SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

  Makalah ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Dagang

                         Dosen Pembimbing :

                          Erika Rani M.Si




                               Oleh:

                      Khoirul Anam (10220050)

                      Rafika Sari   (10220082)

                              Joy Budy

               JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’ AH

                 FAKULTAS SYARI’ AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

                             Maret 2012
KATA PENGANTAR
BAB 1

                                 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
   Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau harta
   intelek (di Malaysia) ini merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property
   Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah
   kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia.
   Sehingga HAKI melingkupi beberapa aspek seperti , Hak Cipta, Paten, Merek dan
   Rahasia Dagang.
B. Rumusan Masalah
      1. Apa yang dimaksud dengan HAKI dan bagaimana sejarah munculnya
          HAKI ?
      2. Apa saja ruang lingkup dari HAKI ?
      3. Apa yang dimaksud dengan Hak Cipta ?
      4. Apa yang dimaksud dengan Paten ?
      5. Apa yang dimaksud dengan Merek ?
      6. Apa yang dimaksud dengan Rahasia Dagang ?
C. Tujuan
      1. Mengetahui pengertian HAKI dan sejarah munculnya.
      2. Mengetahui ruang lingkup HAKI.
      3. Mengetahui dan memahami Hak Cipta
      4. Mengetahui dan memahami Paten
      5. Mengetahui dan memahami Merek
      6. Mengetahui dan memahami Rahasia Dagang
BAB II

                                           PEMBAHASAN

A. Pengertian HAKI
          Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif Yang diberikan suatu peraturan
   kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup
   Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian
   dari benda (Saidin : 1995), yaitu benda tidak berwujud (benda imateriil).
          Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak
   berwujud (seperti Paten, merek, Dan hak cipta). Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya
   berwujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastra, keterampilan Dan
   sebaginya Yang tidak mempunyai bentuk tertentu.


          Sejarah munculnya HAKI

          Sebagai dampak dari globalisasi dan liberalisasi perdagangan, pembangunan industri dan
   perdagangan di Indonesia dihadapkan pada suatu tantangan yaitu persaingan yang semakin
   tajam. Dengan adanya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), liberalisasi perdagangan dalam
   APEC pada tahun 2010 untuk Negara maju dan tahun 2020 untuk Negara berkembang, dan
   skema CEPT dalam rangka AFTA-ASEAN pada tahun 2003, maka gerak perdagangan dunia
   akan semakin dinamis dan cepat.

          Sejak ditandatanganinya persetujuan umum tentang tariff dan perdagangan (GATT) pada
   tanggal 15 April 1994 di Marrakesh-Maroko, Indonesia sebagai salah satu negara yang telah
   sepakat untuk melaksanakan persetujuan tersebut dengan seluruh lampirannya melalui Undang-
   undang No. 7 tahun 1994 tentang Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia
   (WTO).

          Lampiran yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah Trade Related
   Aspects of Intellectual Property Rights (TRIP’s) yang merupakan jaminan bagi keberhasilan
   diselenggarakannya hubungan perdagangan antar Negara secara jujur dan adil, karena :

1. TRIP’s menitikberatkan kepada norma dan standard
2. Sifat persetujuan dalam TRIP’s adalah Full Complience atau ketaatan yang bersifat memaksa
   tanpa reservation
3. TRIP’s memuat ketentuan penegakan hukum yang sangat ketat dengan mekanisme penyelesaian
   sengketa diikuti dengan sanksi yang bersifat retributif.

          Masalah HAKI tidak hanya semata-mata masalah teknis hukum tapi menyangkut
   kepentingan ekonomi. Pelanggaran HaKI di samping dapat menimbulkan kerugian terhadap
   Negara, penemu, masyarakat juga membawa dampak terhadap hubungan ekonomi, sosial
   budaya, hukum dan bahkan dapat menimbulkan ketegangan politik antar Negara.

          Sejak berdirinya WTO, banyak kasus sengketa perdagangan yang diadukan karena
   melanggar ketentuan GATT/WTO. Kasus yang benyak dipersengketakan adalah masalah
   pembatasan impor, pelanggaran HaKI, subsidi, diskriminasi pasar domestic dan diskriminasi
   standard barang. Selain masalah dalam ketentuan GATT/WTO tersebut terdapat kecenderungan
   pada Negara-negara maju menggunakan kebijakan unilateral dan praktek-praktek perdagangan
   yang bersifat anti persaingan dalam mengahmbat impor dan melakukan proteksi domestic secara
   tidak wajar. Hal ini dilakukan dengan mengkaitkan antara perdagangan dengan masalah lain.
   Kasus-kasus HaKI khususnya Hak Cipta telah menjadi salah satu alasan beberapa Negara untuk
   menghentikan fasilitas Sistem Preferensi Umum (GSP), sehingga menghambat ekspor produk
   Indonesia.

B. RUANG LINGKUP HAKI

   Ruang lingkup HAKI :
   1. Hak Cipta
   2. Paten
   3. Merek
   4. Rahasia Dagang

C. Pengertian Hak Cipta

          Adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan
   hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan “hak untuk
   menyalin suatu ciptaan”. Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk
membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki
   masa berlaku tertentu yang terbatas.

          Dikatakan hak khusus atau sering juga disebut hak eksklusif yang berarti hak tersebut
   hanya diberikan kepada pencipta dan tentunya tidak untuk orang lain selain pencipta.

   Hak khusus meliputi :
   a. hak untuk mengumumkan;
   b. hak untuk memperbanyak.

   UU yang mengatur Hak Cipta :

          UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
          UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1982 Nomor
          15)
          UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak
          Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42).
          UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982
          sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987 (Lembaran Negara RI Tahun
          1997 Nomor 29)


D. Pengertian Paten

          Istilah paten berasal dari patent (dalam bahasa inggris), atau patent (dalam bahasa
   belanda), pengertian paten menurut UU No. 14 Tahun 2001 adalah hak eksklusif yang diberikan
   Negara kepada penemu (inventor) di bidang teknologi (prosis, hasil produksi, penyempurnaan,
   dan pengembangan prosesatau hasil produksi) selama waktu tertentu, melaksanakan sendiri
   invensinya atau memberikan persetujuan kepada orang lain untuk melaksanakanya, dalam hal ini
   pemegang paten adalah penentu sebagai pemilik paten.
Penemu Paten (Inventor)

          Menurut UU Paten No. 14 Tahun 2001, adalah bisa penemu atau badan hukum, disini
   khusus badan hukum tidak dianggap sebagai penemu paten tapi hanya pemegang hak patennya
   saja. Pemegang paten tersebut adalah :

a. Penemu sebagai pemilik paten .
b. Penerima hak dari pemilik paten .
c. Penerima lebih lanjut dari penerima hak.
          Permohonan Paten

   Permohonan paten diatur dalam Pasal 20 sampai dengan 41 UU No.14 Tahun 2001 :

1. Penemu atau orang yang sikuasai berhak mengajukan permohonan paten.
2. Penerimaan dan pencatatan permohonan paten oleh Kantor Paten.
3. Setiap permohonan hanya bisa diajukan untuk satu invensi saja atau beberapa invensi yang
   merupakan satu kesatuan invensi.
4. Pengumuman permohonan paten:
       a. Delapan belas bulan setelah permohonan paten.
       b. Delapan belas bulan setelah permohonan dengan hak prioritas (pasal420).
       c. Tiga (3) bulan untuk paten sederhana untuk paten sederhana ;
5. Pengajuan permintaan pemeriksaan subtantif, paling lambat 36 (tiga puluh enam) bulan sejak
   tanggal penerimaan paten (pasal 49).
6. Persetujuan / penolakan paten selambat lambatntnya 36 (tiga puluh enam ) bulan sejak tanggal
   permhonan paten penerima, sedangkan paten sederhana 24 (dua puluh empat) bulan sejak
   tanggal penerimaan.
7. Permohonan banding pemeriksa Komisi Banding Paten (KBP), selambat-lambatnya 3 (30 bulan
   sejak tangggal surat pemberitahuan permohonan, setelah 1 (satu ) bulan mulai diperiksa KBPdan
   keputusan ditetapkan paling lama 9(Sembilan) bulan sejak berakhirnya jangka waktu.
8. Dalam hal KBP menolak permohonan banding, permohonan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
   dapat mengajukan gugatan ke pengadilan niaga, dan terdapat keputuan pengadilan tersebut dapat
   diajukan kasasi.
Pengalihan dan Lisensi Paten
           Pemegang hak patenmemiliki hak khusus (eksklusif) untuk melaksanakan paten yang
   dimilikinya dan melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menggunakan hak tersebut baik
   untuk paten produk maupun paten proses. Terhadap pihak lain yang dengan sengaja dan tanpa
   hak melakukan perbuatan yang disebut Pasal 16 UU Paten No. 14 Tahun 2001 tersebut,maka
   pemegang paten dan pemegang lisensi berhak menggugat ganti rugi melalui Pengadilan Niaga.
   Di Indonesia, pemegang paten wajib memegang patennya, namun tetap diberikan pengecualian
   jika pelaksanaan paten tersebut secara ekonomi hanya layak jika dibuat dengan sekala regional
   yang disetujui Direktorat Jendral Paten Departemen Hukum dan HAM. Pasal 66 sampai pasal 87
   UU No. 14 Than 2001 mengatur tentang pengalihan dan lisensi paten.


           Pembatalan Paten
           Pembatalan paten diatur dalam Pasal 88 sampai dengan Pasal 98 UU No. 14 Tahun 2001:
1. Batal demi hukum, apabila pemegang paten tidak membayar biaya tahunan (Pasal 88).
2. Batal atas permohonan pemegang paten (Pasal 90).
3. Batal karena gugatan (pasal 91), dengan alasan:
a. Paten seharusnya tidak diberikan seperti dimaksud (pasal 6, 7 dan 12) ;
b. Sama dengan paten lain yang telah diberikan;
c. Pemberian lisensi wajib tidak dapat mencegah bentuk dan cara merugikan masyarakat dalam
   jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal pemberian lisensi wajib.
4. Akibat pembatalan paten menghapuskan segala akibat hukum yang berkaitan dengan paten dan
   hal-hal lain yang berasal dari paten tersebut (paten 95)


           Paten Sederhana
           Paten sederhana diatur dalam pasal 104 sampai dengan pasal 109 UU no.14 tahun 2001,
   dan yang dapat diberikan paten sederhana:
1. Hanya untuk satu invensi ;
2. Invensi berupa produk kasat mata (tengible) yang memilki kualitas sederhana;
3. Permohonan pemeriksaan subtantif atas paten sederhana dapat dilakukan dengan pengajuan
   permohonan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal penerimaan dengan dikenai biaya.
4. Paten sederhana tidak dapat dimintakan lisensi wajib.
PCT & TRIPs
       Patent corporation treaty (PCT) adalah traktat internasional Kerja Sama Paten yang
bertujuan untuk melaksanakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlindungan hukum
terhadap setiap invensi, memberikan proteksi dari invensi yang diinginkan dilindungi oleh suatu
negara, akses bagi public atas informasi teknis invensi baru, dan dalam dalam rangka
mempercepat pembangunan ekonomi dari Negara-negara berkembang. Indonesia sejak tahun
1995 telah menjadi anggota PCT dan dengan keputusan presiden No. 16 Tahun 1997 telah
mengesahkan PCT, dengan demikin setiap inventor Indonesia dapat mengajukan permohonan ke
PCT tersebut.
       Disamping itu, masih ada beberapa aspek dalam Agreement on Trade-related Aspects of
Intellectual Property Right (persetujuan TRIPs) yang sudah ditam[ppung dalam UU No. 14
Tahun 2001. Sejak Indonesia meratifikasi WTO denggan No 7 Tahun 1994, dan persetujuan
TRIPs merupakan salah satu lampiran dari perjanjian ini,maka kita terikat dengan TRIPs
tersebut. TRIPs merupakan persetujuan perdagangan yang berkaitan dengan hak kekayaan
intelektual ( paten, merek) dimana mulai tahun 2005 nanti setiap Negara anggota WTO tersebut
tunduk kepada persetujuan tersebut.


E. Pengertian Merek

       Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Merek merupakan salah satu kunci pertimbangan
dalam keputusan bisnis. Merek adalah modal intelektual yang memiliki nilai ekonomi yang dapat
ditingkatkan nilainya dalam produk dan teknologi. Merek adalah asset bisnis dan usaha. Merek
sangat erat dengan busines image, goodwil dan reputasi. Merek dagang adalah : merek yang
digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
Merek jasa adalah : merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa
sejenis lainnya.
Hukum Merek di Indonesia

          Di Indonesia undang-undang merek kolonial yaitu sejak tahun 1885 dan diperbaharui
   dengan UU Merek No.21 tahun 1961, yang kemudian dirubah dengan UU Merek No.19 tahun
   1992 dan direvisi kembali dengan UU Merek No.14 tahun 1997yang kemudian menjadi UU
   Merek No.15 tahun 2001.


          Manfaat Perlindungan Merek
1. Merek dapat menghasilkan income bagi perusahaan melalui lisensi, penjualan, komersialisasi
   dari merek yang dilindungi.
2. Merek dapat meningkatkan nilai atau jaminan dimata investor dan institusi keuangan.
3. Dalam penjualan atau merger asset merek dapat meningkatkan nilai perusahaan secara
   signifikan.
4. Merek meningkatkan performance dan competitiveness/daya saing.
5. Dengan pendaftaran merek membantu perlindungan dan penegakan haknya.
4. Keuntungan dari Pendaftaran Merek untuk Pemasaran dagang dan jasa


          Merek merupakan wajah dari bisnis, dimana dapat membedakan produk atau servis yang
   anda miliki dengan kompetitor.
          Pendaftaran merek dapat memaksimalkan diferensiasi produk, periklanan dan pemsaran
   sehingga dapat menguntungkan dalam pemasaran internasional.
          Merek dapat memberikan menjamin kualitas yang konsisten, perlu hati-hati dalam
   memilih dan mendesain suatu merek untuk dilindungi digunakan dalam periklanan dan perlu
   diperhitungkan penyalahgunaan oleh pihak lain.


          Lamanya Perlindungan Merek dan Kuasa :
1. Sepuluh tahun sejak permohonan dilengkapi
2. Dapat dilakukan perpanjangan dengan membayar biaya
3. Pemohon di luar Indonesia wajib menunjuk konsultan HKI
4. Wajib menyatakan memilih tempat tinggal kuasa sebagai kuasa hukum di Indonesia.
Perlindungan Merek

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten:

“ Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut
atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya “ (Pasal 1 Ayat 1).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek :

“ Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka- angka, susunan
warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.” (Pasal 1 Ayat 1)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri :

“ Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau
warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua
dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua
dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau
kerajinan tangan.” (Pasal 1 Ayat 1).

F. Pengertian Rahasia Dagang

        Rahasia Dagang dikenal juga dengan sebutan Undisclosed Information (WTO/TRIPs)
atau Confidential Information (Inggris), atau Trade Secret (Amerika), dan Indonesia
menyebutnya Rahasia Dagang, yang merupakan alih bahasa dari Trade Secret. Khusus Indonesia
penerapannya hanya diberlakukan pada informasi bisnis. Tidak untuk misalnya perselingkuhan
selebritis.

        Rahasia dagang sebagai bagian dari sistem Hak Kekayaan Intelektual patut diberi
perlindungan sebagaimana obyek HKI lainnya. Perlindungan rahasia dagang diatur dalam
Undang-Undang No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. Rahasia Dagang berkembang
mengikuti industrialisasi dan budaya yang bersifat kompetitif dan individualistik.
Konsep Perlindungan Rahasia Dagang

       Rahasia Dagang merupakan masalah HKI yang pelik terutama dari segi enforcement.
Konsep perlindungan hak rahasia dagang sebagaimana hak kekayaan intelektual lainnya adalah
melindungi hak milik dari tindakan orang lain yang mempergunakannya tanpa hak. Sebagaimana
kita ketahui bahwa rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui secara umum atau
diketahui secara terbatas oleh pihak-pihak tertentu tentang hal-hal yang menyangkut dagang.
Informasi dagang ini perlu diproteksi kerahasiaannya karena:
a. secara moral memberikan penghargaan kepada pihak yang menemukan;
b. secara materi memberikan insentif.

       Perlindungan rahasia dagang diberikan apabila suatu informasi dianggap bersifat rahasia.
Rahasia artinya suatu informasi yang tidak diketahui secara umum. Informasi dianggap dijaga
kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah melakukan langkah -
langkah yang layak dan patut. Layak dan patut adalah semua langkah yang memuat ukuran
kewajaran, kelayakan dan kepatutan yang harus dilakukan. Misalnya dalam suatu perusahaan ada
prosedur baku cara penyimpanan arsip-arsip yang dirahasiakan. Adanya perjanjian kerahasiaan
yang ditandatangani oleh karyawan ketika awal penerimaan pegawai atau pekerja yang berkerja
di lingkungan rahasia itu dioperasionalkan sehingga rahasia itu benar-benar terlindungi.

       Definisi Rahasia Dagang

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang mendefinisi-kan
Rahasia Dagang sebagai informasi :
a. di bidang teknologi atau bisnis;
b. tidak diketahui umum;
c. mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha,
d. dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Dari definisi ini dapat diketahui dua hal penting yaitu mengenai informasi yang bersifat rahasia
dan tidak diketahui umum.
Ruang Lingkup Rahasia Dagang.
a. Subyek rahasia dagang adalah pemilik rahasia dagang. Pemilik rahasia dagang memiliki hak
   untuk :
   1) Menggunakan sendiri Rahasia Dagang yang dimilikinya;
   2) Memberi lisensi kepada pihak lain atau melarang pihak lain untuk menggunakan Rahasia
   Dagang atau mengungkapkan Rahasia Dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang
   bersifat komersial.
b. Obyek ruang lingkup rahasia dagang menurut undang-undang No. 30 Tahun 2000 Pasal 2
   meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di bidang
   tekhnologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat
   umum. Misalnya Coca-cola menggunakan rahasia dagang yaitu informasi teknik senyawa untuk
   melindungi formulanya, bukan paten. Hal ini untuk menghindari adanya batas waktu. Kalau
   formula dilindungi hak paten maka, akan berakhir paling lama 20 tahun. Pada saat ini usia Coca
   Cola sudah lebih dari 100 tahun, hak ini karena formulanya dilindungi dengan rahasia dagang.
   Metode produksi misalnya teknologi pemrosesan anggur, formula ramuan rokok. Di bidang lain,
   misalnya informasi non teknik. Data mengenai pelanggan, data analisis, administasi keuangan,
   dll.
BAB III

                                    PENUTUP

A. Kesimpulan
         Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif Yang diberikan suatu
  peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. HAKI
  melingkupi Hak cipta, Paten, Merek dan Rahasia Dagang.
         Hak Cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
  mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu.
         Pengertian paten menurut UU No. 14 Tahun 2001 adalah hak eksklusif yang
  diberikan Negara kepada penemu (inventor) di bidang teknologi (prosis, hasil produksi,
  penyempurnaan, dan pengembangan prosesatau hasil produksi) selama waktu tertentu,
  melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada orang lain untuk
  melaksanakanya, dalam hal ini pemegang paten adalah penentu sebagai pemilik paten.
         Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
  susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda
  dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
         Rahasia Dagang, yang merupakan alih bahasa dari Trade Secret. Khusus
  Indonesia penerapannya hanya diberlakukan pada informasi bisnis
Daftar Pustaka


Munir Fuadi, 2001. Pasar Modal Modern, Bandung, Buku Kedua: PT Citra Aditya Bakti
Purwosutjipto, 1983. Pokok – Pokok Hukum Dagang Indonesia (Hukum Pertanggungan),
Jakarta : Djambatan
Sanusi Bintang dan Dahlan, 2000. Pokok – Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis, Bandung :
PT Citra Aditya Bakti

More Related Content

What's hot

Asas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptAsas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptBetlehem Ketaren
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Yayasan Pendidikan Pomparan Toga Siregar
 
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGHUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGFair Nurfachrizi
 
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...AgungAgungPangestu
 
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Dimebag Darrell
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Zsazsa Dhysha
 
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...Jihan Nabilah
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumsyophi
 
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...Rinytrianas21
 
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literaturDigital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literaturaalmutawali
 
14 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perdagangan internasiona...
14 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perdagangan internasiona...14 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perdagangan internasiona...
14 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perdagangan internasiona...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, ...
Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, ...Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, ...
Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, ...Santirzkamalia
 
Hukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum BisnisHukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum BisnisAndrie Irawan
 
Makalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisMakalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisNikky Ningsih
 
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAf-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAfrian Rachmawati
 
Power Point LEGAL ASPECT & ETIQUETTE BUSINESS Macam-Macam Hukum dan Ruan...
 Power Point LEGAL  ASPECT  & ETIQUETTE  BUSINESS Macam-Macam  Hukum dan Ruan... Power Point LEGAL  ASPECT  & ETIQUETTE  BUSINESS Macam-Macam  Hukum dan Ruan...
Power Point LEGAL ASPECT & ETIQUETTE BUSINESS Macam-Macam Hukum dan Ruan...Butet Simbolon
 

What's hot (20)

Asas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, pptAsas asas hukum dagang, ppt
Asas asas hukum dagang, ppt
 
Pengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum DagangPengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum Dagang
 
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
Makalah Mata Kuliah Hukum Bisnis tentang Kasus Hukum Perdata dan Pidana dalam...
 
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANGHUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
HUKUM PERDATA & HUKUM DAGANG
 
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...Hbl,agung pangestu,hapzi  ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
Hbl,agung pangestu,hapzi ali,hukum perdagangan internasional, universitas me...
 
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
 
Sania file
Sania fileSania file
Sania file
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1
 
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
14.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Perdagangan Internasion...
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
 
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
 
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literaturDigital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
 
14 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perdagangan internasiona...
14 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perdagangan internasiona...14 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perdagangan internasiona...
14 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perdagangan internasiona...
 
Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, ...
Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, ...Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, ...
Hbl 14, santi rizki amalia, prof hapzi ali, hukum perdagangan internasional, ...
 
Hukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum BisnisHukum Komersial atau Hukum Bisnis
Hukum Komersial atau Hukum Bisnis
 
Makalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnisMakalah hukum bisnis
Makalah hukum bisnis
 
Ppt sengketa
Ppt sengketa Ppt sengketa
Ppt sengketa
 
Sejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
Sejarah Hukum Kepailitan Di IndonesiaSejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
Sejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
 
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAf-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
 
Power Point LEGAL ASPECT & ETIQUETTE BUSINESS Macam-Macam Hukum dan Ruan...
 Power Point LEGAL  ASPECT  & ETIQUETTE  BUSINESS Macam-Macam  Hukum dan Ruan... Power Point LEGAL  ASPECT  & ETIQUETTE  BUSINESS Macam-Macam  Hukum dan Ruan...
Power Point LEGAL ASPECT & ETIQUETTE BUSINESS Macam-Macam Hukum dan Ruan...
 

Viewers also liked

TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAANTUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAANNurul Qamar
 
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUPengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUMuhamad Arifudin
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam PraktekPengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktekalsalcunsoed
 
Makalah hukum dagang tentang kepailitan
Makalah  hukum dagang tentang kepailitanMakalah  hukum dagang tentang kepailitan
Makalah hukum dagang tentang kepailitanLarasati Luthpy
 
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)levana412y
 

Viewers also liked (7)

TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAANTUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
TUGASKU: KEPAILITAN PERUSAHAAN
 
Makalah Hukum Dagang
Makalah Hukum DagangMakalah Hukum Dagang
Makalah Hukum Dagang
 
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPUPengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
Pengantar Hukum Kepailitan dan PKPU
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
 
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam PraktekPengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktek
 
Makalah hukum dagang tentang kepailitan
Makalah  hukum dagang tentang kepailitanMakalah  hukum dagang tentang kepailitan
Makalah hukum dagang tentang kepailitan
 
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
 

Similar to HAKI DAN HAK MILIK INTELEKTUAL

Hbl forum dan quiz minggu 13
Hbl forum dan quiz minggu 13Hbl forum dan quiz minggu 13
Hbl forum dan quiz minggu 13rifaaa_092
 
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...nabilasafitr
 
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...Rinytrianas21
 
HBL 13, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, R...
HBL 13, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, R...HBL 13, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, R...
HBL 13, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, R...nabilasafitr
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, hak me...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, hak me...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, hak me...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, hak me...megiirianti083
 
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...Muhammad Ramadhan
 
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektualHbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektualAgungAgungPangestu
 
haki.pdf
haki.pdfhaki.pdf
haki.pdfdarma8
 
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...Hefti Juliza
 
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...intandwik_
 
HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...
HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...
HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...ZahraKamila4
 
13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...
13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...
13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)Robby Firmansyah
 

Similar to HAKI DAN HAK MILIK INTELEKTUAL (20)

Hbl forum dan quiz minggu 13
Hbl forum dan quiz minggu 13Hbl forum dan quiz minggu 13
Hbl forum dan quiz minggu 13
 
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
 
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
HBL, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, Raha...
 
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
 
HBL 13, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, R...
HBL 13, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, R...HBL 13, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, R...
HBL 13, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hak Merk, R...
 
Haki
HakiHaki
Haki
 
kasus Haki ppt
kasus Haki ppt kasus Haki ppt
kasus Haki ppt
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, hak me...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, hak me...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, hak me...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, hak me...
 
Tugas hmi
Tugas hmiTugas hmi
Tugas hmi
 
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
HBL13. MUhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul 13 hbl, hak atas kekayaan in...
 
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektualHbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
Hbl13, agung pangestu, hapzi ali modul 13 hbl, hak atas kekayaan intelektual
 
haki.pdf
haki.pdfhaki.pdf
haki.pdf
 
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl minggu 13, hefti juliza, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univer...
 
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
HBL, 13, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak...
 
Informatika bab 2
Informatika bab 2Informatika bab 2
Informatika bab 2
 
HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...
HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...
HBL 13, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL, HAK MEREK, RA...
 
Hakiii makalah
Hakiii makalahHakiii makalah
Hakiii makalah
 
13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...
13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...
13. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, univ...
 
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
 
Haki kelompok 2 xf
Haki kelompok 2 xfHaki kelompok 2 xf
Haki kelompok 2 xf
 

HAKI DAN HAK MILIK INTELEKTUAL

  • 1. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL Makalah ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Dagang Dosen Pembimbing : Erika Rani M.Si Oleh: Khoirul Anam (10220050) Rafika Sari (10220082) Joy Budy JURUSAN HUKUM BISNIS SYARI’ AH FAKULTAS SYARI’ AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Maret 2012
  • 2.
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau harta intelek (di Malaysia) ini merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia. Sehingga HAKI melingkupi beberapa aspek seperti , Hak Cipta, Paten, Merek dan Rahasia Dagang. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan HAKI dan bagaimana sejarah munculnya HAKI ? 2. Apa saja ruang lingkup dari HAKI ? 3. Apa yang dimaksud dengan Hak Cipta ? 4. Apa yang dimaksud dengan Paten ? 5. Apa yang dimaksud dengan Merek ? 6. Apa yang dimaksud dengan Rahasia Dagang ? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian HAKI dan sejarah munculnya. 2. Mengetahui ruang lingkup HAKI. 3. Mengetahui dan memahami Hak Cipta 4. Mengetahui dan memahami Paten 5. Mengetahui dan memahami Merek 6. Mengetahui dan memahami Rahasia Dagang
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian HAKI Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif Yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995), yaitu benda tidak berwujud (benda imateriil). Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak berwujud (seperti Paten, merek, Dan hak cipta). Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastra, keterampilan Dan sebaginya Yang tidak mempunyai bentuk tertentu. Sejarah munculnya HAKI Sebagai dampak dari globalisasi dan liberalisasi perdagangan, pembangunan industri dan perdagangan di Indonesia dihadapkan pada suatu tantangan yaitu persaingan yang semakin tajam. Dengan adanya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), liberalisasi perdagangan dalam APEC pada tahun 2010 untuk Negara maju dan tahun 2020 untuk Negara berkembang, dan skema CEPT dalam rangka AFTA-ASEAN pada tahun 2003, maka gerak perdagangan dunia akan semakin dinamis dan cepat. Sejak ditandatanganinya persetujuan umum tentang tariff dan perdagangan (GATT) pada tanggal 15 April 1994 di Marrakesh-Maroko, Indonesia sebagai salah satu negara yang telah sepakat untuk melaksanakan persetujuan tersebut dengan seluruh lampirannya melalui Undang- undang No. 7 tahun 1994 tentang Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Lampiran yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIP’s) yang merupakan jaminan bagi keberhasilan diselenggarakannya hubungan perdagangan antar Negara secara jujur dan adil, karena : 1. TRIP’s menitikberatkan kepada norma dan standard
  • 6. 2. Sifat persetujuan dalam TRIP’s adalah Full Complience atau ketaatan yang bersifat memaksa tanpa reservation 3. TRIP’s memuat ketentuan penegakan hukum yang sangat ketat dengan mekanisme penyelesaian sengketa diikuti dengan sanksi yang bersifat retributif. Masalah HAKI tidak hanya semata-mata masalah teknis hukum tapi menyangkut kepentingan ekonomi. Pelanggaran HaKI di samping dapat menimbulkan kerugian terhadap Negara, penemu, masyarakat juga membawa dampak terhadap hubungan ekonomi, sosial budaya, hukum dan bahkan dapat menimbulkan ketegangan politik antar Negara. Sejak berdirinya WTO, banyak kasus sengketa perdagangan yang diadukan karena melanggar ketentuan GATT/WTO. Kasus yang benyak dipersengketakan adalah masalah pembatasan impor, pelanggaran HaKI, subsidi, diskriminasi pasar domestic dan diskriminasi standard barang. Selain masalah dalam ketentuan GATT/WTO tersebut terdapat kecenderungan pada Negara-negara maju menggunakan kebijakan unilateral dan praktek-praktek perdagangan yang bersifat anti persaingan dalam mengahmbat impor dan melakukan proteksi domestic secara tidak wajar. Hal ini dilakukan dengan mengkaitkan antara perdagangan dengan masalah lain. Kasus-kasus HaKI khususnya Hak Cipta telah menjadi salah satu alasan beberapa Negara untuk menghentikan fasilitas Sistem Preferensi Umum (GSP), sehingga menghambat ekspor produk Indonesia. B. RUANG LINGKUP HAKI Ruang lingkup HAKI : 1. Hak Cipta 2. Paten 3. Merek 4. Rahasia Dagang C. Pengertian Hak Cipta Adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan “hak untuk menyalin suatu ciptaan”. Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk
  • 7. membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas. Dikatakan hak khusus atau sering juga disebut hak eksklusif yang berarti hak tersebut hanya diberikan kepada pencipta dan tentunya tidak untuk orang lain selain pencipta. Hak khusus meliputi : a. hak untuk mengumumkan; b. hak untuk memperbanyak. UU yang mengatur Hak Cipta : UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1982 Nomor 15) UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42). UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987 (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29) D. Pengertian Paten Istilah paten berasal dari patent (dalam bahasa inggris), atau patent (dalam bahasa belanda), pengertian paten menurut UU No. 14 Tahun 2001 adalah hak eksklusif yang diberikan Negara kepada penemu (inventor) di bidang teknologi (prosis, hasil produksi, penyempurnaan, dan pengembangan prosesatau hasil produksi) selama waktu tertentu, melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada orang lain untuk melaksanakanya, dalam hal ini pemegang paten adalah penentu sebagai pemilik paten.
  • 8. Penemu Paten (Inventor) Menurut UU Paten No. 14 Tahun 2001, adalah bisa penemu atau badan hukum, disini khusus badan hukum tidak dianggap sebagai penemu paten tapi hanya pemegang hak patennya saja. Pemegang paten tersebut adalah : a. Penemu sebagai pemilik paten . b. Penerima hak dari pemilik paten . c. Penerima lebih lanjut dari penerima hak. Permohonan Paten Permohonan paten diatur dalam Pasal 20 sampai dengan 41 UU No.14 Tahun 2001 : 1. Penemu atau orang yang sikuasai berhak mengajukan permohonan paten. 2. Penerimaan dan pencatatan permohonan paten oleh Kantor Paten. 3. Setiap permohonan hanya bisa diajukan untuk satu invensi saja atau beberapa invensi yang merupakan satu kesatuan invensi. 4. Pengumuman permohonan paten: a. Delapan belas bulan setelah permohonan paten. b. Delapan belas bulan setelah permohonan dengan hak prioritas (pasal420). c. Tiga (3) bulan untuk paten sederhana untuk paten sederhana ; 5. Pengajuan permintaan pemeriksaan subtantif, paling lambat 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penerimaan paten (pasal 49). 6. Persetujuan / penolakan paten selambat lambatntnya 36 (tiga puluh enam ) bulan sejak tanggal permhonan paten penerima, sedangkan paten sederhana 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penerimaan. 7. Permohonan banding pemeriksa Komisi Banding Paten (KBP), selambat-lambatnya 3 (30 bulan sejak tangggal surat pemberitahuan permohonan, setelah 1 (satu ) bulan mulai diperiksa KBPdan keputusan ditetapkan paling lama 9(Sembilan) bulan sejak berakhirnya jangka waktu. 8. Dalam hal KBP menolak permohonan banding, permohonan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan dapat mengajukan gugatan ke pengadilan niaga, dan terdapat keputuan pengadilan tersebut dapat diajukan kasasi.
  • 9. Pengalihan dan Lisensi Paten Pemegang hak patenmemiliki hak khusus (eksklusif) untuk melaksanakan paten yang dimilikinya dan melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menggunakan hak tersebut baik untuk paten produk maupun paten proses. Terhadap pihak lain yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan yang disebut Pasal 16 UU Paten No. 14 Tahun 2001 tersebut,maka pemegang paten dan pemegang lisensi berhak menggugat ganti rugi melalui Pengadilan Niaga. Di Indonesia, pemegang paten wajib memegang patennya, namun tetap diberikan pengecualian jika pelaksanaan paten tersebut secara ekonomi hanya layak jika dibuat dengan sekala regional yang disetujui Direktorat Jendral Paten Departemen Hukum dan HAM. Pasal 66 sampai pasal 87 UU No. 14 Than 2001 mengatur tentang pengalihan dan lisensi paten. Pembatalan Paten Pembatalan paten diatur dalam Pasal 88 sampai dengan Pasal 98 UU No. 14 Tahun 2001: 1. Batal demi hukum, apabila pemegang paten tidak membayar biaya tahunan (Pasal 88). 2. Batal atas permohonan pemegang paten (Pasal 90). 3. Batal karena gugatan (pasal 91), dengan alasan: a. Paten seharusnya tidak diberikan seperti dimaksud (pasal 6, 7 dan 12) ; b. Sama dengan paten lain yang telah diberikan; c. Pemberian lisensi wajib tidak dapat mencegah bentuk dan cara merugikan masyarakat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal pemberian lisensi wajib. 4. Akibat pembatalan paten menghapuskan segala akibat hukum yang berkaitan dengan paten dan hal-hal lain yang berasal dari paten tersebut (paten 95) Paten Sederhana Paten sederhana diatur dalam pasal 104 sampai dengan pasal 109 UU no.14 tahun 2001, dan yang dapat diberikan paten sederhana: 1. Hanya untuk satu invensi ; 2. Invensi berupa produk kasat mata (tengible) yang memilki kualitas sederhana; 3. Permohonan pemeriksaan subtantif atas paten sederhana dapat dilakukan dengan pengajuan permohonan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal penerimaan dengan dikenai biaya. 4. Paten sederhana tidak dapat dimintakan lisensi wajib.
  • 10. PCT & TRIPs Patent corporation treaty (PCT) adalah traktat internasional Kerja Sama Paten yang bertujuan untuk melaksanakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlindungan hukum terhadap setiap invensi, memberikan proteksi dari invensi yang diinginkan dilindungi oleh suatu negara, akses bagi public atas informasi teknis invensi baru, dan dalam dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi dari Negara-negara berkembang. Indonesia sejak tahun 1995 telah menjadi anggota PCT dan dengan keputusan presiden No. 16 Tahun 1997 telah mengesahkan PCT, dengan demikin setiap inventor Indonesia dapat mengajukan permohonan ke PCT tersebut. Disamping itu, masih ada beberapa aspek dalam Agreement on Trade-related Aspects of Intellectual Property Right (persetujuan TRIPs) yang sudah ditam[ppung dalam UU No. 14 Tahun 2001. Sejak Indonesia meratifikasi WTO denggan No 7 Tahun 1994, dan persetujuan TRIPs merupakan salah satu lampiran dari perjanjian ini,maka kita terikat dengan TRIPs tersebut. TRIPs merupakan persetujuan perdagangan yang berkaitan dengan hak kekayaan intelektual ( paten, merek) dimana mulai tahun 2005 nanti setiap Negara anggota WTO tersebut tunduk kepada persetujuan tersebut. E. Pengertian Merek Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Merek merupakan salah satu kunci pertimbangan dalam keputusan bisnis. Merek adalah modal intelektual yang memiliki nilai ekonomi yang dapat ditingkatkan nilainya dalam produk dan teknologi. Merek adalah asset bisnis dan usaha. Merek sangat erat dengan busines image, goodwil dan reputasi. Merek dagang adalah : merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. Merek jasa adalah : merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
  • 11. Hukum Merek di Indonesia Di Indonesia undang-undang merek kolonial yaitu sejak tahun 1885 dan diperbaharui dengan UU Merek No.21 tahun 1961, yang kemudian dirubah dengan UU Merek No.19 tahun 1992 dan direvisi kembali dengan UU Merek No.14 tahun 1997yang kemudian menjadi UU Merek No.15 tahun 2001. Manfaat Perlindungan Merek 1. Merek dapat menghasilkan income bagi perusahaan melalui lisensi, penjualan, komersialisasi dari merek yang dilindungi. 2. Merek dapat meningkatkan nilai atau jaminan dimata investor dan institusi keuangan. 3. Dalam penjualan atau merger asset merek dapat meningkatkan nilai perusahaan secara signifikan. 4. Merek meningkatkan performance dan competitiveness/daya saing. 5. Dengan pendaftaran merek membantu perlindungan dan penegakan haknya. 4. Keuntungan dari Pendaftaran Merek untuk Pemasaran dagang dan jasa Merek merupakan wajah dari bisnis, dimana dapat membedakan produk atau servis yang anda miliki dengan kompetitor. Pendaftaran merek dapat memaksimalkan diferensiasi produk, periklanan dan pemsaran sehingga dapat menguntungkan dalam pemasaran internasional. Merek dapat memberikan menjamin kualitas yang konsisten, perlu hati-hati dalam memilih dan mendesain suatu merek untuk dilindungi digunakan dalam periklanan dan perlu diperhitungkan penyalahgunaan oleh pihak lain. Lamanya Perlindungan Merek dan Kuasa : 1. Sepuluh tahun sejak permohonan dilengkapi 2. Dapat dilakukan perpanjangan dengan membayar biaya 3. Pemohon di luar Indonesia wajib menunjuk konsultan HKI 4. Wajib menyatakan memilih tempat tinggal kuasa sebagai kuasa hukum di Indonesia.
  • 12. Perlindungan Merek Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten: “ Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya “ (Pasal 1 Ayat 1). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek : “ Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka- angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.” (Pasal 1 Ayat 1) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri : “ Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.” (Pasal 1 Ayat 1). F. Pengertian Rahasia Dagang Rahasia Dagang dikenal juga dengan sebutan Undisclosed Information (WTO/TRIPs) atau Confidential Information (Inggris), atau Trade Secret (Amerika), dan Indonesia menyebutnya Rahasia Dagang, yang merupakan alih bahasa dari Trade Secret. Khusus Indonesia penerapannya hanya diberlakukan pada informasi bisnis. Tidak untuk misalnya perselingkuhan selebritis. Rahasia dagang sebagai bagian dari sistem Hak Kekayaan Intelektual patut diberi perlindungan sebagaimana obyek HKI lainnya. Perlindungan rahasia dagang diatur dalam Undang-Undang No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. Rahasia Dagang berkembang mengikuti industrialisasi dan budaya yang bersifat kompetitif dan individualistik.
  • 13. Konsep Perlindungan Rahasia Dagang Rahasia Dagang merupakan masalah HKI yang pelik terutama dari segi enforcement. Konsep perlindungan hak rahasia dagang sebagaimana hak kekayaan intelektual lainnya adalah melindungi hak milik dari tindakan orang lain yang mempergunakannya tanpa hak. Sebagaimana kita ketahui bahwa rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui secara umum atau diketahui secara terbatas oleh pihak-pihak tertentu tentang hal-hal yang menyangkut dagang. Informasi dagang ini perlu diproteksi kerahasiaannya karena: a. secara moral memberikan penghargaan kepada pihak yang menemukan; b. secara materi memberikan insentif. Perlindungan rahasia dagang diberikan apabila suatu informasi dianggap bersifat rahasia. Rahasia artinya suatu informasi yang tidak diketahui secara umum. Informasi dianggap dijaga kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah melakukan langkah - langkah yang layak dan patut. Layak dan patut adalah semua langkah yang memuat ukuran kewajaran, kelayakan dan kepatutan yang harus dilakukan. Misalnya dalam suatu perusahaan ada prosedur baku cara penyimpanan arsip-arsip yang dirahasiakan. Adanya perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani oleh karyawan ketika awal penerimaan pegawai atau pekerja yang berkerja di lingkungan rahasia itu dioperasionalkan sehingga rahasia itu benar-benar terlindungi. Definisi Rahasia Dagang Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No. 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang mendefinisi-kan Rahasia Dagang sebagai informasi : a. di bidang teknologi atau bisnis; b. tidak diketahui umum; c. mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, d. dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Dari definisi ini dapat diketahui dua hal penting yaitu mengenai informasi yang bersifat rahasia dan tidak diketahui umum.
  • 14. Ruang Lingkup Rahasia Dagang. a. Subyek rahasia dagang adalah pemilik rahasia dagang. Pemilik rahasia dagang memiliki hak untuk : 1) Menggunakan sendiri Rahasia Dagang yang dimilikinya; 2) Memberi lisensi kepada pihak lain atau melarang pihak lain untuk menggunakan Rahasia Dagang atau mengungkapkan Rahasia Dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial. b. Obyek ruang lingkup rahasia dagang menurut undang-undang No. 30 Tahun 2000 Pasal 2 meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di bidang tekhnologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum. Misalnya Coca-cola menggunakan rahasia dagang yaitu informasi teknik senyawa untuk melindungi formulanya, bukan paten. Hal ini untuk menghindari adanya batas waktu. Kalau formula dilindungi hak paten maka, akan berakhir paling lama 20 tahun. Pada saat ini usia Coca Cola sudah lebih dari 100 tahun, hak ini karena formulanya dilindungi dengan rahasia dagang. Metode produksi misalnya teknologi pemrosesan anggur, formula ramuan rokok. Di bidang lain, misalnya informasi non teknik. Data mengenai pelanggan, data analisis, administasi keuangan, dll.
  • 15. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif Yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. HAKI melingkupi Hak cipta, Paten, Merek dan Rahasia Dagang. Hak Cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pengertian paten menurut UU No. 14 Tahun 2001 adalah hak eksklusif yang diberikan Negara kepada penemu (inventor) di bidang teknologi (prosis, hasil produksi, penyempurnaan, dan pengembangan prosesatau hasil produksi) selama waktu tertentu, melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada orang lain untuk melaksanakanya, dalam hal ini pemegang paten adalah penentu sebagai pemilik paten. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Rahasia Dagang, yang merupakan alih bahasa dari Trade Secret. Khusus Indonesia penerapannya hanya diberlakukan pada informasi bisnis
  • 16. Daftar Pustaka Munir Fuadi, 2001. Pasar Modal Modern, Bandung, Buku Kedua: PT Citra Aditya Bakti Purwosutjipto, 1983. Pokok – Pokok Hukum Dagang Indonesia (Hukum Pertanggungan), Jakarta : Djambatan Sanusi Bintang dan Dahlan, 2000. Pokok – Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis, Bandung : PT Citra Aditya Bakti