Dokumen ini membahas tentang pentingnya memahami kebutuhan masyarakat, pembina, dan peserta didik dalam kepramukaan. Pemahaman terhadap kondisi sosial, ekonomi, aspirasi masyarakat, kondisi dan kebutuhan kaum muda serta pembina diperlukan untuk menyusun program kegiatan yang sesuai. Pelatih pembina pramuka dituntut untuk memahami hal tersebut agar dapat menyelenggarakan kegiatan kep
1. BS - D - A.4
MEMAHAMI KEBUTUHAN MASYARAKAT,
DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PEMBINA
I. PENDAHULUAN
1. Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan di luar sekolah dan
di luar kelurga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi
muda, menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
serta Sistem Among yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.
2. Pendidikan dalam kepramukaan ialah proses pembinaan potensi peserta didik
sepanjang hayat yang berkesinambungan yang sasarannya menjadikan
mereka sebagai manusia yang mandiri, peduli, bertanggungjawab dan
berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat. Sehubungan dengan hal
tersebut Pembina Pramuka menempatkan dirinya sebagai mitra didik yang
dengan penuh tanggung jawab bersikap dan berprilaku berdasarkan:
Cinta kasih, kejujuran, keadaan, kepantasan,
keprasahajaan/kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa
kesetiakawanan sosial memperhatikan perkembangan peserta
didiknya.
3. Kepramukaan merupakan sistem pendidikan. Oleh karena itu keberhasilan
kepramukaan tergantung dari keterpautan aktivitas faktor-faktor yang ada
didalamnya, ialah:
a. Peserta didik/kaum muda dengan kegiatannya yang menarik, menantang
dan menyenangkan.
b. Pembina Pramuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode
Kepramukaan dan Sistem Amongnya, serta dengan ketekunannya,
kesabarannya dan kemampuannya memberikan dukungan atas
keberhasilan kegiatan peserta didik.
c. Orang tua/masyarakat sebagai unsur penunjang kegiatan menuju
kesuksesan.
II. MATERI POKOK
1. Bagi seorang Pelatih Pembina Pramuka memahami kebutuhan masyarakat,
pembina dan peserta didik mempunyai suatu keharusan agar mereka
memiliki pengetahuan yang mendasar tentang kebutuhan dan aspirasi
mereka, sebagai modal penyusunan perencanaan kegiatan yang berupa
perangkat lunak, perangkat keras maupun pelaksanaannya.
2. Memahami Masyarakat.
a. Kondisi masyarakat diantaranya berkaitan dengan:
1) situasi sosial budayanya
Lemdikanas, KPD 21
2. 2) situasi kehidupan/ekonominya
3) penghidupan masyarakat
4) tingkat pendidikannya
5) agama
6) lingkungan
b. Aspirasi/kebutuhan masyarakat: diantaranya berkaitan dengan:
1) kelestarian masyarakat
2) kerukunan masyarakat
3) hidup bergotong royong
4) keamanan masyarakat
5) kebersihan lingkungan
6) kesehatan masyarakat
7) usaha rumah tangga/kewirausahaan
8) pendidikan untuk anak mereka
9) lapangan kerja
10) kehidupan beragama
11) kelancaran transportasi dan komunikasi
12) kesejahteraan masyarakat
13) pertumbuhan penduduk
14) kehidupan perekonomian kekeluargaan (koperasi)
15) teknologi tepat guna
3. Memahami kebutuhan dan aspirasi kaum muda
a. Kondisi kaum muda yang perlu dipahami, ialah bagaimana:
1) kesehatan dan kesegaran jasmaninya
2) kecerdasan, ketangkasan dan keterampilannya
3) sifat dan wataknya
4) minat dan bakatnya
5) sikap, perilaku dan perbuatannya
6) latar belakang pendidikan
7) latar belakang kehidupan ekonomi keluarganya
8) cita-citanya
9) kegiatan yang mereka senangi
10) hal-hal yang mereka tidak sukai
b. Kebutuhan kaum muda/peserta didik
Dari pemahaman atas keadaan/kondisi peserta didik sebagaimana
tersebut diatas dapat diperoleh kebutuhan apa yang mereka harapkan
diantaranya:
1) pembinaan watak, pegembangan bakat, minat dan kemampuan
2) pembinaan dan pengembangan kesehatan jasmani maupun
rohaninya
3) peningkatan pengetahuan, keterampilan, kecerdasan dan
ketangkasannya
4) suasana kekeluargaan, kegembiraan dan solidaritas
5) pengembangan kepemimpinan
6) mengefektifkan fungsi-fungsi berfikir
- memperluas persepsi
- mengganti sudut pandang
- memecahkan masalah
- melacak peluang
22
3. - menghasilkan ide-ide
- menilai
- menarik kesimpulan
- mengambil keputusan
- membuat rencana
- merancang
- mengerti situasi
- menanggulangi konflik
- menumbuhkan toleransi
7) bergiat di alam terbuka
8) keterampilan manajerial, keterampilan kepramukaan dan
keterampilan teknologi
9) pemberian kesempatan untuk maju dan berprestasi
4. Memahami kondisi Pembina Pramuka dan Kebutuhan
a. Kondisi Pembina Pramuka
Saat ini dapat dikatakan bahwa kegiatan kepramukaan sebagian besar
berpangkalan di sekolah, dalam hal ini kondisi Pembina Pramuka dapat
dilihat dari:
1) jumlah Pembina Pramuka apakah sebanding dengan peserta
didiknya (rasio ideal 1:10)
2) adakah spesialisasi dalam pembinaan (S,G,T,D)
3) bagaimana mereka dalam melaksanakan peran dan
tanggungjawabnya sebagai mitra peserta didik, baik dalam
penyelenggaraan maupun pengelolaan satuan
4) keadaan pembina pramuka puteri
5) kualitas/mutu pembina
6) bagaimana tingkat kesukarelaan, semangat maupun kesadarannya
dalam penyelenggaraan kepramukaan
7) adakah kendala-kendala dalam melaksanakan tugas sebagai
Pembina Pramuka
b. Kebutuhan Pembina Pramuka
Atas dasar kondisi Pembina Pramuka sebagaimana tersebut diatas, serta
agar dapat memerankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik,
dibutuhkan adanya:
1) peningkatan pengetahuan, kemampuan, keterampilan lewat
pendidikan/pelatihan/kursus-kursus Pembina Pramuka (KMD,
KML, KPD, KPL, Kursus Pamong SAKA, dll)
2) keterlibatan mereka dalam penyelenggaraan kegiatan (Karang
Pamitran, Pesta Siaga, Jambore, PW dll)
3) pembinaan jiwa kesukarelaan, semangat dan dedikasinya
4) adanya media untuk pengembangan serta penyaluran minat dan
bakatnya
5) adanya pengakuan dan penghargaan atas darma baktinya dalam
Gerakan Pramuka
III. PENUTUP
1. Tugas dan tanggung jawab Pembina Pramuka dalam menyelenggarakan
kegiatan kepramukaan yang dapat mengembangkan ketahanan
mental/spiritual/moral, pisik, intelektual, dan sosial yang pada akhir
kegiatannya akan terdidik sebagai insan-insan yang mandiri, peduli,
bertanggungjawab dan berpegang teguh pada komitmen yang ada.
Lemdikanas, KPD 23
4. Tugas dan tanggung jawab tersebut akan dapat terwujud bila Pembina
Pramuka mampu mensinergikan unsur-unsur kepramukaan ialah:
a. Program kegiatan peserta didik yang modern-bermanfaat-taat pada
Kode Kehormatan Pramuka, yang disusun sesuai dengan aspirasi
peserta didik.
b. Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode dan Sistem Among
c. Peserta didik sebagai subyek pendidikan dan pembina sebagai mitra
didik
d. Masyarakat dan orang tua peserta didik
2. Pelatih Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
agar penyelenggaraan kepramukaan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,
pemahaman atas kondisi dan kebutuhan Peserta Didik, Pembina
Pramuka dan Masyarakat sangat diperlukan guna menyusun perencanaan
kegiatan seperti: Karang Pamitran, Pelatihan Keterampilan Kepramukaan,
Kursus Pembina Pramuka Mahir, Kursus Pomong SAKA, Pelatihan
Kewirausahaan dll, dalam upaya memenuhi kebutuhan Pembina Pramuka
maupun peserta didik.
KEPUSTAKAAN:
1. AD & ART Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 34 Th 1999 dan Kep.KaKwarnas
No. 107 Th 1999). Kwarnas. Jakarta, 1999.
2. Bahan Pokok KPL 5, 1988
3. The Essential Characteristics of Scouting, WOSM 1999
4. Scouting: An Educational System, WOSM. 1998.
24