SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Pengenalan: Budidaya
Tanaman Karet (Hevea Brasilliensis)

         Oleh: Aprizal Alamsyah
    BALAI PENELITIAN SEMBAWA
     PUSAT PENELITIAN KARET
BALAI PENELITIAN SEMBAWA
 SK Menteri Pertanian Nomor: 789/KPTS/9/1982 tanggal 01 April 1982
                                                VISI
   Menjadi lembaga penelitian, pengembangan dan pelayanan terkemuka, mandiri, serta berperan aktif
   dalam mewujudkan usaha agribisnis karet nasional yang berdaya saing tinggi, menyejahterakan,
   berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.


                                                MISI
   - Menghasilkan inovasi, merekayasa dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
     diperlukan bagi pengembangan sistem dan usaha agribisnis karet untuk mendukung pencapaian tujuan
     pembangunan nasional

   - Memasyarakatkan secara intensif inovasi teknologi hasil penelitian kepada pengguna

   - Mendorong peningkatan kinerja industri berbasis karet di dalam negeri, melalui introduksi inovasi
     teknologi serta pelayanan yang proaktif

   - Mendorong terciptanya industri berbasis karet yang ramah lingkungan guna mempertahankan
     kelestarian agroindustri dan

   - Melakukan upaya-upaya untuk mempertahankan kemandirian institusi secara finansial melalui kegiatan
     usaha yang berbasis pada kompetensi
(HEVEA BRASILLIENSIS)
• Populasi Wickham dan non Wickham dan spesies hevea lainnya
• Indonesia penghasil karet alam terbesar di dunia
• Luas lahan karet mencapai 3 – 3,5 juta ha (terluas di dunia)

REKOMENDASI KLON KARET ANJURAN
• Klon penghasil lateks. Klon yang termasuk di kelompok ini IRR 104, IRR
   112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 330, dan PB 340.
• Klon penghasil lateks dan kayu, antara lain RRIC 100, IRR 5, IRR 39, IRR 42,
   IRR 107, dan IRR 119.
• Klon anjuran untuk batang bawah. Klon kelompok ini antara lain AVROS
   2037, GT 1, BPM 24, PB 260, RRIC 100, dan PB 330.
DIVISI PEMBIBITAN
1.   Pembangunan Batang Bawah (persiapan lahan, penanganan benih, penyemaian
                   benih, penanaman kecambah, pemeliharaan)
     2. Pembangunan Kebun Entres (penanaman, pemeliharaan, pemanenan,
                               pengepakan entres)
3.   Pembuatan Bahan Tanam (okulasi) stum mata tidur, stum mini, bibit polibeg dan
                                    stum tinggi
Tenaga Kerja Kebun Percobaan terdiri atas:
HL = Harian Lepas
BT = Bulanan Tetap
Lama Jam Kerja mulai pukul 06.00 s/d 13.00
dengan upah Rp. 50.250,-/ HK
DIVISI I (KARET)
Pemeliharaan TBM (penyulaman,
pembuangan tunas palsu dan tunas
cabang, perangsangan percabangan,
pengendalian gulma, pengendalian
hama dan penyakit, pemupukan)
PENYADAPAN
                                                Tanaman mencapai matang sadap pada umur 4 – 5 tahun
                                                (dengan lilit batang 40 – 47 cm). Matang sadap kebun ditentukan
                                                dengan mengukur lilit batang semua tanaman dan apabila lilit
                                                batang ≥ 45 cm telah mencapai ≥ 60 % dari jumlah luas kebun,
                                                maka sudah siap dilakukan penyadapan.
                                                • Tinggi bukaan sadap pertama 130 cm dari tautan okulasi
                                                • Arah irisan sadap harus dari kiri atas ke kanan bawah, tegak
                                                lurus dengan pembuluh lateks
                                                • Sudut kemiringan irisan sadap yang paling baik 30o – 40o
                                                terhadap bidang datar untuk bidang sadap bawah. Sedangkan
                                                untuk bidang sadap atas dianjurkan sebesar 45o.
                                                • Panjang irisan sadap yang dianjurkan ½ S (irisan miring
                                                sepanjang ½ spiral).
                                                • Letak bidang sadap pada arah Timur – Barat (pada jarak antar
                                                tanaman yang pendek), hal ini bertujuan mempercepat
                                                penyadapan dan mempermudah dalam pengontrolan aliran dan
                                                tetesan lateks.
                                                • Pemasangan talang sadap 5 – 10 cm dari ujung irisan sadap
                                                bagian bawah dan mangkuk sadap dipasang pada jarak 15 – 20
                                                cm di bawah talang sadap.

PERLU DIPERHATIKAN!
•Kedalaman irisan sadap dianjurkan 1 mm – 1,5 mm dari kambium diukur menggunakan Tap Sp, Sigmat atau paku yang dipipihkan.
•Ketebalan irisan sadap yang dianjurkan 1,5 mm – 2 mm setiap penyadapan, agar pohon dapat disadap selama 25 – 30 tahun.
•Frekuensi penyadapan yang dianjurkan untuk 2 tahun pertama penyadapan panjang irisan ½ S dengan frekuensi satu kali dalam 3 hari
(d3) dan selanjutnya diubah menjadi satu kali dalam 2 hari (d2). Pada masa peremajaan, panjang irisan dan frekuensi penyadapan
dilakukan secara bebas (sadap bebas).
•Waktu penyadapan sebaiknya dilakukan se-pagi mungkin menjelang fajar, karena tekanan turgor masih tinggi sehingga jumlah lateks
yang keluar banyak dan kecepatan alirannya juga lebih tinggi. Tekanan turgor akan berkurang bila hari semakin siang. Idealnya waktu
penyadapan dilakukan jam 05.00 – 07.30 (Junaidi dan Kuswanhadi, 2009).
DIVISI II (KARET)
1. Persiapan Lahan (manual) dengan penebangan
   pohon, pembajakan areal, rumpuk/ngayap akar,
   pengaruan
2. Pengajiran dengan jarak 6 m x 3 m
3. Pola tanam, ukuran lubang 40 cm x 40 cm x 40 cm
4. Pemeliharaan pada TBM

PEREMAJAAN (REPLANTING)
Tanaman Karet Tua Tahun Tanam 1979 seluas 87,33 ha
Nilai Ekonomis Kayu Karet
PERAN TANAMAN KARET TERHADAP ISU
        PEMANASAN GLOBAL

•   Karet memiliki kanopi yang lebih lebar dan
    permukaan hijau daun yang luas
•   1 Batang pohon karet menyerap CO2 antara
    20 – 36 gr / hari
•   Pendugaan Kandungan Karbon dan Biomassa
    Klon GT 1 dan RRIM 100 di kebun Divisi II
•   Metode penentuan, pengukuran sampel
•   Analisis Kadar Karbon
                                   100 – (kadar abu + kadar air)
    Persentase C organik     =
                                       Faktor van biemelen
                                   berat 105oC
    Kadar air (% air)        =                         x 100%
                                   berat contoh
    Kadar abu                =   berat 550oC
    Faktor van biemelen      =   58% = 1,724


•   Hasil dalam tabel total kandungan karbon
        Klon                      C Organik (kg)
                          1 pohon          1 ha (500 pohon)
      RRIM 600             738,63              369313,37
        GT 1               574,06              287028,93
DIVISI III (KARET)
1. Penyadapan
2. Pemeliharaan TM (pengendalian gulma,
   pengendalian hama dan penyakit)
3. Mengamati pengumpulan Latek di TPH 7
4. Mengamati pengumpulan lum tanah
DIVISI IV (SAWIT)
1. Pemeliharaan TBM dan TM                                                DIVISI V (SAWIT)
2. Pemupukan                                Persiapan lahan (pengukuran kedalaman rawa),
3. Pemangkasan daun dan Kastrasi bunga   taksasi, pendodosan buah sawit, pemeliharaan TM
4. Taksasi buah
5. Pendodosan
DIVISI PABRIK
Pengolahan Karet Remah
1. Pembuatan Crepe dengan DEORUB
2. BOKAR (Lum mangkok, Slab tipis, Blanket, Sit
    angin /USS, Sit asap /RSS, Lateks pekat
PENGOLAHAN LIMBAH (Zero waste) dengan
menggunakan bak penampung melalui tahap
penyaringan berulang antar bak sehingga limbah
tidak menyebabkan dampak negatif terhadap
lingkungan sekitar.
KEGIATAN YANG DIIKUTI
• Pelatihan Budidaya Tanaman Karet
• Pelatihan Penyadapan, Pengolahan dan Pemasaran BOKAR
• Kunjungan Studi Lapang ke PT. BADJA BARU (Pengolahan Karet Remah dan
  Pabrik DEORUB), PT. PN VII Unit Usaha MUSI LANDAS (Pengolahan RSS
  (Ribbed Smoked Sheet), PT. TJAKRAWALA SEMBAWA (Pengolahan Lateks
  Pekat)
• Partisipasi dalam berbagai agenda kegiatan di Balai Penelitian Sembawa
  (Kunjungan kerja, Seminar, Diskusi, dsb)
MASALAH YANG DIAMATI
• Pemerintah dalam melaksanakan PERATURAN MENTERI PERTANIAN
  NOMOR 38/Permentan/OT.140/8/2008 Tentang PEDOMAN PENGOLAHAN
  DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET (BOKAR) masih belum maksimal
• Partisipasi petani karet dalam menghasilkan BOKAR bersih masih minim
• Belum adamya formula yang tepat untuk penerapan Pola Kemitraan
  antara Perusahaan Perkebunan dengan Petani (pemilik lahan)

    Tinggi rendahnya tingkat kebutuhan pasar dunia akan bahan baku karet
   dipengaruhi sinergi lembaga penelitian dan pemerintah serta masyarakat
     petani dalam upaya peningkatan mutu produksi, nilai ekonomis akan
            meningkat seiring kedisiplinan, keselarasan yang terpadu.

   Perlu pengawasan dan pengawalan yang serius dalam pembinaan pola
       manajemen perkaretan yang akan berdampak langsung terhadap
                 keberlanjutan industri karet di Indonesia.

More Related Content

What's hot (11)

Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
 
Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...
Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...
Standart oprasional prosedur dan analisis usaha pembibitan tebu dengan metode...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
0323 Sistem Intensifikasi Padi
0323 Sistem Intensifikasi Padi0323 Sistem Intensifikasi Padi
0323 Sistem Intensifikasi Padi
 
Laporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkapLaporan produksi tanaman industri lengkap
Laporan produksi tanaman industri lengkap
 
5 pembinaan padang
5 pembinaan padang5 pembinaan padang
5 pembinaan padang
 
Hasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapanganHasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapangan
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pastura
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 

Similar to OPTIMALKAN BUDIDAYA

Similar to OPTIMALKAN BUDIDAYA (20)

Diskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar KaretDiskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar Karet
 
Presentasi kl
Presentasi klPresentasi kl
Presentasi kl
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karet
 
M14-TPTJ SBK.ppt
M14-TPTJ SBK.pptM14-TPTJ SBK.ppt
M14-TPTJ SBK.ppt
 
Andri Natanael Ketaren Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Laporan SawitAndri Natanael Ketaren Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Laporan Sawit
 
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan SawitAndri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
 
Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah Teknologi UT padi sawah
Teknologi UT padi sawah
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagung
 
Teknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagungTeknik budidaya jagung
Teknik budidaya jagung
 
BMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfBMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdf
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
 
agroforestri.pptx
agroforestri.pptxagroforestri.pptx
agroforestri.pptx
 
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptxPPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
PPT kelompok 2 MINGGU KE 3.pptx
 
penanaman bibit kelapa sawit
penanaman bibit kelapa sawitpenanaman bibit kelapa sawit
penanaman bibit kelapa sawit
 
Inovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiInovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelai
 
Comdev Csr Morowali R
Comdev Csr Morowali RComdev Csr Morowali R
Comdev Csr Morowali R
 
Mina padi
Mina padi Mina padi
Mina padi
 
Rktm kp karang agung
Rktm kp karang agungRktm kp karang agung
Rktm kp karang agung
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
PPT FIELD LEARNING 2.pdf
PPT FIELD LEARNING 2.pdfPPT FIELD LEARNING 2.pdf
PPT FIELD LEARNING 2.pdf
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

OPTIMALKAN BUDIDAYA

  • 1. Pengenalan: Budidaya Tanaman Karet (Hevea Brasilliensis) Oleh: Aprizal Alamsyah BALAI PENELITIAN SEMBAWA PUSAT PENELITIAN KARET
  • 2. BALAI PENELITIAN SEMBAWA  SK Menteri Pertanian Nomor: 789/KPTS/9/1982 tanggal 01 April 1982 VISI Menjadi lembaga penelitian, pengembangan dan pelayanan terkemuka, mandiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan usaha agribisnis karet nasional yang berdaya saing tinggi, menyejahterakan, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. MISI - Menghasilkan inovasi, merekayasa dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan bagi pengembangan sistem dan usaha agribisnis karet untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional - Memasyarakatkan secara intensif inovasi teknologi hasil penelitian kepada pengguna - Mendorong peningkatan kinerja industri berbasis karet di dalam negeri, melalui introduksi inovasi teknologi serta pelayanan yang proaktif - Mendorong terciptanya industri berbasis karet yang ramah lingkungan guna mempertahankan kelestarian agroindustri dan - Melakukan upaya-upaya untuk mempertahankan kemandirian institusi secara finansial melalui kegiatan usaha yang berbasis pada kompetensi
  • 3. (HEVEA BRASILLIENSIS) • Populasi Wickham dan non Wickham dan spesies hevea lainnya • Indonesia penghasil karet alam terbesar di dunia • Luas lahan karet mencapai 3 – 3,5 juta ha (terluas di dunia) REKOMENDASI KLON KARET ANJURAN • Klon penghasil lateks. Klon yang termasuk di kelompok ini IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 330, dan PB 340. • Klon penghasil lateks dan kayu, antara lain RRIC 100, IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR 107, dan IRR 119. • Klon anjuran untuk batang bawah. Klon kelompok ini antara lain AVROS 2037, GT 1, BPM 24, PB 260, RRIC 100, dan PB 330.
  • 4. DIVISI PEMBIBITAN 1. Pembangunan Batang Bawah (persiapan lahan, penanganan benih, penyemaian benih, penanaman kecambah, pemeliharaan) 2. Pembangunan Kebun Entres (penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengepakan entres) 3. Pembuatan Bahan Tanam (okulasi) stum mata tidur, stum mini, bibit polibeg dan stum tinggi
  • 5. Tenaga Kerja Kebun Percobaan terdiri atas: HL = Harian Lepas BT = Bulanan Tetap Lama Jam Kerja mulai pukul 06.00 s/d 13.00 dengan upah Rp. 50.250,-/ HK
  • 6. DIVISI I (KARET) Pemeliharaan TBM (penyulaman, pembuangan tunas palsu dan tunas cabang, perangsangan percabangan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan)
  • 7. PENYADAPAN Tanaman mencapai matang sadap pada umur 4 – 5 tahun (dengan lilit batang 40 – 47 cm). Matang sadap kebun ditentukan dengan mengukur lilit batang semua tanaman dan apabila lilit batang ≥ 45 cm telah mencapai ≥ 60 % dari jumlah luas kebun, maka sudah siap dilakukan penyadapan. • Tinggi bukaan sadap pertama 130 cm dari tautan okulasi • Arah irisan sadap harus dari kiri atas ke kanan bawah, tegak lurus dengan pembuluh lateks • Sudut kemiringan irisan sadap yang paling baik 30o – 40o terhadap bidang datar untuk bidang sadap bawah. Sedangkan untuk bidang sadap atas dianjurkan sebesar 45o. • Panjang irisan sadap yang dianjurkan ½ S (irisan miring sepanjang ½ spiral). • Letak bidang sadap pada arah Timur – Barat (pada jarak antar tanaman yang pendek), hal ini bertujuan mempercepat penyadapan dan mempermudah dalam pengontrolan aliran dan tetesan lateks. • Pemasangan talang sadap 5 – 10 cm dari ujung irisan sadap bagian bawah dan mangkuk sadap dipasang pada jarak 15 – 20 cm di bawah talang sadap. PERLU DIPERHATIKAN! •Kedalaman irisan sadap dianjurkan 1 mm – 1,5 mm dari kambium diukur menggunakan Tap Sp, Sigmat atau paku yang dipipihkan. •Ketebalan irisan sadap yang dianjurkan 1,5 mm – 2 mm setiap penyadapan, agar pohon dapat disadap selama 25 – 30 tahun. •Frekuensi penyadapan yang dianjurkan untuk 2 tahun pertama penyadapan panjang irisan ½ S dengan frekuensi satu kali dalam 3 hari (d3) dan selanjutnya diubah menjadi satu kali dalam 2 hari (d2). Pada masa peremajaan, panjang irisan dan frekuensi penyadapan dilakukan secara bebas (sadap bebas). •Waktu penyadapan sebaiknya dilakukan se-pagi mungkin menjelang fajar, karena tekanan turgor masih tinggi sehingga jumlah lateks yang keluar banyak dan kecepatan alirannya juga lebih tinggi. Tekanan turgor akan berkurang bila hari semakin siang. Idealnya waktu penyadapan dilakukan jam 05.00 – 07.30 (Junaidi dan Kuswanhadi, 2009).
  • 8. DIVISI II (KARET) 1. Persiapan Lahan (manual) dengan penebangan pohon, pembajakan areal, rumpuk/ngayap akar, pengaruan 2. Pengajiran dengan jarak 6 m x 3 m 3. Pola tanam, ukuran lubang 40 cm x 40 cm x 40 cm 4. Pemeliharaan pada TBM PEREMAJAAN (REPLANTING) Tanaman Karet Tua Tahun Tanam 1979 seluas 87,33 ha Nilai Ekonomis Kayu Karet
  • 9. PERAN TANAMAN KARET TERHADAP ISU PEMANASAN GLOBAL • Karet memiliki kanopi yang lebih lebar dan permukaan hijau daun yang luas • 1 Batang pohon karet menyerap CO2 antara 20 – 36 gr / hari • Pendugaan Kandungan Karbon dan Biomassa Klon GT 1 dan RRIM 100 di kebun Divisi II • Metode penentuan, pengukuran sampel • Analisis Kadar Karbon 100 – (kadar abu + kadar air) Persentase C organik = Faktor van biemelen berat 105oC Kadar air (% air) = x 100% berat contoh Kadar abu = berat 550oC Faktor van biemelen = 58% = 1,724 • Hasil dalam tabel total kandungan karbon Klon C Organik (kg) 1 pohon 1 ha (500 pohon) RRIM 600 738,63 369313,37 GT 1 574,06 287028,93
  • 10. DIVISI III (KARET) 1. Penyadapan 2. Pemeliharaan TM (pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit) 3. Mengamati pengumpulan Latek di TPH 7 4. Mengamati pengumpulan lum tanah
  • 11. DIVISI IV (SAWIT) 1. Pemeliharaan TBM dan TM DIVISI V (SAWIT) 2. Pemupukan Persiapan lahan (pengukuran kedalaman rawa), 3. Pemangkasan daun dan Kastrasi bunga taksasi, pendodosan buah sawit, pemeliharaan TM 4. Taksasi buah 5. Pendodosan
  • 12. DIVISI PABRIK Pengolahan Karet Remah 1. Pembuatan Crepe dengan DEORUB 2. BOKAR (Lum mangkok, Slab tipis, Blanket, Sit angin /USS, Sit asap /RSS, Lateks pekat
  • 13. PENGOLAHAN LIMBAH (Zero waste) dengan menggunakan bak penampung melalui tahap penyaringan berulang antar bak sehingga limbah tidak menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
  • 14. KEGIATAN YANG DIIKUTI • Pelatihan Budidaya Tanaman Karet • Pelatihan Penyadapan, Pengolahan dan Pemasaran BOKAR • Kunjungan Studi Lapang ke PT. BADJA BARU (Pengolahan Karet Remah dan Pabrik DEORUB), PT. PN VII Unit Usaha MUSI LANDAS (Pengolahan RSS (Ribbed Smoked Sheet), PT. TJAKRAWALA SEMBAWA (Pengolahan Lateks Pekat) • Partisipasi dalam berbagai agenda kegiatan di Balai Penelitian Sembawa (Kunjungan kerja, Seminar, Diskusi, dsb)
  • 15. MASALAH YANG DIAMATI • Pemerintah dalam melaksanakan PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 38/Permentan/OT.140/8/2008 Tentang PEDOMAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET (BOKAR) masih belum maksimal • Partisipasi petani karet dalam menghasilkan BOKAR bersih masih minim • Belum adamya formula yang tepat untuk penerapan Pola Kemitraan antara Perusahaan Perkebunan dengan Petani (pemilik lahan) Tinggi rendahnya tingkat kebutuhan pasar dunia akan bahan baku karet dipengaruhi sinergi lembaga penelitian dan pemerintah serta masyarakat petani dalam upaya peningkatan mutu produksi, nilai ekonomis akan meningkat seiring kedisiplinan, keselarasan yang terpadu. Perlu pengawasan dan pengawalan yang serius dalam pembinaan pola manajemen perkaretan yang akan berdampak langsung terhadap keberlanjutan industri karet di Indonesia.

Editor's Notes

  1. H.A. Wickham pada 1876 mendatangiTapajozdidaerahaliransungai Amazon.Populasi Wickham > 800 genotipeNon Wickham > 8.000 genotipe (eksplorasi Brazil 1981)Sebelum PD II hinggatahun 1956 Indonesia sebagainegarapenghasilkaretalamterbesardidunia.
  2. Kedalamanirisansadapdianjurkan 1 mm – 1,5 mm darikambiumdiukurmenggunakan Tap Sp, Sigmatataupaku yang dipipihkan.Ketebalanirisansadap yang dianjurkan 1,5 mm – 2 mm setiappenyadapan, agar pohondapatdisadapselama 25 – 30 tahun.Frekuensipenyadapan yang dianjurkanuntuk 2 tahunpertamapenyadapanpanjangirisan ½ S denganfrekuensisatu kali dalam 3 hari (d3) danselanjutnyadiubahmenjadisatu kali dalam 2 hari (d2). Padamasaperemajaan, panjangirisandanfrekuensipenyadapandilakukansecarabebas (sadapbebas).Waktupenyadapansebaiknyadilakukan se-pagimungkinmenjelangfajar, karenatekananturgormasihtinggisehinggajumlahlateks yang keluarbanyakdankecepatanalirannyajugalebihtinggi. Tekananturgorakanberkurangbilaharisemakinsiang. Idealnyawaktupenyadapandilakukan jam 05.00 – 07.30 (JunaididanKuswanhadi, 2009).
  3. Lahanuntukperkebunankaretdapatberasaldarihutansekunder, semakbelukarataulahanalang-alang. Pembukaanlahanhutansekunderdansemakbelukardapatdilakukansecara manual (penebangan), sedangkanuntuklahanalang-alangdilakukanpenebasanjenisgulmasemakberkayudandianjurkanpenyemprotandenganmenggunakanherbisida. Persiapantanamsebaiknyadilakukan 1 (satu) bulansebelumpenanaman, diantaranyapemancanganajirdanmenentukanvariasikerapatanjaraktanam yang disesuaikanlokasi. Pengajirandilakukandenganjaraktanam 6 m x 3 m sehinggadiperoleh 500 – 600 pohonuntuksatuhektarlahan. Ajirberfungsidalammempermudahdalampembuatanlubangtanamsehinggadidapatlubangtanam yang lurus. Adapunbeberapahal yang harusdiperhatikan, antara lain:Polatanampagarpadalahandatardengankemiringan 10 %, dilakukanpengajiran 6 m arah Utara – Selatan dan 3 m arahTimur – Barat; adanyaperencanaantanamansela yang tepat agar persainganmataharidapatteratasi;Polatanammenurutkonturpadalahan miring 10 – 25 %, pengendalianancamanerosidenganterasbersambungdanmenentukanajirterasdenganmemasangajirdenganjaraktanam 3 m padateras yang dibuat;Pembuatanlubangtanamdenganberpedomanpadaajir yang sudahditentukan, membuatlubangpadasisiajirdenganjarak 20 cm, tanahgaliantop soil dansub soilharusdipisahkan;Ukuranlubangtanam 40 cm x 40 cm x 40 cm untukbibithasilokulasistummatatidur, stum mini danbibitpolibeg, sedangkanlubangdenganukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm untukstumtinggi.