2. REHABILITASI & REKLAMASI LAHAN
Rehabilitasi upaya
pemulihan ke keadaan
semula
Pemulihan Kualitas Tanah
Parameter:
• Sifat fisik (BV, Pori Aerase,
Tebal tanah atas)
• Sifat kimia (pH, BO, P, KTK)
• Biologi Tanah Aktifitas &
Populasi MO, Produksi CO2)
Reklamasi upaya
memperluas lahan
pertanian dengan
memanfaatkan areal yang
semula tidak
berguna/belum
dimanfaatkan
• Pemanfaatan Tanah
Terlantarkan
• Pemulihan tanah terdegrasi
berat, lahan bekas tambang,
tertimbun lahar gunung,
tertimbun lumpur tsunami.
3. Teknik Rehabilitasi & Reklamasi Lahan
Teknik Rehabilitasi:
• Pengelolaan BO mulsa
horizontal, mulsa vertikal,
pupuk organik
• Pencegahan erosi
Mekanik (terassering), soil
conditioner (amandemen
tanah), pengelolaan
vegetasi (strip cropping,
alley cropping, multi
cropping)
Erosi ≤ Edp
Teknik Reklamasi:
• Penghijauan tanaman
pohon permanen
• Penanaman tanaman
penutup tanah (cover crops)
• Penanaman vegetasi pionir
(Alang-alang, Vetiver)
• Hedgerow (tanaman pagar)
• Pemberian bahan
amandemen
Budidaya tanaman
10. Reklamasi (Revegetasi) Lahan Bekas Tambang Batubara
Menggunakan Vegetasi Komoditi Hutan Unggulan
Dengan Inokulasi Isolat Lokal Mikoriza (CMA) dan
Bakteri Fiksasi Nitrogen (Azotobacter)
(Anwar, G., Hasanudin, H.Bustamam. 2004. Jurusan KehutananFakultas
PertanianUniversitas Bengkulu
Sumber isolat CMA
C0 = tanpa perlakuan
C1 = isolat dari pohon surian (ingul)
C2 = isolat dari pohon gmelina
C3 = isolat dari pohon durian
C4 = isolat dari pohon akasia
Sumber isolat azotobacter
A0 = isolat dari pohon surian (ingul)
A1 = isolat dari pohon gmelina
A2 = isolat dari pohon durian
Jenis tanaman
J1 = surian/ingul (Toona sureni)
J2 = gmelina/jati putih (Gmelina arborea Roxb)
J3 = durian (Durio zibethinus)
11.
12. Tahapan Penelitian :
1. Persiapan media semai
2. Isolasi isolat CMA dan
Azotobacter
(identifikasi)
3. Perbanyakan inokulum
4. Perkecambahan dan
persemaian
5. Inokulasi CMA dan
azotobacter
6. Persiapan lahan tanam
7. Pengajiran
8. Pembuatan lubang
tanam
9. Pengapuran
10.Transplanting
11.Pengukuran variabel
penelitian
12.Analisis data
16. F hitung
Variabel CMA Azoto-
bacter
Inter-
aksi
Tinggi
tanaman
3,973 * 31,099 ns 1,430 ns
Diameter
batang
2,086 ns 0,245 ns 2,989 *
Jumlah
daun
1,515 ns 0,973 ns 2,101 *
17. 1. Tanaman surian dan gmelina mampu
hidup di lahan bekas tambang
batubara dengan persentase hidup
100%. Tanaman durian tidak dapat
diintroduksi langsung ke lahan bekas
penambangan batubara
2. Tanaman yang diinokulasikan dengan
CMA dan Azotobacter
pertumbuhannya lebih baik
dibandingkan tanaman yang tidak
diinokulasikan.
27. Program kerjasama percontohan reklamasi terpadu
di TN. 2.39, A. Nyatoh
Sayur-sayuran
Palawija/ Jagung Manis
Kawasan Bekas Tambang
Lahan daratan Kolong
Penggemukan sapi/ sarana kompos
Kelapa sawit
Rumput gajah disela-sela
tanaman mangga
Nanas
Ketimun
28. Reklamasi Lahan Bekas Tambang Galian C untuk
Budidaya Pembesaran Bibit Ikan:
Nila (Oreochromis niloticus)
Lele dumbo (Clarias gariepinus), dan
Patin (Pangasius hipothalmus)
N
o.
Uraian Penggunaan Harga Satuan (Rp.) Jumlah (Rp.)
1. Jaring nilon halus 32 m2 31.250,- 1.000.000,-
2. Drum bekas 4 buah 80.000,- 320.000,-
3. Bambu 4 batang 5.000,- 20.000,-
4. Tali, kawat, dan lain-lain - 50.000,-
5. Ongkos tukang - 500.000,-
Jumlah
(Satu juta delapan ratus sembilan puluh ribu
rupiah)
1.890.000,-
Biaya pembuatan per unit keramba
29. Uraian Bibit Ikan
Nila
Bibit Ikan
Lele
Bibit Ikan
Patin
Rata-rata
Bobot awal (g)
Bobot setelah 30 hari (g)
2,5
10,3
2,0
10,7
2,2
10,2
2,23
10,4
Pertambahan bobot 7,8 8,7 8,0 8,17
Persen (%) pertambahan bobot 312 435 364 370
Pertambahan Bobot Bibit Ikan selama 30 hari (10 Oktober-19 Nopmeber 2008
30. Uraian Modal (Rp) Penjualan
(Rp)
Keuntungan
(Rp)
1. Pembelian bibit ikan 1000 ekor/keramba @Rp.
200,-per ekor
200.000,- -
2. Biaya pakan Rp. 5.000,-/ keramba/hari selama
30 hari
150.000,- -
3. Biaya pemeliharaan Rp. 50.000,-/keramba 50.000,- -
4. Jumlah modal (A) 400.000,-
5. Penjualan bibit ikan setelah 30 hari @Rp.500,-
per ekor (B)
- 500.000,-
6. Selisih penjualan dikurangi modal (B-A) - - 100.000,-
ANALISIS USAHA
31. • Budidaya pembesaran bibit ikan lele dumbo, ikan patin dan ikan nila pada
keramba di waduk bekas galian C memiliki pertambahan bobot >300% selama 30
hari.
• Pertumbuhan bibit ikan lele dumbo dan patin lebih sesuai pada air waduk bekas
galian C dibandingkan pertumbuhan bibit ikan nila (air tidak mengalir).
• Keuntungan yang diperoleh dari usaha pembesaran bibit ikan pada waduk bekas
galian C mencapai Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) per keramba per bulan.
• Modal pembuatan keramba dapat ditutupi (dikembalikan) setelah 1,6-2,0 tahun.