Laporan praktikum ini membahas percobaan untuk membedakan senyawa polar dan nonpolar dengan melarutkannya dalam air. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana dan kloroform yang nonpolar tidak larut dalam air, sedangkan metanol yang polar dapat larut.
2. A. JUDUL PERCOBAAN
Senyawa Polar dan Non Polar
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk membedakan senyawa polar dan non polar serta mampu
menggambarkan struktur-struktur senyawa yang diberikan.
C. DASAR TEORI
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu
ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang
berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
Senyawa non polar merupakan senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu
ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi
karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang
sama/hampir sama.( Aljihad, 2019).
Sifat senyawa polar memiliki beberapa sifat, yaitu: Senyawa polar
memiliki muatan positif dan negatif parsial Saat berikatan, atom dapat saling
berbagi electron atau kovalen atau melepaskan elektron atau ionik Perbedaan
anatar molekul polar dan nonpolar ditentukan oleh vektor muatan parsial yang
dihasilkan dari setiap ikatan (Muzdalifah, 2017)
Molekul polar mengandung ikatan ionik atau kovalen polar, berikut
contoh-contohnya: Air (H2O) Amonia (NH3) Sulfur Dioksida (SO2) Hidrogen
Sulfida (H2S) Karbon Monoksida (CO) Ozon (O3) Asam Hidroflorik (HF) dan
semua molekul dengan atom H tunggal Etanol (C2H6O) dan semua alkohol
dengan atom OH di ikatan akhirnya dan Sukrosa (C12H22O11) dan semua gula
dengan grup OH (Apriliani, 2017).
Senyawa nonpolar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu
ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi
karena unsur yang berikatan mempunyai nilai keelektronegatifitas yang
sama/hampir sama. Ciri-ciri senyawa non polar : Tidak larut dalam air dan
pelarut lain, tidak memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (-), akibat
3. meratanya distribusi electron, tidak memiliki pasangan elekton bebas ( bila
bentuk molekul diketahui ) atau keelektronegatifannya sama. Senyawa yang
terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang
membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai
elektronegatifitas yang sama/hampir sama (Arfah, 2015)
D. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Pipet tetes
2. Rak tabung reaksi
3. Tabung reaksi
b. Bahan
1. Aquades
2. Etil Asetat
3. Heksana
4. Kloroform
5. Metanol
c. Uraian Bahan
1. Aquades (Dirjen POM, 1979. Hal. 96)
Nama Resmi : Aqua Destillata
Nama Lain : Air suling
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02 gr/mol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam etanol gliseril
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
2. Etil Asetat (Dirjen POM, 1979. Hal. 673)
Nama resmi : Ethyl Acetate
Nama lain : Etil Asetat
Rumus molekul : CH3COOCH2CH3
4. Bobot molekul : 88,106 gr/mol
Pemerian : Cairan tak berwarna dan bau khas
Kelarutan : Larut dalam 15 bagian air, bercampur dengan
etanol 95% pekat.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
3. Heksana (Dirjen POM, 1979. Hal. 680)
Nama resmi : Hexane
Nama lain : Heksana
Rumus molekul : C6H14
Bobot molekul : 86,18 gr/mol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna dan bau
menusuk
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Kloroform (Dirjen POM, 1979. Hal. 151)
Nama resmi : Chloroformum
Nama lain : Kloroform
Rumus molekul : CHCl3
Bobot molekul : 119,38 gr/mol
Pemerian : Cairan mudah menguap, tidak berwarna, bau
khas, rasa manis dan membakar.
Kelarutan : Larutdalam lebih kurang 200 bagian air,
mudah larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
5. Metanol (Dirjen POM, 1979. Hal. 715)
Nama resmi : Metanol
Nama lain : Metanol
Rumus molekul : CH3OH
Bobot molekul : 0,798 gr/mol
5. Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih dan bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
E. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan 4 tabung reaksi yang kosong dan diberi label setiap tabung A,
B, C, dan E.
2. Dimasukkan ke dalam tiap tabung masing-masing 10 tetes air.
3. Dimasukkan ke dalam tiap tabung larutan heksana (A), methanol (B), etil
asetat (C), kloroform (E), masing – masing sebanyak 10 tetes.
4. Diperhatikan apa yang terjadi di dalam tabung reaksi, apakah semua
larutan tersebut larut dengan baik di dalam air, dicatat data
pengamatannya
5. Disiapkan 2 tabung reaksi kosong yang sudah terisi air sebanyak 10 tetes.
dimasukkan larutan yang ada pada tabung A dan B kemudian tabung C
dan E, yang belum diidentifikasi ke dalam tabung reaksi tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Percobaan Hasil Pengamatan
Senyawa Polar dan
Non Polar
Tabung A (Heksana) Tabung B (Metanol)
Tidak Larut Larut
Tabung C (Etil Asetat) Tabung D (Kloroform)
Tidak Larut Tidak Larut
6. Tabung 1 (Larutan A&B) Tabung 2 (Larutan C&D)
Tidak Larut Tidak Larut
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama senyawa polar dan non polar ini, dilakukan
bertujuan untuk melihat sifat polar dan nonpolar suatu senyawa yang
dicampur dengan air (H₂ O). Hal pertama yang dilakukan adalah disiapkan
bahan-bahan yang akan digunakan, yakni Aquadest, Heksana, Metanol, Etil
Asetat, dan Kloroform. Kemudian disiapkan enam tabung reaksi dan masing-
masing diberi label pada masing-masing tabung, dimana tabung A diisi oleh
10 tetes aquadest dan heksana, tabung B diisi oleh 10 tetes aquadest dan
metanol, tabung C diisi oleh 10 tetes aquadest dan etil asetat, dan tabung D
diisi oleh 10 tetes aquadest dan kloroform. Setelah ditetesi hasil yang di
dapatkan adalah tabung A berisi heksana tidak larut dalam aquadest, tabung B
berisi metanol larut dalam aquadest, tabung C berisi etil asetat tidak larut
dalam aquadest, dan tabung D berisi kloroform tidak larut dalam aquadest.
7. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa masing-masing senyawa memiliki
tingkat kepolaran yang berbeda-beda. Dimana seperti yang diketahui bahwa
heksana dan kloroform memiliki sifat polar, etil asetat bersifat semi-polar, dan
metanol bersifat polar.
Selanjutnya untuk campuran larutan tabung A dan B dimasukkan
kedalam tabung 1, dan hasil yang di dapat yaitu tidak larut sempurna karena
pada tabung 1 terdapat larutan heksana dan methanol, dimana heksana
merupakan senyawa nonpolar yang hanya bisa larut dalam senyawa nonpolar
sedangkan methanol merupakan senyawa polar. Dan pada tabung 2 berisi
campuran larutan tabung C dan D yang didapatkan hasil dapat larut dan warna
larutan berubah menjadi keruh karena pada tabung C dan D sama-sama
senyawa nonpolar.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu
senyawa dapat di uji kepolarannya dengan cara melarutkannya dalam air.
Suatu senyawa berbaur dengan air, maka senyawa tersebut polar, namun bila
air dan senyawa tersebut bertolak belakang dengan air, maka senyawa tersebut
non polar.
I. DAFTAR PUSTAKA
Aljihad, Kameilizawati, 2019, Metil Benzoat Dari Asam Benzoat Dan
Metanol Dengan Kapasitas”, Yogyakarta.
Apriliani, Soraya Nur, 2017, “Esterifikasi Fischer: Sintesis Metil Benzoat”.
Jakarta.
Arfah, Muh, dkk. 2015. “Optimasi Reaksi Esterifikasi Asam Laurat dengan
Metanol Menggunakan Katalis Asam Sulfat Pekat”.
Muzdalifah, Lila, 2017, “Reaksi Esterifikasi Asam p-Hidroksi Benzoat
Dengan Gliserol Menggunakan Katalis Asam”, Jakarta.