1. EDUCATION AS HARMONY WITH
NATURE
[Disajikan oleh Kelompok III, dalam Mata Kuliah
Principle Of Education]
2. Kondisi Prancis Abad Pertengahan
• Terjadi banyak paradoksal dalam kehidupan
masyarakat Prancis:
- Kemewahan singgasana Raja dan para penerusnya
menjadi simbol kesuksesan.
- Orang-orang kaya diarahkan untuk kedudukan, tanpa
pernah mau belajar.
- Para filosof, yang menjadi sosok cerdas, tidak
memanfaatkan kecerdasannya bagi masyarakat.
- Para rohaniawan, secara acuh tak acuh, memaksakan
hak-hak ketuhanan.
- Masyarakat, dari segala lapisan, hidup dalam
kemiskinan dan tuna aksara.
3. • Tahun 1712, lahirlah seorang jenius yang
memberikan terobosan ide yang memecahkan
kebekuan paradoks di Prancis, meski pada saat
itu sulit untuk mengakatakan apakah sosok ini,
Jean-Jacques Rousseau, merupakan Santa
atau Iblis, orang gila atau kuat, penyelamat
atau perusak bagi proses pendidikan.
• Mengenal Rousseau berarti harus memahami
konsep Naturalisme yang ia bawa.
4. Naturalisme
• Rosseau menyatakan bahwa Naturalime
adalah “Education in accord with nature”
(Pendidikan yang sejalan dengan alam).
• Mendidik yang sesuai dengan alam adalah
menemukan (discovery), memformulasikan
dan menjalankan hukum-hukum alam ke
dalam proses pendidikan.
5. Pokok-Pokok Pikiran Naturalisme
• Pendidik, sebagaimana yang disetujui oleh Bacon,
Ratke dan Comenius, haruslah “cerdas dalam
memahami dan mengobservasi alam, serta belajar
darinya.”
• Mendidik yang sesuai dengan alam dapat diartikan
sebagai pendidikan yang sesuai dengan hukum alam
perkembangan manusia. Untuk mendidik seorang
individu, guru harus memahami kealamiahan
pertumbuhan muridnya. Tujuan dan proses pendidikan
akan ditentukan oleh pemahaman terhadap
kealamiahan perkembangan murid.
6. • Mendidik yang sesuai dengan alam berarti
kembali ke alam, yang berlawanan dengan hal-hal
yang artifisial (imitasi).
• Naturalisme mengecam tindakan kekerasan
terhadap anak didik, menjadikan anak sebagai
objek (model) dan kegiatan-kegiatan ekstra yang
dibebankan terhadap anak didik.
• Naturalisme menekankan hak-hak individu dan
menolak bentuk kekuasaan (otoritas) negara yang
absolut dan kekuasaan dogmatis gereja.
7. • Gerakan Naturalisme berupaya melawan tidak
hanya kekuasaan otokratis, tetapi juga terhadap
oligarki yang dingin dan tidak berperasaan para
intelektual.
• Gerakan Naturalisme berkeinginan
mengembalikan seluruh aturan berdasarkan
perasaan yang bersesuaian dengan alam. Karena
perasaan merupakan elemen umum bagi seluruh
manusia, maka doktrin naturalisme sejatinya
demokratis.
8. Konsep Rosseau
• J.J Rosseau (1712-1778) merupakan pemikir terbesar
Prancis dan seorang penulis yang mampu
mempengaruhi perubahan tidak hanya dalam
pendidikan melainkan dalam peradaban modern.
• Pandangan-pandangannya terhadap pendidikan, ia
tuliskan dalam bukunya yang berjudul Emile (1762).
• Bukunya ini memberikan pandangan-pandangan yang
sensasional, terutama dalam mengkritisi para
pemimpin Katolik dan Protestan. Namun demikian,
banyak pihak yang tertarik dengan doktrin-doktrin yang
disampaikan dalam buku tersebut.
9. • Rosseau bukanlah seorang praktisi pendidikan.
Ia hanyalah seorang ilmuwan. Ia tidak pernah
menerapkan secara praktis teori-teori dan
prinsip-prinsip pendidikannya.
10. Pendidikan Naturalistik: Tujuan
• Doktrin naturalisme yang dikembangkan oleh
Rosseau dalam Emile bertujuan untuk
melestarikan kebaikan alam dan kebaikan
moral (virtue) manusia, dan membentuk
masyarakat yang berdasarkan pengetahuan
atas hak-hak alami manusia. Rosseau menulis:
“Everything is good as it comes from the
hands of the Creator; everything degenerates
at the hands of men.”
11. • Rosseau memandang bahwa anak saat lahir
awalnya baik. Orang tua, termasuk pendidik,
seharusnya memberikan ruang yang penuh,
bebas, spontan terhadap insting, pilihan dan
perasaan anak. Biarkanlah anak bermain bebas
untuk mengembangkan potensinya.
• Rosseau berpendapat supaya masyarakat
didasarkan atas alam. Tujuannya adalah
mempersiapkan individu untuk terlibat dalam
keseluruhan hubungan manusia yang efektif dan
antusias yang disesuaikan dengan alam.
12. • Rosseau tidak mau merusak tatanan sistem yang sudah
ada, melainkan ia berharap untuk mengubah gereja,
negara, keluarga, sekolah agar dapat hidup secara
harmoni dengan alam.
• Program pendidikan dalam bukunya Emile ditujukan
untuk kalangan kelas atas, karena masyarakat miskin
sesungguhnya tidak membutuhkan pendidikan, karena
mereka sudah sangat dekat dengan alam, sehingga
mereka sudah terselamatkan dari pola-pola pendidikan
artifisial yang salah, sebagaimana yang didapatkan oleh
anak-anak dari kelas atas.
13. • Tujuan pendidikan menurut Rosseau lebih
bersifat individualistis. Menurutnya,
pendidikan bukanlah prosedur yang harus
dipaksakan, melainkan sebuah proses
perkembangan atau pertumbuhan alamiah
individu. Tujuan akhirnya adalah untuk
menjaga tahapan alamiah dimana hak-hak
individu, sebagaimana yang ditemukan dalam
hukum alam, dilestarikan.
14. Jenis
• Pendidikan naturalistik bersifat general, bukan
terspesialisasi. Rosseau menentang pendidikan di
masanya yang bertujuan untuk menjadikan siswa
sebagai pekerja, warga negara, dan anggota
masyarakat. Menurut Rosseau, pendidikan yang
bertujuan seperti di atas membuat manusia
mengesampingkan potensi utuhnya sebagai
manusia. Rosseau menyatakan: “Education by
Nature will restore the natural unsophisticated
man, whose sole function is to be a man.”
15. • Menurut Naturalisme, siswa jangan dididik dengan satu
keahlian tertentu atau untuk satu posisi tertentu.
Seharusnya ia dididik untuk dapat beradaptasi,
sehingga ia bisa menyesuaikan diri terhadap setiap
perubahan baik dalam masyarakat industri ataupun
lingkungan masyarakat.
• Rosseau menyatakan pula bahwa pendidikan
merupakan hak setiap manusia. “Since all children, by
the constitution of the state, are equal, they should be
educated together and in the same way.”
16. • Naturalisme pun memberikan perhatian khusus
terhadap pendidikan fisik dan kesehatan.
• Meski Rosseau memahami tentang kebutuhan
pendidikan moral, namun ia menyarankan untuk
memberikan pelajaran pendidikan moral secara
alamiah, bukan dengan cara training. Benar atau
salah, menurutnya, bukanlah sesuatu yang bisa
dipaksakan, karena anak belum cukup mampu
untuk memahami konsep pendidikan moral
tersebut.
17. Isi
• Kurikulum terdiri dari fenomena alam, dibuat
dan dimodifikasi sedemikian rupa hingga
dapat dipahami oleh siswa.
• Program pendidikan dibuat secara alamiah
untuk memenuhi kebutuhan naturalnya.
• Rosseau menentang pembelajaran bahasa
asing. Anak-anak harus mempelajari
penggunaan bahasa ibunya secara alamiah.
18. • Program pendidikan bagi Emile terdiri atas
aktivitas sensorik dan motorik yang dimotivasi
oleh kepenasarannya. Aktivitas seperti
berlari, melompat, mendaki dan berenang harus
ditingkatkan.
• Beberapa aktivitas lain juga dilakukan dengan
pelajaran menghitung, menimbang
barang, mengukur jarak, menggambar dan
menyanyi. Berpidato dan menggambar digunakan
sebagai alat untuk mengekspresikan ide-ide
secara bebas.
19. • Pertanian dan carpentry juga diperkenalkan.
Anak-anak belajar memegang alat
pertukangan dan pertanian, seperti cangkul,
kapak, gergaji, dll.
• Pengetahuan akan manusia dan institusi sosial
baru diberikan saat siswa berusia 15 tahun. Ia
diperkenalkan dengan aktivitas sosial, dengan
cara mengunjungi penjara, pabrik, rumah
sakit.