SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Topik 11
Larik/Array
Algoritma & Struktur Data
PS. Manajemen Informatika
Sub Topik
1. Konsep Larik
2. Deklarasi Larik
3. Cara Mengacu Larik
4. Pemrosesan Larik
Tujuan
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa diharapkan mampu membuat algoritma
dengan larik
Tujuan Instruksional Khusus :
 Mahasiswa mampu memahami konsep larik
 Mahasiswa mampu membuat deklarasi larik dan
mengacu larik
 Mahasiswa mampu membuat algoritma untuk
pemrosesan larik
Konsep Larik
 Larik adalah struktur data yang menyimpan sekumpulan
elemen yang bertipe sama, setiap elemen diakses langsung
melalui indeksnya
 Larik adalah struktur data yang statik, artinya jumlah elemen
larik harus sudah diketahui sebelum program dieksekusi
 Jumlah larik tidak dapat diubah selama pelaksanaan program
 Indeks larik haruslah tipe data yang memiliki keterurutan
misalnya integer atau karakter
• Sebuah larik A dengan 8 buah elemen dibayangkan
sebagai sekumpulan kotak yang terurut
• Tiap kotak pada larik diberi indeks 1, 2, 3, …, 8
• Setiap elemen larik ditulis dengan notasi :
A[1], A[2], A[3], A[4], A[5], A[6], A[7], A[8]
• Angka didalam tanda siku menyatakan indeks larik
 Setiap elemen larik menyimpan sebuah nilai, misalnya A[1] =
158
Deklarasi Larik
 Mendeklarasikan larik berarti :
• Mendefinisikan banyaknya elemen larik (ukuran larik)
• Mendefinisikan tipe elemen larik
 Contoh pendeklarasian larik
1. Sebagai Peubah
Misalkan :
A adalah larik yang berukuran 50 buah elemen yang
bertipe integer. Indeks larik dimulai dari 1.
NamaMhs adalah larik yang berukuran 10 buah elemen
yang bertipe string. Indeks larik dimulai dari 1.
NilUjian adalah peubah larik yang berukuran 75 buah
elemen yang bertipe real. Indeks larik dimulai dari 0.
Cara mendefinisikannya :
A : array[1..50] of integer
NamaMhs : array[1..10] of string
NilUjian : array[0..74] of real
2. Sebagai Tipe Bentukan
Misalkan LarikInt didefinisikan sebagai nama sebuah
peubah tipe baru untuk larik yang bertipe integer.
Ukuran larik adalah 100 buah elemen. Sedangkan A
adalah sebuah peubah yang bertipe LarikInt.
Cara mendefinisikannya :
type LarikInt : array[1..100] of integer
A: LarikInt
3. Mendefinisikan ukuran larik sebagai sebuah konstanta
Misalkan LarikInt didefinisikan sebagai nama sebuah
peubah tipe baru untuk larik yang bertipe integer.
Ukuran larik adalah 100 buah elemen yang dinyatakan
sebagai konstanta. Sedangkan A adalah sebuah peubah
yang bertipe LarikInt.
Cara mendefinisikannya :
const Nmaks = 100
type LarikInt : array[1..Nmaks] of integer
A: LarikInt
Cara Mengacu Larik
 Elemen larik diacu melalui indeksnya
 Nilai indeks harus terdefinisi
 Contoh cara mengacu elemen larik :
A[4] {mengacu elemen keempat dari larik A}
NamaMhs[2] {mengacu elemen kedua dari larik NamaMhs}
A[i] {mengacu elemen ke-i dari larik A, asalkan nilai
i sudah terdefinisi}
NamaMhs[i+1] {asalkan nilai I sudah terdefinisi}
 Contoh manipulasi atau penggunaan larik :
A[4]  10 {mengisi elemen keempat dari larik A
dengan nilai 10}
NamaMhs[i]  ‘Achmad’ {mengisi elemen ke-i dari larik amaMhs
dengan string ‘Achmad’}
input(A[i])
Pemrosesan Larik
 Elemen larik tersusun secara beruntun, sehingga
elemennya diproses secara beruntun melalui indeksnya
yang terurut
 Pemrosesan dimulai dari elemen pertama larik sampai
elemen terakhir dicapai, yaitu elemen dengan indeks
terbesar
 Skema pemrosesan yang tepat untuk larik adalah
menggunakan WHILE
 Skema umum algoritma memproses larik adalah skema
mengunjungi (traversal) larik
 Jumlah elemen larik sudah diketahui di awal proses,
sehingga struktur FOR juga bisa digunakan
 Contoh :
ALGORITMA PemrosesanLarik
{ Skema pemrosesan larik secara beruntun }
DEKLARASI
const Nmaks = 100
type LarikInt : array[1..Nmaks] of integer
A : LarikInt
i : integer
DESKRIPSI:
for i  1 to Nmaks do
{pemrosesan terhadap A[i]}
endfor
Ukuran Efektif Larik
 Ukuran efektif larik adalah banyaknya elemen larik yang
dipakai
 Ukuran ini dicatat didalam nama peubah tertentu,
misalnya n
 Contoh :
DEKLARASI
const Nmaks = 100
type LarikInt : array[1..Nmaks] of integer
A : LarikInt
n : integer
Inisialisasi Larik
1. Menginisialisasi elemen-elemen larik dengan nilai 0
PROCEDURE InisDengan0 (output A : LarikInt, input n : integer)
{ Menginisialisasi setiap elemen larik A[1..n] dengan nol }
{ K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif larik, nilainya terdefinisi }
{ K. Akhir : seluruh elemen larik A bernilai 0 }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
for i  1 to n do
A[i]  0
endfor
2. Menginisialisasi setiap elemen larik ke-i dengan nilai i
PROCEDURE InisDengan (output A : LarikInt, input n : integer)
{ Menginisialisasi setiap elemen A[i] dengan nilai i = 1, 2, …, n}
{ K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif larik, nilainya terdefinisi }
{ K. Akhir : A[1] = 1, A[2] = 2, …, A[n] = n }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
for i  1 to n do
A[i]  i
endfor
Pengisian Elemen Larik
1. Jumlah elemen efektif ditentukan di awal
PROCEDURE BacaLarik1(output A : LarikInt, input n : integer)
{ Mengisi elemen-elemen larik A[1..n] dengan pembacaan }
{ K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif larik, nilainya terdefinisi }
{ K. Akhir : setelah pembacaan, seluruh elemen larik A berisi nilai-nilai
yang dibaca dari piranti masukan }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
for i  1 to n do
input(A[i])
endfor
2. Jumlah elemen efektif baru diketahui di akhir pembacaan
(versi 1)
PROCEDURE BacaLarik2(output A : LarikInt, input n : integer)
{ Mengisi elemen-elemen larik A[1..n] dengan pembacaan }
{ K. Awal : sembarang }
{ K. Akhir : sebanyak n buah elemen larik A berisi nilai-nilai yang dibaca; n
berisi jumlah elemen larik yang diisi }
DEKLARASI
jawab : char
DESKRIPSI
n  0
repeat
n  n + 1
input(A[n])
output(‘Lagi?(y/t)’)
input(jawab)
until (jawab = ‘t’)
3. Jumlah elemen efektif baru diketahui di akhir pembacaan
(versi 2)
PROCEDURE BacaLarik3(output A : LarikInt, input n : integer)
{ Mengisi elemen-elemen larik A[1..n] dengan pembacaan }
{ K. Awal : sembarang }
{ K. Akhir : sebanyak n buah elemen larik A berisi nilai-nilai yang dibaca; n
berisi jumlah elemen larik yang diisi }
DEKLARASI
x : integer
DESKRIPSI
n  0
input(x)
while x ≠ 9999 do
n  n + 1
A[n]  x
input(x)
endwhile
Mencetak Elemen Larik
 Isi elemen larik dicetak ke piranti dengan pernyataan write
 Elemen larik dicetak satu per satu mulai dari elemen
pertama sampai elemen ke-n
PROCEDURE CetakLarik(input A : LarikInt, input n : integer)
{ Mencetak elemen-elemen larik A[1..n] }
{ K. Awal : n berisi jumlah elemen larik yang dipakai. Elemen-elemen larik
A sudah terdefinisi }
{ K. Akhir : elemen-elemen larik A tercetak }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
for i  1 to n do
output(A[i])
endfor
Mencari Nilai Maksimum
1. Versi 1
PROCEDURE CariMaks1(input A : LarikInt, input n : integer, output
maks : integer)
{ Mencari elemen terbesar didalam larik A[1..n] }
{ K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik A[1..n]
sudah terdefinisi nilainya }
{ K. Akhir : maks berisi elemen larik yang bernilai maksimum }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
maks -9999
for i  1 to n do
if A[i] > maks then
maks  (A[i])
endif
endfor
2. Versi 2
PROCEDURE CariMaks2(input A : LarikInt, input n : integer, output
maks : integer)
{ Mencari elemen terbesar didalam larik A[1..n] }
{ K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik A[1..n]
sudah terdefinisi nilainya }
{ K. Akhir : maks berisi elemen larik yang bernilai maksimum }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
maks  A[1]
for i  2 to n do
if A[i] > maks then
maks  (A[i])
endif
endfor
3. Versi 3
PROCEDURE CariMaks3(input A : LarikInt, input n : integer, output
IdxMaks : integer)
{ Mencari elemen terbesar didalam larik A[1..n] }
{ K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik
A[1..n] sudah terdefinisi nilainya }
{ K. Akhir : IdxMaks berisi indeks elemen larik yang bernilai
maksimum }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
IdxMaks  1
for i  2 to n do
if A[i] > A[IdxMaks] then
IdxMaks  i
endif
endfor
Mencari Nilai Minimum
1. Versi 1 : Nilai minimum awal = 9999
PROCEDURE CariMin1(input A : LarikInt, input n : integer, output min :
integer)
{ Mencari elemen terkecil didalam larik A[1..n] }
{ K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik
A[1..n] sudah terdefinisi nilainya }
{ K. Akhir : min berisi elemen larik yang bernilai minimum }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
min  9999
for i  1 to n do
if A[i] < min then
min  (A[i])
endif
endfor
2. Versi 2 : Nilai minimum awal = elemen pertama larik
PROCEDURE CariMin2(input A : LarikInt, input n : integer, output min :
integer)
{ Mencari elemen terkecil didalam larik A[1..n] }
{ K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik
A[1..n] sudah terdefinisi nilainya }
{ K. Akhir : min berisi elemen larik yang bernilai minimum }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
min  A[1]
for i  2 to n do
if A[i] < min then
min  (A[i])
endif
endfor
3. Versi 3 : Mencari indeks elemen larik yang bernilai
minimum
PROCEDURE CariMin3(input A : LarikInt, input n : integer, output
IdxMin : integer)
{ Mencari indeks elemen larik bernilai terkecil didalam larik A[1..n] }
{ K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik
A[1..n] sudah terdefinisi nilainya }
{ K. Akhir : IdxMin berisi indeks elemen larik yang bernilai
minimum }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
IdxMin  1
for i  2 to n do
if A[i] < A[IdxMin] then
IdxMin  i
endif
endfor
Mencari Nilai Tertentu
PROCEDURE CariX_1(input A : LarikInt, input n : integer, input x : integer,
output idx : integer)
{ Mencari posisi x didalam larik A[1..n] }
{ K. Awal : x dan elemen-elemen larik A[1..n] sudah terdefinisi nilainya }
{ K. Akhir : idx berisi indeks elemen larik A yang bernilai x. Jika x tidak
ditemukan, idx berisi dengan nilai 0 }
DEKLARASI
i  integer
DESKRIPSI
i  1
while (i < n) and (A[i] ≠ x) do
i  i + 1
endwhile
if A[i] = x then
idx  i
else
idx  0
endif
Contoh Soal
 Kasus :
Buatlah algoritma dengan larik yang menyatakan nilai
ujian, mulai indeks 1 sampai N, dan menghitung nilai
rata-rata ujian, kemudian menampilkannya di layar!
Pseudocode :
ALGORITMA Rata_Nilai;
{ Menghitung rata-rata nilai ujian dalam larik}
DEKLARASI
N, i, jumlah : integer;
rata : real;
Nilai : array [1..100] of integer;
DESKRIPSI:
input(N)
{ Membaca nilai ujian dan menyimpan di larik }
for i  1 to N do
input(Nilai[i])
endfor
{ menjumlahkan nilai ujian dalam larik }
jumlah  0
for i  1 to N do
jumlah  jumlah + Nilai[i}
endfor
{ menghitung dan mencetak rata-rata }
rata  jumlah / N
output(rata)
Rangkuman
 Larik digunakan jika mempunyai sejumlah data yang bertipe
sama, dan perlu disimpan sementara, untuk kemudian data
tersebut dimanipulasi
 Larik digunakan untuk menghindari penggunaan nama-
nama peubah yang banyak
 Instruksi pembacaan/penulisan seluruh elemen larik cukup
ditulis satu kali saja didalam sebuah konstruksi pengulangan
Latihan Soal
 Kasus 1:
Buatlah algoritma untuk mengisi elemen larik dan
menampilkan elemen larik tetapi hanya yang bernilai
genap!
 Kasus 2:
Buatlah algoritma untuk mengisi elemen larik dan
menampilkan elemen larik tetapi hanya yang kelipatan 5
atau yang kelipatan 3!
REFERENSI
1. Budi Sutedjo, Michael A.N. 2000. “Algoritma dan Teknik
Pemrograman”. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
2. Fathul Wahid. 2004. “Dasar-Dasar Algoritma dan
Pemrograman”. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
3. Rinaldi Munir, Leoni Lidya. 2002. “Algoritma &
Pemrograman Dalam Bahasa Pascal dan C Buku 1”.
Bandung: Informatika.
4. Rinaldi Munir, Leoni Lidya. 2002. “Algoritma &
Pemrograman Dalam Bahasa Pascal dan C Buku 2”.
Bandung: Informatika.

More Related Content

What's hot

Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Syafrizal
 
Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristik
Baguss Chandrass
 
Bintang
BintangBintang
Bintang
syahronirpl
 
4 rekursi
4 rekursi4 rekursi
4 rekursi
Yu Nita
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linier
Alen Pepa
 
Caesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherCaesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipher
HelmaKurniasari
 

What's hot (20)

Tranformasi untuk data tidak normal
Tranformasi untuk data tidak normalTranformasi untuk data tidak normal
Tranformasi untuk data tidak normal
 
Kumpulan program-pascal
Kumpulan program-pascalKumpulan program-pascal
Kumpulan program-pascal
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Jawaban latihan soal STRUKTUR DATA
Jawaban latihan soal STRUKTUR DATAJawaban latihan soal STRUKTUR DATA
Jawaban latihan soal STRUKTUR DATA
 
Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristik
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Syaraf TiruanJaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Syaraf Tiruan
 
Bintang
BintangBintang
Bintang
 
4 rekursi
4 rekursi4 rekursi
4 rekursi
 
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)5. Doubly Linked List (Struktur Data)
5. Doubly Linked List (Struktur Data)
 
Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3
 
Data Array
Data ArrayData Array
Data Array
 
Jaringan hebb
Jaringan hebbJaringan hebb
Jaringan hebb
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linier
 
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi   imaika penjualan komputerTugas normalisasi   imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
 
Caesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherCaesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipher
 
Laporan Kuesioner Penilaain Website
Laporan Kuesioner Penilaain WebsiteLaporan Kuesioner Penilaain Website
Laporan Kuesioner Penilaain Website
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Algoritma brute force
Algoritma brute forceAlgoritma brute force
Algoritma brute force
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Webinar Suniweb 150422 kring sök
Webinar Suniweb 150422 kring sökWebinar Suniweb 150422 kring sök
Webinar Suniweb 150422 kring sök
 
Liquidity Pyramid, Gold vs.Paper Based Financial System
Liquidity Pyramid, Gold vs.Paper Based Financial SystemLiquidity Pyramid, Gold vs.Paper Based Financial System
Liquidity Pyramid, Gold vs.Paper Based Financial System
 
Hollywood presentation
Hollywood presentationHollywood presentation
Hollywood presentation
 
PEOPLE WANT TO BE INSPIRED.......
PEOPLE WANT TO BE INSPIRED.......PEOPLE WANT TO BE INSPIRED.......
PEOPLE WANT TO BE INSPIRED.......
 
Advance guide 2
Advance guide 2Advance guide 2
Advance guide 2
 
File xpipe your modular solution
File xpipe your modular solutionFile xpipe your modular solution
File xpipe your modular solution
 
Translation services for STEM OER: the Scientix approach
Translation services for STEM OER: the Scientix approachTranslation services for STEM OER: the Scientix approach
Translation services for STEM OER: the Scientix approach
 
Career Summary
Career SummaryCareer Summary
Career Summary
 
OER: insights into a multilingual landscape - EUROCALL 2014 conference
OER: insights into a multilingual landscape - EUROCALL 2014 conference  OER: insights into a multilingual landscape - EUROCALL 2014 conference
OER: insights into a multilingual landscape - EUROCALL 2014 conference
 
KEYS TO SUCCESS AT SCHOOL AND BEYOND
KEYS TO SUCCESS AT SCHOOL AND BEYONDKEYS TO SUCCESS AT SCHOOL AND BEYOND
KEYS TO SUCCESS AT SCHOOL AND BEYOND
 
CAREER SUMMARY
CAREER SUMMARYCAREER SUMMARY
CAREER SUMMARY
 
Network Radius
Network RadiusNetwork Radius
Network Radius
 
Digital Connect 2014
Digital Connect 2014Digital Connect 2014
Digital Connect 2014
 
Karolina Grodecka – Adapt and publish OER. Legal and practical perspectives
Karolina Grodecka – Adapt and publish OER. Legal and practical perspectivesKarolina Grodecka – Adapt and publish OER. Legal and practical perspectives
Karolina Grodecka – Adapt and publish OER. Legal and practical perspectives
 
OER insights into a multilingual landscape
OER insights into a multilingual landscapeOER insights into a multilingual landscape
OER insights into a multilingual landscape
 
Topik 1 Pendahuluan
Topik 1 PendahuluanTopik 1 Pendahuluan
Topik 1 Pendahuluan
 
Mäta mer och tycka mindre. Presentation på Analyticsdagarna 2014.
Mäta mer och tycka mindre. Presentation på Analyticsdagarna 2014. Mäta mer och tycka mindre. Presentation på Analyticsdagarna 2014.
Mäta mer och tycka mindre. Presentation på Analyticsdagarna 2014.
 
Topik 12 Etika TI
Topik 12 Etika TITopik 12 Etika TI
Topik 12 Etika TI
 
Recruit.me
Recruit.meRecruit.me
Recruit.me
 
Carrier Summary
Carrier Summary Carrier Summary
Carrier Summary
 

Similar to Topik 11 Array

Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
doudomblogspot
 
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsxMinggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
IndraWahyu33
 

Similar to Topik 11 Array (20)

Logika & algo bab array
Logika & algo bab arrayLogika & algo bab array
Logika & algo bab array
 
Sd bab 2 (array)
Sd bab 2 (array)Sd bab 2 (array)
Sd bab 2 (array)
 
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
 
Array 1
Array 1Array 1
Array 1
 
Array lanjutan
Array lanjutanArray lanjutan
Array lanjutan
 
Laporan praktikum iii visual basic
Laporan praktikum iii visual basicLaporan praktikum iii visual basic
Laporan praktikum iii visual basic
 
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsxMinggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
 
Algoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.pptAlgoritma Brute Force 12345678901112.ppt
Algoritma Brute Force 12345678901112.ppt
 
Algoritma - Array
Algoritma - ArrayAlgoritma - Array
Algoritma - Array
 
Struktur data
Struktur dataStruktur data
Struktur data
 
4 queue2
4 queue24 queue2
4 queue2
 
program pencarian data dengan bahasa C
program pencarian data dengan bahasa Cprogram pencarian data dengan bahasa C
program pencarian data dengan bahasa C
 
Pertemuan V
Pertemuan VPertemuan V
Pertemuan V
 
Algoritma Array
Algoritma ArrayAlgoritma Array
Algoritma Array
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 02
 
Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1
Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1
Referensi Materi Algoritma Brute Force Bagian 1
 
Pertemuan 2 revisijan2013-mhs
Pertemuan 2 revisijan2013-mhsPertemuan 2 revisijan2013-mhs
Pertemuan 2 revisijan2013-mhs
 
Dts x dicoding #3 memulai pemrograman kotlin
Dts x dicoding #3 memulai pemrograman kotlinDts x dicoding #3 memulai pemrograman kotlin
Dts x dicoding #3 memulai pemrograman kotlin
 
Modul xiii dan xiv algo
Modul xiii dan xiv algoModul xiii dan xiv algo
Modul xiii dan xiv algo
 
modul algoritma Bab 6
modul algoritma Bab  6modul algoritma Bab  6
modul algoritma Bab 6
 

More from I Komang Agustino

More from I Komang Agustino (20)

Topik 14 Tugas
Topik 14 TugasTopik 14 Tugas
Topik 14 Tugas
 
Topik 12 Pointer
Topik 12 PointerTopik 12 Pointer
Topik 12 Pointer
 
Topik 10 Fungsi
Topik 10 FungsiTopik 10 Fungsi
Topik 10 Fungsi
 
Topik 9 Prosedur
Topik 9 ProsedurTopik 9 Prosedur
Topik 9 Prosedur
 
Topik 8 Perulangan
Topik 8 PerulanganTopik 8 Perulangan
Topik 8 Perulangan
 
Topik 7 Pemilihan
Topik 7 PemilihanTopik 7 Pemilihan
Topik 7 Pemilihan
 
Topik 6 Runtunan (Sequence)
Topik 6 Runtunan (Sequence)Topik 6 Runtunan (Sequence)
Topik 6 Runtunan (Sequence)
 
Topik 5 Ekspresi dan Iinput Output
Topik 5 Ekspresi dan Iinput OutputTopik 5 Ekspresi dan Iinput Output
Topik 5 Ekspresi dan Iinput Output
 
Topik 4 Tipe Data
Topik 4 Tipe DataTopik 4 Tipe Data
Topik 4 Tipe Data
 
Topik 3 Struktur Algoritma
Topik 3 Struktur AlgoritmaTopik 3 Struktur Algoritma
Topik 3 Struktur Algoritma
 
Topik 2 Konsep Dasar Algoritma
Topik 2 Konsep Dasar AlgoritmaTopik 2 Konsep Dasar Algoritma
Topik 2 Konsep Dasar Algoritma
 
Topik 15 Tugas
Topik 15 TugasTopik 15 Tugas
Topik 15 Tugas
 
Topik 13 Rekaman
Topik 13 RekamanTopik 13 Rekaman
Topik 13 Rekaman
 
Topik 11 Pengenalan Konsep
Topik 11 Pengenalan KonsepTopik 11 Pengenalan Konsep
Topik 11 Pengenalan Konsep
 
Topik 10 E-Commerce
Topik 10 E-CommerceTopik 10 E-Commerce
Topik 10 E-Commerce
 
Topik 9 Keamanan TI
Topik 9 Keamanan TITopik 9 Keamanan TI
Topik 9 Keamanan TI
 
Topik 8 Sertifikasi TI
Topik 8 Sertifikasi TITopik 8 Sertifikasi TI
Topik 8 Sertifikasi TI
 
Topik 7 Jaringan Telekomunikasi
Topik 7 Jaringan TelekomunikasiTopik 7 Jaringan Telekomunikasi
Topik 7 Jaringan Telekomunikasi
 
Topik 6 Komunikasi Data
Topik 6 Komunikasi DataTopik 6 Komunikasi Data
Topik 6 Komunikasi Data
 
Topik 5 Storage dan Memory
Topik 5 Storage dan MemoryTopik 5 Storage dan Memory
Topik 5 Storage dan Memory
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Topik 11 Array

  • 1. Topik 11 Larik/Array Algoritma & Struktur Data PS. Manajemen Informatika
  • 2. Sub Topik 1. Konsep Larik 2. Deklarasi Larik 3. Cara Mengacu Larik 4. Pemrosesan Larik
  • 3. Tujuan Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa diharapkan mampu membuat algoritma dengan larik Tujuan Instruksional Khusus :  Mahasiswa mampu memahami konsep larik  Mahasiswa mampu membuat deklarasi larik dan mengacu larik  Mahasiswa mampu membuat algoritma untuk pemrosesan larik
  • 4. Konsep Larik  Larik adalah struktur data yang menyimpan sekumpulan elemen yang bertipe sama, setiap elemen diakses langsung melalui indeksnya  Larik adalah struktur data yang statik, artinya jumlah elemen larik harus sudah diketahui sebelum program dieksekusi  Jumlah larik tidak dapat diubah selama pelaksanaan program  Indeks larik haruslah tipe data yang memiliki keterurutan misalnya integer atau karakter • Sebuah larik A dengan 8 buah elemen dibayangkan sebagai sekumpulan kotak yang terurut • Tiap kotak pada larik diberi indeks 1, 2, 3, …, 8 • Setiap elemen larik ditulis dengan notasi : A[1], A[2], A[3], A[4], A[5], A[6], A[7], A[8] • Angka didalam tanda siku menyatakan indeks larik  Setiap elemen larik menyimpan sebuah nilai, misalnya A[1] = 158
  • 5. Deklarasi Larik  Mendeklarasikan larik berarti : • Mendefinisikan banyaknya elemen larik (ukuran larik) • Mendefinisikan tipe elemen larik  Contoh pendeklarasian larik 1. Sebagai Peubah Misalkan : A adalah larik yang berukuran 50 buah elemen yang bertipe integer. Indeks larik dimulai dari 1. NamaMhs adalah larik yang berukuran 10 buah elemen yang bertipe string. Indeks larik dimulai dari 1. NilUjian adalah peubah larik yang berukuran 75 buah elemen yang bertipe real. Indeks larik dimulai dari 0. Cara mendefinisikannya : A : array[1..50] of integer NamaMhs : array[1..10] of string NilUjian : array[0..74] of real
  • 6. 2. Sebagai Tipe Bentukan Misalkan LarikInt didefinisikan sebagai nama sebuah peubah tipe baru untuk larik yang bertipe integer. Ukuran larik adalah 100 buah elemen. Sedangkan A adalah sebuah peubah yang bertipe LarikInt. Cara mendefinisikannya : type LarikInt : array[1..100] of integer A: LarikInt 3. Mendefinisikan ukuran larik sebagai sebuah konstanta Misalkan LarikInt didefinisikan sebagai nama sebuah peubah tipe baru untuk larik yang bertipe integer. Ukuran larik adalah 100 buah elemen yang dinyatakan sebagai konstanta. Sedangkan A adalah sebuah peubah yang bertipe LarikInt. Cara mendefinisikannya : const Nmaks = 100 type LarikInt : array[1..Nmaks] of integer A: LarikInt
  • 7. Cara Mengacu Larik  Elemen larik diacu melalui indeksnya  Nilai indeks harus terdefinisi  Contoh cara mengacu elemen larik : A[4] {mengacu elemen keempat dari larik A} NamaMhs[2] {mengacu elemen kedua dari larik NamaMhs} A[i] {mengacu elemen ke-i dari larik A, asalkan nilai i sudah terdefinisi} NamaMhs[i+1] {asalkan nilai I sudah terdefinisi}  Contoh manipulasi atau penggunaan larik : A[4]  10 {mengisi elemen keempat dari larik A dengan nilai 10} NamaMhs[i]  ‘Achmad’ {mengisi elemen ke-i dari larik amaMhs dengan string ‘Achmad’} input(A[i])
  • 8. Pemrosesan Larik  Elemen larik tersusun secara beruntun, sehingga elemennya diproses secara beruntun melalui indeksnya yang terurut  Pemrosesan dimulai dari elemen pertama larik sampai elemen terakhir dicapai, yaitu elemen dengan indeks terbesar  Skema pemrosesan yang tepat untuk larik adalah menggunakan WHILE  Skema umum algoritma memproses larik adalah skema mengunjungi (traversal) larik  Jumlah elemen larik sudah diketahui di awal proses, sehingga struktur FOR juga bisa digunakan
  • 9.  Contoh : ALGORITMA PemrosesanLarik { Skema pemrosesan larik secara beruntun } DEKLARASI const Nmaks = 100 type LarikInt : array[1..Nmaks] of integer A : LarikInt i : integer DESKRIPSI: for i  1 to Nmaks do {pemrosesan terhadap A[i]} endfor
  • 10. Ukuran Efektif Larik  Ukuran efektif larik adalah banyaknya elemen larik yang dipakai  Ukuran ini dicatat didalam nama peubah tertentu, misalnya n  Contoh : DEKLARASI const Nmaks = 100 type LarikInt : array[1..Nmaks] of integer A : LarikInt n : integer
  • 11. Inisialisasi Larik 1. Menginisialisasi elemen-elemen larik dengan nilai 0 PROCEDURE InisDengan0 (output A : LarikInt, input n : integer) { Menginisialisasi setiap elemen larik A[1..n] dengan nol } { K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif larik, nilainya terdefinisi } { K. Akhir : seluruh elemen larik A bernilai 0 } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI for i  1 to n do A[i]  0 endfor
  • 12. 2. Menginisialisasi setiap elemen larik ke-i dengan nilai i PROCEDURE InisDengan (output A : LarikInt, input n : integer) { Menginisialisasi setiap elemen A[i] dengan nilai i = 1, 2, …, n} { K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif larik, nilainya terdefinisi } { K. Akhir : A[1] = 1, A[2] = 2, …, A[n] = n } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI for i  1 to n do A[i]  i endfor
  • 13. Pengisian Elemen Larik 1. Jumlah elemen efektif ditentukan di awal PROCEDURE BacaLarik1(output A : LarikInt, input n : integer) { Mengisi elemen-elemen larik A[1..n] dengan pembacaan } { K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif larik, nilainya terdefinisi } { K. Akhir : setelah pembacaan, seluruh elemen larik A berisi nilai-nilai yang dibaca dari piranti masukan } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI for i  1 to n do input(A[i]) endfor
  • 14. 2. Jumlah elemen efektif baru diketahui di akhir pembacaan (versi 1) PROCEDURE BacaLarik2(output A : LarikInt, input n : integer) { Mengisi elemen-elemen larik A[1..n] dengan pembacaan } { K. Awal : sembarang } { K. Akhir : sebanyak n buah elemen larik A berisi nilai-nilai yang dibaca; n berisi jumlah elemen larik yang diisi } DEKLARASI jawab : char DESKRIPSI n  0 repeat n  n + 1 input(A[n]) output(‘Lagi?(y/t)’) input(jawab) until (jawab = ‘t’)
  • 15. 3. Jumlah elemen efektif baru diketahui di akhir pembacaan (versi 2) PROCEDURE BacaLarik3(output A : LarikInt, input n : integer) { Mengisi elemen-elemen larik A[1..n] dengan pembacaan } { K. Awal : sembarang } { K. Akhir : sebanyak n buah elemen larik A berisi nilai-nilai yang dibaca; n berisi jumlah elemen larik yang diisi } DEKLARASI x : integer DESKRIPSI n  0 input(x) while x ≠ 9999 do n  n + 1 A[n]  x input(x) endwhile
  • 16. Mencetak Elemen Larik  Isi elemen larik dicetak ke piranti dengan pernyataan write  Elemen larik dicetak satu per satu mulai dari elemen pertama sampai elemen ke-n PROCEDURE CetakLarik(input A : LarikInt, input n : integer) { Mencetak elemen-elemen larik A[1..n] } { K. Awal : n berisi jumlah elemen larik yang dipakai. Elemen-elemen larik A sudah terdefinisi } { K. Akhir : elemen-elemen larik A tercetak } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI for i  1 to n do output(A[i]) endfor
  • 17. Mencari Nilai Maksimum 1. Versi 1 PROCEDURE CariMaks1(input A : LarikInt, input n : integer, output maks : integer) { Mencari elemen terbesar didalam larik A[1..n] } { K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik A[1..n] sudah terdefinisi nilainya } { K. Akhir : maks berisi elemen larik yang bernilai maksimum } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI maks -9999 for i  1 to n do if A[i] > maks then maks  (A[i]) endif endfor
  • 18. 2. Versi 2 PROCEDURE CariMaks2(input A : LarikInt, input n : integer, output maks : integer) { Mencari elemen terbesar didalam larik A[1..n] } { K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik A[1..n] sudah terdefinisi nilainya } { K. Akhir : maks berisi elemen larik yang bernilai maksimum } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI maks  A[1] for i  2 to n do if A[i] > maks then maks  (A[i]) endif endfor
  • 19. 3. Versi 3 PROCEDURE CariMaks3(input A : LarikInt, input n : integer, output IdxMaks : integer) { Mencari elemen terbesar didalam larik A[1..n] } { K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik A[1..n] sudah terdefinisi nilainya } { K. Akhir : IdxMaks berisi indeks elemen larik yang bernilai maksimum } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI IdxMaks  1 for i  2 to n do if A[i] > A[IdxMaks] then IdxMaks  i endif endfor
  • 20. Mencari Nilai Minimum 1. Versi 1 : Nilai minimum awal = 9999 PROCEDURE CariMin1(input A : LarikInt, input n : integer, output min : integer) { Mencari elemen terkecil didalam larik A[1..n] } { K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik A[1..n] sudah terdefinisi nilainya } { K. Akhir : min berisi elemen larik yang bernilai minimum } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI min  9999 for i  1 to n do if A[i] < min then min  (A[i]) endif endfor
  • 21. 2. Versi 2 : Nilai minimum awal = elemen pertama larik PROCEDURE CariMin2(input A : LarikInt, input n : integer, output min : integer) { Mencari elemen terkecil didalam larik A[1..n] } { K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik A[1..n] sudah terdefinisi nilainya } { K. Akhir : min berisi elemen larik yang bernilai minimum } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI min  A[1] for i  2 to n do if A[i] < min then min  (A[i]) endif endfor
  • 22. 3. Versi 3 : Mencari indeks elemen larik yang bernilai minimum PROCEDURE CariMin3(input A : LarikInt, input n : integer, output IdxMin : integer) { Mencari indeks elemen larik bernilai terkecil didalam larik A[1..n] } { K. Awal : n sudah berisi ukuran efektif larik; seluruh elemen larik A[1..n] sudah terdefinisi nilainya } { K. Akhir : IdxMin berisi indeks elemen larik yang bernilai minimum } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI IdxMin  1 for i  2 to n do if A[i] < A[IdxMin] then IdxMin  i endif endfor
  • 23. Mencari Nilai Tertentu PROCEDURE CariX_1(input A : LarikInt, input n : integer, input x : integer, output idx : integer) { Mencari posisi x didalam larik A[1..n] } { K. Awal : x dan elemen-elemen larik A[1..n] sudah terdefinisi nilainya } { K. Akhir : idx berisi indeks elemen larik A yang bernilai x. Jika x tidak ditemukan, idx berisi dengan nilai 0 } DEKLARASI i  integer DESKRIPSI i  1 while (i < n) and (A[i] ≠ x) do i  i + 1 endwhile if A[i] = x then idx  i else idx  0 endif
  • 24. Contoh Soal  Kasus : Buatlah algoritma dengan larik yang menyatakan nilai ujian, mulai indeks 1 sampai N, dan menghitung nilai rata-rata ujian, kemudian menampilkannya di layar!
  • 25. Pseudocode : ALGORITMA Rata_Nilai; { Menghitung rata-rata nilai ujian dalam larik} DEKLARASI N, i, jumlah : integer; rata : real; Nilai : array [1..100] of integer; DESKRIPSI: input(N) { Membaca nilai ujian dan menyimpan di larik } for i  1 to N do input(Nilai[i]) endfor
  • 26. { menjumlahkan nilai ujian dalam larik } jumlah  0 for i  1 to N do jumlah  jumlah + Nilai[i} endfor { menghitung dan mencetak rata-rata } rata  jumlah / N output(rata)
  • 27. Rangkuman  Larik digunakan jika mempunyai sejumlah data yang bertipe sama, dan perlu disimpan sementara, untuk kemudian data tersebut dimanipulasi  Larik digunakan untuk menghindari penggunaan nama- nama peubah yang banyak  Instruksi pembacaan/penulisan seluruh elemen larik cukup ditulis satu kali saja didalam sebuah konstruksi pengulangan
  • 28. Latihan Soal  Kasus 1: Buatlah algoritma untuk mengisi elemen larik dan menampilkan elemen larik tetapi hanya yang bernilai genap!  Kasus 2: Buatlah algoritma untuk mengisi elemen larik dan menampilkan elemen larik tetapi hanya yang kelipatan 5 atau yang kelipatan 3!
  • 29. REFERENSI 1. Budi Sutedjo, Michael A.N. 2000. “Algoritma dan Teknik Pemrograman”. Yogyakarta: ANDI OFFSET. 2. Fathul Wahid. 2004. “Dasar-Dasar Algoritma dan Pemrograman”. Yogyakarta: ANDI OFFSET. 3. Rinaldi Munir, Leoni Lidya. 2002. “Algoritma & Pemrograman Dalam Bahasa Pascal dan C Buku 1”. Bandung: Informatika. 4. Rinaldi Munir, Leoni Lidya. 2002. “Algoritma & Pemrograman Dalam Bahasa Pascal dan C Buku 2”. Bandung: Informatika.