Dokumen tersebut membahas sepuluh tantangan utama yang akan dihadapi di masa depan, yaitu globalisasi ekonomi, masalah pengangguran, tanggung jawab sosial, pelestarian lingkungan hidup, peningkatan mutu hidup, penerapan norma-norma moral dan etika, keanekaragaman tenaga kerja, konfigurasi demografi, penguasaan dan pemanfaatan IPTEK, serta bidang politik.
Asal usul dan persebaran manusia purba di kepulauan indonesia
Sepuluh Tantangan Utama di Masa Depan
1.
2. KELOMPOK 2
Iwang Tri Asih (2013710096)
Hawwa Tyas Rahima (2013710082)
Nur Angraini (2013710080)
Nyimas Silvia Filiandita (2013710067)
Syifa Farraz Difa (2013710078)
Ainun Aprilia (2013710056)
Syifa Nurhakiki (2013710094)
SEPULUH TANTANGAN UTAMA DI
MASA DEPAN
Administrasi Pembangunan
3. Pendahuluan
Untuk mencapai peningkatan kesejahteraan
seluruh warga di suatu Negara diperlukan
berbagai jenis organisasi, yang tangguh dan
handal, baik di dalam maupun di luar
lingkungan pemerintahan untuk menghadapi
berbagai tantangan dengan intensitas yang
berbeda-beda, yang pasti akan dihadapi di
masa datang.
4. Sepuluh Tantangan Utama di Masa Depan
Globalisasi Ekonomi
Masalah Pengangguran
Tanggung Jawab Sosial
sebagai Tantangan
Pelestarian Lingkungan Hidup
Peningkatan Mutu Hidup
Penerapan Norma-Norma
Moral dan Etika
Keanekaragaman Tenaga
Kerja
Konfigurasi Demografi
Penguasaan dan
Pemanfaatan IPTEK
Bidang Politik sebagai
Tantangan
6. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi pada saat ini dan di masa yang akan
datang ialah bahwa sepertiga penduduk dunia masih hidup
dalam kemiskinan.
Kemiskinan adalah masalah yang sudah mendunia
sifatnya dan bahwa tidak satu Negara bangsa manapun
yang secara sendirian memiliki kemampuan untuk
menghapuskan kemiskinan tersebut.
Kategorisasi Negara-Negara Bangsa, dilihat dari sudut
tingkat perekonomian, Negara-Negara di dunia digolongkan
pada tiga kategori utama, yaitu:
1. Negara-Negara industri maju
2. Negara-Negara industri baru (Newly industrializing
countries)
3. Negara-Negara miskin yang sedang membangun.
7. Next…
1. Negara-Negara industri maju
Adalah sejumlah Negara yang dapat diukur dengan kriteria tertentu :
Gross Domestic Product percapita dan pendapatan perkapita (
sudah mencapai puluhan ribu dollar Amerika).
Negara tersebut menguasai pola teknologi tinggi yang merupakan
keunggulan kompetitif mereka.
Hampir semua Negara tersebut terletak dibagian utara bumi
ditambah dengan jepang.
2. Negara-Negara industri baru (Newly industrializing countries)
Newly industrializing countries (NIC’s), yaitu Negara-Negara yang
sudah mulai memasuki era industrialisasi yang dipandang sebagai
salah satu wahana yang paling efektif dalam melakukan
pembangunan di bidang ekonomi.
Negara-Negara tersebut biasanya terdapat dibelahan selatan bumi.
Salah satu tolak ukurnya adalah pendapatan perkapita rakyatnya
minimal $10.000 Amerika per tahun.
8. Next…
3. Negara-Negara miskin yang sedang
membangun.
Adalah Negara-Negara yang tergolong miskin. Ciri
nya sebagai berikut :
Pendapatan perkapita kecil kurang dari
US$370.00
Tingkat pendidikan rendah, dan bahkan
presentase rakyat yang masih buta huruf tinggi.
Perekonomian yang masih bersifat tradisional
yang bersifat agraris, infrastruktur fisik yang
sangat kurang.
10. Masalah Pengangguran
Masalah pengangguran adalah masalah rumit
Situasi yang paling didambakan ialah Full
Employment.
Bentuk Pengangguran
1. Pengangguran Terbuka
2. Pengangguran Terselubung
3. Pengangguran Musiman
11. Pengangguran terbuka
Tidak bekerjanya tenaga kerja yang
seharusnya memiliki pekerjaan.
Faktor penyebab
1. Para pencari lapangan pekerjaan tidak
memiliki pengetahuan atau keterampilan yang
diperlukan
2. Terjadi kelesuan dibidang ekonomi
3. Terjadinya restrukturasi karena kemajuan
teknologi
4. Kurangnya jiwa kewirausahaan
5. Kurangnya kesempatan berusaha
12. Pengangguran Terselubung
Mereka yang mempunyai pekerjaan, tetapi
karena tingkat produktivitasnya yang rendah,
imbalan yang diterima pun menjadi tidak
memadai untuk memenuhi semua jenis
kebutuhan secara wajar.
Faktor Penyebab
1. Ketika suatu organisasi berkembang pesat
2. Organisasi tidak mempunyai rencana
ketenagakerjaan yang mantap
3. Menggantikan pendekatan karena suatu
tuntutan
13. Pengangguran Musiman
Paling jelas dalam masyarakat agraris yang
kegiatan perekonomiannya berkisar pada
bidang pertanian.
14. Implikasi Pengangguran
Jika masalah pengangguran tidak tertangani
dengan efektif, berbagai implikasi yang dapat
diamati antara lain:
a) Makin melebarnya kesenjangan ekonomi
antara masyarakat tidak mampu dan
masyarakat mampu yang dapat “meningkat”
yang menjadi kecemburuan sosial dan
keresahan sosial
b) Gangguan keamanan dan ketertiban umum
c) Menjamurnya perumahan kumuh serta
urbanisasi yang tidak terkendali
16. Tanggung Jawab Sosial suatu Organisasi
Tidak ada satu organisasi pun yang mampu
tumbuh dan berkembang tanpa dukungan dan
kepercayaan dari lingkungannya.
Dua hal yang menonjol ialah:
- jangan sampai organisasi dan para anggotanya
bersikap eksklusif,
- jangan sampai organisasi menampilkan arogansi
institusional (institutional arrogance) dalam
menghadapi lingkungannya.
Setiap organisasi dituntut menunjukkan
kepedulian sosial yang tinggi.
17. Lima Wujud Kepedulian Sosial
Penggunaan tenaga kerja setempat.
Pemanfaatan masyarakat sekitar organisasi sebagai pemasok
bahan yang diperlukan.
Keterlibatan dalam aktivitas sosial yang berlangsung di
masyarakat sekitar.
Penyediaan sarana dan prasarana umum dan sosial.
Berperan aktif dalam membangun masyarakat sekitar.
19. Pelestarian Lingkungan Hidup
Menyelenggarakan pembangunan dengan pemanfaatan
teknologi dan sekaligus melestarikan lingkungan hidup
sering dianalogikan dengan “ makan buah simalakama”.
Analogi tersebut mungkin relevan untuk diperhatikan.
Perhatian tersebut ditunjukan kepada tiga hal utama.
Pertama: Telah umum diketahui bahwa percepatan laju
pembangunan, khususnya dibidang ekonomi, biasanya
berakibat pada terjadinya perubahan kegiatan dan
struktur perekonomian dari perekonomian yang
mengandalkan pertanian menjadi perekonomian yang
didasarkan pada kegiatan industri.
20. Next…
Kedua: Pemanfaatan sumber daya alam memang harus
dilakukan, akan tetapi harus dilakukan dengan cara-cara yang
bertanggung jawab. Ini karena daya dukung alam bukannya
tanpa batas dan ada diantaranya yang tidak dapat diperbaharui.
Ketiga: Keberhasilan pembangunan ekonomi berakibat pada
meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang antara lain
berarti meningkatnya daya beli masyarakat tersebut untuk
memuaskan berbagai kebutuhan primernya. Bahkan juga untuk
memuaskan berbagai kebutuhan sekunder dan tersiernya,
termasuk kebutuhan sosial, kesehatan, pendidikan, rekreasi,
dan olahraga serta kebutuhan yang berkaitan dengan status
sosial seseorang yang sering berwujud simbol-simbol status
tersebut.
21. Next…
Ketiga hal itu turut berperan dalam
menimbulkan ancaman terhadap lingkungan
hidup baik di darat di laut, maupun di udara.
Disamping itu, industrialisasi dan taraf hidup
manusia yang semakin meningkat
mengakibatkan peningkatan penggunaan alat-
alat bahan yang menghasilkan
kloroflourokarbon (CFC).
Akan tetapi kloroflourokarbon yang dihasilkan
ternyata berakibat pada menipisnya lapisan
ozon di stratosfer.
22. Kata kata mutiara
“ Tanah air milik suatu masyarakat bangsa
bukannya merupakan warisan dari nenek
moyang melainkan dipinjam dari generasi-
generasi yang masih akan lahir kemudian. “
24. Peningkatan Mutu Hidup
Peningkatan mutu hidup adalah tantangan
sentral untuk mendapat pengakuan atas
harkat dan martabat manusia dalam segala
aspek bidang, meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial, dan mutu hidup pada tingkat individual.
25. Peningkatan mutu hidup
a) Mutu Hidup di Bidang Politik
Kebutuhan manusia yang bersifat mendasar ialah
pemberdayaannya untuk menentukan jalan hidupnya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b) Mutu Hidup di Bidang Ekonomi
peningkatan mutu hidup di bidang ekonomi pada dasarnya
pada peningkatan taraf hidup.
Mengentaskan rakyat dari kemiskinan merupakan suatu
tantangan sentral yang menyebabkan negara-negara
menempatkan pembangunan ekonomi pada peringkat teratas.
c) Mutu Hidup di Bidang Sosial. Pengembangan cara
berpikir melalui pendidikan. Pendekatan demikianlah yang
menjadi titik tolak pemikiran untuk menjadikan
pembangunan di bidang sosial budaya salah satu aspek
pembangunan nasional.
d) Mutu Hidup pada Tingkat Iindividual.
27. Penerapan Norma-Norma Moral dan Etika
1. Upaya mencapai tujuan yang dapat dipertanggungjawabkan
secara moral dan etika.
2. Loyalitas.
3. Kejujuran kepada diri sendiri, organisasi, mitra kerja dan
masyarakat luas.
4. Etos kerja.
5. Iklim keterbukaan.
6. Pemberdayaan sumber daya manusia dalam organisasi.
7. Ketaatan pada peraturan perundang-undangan.
Norma-norma moral dan etika berperan selaku “perekat”
demi stabilitas dan solidaritas sosial yang sangat diperlukan
dalam kehidupan bersama.
30. Keanekaragaman tenaga kerja di masa depan
Semakin banyaknya wanita karier
Para isteri sebagai pencari nafkah utama
Para isteri bekerja untuk menambah penghasilan suami
Makin banyaknya ibu-ibu memasuki lapangan kerja
Anak-anak sebagai tenaga kerja
Warga masyarakat yang menderita kelainan seksual
Para pendatang sebagai tenaga kerja
34. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Tiga implikasi yang menonjol dari
perkembangan tersebut ialah
1. Dengan dinamika yang makin lama makin
tinggi
2. Ilmu pengetahuan yang berkembang dengan
pesat bersifat spesialistik
3. Sebagai tantangan untuk selalu
memutakhirkan ilmu dan pengetahuan
35. Penguasaan dan Pemanfaatan
Teknologi
Suatu masyarakat bangsa tidak cukup untuk
sekedar mampu menggunakan teknologi
canggih dan tinggi itu, yang lebih diperlukan
adalah penguasaannya dalam arti
kemampuan menciptakannya.
38. Pendahuluan
Dalam dekade 80-an dan pada permulaan
dekade 90-an terjadi perkembangan geopolitik
di berbagai bagian dunia dengan dampak yang
sangat mendasar.
Perkembangan tersebut bermula dari keyakinan
berbagai masyarakat bangsa bahwa pendekatan
ideologis tidak berhasil meningkatkan kesejahteraan
masyarakat betapapun kuatnya dampak pendekatan
tersebut di bidang politik, militer, penguasaan teknologi
dan perluasan hegemoni suatu negara bangsa.
39. Lima Perkembangan Geopolitik yang Menjadikan
Dunia Belum Sepenuhnya Bebas dari Ancaman
Di berbagai bagian dunia masih terdapat despot yang memerintah
bangsanya dengan tangan besi dan secara diktatorial dan proses
demokratisasi di bidang politik tidak terjadi sama sekali.
Berbagai negara masih terus memperkuat dan memperluas hegemoninya
di bidang politik, ekonomi, dan militer.
Dibanyak negara terdapat gerakan-gerakan separatis.
Di banyak negara bangsa timbul gerakan-gerakan ekstrem fundamentalis.
Masih adanya pandangan tentang “supremasi” bangsa tertentu yang
antara lain berakibat pada pelecehan martabat bangsa lain dan menolak
kehadiran bangsa-bangsa lain itu di negara yang bersangkutan.