SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ACARA I 
KALORIMETRI 
A. Pendahuluan 
1. Latar Belakang 
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor. Kalor merupakan 
salah satu bentuk energi yang dapat mengalir dari satu bahan ke bahan 
lain. Perpindahan kalor selalu terjadi dari daerah yang bertemperatur 
tinggi ke daerah yang bertemperatur rendah. Perpindahan kalor dari satu 
zat ke zat yang lain dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu dengan cara 
konduksi, konveksi dan radiasi. Konduksi merupakan perpindahan kalor 
dengan melalui zat pengantar dan energi molekul langsung berpindah 
dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin. Konveksi 
merupakan perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan sekelompok 
molekul di zat alir, sedangkan radiasi merupakan perpindahan kalor 
secara pancaran dengan gelombang elektromagnetik. 
Perpindahan kalor berpegang pada hukum kekekalan energi, pada 
kalorimetri dirumuskan oleh Black sebagai berikut : 
Energi yang dilepas = Energi yang diterima. 
Dan telah diketahui bahwa energi adalah kekal. Hukum kekelan energi 
dalam kalorimetri ini dirumuskan oleh Black yang dikenal dengan Asas 
Black , yang dapat ditulis sebagai berikut : 
Panas yang diterima = Panas yang diberikan. 
Hal ini berarti bahwa bila ada suatu sistem yang menerima panas maka 
pasti ada sistem lain yang mengeluarkan panas tersebut dalam jumlah 
yang sama. 
Dalam praktikum ini kita mencari faktor apa saja yang 
mempengaruhi suhu seperti masa, perubahan suhu dan kalor jenis suatu 
larutan. Dalam praktikum ini larutan yang dicari kalor jenisnya adalah
larutan kopi dan larutan garam. Dengan menggunakan kalorimeter kita 
dapat membandingkan kalor jenis larutan kopi dengan air dan kalor 
jenis larutan garam dengan air. Karena secara teori air sudah diketahui 
kalor jenisnya. 
2. Tujuan Praktikum 
Tujuan dari praktikum acara I ini adalah untuk mencoba nilai 
kapasitas jenis (c) suatu larutan kopi dan larutan garam dengan 
menggunakan Asas Black. 
3. Waktu dan Tempat Praktikum 
Praktikum acara I Kalorimetri dilaksanakan pada hari Selasa, 
tanggal 10 September 2013 pada pukul 13.00-15.00 WIB bertempat di 
Laboratorium Teknolgi Hasil Pertanian Univesitas Sebelas Maret 
Surakarta. 
B. Tinjauan Pustaka 
Kalor bisa juga disebut termal, bahang atau panas bukanlah zat, sebab kita 
tidak dapat menimbang masa kalor. Itu dapat kita buktikan dengan 
menimbang benda padat tertentu pada suhu berbeda yang lebih rendah dari 
suhu evaporasi (penguapan) atau suhu sublimasi. Pada saat benda itu bersuhu 
lebih tinggi tentu mengandung kalor lebih banyak. Namun ketika ditimbang 
ternyata masa benda itu ketika dingin (suhunya rendah) senilai dengan masa 
benda itu ketika lebih panas. Ini berarti bertambahnya kalor tidak menambah 
berat benda. Disimpulkan bahwa kalor bukanlah zat. Walaupun kalor bukan 
zat tetapi pada beragam persoalan lebih mudah diterangkan bila kalor 
dianggap sebagai zat. Kalor dapat berpindah dalam 3 cara, yaitu konduksi, 
konveksi dan radiasi (Priyambodo, 2008). 
Energi yang berpindah karena perbedaan temperatur ini disebut kalor. 
Kalau dalam waktu dt kalor yang diterima sistem itu dQ dan energi dalamnya 
bertambah dengan dU, maka dQ=dU. Mudahlah bagi kita sekarang menerima 
gagasan bahwa kalor itu energi. Dan berdasarkan pengamatannya waktu 
mengawasi pembuatan meriam, count rumford memperoleh kesimpulan
bahwa tidak benarlah kalor itu “zat”. Ditentukan bahwa satu satuan kalor 
disebut kalori, yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan 
temperatur satu gram air setinggi 1° C (Sutrisno, 1979). 
Definisi bahang (kalor) adalah tenaga yang mengalir dari satu benda ke 
benda yang lain sebagai hasil dari beda suhu anatara benda-benda itu. 
Molekul sebuah benda dengan suhu T1 mempunyai secara rata-rata tenaga 
kinetik yang lebih besar daripada molekul-molekul sebuah benda dengan 
suhu T2 yang lebih rendah. Bahan yang dipindahkan dari atau ke suatu sistem 
diukur di dalam alat yang dinamakan kalorimeter. Hantaran (konduksi) adalh 
pemindahan tenaga melalui zantara (medium) bermateri dengan benturan-benturan 
berurutan dari molekul-molekul bertetangga (Cromer, 1994). 
Teori kalorik mampu menjelaskan banyak proses, seperti hantaran kalor 
atau pencampuran zat-zat dalam sebuah kalorimeter, dengan cara yang 
memuaskan. Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan di antara sebuah sistem 
dan sekelilingnya sebagai akibat dari hanyab perbedaan temperatur. Joule 
adalah orang yang memperlihatkan dengan eksperimen bahwa, bila suatu 
kuantitas tenaga mekanis yang diberikan diubah menjadi kalor, maka 
kuantitas kalor yang sama selalu dikembangkan (dihasilkan) 
( Halliday, 1996). 
Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke yang lainnya 
karena adanya perbedaan temperatur. Dalam satuan SI, satuan untuk kalor, 
sebagaimana untuk bentuk energi lain, adalah joule. 1 kal menaikkan 
temperatur 1 g air sebesar 1 C°, atau 1 kkal menaikkan temperatur 1 kg air 
sebesar 1 C°. Besar kalor Q yang dibutuhkan untuk merubah temperatur zat 
tertentu sebanding dengan masa (m) zat tersebut dan dengan perubahan 
temperatur ΔT. Dan dinyatakan dengan persamaan Q = m c ΔT 
(Giancolli, 2001). 
Tube-side pada penukar kalor merupakan bidang kontak antara 
pendingin primer dan sekunder sehingga perpindahan kalor berlangsung. 
Secara teoritis evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui kinerja penukar 
kalor yang ditunjukkan oleh nilai koefisien transfer panas U-global (Ug).
Dengan cara membandingkan hasil pengamatan kinerjanya antara sebelum 
perawatan jangka pendek dan setelah (Ug), perawatan, kemudian dihitung 
nilai koefisien transfer panasnya(Ug) (Djunaidi, 2007). 
Find and Tube heat exchanger merupakan alat penukar kalor yang sangat 
luas penggunaanya. Perpindahan panas antara gas dengan fin dan permukaan 
tube ditentukan oleh struktur aliran yang terjadi. Besar beda temperatur akan 
memperbesar harga “q” yang tentunya akan meningkatkan koefisien 
perpindahan panas (Prabowo, 2009). 
Koefisien perpindahan kalor dua fase gas-cair merupakan penjumlahan 
koefisien perpindahan kalor fase gas dan fase cair berdasarkan volume 
masing-masing fase. Perpindahan kalor dalam media aliran gas-cair banyak 
dijumpai dalam kompenen-kompenen sistem konversi energi. Koefisien 
perpindahan kalor eksperimen dihitung dari koefisien perpindahan kalor lokal 
masing-masing segmen (Putro, 2007). 
Dalam prakteknya, ada lag antara suhu udara global dan lautan dalam 
skala tahun sehingga memungkinkan berasumsi bahwa ΔTair = ΔTml. Dari 
kontinuitas, didapat ΔTML = ΔT( z = 0 ). Yang pertama adalah kehilangan 
panas sedangkan yang kedua adalah penyerapan. Yaitu, qtop = qtop,0 – 
( λ0ΔTML – λ0ΔTair ) (Shaviv, 2007). 
Isotermal titrasi kalorimetri (ITC) menyediakan pengukuran yang paling 
akurat dan langsung dari entalpi reaksi apapun dalam kondisi isotermal dan 
isobarik. Ada setidaknya dua upaya untuk mengumpulkan data kalorimetri 
titrasi isotermal dalam bentuk database dan untuk mengkorelasikan data 
termodinamika dengan struktur kompleks terikat. Akurasi dan data presisi 
beberapa kalorimeter komersial saat ini dibandingkan, dan ketidakakuratan 
ditentukan hanya setelah pengulangan cermat reaksi yang sama menggunakan 
beberapa kalorimeter (Baranauskiene, 2009).
C. Alat, Bahan dan Cara Kerja 
1. Alat 
a. Kalorimetri 
b. Termometer 
c. Timbangan 
d. Pemanas Air (Heater) 
2. Bahan 
a. Air 
b. Larutan kopi 
c. Larutan garam 
3. Cara Kerja 
a. Menentukan nilai kapasitas jenis air, masa air dan suhu awalnya 
b. Menentukan masa dan suhu awal larutan kopi dan larutan garam 
c. Mencanpurkan air dengan larutan kopi dan air dengan larutan garam 
d. Mencatat suhu akhir bila telah stabil 
e. Mencari nilai kapsitas jenis (c) larutan kopi dan larutan garam 
berdasarkan Asas Black 
f. Mengulangi percobaan di atas untuk mendapatkan data yang akurat
DAFTAR PUSTAKA 
Baranauskiene, Lina.dkk. 2009. Titration Calorimetry Standards and the 
Precision of Isothermal Titration Calorimetry Data. Int. J. Mol. Sci. 2009, 
10, 2752-2762; doi:10.3390/ijms10062752. 
Cromer, Alan H. 1994. Fisika Untuk Ilmu-Ilmu Hayati.Gadjah Mada University 
Press.Yogyakarta. 
Djunaidi. 2007. Pemeliharaan Tube-side Penukar Kalor RSG-Gas Jangka Pendek 
dan Jangka Panjang.Yogyakarta. 
Giancoli, Douglas. 1997. Fisika Jilid 1.Erlangga.Jakarta. 
Halliday, David dan Resnick, Robert. 1996.Fisika.Erlangga.Jakarta. 
Putro, Sartono. 2007. Pengembangan Korelasi perpindahan Kalor Aliran 
Gelembung Air-Udara Berlawanan Arah dalam Pipa yang 
Dipanskan.Jurnal Teknik Gelagar, Vol 18, No. 1, April 2007 : 65-72. 
Prabowo. 2009. Pengaruh Fin Pitch Terhadap Karakteristik Aliran dan 
Perpiundahan Panas pada Wavy Fin dan Tube Heat 
Exchanger.Jurnalme.bravehost.com. 
Priyambodo, Tri Kuntoro dan Eka Jati, Bambang Murdaka. 2008. Fisika Dasar. 
Andi Yogyakarta.Yogyakarta. 
Sutrisno dan Gie, Tan Ik. 1979. Fisika Dasar.ITB.Bandung. 
Shaviv, Nir J. 2007. Using The Oceans as a Calorimeter to Quanify the Solar 
Radiative Forcing.
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian

More Related Content

What's hot

1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeterumammuhammad27
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)KLOTILDAJENIRITA
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenSepriSakatsila
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kaloriwan kurniawan
 
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)pecun123
 
Laporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiLaporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiAnna P Wulandari
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterDiajeng Ramadhan
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaputrimanggala
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanAgataMelati
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1Titin Indrawati
 
Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterDiajeng Ramadhan
 
Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)SajowFerlan
 

What's hot (20)

1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
 
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
 
Laporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiLaporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksi
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
 
Panas jenis (p1)
Panas jenis (p1)Panas jenis (p1)
Panas jenis (p1)
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalor Suhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
 
Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum Kalorimeter
 
Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)
 
Kalorimeter bom
Kalorimeter bomKalorimeter bom
Kalorimeter bom
 

Similar to Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian

Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
 
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptxSuhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptxnispihariyani1
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikarikaomamih
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalorzarkashie
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxWulandariPalupi1
 
Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)snurjannah860
 
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptxBAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptxTarkani Abahnanda
 
P08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalorP08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalorStudent
 
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kaloremri3
 
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.pptkalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.pptayumaulira
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)nuelsitohang
 
Termodinamika 1dan termodinamika ii
Termodinamika 1dan termodinamika iiTermodinamika 1dan termodinamika ii
Termodinamika 1dan termodinamika iiSylvester Saragih
 

Similar to Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian (20)

SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptxSuhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamika
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
 
Termofisika
TermofisikaTermofisika
Termofisika
 
Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)Laporan fisika dasar (asaz black)
Laporan fisika dasar (asaz black)
 
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptxBAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
P08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalorP08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalor
 
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
 
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.pptkalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
Termodinamika 1dan termodinamika ii
Termodinamika 1dan termodinamika iiTermodinamika 1dan termodinamika ii
Termodinamika 1dan termodinamika ii
 
Ka
KaKa
Ka
 

Recently uploaded

MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 

Recently uploaded (10)

MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 

Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian

  • 1. ACARA I KALORIMETRI A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat mengalir dari satu bahan ke bahan lain. Perpindahan kalor selalu terjadi dari daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah yang bertemperatur rendah. Perpindahan kalor dari satu zat ke zat yang lain dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi. Konduksi merupakan perpindahan kalor dengan melalui zat pengantar dan energi molekul langsung berpindah dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih dingin. Konveksi merupakan perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan sekelompok molekul di zat alir, sedangkan radiasi merupakan perpindahan kalor secara pancaran dengan gelombang elektromagnetik. Perpindahan kalor berpegang pada hukum kekekalan energi, pada kalorimetri dirumuskan oleh Black sebagai berikut : Energi yang dilepas = Energi yang diterima. Dan telah diketahui bahwa energi adalah kekal. Hukum kekelan energi dalam kalorimetri ini dirumuskan oleh Black yang dikenal dengan Asas Black , yang dapat ditulis sebagai berikut : Panas yang diterima = Panas yang diberikan. Hal ini berarti bahwa bila ada suatu sistem yang menerima panas maka pasti ada sistem lain yang mengeluarkan panas tersebut dalam jumlah yang sama. Dalam praktikum ini kita mencari faktor apa saja yang mempengaruhi suhu seperti masa, perubahan suhu dan kalor jenis suatu larutan. Dalam praktikum ini larutan yang dicari kalor jenisnya adalah
  • 2. larutan kopi dan larutan garam. Dengan menggunakan kalorimeter kita dapat membandingkan kalor jenis larutan kopi dengan air dan kalor jenis larutan garam dengan air. Karena secara teori air sudah diketahui kalor jenisnya. 2. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum acara I ini adalah untuk mencoba nilai kapasitas jenis (c) suatu larutan kopi dan larutan garam dengan menggunakan Asas Black. 3. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum acara I Kalorimetri dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 10 September 2013 pada pukul 13.00-15.00 WIB bertempat di Laboratorium Teknolgi Hasil Pertanian Univesitas Sebelas Maret Surakarta. B. Tinjauan Pustaka Kalor bisa juga disebut termal, bahang atau panas bukanlah zat, sebab kita tidak dapat menimbang masa kalor. Itu dapat kita buktikan dengan menimbang benda padat tertentu pada suhu berbeda yang lebih rendah dari suhu evaporasi (penguapan) atau suhu sublimasi. Pada saat benda itu bersuhu lebih tinggi tentu mengandung kalor lebih banyak. Namun ketika ditimbang ternyata masa benda itu ketika dingin (suhunya rendah) senilai dengan masa benda itu ketika lebih panas. Ini berarti bertambahnya kalor tidak menambah berat benda. Disimpulkan bahwa kalor bukanlah zat. Walaupun kalor bukan zat tetapi pada beragam persoalan lebih mudah diterangkan bila kalor dianggap sebagai zat. Kalor dapat berpindah dalam 3 cara, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi (Priyambodo, 2008). Energi yang berpindah karena perbedaan temperatur ini disebut kalor. Kalau dalam waktu dt kalor yang diterima sistem itu dQ dan energi dalamnya bertambah dengan dU, maka dQ=dU. Mudahlah bagi kita sekarang menerima gagasan bahwa kalor itu energi. Dan berdasarkan pengamatannya waktu mengawasi pembuatan meriam, count rumford memperoleh kesimpulan
  • 3. bahwa tidak benarlah kalor itu “zat”. Ditentukan bahwa satu satuan kalor disebut kalori, yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur satu gram air setinggi 1° C (Sutrisno, 1979). Definisi bahang (kalor) adalah tenaga yang mengalir dari satu benda ke benda yang lain sebagai hasil dari beda suhu anatara benda-benda itu. Molekul sebuah benda dengan suhu T1 mempunyai secara rata-rata tenaga kinetik yang lebih besar daripada molekul-molekul sebuah benda dengan suhu T2 yang lebih rendah. Bahan yang dipindahkan dari atau ke suatu sistem diukur di dalam alat yang dinamakan kalorimeter. Hantaran (konduksi) adalh pemindahan tenaga melalui zantara (medium) bermateri dengan benturan-benturan berurutan dari molekul-molekul bertetangga (Cromer, 1994). Teori kalorik mampu menjelaskan banyak proses, seperti hantaran kalor atau pencampuran zat-zat dalam sebuah kalorimeter, dengan cara yang memuaskan. Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan di antara sebuah sistem dan sekelilingnya sebagai akibat dari hanyab perbedaan temperatur. Joule adalah orang yang memperlihatkan dengan eksperimen bahwa, bila suatu kuantitas tenaga mekanis yang diberikan diubah menjadi kalor, maka kuantitas kalor yang sama selalu dikembangkan (dihasilkan) ( Halliday, 1996). Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke yang lainnya karena adanya perbedaan temperatur. Dalam satuan SI, satuan untuk kalor, sebagaimana untuk bentuk energi lain, adalah joule. 1 kal menaikkan temperatur 1 g air sebesar 1 C°, atau 1 kkal menaikkan temperatur 1 kg air sebesar 1 C°. Besar kalor Q yang dibutuhkan untuk merubah temperatur zat tertentu sebanding dengan masa (m) zat tersebut dan dengan perubahan temperatur ΔT. Dan dinyatakan dengan persamaan Q = m c ΔT (Giancolli, 2001). Tube-side pada penukar kalor merupakan bidang kontak antara pendingin primer dan sekunder sehingga perpindahan kalor berlangsung. Secara teoritis evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui kinerja penukar kalor yang ditunjukkan oleh nilai koefisien transfer panas U-global (Ug).
  • 4. Dengan cara membandingkan hasil pengamatan kinerjanya antara sebelum perawatan jangka pendek dan setelah (Ug), perawatan, kemudian dihitung nilai koefisien transfer panasnya(Ug) (Djunaidi, 2007). Find and Tube heat exchanger merupakan alat penukar kalor yang sangat luas penggunaanya. Perpindahan panas antara gas dengan fin dan permukaan tube ditentukan oleh struktur aliran yang terjadi. Besar beda temperatur akan memperbesar harga “q” yang tentunya akan meningkatkan koefisien perpindahan panas (Prabowo, 2009). Koefisien perpindahan kalor dua fase gas-cair merupakan penjumlahan koefisien perpindahan kalor fase gas dan fase cair berdasarkan volume masing-masing fase. Perpindahan kalor dalam media aliran gas-cair banyak dijumpai dalam kompenen-kompenen sistem konversi energi. Koefisien perpindahan kalor eksperimen dihitung dari koefisien perpindahan kalor lokal masing-masing segmen (Putro, 2007). Dalam prakteknya, ada lag antara suhu udara global dan lautan dalam skala tahun sehingga memungkinkan berasumsi bahwa ΔTair = ΔTml. Dari kontinuitas, didapat ΔTML = ΔT( z = 0 ). Yang pertama adalah kehilangan panas sedangkan yang kedua adalah penyerapan. Yaitu, qtop = qtop,0 – ( λ0ΔTML – λ0ΔTair ) (Shaviv, 2007). Isotermal titrasi kalorimetri (ITC) menyediakan pengukuran yang paling akurat dan langsung dari entalpi reaksi apapun dalam kondisi isotermal dan isobarik. Ada setidaknya dua upaya untuk mengumpulkan data kalorimetri titrasi isotermal dalam bentuk database dan untuk mengkorelasikan data termodinamika dengan struktur kompleks terikat. Akurasi dan data presisi beberapa kalorimeter komersial saat ini dibandingkan, dan ketidakakuratan ditentukan hanya setelah pengulangan cermat reaksi yang sama menggunakan beberapa kalorimeter (Baranauskiene, 2009).
  • 5. C. Alat, Bahan dan Cara Kerja 1. Alat a. Kalorimetri b. Termometer c. Timbangan d. Pemanas Air (Heater) 2. Bahan a. Air b. Larutan kopi c. Larutan garam 3. Cara Kerja a. Menentukan nilai kapasitas jenis air, masa air dan suhu awalnya b. Menentukan masa dan suhu awal larutan kopi dan larutan garam c. Mencanpurkan air dengan larutan kopi dan air dengan larutan garam d. Mencatat suhu akhir bila telah stabil e. Mencari nilai kapsitas jenis (c) larutan kopi dan larutan garam berdasarkan Asas Black f. Mengulangi percobaan di atas untuk mendapatkan data yang akurat
  • 6. DAFTAR PUSTAKA Baranauskiene, Lina.dkk. 2009. Titration Calorimetry Standards and the Precision of Isothermal Titration Calorimetry Data. Int. J. Mol. Sci. 2009, 10, 2752-2762; doi:10.3390/ijms10062752. Cromer, Alan H. 1994. Fisika Untuk Ilmu-Ilmu Hayati.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Djunaidi. 2007. Pemeliharaan Tube-side Penukar Kalor RSG-Gas Jangka Pendek dan Jangka Panjang.Yogyakarta. Giancoli, Douglas. 1997. Fisika Jilid 1.Erlangga.Jakarta. Halliday, David dan Resnick, Robert. 1996.Fisika.Erlangga.Jakarta. Putro, Sartono. 2007. Pengembangan Korelasi perpindahan Kalor Aliran Gelembung Air-Udara Berlawanan Arah dalam Pipa yang Dipanskan.Jurnal Teknik Gelagar, Vol 18, No. 1, April 2007 : 65-72. Prabowo. 2009. Pengaruh Fin Pitch Terhadap Karakteristik Aliran dan Perpiundahan Panas pada Wavy Fin dan Tube Heat Exchanger.Jurnalme.bravehost.com. Priyambodo, Tri Kuntoro dan Eka Jati, Bambang Murdaka. 2008. Fisika Dasar. Andi Yogyakarta.Yogyakarta. Sutrisno dan Gie, Tan Ik. 1979. Fisika Dasar.ITB.Bandung. Shaviv, Nir J. 2007. Using The Oceans as a Calorimeter to Quanify the Solar Radiative Forcing.