Makalah ini membahas teori belajar humanistik dengan menjelaskan definisi, konsep dasar, dan implementasinya dalam pembelajaran. Teori ini menekankan pada pembangunan potensi peserta didik untuk mengenal diri sendiri, dengan guru sebagai fasilitator dan peserta didik sebagai pelaku utama belajar. Prinsipnya adalah membantu peserta didik belajar secara alami dan bermakna melalui partisipasi aktif serta pengembangan ke
1. Makalah Teori Belajaran Humanistik
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mandiri Theories of Learning Diampu
oleh Eva Palupi, S. Psi.
Disusun oleh:
Akhmad Adri Muzaka ( 113-12-139 )
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
2. BAB I
A. Pendahuluan
Belajar adalah sebuah proses yang terjadi pada manusia dengan berfikir,
mengamati dan memahami semua proses yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah
informasi, pengetahuan dan tingkah laku, agar setiap individu bisa menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
Menurut Arden N. Frandsen dalam Darsono (2001: 192), mengatakan bahwa hal
yang mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain adanya sifat ingin tahu dan ingin
menyelidiki dunia yang lebih luas, adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan
keinginan untuk maju, adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru,
dan teman-teman, adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan
usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi, adanya keinginan
untuk mendapatkan rasa aman, adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada
belajar.
Teori pembelajaran humanistik adalah salah satu teori dari beberapa teori
pembelajaran yang hendaknya dipelajari oleh setiap elemen yang terlibat dalam dunia
pendidikan. Teori ini lebih mengedepankan tentang kesetaraan antar semua manuasia,
bahwa seorang peserta didik memiliki kebutuhan yang sama dengan para pendidik, dan
pendidik hanya menjadi mediator bagi peserta didik untuk mencapai tujuan belajarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi teori belajar humanistik?
2. Bagaimanakah konsep dasar teori belajar humanistik?
3. Bagaimanakah implementasi teori belajar humanistik dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan tentang teori belajar humanistik.
2. Untuk menejelaskan konsep dasar teori belajar humanistik.
3. Untuk menjelaskan implementasi teori belajar humanistik dalam pembelajaran.
3. BAB II
A. Definisi Humanistik
Teori belajar humanistik mengungkapkan bahwa tujuan utama para pendidik
adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
mengenal dirinya sendiri, serta membantu mengembangkan potensi-potensi yang ada
pada setiap individu peserta didik. Teori humanistik lebih menekankan pada ide belajar
dalam bentuk yang paling ideal. Dalam teori ini, belajar dianggap sebagai hasil dari
memahami lingkungan dan diri sendiri dari setiap individu peserta didik.
Pendekatan yang digunakan dalam teori belajar humanistik adalah pendekatan
terhadap pengembangan nilai-nilai dan sikap pribadi yang dikendaki secara sosial dan
pemerolehan pengetahuan yang luas. Sehingga diharapkan peserta didik dapat mencari
atau memilih rencana pendidikan bagi dirinya sendiri, sehingga peserta didik dapat
dengan bebas memilih tujuan belajar yang mereka inginkan. Jadi, teori belajar humanistik
adalah suatu teori yang mengedepankan bagaimana peserta didik dapat mengembangkan
potensi yang terdapat dalam diri peserta didik tersebut.
B. Konsep Dasar Teori Pendidikan Humanistik
Pendekatan teori humanistik menganggap pembelajaran tidak hanya mengajarkan
suatu materi yang menjadi sasaran, tetapi juga membantu peserta didik untuk
mengembangkan semua potensi yang terdapat dalam setiap individu peseta didik.
Pendekatan humanistik mengutamakan peran peserta didik dan berorientasi pada
kebutuhan.
Menurut teori ini, materi pembelajaran harus memiliki totalitas yang melibatkan
manusia secara utuh, bukan sekedar sebagai suatu hal yang memiliki nilai intelektual
semata. Sebab, peserta didik bukanlah penerima ilmu yang pasif.
4. Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik:
a. Manusia mempunyai belajar alami.
b. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan peserta didik
mempuyai relevansi dengan maksud tertentu.
c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
d. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila
ancaman itu kecil.
e. Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam
memperoleh cara.
f. Belajar yang bermakna diperolaeh jika peserta didik melakukannya.
g. Peserta didik dilibatkan dalam proses belajar.
h. Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil yang
mendalam.
i. Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan dengan membiasakan
untuk mawas diri. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.
Menurut Roger, dalam teori belajar humanistik memiliki beberapa prinsip belajar.
Yaitu:
a. Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin
tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk
mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru.
b. Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan
dengan kebutuhan peserta didik
c. Belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar.
d. Belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif dan
orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri.
e. Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran
maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama.
f. Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan
dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting.
5. C. Implementasi dalam pembelajaran dikelas
Peran guru dalam teori humanistik adalah sebagai fasilitator bagi para peserta
didik, guru harus memfasilitasi pengalaman belajar kepada peserta didik dan
mendampingi peserta didik untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Sedangkan peserta
didik berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses belajarnya sendiri.
Tujuan pembelajaran mnurut teori humanistik lebih menekankan pada proses
belajar daripada hasil belajar. Berikut ini adalah proses belajar menurut teori humanistik:
a. Merumuskan tujuan belajar yang jelas.
b. Mengusahakan partisipasi aktif peserta didik melalui kontrak belajar yang
bersifat jelas , jujur dan positif.
c. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan kesanggupan peserta didik
untuk belajar atas inisiatif sendiri.
d. Mendorong peserta didik untuk peka berpikir kritis, memaknai proses
pembelajaran secara mandiri.
e. Peserta didik di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih
pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko
dari perilaku yang ditunjukkan.
f. Guru menerima peserta didik apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran
peserta didik, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong peserta didik
untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
g. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya.
h. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi peserta
didik.
Peserta didik diharapkan untuk menjadi manusia yang bebas, berani, bertanggung
jawab, senang, berinisiatif dalam kegiatan belajar. Dengan begitu pengaplikasian teori
belajar humanistik dapat dianggap berhasil. Sebab peserta didik dapat menentukan tujuan
belajar menurut dirinya sendiri tanpa ada tekanan dari orang lain.
6. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:
1. Teori belajar humanistik mengungkapkan bahwa tujuan utama para pendidik adalah
membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
mengenal dirinya sendiri, serta membantu mengembangkan potensi-potensi yang ada
pada setiap individu peserta didik.
2. Pendekatan yang digunakan dalam teori belajar humanistik adalah pendekatan
terhadap pengembangan nilai-nilai dan sikap pribadi yang dikendaki secara sosial
dan pemerolehan pengetahuan yang luas.
3. Menurut teori ini, materi pembelajaran harus memiliki totalitas yang melibatkan
manusia secara utuh, bukan sekedar sebagai suatu hal yang memiliki nilai intelektual
semata. Sebab, peserta didik bukanlah penerima ilmu yang pasif.
4. Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik:
a. Manusia mempunyai belajar alami.
b. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan peserta didik
mempuyai relevansi dengan maksud tertentu.
c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
d. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman
itu kecil.
e. Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman peserta didik dalam memperoleh
cara.
f. Belajar yang bermakna diperolaeh jika peserta didik melakukannya.
g. Peserta didik dilibatkan dalam proses belajar.
h. Belajar yang melibatkan peserta didik seutuhnya dapat memberi hasil yang
mendalam.
i. Kepercayaan pada diri pada peserta didik ditumbuhkan dengan membiasakan
untuk mawas diri. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.
7. 5. Prinsip belajar dalam teori belajar humanistik. Yaitu:
a. Manusia itu memiliki keinginan alamiah untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu
alamiah terhadap dunianya, dan keinginan yang mendalam untuk mengeksplorasi
dan asimilasi pengalaman baru.
b. Belajar akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan
kebutuhan peserta didik.
c. Belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar.
d. Belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara pasif dan
orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri.
e. Belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan pribadi, pikiran
maupun perasaan akan lebih baik dan tahan lama.
f. Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan
dengan evaluasi diri orang lain tidak begitu penting.
6. Berikut ini adalah proses belajar menurut teori humanistik:
a. Merumuskan tujuan belajar yang jelas.
b. Mengusahakan partisipasi aktif peserta didik melalui kontrak belajar yang
bersifat jelas , jujur dan positif.
c. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan kesanggupan peserta didik
untuk belajar atas inisiatif sendiri.
d. Mendorong peserta didik untuk peka berpikir kritis, memaknai proses
pembelajaran secara mandiri.
e. Peserta didik di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih
pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari
perilaku yang ditunjukkan.
f. Guru menerima peserta didik apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran
peserta didik, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong peserta didik untuk
bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
g. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya.
h. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi peserta
didik.
8. 7. Peserta didik diharapkan untuk menjadi manusia yang bebas, berani, bertanggung
jawab, senang, berinisiatif dalam kegiatan belajar. Dengan begitu pengaplikasian
teori belajar humanistik dapat dianggap berhasil. Sebab peserta didik dapat
menentukan tujuan belajar menurut dirinya sendiri tanpa ada tekanan dari orang lain.
9. REFERENSI
Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Hadis, Abdul. 2006. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sukmadinata, dan Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Cet. IV,
Bandung: Remaja Rosdakarya.