1. MATERI DAN PERUBAHAN MATERI
Disusun oleh :
1.Syaiful Anwar ( 41614010027)
2.Rizky Ardiansyah M. K (41614010052)
2. MATERI & PERUBAHAN MATERI
1. Materi dan Perubahan
A. Materi
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai
massa dan menempati ruang (mempunyai volume). Segala
benda di alam semesta, termasuk tubuh kita merupakan
materi. Materi terdapat 3 macam wujud: Liquid (cair), solid
(padat), dan gas.
Sifat-sifat materi dapat dikelompokan menjadi sifat
ekstensif dan sifat intensif, sifat ekstentif ialah sifat yang
bergantung pada bentuk, ukuran dan jumlah zat. Massa
dam Volume adalah 2 sifat eksentif yang banyak
dikemukakan dalam ilmu pengetahuan alam. Sifat intensif
adalah sifat yang tidak ditentukan oleh bentuk, ukuran dan
jumlah zat.
3. Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi
zat yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi
terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Perubahan Materi Secara Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal
bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat
baru.
Contoh perubahan fisika:
4. 2. Perubahan Materi Secara Kimia
Adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan
terbantuknya zat baru.
5. REAKSI KIMIA
Suatu perubahan kimia lebih sering disebut
dengan istilah reaksi kimia. Kata kerja “bereaksi”
selalu berarti “membentuk zat baru”. Zat semula
kemudian berubah disebut
Pereaksi (reaktan), sedangkan zat baru yang
terbentuk disebut Hasil reaksi (produk).
Ada 4 macam petunjuk yang menandai
berlangsungnya suatu reaksi kimia, yaitu:
6. Tabel pengamatan Perubahan Materi
Perubahan Fisis Perubahan Kimia
1. Pembakaran Logam Nikel
Kawat nikel dibakar pada nyala api alat
pembakaran Bunsen. Nikel terbakar
membara. Ketika di dinginkan, logam itu
kembali pada wujud semula.
1.Pembakaran logam magnesium
Pita magnesium di bakar pada nyala
Bunsen. Magnesium terbakar dengan
menimbulkan cahaya terang, dan
menghasilkan abu berwarna putih
2. Pelarutan garam dapur
Sesendok garam dapur dimasukan ke
dalam air suling pada gelas kimia, dan
diaduk sampai larut. Jika larutan ini
dipanaskan sampai semua air menguap
maka garam dapur diperoleh kembali.
2. Pelarutan logam natrium
Dengan menggunakan tang, sekeping
natrium dimasukan secara hati hatipada
permukaan air suling di gelas kimia.
Natrium larut disertai sedikit ledakan.
Jika air diuapkan, kita memperoleh zat
padat putih. Zat ini juga larut dalam air,
tetapi tidak menimbulkan ledakan
3. Pemanasan secara lemah
Panaskan belerang dalam tabung
reaksi dengan api yang lemah (nyala
kuning). Tabung digoyangkan terus-menerus.
Setelah belerang meleleh,
pemanasan dihentikan. Ketika
didinginkan, belerang menjadi padat
kembali seperti semula.
3. Pemanasan secara kuat
Panaskan belarang dalam sendok
porselin dengan api yang kuat (nyala
biru). Belerang meleleh, dan lamban lun
jumlahnya berkurang. Akhirnya sendok
itu kosong dan timbul gas yang berbau
seperti bau korek api yang terbakar.