Daniel M. Rosyid; “Pengantar Rekayasa Keandalan”, Airlangga University Press, 2007
    3. DM. Rosyid, “OPTIMASI : Teknik Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif”, ITS Press, 2009
    4. AB.Widodo dan DM Rosyid “Pengembangan Bambu Laminasi Untuk Aplikasi Struktur”. ITS Press, 2010
    5. DM. Rosyid; “Pendidikan di Era Reformasi : Mau Kemana ?”, Surabaya Intellectual Club, 2008
    6. Daniel M. Rosyid,”Transformasi Indonesia 2050 : Time Discipline dan Pendidikan Liberal Arts”, Panitya Dies
         Natalais ITS ke-47, 2007




                                                                                                                    25
Jurnal Internasional :
    1. Rosyid, D.M. and J.B. Caldwell, “Design Approach and Dimensional Similarity in Layout Optimization of




                                                                                                                    Halaman
         Structural Systems”; International Journal of Computers and Structures, Vol. 40 No. 5. Pergamon Press,
         1991
2. Rosyid, D.M. “Elemental Reliability Index-based System Design for Skeletal Structures”, International
        Journal of Structural Optimization, Springer Verlag Vol. 5, 1992
    3. Rosyid, D.M., and Johnson, R.M. “Developing Sustainable Fishing Vessels for a Developing Country in the
        21st Century”, International Journal of Small Craft Technology, RINA, 2005


Publikasi Internasional mutakhir (3):
    1. Johnson, R.M, and Rosyid, D.M.”It is all in the Mind : A Case for Building a Replica”, the RINA Conference
        on Historical Ships, London, 2007
    2. Rosyid, D.M., “Rethinking Development Paradigm for the Archipelago Indonesia”, Proceedings of the
        World Ocean Conference, Manado, 2009




                                                                                                                    26
    3. Johnson, R.M., and Rosyid, D.M.,”Traditional Boats in Madura and East Java and their Relevance to a
        Replica of Majapahit Ships”, Proceedings of the RINA Conference on Historical Ships, London 2009




                                                                                                                    Halaman
Karya Desain+Bangun
   1. 16,7m Kapal (latih) Penangkap Ikan untuk Pemkab. Jembrana, Bali, dan Mercy Relief Singapore bagi
       Nelayan NAD, 2005
   2. 16,7m Kapal Layar Balo-Lambo untuk Mr. Gregoir Deniau, 2006
   3. 35m Kapal Ferry Penumpang Cepat Long And Narrow Trimarran untuk PT. Sarana Pembangunan Jawa
       Tengah 2006




   Surabaya, 12 Agustus 2010




                                                                                                         27
   Daniel Mohammad Rosyid, Ph.D




                                                                                                         Halaman

More Related Content

Viewers also liked

Nurturing creativity in universities
Nurturing creativity in universitiesNurturing creativity in universities
Nurturing creativity in universitiesAkhmad Guntar
 
Johan silas ttg tol tengah kota
Johan silas ttg tol tengah kotaJohan silas ttg tol tengah kota
Johan silas ttg tol tengah kotaAkhmad Guntar
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaAkhmad Guntar
 
Daniel rosyid on bukan tol tengah kota
Daniel rosyid on bukan tol tengah kotaDaniel rosyid on bukan tol tengah kota
Daniel rosyid on bukan tol tengah kotaAkhmad Guntar
 
Jss Blunder Ekonomi & Teknologi
Jss Blunder Ekonomi & TeknologiJss Blunder Ekonomi & Teknologi
Jss Blunder Ekonomi & TeknologiAkhmad Guntar
 
Profil ATM Indonesia
Profil ATM IndonesiaProfil ATM Indonesia
Profil ATM IndonesiaAkhmad Guntar
 
Daniel rosyid on menulis atau mati
Daniel rosyid on menulis atau matiDaniel rosyid on menulis atau mati
Daniel rosyid on menulis atau matiAkhmad Guntar
 
Daniel Rosyid on Pendidikan karakter dan kewirausahaan
Daniel Rosyid on Pendidikan karakter dan kewirausahaanDaniel Rosyid on Pendidikan karakter dan kewirausahaan
Daniel Rosyid on Pendidikan karakter dan kewirausahaanAkhmad Guntar
 
Pendidikan indonesia abad 21
Pendidikan indonesia abad 21Pendidikan indonesia abad 21
Pendidikan indonesia abad 21Akhmad Guntar
 
Corporate Image In Ukraine
Corporate Image In UkraineCorporate Image In Ukraine
Corporate Image In Ukrainemmd_ru
 
Decline of schools and rise of learning webs2
Decline of schools and rise of learning webs2Decline of schools and rise of learning webs2
Decline of schools and rise of learning webs2Akhmad Guntar
 
Guntar on personal branding
Guntar on personal brandingGuntar on personal branding
Guntar on personal brandingAkhmad Guntar
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaAkhmad Guntar
 
Daniel rosyid on Pendidikan Budi Pekerti
Daniel rosyid  on Pendidikan Budi PekertiDaniel rosyid  on Pendidikan Budi Pekerti
Daniel rosyid on Pendidikan Budi PekertiAkhmad Guntar
 

Viewers also liked (18)

Nurturing creativity in universities
Nurturing creativity in universitiesNurturing creativity in universities
Nurturing creativity in universities
 
Johan silas ttg tol tengah kota
Johan silas ttg tol tengah kotaJohan silas ttg tol tengah kota
Johan silas ttg tol tengah kota
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
 
Daniel rosyid on bukan tol tengah kota
Daniel rosyid on bukan tol tengah kotaDaniel rosyid on bukan tol tengah kota
Daniel rosyid on bukan tol tengah kota
 
Jss Blunder Ekonomi & Teknologi
Jss Blunder Ekonomi & TeknologiJss Blunder Ekonomi & Teknologi
Jss Blunder Ekonomi & Teknologi
 
Profil ATM Indonesia
Profil ATM IndonesiaProfil ATM Indonesia
Profil ATM Indonesia
 
Daniel rosyid on menulis atau mati
Daniel rosyid on menulis atau matiDaniel rosyid on menulis atau mati
Daniel rosyid on menulis atau mati
 
Daniel Rosyid on Pendidikan karakter dan kewirausahaan
Daniel Rosyid on Pendidikan karakter dan kewirausahaanDaniel Rosyid on Pendidikan karakter dan kewirausahaan
Daniel Rosyid on Pendidikan karakter dan kewirausahaan
 
Pendidikan indonesia abad 21
Pendidikan indonesia abad 21Pendidikan indonesia abad 21
Pendidikan indonesia abad 21
 
Corporate Image In Ukraine
Corporate Image In UkraineCorporate Image In Ukraine
Corporate Image In Ukraine
 
Heru Ss Mapping
Heru Ss MappingHeru Ss Mapping
Heru Ss Mapping
 
Its 2015
Its 2015Its 2015
Its 2015
 
Decline of schools and rise of learning webs2
Decline of schools and rise of learning webs2Decline of schools and rise of learning webs2
Decline of schools and rise of learning webs2
 
Guntar on personal branding
Guntar on personal brandingGuntar on personal branding
Guntar on personal branding
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
 
Blog
BlogBlog
Blog
 
Daniel rosyid on Pendidikan Budi Pekerti
Daniel rosyid  on Pendidikan Budi PekertiDaniel rosyid  on Pendidikan Budi Pekerti
Daniel rosyid on Pendidikan Budi Pekerti
 
Reef - ESUG 2010
Reef - ESUG 2010Reef - ESUG 2010
Reef - ESUG 2010
 

Similar to PENDIDIKAN SOFT-SKILLS DAN KARAKTER

Dr. Eddy Soeryanto Soegoto - Peningkatan Mutu dan Daya Saing PT I & K
Dr. Eddy Soeryanto Soegoto - Peningkatan Mutu dan Daya Saing PT I & KDr. Eddy Soeryanto Soegoto - Peningkatan Mutu dan Daya Saing PT I & K
Dr. Eddy Soeryanto Soegoto - Peningkatan Mutu dan Daya Saing PT I & Kdonnyreza
 
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tikPemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tiksman 2 mataram
 
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptxzaidmunandar1
 
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...Lutfi Koto
 
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptxLaOdeSafiruddin
 
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptxmateri 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptxMahfuzahHidayati2
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxDeniAlfiyan
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdfB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdfAbdulRokhim61
 
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinianPerkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinianLSP3I
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)FKIP UHO
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)FKIP UHO
 
Revitalisasi Teknologi Pendidikan Indonesia
Revitalisasi Teknologi Pendidikan IndonesiaRevitalisasi Teknologi Pendidikan Indonesia
Revitalisasi Teknologi Pendidikan IndonesiaGoutama Bachtiar
 
Wisuda & Kompetensi Lulusan
Wisuda & Kompetensi LulusanWisuda & Kompetensi Lulusan
Wisuda & Kompetensi LulusanSupriadi Fadel
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOFKIP UHO
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0LSP3I
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 

Similar to PENDIDIKAN SOFT-SKILLS DAN KARAKTER (20)

Dr. Eddy Soeryanto Soegoto - Peningkatan Mutu dan Daya Saing PT I & K
Dr. Eddy Soeryanto Soegoto - Peningkatan Mutu dan Daya Saing PT I & KDr. Eddy Soeryanto Soegoto - Peningkatan Mutu dan Daya Saing PT I & K
Dr. Eddy Soeryanto Soegoto - Peningkatan Mutu dan Daya Saing PT I & K
 
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tikPemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
33462415PEMBELAJARANPARADIGMABARU.pptx
 
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
 
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
1. Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru - Copy.pptx
 
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptxmateri 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
materi 7 Agustus Workshop Kurikulum Merdeka.pptx
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptxB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pptx
 
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdfB1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
B1. Refleksi Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.pdf
 
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinianPerkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
Perkembangan pendidikan tinggi indonesia kekinian
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
 
Proposal magang
Proposal magangProposal magang
Proposal magang
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
Revitalisasi Teknologi Pendidikan Indonesia
Revitalisasi Teknologi Pendidikan IndonesiaRevitalisasi Teknologi Pendidikan Indonesia
Revitalisasi Teknologi Pendidikan Indonesia
 
Wisuda & Kompetensi Lulusan
Wisuda & Kompetensi LulusanWisuda & Kompetensi Lulusan
Wisuda & Kompetensi Lulusan
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis riset
 

Recently uploaded

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 

Recently uploaded (20)

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 

PENDIDIKAN SOFT-SKILLS DAN KARAKTER

  • 2. Ada empat alasan pokok mengapa saya mencalonkan diri menjadi Carek ITS periode 2011-2015. Pertama, model bisnis PTN –bahkan yang pernah/masih berstatus BHMN-, termasuk ITS, saat ini sudah ketinggalan zaman. PTN saat ini, di tengah-tengah pendanaan APBN yang terbatas, telah menjadi semakin tidak terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Untuk meningkatkan pendapatan, PTN menyiasatinya dengan manaikkan jumlah mahasiswa dan membuka berbagai macam “jalur” penerimaan mahasiswa, serta menaikkan SPP yang sepenuhnya dipikul oleh orangtua mahasiswa. Sekalipun tersedia banyak beasiswa, tetap saja jumlahnya terbatas, sementara biaya operasional yang layak untuk menjadi 2 world-class university masih tidak terjangkau. Halaman
  • 3. Kedua, pada saat biaya pendidikan tinggi semakin tak terjangkau, ironically lulusan PTN ternyata mengidap poor employability dan technopreneurship. Ini ditunjukkan oleh angka pengangguran sarjana yang semakin tinggi. Employability yang re ndah ini bukan karena kinerja akademik mereka, namun karena keterbelakangan soft-skills mereka, termasuk gaya hidup yang tidak sehat. Pendidikan tinggi saat ini terlalu akademik, memilih calon mahasiswa d engan kinerja akademik “sesaat” yang tinggi namun dengan profil kepribadian yang terbelakang, dan gagal mengembangkan soft-skills (termasuk kompetensi berbahasa asing) dan karakter. Alih-alih menyediakan solusi, PTN justru menjadi bagian dari masalah –memberikan sinyal yang keliru pada pendidikan dasar dan menengah tentang kompetensi apa yang perlu dikuasai- antara lain dengan 3 menciptakan sarjana yang tidak kompeten. Ini tidak saja Halaman menunjukkan return on education investment yang rendah, namun sekaligus merugikan mahasiswa sebagai konsumen.
  • 4. Ketiga, tata kelola universitas (university governance) di PTN, termasuk ITS, tidak efektif mengundang partisipasi yang lebih committed oleh civitas akademikanya. Pola kerja yang dikembangkan saat ini rawan dengan moral hazards , kurang transparan, yang berpotensi merusak integritas pribadi, dan institusi. Pola kerja dan fungsi Senat ITS saat ini kurang efe ktif membangun kebijakan PTN yang inovatif. Peran karyawan dan mahasiswa kurang terakomodasikan dalam proses-proses pengambilan kebijakan. Inovasi –sebagai penciri utama lembaga pendidikan tinggi- sepantasnya 4 dimulai dari inovasi kebijakan PTN. Halaman
  • 5. Keempat, arsitektur pendidikan tinggi Indonesia warisan Belanda hingga saat ini tidak sejalan dengan fitrah Indonesia sebagai negara kepulauan yang hanya bisa berjaya jika menjadi negara maritim. Infrastruktur kompetensi yang mendukung penguasaan IPTEK kepulauan dan kemaritiman masih terbelakang. Tidak ada perguruan tinggi negeri yang secara jelas menjadika n maritim sebagai visinya. Peran Indonesia dalam pembuatan regulasi internasional di bidang maritim melalui diplomasi di International Maritime Organization (IMO) kurang diperhitungkan. Ini tentu patut disayangkan karena berpotensi merugikan Indonesia sendiri. Persoalan pembangunan negara kepulauan ini dipersempit hanya sekedar persoalan perikanan, padahal prospek ekonomi negata kepulauan ini jauh lebih luas dan menantang. Pada tahun 2007 Saya telah memberanikan diri untuk mencalonkan diri sebagai calon rektor Universitas Indonesia, 5 untuk menagih UI –yang menyandang nama Indonesia- agar lebih peduli pada Halaman pengembangan IPTEK kepulauan. FTK ITS tidak akan pernah mampu memikul pengembangan infrastruktur kompetensi yang dibutuhkan bagi negara kepulauan seluas benua Eropa ini.
  • 7. 1. MODEL BISNIS PTN BARU Dalam format sebagai Badan Layanan Umum saat ini, ITS dapat memulai model bisnis baru dengan ciri-ciri pokok sebagai berikut : 1. Rekrutmen mahasiswa baru tidak lagi dilakukan hanya secara internal, namun juga menyertakan Pemerintah Daerah, Kementrian, dan Industri. Pola-pola “ikatan dinas” akan dikembangkan. 2. Proses pembelajaran yang terintegrasikan dengan dunia kerja di birokrasi, dan industri melalui tugas kuliah, kerja praktek (magang), dan tugas akhir. 3. Pembiayaan pendidikan bersama Pemerintah Daerah, Kementrian, dan 7 Industri, serta perbankan (skema student loan scheme). Artinya, biaya Halaman
  • 8. pendidikan tidak dipikul seluruhnya oleh mahasiswa atau orangtua mereka. 4. ITS aktif melakukan penempatan kerja bagi lulusan-lulusannya, dan fasilitasi business start-ups bagi para teknoprener muda. 5. Fokus pendidikan akan bergeser ke pendidikan pascasarjana yang berbasis penelitian untuk menghasilkan berbagai ragam Hak Atas Kekayaan Intelektual. Sebuah prakarsa Knowledge Management akan dikembangkan untuk mengkapitalisasikan khasanah kepakaran civitas akademika ITS. Pengembangan perangkat lunak teknik (engineering analysis software) secara mandiri oleh civitas akademika akan didukung agar ITS semakin mandiri dalam pengadaan p erangkat keras analisis teknik ini. 6. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) akan 8 didorong agar independen. Sementara itu, Program D3 Sipil di Manyar akan didorong agar menjadi Halaman menjadi Politeknik Sipil untuk selanjutnya menjadi lembaga yang mandiri. 7. UPT ITS Press akan diperkuat untuk memfasilitasi penulisan buku karya civitas akademika ITS.
  • 9. Bisnis model baru ini akan mendatangkan beberapa implikasi sebagai berikut:  Kapasitas pendidikan S1 akan dipertahankan atau bahkan diturunkan, sementara kapasitas pendidikan pascasarjana ditingkatkan secara signifikan.  Integrasi vertikal antara pendidikan pascasarjana dan penelitian, serta pengembangan akan dilakukan, tidak seperti saat ini. Hubungan antara LPPM dan Program Pascasarjana akan semakin disinerjikan. Hibah Penelitian Dikti atau Menristek harus melibatkan mahasiswa, terutama mahasiswa pascasarjana.  Tidak akan ada lagi dana SPI, namun SPP akan meningkat, namun tidak dibebankan kepada mahasiswa atau orangtua mereka. Dengan demikian, 9 kebutuhan dana operasional PTN yang layak dapat dicapai tanpa Halaman membebani biaya kuliah mahasiswa.
  • 10. 2. PENDIDIKAN SOFT-SKILLS DAN KARAKTER Karena belajar adalah proses memaknai pengalaman, maka belajar tuntas hanya dapat dilakukan melalui siklus Baca-Praktek-Tulis-Presentasi. Belajar tanpa praktek atau pengalaman bukanlah belajar yang sesungguhnya. 10 Karena tujuan belajar yang sesungguhnya adalah membangun karakter, maka penguasaan hard-skills harus dipandang sebagai sekunder, sementara penguasaan soft-skills justru sebagai primer. Pendidikan karakter tidak Halaman dapat dilakukan melalui perkuliahan dan penambahan jam kuliah agama dan budi pekerti, namun hanya dapat diwujudkan melalui teladan dan praktek karakter oleh mahasiswa, dosen dan karyawan.
  • 11. Untuk membangun karakter dan soft skills mahasiswa, proses pembelajaran dan evaluasinya akan menggunakan model portofolio, dengan ukuran kinerja belajar multi-kecerdasan, dan mendorong kegiatan berbasis proyek dan berbasis laboratorium/studio/bengkel. Sumberdaya keuangan akan lebih dialokasikan di tingkat Program Studi dan 11 laboratorium/studio/bengkel. Ujian Tulis akan dikurangi hingga minimal. UPT Perpustakaan akan diperkuat secara signifikan sekaligus dengan mendorong Tugas Baca secara ekstensif. Reading skills and habit yang sehat akan Halaman
  • 12. meningkatkan adaptabilitas lulusan ITS. UPT Pusat Bahasa akan diperkuat sekaligus untuk mengembangkan alat ukur kemampuan berbahasa yang lebih sesuai dengan kebutuhan lulusan ITS. Pengalaman selama 10 tahun membina Tim ITS Maritime Challenge menunjukkan bahwa belajar melalui makership/craftmanship dalam sebuah kelompok dengan membuat sebuah produk teknik berskala kecil, adalah proses belajar karakter dan soft skills yang efektif bagi mahasiswa teknik. Pendidikan tinggi teknik tidak cukup hanya melatih mahasiswanya dengan ketrampilan menggunakan komputer dan perangkat lunak rekayasa, dan mendesain dengan komputer, namun perlu mengetahui bagaimana menggunakan peralatan produksi dalam rangka 12 menghasilkan produk-produk teknik yang dibutuhkan pasar. Proses ini akan menumbuhkan etos kerja dan kepekaan bisnis, dua hal yang dibutuhkan bagi setiap teknoprener. Halaman
  • 13. Kegiatan berkesenian dan berolahraga akan semakin memperoleh perhatian dalam proses belajar mahasiswa, dan 13 dinilai sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. UPT Fasor akan diperku at (terutama dengan kolam Halaman renang), dan UPT Seni (lukis, musik, tari dan teater) akan dibangun. Me ningkatkan apresiasi dan kegiatan seni dan olah raga akan meningkatkan kapasitas belajar mahasiswa sekaligus membuat mereka lebih sehat.
  • 14. 3. GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE Tata kelola PTN yang lebih baik akan dikembangkan dengan ciri-ciri pokok sebagai berikut : 1. Investasi ICT yang menjamin proses-proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atas proses-proses bisnis kunci menjadi semakin partisipatoris, transparan, dan akuntabel, dan paperless. Organisasi akan semakin less-hierarchial, dan menjadi jejaring (network) dengan hubungan antar simpul yang luwes. Rektorat akan berfungsi lebih sebagai syndicator, sementara dosen di laboratorium dan program studi akan berfungsi sebagai content providers. Hingga tingkat tertentu, mahasiswa 14 juga dapat bertindak tidak hanya sebagai users, namun juga content providers. 2. Peran Senat akan diperkuat dengan agen da making (legislasi) yang lebih jelas dan terukur. Keanggotaan Halaman senat akan melibatkan karyawan dan mahasiswa. Rektor tidak lagi sebagai Ketua Senat.
  • 15. 3. Membangun tradisi berpikir kritis melalui pembentukan Majlis Debat (Debating chamber) ITS yang diorganisasikan oleh Senat ITS. Mosi yang akan diajukan dapat diajukan oleh mahasiswa, karyawan, dan dosen secara tertulis, baik untuk kepentingan internal ITS ataupun merespons perkembangan nasional mutakhir. Risalah Debat akan menjadi masukan pokok rapat Senat ITS untuk diterjemahkan menjadi peraturan yang bersifat internal maupun menjadi masukan bagi pemerintah. Fungsi-fungsi ini selama ini belum dijalankan oleh PT, sehingga fungsinya sebagai Simpul Peringatan Dini sosial tidak dijalankan dengan baik. Kesan PTN sebagai “menara gading” dan kumpulan manusia yang “berumah di atas awan” perlu diubah dan “turun gunung” dengan mengambil sikap atas perkembangan nasional mutakhir. 4. Rektor hanya akan menjabat 1 masa jabatan (tidak bisa dipilih lagi untuk masa jabatan kedua). Hal ini untuk mendorong regenerasi kepemimpinan dengan siklus yang lebih cepat, menghasilkan rektor yang 15 lebih muda umur, serta mendorong kinerja rektorat yang lebih optimal dalam rentang waktu jabatan yang lebih pendek. Halaman
  • 16. 4. ITS SEBAGAI UNIVERSITAS MARITIM Pergeseran paradigma pembangunan yang diprakarsai oleh almarhum Gus Dur melalui pembentukan Departemen Eksplorasi Laut, kemudian menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan, terbukti belum berhasil menggeser peradigma pembangunan yang masih berorientasi darat saat ini. Sebab utama kondisi ini adalah keterbelakangan infrastruktur kompetensi nasional, serta regulasi yang mendukung kegiatan pembangunan kepulauan dan kemaritiman. Akibatnya, Pemerintah RI hingga saat ini tidak berhasil menegakkan pemerintahan di laut secara efektif. Perairan Indonesia saat ini merupakan kawasan yang paling 16 berbahaya (karena adanya ancaman perompakan di laut) dan kawasan di mana banyak terjadi kegiatan yang melanggar hukum (illegal) seperti pencurian ikan dan Halaman penangkapan ikan secara tidak bertanggungjawab dan tidak dilaporkan,
  • 17. penyelundupan berbagai sumberdaya alam dan manusia, pembuangan limbah berbahaya di laut, penambangan liar, dan reklamasi liar. Industri pelayaran nasional saat ini mulai bangkit setelah ber tahun-tahun terpuruk. Industri galangan kapal nasional dengan demikian juga ikut terpuruk. Iklim bisnis yang tidak kondusif, biaya modal yang tinggi, dan perbankan yang tidak bersahabat telah menyebabkan investasi di sektor keluatan dan ke maritiman tidak berkembang maksimal. Industri maritim juga mencakup industri penerbangan antar-pulau yang didukung oleh teknologi pesawat bersayap tetap maupun rotary (helicopter) dengan kemampuan take-off dan landing di landas pacu pendek maupun di air. Industri transportasi laut, termasuk ferry penyeberangan maju, dan transportasi udara akan menentukan inter-connectedness antar- 17 p ulau di Ind onesia. Prospek industri berbasis sumberdaya kepulauan seperti Halaman wisata bahari, marikultur, off-shore fish farming, bioteknologi laut,
  • 18. pembangkitan energi laut (OTEC), penambangan air laut dalam (deep sea water) dan mineral eksotik, industri garam amat potensial namun mensyaratkan ketersediaan SDM yang kompeten dalam jumlah yang memadai. Dalam perspektif seperti itu, topik-topik Tugas Akhir, Thesis dan Disertasi dapat diarahkan untuk meningkatkan basis pengetahuan (knowledge-base) kepulauan dan kemaritiman yang dikaji di semua fakultas di ITS, termasuk jurusan desain produk, serta desain interior untuk kapal-kapal penumpang, tanker, container, ferry dsb dan kapal-kapal perang. Dalam waktu 4 tahun ke depan paling tidak akan dilakukan perintisan pembukaan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Sekolah Bisnis, program studi teknik penerbangan, teknik energi laut, dan sosio-teknologi sebagai pengembangan UPT Sosial-Humaniora. Memilih maritim sebagai karakter pokoknya tidak saja merupakan bagian dari strategi diferensiasi ITS 18 sebagai knowledge enterprise dalam memenangkan persaingan di pasar pendidikan tinggi , namun juga menempatkan ITS dalam posisi yang lebih tepat dalam upaya mengubah orientasi pembangunan saat ini yang Halaman berat-ke-darat menjadi lebih seimbang ke laut dan kepulauan.
  • 19. PENUTUP Keempat komponen rectorship platform tersebut Saya yakini akan menjadikan ITS sebagai model PTN Abad 21 yang meneladankan integritas, teknoprenersip, dan solusi bagi Indonesia. ITS bukan sekedar tempat dosen-dosennya mengajar dan karyawan-karyawanya bekerja, tapi benar-benar menjadi tempat mahasiswa belajar untuk mengembangkan diri dan merayakan kehidupan. Saya bukanlah orang sempurna, tanpa cacat dan kelemahan. Sebagai pemimpin, seorang calon rektor perlu memulai pekerjaanya dengan membaca zaman, kemudian menjalin hubungan dengan manusia di sekitarnya, menawarkan visi sebagai impian komunitasnya, dan kemudian memberi contoh bagaimana melakukan inovasi untuk mencapai visi tersebut. Dalam rangka memikul amanah ini saya tidak akan bisa bekerja sendirian. 19 Saya akan tetap memerlukan bantuan dari para rekan kerja, serta seluruh civitas akademika untuk menjadikan ITS sebagai perguruan tinggi yang patut dibanggakan Indonesia. Halaman
  • 20. Halaman 20
  • 21. 21 Halaman Daniel ditemani Hanud, Fiah, David, dan Kate memantau jalannya perlombaan Atlantic Challenge di Midland, Canada, 24-31 Juli 2010
  • 22. Daniel Mohammad Rosyid Tempat, tanggal lahir : Klaten, 2 Juli 1961 NIP : 131 782 038/ Pekerjaan : Guru Besar Riset Operasi dan Optimasi, Jurusan Teknik Kelautan ITS Surabaya Alamat kantor : Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111 Telp./fax 031-5928105 Alamat : Jl. Teknik Industri D-27, Perum ITS Sukolilo, Surabaya 22 Email dmrosyid@oe.its.ac.id, blog www.danielrosyid.com Halaman Istri : Dra. Ratna Juwita, Apt. Anak : 1. Iqbal Ibnu Rusyd, ST (Arsitektur ITS)
  • 23. 2. Fathimah Rusyd, S.Ked (Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga) 3. Aisyah Rusyd (Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga) 4. Luqman Ibnu Rusyd (KlasXII, SMANegri 17, Surabaya) Pendidikan : 1. S1, Teknik Perkapalan ITS Surabaya, 1986 2. S3 (Ph.D), Dept. of Marine Technology, the University of Newcastle upon Tyne, Inggris, 1991 3. CPM, Certified Professional Marketer, WAF Asia Pacific, 2006 Pengalaman Kerja: 1. 1986-1988 Inspektur Mutu, Departemen Pengendalian Mutu, Divisi Kapal Perang, PT. PAL Indonesia 2. 1988-sekarang, Dosen tetap, Jurusan Teknik Kelautan ITS Surabaya 23 3. 1991, GTZ Workshop facilitator, Polytechnic of Shipbuilding Development Project, ITS 4. 1992-sekarang : practicing Naval Architect Halaman 5. 1995-1999 Koordinator Program Pascasarjana Teknologi Kelautan ITS 6. 1999-2003, Pembantu Rektor IV ITS Bidang Kerjasama dan Pemasaran
  • 24. 7. 2001-2009, Anggota, dan Ketua Dewan Pakar Jawa Timur 8. 2000-2004, Assessor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 9. 20005-2007, Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur 10. 2004-2007, Sekjen Konsorsium Kemitraan Bahari Regional Centre Jawa Timur 11. 20005-sekarang Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cab. Surabaya 12. 2006-2007, Tim Ahli pada Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi RI 13. 2005-sekarang, dosen pada Program Magister Administrasi Publik Konsentrasi Kebijakan Maritim, Universitas Hang Tuah, Surabaya 14. 2005-sekarang, Dosen pada Program Studi Pembangunan, Jurusan Arsitektur FTSP ITS Surabaya 15. 2004-sekarang : Anggota Komite Tetap Kebijakan Publik KADINDA Jawa Timur 24 16. 2007-2008 AUSAID fellows, Brisbane International Education Exhibition, and Sidney Curriculum Development Halaman 17. 2009-skrg : Kordinator Gerakan Anak Indonesia Membaca 18. 2009-skrg : Ketua Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir (HAPPI) Cabang Jawa Timur
  • 25. 19. 2010-skrg : Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Propinsi Jawa Timur Publikasi : Buku : 1. DM. Rosyid, dan D. Setyawan; “Kekuatan Struktur Kapal”, PT. Pradnya Paramita, 2002 2. Daniel M. Rosyid; “Pengantar Rekayasa Keandalan”, Airlangga University Press, 2007 3. DM. Rosyid, “OPTIMASI : Teknik Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif”, ITS Press, 2009 4. AB.Widodo dan DM Rosyid “Pengembangan Bambu Laminasi Untuk Aplikasi Struktur”. ITS Press, 2010 5. DM. Rosyid; “Pendidikan di Era Reformasi : Mau Kemana ?”, Surabaya Intellectual Club, 2008 6. Daniel M. Rosyid,”Transformasi Indonesia 2050 : Time Discipline dan Pendidikan Liberal Arts”, Panitya Dies Natalais ITS ke-47, 2007 25 Jurnal Internasional : 1. Rosyid, D.M. and J.B. Caldwell, “Design Approach and Dimensional Similarity in Layout Optimization of Halaman Structural Systems”; International Journal of Computers and Structures, Vol. 40 No. 5. Pergamon Press, 1991
  • 26. 2. Rosyid, D.M. “Elemental Reliability Index-based System Design for Skeletal Structures”, International Journal of Structural Optimization, Springer Verlag Vol. 5, 1992 3. Rosyid, D.M., and Johnson, R.M. “Developing Sustainable Fishing Vessels for a Developing Country in the 21st Century”, International Journal of Small Craft Technology, RINA, 2005 Publikasi Internasional mutakhir (3): 1. Johnson, R.M, and Rosyid, D.M.”It is all in the Mind : A Case for Building a Replica”, the RINA Conference on Historical Ships, London, 2007 2. Rosyid, D.M., “Rethinking Development Paradigm for the Archipelago Indonesia”, Proceedings of the World Ocean Conference, Manado, 2009 26 3. Johnson, R.M., and Rosyid, D.M.,”Traditional Boats in Madura and East Java and their Relevance to a Replica of Majapahit Ships”, Proceedings of the RINA Conference on Historical Ships, London 2009 Halaman
  • 27. Karya Desain+Bangun 1. 16,7m Kapal (latih) Penangkap Ikan untuk Pemkab. Jembrana, Bali, dan Mercy Relief Singapore bagi Nelayan NAD, 2005 2. 16,7m Kapal Layar Balo-Lambo untuk Mr. Gregoir Deniau, 2006 3. 35m Kapal Ferry Penumpang Cepat Long And Narrow Trimarran untuk PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah 2006 Surabaya, 12 Agustus 2010 27 Daniel Mohammad Rosyid, Ph.D Halaman