SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN I
IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK
BERDASARKAN KELARUTANNYA
OLEH :
NAMA : NURFIAH
STAMBUK : A1C4 12 044
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : INDRA KURNIAWAN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
ABSTRAK
Senyawa organik penting untuk di identifikasi karena untuk mengetahui apakah
senyawa tersebut termaksud dalam senyawa polar atau nonpolar. Selain itu, juga
untuk mengetahui sifatnya termaksud asam atau basa. Praktikum ini bertujuan
untuk mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya. Pada
pengidentifikasian senyawa ini digunakan pelarut aquades, n-heksana, NaOH dan
HCl. Berdasarkan percobaan diperoleh data senyawa yang digunakan sebagai
senyawa uji yaitu NaCl, Alkohol, metanol, isopropil, urea dan alkohol.
Kata kunci : Identifikasi, senyawa organik, polar dan non polar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata organik merupakan istilah yang digunakan pada awal
perkembangan ilmu kimia yang ditandai dengan adanya pengelompokan
senyawa-senyawa kimia menjadi dua golongan besar, yaitu senyawa organik
dan senyawa anorganik. Senyawa organik yang merupakan satu golongan besar
senyawa yang dikaji secara khusus dalam kimia organik, banyak manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu senyawa organik adalah hidrokarbon.
Identifikasi struktur senyawa organik merupakan masalah yang sering
dihadapi dalam laboratorium kimia organik. Senyawa organik tersebut dapat
diperoleh dari hasil suatu reaksi maupun isolasi bahan-bahan alam. Dalam
melakukan identifikasi senyawa organik yang belum diketahui perlu dilakukan
pemisahan dan pemurnian komponen-komponen penyusun campuran. Semua
metode pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat fisika dari komponen-
komponen penyusun campuran. Teknik pemisahan seperti ekstraksi, yang
didasarkan pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan destilasi uap,
yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap.
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang
molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.
Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara
senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan
komponen penting dalam biokimia.
Senyawa organik penting untuk di identifikasi karena untuk mengetahui
apakah senyawa tersebut termaksud dalam senyawa polar atau nonpolar. Selain
itu, juga untuk mengetahui sifatnya termaksud asam atau basa. Apabila kita
mengetahui sifat dari senyawa organik tersebut maka kita juga lebih
memahami cara penanggulangan apabila terjadi ketumpahan senyawa organik
tersebut pada organ tubuh kita saat bekerja dilaboratorium.
B. Tujuan Praktikum
Praktium identifikasi senyawa organik ini bertujuan untuk
mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya.
C. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan ini adalah identifikasi senyawa organik
berdasarkan sifat kelrutannya dapat dilakukan dengan melarutkan senyawa
tersebut dalam air, eter, NaOH 10%, dan HCl 10%.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Langkah pertama dalam menentukan struktur suatu senyawa organik
adalah menentukan rumus molekulnya. Sebelum sampai pada rumus molekul,
terlebih dahulu di tentukan rumus empiris di mana rumus empiris yaitu
perbandingan relatif unsur-unsur penyusunnya. Untuk menentukan banyaknya
karbon dan hydrogen di lakukan dengan mengoksidasi senyawa organik tersebut,
dan kemudian zat hasil oksidasi tersebut di selediki. Alkana yaitu senyawa non
polar sehingga gaya tarik antara molekul lemah. Alkena mudah larut dalam
pelarut zat-zat organic non polar. Misalnya benzene, karbon tetra klorida, eter dan
kloroform tidak larut dalam air dan zat-zat pelarut polar (Respati , 1986).
Metanol dahulu dibuat dari kayu melalui pendinginan dan kadang-kadang
dinamakan alkohol. Umumnya metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan
formaldehida dan bahan baku kimia lain, dan juga digunakan sebagai pelarut anti
beku. Dengan berkurangnya minyak bumi, metanol dapat digunakan sebagai
bahan bakar motor. Keuntungannya adalah rendahnya pencemaran udara yang
diakibatkan oleh hasil pembakarannya (Hart, 1987).
Alkohol memiliki gugus fungsi -OH yang melekat pada rantai alkil.
Alkohol yang paling sederhana adalah metanol dan alkohol yang lebih tinggi lagi
adalah etanol. Baik metanol maupun etanol banyak digunakan sebagai pelarut dan
sebagai zat antara untuk sintesis kimia lebih lanjut. Nama sistematik alkohol
diperoleh dengan mengganti akhiran -ana dari alkana bersangkutan dengan -anol
dan menggunakan awalan numerik, bila perlu untuk mengidentifikasi atom karbon
yang dilekati oleh gugus -OH (Oxtoby, 1998).
Alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang terikat
pada atom jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R merupakan
alkil, alkil tersubtitusi hidrokarbonsiklik. Alkohol disini tidak memiliki gugus
fenol (gugus hidroksil berikatan dengan aromatik), enol (gugus hidroksil berikatan
dengan karbon vinilik) karena sifat-sifatnya berbeda. Alkohol diklasifikasikan
menjadi 3 kelompok alkohol primer, sekunder dan tersier (Riswayanto, 2009).
Molekul organik non polar seperti hidrokarbon dan halo karbon di tolak
dari air, senyawa tersebut di katakan hidrofob (benci air). Air dan minyak tidak
bercampur, tetapi jika kita campurkan dua cairan non polar, keduanya membentuk
larutan. Zat yang mudah di ingat zat yang melarutkan zat sejenisnya, dengan
prinsip tersebut alkohol yang merupakan turunan dari keduanya mempunyai sifat
yang serupa. Alkohol mempunyai sampai empat karbon yang menyusunnya, larut
dalam air dalam semua perbandingan. Kelarutan alkohol dengan dengan rantai
empat karbon atau lebih menjadi lebih rendah. Rantai karbon bersifat non polar
dan hidrofob, tetapi gugus hiddroksil yang berikatan hidrogen besifat hidrofil
(suka air). Alkohol rantai pendek larut dalam air, sedangkan yang berantai
panjang tidak larut. Beberapa alkohol yang rantai karbonnya tidak terlalu panjang
hanya sedikit larut. Eter lebih larut di banding hidrokarbon dan halokaron, tetapi
kurang larut di banding alkohol. Alasannya oksigen dalam eter adalah penerima
elektron, tetapi eter tidak mempunyai hidrogen hidroksil untuk di sumbangkan
kepada ikatan hidrogen. Rendahnya kelarutan ini di banding alkohol di atas
apabila lebih dari satu ikatan eter dalam molekul. Dioksan senyawa siklik dengan
dua ikatan eter, larut dalam air pada semua perbandingan, tetapi di etil eter tidak,
sekalipun jumlah karbonnya sama (Antony, 1992).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum identifikasi senyawa organik
adalah sebagai beriku :
1. Tabung reaksi 12 buah
2. Pipet tetes 4 buah
3. Gelas ukur 25 ml 1 buah
4. Rak tabung 1 buah
5. Botol semprot 1 buah
Bahan yang digunakan dalam praktikum identifikasi senyawa organik
adalah sebagai berikut :
 Pelarut :
1. Air
2. n-hexan
3. NaOH 10 %
4. HCl 10 %
 Senyawa uji
1. NaCl (Senyawa A)
2. Metanol (Senyawa B)
3. Alkohol (Senyawa C)
4. Isopropil (Senyawa D)
5. Urea (Senyawa E)
6. kertas lakmus
B. Prosedur Kerja
1. Kelarutan dalam aquades
Senyawa Uji
(Senyawa uji A, B, C, D dan E)
Sampel A
ditambahkan 1 ml aquades
dikocok kuat – kuat
diamati kelarutannya
Larut EmulsiLarut
Emulsi
Larut
EmulsiLarut
diambil lapisan atasnya
diuji dengan kertas lakmus
lakmus tetap merah
Sampel B Sampel C Sampel D Sampel E
dimasukkan kedalam 5 buah tabung reaksi 0,2 mL
2. Kelarutan dalam Eter
dimasukkan kedalam 5 buah tabung reaksi 0,2 mL
ditambahkan 1 ml n-hexan
dikocok kuat – kuat
diamati kelarutannya
Senyawa Uji
(Senyawa uji A, B, C, D dan E)
Sampel A Sampel B Sampel C Sampel D Sampel E
Emulsi EmulsiLarut
Emulsi
Larut
EmulsiEmulsi
diambil lapisan atasnya
ditambahkan 1 ml n-hexan
Emulsi Larut LarutLarut
3. Kelarutan dalam Larutan NaOH 10%
dimasukkan kedalam 2 buah tabung reaksi 0,2 mL
ditambahkan 1 ml NaOH
dikocok kuat – kuat
diamati kelarutannya
Senyawa Uji
(Senyawa uji C dan E)
Sampel C Sampel E
Larut sebagian
diambil lapisan atasnya
ditambahkan beberapa tetes HCl
Tidak larut dan tidak terdapat
endapan
Larut sebagian
4. Kelarutan dalam HCl 10 %
dimasukkan kedalam 2 buah tabung reaksi 0,2 mL
ditambahkan 1 ml HCl 10 %
Senyawa Uji
(Senyawa uji C dan E)
Sampel C Sampel E
dikocok kuat – kuat
diamati kelarutannya
Larut sebagian
diambil lapisan atasnya
ditambahkan beberapa tetes HCl
Larut sebagian
Larut dan terdapat
endapan
Larut sebagian dan
terdapat endapan
CH3 C OH
O
+ NaOH CH3 C ONa
O
H2O+
CH3 C ONa
O
H2O+ + HCl CH3 C OH
O
+ NaCl + H2O
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Data Pengamatan
No. Pelarut
Senyawa Uji
A B C D E
1. Aquades (+++) (+++) (+--) (+++) (+--)
2. n-hexan (+--) (+++) (+++) (+++) (+++)
3. NaOH 10% - - (+--) - (+--)
4. HCl 10 % - - (+--) - (+--)
Keterangan : (+++) = larut sempurna
(+--) = larut sebagian (Emulsi)
B. Reaksi Lengkap
1.
2.
B. Pembahasan
Senyawa organik dapat di klafikasikan sesuai dengan sifat kelarutannya
dalam sejumlah pelarut dan larutan tertentu. Senyawa dikatakan dapat larut
CH3 C NH4
O
+ HCl CH3 C Cl
O
NH3 + H2+
CH3 C Cl
O
NaOH+ + NH3 CH3 C NH2
O
+ NaCl + H2O
apabila 0,1 gram padatan atau 0,2 mL cairan dapat larut dalam 3 mL pelarut.
Secara umum senyawa organik di klasifikasikan berdasarkan kelarutan dalam
pelarut organik adalah senyawa polar larut dalam pelarut polar dan senyawa
non polar larut dalam pelarut non polar. Dalam kelarutannya senyawa organik
dalam suatu larutan dapat memberi informasi tentang klasfikasi larutan yang
bersifat basa. Klasifikasi ini dapat dilakukan dengan menentukan sifat
kelarutannya dalam larutan basa, netral atau larutan asam.
Air merupakan senyawa polar, senyawa-senyawa polar akan larut dalam
air sementara senyawa-senyawa non polar tidak larut dalam air. Senyawa-
senyawa seperti alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, amida, juga
nitril dapat larut dalam air namun mempunyai batas kelarutan. Senyawa-
senyawa tersebut dengan jumlah atom C sampai dengan empat dapat larut
dalam air, tetapi dengan bertambahnya atom C pada deret homolog tersebut
gugus non polar menjadi semakin besar sehingga kelarutannya dalam air
semakin berkurang.
Pada percobaan identifikasi senyawa organik berdasarkan kelarutannya
digunakan empat pelarut yang berbeda yaitu aquades, n-heksan, NaOH 10%
dan HCl 10%. Pada percobaan kelarutan dalam air, terdapat 3 senyawa yang
larut dalam air yaitu sampel A, B dam D sedangkan untuk sampel C dan E
tidak larut dalam air. Air merupakan pelarut polar, sehingga senyawa yang
larut di dalam air termaksud senyawa polar, sedangkan senyawa non polar
tidak dapat larut dalam air. Hal ini berarti sampel A, B dan D merupakan
senyawa polar dan sampel C dan E merupakan senyawa non polar. Senyawa
yang dapat larut dalam air meliputi alkohol, aldehid, keton, ester, asam
karboksilat amina, amida dan nitril. Senyawa ionik seperti NaCl dapat larut
dalam air karena bersifat polar, hal ini di sebabkan kelarutan senyawa polar
bergantung pada pengaruh gugus polar yang relatif terhadap gugus non polar.
Apabila gugus polar lebih dominan dari pada gugus non polar maka sifat
polarnya menjadi lebih kuat dan apabila sifat non polarnya lebih dominan dari
pada gugus polar maka sifat non polarnya menjadi lebih kuat. Pada umunya
senyawa dengan satu gugus polar per molekul akan larut dalam eter.
n-heksan merupakan pelarut organik yang non-polar. Senyawa-senyawa
organik yang semi polar dapat larut dalam n-heksan. Pada percobaan dengan
menggunakan n-heksan diperoleh hasil sampel B, C, D dan E dapat larut
dalam n-heksan sedangkan yang tidak dapat larut dalam eter adalah sampel A.
Sampel A merupakan senyawa polar ionik. Hal ini dikarenakan senyawa A
dapat larut dalam air tetapi tidak larut dalam n-heksan, senyawa ini
merupakan NaCl. Sedangkan untuk sampel B dan D yang dapat larut dalam
air dan n-heksan merupakan senyawa polar non ionik, contohnya alkohol dan
metanol.
Pada uji kelarutan dengan menggunakan pelarut NaOH 10% terlihat
senyawa C dan E tidak larut dalam NaOH sama seperti pada pelarut aquades.
Hal ini dikarenakan NaOH bersifat polar sama seperti air, sehingga senyawa
polar akan larut dalam pelarut ini, seperti garam-garam ionik yang pada
umumnya larut dalam air. Pada penambahan beberapa tetes HCl pada sampel
C dan E tidak terlihat terdapatnya endapan pada kedua sampel larutan ini. Hal
ini berarti tidak terdapat gugus asam pada kedua senyawa organik ini.
Pada uji senyawa dengan menggunakan pelarut HCl 10%, dari hasil
pengamatan terlihat sampel C dan E tidak dapat larut dalam HCl, dikarenakan
HCl bersifat non polar. Pada penambahan NaOH pada lapisan bagian atas
sampel C dan E terlihat adanya endapan pada kedua sampel. Hal ini berarti
sampel C dan E memiliki gugus fungsional basa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa sampel A merupakan senyawa polar ionik (NaCl), sampel
B dan D merupakan senyawa polar non ionik (Alkohol dan metanol), sampel
C dan E merupakan senyawa non polar bersifat basa (Urea dan isopropil).
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan pada percobaan kali ini yaitu pada
percobaan selanjutnya agar digunakan juga pelarut eter agar praktikan lebih
paham lagi tentang eter.
DAFTAR PUSTAKA
Antony, C.W. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB. Bandung
Hart, Harold. 1987. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam. Erlangga
: Jakarta.
Oxtoby, David.W., dkk. 1998. Kimia Modern Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta
Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik. Jilid I. Aksara Baru. Jakarta.
Riswayanto, 2009. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN I
IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK
BERDASARKAN KELARUTANNYA
OLEH :
NAMA : NURFIAH
STAMBUK : A1C4 12 044
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : INDRA KURNIAWAN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
VII. Tugas Setelah Praktikum
Senyawa-senyawa yang dapat di simpulkan sebagai identifikasi terhadap
senyawa-senyawa uji jika senyawa tersebut:
1. larut dalam air dan larut dalam eter?
2. larut dalam air tetapi tidak larut dalam eter?
3. tidak larut dalam air tetapi larut dalam eter ?
4. tidak larut dalam air tetapi larut dalam eter dan larut dalam NaOH 10%
5. tidak larut dalam air tetapi larut dalam eter dan larut dalam HCl 10%
jawab :
1. senyawa polar non ionik
2. senyawa polar ionik
3. senyawa yang bersifat non polar
4. senyawa non polar dan bersifat asam
5. senyawa non polar dan bersifat basa.

More Related Content

What's hot

laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniaji indras
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...risyanti ALENTA
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)yusbarina
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiFransiska Puteri
 

What's hot (20)

laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Sintesis aspirin
Sintesis aspirinSintesis aspirin
Sintesis aspirin
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 

Viewers also liked

Identifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa OrganikIdentifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa Organikfitriasusilowati
 
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019Dwi Karyani
 
Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik Meilani Kharlia Putri
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 
Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Tillapia
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)university of Indonesia
 
Gugus fungsi dina adreini
Gugus fungsi dina adreiniGugus fungsi dina adreini
Gugus fungsi dina adreinidinaadreini87
 
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjaiAnalisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjaidinaadreini87
 
pengaruh suhu terhadap laju reaksi
pengaruh suhu terhadap laju reaksipengaruh suhu terhadap laju reaksi
pengaruh suhu terhadap laju reaksiPutri Yusril
 
Presentation of Ag (Silver)
Presentation of Ag (Silver)Presentation of Ag (Silver)
Presentation of Ag (Silver)Rania Fardyani
 
Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Eunfie
 

Viewers also liked (20)

Identifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa OrganikIdentifikasi Senyawa Organik
Identifikasi Senyawa Organik
 
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
 
Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
Zat organik
Zat organikZat organik
Zat organik
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
 
Gugus fungsi dina adreini
Gugus fungsi dina adreiniGugus fungsi dina adreini
Gugus fungsi dina adreini
 
Isis draw
Isis drawIsis draw
Isis draw
 
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjaiAnalisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
Analisis masalah pembelajaran kimia smk paba binjai
 
pengaruh suhu terhadap laju reaksi
pengaruh suhu terhadap laju reaksipengaruh suhu terhadap laju reaksi
pengaruh suhu terhadap laju reaksi
 
Presentation of Ag (Silver)
Presentation of Ag (Silver)Presentation of Ag (Silver)
Presentation of Ag (Silver)
 
Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 

Similar to Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)

Tugas pembelajaran elektronik kel9
Tugas pembelajaran elektronik kel9Tugas pembelajaran elektronik kel9
Tugas pembelajaran elektronik kel9Arsela Eko Listiono
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonAndriana Andriana
 
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9eftikurnia
 
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9ennyshevioletha
 
Analisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandikaAnalisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandikaWidya Wirandika
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbonirmalawai
 
Laporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaLaporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaReska wati
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarkrisnasuryanti
 
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)mariadewisukmawati
 
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Endang Lestari
 
BAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxBAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxSigitPurnomo65
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan StandarisasinyaAcara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan StandarisasinyaNaila Zulfa
 

Similar to Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori) (20)

Tugas pembelajaran elektronik kel9
Tugas pembelajaran elektronik kel9Tugas pembelajaran elektronik kel9
Tugas pembelajaran elektronik kel9
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
 
LAPORAN KIMOR PERC 1 (1).docx
LAPORAN KIMOR PERC 1 (1).docxLAPORAN KIMOR PERC 1 (1).docx
LAPORAN KIMOR PERC 1 (1).docx
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
 
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
Tugas pembelajaran elektronik kelmpok 9
 
Analisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandikaAnalisis air widya wirandika
Analisis air widya wirandika
 
Buku organik
Buku organikBuku organik
Buku organik
 
Bedah skl kimia
Bedah skl kimiaBedah skl kimia
Bedah skl kimia
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbon
 
Laporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaLaporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reska
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
 
BAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxBAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docx
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan StandarisasinyaAcara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 

More from Tillapia

Peneraan volumetri
Peneraan volumetriPeneraan volumetri
Peneraan volumetriTillapia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
TermokimiaTillapia
 
Viskositas
ViskositasViskositas
ViskositasTillapia
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbonTillapia
 
Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Tillapia
 
Kimia permukaan
Kimia permukaanKimia permukaan
Kimia permukaanTillapia
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaTillapia
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anionTillapia
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetriTillapia
 

More from Tillapia (12)

Peneraan volumetri
Peneraan volumetriPeneraan volumetri
Peneraan volumetri
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbon
 
Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)
 
Kimia permukaan
Kimia permukaanKimia permukaan
Kimia permukaan
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 

Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAAN I IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BERDASARKAN KELARUTANNYA OLEH : NAMA : NURFIAH STAMBUK : A1C4 12 044 KELOMPOK : VI (ENAM) ASISTEN PEMBIMBING : INDRA KURNIAWAN LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013
  • 2. ABSTRAK Senyawa organik penting untuk di identifikasi karena untuk mengetahui apakah senyawa tersebut termaksud dalam senyawa polar atau nonpolar. Selain itu, juga untuk mengetahui sifatnya termaksud asam atau basa. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya. Pada pengidentifikasian senyawa ini digunakan pelarut aquades, n-heksana, NaOH dan HCl. Berdasarkan percobaan diperoleh data senyawa yang digunakan sebagai senyawa uji yaitu NaCl, Alkohol, metanol, isopropil, urea dan alkohol. Kata kunci : Identifikasi, senyawa organik, polar dan non polar
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata organik merupakan istilah yang digunakan pada awal perkembangan ilmu kimia yang ditandai dengan adanya pengelompokan senyawa-senyawa kimia menjadi dua golongan besar, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa organik yang merupakan satu golongan besar senyawa yang dikaji secara khusus dalam kimia organik, banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu senyawa organik adalah hidrokarbon. Identifikasi struktur senyawa organik merupakan masalah yang sering dihadapi dalam laboratorium kimia organik. Senyawa organik tersebut dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi maupun isolasi bahan-bahan alam. Dalam melakukan identifikasi senyawa organik yang belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemurnian komponen-komponen penyusun campuran. Semua metode pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat fisika dari komponen- komponen penyusun campuran. Teknik pemisahan seperti ekstraksi, yang didasarkan pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan destilasi uap, yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap. Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.
  • 4. Senyawa organik penting untuk di identifikasi karena untuk mengetahui apakah senyawa tersebut termaksud dalam senyawa polar atau nonpolar. Selain itu, juga untuk mengetahui sifatnya termaksud asam atau basa. Apabila kita mengetahui sifat dari senyawa organik tersebut maka kita juga lebih memahami cara penanggulangan apabila terjadi ketumpahan senyawa organik tersebut pada organ tubuh kita saat bekerja dilaboratorium. B. Tujuan Praktikum Praktium identifikasi senyawa organik ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya. C. Prinsip Percobaan Adapun prinsip percobaan ini adalah identifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelrutannya dapat dilakukan dengan melarutkan senyawa tersebut dalam air, eter, NaOH 10%, dan HCl 10%.
  • 5. BAB II TEORI PENDUKUNG Langkah pertama dalam menentukan struktur suatu senyawa organik adalah menentukan rumus molekulnya. Sebelum sampai pada rumus molekul, terlebih dahulu di tentukan rumus empiris di mana rumus empiris yaitu perbandingan relatif unsur-unsur penyusunnya. Untuk menentukan banyaknya karbon dan hydrogen di lakukan dengan mengoksidasi senyawa organik tersebut, dan kemudian zat hasil oksidasi tersebut di selediki. Alkana yaitu senyawa non polar sehingga gaya tarik antara molekul lemah. Alkena mudah larut dalam pelarut zat-zat organic non polar. Misalnya benzene, karbon tetra klorida, eter dan kloroform tidak larut dalam air dan zat-zat pelarut polar (Respati , 1986). Metanol dahulu dibuat dari kayu melalui pendinginan dan kadang-kadang dinamakan alkohol. Umumnya metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan formaldehida dan bahan baku kimia lain, dan juga digunakan sebagai pelarut anti beku. Dengan berkurangnya minyak bumi, metanol dapat digunakan sebagai bahan bakar motor. Keuntungannya adalah rendahnya pencemaran udara yang diakibatkan oleh hasil pembakarannya (Hart, 1987). Alkohol memiliki gugus fungsi -OH yang melekat pada rantai alkil. Alkohol yang paling sederhana adalah metanol dan alkohol yang lebih tinggi lagi adalah etanol. Baik metanol maupun etanol banyak digunakan sebagai pelarut dan sebagai zat antara untuk sintesis kimia lebih lanjut. Nama sistematik alkohol diperoleh dengan mengganti akhiran -ana dari alkana bersangkutan dengan -anol
  • 6. dan menggunakan awalan numerik, bila perlu untuk mengidentifikasi atom karbon yang dilekati oleh gugus -OH (Oxtoby, 1998). Alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R merupakan alkil, alkil tersubtitusi hidrokarbonsiklik. Alkohol disini tidak memiliki gugus fenol (gugus hidroksil berikatan dengan aromatik), enol (gugus hidroksil berikatan dengan karbon vinilik) karena sifat-sifatnya berbeda. Alkohol diklasifikasikan menjadi 3 kelompok alkohol primer, sekunder dan tersier (Riswayanto, 2009). Molekul organik non polar seperti hidrokarbon dan halo karbon di tolak dari air, senyawa tersebut di katakan hidrofob (benci air). Air dan minyak tidak bercampur, tetapi jika kita campurkan dua cairan non polar, keduanya membentuk larutan. Zat yang mudah di ingat zat yang melarutkan zat sejenisnya, dengan prinsip tersebut alkohol yang merupakan turunan dari keduanya mempunyai sifat yang serupa. Alkohol mempunyai sampai empat karbon yang menyusunnya, larut dalam air dalam semua perbandingan. Kelarutan alkohol dengan dengan rantai empat karbon atau lebih menjadi lebih rendah. Rantai karbon bersifat non polar dan hidrofob, tetapi gugus hiddroksil yang berikatan hidrogen besifat hidrofil (suka air). Alkohol rantai pendek larut dalam air, sedangkan yang berantai panjang tidak larut. Beberapa alkohol yang rantai karbonnya tidak terlalu panjang hanya sedikit larut. Eter lebih larut di banding hidrokarbon dan halokaron, tetapi kurang larut di banding alkohol. Alasannya oksigen dalam eter adalah penerima elektron, tetapi eter tidak mempunyai hidrogen hidroksil untuk di sumbangkan kepada ikatan hidrogen. Rendahnya kelarutan ini di banding alkohol di atas
  • 7. apabila lebih dari satu ikatan eter dalam molekul. Dioksan senyawa siklik dengan dua ikatan eter, larut dalam air pada semua perbandingan, tetapi di etil eter tidak, sekalipun jumlah karbonnya sama (Antony, 1992).
  • 8. BAB III METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum identifikasi senyawa organik adalah sebagai beriku : 1. Tabung reaksi 12 buah 2. Pipet tetes 4 buah 3. Gelas ukur 25 ml 1 buah 4. Rak tabung 1 buah 5. Botol semprot 1 buah Bahan yang digunakan dalam praktikum identifikasi senyawa organik adalah sebagai berikut :  Pelarut : 1. Air 2. n-hexan 3. NaOH 10 % 4. HCl 10 %  Senyawa uji 1. NaCl (Senyawa A) 2. Metanol (Senyawa B) 3. Alkohol (Senyawa C) 4. Isopropil (Senyawa D) 5. Urea (Senyawa E)
  • 9. 6. kertas lakmus B. Prosedur Kerja 1. Kelarutan dalam aquades Senyawa Uji (Senyawa uji A, B, C, D dan E) Sampel A ditambahkan 1 ml aquades dikocok kuat – kuat diamati kelarutannya Larut EmulsiLarut Emulsi Larut EmulsiLarut diambil lapisan atasnya diuji dengan kertas lakmus lakmus tetap merah Sampel B Sampel C Sampel D Sampel E dimasukkan kedalam 5 buah tabung reaksi 0,2 mL
  • 10. 2. Kelarutan dalam Eter dimasukkan kedalam 5 buah tabung reaksi 0,2 mL ditambahkan 1 ml n-hexan dikocok kuat – kuat diamati kelarutannya Senyawa Uji (Senyawa uji A, B, C, D dan E) Sampel A Sampel B Sampel C Sampel D Sampel E Emulsi EmulsiLarut Emulsi Larut EmulsiEmulsi diambil lapisan atasnya ditambahkan 1 ml n-hexan Emulsi Larut LarutLarut
  • 11. 3. Kelarutan dalam Larutan NaOH 10% dimasukkan kedalam 2 buah tabung reaksi 0,2 mL ditambahkan 1 ml NaOH dikocok kuat – kuat diamati kelarutannya Senyawa Uji (Senyawa uji C dan E) Sampel C Sampel E Larut sebagian diambil lapisan atasnya ditambahkan beberapa tetes HCl Tidak larut dan tidak terdapat endapan Larut sebagian
  • 12. 4. Kelarutan dalam HCl 10 % dimasukkan kedalam 2 buah tabung reaksi 0,2 mL ditambahkan 1 ml HCl 10 % Senyawa Uji (Senyawa uji C dan E) Sampel C Sampel E dikocok kuat – kuat diamati kelarutannya Larut sebagian diambil lapisan atasnya ditambahkan beberapa tetes HCl Larut sebagian Larut dan terdapat endapan Larut sebagian dan terdapat endapan
  • 13. CH3 C OH O + NaOH CH3 C ONa O H2O+ CH3 C ONa O H2O+ + HCl CH3 C OH O + NaCl + H2O BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Data Pengamatan No. Pelarut Senyawa Uji A B C D E 1. Aquades (+++) (+++) (+--) (+++) (+--) 2. n-hexan (+--) (+++) (+++) (+++) (+++) 3. NaOH 10% - - (+--) - (+--) 4. HCl 10 % - - (+--) - (+--) Keterangan : (+++) = larut sempurna (+--) = larut sebagian (Emulsi) B. Reaksi Lengkap 1. 2. B. Pembahasan Senyawa organik dapat di klafikasikan sesuai dengan sifat kelarutannya dalam sejumlah pelarut dan larutan tertentu. Senyawa dikatakan dapat larut CH3 C NH4 O + HCl CH3 C Cl O NH3 + H2+ CH3 C Cl O NaOH+ + NH3 CH3 C NH2 O + NaCl + H2O
  • 14. apabila 0,1 gram padatan atau 0,2 mL cairan dapat larut dalam 3 mL pelarut. Secara umum senyawa organik di klasifikasikan berdasarkan kelarutan dalam pelarut organik adalah senyawa polar larut dalam pelarut polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar. Dalam kelarutannya senyawa organik dalam suatu larutan dapat memberi informasi tentang klasfikasi larutan yang bersifat basa. Klasifikasi ini dapat dilakukan dengan menentukan sifat kelarutannya dalam larutan basa, netral atau larutan asam. Air merupakan senyawa polar, senyawa-senyawa polar akan larut dalam air sementara senyawa-senyawa non polar tidak larut dalam air. Senyawa- senyawa seperti alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, amida, juga nitril dapat larut dalam air namun mempunyai batas kelarutan. Senyawa- senyawa tersebut dengan jumlah atom C sampai dengan empat dapat larut dalam air, tetapi dengan bertambahnya atom C pada deret homolog tersebut gugus non polar menjadi semakin besar sehingga kelarutannya dalam air semakin berkurang. Pada percobaan identifikasi senyawa organik berdasarkan kelarutannya digunakan empat pelarut yang berbeda yaitu aquades, n-heksan, NaOH 10% dan HCl 10%. Pada percobaan kelarutan dalam air, terdapat 3 senyawa yang larut dalam air yaitu sampel A, B dam D sedangkan untuk sampel C dan E tidak larut dalam air. Air merupakan pelarut polar, sehingga senyawa yang larut di dalam air termaksud senyawa polar, sedangkan senyawa non polar tidak dapat larut dalam air. Hal ini berarti sampel A, B dan D merupakan senyawa polar dan sampel C dan E merupakan senyawa non polar. Senyawa
  • 15. yang dapat larut dalam air meliputi alkohol, aldehid, keton, ester, asam karboksilat amina, amida dan nitril. Senyawa ionik seperti NaCl dapat larut dalam air karena bersifat polar, hal ini di sebabkan kelarutan senyawa polar bergantung pada pengaruh gugus polar yang relatif terhadap gugus non polar. Apabila gugus polar lebih dominan dari pada gugus non polar maka sifat polarnya menjadi lebih kuat dan apabila sifat non polarnya lebih dominan dari pada gugus polar maka sifat non polarnya menjadi lebih kuat. Pada umunya senyawa dengan satu gugus polar per molekul akan larut dalam eter. n-heksan merupakan pelarut organik yang non-polar. Senyawa-senyawa organik yang semi polar dapat larut dalam n-heksan. Pada percobaan dengan menggunakan n-heksan diperoleh hasil sampel B, C, D dan E dapat larut dalam n-heksan sedangkan yang tidak dapat larut dalam eter adalah sampel A. Sampel A merupakan senyawa polar ionik. Hal ini dikarenakan senyawa A dapat larut dalam air tetapi tidak larut dalam n-heksan, senyawa ini merupakan NaCl. Sedangkan untuk sampel B dan D yang dapat larut dalam air dan n-heksan merupakan senyawa polar non ionik, contohnya alkohol dan metanol. Pada uji kelarutan dengan menggunakan pelarut NaOH 10% terlihat senyawa C dan E tidak larut dalam NaOH sama seperti pada pelarut aquades. Hal ini dikarenakan NaOH bersifat polar sama seperti air, sehingga senyawa polar akan larut dalam pelarut ini, seperti garam-garam ionik yang pada umumnya larut dalam air. Pada penambahan beberapa tetes HCl pada sampel
  • 16. C dan E tidak terlihat terdapatnya endapan pada kedua sampel larutan ini. Hal ini berarti tidak terdapat gugus asam pada kedua senyawa organik ini. Pada uji senyawa dengan menggunakan pelarut HCl 10%, dari hasil pengamatan terlihat sampel C dan E tidak dapat larut dalam HCl, dikarenakan HCl bersifat non polar. Pada penambahan NaOH pada lapisan bagian atas sampel C dan E terlihat adanya endapan pada kedua sampel. Hal ini berarti sampel C dan E memiliki gugus fungsional basa.
  • 17. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel A merupakan senyawa polar ionik (NaCl), sampel B dan D merupakan senyawa polar non ionik (Alkohol dan metanol), sampel C dan E merupakan senyawa non polar bersifat basa (Urea dan isopropil). B. Saran Saran yang dapat saya berikan pada percobaan kali ini yaitu pada percobaan selanjutnya agar digunakan juga pelarut eter agar praktikan lebih paham lagi tentang eter.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Antony, C.W. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB. Bandung Hart, Harold. 1987. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam. Erlangga : Jakarta. Oxtoby, David.W., dkk. 1998. Kimia Modern Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik. Jilid I. Aksara Baru. Jakarta. Riswayanto, 2009. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.
  • 19. TUGAS SETELAH PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAAN I IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BERDASARKAN KELARUTANNYA OLEH : NAMA : NURFIAH STAMBUK : A1C4 12 044 KELOMPOK : VI (ENAM) ASISTEN PEMBIMBING : INDRA KURNIAWAN LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2013
  • 20. VII. Tugas Setelah Praktikum Senyawa-senyawa yang dapat di simpulkan sebagai identifikasi terhadap senyawa-senyawa uji jika senyawa tersebut: 1. larut dalam air dan larut dalam eter? 2. larut dalam air tetapi tidak larut dalam eter? 3. tidak larut dalam air tetapi larut dalam eter ? 4. tidak larut dalam air tetapi larut dalam eter dan larut dalam NaOH 10% 5. tidak larut dalam air tetapi larut dalam eter dan larut dalam HCl 10% jawab : 1. senyawa polar non ionik 2. senyawa polar ionik 3. senyawa yang bersifat non polar 4. senyawa non polar dan bersifat asam 5. senyawa non polar dan bersifat basa.