SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Sungkono(150110080154)
        R Bondan( 150110080162)
    ESRa YoSEfin( 150110080128)
LiStY PRichaSaRi ( 150110080137)
     M PRaYudhi ( 150110080146 )
ABSTRAK
   Varietas unggul padi sawah merupakan kunci
    keberhasilan peningkatan produksi padi di
    Indonesia. Perakitan varietas padi sawah
    selain bertujuan untuk meningkatkan hasil,
    juga dilakukan dengan mempertimbangkan
    kondisi agroekosistem, sosial, budaya, dan
    preferensi masyarakat. Sejalan dengan hal
    tersebut, pemuliaan padi bersifat dinamis.
    Varietas baru terbentuk sepanjang waktu,
    diikuti   dengan      peningkatan     rata-rata
    produktivitas padi secara nasional. Beberapa
    tipe varietas padi yang telah berkembang di
    Indonesia adalah tipe Bengawan, PB5, IRxx,
    IR64, padi hibrida, dan padi tipe baru.
PENGERTIAN GALUR
MURNI
   Galur murni merupakan terjemahan dari
    bahasa Inggris 'Pure Line", artinya (relatif
    hampir) semua gennya homosigot. Galur
    murni dapat dibuat dengan cara penyerbukan
    /pembuahan sendiri (selfing).
   Tanaman yang heterosigot kalau di-'selfing'
    terus menerus sampai 6 - 7 generasi akan
    menjadi homosigot untuk semua gennya.
    Contohnya (S = selfing):
    S0: Aa (100% heterosigot)
    S1: 0.25AA : 0.50 Aa : 0.25aa (50%
    homosigot)
    S2: (0.25+0.125)AA : 0.25AA :
    (0.125+0.25)aa (75% homosigot)dst, dst.
2. cara mengetahui galur
murni
  1. Dengan cara progeny test/uji
   perkawinan.
  2. Pake metode penentuan
   keragaman genetik.
3 . TUJUAN GALUR MURNI

   Untuk memperoleh individu
  homosigot.
   Bahan seleksi adalah populasi
  yang mempunyai tanaman
  homosigot Sehingga pekerjaan
  seleksi memilih individu yang
  homosigot tadi.
    Pemilihan berdasar Fenotipe
  tanaman.
   Populasi campuran sebagai bahan
    seleksi berupa :
   a.     Varietas lokal / land race :
    varietas yang telah beradaptasi baik
    pada suatu daerah dan merupakan
    campuran berbagai galur.
   b.     Populasi tanaman bersegregasi
    : keturunan dari persilangan yang
    melakukan penyerbukan sendiri
    beberapa generasi.
 Keuntungan / kebaikan
  campuran berbagai galur :
 1.     > Adaptasi pada lingkungan
  beragam / perubahan lingkungan
  yang cukup besar sehingga
  produksi > baik.
 2.     Produksi > stabil bila
  lingkungan berubah / beragam.
 3.     Ketahanan > baik terutama
  penyakit.
 Kekurangan campuran berbagai
  galur :
 1.     Kurang menarik,
  pertumbuhan tanaman tak
  seragam.
 2.     > sulit diidentifikasi benih
  dalam pembuatan sertifikasi benih.
 3.     Produksi > rendah
  dibanding produksi galur terbaik
  dari campuran tersebut.
Seleksi Galur Murni
                                             • Dalam plot atau barisan berjauhan
  Musim 1                                    • Dipilih 200 – 1000 tan. Biji dipanen terpisah


                                         • Biji-biji dari masing tanaman terpilih ditanam
  Musim 2
                                           dalam baris/ plot terpisah
                                         • Keturunan superior dipanen dan biji dari tanaman
                                           dalam satu baris di campur dan ditanam
                      X       X      X dibuang


                                            Ditanam dalam plot-plot obsevasi/ uji hasil
                                            pendahuluan dg ulangan dan kultivar kontrol
  Musim 3
                                            bila biji cukup
              X                                           Kultivar lokal/ kontrol

                                                 • Menanam yg superior saja
Musim 4 – 7                       Kontrol        • Dilanjutkan dengan pengujian hasil,
                                                   bisa dalam beberapa ulangan
                          X

                                                 • Dipilih galur yang terbaik saja dan
Musim 8           Perbanyakan biji                 disebarluaskan untuk petani
CONTOH PADI YANG MENGALAMI
    SELEKSI GALUR MURNI

            Deskripsi Padi Sawah Varietas SARINAH
                           Metode seleksi : Galur murni
     Asal persilangan : Populasi S3254-2G-21-2 (Populasi Garut)
                                    Golongan : Cere
                          Umur tanaman : 110-125 hari
                                Bentuk tanaman : Tegak
                         Tinggi tanaman : 107 - 116 cm
                       Anakan produktif : 15 - 20 batang
                                   Warna kaki : Hijau
                                  Warna batang : Hijau
                    Warna telinga daun : Tidak berwarna
                      Warna lidah daun : Tidak berwarna
                                   Warna daun : Hijau
                                   Muka daun : Kasar
                                   Posisi daun : Tegak
                                  Daun bendera : Tegak
             Bentuk gabah : Ramping
                                   Warna gabah : Kuning bersih
                                         Kerontokan : Mudah
                                         Tekstur nasi : Pulen
                                       Kadar amilosa : 23,3 %
                                         Indeks glikemik : 90
                                      Bobot 1000 butir : 25,5 g
                                      Rata-rata hasil : 6,98 t/ha
                                        Potensi hasil : 8,0 t/ha
                          Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit:
       - Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 1 agak rentan biotipe 2 dan 3
                             - Rentan terhadap tungro Penyakit
      Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah dataran sedang sampai tinggi
         Instansi pengusul : Balitpa, Distan Kab. Garut dan Distan Provinsi Jabar
                       Pemulia : Aan A. Daradjat, Z. A. Simanullang
      Tim peneliti : A. Rifki, Dede Kusdiaman, Triny S. Kadir, I. Djatnika, M. Noch,
     Waluyo, Mariani P,Hamzah B, Mamat R, Supardi, Hardedi, M. Jumadi, Hendi A.M,
                                             Asep D, Dadang
                     S, Gugum G, Diah Chandra, dan Ilma Hilmayanti
                                         Dilepas tahun : 2006
   Selain varietas inbrida seperti di jelaskan
    di atas, saat ini telah dikembangkan
    juga varietas hibrid yang diyakini
    mampu berproduksi lebih tinggi daripada
    varietas    inbrida.    Varietas     hibrida
    pertama      kali   berkembang       secara
    komersial di negeri China (tahun 1976).
    Padi hibrida di sana mampu memberikan
    hasil 30% lebih tinggi daripada varietas
    inbrida, sehingga terus berkembang dan
    saat ini penggunaan pestisida meliputi
    lebih dari 50% areal pertanaman padi di
    Cina.
Berkenan download
http://filekom.com/pmb4ljgxqqo5.html

More Related Content

What's hot

Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
AGROTEKNOLOGI
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Andrew Hutabarat
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
fahmiganteng
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
agista55
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Arif nor fauzi
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Putrimian Hairani
 

What's hot (20)

9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Air dan Tanaman
Air dan Tanaman Air dan Tanaman
Air dan Tanaman
 
Pola tanam
Pola tanamPola tanam
Pola tanam
 
Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
 

Similar to Presentasi no 4 4_galur murni pada padi

budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
ALDINOBSM
 
Agrostologi penanaman
Agrostologi penanamanAgrostologi penanaman
Agrostologi penanaman
Hasan Addiny
 

Similar to Presentasi no 4 4_galur murni pada padi (20)

Budidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandumBudidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandum
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
 
Makalah_22 Makalah laporan 4 rektan 2 kel5
Makalah_22 Makalah laporan 4 rektan 2 kel5Makalah_22 Makalah laporan 4 rektan 2 kel5
Makalah_22 Makalah laporan 4 rektan 2 kel5
 
Agrostologi penanaman
Agrostologi penanamanAgrostologi penanaman
Agrostologi penanaman
 
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanianBab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
 
KELOMPOK 3_VARIETAS -VARIETAS PADI-2.pptx
KELOMPOK 3_VARIETAS -VARIETAS PADI-2.pptxKELOMPOK 3_VARIETAS -VARIETAS PADI-2.pptx
KELOMPOK 3_VARIETAS -VARIETAS PADI-2.pptx
 
Padi hibrida vs padi inbrida
Padi hibrida vs padi inbridaPadi hibrida vs padi inbrida
Padi hibrida vs padi inbrida
 
Tanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diplomaTanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diploma
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
01 faktor genetik 01
01 faktor genetik 0101 faktor genetik 01
01 faktor genetik 01
 
Seleksi Bibit Kelapa Sawit dembibitan
Seleksi Bibit Kelapa Sawit dembibitanSeleksi Bibit Kelapa Sawit dembibitan
Seleksi Bibit Kelapa Sawit dembibitan
 
Budidaya sayuran buah
Budidaya sayuran buahBudidaya sayuran buah
Budidaya sayuran buah
 
Budidaya sayuran buah (1)
Budidaya sayuran buah (1)Budidaya sayuran buah (1)
Budidaya sayuran buah (1)
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
 
Pemuliaan tanaman serealia.ppt
Pemuliaan tanaman serealia.pptPemuliaan tanaman serealia.ppt
Pemuliaan tanaman serealia.ppt
 
6 serealia
6 serealia6 serealia
6 serealia
 
Mpt 7-genetik-crossed
Mpt 7-genetik-crossedMpt 7-genetik-crossed
Mpt 7-genetik-crossed
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 

Presentasi no 4 4_galur murni pada padi

  • 1. Sungkono(150110080154) R Bondan( 150110080162) ESRa YoSEfin( 150110080128) LiStY PRichaSaRi ( 150110080137) M PRaYudhi ( 150110080146 )
  • 2. ABSTRAK  Varietas unggul padi sawah merupakan kunci keberhasilan peningkatan produksi padi di Indonesia. Perakitan varietas padi sawah selain bertujuan untuk meningkatkan hasil, juga dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi agroekosistem, sosial, budaya, dan preferensi masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, pemuliaan padi bersifat dinamis. Varietas baru terbentuk sepanjang waktu, diikuti dengan peningkatan rata-rata produktivitas padi secara nasional. Beberapa tipe varietas padi yang telah berkembang di Indonesia adalah tipe Bengawan, PB5, IRxx, IR64, padi hibrida, dan padi tipe baru.
  • 3. PENGERTIAN GALUR MURNI  Galur murni merupakan terjemahan dari bahasa Inggris 'Pure Line", artinya (relatif hampir) semua gennya homosigot. Galur murni dapat dibuat dengan cara penyerbukan /pembuahan sendiri (selfing).  Tanaman yang heterosigot kalau di-'selfing' terus menerus sampai 6 - 7 generasi akan menjadi homosigot untuk semua gennya. Contohnya (S = selfing): S0: Aa (100% heterosigot) S1: 0.25AA : 0.50 Aa : 0.25aa (50% homosigot) S2: (0.25+0.125)AA : 0.25AA : (0.125+0.25)aa (75% homosigot)dst, dst.
  • 4. 2. cara mengetahui galur murni  1. Dengan cara progeny test/uji perkawinan.  2. Pake metode penentuan keragaman genetik.
  • 5. 3 . TUJUAN GALUR MURNI  Untuk memperoleh individu homosigot.  Bahan seleksi adalah populasi yang mempunyai tanaman homosigot Sehingga pekerjaan seleksi memilih individu yang homosigot tadi.  Pemilihan berdasar Fenotipe tanaman.
  • 6.
  • 7. Populasi campuran sebagai bahan seleksi berupa :  a. Varietas lokal / land race : varietas yang telah beradaptasi baik pada suatu daerah dan merupakan campuran berbagai galur.  b. Populasi tanaman bersegregasi : keturunan dari persilangan yang melakukan penyerbukan sendiri beberapa generasi.
  • 8.  Keuntungan / kebaikan campuran berbagai galur :  1. > Adaptasi pada lingkungan beragam / perubahan lingkungan yang cukup besar sehingga produksi > baik.  2. Produksi > stabil bila lingkungan berubah / beragam.  3. Ketahanan > baik terutama penyakit.
  • 9.  Kekurangan campuran berbagai galur :  1. Kurang menarik, pertumbuhan tanaman tak seragam.  2. > sulit diidentifikasi benih dalam pembuatan sertifikasi benih.  3. Produksi > rendah dibanding produksi galur terbaik dari campuran tersebut.
  • 10. Seleksi Galur Murni • Dalam plot atau barisan berjauhan Musim 1 • Dipilih 200 – 1000 tan. Biji dipanen terpisah • Biji-biji dari masing tanaman terpilih ditanam Musim 2 dalam baris/ plot terpisah • Keturunan superior dipanen dan biji dari tanaman dalam satu baris di campur dan ditanam X X X dibuang Ditanam dalam plot-plot obsevasi/ uji hasil pendahuluan dg ulangan dan kultivar kontrol Musim 3 bila biji cukup X Kultivar lokal/ kontrol • Menanam yg superior saja Musim 4 – 7 Kontrol • Dilanjutkan dengan pengujian hasil, bisa dalam beberapa ulangan X • Dipilih galur yang terbaik saja dan Musim 8 Perbanyakan biji disebarluaskan untuk petani
  • 11. CONTOH PADI YANG MENGALAMI SELEKSI GALUR MURNI  Deskripsi Padi Sawah Varietas SARINAH  Metode seleksi : Galur murni  Asal persilangan : Populasi S3254-2G-21-2 (Populasi Garut)  Golongan : Cere  Umur tanaman : 110-125 hari  Bentuk tanaman : Tegak  Tinggi tanaman : 107 - 116 cm  Anakan produktif : 15 - 20 batang  Warna kaki : Hijau  Warna batang : Hijau  Warna telinga daun : Tidak berwarna  Warna lidah daun : Tidak berwarna  Warna daun : Hijau  Muka daun : Kasar  Posisi daun : Tegak  Daun bendera : Tegak
  • 12. Bentuk gabah : Ramping  Warna gabah : Kuning bersih  Kerontokan : Mudah  Tekstur nasi : Pulen  Kadar amilosa : 23,3 %  Indeks glikemik : 90  Bobot 1000 butir : 25,5 g  Rata-rata hasil : 6,98 t/ha  Potensi hasil : 8,0 t/ha  Ketahanan terhadap Hama dan Penyakit:  - Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 1 agak rentan biotipe 2 dan 3  - Rentan terhadap tungro Penyakit  Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah dataran sedang sampai tinggi  Instansi pengusul : Balitpa, Distan Kab. Garut dan Distan Provinsi Jabar  Pemulia : Aan A. Daradjat, Z. A. Simanullang  Tim peneliti : A. Rifki, Dede Kusdiaman, Triny S. Kadir, I. Djatnika, M. Noch, Waluyo, Mariani P,Hamzah B, Mamat R, Supardi, Hardedi, M. Jumadi, Hendi A.M, Asep D, Dadang  S, Gugum G, Diah Chandra, dan Ilma Hilmayanti  Dilepas tahun : 2006
  • 13. Selain varietas inbrida seperti di jelaskan di atas, saat ini telah dikembangkan juga varietas hibrid yang diyakini mampu berproduksi lebih tinggi daripada varietas inbrida. Varietas hibrida pertama kali berkembang secara komersial di negeri China (tahun 1976). Padi hibrida di sana mampu memberikan hasil 30% lebih tinggi daripada varietas inbrida, sehingga terus berkembang dan saat ini penggunaan pestisida meliputi lebih dari 50% areal pertanaman padi di Cina.